makalah prosiding ilmiah

12
PENDEKATAN SETS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF SISWA KELAS X MAN 2 MODEL MEDAN T.A. 2011/2012 PADA MATERI POKOK HIDROKARBON Yunita Elina Sihotang Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah Medan, Jl. Setia budi No. 191 Medan, Sumatera Utara, 20122, Telp. (061) 8211347, Fax. (061) 8219570, E-mail: [email protected] Abstract This study aims to determine how SETS approach can improve the ability of students to think critically and creatively. The population in this study were all students MAN 2 Model Medan that as many as 13 classes. The samples taken purposively as much as 2 classes. Given experimental class where learning SETS approach, while control classes given conventional learning. Based on tests of critical thinking in classroom experiments the percentage of students who think critically are 91.18% and 8.82% of students are not critical, while the control class percentage of students who think critically are 67.65% and 32.35% of students are not critical. The percentage of students who have the creativity in classroom experiments amounted to 82.35% and 17.65% of students are less creative, while the control class is equal to 38.24% and 61.76% of students are less creative. This suggests that the ability to think critically and creatively student learning by using the approach given SETS greater than the critical and creative thinking skills of students who are given conventional learning. Based on the hypothesis test at significant level α = 0.05 is obtained that Farithmetic> Ftable or 8.29> 1.68, meaning that there is an interaction between learning SETS approach to improving student learning outcomes. The results showed that the increase in student learning outcomes higher than the experimental class increased students' classroom control. So the approach has a positive effect on SETS increased student learning outcomes. Kata Kunci. SETS, critically, creatively, MAN 2 Model Medan, increased students learning outcomes. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pendekatan SETS dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan kreatif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa MAN 2 Model Medan sebanyak 13 kelas. Sampel diambil secara purposive sebanyak 2 kelas. Pada kelas eksperimen diberikan pembelajaran pendekatan SETS, sedangkan kelas kontrol diberikan pembelajaran konvensional. Berdasarkan tes berpikir kritis dalam kelas eksperimen persentase siswa yang berpikir kritis adalah 91,18% dan 8.82% siswa tidak kritis, sedangkan persentase kelas kontrol siswa yang berpikir kritis adalah 67,65% dan 32,35% siswa tidak kritis. Persentase siswa yang memiliki kreativitas baik pada kelas eksperimen sebesar 82,35% dan 17,65% siswa kurang kreatif, sedangkan kelas kontrol sebesar 38.24% siswa memiliki kreativitas baik dan 61,76% siswa kurang kreatif. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan untuk berpikir kritis dan kreatif belajar siswa dengan menggunakan pendekatan yang diberikan SETS lebih besar dari kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa yang diberi pembelajaran konvensional. Berdasarkan uji hipotesis pada tingkat α = 0,05 signifikan diperoleh bahwa Fhitung> Ftabel atau 8.29> 1.68, yang berarti bahwa ada interaksi antara pembelajaran SETS pendekatan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa lebih tinggi dibanding kelas control siswa kelas eksperimen. Jadi pendekatan memiliki efek positif pada SETS peningkatan hasil belajar siswa. Kata Kunci. SETS, kritis, kreatif, MAN 2 Model Medan, peningkatan hasil belajar siswa.

Upload: yunita97544748

Post on 19-Jul-2015

205 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: makalah prosiding ilmiah

PENDEKATAN SETS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF SISWA KELAS X MAN 2 MODEL MEDAN TA 20112012 PADA MATERI

POKOK HIDROKARBON

Yunita Elina Sihotang Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah Medan Jl Setia budi No 191 Medan Sumatera

Utara 20122 Telp (061) 8211347 Fax (061) 8219570 E-mail sihotangyunitaelinagmailcom

Abstract

This study aims to determine how SETS approach can improve the ability of students to think critically and creatively The population in this study were all students MAN 2 Model Medan that as many as 13 classes The samples taken purposively as much as 2 classes Given experimental class where learning SETS approach while control classes given conventional learning Based on tests of critical thinking in classroom experiments the percentage of students who think critically are 9118 and 882 of students are not critical while the control class percentage of students who think critically are 6765 and 3235 of students are not critical The percentage of students who have the creativity in classroom experiments amounted to 8235 and 1765 of students are less creative while the control class is equal to 3824 and 6176 of students are less creative This suggests that the ability to think critically and creatively student learning by using the approach given SETS greater than the critical and creative thinking skills of students who are given conventional learning Based on the hypothesis test at significant level α = 005 is obtained that Farithmeticgt Ftable or 829gt 168 meaning that there is an interaction between learning SETS approach to improving student learning outcomes The results showed that the increase in student learning outcomes higher than the experimental class increased students classroom control So the approach has a positive effect on SETS increased student learning outcomes Kata Kunci SETS critically creatively MAN 2 Model Medan increased students learning outcomes

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pendekatan SETS dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan kreatif Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa MAN 2 Model Medan sebanyak 13 kelas Sampel diambil secara purposive sebanyak 2 kelas Pada kelas eksperimen diberikan pembelajaran pendekatan SETS sedangkan kelas kontrol diberikan pembelajaran konvensional Berdasarkan tes berpikir kritis dalam kelas eksperimen persentase siswa yang berpikir kritis adalah 9118 dan 882 siswa tidak kritis sedangkan persentase kelas kontrol siswa yang berpikir kritis adalah 6765 dan 3235 siswa tidak kritis Persentase siswa yang memiliki kreativitas baik pada kelas eksperimen sebesar 8235 dan 1765 siswa kurang kreatif sedangkan kelas kontrol sebesar 3824 siswa memiliki kreativitas baik dan 6176 siswa kurang kreatif Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan untuk berpikir kritis dan kreatif belajar siswa dengan menggunakan pendekatan yang diberikan SETS lebih besar dari kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa yang diberi pembelajaran konvensional Berdasarkan uji hipotesis pada tingkat α = 005 signifikan diperoleh bahwa Fhitunggt Ftabel atau 829gt 168 yang berarti bahwa ada interaksi antara pembelajaran SETS pendekatan untuk meningkatkan hasil belajar siswa Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa lebih tinggi dibanding kelas control siswa kelas eksperimen Jadi pendekatan memiliki efek positif pada SETS peningkatan hasil belajar siswa Kata Kunci SETS kritis kreatif MAN 2 Model Medan peningkatan hasil belajar siswa

PENDAHULUAN

Negara Indonesia merupakan negara yang sedang mengalami perkembangan dan

sedang melakukan pembangunan Untuk memenuhi keperluan pembangunan ini maka

dibutuhkan sumber daya modal dan sumber daya manusia yang berkualitas Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) berkembang pesat saat memasuki era globalisasi ini

dan persaingan antar - individu antar - bangsa menjadi semakin ketat

Pendidikan IPA adalah bagian dari pendidikan umumnya memiliki peran penting dalam

peningkatan mutu pendidikan khususnya untuk menghasilkan peserta didik yang

berkualitas yaitu manusia Indonesia yang mampu berpikir kritis kreatif logis dan berinisiatif

dalam menanggapi isu di masyarakat yang diakibatkan oleh dampak perkembangan IPA

dan teknologi

Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan cara berpikir kritis

dan kreatif siswa adalah melalui pendekatan Science Environment Technology and Society

(SETS) Binadja menyatakan bahwa titik pusat pembelajaran sains berwawasan SETS

adalah menghubungkan antara konsep sains yang dipelajari dan implikasinya terhadap

lingkungan teknologi dan masyarakat Keunggulan pembelajaran dengan pendekatan

SETS dibandingkan pendekatan lainnya yaitu karena pembelajaran selalu dihubungkan

dengan kejadian nyata yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari (bersifat kontekstual) dan

komprehensif (terintegrasi antara keempat komponen SETS) (Nurfitria 2006)

Diharapkan melalui pendekatan SETS ini siswa memandang sesuatu secara

terintegratif yaitu dengan memperhatikan unsur-unsur yang terdapat dalam SETS Guru

dapat menghubungkan konsep - konsep sains yang diajarkan dengan permasalahan yang

terjadi di masyarakat lingkungan sehari - hari siswa sehingga dapat membantu siswa

menerapkan hasil belajarnya dalam kehidupan sehari - hari agar pembelajaran yang

dilakukan di sekolah bermanfaat bagi masyarakat dengan tetap memperhatikan dampaknya

terhadap lingkungan Dengan demikian diharapkan siswa akan mampu berpikir kritis - kreatif

dalam mencermati hubungan antara sains (Science) lingkungan (Environment) teknologi

(Technology) dan Masyarakat (Society) Beberapa penelitian yang pernah dilakukan terkait

dengan Pendekatan SETS atau dalam istilah Indonesia disebut SaLingTeMas adalah

penelitian dari Andini menyatakan bahwa materi reproduksi manusia yang disampaikan

dengan pendekatan SETS terhadap siswa SMA Negeri 4 memiliki persentase ketuntasan

belajar sebesar 833 lebih tinggi dibandingkan siswa SMAIT Hidayatullah sebesar 80

Penelitian dari Nurfitria menyatakan bahwa hasil penelitiannya menunjukkan nilai rata-rata

hasil belajar siswa yang bernuansa SETS dapat tercapai pada setiap siklus dimana pada

siklus I adalah 6542 siklus II adalah 7168 siklus III adalah 7452 Fuadurrahman yang

salah satu kesimpulannya menyatakan bahwa rata-rata kreativitas siswa dengan model

pembelajaran inkuiri pada materi pokok koloid dengan penggunaan media berbasis

komputer sebesar 8077 sedangkan rata-rata kreativitas siswa dengan pembelajaran

konvensional dengan media berbasis komputer sebesar 7923 Penelitian dari Aprilia yang

salah satu kesimpulannya menyatakan bahwa siswa yang memiliki kreativitas tinggi

memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi dengan siswa yang mempunyai kreativitas

rendah pada materi pokok larutan asam basa Penelitian dari Haani memberikan kesimpulan

bahwa tinggi rendahnya nilai post-tes yang diperoleh menjadi gambaran kemampuan

penalaran dan berpikir kritis siswa dan siswa yang memilki hasil belajar tinggi di sebabkan

kemampuan penalaran dan berpikir kritisnya Berdasarkan uraian di atas penulis merasa

tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul ldquoPendekatan SETS Untuk Meningkatkan

Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa Kelas X MAN 2 Model Medan Tahun Ajaran

2011 2012 Pada Materi Pokok Hidrokarbonrdquo

Belajar dan Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dari

kegiatan manusia RH Ennis memberikan sebuah definisi ldquoberpikir kritis adalah berpikir

secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pembuatan keputusan tentang apa yang

harus dipercayai atau dilakukanrdquo (Hassoubah 2004) Tujuan dari berpikir kritis adalah agar

dapat menjauhkan seseorang dari keputusan yang keliru dan tergesa-gesa yang

menyebabkan keputusan itu tidak dapat dipertanggungjawabkan Berpikir kreatif adalah pola

berpikir yang didasarkan pada suatu cara yang mendorong kita untuk menghasilkan produk

yang kreatif DN Perkins juga menyebutkan bahwa kreativitas itu tidak sendirian

kemampuan khusus atau talenta dan produk yang kreatif tidak bergantung kepada satu sifat

saja yaitu ide yang baru Menurut Binadja pendidikan SETS ditujukan untuk membantu

peserta didik mengetahui sains perkembangannya dan bagaimana perkembangan sains

dapat mempengaruhi lingkungan teknologi dan masyarakat secara timbal balik Program ini

sekurang-kurangnya dapat membuka wawasan peserta didik hakikat pendidikan sains

lingkungan teknologi dan masyarakat (SETS) secara utuh (Nurfitria 2006) Penerapan

SETS dalam pembelajaran untuk tingkat sekolah disesuaikan dengan jenjang pendidikan

siswa Sebuah program untuk memenuhi kepentingan peserta didik harus dibuat dengan

menyesuaikan tingkat pendidikan peserta didik tersebut Topik-topik yang menyangkut isi

SETS di luar materi pengajaran dipersiapkan oleh guru sesuai dengan jenjang pendidikan

siswa Menurut Binadja dalam pendidikan SETS pendekatan yang paling sesuai adalah

pendekatan SETS itu sendiri

Di dalam pengajaran menggunakan pendekatan SETS siswa diminta menghubungkaitkan

antar unsur SETS Yang dimaksudkan adalah siswa menghubungkan antara konsep sains

yang dipelajari dengan benda-benda berkenaan dengan konsep tersebut pada unsur lain

dalam SETS sehingga memungkinkan siswa memperoleh gambaran yang lebih jelas

tentang keterkaitan konsep tersebut dengan unsur lain dalam SETS baik dalam bentuk

kelebihan ataupun kekurangannya Untuk bisa mengetahui hubungan antar unsur SETS

diperlukan pemikiran yang mendalam berupa identifikasi dan analisis tentang apa dan

bagaimana konsep yang sedang dipelajari Selanjutnya dipikirkan mengapa dan bagaimana

konsep tersebut bisa digunakan pada teknologi yang terkait Setelah itu diperlukan

pertimbangan atau evaluasi berdasarkan fakta-fakta yang diketahui akan dampak positif

maupun negatif yang ditimbulkan dari pemanfaatan konsep sains ke bentuk teknologi

terhadap lingkungan dan masyarakat kemudian bagaimana siswa harus bersikap atau

bertindak bila berhadapan menemui keadaan atau masalah terkait dengan konsep yang

telah dipelajarinya tersebut Dari gambaran tersebut terlihat bahwa diperlukan pemikiran

yang kritis untuk belajar setiap elemen SETS karena dalam prosesnya diperlukan

keterampilan yang merupakan unsur dasar dalam berpikir kritis seperti keterampilan untuk

untuk mengidentifikasi menganalisis mengevaluasi mencari dan mengamati fakta-fakta

yang dijumpai siswa terkait materi konsep yang diajarkan Dengan demikian kemampuan

berpikir kritis siswa akan tergali dan terlatih

Pendekatan SETS kaitannya dengan berpikir kreatif dapat dijelaskan sebagai

berikut bahwa dalam pembelajaran dengan pendekatan SETS siswa tidak hanya diajak

untuk mempelajari sains saja tetapi juga diajak untuk memanfaatkan atau mempelajari

pemanfaatan konsep sains yang sedang dipelajari ke bentuk teknologi untuk kepentingan

masyarakat Pemanfaatan atau penerapan konsep sains menghasilkan suatu produk

teknologi dapat dikategorikan sebagai hasil dari proses kreatif Dalam prosesnya diperlukan

keterampilan-keterampilan yang merupakan sifat dari kemampuan berpikir kreatif yaitu

keluwesan kelancaran keaslian penguraian ataupun perumusan kembali Dalam

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SETS siswa tidak hanya diajak untuk

berpikir tentang pemanfaatan konsep sains ke bentuk teknologi terkait tetapi juga berbagai

kemungkinan akibat yang terjadi dalam proses pentransferan sains yang sedang dipelajari

ke bentuk teknologi terhadap masyarakat dan lingkungannya

Salah satu karakteristik pendekatan SETS yaitu mengajak siswa berbincang

tentang SETS dari berbagai macam titik awal tergantung pengetahuan dasar siswa

memungkinkan siswa untuk secara kreatif mencari dan menentukan salah satu atau

beberapa unsur SETS yang diambilnya sebagai titik awal untuk membahas konsep yang

sedang dipelajari Dalam proses pencarian dan penemuan keterhubungkaitan antar unsur

SETS tersebut diperlukan kemampuan kreatif siswa untuk menentukan hubungan antar

unsur SETS dari masalah yang dipilihnya terkait konsep yang dipelajari Hal ini juga dapat

memperlihatkan keaslian atau orisinalitas dan keluwesan berpikir siswa

METODE PENELITIAN

Tahapan penelitian terdiri atas (1) Tahap persiapan penelitian yang meliputi

observasi ke sekolah penyusunan proposal penelitian penyusunan rencana

pelaksanaan pembelajaran penyusunan instrumen penelitian dan uji test awal

instrumen penelitian (2) Tahap pelaksanaan penelitian yang meliputi penentuan

kelas eksperimen dan kelas kontrol pelaksanaan pre-tes untuk kelas eksperimen

dan kelas control (3) Pemberian perlakuan untuk kedua kelas Pada kelas

eksperimen pembelajaran dilakukan dengan pembelajaran berpendekatan SETS

Sedangkan untuk kelas kontrol dilakukan pembelajaran konvensional pemberian

tes kemampuan berpikir kritis dan angket kreativitas pemberian post-test pada

kedua kelas Post-test bertujuan untuk mengukur peningkatan hasil belajar

setelah pengajaran selesai dan tahapan yang terakhir (4) Tahap analisis data

meliputi uji analisis data dan uji hipotesis berdasarkan data yang diperoleh dan

dilakukan pengambilan kesimpulan Sebagai sampel yang telah digunakan yaitu

kelompok I merupakan kelas kontrol dan kelompok II sebagai kelompok

eksperimen Namun sebelumnya pada kedua kelas dilakukan pre-test yang

bertujuan untuk memperoleh nilai awal sebagai untuk mengetahui kemampuan

awal kedua kelas sampel Kedua kelompok melaksanakan proses belajar

mengajar dengan guru yang sama dan materi pokok yang sama pula Perbedaan

perlakuan pada sampel dilakukan pada proses pembelajaran Kedua kelompok

melewati tingkat pendidikan dengan titik awal yang sama yaitu mulai menempuh

materi pelajaran kimia kelas X semester 2 materi pokok hidrokarbon

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji normalitas yang digunakan adalah uji Liliefors Data dikatakan

berdistribusi normal jika Fhitung lt Ftabel Setelah dilakukan perhitungan maka

diperoleh data sebagai berikut

Tabel 1 Uji Normalitas

No Kelas Data Lhitung Ltabel Keterangan

1 Eksperimen Gain 012 015 Normal

2 Kontrol Gain 014 015 Normal

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa data yang diperoleh dalam

penelitian berdistribusi normal Uji homogenitas data bertujuan untuk mengetahui

apakah sampel dalam penelitian berasal dari populasi yang homogen Uji

homogenitas data dilakukan dengan menggunakan uji F pada taraf signifikansi α

= 005 Data dapat dikatakan homogen jika Fhitung lt Ftabel Hasil perhitungan uji

homogenitas secara singkat dapat dilihat pada berikut (data selengkapnya pada

lampiran 24)

Tabel 2 Uji homogenitas

Kelas S2 Fhitung Ftabel Keterang

an

Eksperi

men

758

6

130

179

(dengan

mengunak

an MS

Excel)

Data

Homogen Kontrol 988

0

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa kelas data pretest kedua kelas

kelompok sampel adalah homogen artinya kelas eksperimen dan kelas kontrol

berasal dari populasi yang homogen

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis altenatif (Ha)

diterima atau ditolak Hipotesis penelitian diuji dengan uji t satu pihak (pihak

kanan) digunakan karena dimilikinya informasi mengenai arah kecenderungan

dari karakteristik populasi yang sedang diamati

Uji hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi α = 005 dengan kriteria

pengujian Ha diterima jika thitung gt ttabel Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis

diperoleh data berikut ini

Tabel 3 Uji Hipotesis

Kela

s

Data thitu

ng

ttab

el

Ketera

ngan

Ekpe

rime

n

X =

2515

82

9

16

8

Ha

diterim

a

S2 =

14619

Kont

rol

X =

1868

S2 =

11562

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa peningkatan hasil belajar kimia

siswa dengan penerapan pembelajaran pendekatan SETS lebih besar daripada

penerapan pembelajaran konvensional

Pada proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SETS juga

dilakukan diskusi Anggota dari masing-masing kelompok yang terdiri dari 5-6

orang dapat saling berdiskusi untuk membahas artikel yang diberikan peneliti

Pada saat diskusi siswa didalam kelompoknya melakukan diskusi Selanjutnya

setiap siswa perwakilan dari kelompok diminta untuk membacakan hasil

diskusinya dan peneliti akan menyimpulkan hasil diskusi bersama-sama dengan

siswa Sehingga terjadi pertukaran ilmu antara masing-masing anggota kelompok

Sedangkan siswa yang diajar dengan menggunakan pengajaran konvensional

kurang antusias dalam pembelajaran Hal ini disebabkan oleh suasana belajar

terkesan biasa dan monoton Secara ringkas dapat dilihat pada tabel 4 dan

diagram 1

Tabel 4Persentase kritis siswa

No Kriteria

siswa yang menjawab

tes kemampuan berpikir

kritis

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

1 Kritis 9118 6765

2 Kurang

Kritis

882 3235

Keterangan Kritis

0002000400060008000

10000

S

isw

a

Kurang kritis

Diagram 1 Persentase siswa yang kritis

Hal ini terlihat dari kemampuan siswa dalam menjawab tes kemampuan berpikir

kritis dan juga terlihat pada hasil lembar observasi kreativitas Dimana pada kelas

eksperimen ada 9118 siswa memiliki kemampuan berpikir kritis dan 882

siswa yang kurang kritis sedangkan pada kelas kontrol ada 6765 siswa

memiliki kemampuan berpikir kritis dan 3235 siswa yang kurang kritis Dan

mengenai kreativitas siswa secara ringkas dapat dilihat pada tabel 5 dan diagram

2

Tabel 5 Persentase kreativitas siswa

No Kriteria

siswa berdasarkan

lembar observasi

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

1 Kreatif 8235 3824

2 Kurang

Kreatif

1765 6176

Keterangan Kreatif

Kurang kreatif

Diagram 2 Persentase siswa yang kreatif

Pada lembar observasi kreativitas pada kelas eksperimen ada 8235

siswa yang kreatif dan 1765 siswa yang kurang kreatif Hal ini tidak sesuai

dengan perolehan angket dimana siswa yang kreatif sebanyak 100 dan tidak

ada siswa yang kurang kreatif Pada kelas kontrol sebanyak 3824 siswa yang

0002000400060008000

10000

S

isw

a

kreatif dan 6176 siswa yang kurang kreatif hal ini juga tidak sesuai dengan

perolehan angket kreativitas Dimana ada 9412 siswa yang kreatif dan 588

siswa yang kurang kreatif Ketidaksesuaian lembar observasi kreativitas dengan

angket kreativitas pada kedua kelas mungkin disebabkan siswa yang kurang jujur

dalam mengisi lembar angket kreativitas

Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa data yang diperoleh

berdistribusi normal dan sampel berasal dari populasi yang homogen Hasil

perhitungan uji hipotesis diperoleh data bahwa thitung = 829 sedangka ttabel pada

taraf signifikansi 005 dengan dk = 66 adalah sebesar 168 sehingga thitung gt ttabel

KESIMPULAN

Peningkatan hasil belajar kimia siswa pada sub pokok bahasan Hidrokarbon yang

diberi penerapan pendekatan SETS (Science Environment Technology and

Society) lebih besar dari peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diberi

penerapan pembelajaran konvensional Berdasarkan hasil penelitian di lapangan

siswa yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan SETS memiliki antusias

yang lebih dibandingkan dengan siswa yang diajarkan dengan pembelajaran

konvensional Pada kelas eksperimen ada 9118 siswa yang kritis dan 8235

siswa yang kreatif sedangkan pada kelas kontrol ada 6765 siswa yang kritis

dan 3824 siswa yang kreatif Hal ini menjelaskan bahwa penerapan

pendekatan SETS dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif

siswa serta hasil belajar kimia kelas X MAN 2 Model Medan pada materi pokok

Hidrokarbon

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih disampaikan kepada Dilitabmas Dikti Depdikbud melalui

penelitian Strategis Nasional Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada

Feronica Sihotang yang sudah membantu dalam pengambilan data penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Andini DS (2006) Pengetahuan Sikap Siswa SMA Negeri 4 Dan SMAIT

Hidayatullah Semarang Terhadap Materi Reproduksi Manusia Yang

Disampaikan Dengan Pendekatan SETS Skripsi FMIPA Unnes

Semarang httpwwwpustakaskripsicomdownloadphpfile=2332

(diakses 27 Januari 2012)

Aprilia F (2006) Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Tingkat Kreativitas Siswa

Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Medan

Program Pascasarjana Unimed Medan

Binadja A Wardani S dan Nugroho S (2008) Keberkesanan Pembelajaran

Kimia Materi Ikatan Kimia Bervisi SETS Pada Hasil Belajar Siswa Jurnal

Inovasi Pendidikan Kimia Vol2 No 2 2008 hlm 256-262

httpscholargoogleusercontent

comscholarq=cacheXtfl5Wzgb8Jscholargooglecom+jurnal+pendekatan

+SETS+pada+pembelajaran+ kimiaamphl=enampas_sdt=05htm (diakses 18

Januari 2012))

Djamarah SB (2002) Psikologi Belajar Rineka Cipta Jakarta

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan

(2010) Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian

Kependidikan FMIPA Unimed

Fuadaturrahman (2011) Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Penggunaan

Media Berbasis Komputer (CD Movie dan Flash) terhadap kreativitas dan

hasil belajar siswa kelas XI pada Pokok Bahasan Koloid Tesis Program

Pascasarjana Unimed Medan

Haani U (2010) Pengaruh Problem Based Learning untuk Meningkatkan

Penalaran dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA pada Konsep

Struktur Atom Skripsi FMIPA Unimed Medan

Hassoubah IZ (2004) Developing Creatif and Critical Thinking Skill (Cara

Berpikir Kreatif dan Kritis) Nuansa Bandung

Munandar U (2009) Pengembangan Kreativitas Anak berbakat Rineka Cipta

Jakarta

Nurfitria L (2006) Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pada Konsep

Lingkungan Melalui Pendekatan SETS Dengan Model PBI Di SMA

Masehi 1 PSAK Semarang Skripsi FMIPA Unnes Semarang

httpwwwpustakaskripsicomdownload phpfile=1631 (diakses 27

Januari 2012)

Nuryanto dan Binadja A (2010) Efektivitas Pembelajaran Kimia Dengan

Pendekatan Salingtemas Ditinjau Dari Minat Dan Hasil Belajar Siswa

Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 4 No1 2010 hlm 552-556

httpscholargoogleusercontentcomscholarq=cacheDbl2H-

1n1NAJscholargoogle

com+jurnal+pendekatan+SETS+pada+pembelajaran+kimiaamphl=enampas_s

dt=05htm (diakses 18 Januari 2012)

Page 2: makalah prosiding ilmiah

PENDAHULUAN

Negara Indonesia merupakan negara yang sedang mengalami perkembangan dan

sedang melakukan pembangunan Untuk memenuhi keperluan pembangunan ini maka

dibutuhkan sumber daya modal dan sumber daya manusia yang berkualitas Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) berkembang pesat saat memasuki era globalisasi ini

dan persaingan antar - individu antar - bangsa menjadi semakin ketat

Pendidikan IPA adalah bagian dari pendidikan umumnya memiliki peran penting dalam

peningkatan mutu pendidikan khususnya untuk menghasilkan peserta didik yang

berkualitas yaitu manusia Indonesia yang mampu berpikir kritis kreatif logis dan berinisiatif

dalam menanggapi isu di masyarakat yang diakibatkan oleh dampak perkembangan IPA

dan teknologi

Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan cara berpikir kritis

dan kreatif siswa adalah melalui pendekatan Science Environment Technology and Society

(SETS) Binadja menyatakan bahwa titik pusat pembelajaran sains berwawasan SETS

adalah menghubungkan antara konsep sains yang dipelajari dan implikasinya terhadap

lingkungan teknologi dan masyarakat Keunggulan pembelajaran dengan pendekatan

SETS dibandingkan pendekatan lainnya yaitu karena pembelajaran selalu dihubungkan

dengan kejadian nyata yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari (bersifat kontekstual) dan

komprehensif (terintegrasi antara keempat komponen SETS) (Nurfitria 2006)

Diharapkan melalui pendekatan SETS ini siswa memandang sesuatu secara

terintegratif yaitu dengan memperhatikan unsur-unsur yang terdapat dalam SETS Guru

dapat menghubungkan konsep - konsep sains yang diajarkan dengan permasalahan yang

terjadi di masyarakat lingkungan sehari - hari siswa sehingga dapat membantu siswa

menerapkan hasil belajarnya dalam kehidupan sehari - hari agar pembelajaran yang

dilakukan di sekolah bermanfaat bagi masyarakat dengan tetap memperhatikan dampaknya

terhadap lingkungan Dengan demikian diharapkan siswa akan mampu berpikir kritis - kreatif

dalam mencermati hubungan antara sains (Science) lingkungan (Environment) teknologi

(Technology) dan Masyarakat (Society) Beberapa penelitian yang pernah dilakukan terkait

dengan Pendekatan SETS atau dalam istilah Indonesia disebut SaLingTeMas adalah

penelitian dari Andini menyatakan bahwa materi reproduksi manusia yang disampaikan

dengan pendekatan SETS terhadap siswa SMA Negeri 4 memiliki persentase ketuntasan

belajar sebesar 833 lebih tinggi dibandingkan siswa SMAIT Hidayatullah sebesar 80

Penelitian dari Nurfitria menyatakan bahwa hasil penelitiannya menunjukkan nilai rata-rata

hasil belajar siswa yang bernuansa SETS dapat tercapai pada setiap siklus dimana pada

siklus I adalah 6542 siklus II adalah 7168 siklus III adalah 7452 Fuadurrahman yang

salah satu kesimpulannya menyatakan bahwa rata-rata kreativitas siswa dengan model

pembelajaran inkuiri pada materi pokok koloid dengan penggunaan media berbasis

komputer sebesar 8077 sedangkan rata-rata kreativitas siswa dengan pembelajaran

konvensional dengan media berbasis komputer sebesar 7923 Penelitian dari Aprilia yang

salah satu kesimpulannya menyatakan bahwa siswa yang memiliki kreativitas tinggi

memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi dengan siswa yang mempunyai kreativitas

rendah pada materi pokok larutan asam basa Penelitian dari Haani memberikan kesimpulan

bahwa tinggi rendahnya nilai post-tes yang diperoleh menjadi gambaran kemampuan

penalaran dan berpikir kritis siswa dan siswa yang memilki hasil belajar tinggi di sebabkan

kemampuan penalaran dan berpikir kritisnya Berdasarkan uraian di atas penulis merasa

tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul ldquoPendekatan SETS Untuk Meningkatkan

Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa Kelas X MAN 2 Model Medan Tahun Ajaran

2011 2012 Pada Materi Pokok Hidrokarbonrdquo

Belajar dan Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dari

kegiatan manusia RH Ennis memberikan sebuah definisi ldquoberpikir kritis adalah berpikir

secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pembuatan keputusan tentang apa yang

harus dipercayai atau dilakukanrdquo (Hassoubah 2004) Tujuan dari berpikir kritis adalah agar

dapat menjauhkan seseorang dari keputusan yang keliru dan tergesa-gesa yang

menyebabkan keputusan itu tidak dapat dipertanggungjawabkan Berpikir kreatif adalah pola

berpikir yang didasarkan pada suatu cara yang mendorong kita untuk menghasilkan produk

yang kreatif DN Perkins juga menyebutkan bahwa kreativitas itu tidak sendirian

kemampuan khusus atau talenta dan produk yang kreatif tidak bergantung kepada satu sifat

saja yaitu ide yang baru Menurut Binadja pendidikan SETS ditujukan untuk membantu

peserta didik mengetahui sains perkembangannya dan bagaimana perkembangan sains

dapat mempengaruhi lingkungan teknologi dan masyarakat secara timbal balik Program ini

sekurang-kurangnya dapat membuka wawasan peserta didik hakikat pendidikan sains

lingkungan teknologi dan masyarakat (SETS) secara utuh (Nurfitria 2006) Penerapan

SETS dalam pembelajaran untuk tingkat sekolah disesuaikan dengan jenjang pendidikan

siswa Sebuah program untuk memenuhi kepentingan peserta didik harus dibuat dengan

menyesuaikan tingkat pendidikan peserta didik tersebut Topik-topik yang menyangkut isi

SETS di luar materi pengajaran dipersiapkan oleh guru sesuai dengan jenjang pendidikan

siswa Menurut Binadja dalam pendidikan SETS pendekatan yang paling sesuai adalah

pendekatan SETS itu sendiri

Di dalam pengajaran menggunakan pendekatan SETS siswa diminta menghubungkaitkan

antar unsur SETS Yang dimaksudkan adalah siswa menghubungkan antara konsep sains

yang dipelajari dengan benda-benda berkenaan dengan konsep tersebut pada unsur lain

dalam SETS sehingga memungkinkan siswa memperoleh gambaran yang lebih jelas

tentang keterkaitan konsep tersebut dengan unsur lain dalam SETS baik dalam bentuk

kelebihan ataupun kekurangannya Untuk bisa mengetahui hubungan antar unsur SETS

diperlukan pemikiran yang mendalam berupa identifikasi dan analisis tentang apa dan

bagaimana konsep yang sedang dipelajari Selanjutnya dipikirkan mengapa dan bagaimana

konsep tersebut bisa digunakan pada teknologi yang terkait Setelah itu diperlukan

pertimbangan atau evaluasi berdasarkan fakta-fakta yang diketahui akan dampak positif

maupun negatif yang ditimbulkan dari pemanfaatan konsep sains ke bentuk teknologi

terhadap lingkungan dan masyarakat kemudian bagaimana siswa harus bersikap atau

bertindak bila berhadapan menemui keadaan atau masalah terkait dengan konsep yang

telah dipelajarinya tersebut Dari gambaran tersebut terlihat bahwa diperlukan pemikiran

yang kritis untuk belajar setiap elemen SETS karena dalam prosesnya diperlukan

keterampilan yang merupakan unsur dasar dalam berpikir kritis seperti keterampilan untuk

untuk mengidentifikasi menganalisis mengevaluasi mencari dan mengamati fakta-fakta

yang dijumpai siswa terkait materi konsep yang diajarkan Dengan demikian kemampuan

berpikir kritis siswa akan tergali dan terlatih

Pendekatan SETS kaitannya dengan berpikir kreatif dapat dijelaskan sebagai

berikut bahwa dalam pembelajaran dengan pendekatan SETS siswa tidak hanya diajak

untuk mempelajari sains saja tetapi juga diajak untuk memanfaatkan atau mempelajari

pemanfaatan konsep sains yang sedang dipelajari ke bentuk teknologi untuk kepentingan

masyarakat Pemanfaatan atau penerapan konsep sains menghasilkan suatu produk

teknologi dapat dikategorikan sebagai hasil dari proses kreatif Dalam prosesnya diperlukan

keterampilan-keterampilan yang merupakan sifat dari kemampuan berpikir kreatif yaitu

keluwesan kelancaran keaslian penguraian ataupun perumusan kembali Dalam

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SETS siswa tidak hanya diajak untuk

berpikir tentang pemanfaatan konsep sains ke bentuk teknologi terkait tetapi juga berbagai

kemungkinan akibat yang terjadi dalam proses pentransferan sains yang sedang dipelajari

ke bentuk teknologi terhadap masyarakat dan lingkungannya

Salah satu karakteristik pendekatan SETS yaitu mengajak siswa berbincang

tentang SETS dari berbagai macam titik awal tergantung pengetahuan dasar siswa

memungkinkan siswa untuk secara kreatif mencari dan menentukan salah satu atau

beberapa unsur SETS yang diambilnya sebagai titik awal untuk membahas konsep yang

sedang dipelajari Dalam proses pencarian dan penemuan keterhubungkaitan antar unsur

SETS tersebut diperlukan kemampuan kreatif siswa untuk menentukan hubungan antar

unsur SETS dari masalah yang dipilihnya terkait konsep yang dipelajari Hal ini juga dapat

memperlihatkan keaslian atau orisinalitas dan keluwesan berpikir siswa

METODE PENELITIAN

Tahapan penelitian terdiri atas (1) Tahap persiapan penelitian yang meliputi

observasi ke sekolah penyusunan proposal penelitian penyusunan rencana

pelaksanaan pembelajaran penyusunan instrumen penelitian dan uji test awal

instrumen penelitian (2) Tahap pelaksanaan penelitian yang meliputi penentuan

kelas eksperimen dan kelas kontrol pelaksanaan pre-tes untuk kelas eksperimen

dan kelas control (3) Pemberian perlakuan untuk kedua kelas Pada kelas

eksperimen pembelajaran dilakukan dengan pembelajaran berpendekatan SETS

Sedangkan untuk kelas kontrol dilakukan pembelajaran konvensional pemberian

tes kemampuan berpikir kritis dan angket kreativitas pemberian post-test pada

kedua kelas Post-test bertujuan untuk mengukur peningkatan hasil belajar

setelah pengajaran selesai dan tahapan yang terakhir (4) Tahap analisis data

meliputi uji analisis data dan uji hipotesis berdasarkan data yang diperoleh dan

dilakukan pengambilan kesimpulan Sebagai sampel yang telah digunakan yaitu

kelompok I merupakan kelas kontrol dan kelompok II sebagai kelompok

eksperimen Namun sebelumnya pada kedua kelas dilakukan pre-test yang

bertujuan untuk memperoleh nilai awal sebagai untuk mengetahui kemampuan

awal kedua kelas sampel Kedua kelompok melaksanakan proses belajar

mengajar dengan guru yang sama dan materi pokok yang sama pula Perbedaan

perlakuan pada sampel dilakukan pada proses pembelajaran Kedua kelompok

melewati tingkat pendidikan dengan titik awal yang sama yaitu mulai menempuh

materi pelajaran kimia kelas X semester 2 materi pokok hidrokarbon

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji normalitas yang digunakan adalah uji Liliefors Data dikatakan

berdistribusi normal jika Fhitung lt Ftabel Setelah dilakukan perhitungan maka

diperoleh data sebagai berikut

Tabel 1 Uji Normalitas

No Kelas Data Lhitung Ltabel Keterangan

1 Eksperimen Gain 012 015 Normal

2 Kontrol Gain 014 015 Normal

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa data yang diperoleh dalam

penelitian berdistribusi normal Uji homogenitas data bertujuan untuk mengetahui

apakah sampel dalam penelitian berasal dari populasi yang homogen Uji

homogenitas data dilakukan dengan menggunakan uji F pada taraf signifikansi α

= 005 Data dapat dikatakan homogen jika Fhitung lt Ftabel Hasil perhitungan uji

homogenitas secara singkat dapat dilihat pada berikut (data selengkapnya pada

lampiran 24)

Tabel 2 Uji homogenitas

Kelas S2 Fhitung Ftabel Keterang

an

Eksperi

men

758

6

130

179

(dengan

mengunak

an MS

Excel)

Data

Homogen Kontrol 988

0

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa kelas data pretest kedua kelas

kelompok sampel adalah homogen artinya kelas eksperimen dan kelas kontrol

berasal dari populasi yang homogen

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis altenatif (Ha)

diterima atau ditolak Hipotesis penelitian diuji dengan uji t satu pihak (pihak

kanan) digunakan karena dimilikinya informasi mengenai arah kecenderungan

dari karakteristik populasi yang sedang diamati

Uji hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi α = 005 dengan kriteria

pengujian Ha diterima jika thitung gt ttabel Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis

diperoleh data berikut ini

Tabel 3 Uji Hipotesis

Kela

s

Data thitu

ng

ttab

el

Ketera

ngan

Ekpe

rime

n

X =

2515

82

9

16

8

Ha

diterim

a

S2 =

14619

Kont

rol

X =

1868

S2 =

11562

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa peningkatan hasil belajar kimia

siswa dengan penerapan pembelajaran pendekatan SETS lebih besar daripada

penerapan pembelajaran konvensional

Pada proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SETS juga

dilakukan diskusi Anggota dari masing-masing kelompok yang terdiri dari 5-6

orang dapat saling berdiskusi untuk membahas artikel yang diberikan peneliti

Pada saat diskusi siswa didalam kelompoknya melakukan diskusi Selanjutnya

setiap siswa perwakilan dari kelompok diminta untuk membacakan hasil

diskusinya dan peneliti akan menyimpulkan hasil diskusi bersama-sama dengan

siswa Sehingga terjadi pertukaran ilmu antara masing-masing anggota kelompok

Sedangkan siswa yang diajar dengan menggunakan pengajaran konvensional

kurang antusias dalam pembelajaran Hal ini disebabkan oleh suasana belajar

terkesan biasa dan monoton Secara ringkas dapat dilihat pada tabel 4 dan

diagram 1

Tabel 4Persentase kritis siswa

No Kriteria

siswa yang menjawab

tes kemampuan berpikir

kritis

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

1 Kritis 9118 6765

2 Kurang

Kritis

882 3235

Keterangan Kritis

0002000400060008000

10000

S

isw

a

Kurang kritis

Diagram 1 Persentase siswa yang kritis

Hal ini terlihat dari kemampuan siswa dalam menjawab tes kemampuan berpikir

kritis dan juga terlihat pada hasil lembar observasi kreativitas Dimana pada kelas

eksperimen ada 9118 siswa memiliki kemampuan berpikir kritis dan 882

siswa yang kurang kritis sedangkan pada kelas kontrol ada 6765 siswa

memiliki kemampuan berpikir kritis dan 3235 siswa yang kurang kritis Dan

mengenai kreativitas siswa secara ringkas dapat dilihat pada tabel 5 dan diagram

2

Tabel 5 Persentase kreativitas siswa

No Kriteria

siswa berdasarkan

lembar observasi

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

1 Kreatif 8235 3824

2 Kurang

Kreatif

1765 6176

Keterangan Kreatif

Kurang kreatif

Diagram 2 Persentase siswa yang kreatif

Pada lembar observasi kreativitas pada kelas eksperimen ada 8235

siswa yang kreatif dan 1765 siswa yang kurang kreatif Hal ini tidak sesuai

dengan perolehan angket dimana siswa yang kreatif sebanyak 100 dan tidak

ada siswa yang kurang kreatif Pada kelas kontrol sebanyak 3824 siswa yang

0002000400060008000

10000

S

isw

a

kreatif dan 6176 siswa yang kurang kreatif hal ini juga tidak sesuai dengan

perolehan angket kreativitas Dimana ada 9412 siswa yang kreatif dan 588

siswa yang kurang kreatif Ketidaksesuaian lembar observasi kreativitas dengan

angket kreativitas pada kedua kelas mungkin disebabkan siswa yang kurang jujur

dalam mengisi lembar angket kreativitas

Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa data yang diperoleh

berdistribusi normal dan sampel berasal dari populasi yang homogen Hasil

perhitungan uji hipotesis diperoleh data bahwa thitung = 829 sedangka ttabel pada

taraf signifikansi 005 dengan dk = 66 adalah sebesar 168 sehingga thitung gt ttabel

KESIMPULAN

Peningkatan hasil belajar kimia siswa pada sub pokok bahasan Hidrokarbon yang

diberi penerapan pendekatan SETS (Science Environment Technology and

Society) lebih besar dari peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diberi

penerapan pembelajaran konvensional Berdasarkan hasil penelitian di lapangan

siswa yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan SETS memiliki antusias

yang lebih dibandingkan dengan siswa yang diajarkan dengan pembelajaran

konvensional Pada kelas eksperimen ada 9118 siswa yang kritis dan 8235

siswa yang kreatif sedangkan pada kelas kontrol ada 6765 siswa yang kritis

dan 3824 siswa yang kreatif Hal ini menjelaskan bahwa penerapan

pendekatan SETS dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif

siswa serta hasil belajar kimia kelas X MAN 2 Model Medan pada materi pokok

Hidrokarbon

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih disampaikan kepada Dilitabmas Dikti Depdikbud melalui

penelitian Strategis Nasional Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada

Feronica Sihotang yang sudah membantu dalam pengambilan data penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Andini DS (2006) Pengetahuan Sikap Siswa SMA Negeri 4 Dan SMAIT

Hidayatullah Semarang Terhadap Materi Reproduksi Manusia Yang

Disampaikan Dengan Pendekatan SETS Skripsi FMIPA Unnes

Semarang httpwwwpustakaskripsicomdownloadphpfile=2332

(diakses 27 Januari 2012)

Aprilia F (2006) Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Tingkat Kreativitas Siswa

Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Medan

Program Pascasarjana Unimed Medan

Binadja A Wardani S dan Nugroho S (2008) Keberkesanan Pembelajaran

Kimia Materi Ikatan Kimia Bervisi SETS Pada Hasil Belajar Siswa Jurnal

Inovasi Pendidikan Kimia Vol2 No 2 2008 hlm 256-262

httpscholargoogleusercontent

comscholarq=cacheXtfl5Wzgb8Jscholargooglecom+jurnal+pendekatan

+SETS+pada+pembelajaran+ kimiaamphl=enampas_sdt=05htm (diakses 18

Januari 2012))

Djamarah SB (2002) Psikologi Belajar Rineka Cipta Jakarta

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan

(2010) Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian

Kependidikan FMIPA Unimed

Fuadaturrahman (2011) Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Penggunaan

Media Berbasis Komputer (CD Movie dan Flash) terhadap kreativitas dan

hasil belajar siswa kelas XI pada Pokok Bahasan Koloid Tesis Program

Pascasarjana Unimed Medan

Haani U (2010) Pengaruh Problem Based Learning untuk Meningkatkan

Penalaran dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA pada Konsep

Struktur Atom Skripsi FMIPA Unimed Medan

Hassoubah IZ (2004) Developing Creatif and Critical Thinking Skill (Cara

Berpikir Kreatif dan Kritis) Nuansa Bandung

Munandar U (2009) Pengembangan Kreativitas Anak berbakat Rineka Cipta

Jakarta

Nurfitria L (2006) Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pada Konsep

Lingkungan Melalui Pendekatan SETS Dengan Model PBI Di SMA

Masehi 1 PSAK Semarang Skripsi FMIPA Unnes Semarang

httpwwwpustakaskripsicomdownload phpfile=1631 (diakses 27

Januari 2012)

Nuryanto dan Binadja A (2010) Efektivitas Pembelajaran Kimia Dengan

Pendekatan Salingtemas Ditinjau Dari Minat Dan Hasil Belajar Siswa

Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 4 No1 2010 hlm 552-556

httpscholargoogleusercontentcomscholarq=cacheDbl2H-

1n1NAJscholargoogle

com+jurnal+pendekatan+SETS+pada+pembelajaran+kimiaamphl=enampas_s

dt=05htm (diakses 18 Januari 2012)

Page 3: makalah prosiding ilmiah

komputer sebesar 8077 sedangkan rata-rata kreativitas siswa dengan pembelajaran

konvensional dengan media berbasis komputer sebesar 7923 Penelitian dari Aprilia yang

salah satu kesimpulannya menyatakan bahwa siswa yang memiliki kreativitas tinggi

memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi dengan siswa yang mempunyai kreativitas

rendah pada materi pokok larutan asam basa Penelitian dari Haani memberikan kesimpulan

bahwa tinggi rendahnya nilai post-tes yang diperoleh menjadi gambaran kemampuan

penalaran dan berpikir kritis siswa dan siswa yang memilki hasil belajar tinggi di sebabkan

kemampuan penalaran dan berpikir kritisnya Berdasarkan uraian di atas penulis merasa

tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul ldquoPendekatan SETS Untuk Meningkatkan

Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa Kelas X MAN 2 Model Medan Tahun Ajaran

2011 2012 Pada Materi Pokok Hidrokarbonrdquo

Belajar dan Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dari

kegiatan manusia RH Ennis memberikan sebuah definisi ldquoberpikir kritis adalah berpikir

secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pembuatan keputusan tentang apa yang

harus dipercayai atau dilakukanrdquo (Hassoubah 2004) Tujuan dari berpikir kritis adalah agar

dapat menjauhkan seseorang dari keputusan yang keliru dan tergesa-gesa yang

menyebabkan keputusan itu tidak dapat dipertanggungjawabkan Berpikir kreatif adalah pola

berpikir yang didasarkan pada suatu cara yang mendorong kita untuk menghasilkan produk

yang kreatif DN Perkins juga menyebutkan bahwa kreativitas itu tidak sendirian

kemampuan khusus atau talenta dan produk yang kreatif tidak bergantung kepada satu sifat

saja yaitu ide yang baru Menurut Binadja pendidikan SETS ditujukan untuk membantu

peserta didik mengetahui sains perkembangannya dan bagaimana perkembangan sains

dapat mempengaruhi lingkungan teknologi dan masyarakat secara timbal balik Program ini

sekurang-kurangnya dapat membuka wawasan peserta didik hakikat pendidikan sains

lingkungan teknologi dan masyarakat (SETS) secara utuh (Nurfitria 2006) Penerapan

SETS dalam pembelajaran untuk tingkat sekolah disesuaikan dengan jenjang pendidikan

siswa Sebuah program untuk memenuhi kepentingan peserta didik harus dibuat dengan

menyesuaikan tingkat pendidikan peserta didik tersebut Topik-topik yang menyangkut isi

SETS di luar materi pengajaran dipersiapkan oleh guru sesuai dengan jenjang pendidikan

siswa Menurut Binadja dalam pendidikan SETS pendekatan yang paling sesuai adalah

pendekatan SETS itu sendiri

Di dalam pengajaran menggunakan pendekatan SETS siswa diminta menghubungkaitkan

antar unsur SETS Yang dimaksudkan adalah siswa menghubungkan antara konsep sains

yang dipelajari dengan benda-benda berkenaan dengan konsep tersebut pada unsur lain

dalam SETS sehingga memungkinkan siswa memperoleh gambaran yang lebih jelas

tentang keterkaitan konsep tersebut dengan unsur lain dalam SETS baik dalam bentuk

kelebihan ataupun kekurangannya Untuk bisa mengetahui hubungan antar unsur SETS

diperlukan pemikiran yang mendalam berupa identifikasi dan analisis tentang apa dan

bagaimana konsep yang sedang dipelajari Selanjutnya dipikirkan mengapa dan bagaimana

konsep tersebut bisa digunakan pada teknologi yang terkait Setelah itu diperlukan

pertimbangan atau evaluasi berdasarkan fakta-fakta yang diketahui akan dampak positif

maupun negatif yang ditimbulkan dari pemanfaatan konsep sains ke bentuk teknologi

terhadap lingkungan dan masyarakat kemudian bagaimana siswa harus bersikap atau

bertindak bila berhadapan menemui keadaan atau masalah terkait dengan konsep yang

telah dipelajarinya tersebut Dari gambaran tersebut terlihat bahwa diperlukan pemikiran

yang kritis untuk belajar setiap elemen SETS karena dalam prosesnya diperlukan

keterampilan yang merupakan unsur dasar dalam berpikir kritis seperti keterampilan untuk

untuk mengidentifikasi menganalisis mengevaluasi mencari dan mengamati fakta-fakta

yang dijumpai siswa terkait materi konsep yang diajarkan Dengan demikian kemampuan

berpikir kritis siswa akan tergali dan terlatih

Pendekatan SETS kaitannya dengan berpikir kreatif dapat dijelaskan sebagai

berikut bahwa dalam pembelajaran dengan pendekatan SETS siswa tidak hanya diajak

untuk mempelajari sains saja tetapi juga diajak untuk memanfaatkan atau mempelajari

pemanfaatan konsep sains yang sedang dipelajari ke bentuk teknologi untuk kepentingan

masyarakat Pemanfaatan atau penerapan konsep sains menghasilkan suatu produk

teknologi dapat dikategorikan sebagai hasil dari proses kreatif Dalam prosesnya diperlukan

keterampilan-keterampilan yang merupakan sifat dari kemampuan berpikir kreatif yaitu

keluwesan kelancaran keaslian penguraian ataupun perumusan kembali Dalam

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SETS siswa tidak hanya diajak untuk

berpikir tentang pemanfaatan konsep sains ke bentuk teknologi terkait tetapi juga berbagai

kemungkinan akibat yang terjadi dalam proses pentransferan sains yang sedang dipelajari

ke bentuk teknologi terhadap masyarakat dan lingkungannya

Salah satu karakteristik pendekatan SETS yaitu mengajak siswa berbincang

tentang SETS dari berbagai macam titik awal tergantung pengetahuan dasar siswa

memungkinkan siswa untuk secara kreatif mencari dan menentukan salah satu atau

beberapa unsur SETS yang diambilnya sebagai titik awal untuk membahas konsep yang

sedang dipelajari Dalam proses pencarian dan penemuan keterhubungkaitan antar unsur

SETS tersebut diperlukan kemampuan kreatif siswa untuk menentukan hubungan antar

unsur SETS dari masalah yang dipilihnya terkait konsep yang dipelajari Hal ini juga dapat

memperlihatkan keaslian atau orisinalitas dan keluwesan berpikir siswa

METODE PENELITIAN

Tahapan penelitian terdiri atas (1) Tahap persiapan penelitian yang meliputi

observasi ke sekolah penyusunan proposal penelitian penyusunan rencana

pelaksanaan pembelajaran penyusunan instrumen penelitian dan uji test awal

instrumen penelitian (2) Tahap pelaksanaan penelitian yang meliputi penentuan

kelas eksperimen dan kelas kontrol pelaksanaan pre-tes untuk kelas eksperimen

dan kelas control (3) Pemberian perlakuan untuk kedua kelas Pada kelas

eksperimen pembelajaran dilakukan dengan pembelajaran berpendekatan SETS

Sedangkan untuk kelas kontrol dilakukan pembelajaran konvensional pemberian

tes kemampuan berpikir kritis dan angket kreativitas pemberian post-test pada

kedua kelas Post-test bertujuan untuk mengukur peningkatan hasil belajar

setelah pengajaran selesai dan tahapan yang terakhir (4) Tahap analisis data

meliputi uji analisis data dan uji hipotesis berdasarkan data yang diperoleh dan

dilakukan pengambilan kesimpulan Sebagai sampel yang telah digunakan yaitu

kelompok I merupakan kelas kontrol dan kelompok II sebagai kelompok

eksperimen Namun sebelumnya pada kedua kelas dilakukan pre-test yang

bertujuan untuk memperoleh nilai awal sebagai untuk mengetahui kemampuan

awal kedua kelas sampel Kedua kelompok melaksanakan proses belajar

mengajar dengan guru yang sama dan materi pokok yang sama pula Perbedaan

perlakuan pada sampel dilakukan pada proses pembelajaran Kedua kelompok

melewati tingkat pendidikan dengan titik awal yang sama yaitu mulai menempuh

materi pelajaran kimia kelas X semester 2 materi pokok hidrokarbon

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji normalitas yang digunakan adalah uji Liliefors Data dikatakan

berdistribusi normal jika Fhitung lt Ftabel Setelah dilakukan perhitungan maka

diperoleh data sebagai berikut

Tabel 1 Uji Normalitas

No Kelas Data Lhitung Ltabel Keterangan

1 Eksperimen Gain 012 015 Normal

2 Kontrol Gain 014 015 Normal

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa data yang diperoleh dalam

penelitian berdistribusi normal Uji homogenitas data bertujuan untuk mengetahui

apakah sampel dalam penelitian berasal dari populasi yang homogen Uji

homogenitas data dilakukan dengan menggunakan uji F pada taraf signifikansi α

= 005 Data dapat dikatakan homogen jika Fhitung lt Ftabel Hasil perhitungan uji

homogenitas secara singkat dapat dilihat pada berikut (data selengkapnya pada

lampiran 24)

Tabel 2 Uji homogenitas

Kelas S2 Fhitung Ftabel Keterang

an

Eksperi

men

758

6

130

179

(dengan

mengunak

an MS

Excel)

Data

Homogen Kontrol 988

0

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa kelas data pretest kedua kelas

kelompok sampel adalah homogen artinya kelas eksperimen dan kelas kontrol

berasal dari populasi yang homogen

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis altenatif (Ha)

diterima atau ditolak Hipotesis penelitian diuji dengan uji t satu pihak (pihak

kanan) digunakan karena dimilikinya informasi mengenai arah kecenderungan

dari karakteristik populasi yang sedang diamati

Uji hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi α = 005 dengan kriteria

pengujian Ha diterima jika thitung gt ttabel Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis

diperoleh data berikut ini

Tabel 3 Uji Hipotesis

Kela

s

Data thitu

ng

ttab

el

Ketera

ngan

Ekpe

rime

n

X =

2515

82

9

16

8

Ha

diterim

a

S2 =

14619

Kont

rol

X =

1868

S2 =

11562

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa peningkatan hasil belajar kimia

siswa dengan penerapan pembelajaran pendekatan SETS lebih besar daripada

penerapan pembelajaran konvensional

Pada proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SETS juga

dilakukan diskusi Anggota dari masing-masing kelompok yang terdiri dari 5-6

orang dapat saling berdiskusi untuk membahas artikel yang diberikan peneliti

Pada saat diskusi siswa didalam kelompoknya melakukan diskusi Selanjutnya

setiap siswa perwakilan dari kelompok diminta untuk membacakan hasil

diskusinya dan peneliti akan menyimpulkan hasil diskusi bersama-sama dengan

siswa Sehingga terjadi pertukaran ilmu antara masing-masing anggota kelompok

Sedangkan siswa yang diajar dengan menggunakan pengajaran konvensional

kurang antusias dalam pembelajaran Hal ini disebabkan oleh suasana belajar

terkesan biasa dan monoton Secara ringkas dapat dilihat pada tabel 4 dan

diagram 1

Tabel 4Persentase kritis siswa

No Kriteria

siswa yang menjawab

tes kemampuan berpikir

kritis

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

1 Kritis 9118 6765

2 Kurang

Kritis

882 3235

Keterangan Kritis

0002000400060008000

10000

S

isw

a

Kurang kritis

Diagram 1 Persentase siswa yang kritis

Hal ini terlihat dari kemampuan siswa dalam menjawab tes kemampuan berpikir

kritis dan juga terlihat pada hasil lembar observasi kreativitas Dimana pada kelas

eksperimen ada 9118 siswa memiliki kemampuan berpikir kritis dan 882

siswa yang kurang kritis sedangkan pada kelas kontrol ada 6765 siswa

memiliki kemampuan berpikir kritis dan 3235 siswa yang kurang kritis Dan

mengenai kreativitas siswa secara ringkas dapat dilihat pada tabel 5 dan diagram

2

Tabel 5 Persentase kreativitas siswa

No Kriteria

siswa berdasarkan

lembar observasi

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

1 Kreatif 8235 3824

2 Kurang

Kreatif

1765 6176

Keterangan Kreatif

Kurang kreatif

Diagram 2 Persentase siswa yang kreatif

Pada lembar observasi kreativitas pada kelas eksperimen ada 8235

siswa yang kreatif dan 1765 siswa yang kurang kreatif Hal ini tidak sesuai

dengan perolehan angket dimana siswa yang kreatif sebanyak 100 dan tidak

ada siswa yang kurang kreatif Pada kelas kontrol sebanyak 3824 siswa yang

0002000400060008000

10000

S

isw

a

kreatif dan 6176 siswa yang kurang kreatif hal ini juga tidak sesuai dengan

perolehan angket kreativitas Dimana ada 9412 siswa yang kreatif dan 588

siswa yang kurang kreatif Ketidaksesuaian lembar observasi kreativitas dengan

angket kreativitas pada kedua kelas mungkin disebabkan siswa yang kurang jujur

dalam mengisi lembar angket kreativitas

Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa data yang diperoleh

berdistribusi normal dan sampel berasal dari populasi yang homogen Hasil

perhitungan uji hipotesis diperoleh data bahwa thitung = 829 sedangka ttabel pada

taraf signifikansi 005 dengan dk = 66 adalah sebesar 168 sehingga thitung gt ttabel

KESIMPULAN

Peningkatan hasil belajar kimia siswa pada sub pokok bahasan Hidrokarbon yang

diberi penerapan pendekatan SETS (Science Environment Technology and

Society) lebih besar dari peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diberi

penerapan pembelajaran konvensional Berdasarkan hasil penelitian di lapangan

siswa yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan SETS memiliki antusias

yang lebih dibandingkan dengan siswa yang diajarkan dengan pembelajaran

konvensional Pada kelas eksperimen ada 9118 siswa yang kritis dan 8235

siswa yang kreatif sedangkan pada kelas kontrol ada 6765 siswa yang kritis

dan 3824 siswa yang kreatif Hal ini menjelaskan bahwa penerapan

pendekatan SETS dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif

siswa serta hasil belajar kimia kelas X MAN 2 Model Medan pada materi pokok

Hidrokarbon

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih disampaikan kepada Dilitabmas Dikti Depdikbud melalui

penelitian Strategis Nasional Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada

Feronica Sihotang yang sudah membantu dalam pengambilan data penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Andini DS (2006) Pengetahuan Sikap Siswa SMA Negeri 4 Dan SMAIT

Hidayatullah Semarang Terhadap Materi Reproduksi Manusia Yang

Disampaikan Dengan Pendekatan SETS Skripsi FMIPA Unnes

Semarang httpwwwpustakaskripsicomdownloadphpfile=2332

(diakses 27 Januari 2012)

Aprilia F (2006) Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Tingkat Kreativitas Siswa

Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Medan

Program Pascasarjana Unimed Medan

Binadja A Wardani S dan Nugroho S (2008) Keberkesanan Pembelajaran

Kimia Materi Ikatan Kimia Bervisi SETS Pada Hasil Belajar Siswa Jurnal

Inovasi Pendidikan Kimia Vol2 No 2 2008 hlm 256-262

httpscholargoogleusercontent

comscholarq=cacheXtfl5Wzgb8Jscholargooglecom+jurnal+pendekatan

+SETS+pada+pembelajaran+ kimiaamphl=enampas_sdt=05htm (diakses 18

Januari 2012))

Djamarah SB (2002) Psikologi Belajar Rineka Cipta Jakarta

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan

(2010) Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian

Kependidikan FMIPA Unimed

Fuadaturrahman (2011) Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Penggunaan

Media Berbasis Komputer (CD Movie dan Flash) terhadap kreativitas dan

hasil belajar siswa kelas XI pada Pokok Bahasan Koloid Tesis Program

Pascasarjana Unimed Medan

Haani U (2010) Pengaruh Problem Based Learning untuk Meningkatkan

Penalaran dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA pada Konsep

Struktur Atom Skripsi FMIPA Unimed Medan

Hassoubah IZ (2004) Developing Creatif and Critical Thinking Skill (Cara

Berpikir Kreatif dan Kritis) Nuansa Bandung

Munandar U (2009) Pengembangan Kreativitas Anak berbakat Rineka Cipta

Jakarta

Nurfitria L (2006) Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pada Konsep

Lingkungan Melalui Pendekatan SETS Dengan Model PBI Di SMA

Masehi 1 PSAK Semarang Skripsi FMIPA Unnes Semarang

httpwwwpustakaskripsicomdownload phpfile=1631 (diakses 27

Januari 2012)

Nuryanto dan Binadja A (2010) Efektivitas Pembelajaran Kimia Dengan

Pendekatan Salingtemas Ditinjau Dari Minat Dan Hasil Belajar Siswa

Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 4 No1 2010 hlm 552-556

httpscholargoogleusercontentcomscholarq=cacheDbl2H-

1n1NAJscholargoogle

com+jurnal+pendekatan+SETS+pada+pembelajaran+kimiaamphl=enampas_s

dt=05htm (diakses 18 Januari 2012)

Page 4: makalah prosiding ilmiah

diperlukan pemikiran yang mendalam berupa identifikasi dan analisis tentang apa dan

bagaimana konsep yang sedang dipelajari Selanjutnya dipikirkan mengapa dan bagaimana

konsep tersebut bisa digunakan pada teknologi yang terkait Setelah itu diperlukan

pertimbangan atau evaluasi berdasarkan fakta-fakta yang diketahui akan dampak positif

maupun negatif yang ditimbulkan dari pemanfaatan konsep sains ke bentuk teknologi

terhadap lingkungan dan masyarakat kemudian bagaimana siswa harus bersikap atau

bertindak bila berhadapan menemui keadaan atau masalah terkait dengan konsep yang

telah dipelajarinya tersebut Dari gambaran tersebut terlihat bahwa diperlukan pemikiran

yang kritis untuk belajar setiap elemen SETS karena dalam prosesnya diperlukan

keterampilan yang merupakan unsur dasar dalam berpikir kritis seperti keterampilan untuk

untuk mengidentifikasi menganalisis mengevaluasi mencari dan mengamati fakta-fakta

yang dijumpai siswa terkait materi konsep yang diajarkan Dengan demikian kemampuan

berpikir kritis siswa akan tergali dan terlatih

Pendekatan SETS kaitannya dengan berpikir kreatif dapat dijelaskan sebagai

berikut bahwa dalam pembelajaran dengan pendekatan SETS siswa tidak hanya diajak

untuk mempelajari sains saja tetapi juga diajak untuk memanfaatkan atau mempelajari

pemanfaatan konsep sains yang sedang dipelajari ke bentuk teknologi untuk kepentingan

masyarakat Pemanfaatan atau penerapan konsep sains menghasilkan suatu produk

teknologi dapat dikategorikan sebagai hasil dari proses kreatif Dalam prosesnya diperlukan

keterampilan-keterampilan yang merupakan sifat dari kemampuan berpikir kreatif yaitu

keluwesan kelancaran keaslian penguraian ataupun perumusan kembali Dalam

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SETS siswa tidak hanya diajak untuk

berpikir tentang pemanfaatan konsep sains ke bentuk teknologi terkait tetapi juga berbagai

kemungkinan akibat yang terjadi dalam proses pentransferan sains yang sedang dipelajari

ke bentuk teknologi terhadap masyarakat dan lingkungannya

Salah satu karakteristik pendekatan SETS yaitu mengajak siswa berbincang

tentang SETS dari berbagai macam titik awal tergantung pengetahuan dasar siswa

memungkinkan siswa untuk secara kreatif mencari dan menentukan salah satu atau

beberapa unsur SETS yang diambilnya sebagai titik awal untuk membahas konsep yang

sedang dipelajari Dalam proses pencarian dan penemuan keterhubungkaitan antar unsur

SETS tersebut diperlukan kemampuan kreatif siswa untuk menentukan hubungan antar

unsur SETS dari masalah yang dipilihnya terkait konsep yang dipelajari Hal ini juga dapat

memperlihatkan keaslian atau orisinalitas dan keluwesan berpikir siswa

METODE PENELITIAN

Tahapan penelitian terdiri atas (1) Tahap persiapan penelitian yang meliputi

observasi ke sekolah penyusunan proposal penelitian penyusunan rencana

pelaksanaan pembelajaran penyusunan instrumen penelitian dan uji test awal

instrumen penelitian (2) Tahap pelaksanaan penelitian yang meliputi penentuan

kelas eksperimen dan kelas kontrol pelaksanaan pre-tes untuk kelas eksperimen

dan kelas control (3) Pemberian perlakuan untuk kedua kelas Pada kelas

eksperimen pembelajaran dilakukan dengan pembelajaran berpendekatan SETS

Sedangkan untuk kelas kontrol dilakukan pembelajaran konvensional pemberian

tes kemampuan berpikir kritis dan angket kreativitas pemberian post-test pada

kedua kelas Post-test bertujuan untuk mengukur peningkatan hasil belajar

setelah pengajaran selesai dan tahapan yang terakhir (4) Tahap analisis data

meliputi uji analisis data dan uji hipotesis berdasarkan data yang diperoleh dan

dilakukan pengambilan kesimpulan Sebagai sampel yang telah digunakan yaitu

kelompok I merupakan kelas kontrol dan kelompok II sebagai kelompok

eksperimen Namun sebelumnya pada kedua kelas dilakukan pre-test yang

bertujuan untuk memperoleh nilai awal sebagai untuk mengetahui kemampuan

awal kedua kelas sampel Kedua kelompok melaksanakan proses belajar

mengajar dengan guru yang sama dan materi pokok yang sama pula Perbedaan

perlakuan pada sampel dilakukan pada proses pembelajaran Kedua kelompok

melewati tingkat pendidikan dengan titik awal yang sama yaitu mulai menempuh

materi pelajaran kimia kelas X semester 2 materi pokok hidrokarbon

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji normalitas yang digunakan adalah uji Liliefors Data dikatakan

berdistribusi normal jika Fhitung lt Ftabel Setelah dilakukan perhitungan maka

diperoleh data sebagai berikut

Tabel 1 Uji Normalitas

No Kelas Data Lhitung Ltabel Keterangan

1 Eksperimen Gain 012 015 Normal

2 Kontrol Gain 014 015 Normal

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa data yang diperoleh dalam

penelitian berdistribusi normal Uji homogenitas data bertujuan untuk mengetahui

apakah sampel dalam penelitian berasal dari populasi yang homogen Uji

homogenitas data dilakukan dengan menggunakan uji F pada taraf signifikansi α

= 005 Data dapat dikatakan homogen jika Fhitung lt Ftabel Hasil perhitungan uji

homogenitas secara singkat dapat dilihat pada berikut (data selengkapnya pada

lampiran 24)

Tabel 2 Uji homogenitas

Kelas S2 Fhitung Ftabel Keterang

an

Eksperi

men

758

6

130

179

(dengan

mengunak

an MS

Excel)

Data

Homogen Kontrol 988

0

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa kelas data pretest kedua kelas

kelompok sampel adalah homogen artinya kelas eksperimen dan kelas kontrol

berasal dari populasi yang homogen

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis altenatif (Ha)

diterima atau ditolak Hipotesis penelitian diuji dengan uji t satu pihak (pihak

kanan) digunakan karena dimilikinya informasi mengenai arah kecenderungan

dari karakteristik populasi yang sedang diamati

Uji hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi α = 005 dengan kriteria

pengujian Ha diterima jika thitung gt ttabel Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis

diperoleh data berikut ini

Tabel 3 Uji Hipotesis

Kela

s

Data thitu

ng

ttab

el

Ketera

ngan

Ekpe

rime

n

X =

2515

82

9

16

8

Ha

diterim

a

S2 =

14619

Kont

rol

X =

1868

S2 =

11562

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa peningkatan hasil belajar kimia

siswa dengan penerapan pembelajaran pendekatan SETS lebih besar daripada

penerapan pembelajaran konvensional

Pada proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SETS juga

dilakukan diskusi Anggota dari masing-masing kelompok yang terdiri dari 5-6

orang dapat saling berdiskusi untuk membahas artikel yang diberikan peneliti

Pada saat diskusi siswa didalam kelompoknya melakukan diskusi Selanjutnya

setiap siswa perwakilan dari kelompok diminta untuk membacakan hasil

diskusinya dan peneliti akan menyimpulkan hasil diskusi bersama-sama dengan

siswa Sehingga terjadi pertukaran ilmu antara masing-masing anggota kelompok

Sedangkan siswa yang diajar dengan menggunakan pengajaran konvensional

kurang antusias dalam pembelajaran Hal ini disebabkan oleh suasana belajar

terkesan biasa dan monoton Secara ringkas dapat dilihat pada tabel 4 dan

diagram 1

Tabel 4Persentase kritis siswa

No Kriteria

siswa yang menjawab

tes kemampuan berpikir

kritis

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

1 Kritis 9118 6765

2 Kurang

Kritis

882 3235

Keterangan Kritis

0002000400060008000

10000

S

isw

a

Kurang kritis

Diagram 1 Persentase siswa yang kritis

Hal ini terlihat dari kemampuan siswa dalam menjawab tes kemampuan berpikir

kritis dan juga terlihat pada hasil lembar observasi kreativitas Dimana pada kelas

eksperimen ada 9118 siswa memiliki kemampuan berpikir kritis dan 882

siswa yang kurang kritis sedangkan pada kelas kontrol ada 6765 siswa

memiliki kemampuan berpikir kritis dan 3235 siswa yang kurang kritis Dan

mengenai kreativitas siswa secara ringkas dapat dilihat pada tabel 5 dan diagram

2

Tabel 5 Persentase kreativitas siswa

No Kriteria

siswa berdasarkan

lembar observasi

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

1 Kreatif 8235 3824

2 Kurang

Kreatif

1765 6176

Keterangan Kreatif

Kurang kreatif

Diagram 2 Persentase siswa yang kreatif

Pada lembar observasi kreativitas pada kelas eksperimen ada 8235

siswa yang kreatif dan 1765 siswa yang kurang kreatif Hal ini tidak sesuai

dengan perolehan angket dimana siswa yang kreatif sebanyak 100 dan tidak

ada siswa yang kurang kreatif Pada kelas kontrol sebanyak 3824 siswa yang

0002000400060008000

10000

S

isw

a

kreatif dan 6176 siswa yang kurang kreatif hal ini juga tidak sesuai dengan

perolehan angket kreativitas Dimana ada 9412 siswa yang kreatif dan 588

siswa yang kurang kreatif Ketidaksesuaian lembar observasi kreativitas dengan

angket kreativitas pada kedua kelas mungkin disebabkan siswa yang kurang jujur

dalam mengisi lembar angket kreativitas

Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa data yang diperoleh

berdistribusi normal dan sampel berasal dari populasi yang homogen Hasil

perhitungan uji hipotesis diperoleh data bahwa thitung = 829 sedangka ttabel pada

taraf signifikansi 005 dengan dk = 66 adalah sebesar 168 sehingga thitung gt ttabel

KESIMPULAN

Peningkatan hasil belajar kimia siswa pada sub pokok bahasan Hidrokarbon yang

diberi penerapan pendekatan SETS (Science Environment Technology and

Society) lebih besar dari peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diberi

penerapan pembelajaran konvensional Berdasarkan hasil penelitian di lapangan

siswa yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan SETS memiliki antusias

yang lebih dibandingkan dengan siswa yang diajarkan dengan pembelajaran

konvensional Pada kelas eksperimen ada 9118 siswa yang kritis dan 8235

siswa yang kreatif sedangkan pada kelas kontrol ada 6765 siswa yang kritis

dan 3824 siswa yang kreatif Hal ini menjelaskan bahwa penerapan

pendekatan SETS dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif

siswa serta hasil belajar kimia kelas X MAN 2 Model Medan pada materi pokok

Hidrokarbon

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih disampaikan kepada Dilitabmas Dikti Depdikbud melalui

penelitian Strategis Nasional Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada

Feronica Sihotang yang sudah membantu dalam pengambilan data penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Andini DS (2006) Pengetahuan Sikap Siswa SMA Negeri 4 Dan SMAIT

Hidayatullah Semarang Terhadap Materi Reproduksi Manusia Yang

Disampaikan Dengan Pendekatan SETS Skripsi FMIPA Unnes

Semarang httpwwwpustakaskripsicomdownloadphpfile=2332

(diakses 27 Januari 2012)

Aprilia F (2006) Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Tingkat Kreativitas Siswa

Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Medan

Program Pascasarjana Unimed Medan

Binadja A Wardani S dan Nugroho S (2008) Keberkesanan Pembelajaran

Kimia Materi Ikatan Kimia Bervisi SETS Pada Hasil Belajar Siswa Jurnal

Inovasi Pendidikan Kimia Vol2 No 2 2008 hlm 256-262

httpscholargoogleusercontent

comscholarq=cacheXtfl5Wzgb8Jscholargooglecom+jurnal+pendekatan

+SETS+pada+pembelajaran+ kimiaamphl=enampas_sdt=05htm (diakses 18

Januari 2012))

Djamarah SB (2002) Psikologi Belajar Rineka Cipta Jakarta

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan

(2010) Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian

Kependidikan FMIPA Unimed

Fuadaturrahman (2011) Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Penggunaan

Media Berbasis Komputer (CD Movie dan Flash) terhadap kreativitas dan

hasil belajar siswa kelas XI pada Pokok Bahasan Koloid Tesis Program

Pascasarjana Unimed Medan

Haani U (2010) Pengaruh Problem Based Learning untuk Meningkatkan

Penalaran dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA pada Konsep

Struktur Atom Skripsi FMIPA Unimed Medan

Hassoubah IZ (2004) Developing Creatif and Critical Thinking Skill (Cara

Berpikir Kreatif dan Kritis) Nuansa Bandung

Munandar U (2009) Pengembangan Kreativitas Anak berbakat Rineka Cipta

Jakarta

Nurfitria L (2006) Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pada Konsep

Lingkungan Melalui Pendekatan SETS Dengan Model PBI Di SMA

Masehi 1 PSAK Semarang Skripsi FMIPA Unnes Semarang

httpwwwpustakaskripsicomdownload phpfile=1631 (diakses 27

Januari 2012)

Nuryanto dan Binadja A (2010) Efektivitas Pembelajaran Kimia Dengan

Pendekatan Salingtemas Ditinjau Dari Minat Dan Hasil Belajar Siswa

Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 4 No1 2010 hlm 552-556

httpscholargoogleusercontentcomscholarq=cacheDbl2H-

1n1NAJscholargoogle

com+jurnal+pendekatan+SETS+pada+pembelajaran+kimiaamphl=enampas_s

dt=05htm (diakses 18 Januari 2012)

Page 5: makalah prosiding ilmiah

METODE PENELITIAN

Tahapan penelitian terdiri atas (1) Tahap persiapan penelitian yang meliputi

observasi ke sekolah penyusunan proposal penelitian penyusunan rencana

pelaksanaan pembelajaran penyusunan instrumen penelitian dan uji test awal

instrumen penelitian (2) Tahap pelaksanaan penelitian yang meliputi penentuan

kelas eksperimen dan kelas kontrol pelaksanaan pre-tes untuk kelas eksperimen

dan kelas control (3) Pemberian perlakuan untuk kedua kelas Pada kelas

eksperimen pembelajaran dilakukan dengan pembelajaran berpendekatan SETS

Sedangkan untuk kelas kontrol dilakukan pembelajaran konvensional pemberian

tes kemampuan berpikir kritis dan angket kreativitas pemberian post-test pada

kedua kelas Post-test bertujuan untuk mengukur peningkatan hasil belajar

setelah pengajaran selesai dan tahapan yang terakhir (4) Tahap analisis data

meliputi uji analisis data dan uji hipotesis berdasarkan data yang diperoleh dan

dilakukan pengambilan kesimpulan Sebagai sampel yang telah digunakan yaitu

kelompok I merupakan kelas kontrol dan kelompok II sebagai kelompok

eksperimen Namun sebelumnya pada kedua kelas dilakukan pre-test yang

bertujuan untuk memperoleh nilai awal sebagai untuk mengetahui kemampuan

awal kedua kelas sampel Kedua kelompok melaksanakan proses belajar

mengajar dengan guru yang sama dan materi pokok yang sama pula Perbedaan

perlakuan pada sampel dilakukan pada proses pembelajaran Kedua kelompok

melewati tingkat pendidikan dengan titik awal yang sama yaitu mulai menempuh

materi pelajaran kimia kelas X semester 2 materi pokok hidrokarbon

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji normalitas yang digunakan adalah uji Liliefors Data dikatakan

berdistribusi normal jika Fhitung lt Ftabel Setelah dilakukan perhitungan maka

diperoleh data sebagai berikut

Tabel 1 Uji Normalitas

No Kelas Data Lhitung Ltabel Keterangan

1 Eksperimen Gain 012 015 Normal

2 Kontrol Gain 014 015 Normal

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa data yang diperoleh dalam

penelitian berdistribusi normal Uji homogenitas data bertujuan untuk mengetahui

apakah sampel dalam penelitian berasal dari populasi yang homogen Uji

homogenitas data dilakukan dengan menggunakan uji F pada taraf signifikansi α

= 005 Data dapat dikatakan homogen jika Fhitung lt Ftabel Hasil perhitungan uji

homogenitas secara singkat dapat dilihat pada berikut (data selengkapnya pada

lampiran 24)

Tabel 2 Uji homogenitas

Kelas S2 Fhitung Ftabel Keterang

an

Eksperi

men

758

6

130

179

(dengan

mengunak

an MS

Excel)

Data

Homogen Kontrol 988

0

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa kelas data pretest kedua kelas

kelompok sampel adalah homogen artinya kelas eksperimen dan kelas kontrol

berasal dari populasi yang homogen

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis altenatif (Ha)

diterima atau ditolak Hipotesis penelitian diuji dengan uji t satu pihak (pihak

kanan) digunakan karena dimilikinya informasi mengenai arah kecenderungan

dari karakteristik populasi yang sedang diamati

Uji hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi α = 005 dengan kriteria

pengujian Ha diterima jika thitung gt ttabel Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis

diperoleh data berikut ini

Tabel 3 Uji Hipotesis

Kela

s

Data thitu

ng

ttab

el

Ketera

ngan

Ekpe

rime

n

X =

2515

82

9

16

8

Ha

diterim

a

S2 =

14619

Kont

rol

X =

1868

S2 =

11562

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa peningkatan hasil belajar kimia

siswa dengan penerapan pembelajaran pendekatan SETS lebih besar daripada

penerapan pembelajaran konvensional

Pada proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SETS juga

dilakukan diskusi Anggota dari masing-masing kelompok yang terdiri dari 5-6

orang dapat saling berdiskusi untuk membahas artikel yang diberikan peneliti

Pada saat diskusi siswa didalam kelompoknya melakukan diskusi Selanjutnya

setiap siswa perwakilan dari kelompok diminta untuk membacakan hasil

diskusinya dan peneliti akan menyimpulkan hasil diskusi bersama-sama dengan

siswa Sehingga terjadi pertukaran ilmu antara masing-masing anggota kelompok

Sedangkan siswa yang diajar dengan menggunakan pengajaran konvensional

kurang antusias dalam pembelajaran Hal ini disebabkan oleh suasana belajar

terkesan biasa dan monoton Secara ringkas dapat dilihat pada tabel 4 dan

diagram 1

Tabel 4Persentase kritis siswa

No Kriteria

siswa yang menjawab

tes kemampuan berpikir

kritis

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

1 Kritis 9118 6765

2 Kurang

Kritis

882 3235

Keterangan Kritis

0002000400060008000

10000

S

isw

a

Kurang kritis

Diagram 1 Persentase siswa yang kritis

Hal ini terlihat dari kemampuan siswa dalam menjawab tes kemampuan berpikir

kritis dan juga terlihat pada hasil lembar observasi kreativitas Dimana pada kelas

eksperimen ada 9118 siswa memiliki kemampuan berpikir kritis dan 882

siswa yang kurang kritis sedangkan pada kelas kontrol ada 6765 siswa

memiliki kemampuan berpikir kritis dan 3235 siswa yang kurang kritis Dan

mengenai kreativitas siswa secara ringkas dapat dilihat pada tabel 5 dan diagram

2

Tabel 5 Persentase kreativitas siswa

No Kriteria

siswa berdasarkan

lembar observasi

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

1 Kreatif 8235 3824

2 Kurang

Kreatif

1765 6176

Keterangan Kreatif

Kurang kreatif

Diagram 2 Persentase siswa yang kreatif

Pada lembar observasi kreativitas pada kelas eksperimen ada 8235

siswa yang kreatif dan 1765 siswa yang kurang kreatif Hal ini tidak sesuai

dengan perolehan angket dimana siswa yang kreatif sebanyak 100 dan tidak

ada siswa yang kurang kreatif Pada kelas kontrol sebanyak 3824 siswa yang

0002000400060008000

10000

S

isw

a

kreatif dan 6176 siswa yang kurang kreatif hal ini juga tidak sesuai dengan

perolehan angket kreativitas Dimana ada 9412 siswa yang kreatif dan 588

siswa yang kurang kreatif Ketidaksesuaian lembar observasi kreativitas dengan

angket kreativitas pada kedua kelas mungkin disebabkan siswa yang kurang jujur

dalam mengisi lembar angket kreativitas

Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa data yang diperoleh

berdistribusi normal dan sampel berasal dari populasi yang homogen Hasil

perhitungan uji hipotesis diperoleh data bahwa thitung = 829 sedangka ttabel pada

taraf signifikansi 005 dengan dk = 66 adalah sebesar 168 sehingga thitung gt ttabel

KESIMPULAN

Peningkatan hasil belajar kimia siswa pada sub pokok bahasan Hidrokarbon yang

diberi penerapan pendekatan SETS (Science Environment Technology and

Society) lebih besar dari peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diberi

penerapan pembelajaran konvensional Berdasarkan hasil penelitian di lapangan

siswa yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan SETS memiliki antusias

yang lebih dibandingkan dengan siswa yang diajarkan dengan pembelajaran

konvensional Pada kelas eksperimen ada 9118 siswa yang kritis dan 8235

siswa yang kreatif sedangkan pada kelas kontrol ada 6765 siswa yang kritis

dan 3824 siswa yang kreatif Hal ini menjelaskan bahwa penerapan

pendekatan SETS dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif

siswa serta hasil belajar kimia kelas X MAN 2 Model Medan pada materi pokok

Hidrokarbon

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih disampaikan kepada Dilitabmas Dikti Depdikbud melalui

penelitian Strategis Nasional Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada

Feronica Sihotang yang sudah membantu dalam pengambilan data penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Andini DS (2006) Pengetahuan Sikap Siswa SMA Negeri 4 Dan SMAIT

Hidayatullah Semarang Terhadap Materi Reproduksi Manusia Yang

Disampaikan Dengan Pendekatan SETS Skripsi FMIPA Unnes

Semarang httpwwwpustakaskripsicomdownloadphpfile=2332

(diakses 27 Januari 2012)

Aprilia F (2006) Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Tingkat Kreativitas Siswa

Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Medan

Program Pascasarjana Unimed Medan

Binadja A Wardani S dan Nugroho S (2008) Keberkesanan Pembelajaran

Kimia Materi Ikatan Kimia Bervisi SETS Pada Hasil Belajar Siswa Jurnal

Inovasi Pendidikan Kimia Vol2 No 2 2008 hlm 256-262

httpscholargoogleusercontent

comscholarq=cacheXtfl5Wzgb8Jscholargooglecom+jurnal+pendekatan

+SETS+pada+pembelajaran+ kimiaamphl=enampas_sdt=05htm (diakses 18

Januari 2012))

Djamarah SB (2002) Psikologi Belajar Rineka Cipta Jakarta

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan

(2010) Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian

Kependidikan FMIPA Unimed

Fuadaturrahman (2011) Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Penggunaan

Media Berbasis Komputer (CD Movie dan Flash) terhadap kreativitas dan

hasil belajar siswa kelas XI pada Pokok Bahasan Koloid Tesis Program

Pascasarjana Unimed Medan

Haani U (2010) Pengaruh Problem Based Learning untuk Meningkatkan

Penalaran dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA pada Konsep

Struktur Atom Skripsi FMIPA Unimed Medan

Hassoubah IZ (2004) Developing Creatif and Critical Thinking Skill (Cara

Berpikir Kreatif dan Kritis) Nuansa Bandung

Munandar U (2009) Pengembangan Kreativitas Anak berbakat Rineka Cipta

Jakarta

Nurfitria L (2006) Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pada Konsep

Lingkungan Melalui Pendekatan SETS Dengan Model PBI Di SMA

Masehi 1 PSAK Semarang Skripsi FMIPA Unnes Semarang

httpwwwpustakaskripsicomdownload phpfile=1631 (diakses 27

Januari 2012)

Nuryanto dan Binadja A (2010) Efektivitas Pembelajaran Kimia Dengan

Pendekatan Salingtemas Ditinjau Dari Minat Dan Hasil Belajar Siswa

Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 4 No1 2010 hlm 552-556

httpscholargoogleusercontentcomscholarq=cacheDbl2H-

1n1NAJscholargoogle

com+jurnal+pendekatan+SETS+pada+pembelajaran+kimiaamphl=enampas_s

dt=05htm (diakses 18 Januari 2012)

Page 6: makalah prosiding ilmiah

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa data yang diperoleh dalam

penelitian berdistribusi normal Uji homogenitas data bertujuan untuk mengetahui

apakah sampel dalam penelitian berasal dari populasi yang homogen Uji

homogenitas data dilakukan dengan menggunakan uji F pada taraf signifikansi α

= 005 Data dapat dikatakan homogen jika Fhitung lt Ftabel Hasil perhitungan uji

homogenitas secara singkat dapat dilihat pada berikut (data selengkapnya pada

lampiran 24)

Tabel 2 Uji homogenitas

Kelas S2 Fhitung Ftabel Keterang

an

Eksperi

men

758

6

130

179

(dengan

mengunak

an MS

Excel)

Data

Homogen Kontrol 988

0

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa kelas data pretest kedua kelas

kelompok sampel adalah homogen artinya kelas eksperimen dan kelas kontrol

berasal dari populasi yang homogen

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis altenatif (Ha)

diterima atau ditolak Hipotesis penelitian diuji dengan uji t satu pihak (pihak

kanan) digunakan karena dimilikinya informasi mengenai arah kecenderungan

dari karakteristik populasi yang sedang diamati

Uji hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi α = 005 dengan kriteria

pengujian Ha diterima jika thitung gt ttabel Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis

diperoleh data berikut ini

Tabel 3 Uji Hipotesis

Kela

s

Data thitu

ng

ttab

el

Ketera

ngan

Ekpe

rime

n

X =

2515

82

9

16

8

Ha

diterim

a

S2 =

14619

Kont

rol

X =

1868

S2 =

11562

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa peningkatan hasil belajar kimia

siswa dengan penerapan pembelajaran pendekatan SETS lebih besar daripada

penerapan pembelajaran konvensional

Pada proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SETS juga

dilakukan diskusi Anggota dari masing-masing kelompok yang terdiri dari 5-6

orang dapat saling berdiskusi untuk membahas artikel yang diberikan peneliti

Pada saat diskusi siswa didalam kelompoknya melakukan diskusi Selanjutnya

setiap siswa perwakilan dari kelompok diminta untuk membacakan hasil

diskusinya dan peneliti akan menyimpulkan hasil diskusi bersama-sama dengan

siswa Sehingga terjadi pertukaran ilmu antara masing-masing anggota kelompok

Sedangkan siswa yang diajar dengan menggunakan pengajaran konvensional

kurang antusias dalam pembelajaran Hal ini disebabkan oleh suasana belajar

terkesan biasa dan monoton Secara ringkas dapat dilihat pada tabel 4 dan

diagram 1

Tabel 4Persentase kritis siswa

No Kriteria

siswa yang menjawab

tes kemampuan berpikir

kritis

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

1 Kritis 9118 6765

2 Kurang

Kritis

882 3235

Keterangan Kritis

0002000400060008000

10000

S

isw

a

Kurang kritis

Diagram 1 Persentase siswa yang kritis

Hal ini terlihat dari kemampuan siswa dalam menjawab tes kemampuan berpikir

kritis dan juga terlihat pada hasil lembar observasi kreativitas Dimana pada kelas

eksperimen ada 9118 siswa memiliki kemampuan berpikir kritis dan 882

siswa yang kurang kritis sedangkan pada kelas kontrol ada 6765 siswa

memiliki kemampuan berpikir kritis dan 3235 siswa yang kurang kritis Dan

mengenai kreativitas siswa secara ringkas dapat dilihat pada tabel 5 dan diagram

2

Tabel 5 Persentase kreativitas siswa

No Kriteria

siswa berdasarkan

lembar observasi

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

1 Kreatif 8235 3824

2 Kurang

Kreatif

1765 6176

Keterangan Kreatif

Kurang kreatif

Diagram 2 Persentase siswa yang kreatif

Pada lembar observasi kreativitas pada kelas eksperimen ada 8235

siswa yang kreatif dan 1765 siswa yang kurang kreatif Hal ini tidak sesuai

dengan perolehan angket dimana siswa yang kreatif sebanyak 100 dan tidak

ada siswa yang kurang kreatif Pada kelas kontrol sebanyak 3824 siswa yang

0002000400060008000

10000

S

isw

a

kreatif dan 6176 siswa yang kurang kreatif hal ini juga tidak sesuai dengan

perolehan angket kreativitas Dimana ada 9412 siswa yang kreatif dan 588

siswa yang kurang kreatif Ketidaksesuaian lembar observasi kreativitas dengan

angket kreativitas pada kedua kelas mungkin disebabkan siswa yang kurang jujur

dalam mengisi lembar angket kreativitas

Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa data yang diperoleh

berdistribusi normal dan sampel berasal dari populasi yang homogen Hasil

perhitungan uji hipotesis diperoleh data bahwa thitung = 829 sedangka ttabel pada

taraf signifikansi 005 dengan dk = 66 adalah sebesar 168 sehingga thitung gt ttabel

KESIMPULAN

Peningkatan hasil belajar kimia siswa pada sub pokok bahasan Hidrokarbon yang

diberi penerapan pendekatan SETS (Science Environment Technology and

Society) lebih besar dari peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diberi

penerapan pembelajaran konvensional Berdasarkan hasil penelitian di lapangan

siswa yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan SETS memiliki antusias

yang lebih dibandingkan dengan siswa yang diajarkan dengan pembelajaran

konvensional Pada kelas eksperimen ada 9118 siswa yang kritis dan 8235

siswa yang kreatif sedangkan pada kelas kontrol ada 6765 siswa yang kritis

dan 3824 siswa yang kreatif Hal ini menjelaskan bahwa penerapan

pendekatan SETS dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif

siswa serta hasil belajar kimia kelas X MAN 2 Model Medan pada materi pokok

Hidrokarbon

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih disampaikan kepada Dilitabmas Dikti Depdikbud melalui

penelitian Strategis Nasional Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada

Feronica Sihotang yang sudah membantu dalam pengambilan data penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Andini DS (2006) Pengetahuan Sikap Siswa SMA Negeri 4 Dan SMAIT

Hidayatullah Semarang Terhadap Materi Reproduksi Manusia Yang

Disampaikan Dengan Pendekatan SETS Skripsi FMIPA Unnes

Semarang httpwwwpustakaskripsicomdownloadphpfile=2332

(diakses 27 Januari 2012)

Aprilia F (2006) Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Tingkat Kreativitas Siswa

Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Medan

Program Pascasarjana Unimed Medan

Binadja A Wardani S dan Nugroho S (2008) Keberkesanan Pembelajaran

Kimia Materi Ikatan Kimia Bervisi SETS Pada Hasil Belajar Siswa Jurnal

Inovasi Pendidikan Kimia Vol2 No 2 2008 hlm 256-262

httpscholargoogleusercontent

comscholarq=cacheXtfl5Wzgb8Jscholargooglecom+jurnal+pendekatan

+SETS+pada+pembelajaran+ kimiaamphl=enampas_sdt=05htm (diakses 18

Januari 2012))

Djamarah SB (2002) Psikologi Belajar Rineka Cipta Jakarta

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan

(2010) Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian

Kependidikan FMIPA Unimed

Fuadaturrahman (2011) Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Penggunaan

Media Berbasis Komputer (CD Movie dan Flash) terhadap kreativitas dan

hasil belajar siswa kelas XI pada Pokok Bahasan Koloid Tesis Program

Pascasarjana Unimed Medan

Haani U (2010) Pengaruh Problem Based Learning untuk Meningkatkan

Penalaran dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA pada Konsep

Struktur Atom Skripsi FMIPA Unimed Medan

Hassoubah IZ (2004) Developing Creatif and Critical Thinking Skill (Cara

Berpikir Kreatif dan Kritis) Nuansa Bandung

Munandar U (2009) Pengembangan Kreativitas Anak berbakat Rineka Cipta

Jakarta

Nurfitria L (2006) Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pada Konsep

Lingkungan Melalui Pendekatan SETS Dengan Model PBI Di SMA

Masehi 1 PSAK Semarang Skripsi FMIPA Unnes Semarang

httpwwwpustakaskripsicomdownload phpfile=1631 (diakses 27

Januari 2012)

Nuryanto dan Binadja A (2010) Efektivitas Pembelajaran Kimia Dengan

Pendekatan Salingtemas Ditinjau Dari Minat Dan Hasil Belajar Siswa

Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 4 No1 2010 hlm 552-556

httpscholargoogleusercontentcomscholarq=cacheDbl2H-

1n1NAJscholargoogle

com+jurnal+pendekatan+SETS+pada+pembelajaran+kimiaamphl=enampas_s

dt=05htm (diakses 18 Januari 2012)

Page 7: makalah prosiding ilmiah

S2 =

11562

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa peningkatan hasil belajar kimia

siswa dengan penerapan pembelajaran pendekatan SETS lebih besar daripada

penerapan pembelajaran konvensional

Pada proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SETS juga

dilakukan diskusi Anggota dari masing-masing kelompok yang terdiri dari 5-6

orang dapat saling berdiskusi untuk membahas artikel yang diberikan peneliti

Pada saat diskusi siswa didalam kelompoknya melakukan diskusi Selanjutnya

setiap siswa perwakilan dari kelompok diminta untuk membacakan hasil

diskusinya dan peneliti akan menyimpulkan hasil diskusi bersama-sama dengan

siswa Sehingga terjadi pertukaran ilmu antara masing-masing anggota kelompok

Sedangkan siswa yang diajar dengan menggunakan pengajaran konvensional

kurang antusias dalam pembelajaran Hal ini disebabkan oleh suasana belajar

terkesan biasa dan monoton Secara ringkas dapat dilihat pada tabel 4 dan

diagram 1

Tabel 4Persentase kritis siswa

No Kriteria

siswa yang menjawab

tes kemampuan berpikir

kritis

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

1 Kritis 9118 6765

2 Kurang

Kritis

882 3235

Keterangan Kritis

0002000400060008000

10000

S

isw

a

Kurang kritis

Diagram 1 Persentase siswa yang kritis

Hal ini terlihat dari kemampuan siswa dalam menjawab tes kemampuan berpikir

kritis dan juga terlihat pada hasil lembar observasi kreativitas Dimana pada kelas

eksperimen ada 9118 siswa memiliki kemampuan berpikir kritis dan 882

siswa yang kurang kritis sedangkan pada kelas kontrol ada 6765 siswa

memiliki kemampuan berpikir kritis dan 3235 siswa yang kurang kritis Dan

mengenai kreativitas siswa secara ringkas dapat dilihat pada tabel 5 dan diagram

2

Tabel 5 Persentase kreativitas siswa

No Kriteria

siswa berdasarkan

lembar observasi

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

1 Kreatif 8235 3824

2 Kurang

Kreatif

1765 6176

Keterangan Kreatif

Kurang kreatif

Diagram 2 Persentase siswa yang kreatif

Pada lembar observasi kreativitas pada kelas eksperimen ada 8235

siswa yang kreatif dan 1765 siswa yang kurang kreatif Hal ini tidak sesuai

dengan perolehan angket dimana siswa yang kreatif sebanyak 100 dan tidak

ada siswa yang kurang kreatif Pada kelas kontrol sebanyak 3824 siswa yang

0002000400060008000

10000

S

isw

a

kreatif dan 6176 siswa yang kurang kreatif hal ini juga tidak sesuai dengan

perolehan angket kreativitas Dimana ada 9412 siswa yang kreatif dan 588

siswa yang kurang kreatif Ketidaksesuaian lembar observasi kreativitas dengan

angket kreativitas pada kedua kelas mungkin disebabkan siswa yang kurang jujur

dalam mengisi lembar angket kreativitas

Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa data yang diperoleh

berdistribusi normal dan sampel berasal dari populasi yang homogen Hasil

perhitungan uji hipotesis diperoleh data bahwa thitung = 829 sedangka ttabel pada

taraf signifikansi 005 dengan dk = 66 adalah sebesar 168 sehingga thitung gt ttabel

KESIMPULAN

Peningkatan hasil belajar kimia siswa pada sub pokok bahasan Hidrokarbon yang

diberi penerapan pendekatan SETS (Science Environment Technology and

Society) lebih besar dari peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diberi

penerapan pembelajaran konvensional Berdasarkan hasil penelitian di lapangan

siswa yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan SETS memiliki antusias

yang lebih dibandingkan dengan siswa yang diajarkan dengan pembelajaran

konvensional Pada kelas eksperimen ada 9118 siswa yang kritis dan 8235

siswa yang kreatif sedangkan pada kelas kontrol ada 6765 siswa yang kritis

dan 3824 siswa yang kreatif Hal ini menjelaskan bahwa penerapan

pendekatan SETS dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif

siswa serta hasil belajar kimia kelas X MAN 2 Model Medan pada materi pokok

Hidrokarbon

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih disampaikan kepada Dilitabmas Dikti Depdikbud melalui

penelitian Strategis Nasional Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada

Feronica Sihotang yang sudah membantu dalam pengambilan data penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Andini DS (2006) Pengetahuan Sikap Siswa SMA Negeri 4 Dan SMAIT

Hidayatullah Semarang Terhadap Materi Reproduksi Manusia Yang

Disampaikan Dengan Pendekatan SETS Skripsi FMIPA Unnes

Semarang httpwwwpustakaskripsicomdownloadphpfile=2332

(diakses 27 Januari 2012)

Aprilia F (2006) Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Tingkat Kreativitas Siswa

Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Medan

Program Pascasarjana Unimed Medan

Binadja A Wardani S dan Nugroho S (2008) Keberkesanan Pembelajaran

Kimia Materi Ikatan Kimia Bervisi SETS Pada Hasil Belajar Siswa Jurnal

Inovasi Pendidikan Kimia Vol2 No 2 2008 hlm 256-262

httpscholargoogleusercontent

comscholarq=cacheXtfl5Wzgb8Jscholargooglecom+jurnal+pendekatan

+SETS+pada+pembelajaran+ kimiaamphl=enampas_sdt=05htm (diakses 18

Januari 2012))

Djamarah SB (2002) Psikologi Belajar Rineka Cipta Jakarta

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan

(2010) Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian

Kependidikan FMIPA Unimed

Fuadaturrahman (2011) Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Penggunaan

Media Berbasis Komputer (CD Movie dan Flash) terhadap kreativitas dan

hasil belajar siswa kelas XI pada Pokok Bahasan Koloid Tesis Program

Pascasarjana Unimed Medan

Haani U (2010) Pengaruh Problem Based Learning untuk Meningkatkan

Penalaran dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA pada Konsep

Struktur Atom Skripsi FMIPA Unimed Medan

Hassoubah IZ (2004) Developing Creatif and Critical Thinking Skill (Cara

Berpikir Kreatif dan Kritis) Nuansa Bandung

Munandar U (2009) Pengembangan Kreativitas Anak berbakat Rineka Cipta

Jakarta

Nurfitria L (2006) Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pada Konsep

Lingkungan Melalui Pendekatan SETS Dengan Model PBI Di SMA

Masehi 1 PSAK Semarang Skripsi FMIPA Unnes Semarang

httpwwwpustakaskripsicomdownload phpfile=1631 (diakses 27

Januari 2012)

Nuryanto dan Binadja A (2010) Efektivitas Pembelajaran Kimia Dengan

Pendekatan Salingtemas Ditinjau Dari Minat Dan Hasil Belajar Siswa

Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 4 No1 2010 hlm 552-556

httpscholargoogleusercontentcomscholarq=cacheDbl2H-

1n1NAJscholargoogle

com+jurnal+pendekatan+SETS+pada+pembelajaran+kimiaamphl=enampas_s

dt=05htm (diakses 18 Januari 2012)

Page 8: makalah prosiding ilmiah

Kurang kritis

Diagram 1 Persentase siswa yang kritis

Hal ini terlihat dari kemampuan siswa dalam menjawab tes kemampuan berpikir

kritis dan juga terlihat pada hasil lembar observasi kreativitas Dimana pada kelas

eksperimen ada 9118 siswa memiliki kemampuan berpikir kritis dan 882

siswa yang kurang kritis sedangkan pada kelas kontrol ada 6765 siswa

memiliki kemampuan berpikir kritis dan 3235 siswa yang kurang kritis Dan

mengenai kreativitas siswa secara ringkas dapat dilihat pada tabel 5 dan diagram

2

Tabel 5 Persentase kreativitas siswa

No Kriteria

siswa berdasarkan

lembar observasi

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

1 Kreatif 8235 3824

2 Kurang

Kreatif

1765 6176

Keterangan Kreatif

Kurang kreatif

Diagram 2 Persentase siswa yang kreatif

Pada lembar observasi kreativitas pada kelas eksperimen ada 8235

siswa yang kreatif dan 1765 siswa yang kurang kreatif Hal ini tidak sesuai

dengan perolehan angket dimana siswa yang kreatif sebanyak 100 dan tidak

ada siswa yang kurang kreatif Pada kelas kontrol sebanyak 3824 siswa yang

0002000400060008000

10000

S

isw

a

kreatif dan 6176 siswa yang kurang kreatif hal ini juga tidak sesuai dengan

perolehan angket kreativitas Dimana ada 9412 siswa yang kreatif dan 588

siswa yang kurang kreatif Ketidaksesuaian lembar observasi kreativitas dengan

angket kreativitas pada kedua kelas mungkin disebabkan siswa yang kurang jujur

dalam mengisi lembar angket kreativitas

Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa data yang diperoleh

berdistribusi normal dan sampel berasal dari populasi yang homogen Hasil

perhitungan uji hipotesis diperoleh data bahwa thitung = 829 sedangka ttabel pada

taraf signifikansi 005 dengan dk = 66 adalah sebesar 168 sehingga thitung gt ttabel

KESIMPULAN

Peningkatan hasil belajar kimia siswa pada sub pokok bahasan Hidrokarbon yang

diberi penerapan pendekatan SETS (Science Environment Technology and

Society) lebih besar dari peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diberi

penerapan pembelajaran konvensional Berdasarkan hasil penelitian di lapangan

siswa yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan SETS memiliki antusias

yang lebih dibandingkan dengan siswa yang diajarkan dengan pembelajaran

konvensional Pada kelas eksperimen ada 9118 siswa yang kritis dan 8235

siswa yang kreatif sedangkan pada kelas kontrol ada 6765 siswa yang kritis

dan 3824 siswa yang kreatif Hal ini menjelaskan bahwa penerapan

pendekatan SETS dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif

siswa serta hasil belajar kimia kelas X MAN 2 Model Medan pada materi pokok

Hidrokarbon

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih disampaikan kepada Dilitabmas Dikti Depdikbud melalui

penelitian Strategis Nasional Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada

Feronica Sihotang yang sudah membantu dalam pengambilan data penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Andini DS (2006) Pengetahuan Sikap Siswa SMA Negeri 4 Dan SMAIT

Hidayatullah Semarang Terhadap Materi Reproduksi Manusia Yang

Disampaikan Dengan Pendekatan SETS Skripsi FMIPA Unnes

Semarang httpwwwpustakaskripsicomdownloadphpfile=2332

(diakses 27 Januari 2012)

Aprilia F (2006) Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Tingkat Kreativitas Siswa

Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Medan

Program Pascasarjana Unimed Medan

Binadja A Wardani S dan Nugroho S (2008) Keberkesanan Pembelajaran

Kimia Materi Ikatan Kimia Bervisi SETS Pada Hasil Belajar Siswa Jurnal

Inovasi Pendidikan Kimia Vol2 No 2 2008 hlm 256-262

httpscholargoogleusercontent

comscholarq=cacheXtfl5Wzgb8Jscholargooglecom+jurnal+pendekatan

+SETS+pada+pembelajaran+ kimiaamphl=enampas_sdt=05htm (diakses 18

Januari 2012))

Djamarah SB (2002) Psikologi Belajar Rineka Cipta Jakarta

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan

(2010) Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian

Kependidikan FMIPA Unimed

Fuadaturrahman (2011) Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Penggunaan

Media Berbasis Komputer (CD Movie dan Flash) terhadap kreativitas dan

hasil belajar siswa kelas XI pada Pokok Bahasan Koloid Tesis Program

Pascasarjana Unimed Medan

Haani U (2010) Pengaruh Problem Based Learning untuk Meningkatkan

Penalaran dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA pada Konsep

Struktur Atom Skripsi FMIPA Unimed Medan

Hassoubah IZ (2004) Developing Creatif and Critical Thinking Skill (Cara

Berpikir Kreatif dan Kritis) Nuansa Bandung

Munandar U (2009) Pengembangan Kreativitas Anak berbakat Rineka Cipta

Jakarta

Nurfitria L (2006) Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pada Konsep

Lingkungan Melalui Pendekatan SETS Dengan Model PBI Di SMA

Masehi 1 PSAK Semarang Skripsi FMIPA Unnes Semarang

httpwwwpustakaskripsicomdownload phpfile=1631 (diakses 27

Januari 2012)

Nuryanto dan Binadja A (2010) Efektivitas Pembelajaran Kimia Dengan

Pendekatan Salingtemas Ditinjau Dari Minat Dan Hasil Belajar Siswa

Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 4 No1 2010 hlm 552-556

httpscholargoogleusercontentcomscholarq=cacheDbl2H-

1n1NAJscholargoogle

com+jurnal+pendekatan+SETS+pada+pembelajaran+kimiaamphl=enampas_s

dt=05htm (diakses 18 Januari 2012)

Page 9: makalah prosiding ilmiah

kreatif dan 6176 siswa yang kurang kreatif hal ini juga tidak sesuai dengan

perolehan angket kreativitas Dimana ada 9412 siswa yang kreatif dan 588

siswa yang kurang kreatif Ketidaksesuaian lembar observasi kreativitas dengan

angket kreativitas pada kedua kelas mungkin disebabkan siswa yang kurang jujur

dalam mengisi lembar angket kreativitas

Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa data yang diperoleh

berdistribusi normal dan sampel berasal dari populasi yang homogen Hasil

perhitungan uji hipotesis diperoleh data bahwa thitung = 829 sedangka ttabel pada

taraf signifikansi 005 dengan dk = 66 adalah sebesar 168 sehingga thitung gt ttabel

KESIMPULAN

Peningkatan hasil belajar kimia siswa pada sub pokok bahasan Hidrokarbon yang

diberi penerapan pendekatan SETS (Science Environment Technology and

Society) lebih besar dari peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diberi

penerapan pembelajaran konvensional Berdasarkan hasil penelitian di lapangan

siswa yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan SETS memiliki antusias

yang lebih dibandingkan dengan siswa yang diajarkan dengan pembelajaran

konvensional Pada kelas eksperimen ada 9118 siswa yang kritis dan 8235

siswa yang kreatif sedangkan pada kelas kontrol ada 6765 siswa yang kritis

dan 3824 siswa yang kreatif Hal ini menjelaskan bahwa penerapan

pendekatan SETS dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif

siswa serta hasil belajar kimia kelas X MAN 2 Model Medan pada materi pokok

Hidrokarbon

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih disampaikan kepada Dilitabmas Dikti Depdikbud melalui

penelitian Strategis Nasional Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada

Feronica Sihotang yang sudah membantu dalam pengambilan data penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Andini DS (2006) Pengetahuan Sikap Siswa SMA Negeri 4 Dan SMAIT

Hidayatullah Semarang Terhadap Materi Reproduksi Manusia Yang

Disampaikan Dengan Pendekatan SETS Skripsi FMIPA Unnes

Semarang httpwwwpustakaskripsicomdownloadphpfile=2332

(diakses 27 Januari 2012)

Aprilia F (2006) Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Tingkat Kreativitas Siswa

Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Medan

Program Pascasarjana Unimed Medan

Binadja A Wardani S dan Nugroho S (2008) Keberkesanan Pembelajaran

Kimia Materi Ikatan Kimia Bervisi SETS Pada Hasil Belajar Siswa Jurnal

Inovasi Pendidikan Kimia Vol2 No 2 2008 hlm 256-262

httpscholargoogleusercontent

comscholarq=cacheXtfl5Wzgb8Jscholargooglecom+jurnal+pendekatan

+SETS+pada+pembelajaran+ kimiaamphl=enampas_sdt=05htm (diakses 18

Januari 2012))

Djamarah SB (2002) Psikologi Belajar Rineka Cipta Jakarta

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan

(2010) Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian

Kependidikan FMIPA Unimed

Fuadaturrahman (2011) Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Penggunaan

Media Berbasis Komputer (CD Movie dan Flash) terhadap kreativitas dan

hasil belajar siswa kelas XI pada Pokok Bahasan Koloid Tesis Program

Pascasarjana Unimed Medan

Haani U (2010) Pengaruh Problem Based Learning untuk Meningkatkan

Penalaran dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA pada Konsep

Struktur Atom Skripsi FMIPA Unimed Medan

Hassoubah IZ (2004) Developing Creatif and Critical Thinking Skill (Cara

Berpikir Kreatif dan Kritis) Nuansa Bandung

Munandar U (2009) Pengembangan Kreativitas Anak berbakat Rineka Cipta

Jakarta

Nurfitria L (2006) Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pada Konsep

Lingkungan Melalui Pendekatan SETS Dengan Model PBI Di SMA

Masehi 1 PSAK Semarang Skripsi FMIPA Unnes Semarang

httpwwwpustakaskripsicomdownload phpfile=1631 (diakses 27

Januari 2012)

Nuryanto dan Binadja A (2010) Efektivitas Pembelajaran Kimia Dengan

Pendekatan Salingtemas Ditinjau Dari Minat Dan Hasil Belajar Siswa

Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 4 No1 2010 hlm 552-556

httpscholargoogleusercontentcomscholarq=cacheDbl2H-

1n1NAJscholargoogle

com+jurnal+pendekatan+SETS+pada+pembelajaran+kimiaamphl=enampas_s

dt=05htm (diakses 18 Januari 2012)

Page 10: makalah prosiding ilmiah

Disampaikan Dengan Pendekatan SETS Skripsi FMIPA Unnes

Semarang httpwwwpustakaskripsicomdownloadphpfile=2332

(diakses 27 Januari 2012)

Aprilia F (2006) Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Tingkat Kreativitas Siswa

Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Medan

Program Pascasarjana Unimed Medan

Binadja A Wardani S dan Nugroho S (2008) Keberkesanan Pembelajaran

Kimia Materi Ikatan Kimia Bervisi SETS Pada Hasil Belajar Siswa Jurnal

Inovasi Pendidikan Kimia Vol2 No 2 2008 hlm 256-262

httpscholargoogleusercontent

comscholarq=cacheXtfl5Wzgb8Jscholargooglecom+jurnal+pendekatan

+SETS+pada+pembelajaran+ kimiaamphl=enampas_sdt=05htm (diakses 18

Januari 2012))

Djamarah SB (2002) Psikologi Belajar Rineka Cipta Jakarta

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan

(2010) Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian

Kependidikan FMIPA Unimed

Fuadaturrahman (2011) Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Penggunaan

Media Berbasis Komputer (CD Movie dan Flash) terhadap kreativitas dan

hasil belajar siswa kelas XI pada Pokok Bahasan Koloid Tesis Program

Pascasarjana Unimed Medan

Haani U (2010) Pengaruh Problem Based Learning untuk Meningkatkan

Penalaran dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA pada Konsep

Struktur Atom Skripsi FMIPA Unimed Medan

Hassoubah IZ (2004) Developing Creatif and Critical Thinking Skill (Cara

Berpikir Kreatif dan Kritis) Nuansa Bandung

Munandar U (2009) Pengembangan Kreativitas Anak berbakat Rineka Cipta

Jakarta

Nurfitria L (2006) Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pada Konsep

Lingkungan Melalui Pendekatan SETS Dengan Model PBI Di SMA

Masehi 1 PSAK Semarang Skripsi FMIPA Unnes Semarang

httpwwwpustakaskripsicomdownload phpfile=1631 (diakses 27

Januari 2012)

Nuryanto dan Binadja A (2010) Efektivitas Pembelajaran Kimia Dengan

Pendekatan Salingtemas Ditinjau Dari Minat Dan Hasil Belajar Siswa

Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 4 No1 2010 hlm 552-556

httpscholargoogleusercontentcomscholarq=cacheDbl2H-

1n1NAJscholargoogle

com+jurnal+pendekatan+SETS+pada+pembelajaran+kimiaamphl=enampas_s

dt=05htm (diakses 18 Januari 2012)

Page 11: makalah prosiding ilmiah

Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 4 No1 2010 hlm 552-556

httpscholargoogleusercontentcomscholarq=cacheDbl2H-

1n1NAJscholargoogle

com+jurnal+pendekatan+SETS+pada+pembelajaran+kimiaamphl=enampas_s

dt=05htm (diakses 18 Januari 2012)

Page 12: makalah prosiding ilmiah