makalah pv

Upload: -

Post on 08-Jan-2016

50 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

BAB ILAPORAN PENDAHULUAN

A. PendahuluanAda berbagai macam kelainan kulit salah satunya adalah Psoriasis Vulgaris. Kelainan kulit ini merupakan bagian dari penyakit kulit Dermatosis Eritroskuamosa yaitu penyakit kulit yang terutama ditandai dengan adanya eritema dan skuama yang meliputi psoriasis, parapsoriasis, pitiriasis rosea, dermatitis seboroik, lupus eritematosus, dan dermatofitosis. Kasus psoriasis ini makin sering dijumpai, meskipun penyakit ini tidak menyebabkan kematian, tetapi menyebabkan gangguan kosmetik, terlebih mengingat perjalanan penyakit yang menahun dan residif. Penyebabnya masih belum jelas, biasanya lebih banyak mengenai usia dewasa muda, frekuensi pria lebih banyak daripada wanita. Insiden pada kulit orang putih lebih tinggi daripada penduduk kulit berwarna.Di Eropa dilaporkan sebanyak 3-7%, di Amerika Serikat 1-2%, sedangkan di Jepang 0,6%. Pada bangsa kulit hitam, misalnya di Afrika, jarang dilaporkan, begitu pula dengan bangsa Indian di Amerika. Lesi pada Psoriasis adalah sangat khas, sering disebut dengan plak karena terdapat peninggian pada kulit yang berwarna merah dan berbatas tegas. Psoriasis dapat mengenai kulit hampir pada seluruh bagian tubuh, umumnya meliputi lutut, siku, kulit kepala, badan, dan kuku. Di atas plak tersebut terdapat skuama yang berlapis-lapis yang tersusun atas sel kulit yang mati. Kulit dengan psoriasis biasanya sangat kering, sakit, dan juga gatal.

B. DefinisiPsoriasis Vulgaris merupakan penyakit autoimun, bersifat kronik dan residif, ditandai dengan adanya bercak-bercak eritema berbatas tegas dengan skuama kasar, berlapis-lapis dan transparan, disertai dengan fenomena tetesan lilin, Auspitz, dan Kobner. Psoriasis juga disebut psoriasis vulgaris berarti psoriasis yang biasa, karena ada psoriasis lain, misalnya psoriasis pustulosa.Psoriasis ialah sejenis penyakit kulit yang penderitanya mengalami proses pergantian kulit yang terlalu cepat. Kemunculan penyakit ini terkadang untuk jangka waktu lama atau timbul/hilang. Penyakit ini secara klinis sifatnya tidak mengancam jiwa, tidak menular tetapi karena timbulnya dapat terjadi pada bagian tubuh mana saja sehingga dapat menurunkan kualitas hidup serta menggangu kekuatan mental seseorang bila tidak dirawat dengan baik. Berbeda dengan pergantian kulit pada manusia normal yang biasanya berlangsung selama tiga sampai empat minggu, proses pergantian kulit pada penderita psoriasis berlangsung secara cepat yaitu sekitar 24 hari, (bahkan bisa terjadi lebih cepat) pergantian sel kulit yang banyak dan menebal. Sampai saat ini penyakit Psoriasis belum diketahui penyebabnya secara pasti, sehingga belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan secara total penyakit Psoriasis.

C. EtiologiEtiologi atau penyebab belum diketahui, yang jelas perubahan pada kulit ini terjadi karena pergantian kulitnya terlalu cepat. Sel-sel kulit memiliki siklus hidup. Tubuh kita memproduksi sel baru di tingkat lapisan kulit terdalam. Sel-sel kulit secara bertahap bergerak ke atas melalui lapisan kulit kita sampai mereka mencapai tingkat terluar. Kemudian lapisan kulit itu akan mati dan mengelupas. Seluruh proses biasanya memakan waktu sekitar 21 sampai 28 hari.Pada psoriasis, proses ini dipercepat dan hanya membutuhkan waktu dua sampai empat hari. Akibatnya, sel-sel yang tidak sepenuhnya matang membangun dengan cepat di permukaan kulit, menyebabkan merah, bersisik, patch berkerak ditutupi dengan sisik keperakan. Patch ini dapat dengan mudah ditumpahkan.Beberapa faktor penting yang disangka menjadi penyebab timbulnya Psoriasis adalah :a. GenetikAda kecenderungan timbulnya psoriasis vulgaris dipengaruhi oleh faktor genetik. Dikatakan bahwa penurunnya secara autosomal dominan dengan incomplete penetrance.b. Imunologikc. Stres psikikMenimbulkan eksaserbasi.d. Infeksi fokalMempunyai hubungan erat dengan salah satu bentuk psoriasis, yaitu psoriasis gutata. Umumnya infeksi disebabkan oleh Kuman Streptococcus.e. TraumaPsoriasis banyak dijumpai di tempat yang sering digaruk dan tempat insisi operasi. Biasanya timbul 3-4 hari setelah trauma, tapi bisa tertunda sampai 3-4 minggu.f. Gangguan Metabolik, contohnya hipokalsemia dan dialisis.g. Obat-obatan misalnya beta-adrenergic blocking agents, litium, antimalaria, dan penghentian mendadak korikosteroid sistemik.h. Alkohol dan merokok.

D. PatogenesisPsoriasis merupakan penyakit kronik yang dapat terjadi pada setiap usia. Perjalanan alamiah penyakit ini sangat berfluktuasi. Pada psoriasis ditunjukan adanya penebalan epidermis dan stratum korneum dan pelebaran pembuluh-pembuluh darah dermis bagian atas. Jumlah sel-sel basal yang bermitosis jelas meningkat. Sel-sel yang membelah dengan cepat itu bergerak dengan cepat ke bagian permukaan epidermis yang menebal. Proliferasi dan migrasi sel-sel epidermis yang cepat ini menyebabkan epidermis menjadi tebal dan diliputi keratin yang tebal (sisik yang berwarna seperti perak). Peningkatan kecepatan mitosis sel-sel epidermis ini agaknya antara lain disebabkan oleh kadar nukleotida siklik yang abnormal , terutama adenosin monofosfat (AMP) siklik dan guanosin monofosfat (GMP) siklik. Prostaglandin dan poliamin juga abnormal pada penyakit ini. Peranan setiap kelainan tersebut dalam mempengaruhi plak psoriatik belum dapat dimengerti secara jelas.Perubahan morfologik dan kerusakan sel epidermis akan menimbulkan akumulasi sel monosit dan limfosit pada puncak papil dermis dan di dalam stratum basalis sehimgga menyebabkan pembesaran dan pemanjangan papil dermis. Sel epidermodermal bertambah luas, lipatan di lapisan bawah stratum spinosum bertambah banyak. Proses ini menyebabkan pertumbuhan kulit lebih cepat dan masa pertukaran kulit menjadi lebih pendek daripada normal, dari 28 hari menjadi 3-4 hari. Stratum granulosum tidak terbentuk dan di dalam stratum korneum terjadi parakeratosis.

E. Gambaran KlinisPenderita biasanya mengeluh adanya gatal ringan pada tempat-tempat predileksi. Lesi kulit yang pertama kali timbul biasanya pada tempat-tempat yang mudah terkena trauma antara lain : siku, lutut, sakrum, kepala dan genitalia, berupa makula eritematus dengan batas jelas, tertutup skuama tebal dan transparan yang lepas pada bagian tetapi dan lekat di bagian tengah.Kelainan kulit terdiri atas bercak-bercak eritema yang meninggi (plak) dengan skuama diatasnya. Eritema berbatas tegas dan merata. Skuama berlapis-lapis, kasar, dan berwarna putih seperti mika, serta transparan. Pada psoriasis terdapat fenomena tetesan lilin, Auspitz dan Kobner. Fenomena tetesan lilin ialah skuama yang berubah warnanya menjadi putih pada goresan, seperti lilin digores. Pada fenomena Auspitz serum atau darah berbintik-bintik yang disebabkan karena papilomatosis. Trauma pada kulit, misalnya garukan, dapat menyebabkan kelainan yang sama dengan kelainan psoriasis dan disebut kobner.Pada fenomena tetesan lilin ialah skuama dikerok, maka akan timbul garis-garis putih pada goresan seperti lilin yang digores, disebabkan oleh berubahnya indeks bias. Fenomena Auspitz tampak serum atau darah berbintik-bintik yang disebabkan oleh papilomatosis. Sedangkan fenomena Kobner adalah Fenomena ini tidak spesifik karena bisa dijumpai pada beberapa penyakit kulit lain (misalnya liken planus dan veruka plana juvenilis).Bentuk yang paling sering dijumpai adalah bentuk makula yaitu berupa bercak yang dapat bulat atau oval dengan diameter satu sampai beberapa sentimeter. Bentuk ini akan statis dalam jangka waktu yang lama yang apabila terjadi eksaserbasi dapat memberikan perubahan bentuk klinik yang bermacam-macam antara lain : bentuk anular, gyrata folikularis, gutara dan punktata.Selain itu psoriasis dapat menyerang kuku dimana permukaan kuku menjadi keruh, kekuning-kuningan dan terdapat cekungan-cekungan / pitting atau titik-titik / punctate, menebal dan terdapat subungual hiper keratosis sehingga kuku terangkat dari dasarnya. Dalam hal ini kuku tangan lebih sering diserang daripada kuku kaki. Psoriasis dapat menyerang mukosa dan sendi-sendi terutama sendi kecil.

F. Klasifikasi Klinis Psoriasis vulgaris: Bentuk ini ialah yang lazim terdapat karena itu disebut vulgaris, dinamakan pula tipe plak karena lesi-lesinya umumnya berbentuk plak. Psoriasis Gutata: Diameter kelainan biasanya tidak melebihi 1cm, timbulnya mendadak dan diseminata, umumnya setelah infeksi streptococcus di saluran nafas bagian atas sehabis influenza atau morbili. Terutama pada anak dan dewasa muda. Selain itu, dapat timbul setelah infeksi yang lain baik bacterial maupun viral. Psoriasis Inverse: Psoriasis tersebut mempunyai tempat predileksi pada daerah fleksor sesuai dengan namanya. Psoriasis Eksudativa: Bentuk tersebut sangat jarang. Biasanya kelainan psoriasis kering, tetapi pada bentuk ini kelainannya eksudatif seperti dermatitis akut. Psoriasis Seboroik: Gambaran klinis psoriasis seboroik adalah gabungan antara psoriasis dan dermatitits seboroik, skuama yang biasanya kering menjadi agak berminyak dan agak lunak. Selain berlokasi pada daerah yang lazim juga terdapat pada tempat seboroik. Psoriasis Pustulosa: terdapat 2 bentuk psoriasis pustulosa, yaitu bentuk lokalisata dan bentuk generalisata. Bentuk lokalisata contohnya psoriasis pustulosa palmo plantar (barber). Sedangkan bentuk generalisata contohnya psoriasis pustulosa generalisata akut (von zumbusch). Eritroderma Psoriatik: Disebabkan oleh pengobatan topical yang terlalu kuat atau oleh penyakitnya sendiri yang meluas. Biasanya lesi yang khas untuk psoriasis tidak tampak lagi karena eritema dan skuama yang tebal dan universal. Ada kalanya lesi psoriasis masih tampak samar-samar, yakni lebih eritematosa dan kulitnya lebih meninggi.

G. Diagnosis BandingPada diagnosis banding hendaknya selalu diingat, bahwa pada psoriasis terdapat tanda-tanda khas, yakni skuma kasar, transparan serta berlapis-lapis, fenomena tetesan lilin, dan fenomena Auspits. Psoriasis vulgaris dapat dibedakan dengan beberapa kelainan dibawah ini: Dermatitis Seboroik biasanya menunjukkan kulit yang berminyak tanpa skuama yang berlapis-lapis. Lues Stadium II (Psorisisform) skuama berwarna coklat tembaga dan sering disertai demam pada malam hari (Dolores Nocturnal). Lesi tidak gatal, dapat ditemukan di telapak tangan dan telapak kaki, terdapat pembesaran kelenjar getah bening yang generalisata dan tes serologi untuk sifilis (TSS) positif. Ptiriasis Rosea biasanya berjalan subakut, lesi berbentuk oval, tepi sedikit meninggi dan ditutupi skuama halus. Predileksi biasanya didaerah badan yang tertutup pakaian.

H. PengobatanDalam penatalaksanaan Psoriasis perlu diperhatikan mengenai Luasnya lesi kulit, Lokalisasi lesi kulit, Umur penderita, Ada tidaknya kontra indikasi terhadap obat yang akan kita berikan.Sampai saat ini belum ditemukan pengobatan yang spesifik karena penyebabnya belum jelas dan banyak faktor yang berpengaruh. Psoriasis sebaiknya diobati secara topikal. Jika hasilnya tidak memuaskan, baru dipertimbangkan pengobatan sistemik karena efek samping pengobatan sistemik lebih banyak.

Pengobatan Topikal (Biasanya digunakan salep/cream) Preparat TarPreparat tar mempunyai efek sebagai anti radang serta dapat menghambatproliferasi keratinosit. Dibagi menjadi 3 yaitu: Fosil misalnya iktiol Kayu misalnya olium candini dan olium ruski Batubara misalnya liantral dan likuor karbonis detergens

Kortikosteroid Topikal (senyawa fluor / fosfor) Mempunyai efek anti inflamasi dan anti mitosis. Dipakai kortikosteroid potensi sedang sampai kuat. Jika telah terjadi perbaikan potensinya dan frekuensinya dikuragi.

Anthralin Mempunyai efek anti inflamasi dan menghambat profilerasi keratinosit. Efek sampingnya adalah bersifat iritasi dan mewarnai kulit dan pakaian.

Pengobatan Sistemik Antihistamin Bersifat simptomatik untuk mengurangi rasa gatal.

Kortikosteroid Hanya dipakai bila sudah terjadi eritroderma atau psoriasis pustulosa generalisata. Dosis setara dengan 40-60 mg Prednison perhari. Penghentian obat secara mendadak akan menyababkan kekambuhan dan dapat terjadi psoriasis pustulosa generalisata.

Untuk lesi yang terbatas digunakan asam folat tablet dengan dosis 3 x 1 tablet per hari. Untuk lesi yang luas digunakan methotrexate dengan dosis sebagai berikut :2 x 1 tablet selama 7 hari, kemudian istirahat 1 minggu untuk observasi LFT, RFT dan darah rutin. Bila hasil laboratorium tetap baik MTX dapat diberikan lagi dengan dosis dan aturan yang sama sampai terjadi perbaikan lagi dengan dosis dan aturan yang sama sampai terjadi perbaikan klinis (lesi tidak aktif lagi), yang kemudian dosis MTX dapat diturunkan secara tapering off sampai tercapai dosis maintenance.

fotokemoterapi(psoralendan sinar ultraviolet [PUVA]) adalah bentuk pengobatan baru.Dengan terapi ini kombinasi dari agen photosensitizing (psoralen) dengan panjang gelombang cahaya ultraviolet (UVA) mengurangi proliferasi sel dengan menghambat sintesis DNA.Asam folat antagonismethotrexatemengontrol psoriasis dengan reproduksi sel menghambat.Retinoid (acitretin, etretinate, isotretinoin) digunakan sendiri atau dalam kombinasi dengan PUVA dan sering efektif terhadap bentuk pustular penyakit.Metotreksat, retinoid, dan PUVA memiliki efek samping yang serius dan karena itu biasanya hanya diberikan kepada pasien dengan psoriasis parah yang tidak dikontrol oleh bentuk-bentuk lain dari perawatan.Siklosporin digunakan dalam kasus yang parah.Topikal, terapi sistemik, dan ultraviolet kadang-kadang dikombinasikan, pasien bisa diputar dari satu terapi ke yang lain secara berurutan untuk mengurangi efek samping kumulatif dan mencegah resistensi terhadap terapi.

I. PrognosisMeskipun psoriasis tidak menyebabkan kematian, tetapi bersifat kronis dan residif. Belum ada cara yang efektif dan memberi penyembuhan yang sempurna.

BAB IIASKEP TEORI dan WOC

1. Pengkajian KeperawatanPengkajian 11 Pola Gordon:a. Pola Persepsi Kesehatan Adanya riwayat infeksi sebelumya. Pengobatan sebelumnya tidak berhasil. Riwayat mengonsumsi obat-obatan tertentu, mis., vitamin; jamu. Adakah konsultasi rutin ke Dokter. Hygiene personal yang kurang. Lingkungan yang kurang sehat, tinggal berdesak-desakan.b. Pola Nutrisi Metabolik Pola makan sehari-hari: jumlah makanan, waktu makan, berapa kali sehari makan. Kebiasaan mengonsumsi makanan tertentu: berminyak, pedas. Jenis makanan yang disukai. Napsu makan menurun. Muntah-muntah. Penurunan berat badan. Turgor kulit buruk, kering, bersisik, pecah-pecah, benjolan. Perubahan warna kulit, terdapat bercak-bercak, gatal-gatal, rasa terbakar atau perih.c. Pola Eliminasi Sering berkeringat. Tanyakan pola berkemih dan bowel.d. Pola Aktivitas dan Latihan Pemenuhan sehari-hari terganggu. Kelemahan umum, malaise. Toleransi terhadap aktivitas rendah. Mudah berkeringat saat melakukan aktivitas ringan. Perubahan pola napas saat melakukan aktivitas.e. Pola Tidur dan Istirahat Kesulitan tidur pada malam hari karena stres. Mimpi buruk.f. Pola Persepsi Kognitif Perubahan dalam konsentrasi dan daya ingat. Pengetahuan akan penyakitnya.

g. Pola Persepsi dan Konsep Diri Perasaan tidak percaya diri atau minder. Perasaan terisolasi.h. Pola Hubungan dengan Sesama Hidup sendiri atau berkeluarga Frekuensi interaksi berkurang Perubahan kapasitas fisik untuk melaksanakan perani. Pola Reproduksi Seksualitas Gangguan pemenuhan kebutuhan biologis dengan pasangan. Penggunaan obat KB mempengaruhi hormon.j. Pola Mekanisme Koping dan Toleransi Terhadap Stress Emosi tidak stabil Ansietas, takut akan penyakitnya Disorientasi, gelisahk. Pola Sistem Kepercayaan Perubahan dalam diri klien dalam melakukan ibadah Agama yang dianut

2. Diagnosa dan Rencana Keperawatan DP1 Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan inflamasi antara dermal-epidermal sekunder akibat psoriasisTujuan : Kerusakan integritas kulit dapat teratasi dalam 3 x 24 jam.Kriteria Hasil :1. Area terbebas dari infeksi lanjut.2. Kulit bersih, kering, dan lembabIntervensi :1. Kaji keadaan kulitR/ : Mengetahui dan mengidetifikasi kerusakan kulit untuk melakukan intervensi yang tepat.2. Kaji keadaan umum dan observasi TTV.R/ : Mengetahui perubahan status kesehatan pasien.3. Kaji perubahan warna kulit.R/ : Megetahui keefektifan sirkulasi dan mengidentifikasi terjadinya komplikasi.4. Pertahankan agar daerah yang terinfeksi tetap bersih dan kering.R/ : Membantu mempercepat proses penyembuhan.5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat-obatan.R/ : Untuk mempercepat penyembuhan.

Ketakutan berhubungan dengan perubahan penampilanTujuan : Ketakutan teratasi setelah 3 x 24 jam.Kriteria Hasil :1. Klien menyatakan peningkatan kenyamanan psikologis dan fisiologis.2. Dapat menjelaskan pola koping yang efektif dan tidak efektif.3. Mengidentifikasi respons kopingnya sendiri.Intervensi :1. Kaji ulang perubahan biologis dan fisiologis.R/ : Reaksi fisik kronis terhadap stresor-stresor menunjukkan adanya penyakit kronis dan ketahanan rendah.2. Gunakan sentuhan sebagai toleransi.R/ : Kadang-kadang dengan memegang secara hangat akan menolongnya mempertahankan kontrol.3. Dukung jenis koping yang disukai ketika mekanisme adaftif digunakan.R/ : Marah merupakan respon yang adaptif yang menyertai rasa takut.4. Anjurkan untuk mengekspresikan perasaannya.R/ : Dapat mengurangi stres pada pasien.5. Anjurkan untuk menggunakan mekanisme koping yang normal.R/ : Ketepatan dalam menggunakan koping merupakan salah satu cara mengurangi ketakutan.6. Anjurkan klien untuk mencari stresor dan menghadapi rasa takutnya.R/ : Kesadaran akan faktor penyebabkan ketakutan akan memperkuat kontrol dan mencegah perasaan takut yang makin memuncak.

Ansietas yang berhubungan dengan perubahan status kesehatan sekunder akibat penyakit psoriasisTujuan : Ansietas dapat diminimalkan sampai dengan diatasi setelah 3 x 24 jamKriteria Hasil :1. Pasien tampak rileks2. Pasien mendemonstrasikan/menunjukan kemampuan mengatasi masalah dan menggunakan sumber-sumber secara efektif3. Tanda-tanda vital normal4. Pasien melaporkan ansietas berkurang sampai tingkat dapat diatasiIntervensi :1. Kaji tingkat ansietas dan diskusikan penyebab bila mungkinR/ : Identifikasi masalah spesifik akan meningkatkan kemampuan individu untuk menghadapinya dengan lebih realistis2. Kaji ulang keadaan umum pasien dan TTVR/ : Sebagai indikator awal dalam menentukan intervensi berikutnya3. Berikan waktu pasien untuk mengungkapkan masalahnya dan dorongan ekspresi yang bebas, misalnya rasa marah, takut, raguR/ : Agar pasien merasa diterima4. Jelaskan semua prosedur dan pengobatanR/ : Ketidaktahuan dan kurangnya pemahaman dapat menyebabkan timbulnya ansietas5. Diskusikan perilaku koping alternatif dan tehnik pemecahan masalahR/ : Mengurangi kecemasan pasien

Gangguan konsep diri berhubungan dengan krisis kepercayaan diriTujuan : Gangguan konsep diri teratasi dalam 3 x 24 jamKriteria Hasil :1. Dapat berinteraksi seperti biasa.2. Rasa percaya diri timbul kembali.Intervensi :1. Kaji perubahan perilaku pasien seperti menutup diri, malu berhadapan dengan orang lain.R/ : Mengetahui tingkat ketidakpercayaan diri pasien dalam menentukan intervensi selanjutnya.2. Bersikap realistis dan positif selama pengobatan, pada penyuluhan pasien.R/ : Meningkatkan kepercayaan dan mengadakan hubungan antara perawat-pasien.3. Beri harapan dalam parameter situasi individu.R/ : Meningkatkan perilaku positif4. Berikan penguatan positif terhadap kemajuan.R/ : Kata-kata penguatan dapat mendukung terjadinya perilaku koping positif.5. Dorong interaksi keluarga.R/ : Mempertahankan garis komunikasi dan memberikan dukungan terus-menerus pada pasien.

Kurang pengetahuan berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi.Tujuan : Pengetahuan pasien bertambahKriteria Hasil :1. Pasien menunjukkan pemahaman akan penyakitnya.2. Pasien menunjukkan perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.

Intervensi : Kaji ulang pengobatan.R/ : Pengulangan memungkinkan kesempatan untuk bertanya dan meyakinkan pemahaman yang akurat. Ajar tanda dan gejala serta kemungkinan yang dapat menimbulkan inflamasi.R/ : Agar pasien memahami dan mencegah faktor resiko inflamasi serta dapat mengantisipasi secara dini kelanjutan keadaan tersebut. Diskusikan jadwal pengobatan.R/ : Agar pasien dapat menentukan waktu yang tepat untuk terapi sehingga memahami fungsi terapi yang diikuti. Diskusikan tentang peningkatan jadwal kunjungan ke Dokter.R/ : Agar pasien lebih mengerti akan kondisinya.

BAB IIIASKEP KASUS dan WOC

Seorang perempuan bernama Ny. Y berumur 41 tahun datang ke poliklinik kulit dan kelamin RSUD M. Yunus dan mengeluh sudah 2 minggu ini penyakit kulitnya kambuh, timbul bercak-bercak merah bersisik tebal diseluruh tubuh yang sangat gatal. Keluhan dirasakan di kaki, tangan, badan, leher hingga muka. Keluhan kembali muncul beberapa hari setelah obat habis. Gatal terutama dirasakan saat terpapar sinar matahari. Pasien juga mengeluhkan susah tidur dan aktifitas menjadi terganggu. Pasien pernah dirawat inap sebanyak 3 kali sejak 3 tahun lalu bila penyakit yang diderita kambuh. Kambuh dirasakan setiap obat habis. Tidak ada riwayat alergi dan obat-obatan pada pasien. Riwayat penyakit serupa di keluarga tidak ada.Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik, kesadaran composmentis. Pemeriksaan fisik secara umum dalam batas normal. Status dermatologi pada regio ekstremitas superior dan inferior, trunkus, colli, serta wajah terdapat plak eritem, dengan skuama kasar, berwarna putih, melekat, sebagian deskuamasi, bentuk lentikular hingga numular atau plakat berbatas tegas, multipel, generalisata. Tidak dijumpai Auspitz sign, kelainan selaput lendir, kuku, serta rambut.

Format PengkajianData biografiIdentitas klien Nama : Ny. Y Umur : 41 tahun Suku/Bangsa : Indonesia Status perkawinan : Sudah menikah Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : Buruh pabrik Alamat : Jl. Hibrida No. 7 Bengkulu Tanggal masuk RS : 08 Desember 2010 Tanggal pengkajian : 08 Desember 2010 Catatan kedatangan : Berjalan Keluarga terdekat yang dapat dihubungi: Nama/umur : Tn. C No. Telepon: 087830xxxx Pendidikan : S1 Pekerjaan : Guru Alamat : Jl. Hibrida No. 7 Bengkulu Sumber informasi : Pasien, keluarga, orang terdekat

Riwayat kesehatan/Keperawatan:Keluhan utama/ alasan masuk RS:Seorang perempuan bernama Ny. Y berumur 41 tahun datang ke poliklinik kulit dan kelamin RSUD M. Yunus dan mengeluh sudah 2 minggu ini penyakit kulitnya kambuh, timbul bercak-bercak merah bersisik tebal diseluruh tubuh yang sangat gatal. Keluhan dirasakan di kaki, tangan, badan, leher hingga muka. Keluhan kembali muncul beberapa hari setelah obat habis. Gatal terutama dirasakan saat terpapar sinar matahari. Pasien juga mengeluhkan susah tidur dan aktifitas menjadi terganggu. Pasien pernah dirawat inap sebanyak 3 kali sejak 3 tahun lalu bila penyakit yang diderita kambuh. Kambuh dirasakan setiap obat habis. Tidak ada riwayat alergi dan obat-obatan pada pasien. Riwayat penyakit serupa di keluarga tidak ada. Riwayat kesehatan sekarang: Faktor pencetus: klien mengatakan keluhan kembali muncul beberapa hari setelah obat habis. Gatal terutama dirasakan saat terpapar sinar matahari. Sifat keluhan (mendadak/perlahan-lahan/terus-menerus/hilang timbul atau berhungan dengan waktu): klien mengatakan rasa gatal terus menerus terutama saat terkena sinar matahari. Lokalisasi dan sifatnya (menjalar/menyebar/berpidah-pindah/menetap: klien mengatakan rasa gatal dirasakan di kaki, tangan, badan, leher hingga muka Berat ringannya keluhan: klien mengatakan timbul bercak-bercak merah bersisik tebal diseluruh tubuh yang sangat gatal sejak 2 minggu yang lalu. Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi: klien mengatakan pasien pernah dirawat inap sebanyak 3 kali sejak 3 tahun lalu bila penyakit yang diderita kambuh. Untuk keluhan saat pengkajian: pasien tidak mengeluhkan rasa sakit saat pengkajian.

Diagnosa medis:Psoriasis Vulgaris Tanggal: 08 Desember 2010

Riwayat kesehatan dahulu: Penyakit yang pernah dialami (jenis penyakit, lama dan upaya untuk mengatasi, riwayat masuk RS): klien mengatakan Pasien pernah dirawat inap sebanyak 3 kali sejak 3 tahun lalu bila penyakit yang diderita kambuh. Alergi: klien mengatakan tidak ada riwayat alergi

Riwayat kesehatan keluarga: Penyakit menular atau keturunan dalam keluarga: klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang pernah mengalami penyakit serupa dengan dirinya.

Pola fungsi kesehatan (Gordon): Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan Persepsi terhadap penyakit: klien mengatakan akibat penyakit yang dideritanya aktivitas sehari-hari menjadi terganggu. Pola nutrisi dan metabolism Diet suplemen khusus : klien mengatakan tidak ada diet suplemen khusus. Instruksi diet sebelumnya: pasien dilarang makan makanan yang berminyak dan pedas. Nafsu makan (normal, meningkat, menurun) : Klien mengatakan nafsu makannya berkurang. Pola aktivitas dan latihan: Kemampuan perawatan diri:0= Mandiri 3= Dibantu orang lain dan peralatan1= Dengan alat bantu 4= ketergantungan/tidak mampu2= Dibantu orang lain

Kegiatan / Aktivitas01234

Makan/minum

Mandi

Berpakaian

Toileting

Mobilisasi di tempat tidur

Berpindah

Berjalan

Menaiki tangga

Keluhan saat beraktivitas: Klien mengatakan rasa gatal saat beraktivitas di tambah dengan terkenanya matahari. Pola istirahat dan tidur Lama tidur : 6 jam/malam, 1 jam tidur siang Waktu: 23.00-05.00 WIB Kebiasaan menjelang tidur: tidak ada Masalah tidur: klien mengatakan susah tidur akibat rasa gatal yang dideritanya danKesulitan tidur pada malam hari karena stress dan mimpi buruk. Pola kognitif dan persepsi Status mental (sadar/tidak, orientasi baik/tidak): status mental pasien sadar Bicara: Normal Kemampuan berkomuniaksi: ya Kemampuan memahami: ya Tingkat ansietas: berat Pendengaran: DBN Penglihatan: DBN Vertigo: ada Ketidaknyamanan/ nyeri: tidak ada Penatalaksanaan nyeri: tidak ada Persepsi diri dan konsep diri Klien mengatakan perasaan tidak percaya diri atau minder dan perasaan terisolasi. Pola peran hubungan Pekerjaan: klien seorang buruh pabrik Sistem pendukung: pasangan dan keluarga serumah Pola seksual dan reproduksi Gangguan pemenuhan kebutuhan biologis dengan pasangan dan Penggunaan obat KB mempengaruhi hormon. Keyakinan dan kepercayaan Agama: Islam Pengaruh agama dalam kehidupan: berdoa dan berikhtiar untuk kesembuhan Pemeriksaan fisik Keadaan umum: Penampilan umum: klien tampak wajah terdapat plak eritem, dengan skuama kasar, berwarna putih, melekat, sebagian deskuamasi, bentuk lentikular hingga numular atau plakat berbatas tegas, multipel, generalisata. Klien tampak sehat/sakit/sakit berat: klien sakit karena merasa gatal Kesadaran: kompos mentis BB: 50 kg TB: 160 m Tanda-tanda vital: TD: 120/80Nadi: 100x/menit RR:24x/menit S: 38oC Kulit: Warna kulit(sianosi,ikterus, pucat, eritema, dll: eritema Kelembapan: kulit pasien agak lembab Turgor kulit: tidak baik Ada atau tidaknya edema: ada Kepala/rambut: Inspeksi: adanya kelainan Palpasi: ada kelainan Mata: Fungsi pengihatan: DBNo Palpebra: tertutup Ukuran pupil: simetris isokor Konjuntifa: normal sclera: normal Lensa/iris: normal Oedema palpebra: tidak ada Telinga Fungsi pendengaran: baik fungsi keseimbangan: baik Kebersihan: bersih Secret: ada sedikit Daun telinga: simetris Mastoid: tidak ada Hidung dan sinus Inspeksi: pernapasan lewat hidung normal Fungsi penciuman: normal Pembengkakan: tidak ada perdarahan: tidak ada Kebersihan: bersih secret: tidak ada Mulut dan tenggorok Membrane mukosa: agak kering kebersihan mulut: bersih Keadaan gigi: bersih Tanda radang(bibir, gusi, lidah): tidak ada radang Kesulitan menelan: tidak ada Leher Trakea: simetris Carotid bruid: tidak ada JVP: normal Thorak/paru Inspeksi: normal Palpasi: normal Perkusi: normal Auskultasi: bunyi napas normal Jantung Inspeksi: normal Palpasi: normal Perkusi: normal Auskultasi: normal Abdomen Insfeksi: normal Auskultasi: normal Perkusi: normal Palpasi: normal

Pemeriksaan penunjangPemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah periksa darah rutin, kimia darah, gula darah, kolesterol, asam urat untuk mengetahui penyebab psoriasis. Untuk memastikan diagnosis dilakukan pemeriksaan biopsi jaringan dan gambaran histopatologi.

Penatalaksanaan pengobatan Pengobatan pada pasien diberikan secara sistemik dan topical. Pengobatan Sistemik menggunakan antimetabolit Methotrexate. Pasien juga mendapat antihistamine berupa Interhistin untuk mengurangi rasa gatal dan derajat keparahan penyakit. Penggunaan Methotrexate untuk psoriasis diutamakan pada pasien dengan penyakit berat atau residif dengan tipe plak yang memerlukan pengobatan sistemik. Pada pasien yang ideal adalah pasien dengan penyakit kulit berat tetapi dalam keadaan sehat dan berusia muda.Methotrexate merupakan antagonis asam folat yang menghambat sintesis DNA pada jaringan dengan kecepatan pembentukan keratosit tinggi.Pengobatan topikal biasanya digunakan kortikosteroid potensi sedang, dikombinasikan dengan agen topikal lain (asam salisilat) untuk lesi kronis. Pada awal pemakaian, kortikosteroid dapat menyembuhkan psoriasis, tetapi jika obat ini dihentikan penyakit dapat kambuh kembali, bahkan lebih berat daripada sebelumnya. Penghentian mendadak kortikosteroid dapat mencetuskan timbulnya psoriasis. Regimen salep pada pasien ini menggunakan kombinasi Desoximethasone, asam salisilat, LCD, serta vaselin.Pasien pada kasus ini diberikan informasi tentang pengobatan yang gagal, serta kemungkinan kegagalan terapi berikutnya, anjuran mengelola kondisi emosional, serta meningkatkan pemahaman pasien terhadap penyakit.

TerapiPasien mendapat terapi preparat antimetabolit Methotrexate tablet 2,5 mg sebanyak 6 tablet untuk diminum 2 tablet setiap 12 jam. Diberikan pula antihistamin Interhistin tablet 50 mg sebanyak 10 tablet yang diminum 1 tablet setiap 12 jam. Salep yang diberikan berupa kombinasi Inerson 30 mg, LCD 3%, asam salisilat 3%, serta vaselin yang doleskan di daerah luka 2 kali sehari. Pengobatan diberikan untuk 5 hari, kemudian pasien disarankan untuk control setelah obat habis atau jika keluhan bertambah. Pasien juga diberikan edukasi agar menjaga kondisi emosional tetap stabil, sikap menerima, serta pengetahuan pada kondisi yang sedang dihadapikarena berpengaruh terhadap manajemen terapi. Diet pada pasien disarankan makanan yang tinggi kalori dan tinggi protein.

Diagnosa Keperawatan1. Gangguan integument berhubungan dengan adanya eritema ditandai dengan timbul bercak merah diseluruh tubuh2. Resiko infeksi berhubungan dengan kurang nutrisi ditandai dengan imun lemah3. Gatal berhubungan dengan penyakit psoriasis kambuh ditandai dengan kurangnya pengetahuan4. Ansietas berhubungan dengan keadaan fisik berubah ditandai dengan adanya eritema5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan pengobatan sebelumnya tidak berhasil ditandai dengan penyakit kambuh kembali6. Aktivitas terganggu berhubungan dengan adanya eritema ditandai dengan gatal dan bertambah gatal karena sinar matahari7. Gangguan konsep diri berhubungan dengan krisis percaya diri ditandai dengan keadaan fisik berubah8. Gangguan reproduksi seksual berhubungan dengan bercak eritema ditandai dengan hubungan suami istri menurun

Rencana Asuhan KeperawatanNoDiagnosa KeperawatanTujuan & Kriteria HasilIntervensiRasional

1

Gangguan integument b/d adanya eritema d/d timbul bercak merah diseluruh tubuh

Tujuan :Setelah dilakukan intervensi selama 3x24 jam, diharapkan gangguan integument dapat teratasi

Kriteria hasil : Area kulit terbebas dari bercak merah Kulit bersih, kering, lembab, dan terhindar dari infeksi Mencegah bertambah luasnya luka Bina hubungan saling percaya pada pasien Beri penjelasan pada pasien atau keluarga tentang keadaan penyakitnya Lindungi kulit yang sehat terhadap kemungkinan terdapat bercak merah Menjaga kulit agar tidak kering Pantau pasien agar tidak terjadi cedera kulit Diharapkan pasien kooperatif dalam pengobatan Dengan memberikan penjelasan terhadap pasien atau keluarga diharapkan dapat membantu dan menjamin kepatuhan terutama pasien dalam penyembuhan Diharapkan dengan menjaga kulit yang masih sehat, bercak merah tidak meluas Dengan memantau keadaan pasien, diharap pasien tidak menggaruk daerah yang sakit atau gatal

2Resiko infeksi berhubungan dengan kurang nutrisi ditandai dengan imun lemah

Tujuan :Setelah dilakukan intervensi selama 3x24 jam, diharapkan resiko infeksi dapat teratasi

Kriteria hasil : Memperbaiki elastisitas kulit Menghilangkan resiko infeksi karena turgor kulit yang buruk Nutrisi kembali terpenuhi Menggunakan perawatan kulit untuk mempertahankan integritas kulit Mencegah dan mendeteksi dini pasien terhadap infeksi Menganjurkan pasien untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi untuk mendapat nutrisi yang sehat Penampilan kulit mencerminkan kesehatan umum seseorang Pasien dengan sistem imun yang terganggu / lemah akan menghadapi resiko yang meningkatkan untuk mengalami infeksi kulit Agar pasien merasa lebih nyaman

3Gatal berhubungan dengan penyakit psoriasis kambuh ditandai dengan kurangnya pengetahuan

Tujuan :Setelah dilakukan intervensi selama 3x24 jam, diharapkan rasa gatal dapat teratasi

Kriteria hasil : Meredakan gatal pada kulit Pemahaman terhadap pengetahuan bertambah Anjurkan untuk selalu memperhatikan kesehatan dan kebersihan kulit / lingkungan Menjaga agar pasien mendapatkan informasi yang benar, memperbaiki kesalahan konsepsi / informasi Mengingatkan pasien agar tidak menggaruk daerah yang gatal Agar tidak terjadi infeksi Diharapkan dengan mendapatkan informasi yang benar, pasien dapat melakukan perawatan yang benar dan melaksanakan sesuatu yang bermanfaat Pasien tidak menggaruk rasa gatalnya karena hal tersebut akan menambah rasa gatalnya

Implementasi dan EvaluasiNoDiagnosa KeperawatanImplementasiEvaluasi

1Gangguan integument b/d adanya eritema d/d timbul bercak merah diseluruh tubuh

Mandiri : Mengkaji keadaan kulit Mengkaji keadaan umum dan observasi TTV Mempertahankan agar daerah yang terinfeksi tidak meluas

Kolaborasi : Melakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat-obatan. Seperti pengobatan topikal biasanya digunakan kortikosteroid potensi sedang, dikombinasikan dengan agen topikal lain (asam salisilat) untuk lesi kronis. Pada awal pemakaian, kortikosteroid dapat menyembuhkan psoriasis. Tetapi jika obat ini dihentikan, penyakit dapat kambuh kembali bahkan lebih berat daripada sebelumnya. Regimen salep pada pasien psoriasis menggunakan kombinasi Desoximethasone, asam salisilat, LCD, serta vaselin. Klien mengatakan bercak-bercak merah sudah mulai berkurang dan rasa yang sangat gatal sudah berkurang Tidak ada bercak baru yang timbul Kulit pasien sudah mulai halus

2Resiko infeksi berhubungan dengan kurang nutrisi ditandai dengan imun lemah

Mandiri : Memenuhi kebutuhan nutrisi Mempertahankan integritas kulit Mampu merawat diri dari infeksi

Kolaborasi : Melakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat, misalnya kortikosteroid topikal Memberikan preparat antibiotik Klien mengatakan nafsu makannya mulai membaik Kulit pasien sudah mulai membaik / halus

3Gatal berhubungan dengan penyakit psoriasis kambuh ditandai dengan kurangnya pengetahuan

Melakukan tindakan hidrasi dan pengolesan krim serta lotion kulit Menerapkan terapi yang sudah dianjurkan Menanyakan / mencari informasi tentang cara merawat penyakitnya Klien mengatakan bercak sudah berkurang Lebih mengetahui tentang informasi perawatan

BAB IVSKENARIO ROLL PLAY

Dalam sebuah daerah tepatnya di Bengkulu hidup sepasang suami istri yang dimana sang suami menderita semacam penyakit kulit yang sudah ia alami sebanyak 3 kali dalam 3 tahun terakhir. Hal ini menyebabkan sang suami harus menjalani rawat inap setiap penyakitnya kambuh. Apabila penyakit tersebut kambuh, suami mengeluhkan susah tidur dan aktifitasnya terganggu, dikarenakan rasa gatal di hampir seluruh tubuhnya ada bercak merah. Dan kini penyakit itu menyerang kembali, selama 2 minggu. Disebabkan obat yang biasa diminumnya sudah habis.Sehingga sang istri berinisiatif untuk membawa suaminya ke Rumah Sakit terdekat.

Umi: abi.... obatnya sudah diminum.....Abi: belum umi....

Mengetahui abi belum minum obat, umi pun segera menyiapkan obat untuk diminum oleh abi.Umi: ini bi diminum dulu obatnya...!!?Abi: iya mi makasih..Umi: abi.., obatnya sudah mau habis, hanya tinggal 2 kali minum saja. Apa tidak sebaiknya membeli lagi.Abi: tidak usah saja umi.., abi bosan minum obat, sudah tiga tahun abi minum obat. Mungkin sudah tidak akan kambuh lagi penyakit abi ini.

Dan akhirnya umi menuruti perkataan abi, abi pun memutuskan untuk tidak mengkonsumsi obat tersebut. Sehingga menjelang beberapa hari setelah berhenti minum obat, abi merasakan ada keanehan pada kulitnya.Abi: mi.. Umi...... Sepertinya.., penyakit kulit yang biasanya kambuh lagi..., coba lihat tangan, leher dan badan abi semuanya ada bercak merah dan terasa gatal.Umi: mana abii.., Umi coba lihat.!!Abi: ini umi... Mungkin karna abi sudah berhenti minum obat itu mi.... mangkanya kambuh lagi.Umi: aduuh... iya benar abi... ada bercak merah dibagian tubuh abi.!! Dengan kambuhnya kembali penyakit seperti itu, abi merasa kurang percaya diri dengan lingkungan sekitar termasuk tempat kerjanya.Abi: gimana umi...? Abi malu dengan keadaan kulit abi yang seperti ini..!!Umi: nggak kok bi.., abi yang sabar yaa....Abi: tapi umi..,Umi: kenapa abi.....Abi: abi merasa terasingkan dengan penyakit ini jika bekerja..Umi: abi jangan berpikiran seperti itu... Apapun keadaan abi.., umi akan selalu mendampingi abi gimana pun keadaan abi.,Abi: makasih ya umi... Abi beruntung mempunyai istri seperti umi.!Umi: iya bi sama-sama... Umi juga bangga kok jadi istri abi.

Umi menguatkan abi yang hampir putus asa dengan keadaannya. Dan abi bersyukur mempunyai istri yang selalu ada disisinya saat suka dan duka.Umi: sudah-sudah abi... Tak ada gunanya kita mengeluh dengan keadaan abi yang seperti ini. Lebih baik kita berdoa, memohon untuk kesembuhhan abi. Hari ini abi istirahat saja ya dirumah, tidak usah bekerja dulu.Abi: iya umi...Umi: biar umi akan meminta ijin sama pak bejo untuk abi supaya istirahat dirumah beberapa hari setelah menyelesaikan pekerjaan rumah.

Sembari menunggu umi menyelesaikan pekerjaan rumah, abi terus menerus menggaruk tubuhnya yang dirasakan gatal diseluruh tubuh. Dan akhirnya umi pun segera bergegas pergi menemui pak bejo ditempat abi bekerja.Umi: selamat pagi pak bejo..Pak bejo: pagi... Eh... bu tarno,, ada apa ibu tiba-tiba datang kemari... apa ada yang bisa saya bantu bu....Umi: iya pak, sebelumnya maaf mengganggu. Begini suami saya untuk beberapa hari kedepan mulai dari hari ini mohon ijin untuk tidak masuk kerja, karna suami saya sedang sakit, penyakit yang biasa kambuh lagi...Pak bejo: penyakit apa sebenarnya bu yang diderita pak tarno...Umi: semacam penyakit kulit pak.., Beliau malu katanya jika harus keluar rumah dengan keadaan yang seperti itu, terus terasa gatal pula jka terkena sinar matahari....Pak bejo: oww... baiklah bu tarno, saya ijinkan untuk pak tarno istirahat dirumah selama penyakitnya belum sembuh.Umi: terima kasih bapak atas kebijaksanaanya..Pak bejo: iya bu.., sama-sama. Titip salam untuk pak tarna semoga cepat sembuh dan bisa kembali bekerja.Umi: iya iya pak... terima kasih atas perhatiannya. Kalau begitu saya pamit pulang dulu pak,, Marii...Pak bejo: iya bu silakan.. hati-hati dijalan....

Umi pun kembali pulang. Setelah beberapa hari hampir 2 minggu lebih, namun penyakit suaminya belum sembuh juga malahan penyakit tersebut tambah parah, lalu umi segera mengajak suaminya untuk pergi ke poliklinik kulit dan kelamin di rumah sakit. Untuk memeriksakan penyakit suaminya. Dan sesampainya dirumah sakit mereka menemui dokter yang biasa menangani penyakit kulit.Umi: siang dok,Dokter: siang... mari silakan duduk,, Ada yang bisa saya bantu...,Umi: ini dok suami saya, penyakitnya kulitnya kambuh lagi setelah iya berhenti minum obat, sudah 2 minggu ini penyakitnya belum sembuh, yang ada malah tambah parah.Dokter: ow iya bu..., Boleh saya lihat pak.....Abi: silakan dokter.. Luka ini terasa gatal, terlebih jika terkena sinar matahari.Dokter: ow iya-iya pak.... Mari silakan berbaring disini..

Dokter pun memeriksa kondisi pak tarno, karna melihat kondisi pak tarno yang terlihat parah, dokter menyarankan untuk menjalani rawat inap kepada pak tarno untuk penyembuhan lukanya. Pak tarno dan istrinya menyetujui saran dokter.Dan setelah berada diruang rawat inap, seorang perawat datang untuk menangani penyakit yang dikeluhkan oleh pak tarno. Perawat itu melakukan tugasnya untuk mengkaji penyakit yang diderita abi.Perawat: selamat sore pak Saya disini ingin memeriksa keadaan bapak. Boleh saya tahu apa keluhan bapak saat ini ?Abi: iya sore sus ..Saya merasakan gatal dibagian tangan, kaki, leher, badan, dan di wajah saya. Terlebih jika terkena sinar matahari sus, rasa gatalnya semakin parah sehingga saya garuk karena tidak kuat menahan gatal. Selain itu saya merasa malu dengan keadaansaya, saya merasa disisihkan oleh orang-orang disekitar saya termasuk keluarga saya.Perawat: ouw seperti itu ya pak .Sudah berapa lama bapak sakit seperti ini ?Abi: sekitar 2 minggu sus ..Perawat: ternyata sudah lama ya pak. Lalu mengapa baru sekarang dibawake rumah sakitnya? Padahal ini sudah parah pak .Abi: saya piker Cuma gatal biasa saja sus, namun ternyata malahsemakin parah seperti ini.Perawat: baiklah pak, saya akan memeriksa keadaan bapak sekarang.

Perawat mulai memeriksa keadaan pak tarno . .Lalu setelah selesai, perawat menghubungi keluarga pak tarno guna menanyakan penyebab terjadinya penyakit tersebut.Perawat: silakan diisi data biografinya dulu ibu..!!?Umi: baik bu....

Setelah selesai mengisi data biografinya, perawat menanyai beberapa pertanyaan kepada bu tarno.Perawat: apa penyebab awal penyakit yang diderita oleh suami anda bu..? Bisa diceritakan....Umi: begini bu, suami saya sudah menderita penyakit seperti itu hampir3 tahun terakhir, dan ini sudah keempat kalinya suami saya menderita sakit seperti itu. Penyakit itu terjadi karna suami saya berhenti untuk minum obat yang biasa dokter berikan. Awalnya hanya timbul bercak merah dibagian-bagian tubuh, lalu tambah parah seperti itu sampai 2 minggu ini.Perawat: emm..., berarti ini sudah sering terjadi pada suami ibu ya... Apakah dalam keluarga ibu ada yang menderita penyakit yangserupa dengan yang dialami suami ibu..?Umi: tidak..Perawat: baik-baik ibu...

Selesai bertemu dengan keluarga pak tarno, perawat kembali ke ruangannya. Dia berunding dengan teman seprofesinya untuk mendiskusikan hasil pengkajian awal yang dilakukannya di ruang perawat.Perawat 1: ners, dari hasil pengkajian yang saya lakukan tadi hasilnya sepertiini (hasil pemeriksaan dibaca) ternyata sakit pasien tuan T sudah sering terjadi pada dirinya, sakit itu disebabakan karena pasien berhenti minum obat yang sudah dianjurkan oleh dokter sejak 3 tahun terakhir.Perawat 2: oh jadi penyebabnya seperti ituBerarti tindakan kita sebaiknya yang pertama yaitu menstabilkan keadaan pasien dan lalu baru kita menegakkan diagnosa keperawatannya.

Perawat 1: iya benar, lalu kita berkolaborasi dengan dokter dalam pemberianobat.Perawat 2: iya, tetapi apakah pasien itu tidak memiliki riwayat penyakitalergi atau turunan dari keluarganya ?Perawat 1: tidak ada Perawat 2: baiklah kalau begitu, kita lakukan asuhan keperawatan secepatnya dan juga berkolaborasi dengan dokter.

Selama pak tarno menjalani perawatan dirumah sakit, perawat setiap harinya mengontrol keadaan pak tarno untuk dikaji keluhan yang diderita pak tarno.Setelah menjalani rawat inap selama 3 hari, keadaan pak tarno semakin membaik meskipun dalam proses penyembuhan tidak sempurna, setidaknya rasa gatal jika terkena matahari sudah hilang dan apapun yang dikeluhkan oleh abi sudah mulai membaik. Akhirnya abi diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit dan bisa kembali melakukan aktifitas seperti biasa yang penting menjaga dan memperhatikan kondisinya dengan tidak lupa minum obat secara teratur.

BAB VPENUTUP

A. KESIMPULANPsoriasis Vulgaris adalah penyakit yang penyebabnya autoimun, bersifat kronik dan residif, ditandai dengan adanya eritema bercak-bercak berbatas tegas dengan skuama kasar, berlapis-lapis, dan transparan disertai fenomena tetesan lilin, Auspitz, Kobner. Faktor pencetusnya antara lain faktor genetik, imunologik, stress psikik, infeksi fokal, trauma, gangguan metabolik, obat-obatan, alkohol dan merokok. Penyakit ini tidak dapat menyebabkan kematian dan juga tidak menular tetapi penyakit ini tidak dapat disembuhkan dengan sempurna.

B. SARANDalam pengobatan Psoriasis Vulgaris, selain pengobatan secara farmakologis, juga penting adanya KIE terhadap penderita mengenai penyakitnya sehingga penderita dapat selalu menjaga kesehatan fisiknya, agar tidak terlalu capek dan cukup istirahatserta menghindari faktor-faktor pencetus yang dapat menimbulkan penyakit tersebut.17