makalah pondasi

27
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan suatu pondasi sangat besar fungsinya pada suatu konstruksi. Secara umum pondasi didefinisikan sebagai bangunan bawah tanah yang meneruskan beban yang berasal dari berat bangunan itu sendiri dan beban luar yang bekerja pada bangunan ke tanah. Pondasi adalah konstruksi atau struktur terkhir yang memikul seluruh beban dari bangunan untuk diteruskan ke tanah, cara penerusan beban oleh pondasi ke tanah ada yang berdasr daya dukung tanah, berdasarkan friction ( lekatan ) ada juga yang berdasarkan Point Bearing. Sebuah bangunan tidak dapat begitu saja didirikan langsung diatas tanah, untuk itu diperlukan adanya struktur bangunan bawah yang disebut PONDASI, jadi pondasi adalah bangunan sub struktur dibawah tanah yang berfungsi sebagai: 1. mendukung seluruh berat dari bangunan . 2. meneruskan beban yang didukung ke tanah dibawahnya. 3. menstabilkan beban. Kegagalan di pekerjaan pondasi akan menyebabkan kegagalan diseluruh konstruksi bangunan. Untuk itu diperlukan pemahaman gambar dan spesifikasi dengan baik. Dalam hal ini kita akan bahas tentang pondasi dalam khususnya pondasi tiang pancang baja. Pondasi tiang

Upload: alfin-remon

Post on 26-Oct-2015

1.614 views

Category:

Documents


47 download

DESCRIPTION

buku

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH PONDASI

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan suatu pondasi sangat besar fungsinya pada suatu konstruksi.

Secara umum pondasi didefinisikan sebagai bangunan bawah tanah yang meneruskan

beban yang berasal dari berat bangunan itu sendiri dan beban luar yang bekerja pada

bangunan ke tanah.

Pondasi adalah konstruksi atau struktur terkhir yang memikul seluruh beban

dari bangunan untuk diteruskan ke tanah, cara penerusan beban oleh pondasi ke tanah

ada yang berdasr daya dukung tanah, berdasarkan friction ( lekatan ) ada juga yang

berdasarkan Point Bearing.

Sebuah bangunan tidak dapat begitu saja didirikan langsung diatas tanah,

untuk itu diperlukan adanya struktur bangunan bawah yang disebut PONDASI, jadi

pondasi adalah bangunan sub struktur dibawah tanah yang berfungsi sebagai:

1. mendukung seluruh berat dari bangunan .

2. meneruskan beban yang didukung ke tanah dibawahnya.

3. menstabilkan beban.

Kegagalan di pekerjaan pondasi akan menyebabkan kegagalan diseluruh

konstruksi bangunan. Untuk itu diperlukan pemahaman gambar dan spesifikasi

dengan baik.

Dalam hal ini kita akan bahas tentang pondasi dalam khususnya pondasi tiang

pancang baja. Pondasi tiang pancang (pile foundation) adalah bagian dari struktur

yang digunakan untuk menerima dan mentransfer (menyalurkan) beban dari struktur

atas ke tanah penunjang yang terletak pada kedalaman tertentu.. Pondasi tiang

pancang baja merupakan pondasi yang berupa baja profil (profil O/ pipa yang biasa

dipakai) yang nantinya akan diisikan tulangan kedalam tiang pancang tersebut dan

dicor guna dijadikan pondasi. Struktur yang menggunakan pondasi tiang pancang

apabila tanah dasar tidak mempunyai kapasitas daya pikul yang memadai. Kalau hasil

pemeriksaan tanah menunjukkan bahwa tanah dangkal tidak stabil & kurang keras

atau apabila besarnya hasil estimasi penurunan tidak dapat diterima pondasi tiang

pancang dapat menjadi bahan pertimbangan. Lebih jauh lagi, estimasi biaya dapat

Page 2: MAKALAH PONDASI

menjadi indikator bahwa pondasi tiang pancang biayanya lebih murah daripada jenis

pondasi yang lain dibandingkan dengan biaya perbaikan tanah.

B. RUMUSAN MASALAH

Dalam pembahasan ini masalah yang akan dibahas adalah :

1. Definisi dan pengenalan dari pondasi tiang pancang baja

2. Kelebihan dan kekurangan dari tiang pancang baja

3. Metode pelaksanaan tiang pancang baja

Page 3: MAKALAH PONDASI

BAB II

PEMBAHASAN

I.I Definisi dan pengenalan dari pondasi tiang pancang baja

A. UMUM

Adapun beberapa pengertian pondasi dalam kontruksi, antara lain :

1. Suatu badian konstruksi bangunan yang memiliki fungsi untuk memindahkan

beban/bobot/gaya yang ditimbulkan oleh banguna yang ada diatasnya kedalam tanah.

2. Bagian bangunan yang menghubungkan bangunan tersebut dengan tanah, dimana

tanah harus menerima beban dari bangunan tersebut (beban mati dan beban hidup)

dan tugas pondasi untuk membagi beban itu sehingga tekanan tanah yang diizinkan

(daya dukung) tidak terlewati.

3. Konstruksi yang diperhitungkan sedemikian rupa sehingga dapat menjamin

kestabilan bangunan terhadap berat sendiri dan menghindari penurunan bangunan

yang tidak merata.

Pondasi merupakan bagian dari struktur yang berfungsi meneruskan beban

menuju lapisan tanah pendukung dibawahnya. Dalam struktur apapun, beban yang

terjadi baik yang disebabkan oleh berat sendiri ataupun akibat beban rencana harus

disalurkan ke dalam suatu lapisan pendukung dalam hal ini adalah tanah yang ada di

bawah struktur tersebut. Banyak faktor dalam pemilihan jenis pondasi, faktor tersebut

antara lain beban yang direncanakan bekerja, jenis lapisan tanah dan faktor non teknis

seperti biaya konstruksi, waktu konstruksi.

Pemilihan jenis pondasi yang digunakan sangat berpengaruh kepada keamanan

struktur yang berada diatas pondasi tersebut. Jenis pondasi yang dipilih harus mampu

menjamin kedudukan struktur terhadap semua gaya yang bekerja. Selain itu, tanah

pendukungnya harus mempunyai kapasitas daya dukung yang cukup untuk memikul

beban yang bekerja sehingga tidak terjadi keruntuhan. Dalam kasus tertentu, apabila

sudah tidak memungkinkan untuk menggunakan pondasi dangkal, maka digunakan

pondasi dalam. Pondasi dalam yang juga sering dipakai adalah pondasi tiang pancang

Page 4: MAKALAH PONDASI

Pondasi tiang pancang (pile foundation) adalah bagian dari struktur yang

digunakan untuk menerima dan mentransfer (menyalurkan) beban dari struktur atas ke

tanah penunjang yang terletak pada kedalaman tertentu.

Tiang pancang bentuknya panjang dan langsing yang menyalurkan beban ke

tanah yang lebih dalam. Bahan utama dari tiang adalah kayu, baja (steel), dan beton.

Tiang pancang yang terbuat dari bahan ini adalah dipukul, di bor atau di dongkrak ke

dalam tanah dan dihubungkan dengan Pile cap (poer). Tergantung juga pada tipe

tanah, material dan karakteistik penyebaran beban tiang pancang di klasifikasikan

berbeda-beda.

Pondasi tiang sudah digunakan sebagai penerima beban dan sistem transfer

beban bertahun-tahun. Pada awal peradaban, dari komunikasi, pertahananan, dan hal-

hal yang strategik dari desa dan kota yang terletak dekat sungai dan danau. Oleh

sebab itu perlu memperkuat tanah penunjang dengan beberapa tiang.

Tiang yang terbuat dari baja dipasang dengan dipukul ke dalam tanah dengan

bantuan hammer diesel, kemudian pemberian pasir isian yang dimasukkan kedalam

tiang pancang dan dilajutkan dengan pemasangan tulangan isian pada tiang pancang

baja tersebut. Dan akhirnya tiang pancang bisa dicor dan dilanjutkan pemberian

struktur diatas tiang pancang tersebut.

Pada tahun 1740, Christoffoer Polhem menemukan peralatan pile driving yang

mana menyerupai mekanisme Pile driving saat ini. Tiang baja (Steel pile) sudah

digunakan selama 1800 dan Tiang beton (concrete pile) sejak 1900. Revolusi industri

membawa perubahan yang penting pada sistem pile driving melalui penemuan mesin

uap dan mesin diesel.

Lebih lagi baru-baru ini, meningkatnya permintaan akan rumah dan konstruksi

memaksa para pengembang memanfaatkan tanah-tanah yang mempunyai karakteristik

yang kurang bagus. Hal ini membuat pengembangan dan peningkatan sistem Pile

driving. Saat ini banyak teknik-teknik instalasi tiang pancang bermunculan. Seperti

tipe pondasi yang lainnya, tujuan dari pondasi tiang adalah :

- untuk menyalurkan beban pondasi ke tanah keras

- untuk menahan beban vertical, lateral, dan beban uplift

Struktur yang menggunakan pondasi tiang pancang apabila tanah dasar tidak

mempunyai kapasitas daya pikul yang memadai. Kalau hasil pemeriksaan tanah

menunjukkan bahwa tanah dangkal tidak stabil & kurang keras atau apabila besarnya

Page 5: MAKALAH PONDASI

hasil estimasi penurunan tidak dapat diterima pondasi tiang pancang dapat menjadi

bahan pertimbangan. Lebih jauh lagi, estimasi biaya dapat menjadi indikator bahwa

pondasi tiang pancang biayanya lebih murah daripada jenis pondasi yang lain

dibandingkan dengan biaya perbaikan tanah.

Dalam kasus konstruksi berat, sepertinya bahwa kapasitas daya pikul dari

tanah dangkal tidak akan memuaskan,dan konstruski seharusnya di bangun diatas

pondasi tiang. Tiang pancang juga digunakan untuk kondisi tanah yang normal untuk

menahan beban horizontal. Tiang pancang merupakan metode yang tepat untuk

pekerjaan diatas air, seperti jetty atau dermaga. (Willy).

Pondasi tiang pancang dipergunakan pada tanah-tanah lembek, tanah berawa,

dengan kondisi daya dukung tanah (sigma tanah) kecil, kondisi air tanah tinggi dan

tanah keras pada posisi sangat dalam. Bahan untuk pondasi tiang pancang adalah :

bamboo, kayu besi/kayu ulin, baja, dan beton bertulang.

Kebanyakan tiang pancang baja yang digunakan adalah tiang pancang pipa.

Karena terbuat dari baja maka kekuatan dari tiang ini sendiri sangat besar sehingga

dalam pengangkutan dan pemancangan tidak menimbulkan bahaya patah seperti

halnya pada tiang beton precast. Jadi pemakaian tiang pancang baja ini akan sangat

bermanfaat apabila kita memerlukan tiang pancang yang panjang dengan tahanan

ujung yang besar.

B. PENYAMBUNGAN TIANG

Penyambungan antara potongan tiang baja memerlukan pengelasan standar

tinggi dan harus dilakukan oleh tukang las yang bersertifikat. Pengelasan harus

dikerjakan sedemikian rupa hingga kekuatan penampang baja semula dapat

ditingkatkan. Sambungan harus dirancang dan dilaksanakan dengan cara sedemikian

hingga dapat menjaga alinyemen dan posisi yang benar pada ruas-ruas tiang pancang.

Pengelasan harus diuji secara visual dan dengan cara non destructive.

Biasanya perlu memotong 300 mm hingga 500 mm dari puncak bagian tiang

dipancang untuk meratakan ujungnya dan untuk membuang bagian baja keras yang

sukar dilas.Sambungan yang dilas harus mampu meneruskan momen penuh dalam

tiang (dan untuk pipa baja) biasanya merupakan las ujung penetrasi penuh di

sekeliling permukaan pipa.

Page 6: MAKALAH PONDASI

C. PERLINDUNGAN TERHADAP KOROSI

Bilamana korosi pada tiang pancang baja mungkin dapat terjadi, maka panjang

atau ruas-ruasnya yang mungkin terkena korosi harus dilindungi dengan pengecatan

menggunakan lapisan pelindung yang telah disetujui dan/atau digunakan logam yang

lebih tebal bilamana daya korosi dapat diperkirakan dengan akurat dan beralasan.

Umumnya seluruh panjang tiang baja yang terekspos, dan setiap panjang yang terpasang

dalam tanah yang terganggu di atas muka air terendah, harus dilindungi dari korosi.

D. KEPALA TIANG PANCANG

Sebelum pemancangan, kepala tiang pancang harus dipotong tegak lurus terhadap

panjangnya dan topi pemancang (driving cap) harus dipasang untuk mempertahankan

sumbu tiang pancang segaris dengan sumbu palu. Setelah pemancangan, pelat topi,

batang baja atau pantek harus ditambatkan pada pur, atau tiang pancang dengan panjang

yang cukup harus ditanamkan ke dalam pur (pile cap).

E. SEPATU TIANG PANCANG

Pada umumnya sepatu tiang pancang tidak diperlukan pada profil H atau profil

baja gilas lainnya. Namun bilamana tiang pancang akan dipancang di tanah keras, maka

ujungnya dapat diperkuat dengan menggunakan pelat baja tuang atau dengan

mengelaskan pelat atau siku baja untuk menambah ketebalan baja. Tiang pancang pipa

atau kotak dapat juga dipancang tanpa sepatu, tetapi bilamana ujung dasar tertutup

diperlukan, maka penutup ini dapat dikerjakan dengan cara mengelaskan pelat datar, atau

sepatu yang telah dibentuk dari besi tuang, baja tuang atau baja fabrikasi.

Page 7: MAKALAH PONDASI

F. PENGECORAN DALAM TIANG

Sebagian besar pekerjaan tiang pancang pada proyek jembatan adalah pipa baja

yang dipancang didalam tanah dan kemudian diisi dengan beton. Suatu jalinan

penulangan (reinforcing cage) ditempatkan di dalam pipa sebelum pengecoran. Batang-

batang penulangan akan keluar di atas permukaan pemotongan tiang dan berfungsi untuk

mengikat tiang pada kepala jembatan atau cap pilar.

Seringkali tidak praktis memadatkan beton dengan getaran pada bagian bawah

tiang yang dicor di tempat. Beton pada bagian atas setinggi 2 atau 3 meter dari puncak

harus dipadatkan dengan menggunakan cara penggetaran yang biasa

dilakukan.Penulangan harus diletakan di tengah pipa dengan selimut yang disyaratkan.

Hal ini dapat dicapai dengan menempatkan pengatur jarak (spacer) yang sesuai pada

bagian luar jalinan penulangan. Perhatikan bahwa pengatur jarak tersebut mungkin akan

berputar pada waktu jalinan diturunkan kedalam tiang. Pengatur jarak harus dipasang

setiap 90º di sekeliling jalinan penulangan, dan harus diberi jarak antara setiap 2 atau 2,5

meter menurut arah memanjang tiang.

I.II Kelebihan dan kekurangan dari tiang pancang baja

Keuntungan pemakaian Tiang Pancang Baja.

Tiang pancang ini mudah dalam hal penyambungannya.

Tiang pancang ini memiliki kapasitas daya dukung yang tinggi.

Dalam hal pengangkatan dan pemancangan tidak menimbulkan bahaya patah.

Kuat ringan untuk ditangani

mempunyai kemampuan daya dukung tekan (kompresif) yang tinggi bila dipancang

pada lapisan tanah keras

Mampu dipancang dengan keras untuk penetrasi yang dalam hingga mencapai

lapisan dukung, atau untuk mendapatkan daya dukung tahanan geser yang tinggi.

Mudah dipotong atau diperpanjang untuk menyesuaikan dengan variasi ke dalaman

lapisan dukung (bearing stratum)

Kerugian pemakaian Tiang Pancang Baja.

Tiang pancang ini mudah mengalami korosi.

Bagian H pile dapat rusak atau di bengkokan oleh rintangan besar.

Page 8: MAKALAH PONDASI

I.III Metode pelaksanaan tiang pancang baja

A. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN

Hal pertama yang harus dipersiapkan ketika melakukan pemancangan adalah sebagai

berikut :

1. Pile ( tiang pancang )

Tiang pancang bentuknya panjang dan langsing yang menyalurkan beban ke tanah

yang lebih dalam. Bahan utama dari tiang adalah kayu, baja (steel), dan beton. Tiang

pancang yang terbuat dari bahan ini adalah dipukul, di bor atau di dongkrak ke dalam

tanah dan dihubungkan dengan Pile cap (poer). Tergantung juga pada tipe tanah,

material dan karakteistik penyebaran beban tiang pancang di klasifikasikan berbeda-

beda.

Gambar : Tiang pancang Baja

2. Diesel Hummer

Pemancangan pondasi dengan diesel hammer adalah pemancangan dengan Ram yang

bergerak sendiri oleh mesin diesel tanpa memerlukan sumber daya dari luar, seperti

boiler atau kompresor udara. Hammer ini sederhana dan mudah bergerak dari satu

lokasi ke lokasi yang lain. Sebuah Diesel Hammer unit leng-kap terdiri atas : vertical

silinder, sebuah piston atau ram, sebuah anvil, tangki minyak dan pelumas, pompa

solar, injector dan pelumas mekanik

Page 9: MAKALAH PONDASI

Gambar : Diesel Hammer

3. Service Crane

Bagian atas crawler crane ini dapat berputar 360º dan bergerak di dalamlokasi proyek

saat melakukan pekerjaannya. Bila akan dugunakan diproyek lainmaka crane diangkut

dengan menggunakan lowbed trailer.

Pengangkutan ini dilakukan dengan membongkar boom menjadi beberapa bagian

untuk mempermudah pelaksaan pengangkutan.Pengaruh permukaan tanah terhadap

alat tidak akan menjadi masalah karena lebar kontak antara permukaan dengan roda

cukup besar, kecuali jika permukaannya tanah yang jelek. Pada saat pengangkatan

material, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah posisi alat waktu operasi yang harus

benar-benar water level,keseimbangan alat dan penurunan permukaan tanah akibat

beban dari alat tersebut.

Gambar : Service Crane

Page 10: MAKALAH PONDASI

B. HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN SEBELUM PEMANCANGAN

Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan sebelum dilakukannya pemancangan.

Dengan mengetahui faktor-faktor tersebut diharapkan nantinya bisa melakukan pekerjaan

secara optimal dan menghemat biaya serta waktu yang digunakan. Beberapa hal yang

harus diperhatikan adalah :

1. Karakteristik tanah

apabila didapatkan jenis tanah yang akan dibangun konstruksi diatasnya (jalan,

jembatan, atau gedung) merupakan jenis tanah berpasir dan berlanau. Dimana seperti

yang diketahui bahwa tanah berpasir dan berlanau tersebut memiliki penurunan yang

beragam serta adanya faktor penurunan yang besar. Sehingga diperlukan untuk

memasang pondasi pada tanah yang keras. Dan tanah keras berada sangat dalam pada

kondisi tanah seperti ini. Maka oleh karena itu diperlukanlah pembuatan pondasi yang

bisa mencapai titik lokasi dimana tanah keras berada. Maka pondasi tiang pancanglah

yang dirasa bisa dipakai pada kondisi tanah seperti ini.

Gambar : Tanah berpasir

2. Jenis tiang pancang

Letak tanah keras yang dalam serta diperlukannya kemudahan dalam pembuatan

pondasi menjadi salah satu faktor dipilihnya jenis pondasi tiang pancang. Dan tiang

pancang yang digunakan adalah tiang pancang baja (profil O/ Pipa baja). Dengan

menggunakan tiang pancang baja, maka pemasangan pondasi bisa mencapai tanah

keras sekalipun, dan tiang pancang baja ini bisa memberikan daya dukung yang

sangat kuat terhadap struktur diatasnya nanti. Penyambungan antar tiang pancang juga

cukup mudah. Penyambungan dengan cara me-las tiang pancang yang satu dengan

yang lainnya.

Page 11: MAKALAH PONDASI

Gambar : Tiang Pancang Baja

3. Cara/jenis pembebanan

Salah satu jenis pembebanan yang dilakukan pada pondasi tiaang pancang ini adalah

dengan menggunakan hammer. Standar hammer yang digunakan adalah dengan berat

hammer harus lebih berat dari tiang pancang itu sendiri. Biasanya penggunaan

hammer dengan berat dua kali lebih berat dari tiang pancang yang akan

dipancangkan. Serta jarak jatuh hammer harus kecil dari 2,5 m (≤ 2,5 m)

Gambar : Hammer Pemancang

4. Metode pukulan

Penggunaan pemukul yang biasanya digunakan pada saat ini adalah dengan

menggunakan hammer diesel. Beberapa hal yang dipertimbangkan dengan

menggunakan hammer diesel ini adalah Tidak memerlukan tenaga luar seperti steam

boiler atau air compressor, lebih sederhana dan mudah dipindah dibanding steam

hammer, unit sudah komplit terdiri atas silinder vertikal, piston atau ram, landasan,

tanki bahan bakar dan pelumas, pompa bahan bakar, injektor dan mesin pelumasan,

Page 12: MAKALAH PONDASI

diesel hammer dengan ujung terbuka dapat memukul sekitar 40-55 pukulan per menit,

pada jenis tertutup sekitar 75-85 pukulan per menit.

Berikut adalah keuntungan menggunakan hammer diesel :

1. Tidak memerlukan enersi luar sebagai sumber. Jadi lebih mobile dan memerlukan

waktu yang singkat untuk men set up dan start operasi

2. Ekonomis dalam pengoperasiannya

3. Dapat dioperasikan pada daerah yang remote, jauh

4. Alat lebih ringan dibanding steam hammer

5. Pemeliharaan lebih sederhana dengan tingkat pelayanan yang cepat

6. Enersi per pukulan dapat ditingkatkan

7. Kecepatan rendah sehingga mudah pemancangan

Sementara itu kerugian dari penggunaan hammer diesel adalah :

1. Sulit dalam menentukan enersi per pukulan karena tinggi piston ram akan naik

sejalan dengan ledakan bahan bakar

2. Kurang akurat dalam penggunaan rumus dinamis tiang pancang

3. Hammer tidak dapat dioperasikan pada kondisi tanah lunak

4. Jumlah pukulan per menit lebih kecil dibanding steam hammer terutama pada

diesel hammer yang terbuka ujung bawah atau atasnya

5. Panjang disel hammer agak lebih panjang dibanding steam hammer

Gambar : Hammer Diesel

Page 13: MAKALAH PONDASI

C. LANGKAH KERJA

setelah semua hal pada point diatas telah dipersiapkan, maka pekerjaan pemancangan

bisa dilakukan. Adapun langkah pengerjaannya adalah sebagai berikut :

1. Penentuan titik-titik dimana tiang pancang akan diletakkan

penentuan ini harus sesuai dengan gambar konstruksi yang telah ditentukan

oleh perencana. Jika sudah fix titik mana yang akan dipancang, nah sampai saat itu,

pekerjaan tiang pancang sudah bisa dilakukan.

Penetuan titik dilakukan oleh surveyor dengan menggunakan Waterpass dan

Theodolite.

Gambar : Penentuan Titik Pemancangan Oleh Surveyor

2. Mendirikan alat pemancang

Alat pemancang tiang didirikan didaerah  titik letak pemancangan pondasi

yang akan di pancang, dimana alat pemancang ini harus berdiri tegak terhadap muka

tanah.

Bagian-bagian alat pemancang

Lead

Rangka baja dengan dua bagian paralel sebagai pengatur tiang agar pada saat tiang

dipancang arahnya benar. Jadi leader berfungsi agar jatuhnya pemukul tetap

terpusat pada sistem tiang.

Blok Anvil

Bagian yang terletak pada dasar pemukul yang menerima benturan dari ram dan

mentranfernya ke kepala tiang

Page 14: MAKALAH PONDASI

Topi Helment atau “drive cap”

Bahan yang dibuat dari baja coar yang diletakkan diatas tiang untuk mencegah

tiang dari kerusakan saat pemancangan dan untuk menjaga agar as tiang sama

dengan as pemukul.

Bantalan ( cushion )

Dibuat dari kayu keras atau bahan lain yang ditempatkan diantara penutup tiang

( pile cap )dan puncak tiang untuk  melindungi kepala tiang dari kerusakan.

Ram

Bagian pemukul yang bergerak ke atas dan ke bawah yang terdiri dari piston dan

kepala penggerak.

Gambar : Pendirian Alat Pemancang

3. Proses pengangkutan tiang pancang

Sebelum melakukan pengangkutan menuju alat pemancang, terlebih dahulu

menentukan titik-titik letak pengikatan tiang.titik-titik ini di dasarkan pada momen-

momen lentur khusus yang dikembangkan selama waktu pengambilan tiang pancang.

Beberapa letak titik pengikatan adalah sebagai berikut

Page 15: MAKALAH PONDASI

Setelah meakukan penenuan titik, lalu dilakukan pengangkatan dilakukan dengan

menggunakan Service Crane. Dengan Service crane ,tiang dipasangkan ke alat

pemancang dimana biasa alat pemancang sudah berada tepat diarea titik pancang.

Gambar : Pengangkutan Tiang Pancang

4. Penyambungan tiang pancang dengan jenis pemukul tiang

Setelah tiang pancang berdiri, lalu diantara kepala penumbuk dan tiang

pancang diberi suatu bantalan dengan tujuan melindungi ujung tiang dari tegangan

lokal yang berlebihan, dan mempunyai pengaruh khusus pada gelombang tegangan

yang timbul pada tiang selama pemancangan.  Pemilihan bantalan didasarkan pada

karakteristik pemancangan tiang, seberapa dalam tiang dapat dipancang, daya dukung

tiang dll

Gambar : Penyambungan Tiang ke Hammer

Page 16: MAKALAH PONDASI

5. Pemancangan Tiang

Pemancangan tiang siap dilakukan setelah Pile terpasang dan posisi alat sudah

berada pada titik pemancangan. Berat penumbuk, tinggi jatuh, dll diperlihatkan pada

tabel dibawah ini :

Pemancangan dihentikan jika telah mencapai tanah keras, indikasi jika pemancangan

sudah mencapai tanah keras adalah palu dari hammer sudah mental tinggi, biasanya

dalam tiap alat pancang sudah ada ukurannya, jika sudah pada posisi seperti itu maka

segera dilakukan pembacaan kalendering.

Page 17: MAKALAH PONDASI

Gambar : Proses Pemancangan

6. Penyambungan Antar Tiang Pancang.

Pada saat dilakukannya pemancangan dan pada akhirnya pemancangan ternyata

belum ditemukan tanah keras, maka diperlukan penyambungan tiang pancang.

Penyambungan tiang pancang dengan melakukan penglasan antar tiang pancang yang

lama dengan yang baru. Pada saat ingin melakukan penyambungan, sisakan bagian

atas tiang pancang yang akan disambung sepanjang ± 60 cm. Kemudian las besi

dudukan sebanyak 4 buah di tiang pancang lama guna memudahkan tiang pancang

baru yang akan diletakkan diatasnya untuk dilas. Hal ini juga dapat membantu agar

tambahan tiang pancang yang diletakkan dapat dengan pas bersatu dengan yang lama.

Setelah itu baru me-las sekeliling bagian tiang pancang.

Page 18: MAKALAH PONDASI

Gambar : Penyambungan Tiang Pancang dengan di Las

7. Kalendering

Kalendering adalah grafik catat yang berada pada alat pancangdimana

berfungsi untuk mengetahui sejauh mana pemancangan yang telah dilakukan sudah

memenuhi spesifikasi daya dukung yang diinginkan.

Pembacaan ini dilakukan pada alat pancang sewaktu memancang. Jika dari

bacaan tinggi bacaan sudah bernilai 1 cm atau lebih kecil, maka pemancangan sudah

siap dihentikan. Itu artinya tiang sudah menencapai titik tanah keras, tanah keras

itulah yang menyebabkan bacaan kalenderingnya kecil yaitu 1 cm atau kurang. Jika

diteruskan dikhawatirkan akan terjadi kerusakan pada tiang pancang itu sendiri seperti

pada topi tiang pancang atau badan tiang pancang itu sendiri. Pembacaan 1

kalendering dilakukan dengan 10 pukulan.

Tahapan pelaksanaanya yaitu:

1. Saat kalendering telah ditentukan dihentikan pemukulannya oleh hammer

2. Memasang kertas millimeter block pada tiang pancang menggunakan selotip

3. Menyiapkan spidol yang ditumpu pada kayu, kemudian menempelkan ujung

spidol pada kertas millimeter

4. Menjalankan pemukulan

5. Satu orang melakukan kalendering dan satu orang mengawasi serta menghitung

jumlah pukulan

6. Setelah 10 pukulan kertas millimeter diambil

7. Tahap ini bisa dilakukan 2-3 kali agar memperoleh grafik yang bagus

8. Usahakan kertas bersih, karena kalau menggunakan diesel hammer biasanya kena

oli dan grafiknya jadi kurang valid karena tertutup oli.

9. Setelah tahapan selesai hasil kalendering ditanda tangani kontraktor, pengawas,

dan direksi lapangan untuk selanjutnya dihitung daya dukungnya.

Page 19: MAKALAH PONDASI

Gambar : Animasi Pengambilan Data Kalendering