makalah pkn

14
Makalah PPKN 2014 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Tuhan yang telah membantu saya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggupmenyelesaikan dengan baik. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmutentang pendidikan kewarganegaraan, hokum dan norma yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagaisumber. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnyamakalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini memuat tentang “pembahasan tentang apa yang telah saya pelajari dari sir B.Bangun” . Walaupun makalah ini mungkin kurangsempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca. Penyusun jugamengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila yang telahmembimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami menyusunmakalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepadapembaca. Walaupun makalah ini memiliki banyak kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih. MAKALAH PPKN Page 1

Upload: anggiatstevensagala

Post on 19-Nov-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah untuk sks pkn

TRANSCRIPT

Makalah PPKN

Makalah PPKN2014

KATA PENGANTARSegala puji bagi Tuhan yang telah membantu saya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggupmenyelesaikan dengan baik. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmutentang pendidikan kewarganegaraan, hokum dan norma yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagaisumber. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnyamakalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini memuat tentang pembahasan tentang apa yang telah saya pelajari dari sir B.Bangun . Walaupun makalah ini mungkin kurangsempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca. Penyusun jugamengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila yang telahmembimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami menyusunmakalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepadapembaca. Walaupun makalah ini memiliki banyak kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya.

Terima kasih.

( )DAFTAR ISIKata pengantar1Pendidikan kewarganegaraan & pancasila3Pengertian pancasila3Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia..............................................4Pancasila sebagai dasar Negara RI.5Pancasila sebagai ideology Negara 5Pancasila sebagai sumber moral Bangsa5Penjabaran nilai-nilai dari Pancasila..............................................6Hukum...............................................7Pengertian hukum7Faktor-faktor penegak hukum...7Norma.10Pengertian norma10Fungsi nilai sosial..10Pengertian nilai sosial..10Fungsi norma sosial..10Bentuk-bentuk norma sosial..11

PEMBAHASANBAB IPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN & PANCASILAPEMBAHASANA. Pengertian PancasilaSecara arti kata pancasila mengandung arti, panca yang berarti lima lima dan sila yang berarti dasar. Dengan demikian pancasila artinya lima dasar.Tetapi di sini pengertian pancasila berdasarkan sejarah pancasila itu sendiri.Apabila kita berbicara tentang UUD 1945. maka yang dimaksud ialah Konstitusi (UUD) yang disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia tersebut pada tanggal 18 Agustus 1945 yang diumumkan dalam Berita Republik Indonesia Tahun 1946 No. 7 halaman 45-48, yang terdiri atas :1 Pembukaan (Preambule) yang meliputi 4 alinea ;2 Batang Tubuh atau isi UUD 1945, yang meliputi;3 PenjelasanDalam penjelasan resmi pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa dalam Pembukaan UUD 1945 terkandung empat pokok-pokok pikiran sebagai berikut :1 Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia berdasar atas Persatuan;2 Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia;3 Negara Indonesia adalah Negara yang berkedaulatan rakyat dan berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan;4 Negara Indonesia berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.Dalam naskah politik yang di sebut dengan Piagam Jakarta 22 Juni 1945 inilah untuk pertama kali dasar falsafah Negara pancasila ini dicantumkan secara tertulis, setelah diusulkan oleh Ir. Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni 1945. Adapun besar arti pentingnya Pembukaan Undang-Undang Dasar itu ialah karena pada aline ke 4 itu tercantum ketentuan pokok yang bersifat fundamental, yaitu dasar falsafah Negara Republik Indonesia. Maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada:1. Ketuhanan Mang Maha Esa,2. Kemanusiaan yang adil dan beradab,3. Persatuan Indonesia,4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

B. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia1. Arti Pandangan Hidup Suatu BangsaSetiap bangsa mempunyasi cita-cita untuk masa depan dan menghadapi masalah bersama dalam mencapai cita-cita bersama. Cita-cita kita sebagai bangsa Indonesia tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, yakni mewujudkan suatu tatanan masyarakat yang adil dan makmur materil dan spirituan berdasarkan Pancasila. Seperti halnya keluarga, sutau bangsa yang bertekad mencapai cita-cita bersama memerlukan suatu pandangan hidup. Tanpa pandangn hidup, suatu bangsa akan terombang ambing. Dengan pandangan hidup suatu bangsa dapat secara jelas mengetahui arah yang dicapai. Dengan pandangan hidup, suatu bangsa :a. Akan dengan mudah memandang persoalan-pesoalan yang dihadapi;b. Akan dengan mudah mencari pemecahan masalah-masalah yang dihadapi;c. Akan memiliki pedoman dan pegangan;d.Akan membangun dirinya.Dengan demikian, pandangan hidup suatu bangsa adalah :a.Cita-cita bangsa;b.Pikiran-pikiran yang mendalam;c.Gagasan mengenai wujud kehidupan yang lebih baik.Jadi pandangan hidup suatu bangsa adalah inti sari (kristalisasi) dari nilai-nilai yang dimiliki bangsa itu dan diyakini kebenaranya, yang berdasarkan pengalaman sejarah dan yang telah menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk mewujudkanya dalam kehidupan sehari-hari.2. Pandangan Hidup Bangsa IndonesiaSetiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas ke arah mana tujuan yang ingin dicapai sangat memerlukan pandangan hidup. Dengan pandangan hidup inilah sesuatu bangsa akan memandang persoalan-persoalan yang dihadapi dan menetukan arah serta bagaimana cara bangsa itu memecahkan persoalan-persoalan tadi.Dalam pandangan hidup ini terkandung konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan oleh sesuatu bangsa, terkandung pikiran yang dianggap baik. Pada akhirnya pandangn hidup suatu bangsa adalah suatu kristalisasi nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa itu sendiri, yang diyakini kebenaranya dan menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk mewujudkanya.Karena pancasila sudah merupakan pandangan hidup yang berakar dalam kepribadian bangsa, maka ia diterima sebagai Dasar Negara yang mengatur hidup ketatanegaraan. Hal ini tampak dalam sejarah bahwa meskipun dituangkan dalam rumusan yang agak berbeda, namun dalam tiga buah UUD yang pernah kita miliki yaitu dalam pembukaan UUD 1945, Mukadimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat dan UUD sementara Republik Indonesia tahun 1950 pancasila itu tetap tercantum di dalamnya.3. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup BangsaPandangan hidup merupakan wawasan atau cara pandang mereka untuk memenuhi kehidupan di dunia dan bekal di hari akhir. Bangsa Indonesia yang terdiri dari suku bangsa tersebut, meyakini adanya kehidupan di dunia dan hari akhir. Berdasarkan hal tersebut kita menemukan persamaan pandangan hidup di antara suku-suku bangsa di tanah air ini, ialah keyakinan mereka adanya dua dunia kehidupan.Pancasila memberikan pancaran dan arah untuk setiap orang Indonesia tentang masa depan yang ditempuhnya. Inilah pandangan hidup bangsa Indonesia sebagaimana tertuang dalam kelima Sila Pancasila.C. Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia1. Apakah Dasar Negara Republik Indonesia?Pancasila yang dikemukakan dalan sidang I BPPK pada tanggal 1 Juni 1945 adalah dikandung maksud untuk dijadikan dasar dari Negara Indonesia Merdeka. Adapun dasar itu haruslah merupakan suatu falsafah yang menyimpulkan kehidupan dan cita-cita bangsa dan Negara Indonesia yang merdeka. Di atas dasar itulah akan didirikan gedung Republik Indonesia sebagai perwujudan kemerdekaan politik yang menuju kepada kemerdekaan ekonomi, sosial dan kebudayaan.Oleh karena pancasila tercantum dalam UUD 1945 dan bahkan menjiwai seluruh isi peraturan dasar tersebut yang berfungsi sebagai dasar Negara sebagaimana tercantum jelas dalam alinea ke IV pembukaan UUD 1945 tersebut, maka semua peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia yang dikeluarkan oleh Negara dan pemerintah RI haruslah pula sejiwa denga pancasila. Isi dan tujuan dari peraturan perundang-undangan RI tidak boleh menyimpang dari jiwa pancasila.2. Pancasila Sebagai Dasar NegaraUndang-Undang Dasar tersebut ialah UUD 1945. Dalam pembukaan UDD tersebut kita temukan dasar Negara Pancasila. Oleh karena itu, secara yuridis pancasila sah menjadi Dasar Negara Republik Indonesia. Akibat hukum dari disahkanya pancasila sebagai dasar Negara, maka seluruh kehidupan bernegara dan bermasyarakat haruslah didasari oleh Pancasila. Landasan hukum Pancasila sebagai dasar Negara dapat memebri akibat hukum dan filosofis; yakni kehidupan bernegara bangsa ini haruslah berpedoman pada pancasila. D. Pancasila Sebagai Ideologi Negara1. Pengertian IdeologiIdeologi berasal dari kata yunani yaitu iden yang berarti melihat, atau idea yang berarti raut muka, perawakan, gagasan buah pikiran dan kata logi yang berarti ajaran. Dengan demikian ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran atau science des ideas (AL-Marsudi, 2001:57). Puspowardoyo (1992 menyebutkan bahwa ideologi dapat dirumuskan sebagai komplek pengetahuan dan nilai secara keseluruhan menjadi landasan seseorang atau masyarakat untuk memahami jagat raya dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya. Berdasarkan pemahaman yang dihayatinya seseorang dapat menangkap apa yang dilihat benar dan tidak benar, serta apa yang dinilai baik dan tidak baik. E. Pancasila Sebagai Sumber Moral bangsa1. Moral NegaraPenetapan Pancasila sebagai dasar Negara mengamanatkan bahwa moral Pancasila juga sebagai moral Negara, artinya Negara tunduk pada moral, Negara wajib mengamalkan moral Pancasila. Seluruh tindakan kebijakan Negara harus sesuai dengan Pancasila. Seluruh perundang-undangan harus mengacu pada pancasila. Nilai-nilai Pancasila menjadi pembimbing dalam pembuatanpolicy. Sebagai moral Negara, Pancasila mengandung kewajiban-kewajiban moral bagi Negara Indonesia, yaitu antara lain: Sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Sila Persatuan Indonesia. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin OLeh Hikmat Kebijaksanaanm Dalam Permusyawaratan/Perwakilan.. Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Insonesia.

F. Penjabaran Nilai-Nilai Dari Pancasila. 1. Pengertian Nilai PendidikanPancasila adalah pendidikan nilai-nilai yang bertujuan membentuk sikap positif manusia sesuai dengan nilai-nila yang terkandung dalam Pancasila. Menilai berarti menimbang yaitu kegiatan manusia menghubungkan sesuatu dengan sesuatu untuk selanjutnya mengambil keputusan. Keputusan nilai dapat mengatakan berguna atau tidak berguna, benar atau tidak benar, baik ataua tidak baik, religius atau tidak religius dan lain sebagainya. Sesuatu dikatakan mempunyai nilai apabila sesuatu itu berguna, berharga (nilai kebenaran), indah (nilai estetis), baik (nilai moral dan etis), religius (nilai agama). Notonegoro berpendapat membagi nilai menjadi 3 bagian yaitu:a. Nilai meteril yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsure manusia.b. Nilai vital yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan dan aktifitas.c. Nilai kerohanian yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusiaI. Pancasila Sebagai Paradigma Kehidupan Dalam Masyarakat Berbangsa dan Bernegara.1. Pola Pelaksanaan PancasilaUntuk melaksanakan Pancasila perlu usaha yang dilakukan secara berencana dan terarah berdasarkan suatu pola. Tujuannya adalah agar Pancasila sungguh-sungguh dihayati dan diamalkan oleh segenap warga Negara, baik dalam kehidupan orang seorang maupun dalam kehidupan kemasyarakatan. Berdasarkan pola itu diharapkan lebih terarah usaha-usahaPembinaan manusia Indonesia agar menjadi insan pancasilaPembangunan bangsa untuk mewujudkan masyarakat pancasila2. Jalur media massa. Walaupaun pola pelaksanaan Pancasila melalui jalur medua massa dapat pula digolongkan sebagai salah satu aspek jalur pendidikan dalam arti luas, namun peranan media massa sedemikian pentingnya sehingga perlu mendapat penonjolanya sebagai jalur tersendiri. Dalam hubunganya dengan ini, ditekankan pula pentingnya media tradisional seperti pewayangan serta bentuk-bnetuk seni rakyat lainya, di samping media modern seperti pers, radio dan televisi. Dalam menggunakan komunikasi modern ini perlu dijaga agar terhindar dari siaran yang tidak menguntungkan bagi pelaksanaan pancasila..

BAB IIHUKUMA. Pengerian HUKUMCita cita reformasi untuk mendudukan hukum ditempat tertinggi (supremacy of law) dalam kehidupan berbangsa dan bernegara hingga detik ini tak pernah terealisasi. Bahkan dapat dikatakan hanya tinggal mimpi dan angan angan. Bila dicermati suramnya wajah hokum merupakan akibat dari kondisi penegakan hukum (law enforcement) yang dalam keadaan terhenti dan kalaupun hukum ditegaskan maka penegakannya diskriminatif. Praktik praktik penyelewengan dalam proses penegakan hukum seperti, mafia peradilan, proses peradilan yang diskriminatif, jual beli putusan hakim, bahkan kolusi polisi, hakim, advokat dan jaksa dalam perekayasaan proses peradilan merupakan realitas sehari hari yang dapat ditemukan dalam penegakan hukum di negeri ini. Pelaksanaan penegakan hukum yang 'kumuh' sepeti itu menjadikan hukum dinegeri ini seperti yang pernah dideskripsikan oleh seorang filusuf besar Yunani Plato (427 347 SM) yang menyatakan bahwa ''hukum adalah jaring laba laba yang hanya mampu menjerat yang lemah tetapi akan robek jika menjerat yang kaya dan kuat''. Sehingga memberikan pertanyaan di benak kita apa yang terjadi di sektor penegakan hukum? Dan ada apa dengan aparat penegak hukum?. Diberbagai kasus ditingkat pejabat sampai rakyat semuanya mengacu pada keberpihakan hukum pada kalangan tertentu saja. Tak jarang hukum di Indonesia ini hanya untuk kalangan yang berduit, yang tidak mempunyai uang tidak mempunyai hak atas hukum walaupun dia benar.Itulah gambaran penegakan hukum dinegeri ini. Padahal telah jelas, unsur unsur korupsi adalah tindakan melawan hukum, menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi merugikan negara baik secara langsung maupun tidak langsung dan dilakukan oleh pejabat public atau penyelenggara negara maupun masyarakat. Hal tersebut menjadi polemik dan mendapatkan perhatian besar dari masyarakat. Salah satu kecenderungan yang menonjol adalah menguatnya perhatian dan penilaian publik terhadap suatu proses hukum yang dinilai kurang adil. Karena itu, dibutuhkan adanya suatu solusi yang bijaksana agar penegakan hukum dinegeri ini memiliki integritas yang kuat dan profesionalitas yang tinggi. Dan solusi seperti apakah yang dilakukan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap hukum?. Pokok penegakan hukum sebenarnya terletak pada faktor faktor yang mungkin mempengaruhinya. Faktor faktor tersebut mempunyai arti yang netral, sehingga dampak positif atau negatifnya terletak pada isi faktor faktor tersebut.B. Faktor-faktor penegak hukum Faktor faktor tersebut adalah sebagai berikut:1. Faktor hukumnya sendiri, dalam hal ini dibatasi pada undang undang saja.2. Faktor penegak hukum, yakni pihak pihak yang membentuk maupun menerapkan hukum.3. Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum.4. Faktor masyarakat, yakni lingkungan dimana hukum tersebut berlaku atau diterapkan.5. Faktor kebudayaan, yakni sebagai hasil karya, cipta, dan rasa yang didasarkan pada karsa manusia didalam pergaulan hidup. Kelima faktor tersebut saling berkaitan dengan eratnya, oleh karena merupakan esensi dari penegakan hukum juga merupakan tolak ukur daripada efektivitas penegakan hukum. Dengan demikian, maka kelima faktor tersebut akan dibahas lebih lanjut dengan mengetengahkan contoh contoh yang diambil dari kehidupan masyarakat Indonesia.1. Undang undang Undang undang dalam arti material adalah peraturan tertulis yang berlaku umum dan dibuat oleh penguasa pusat maupun daerah yang sah (Purbacaraka dan Soerjono Soekanto, 1979). Mengenai berlakunya undang undang tersebut, terdapat beberapa asas yang tujuannya adalah agar undang undang tersebut mempunyai dampak yang positif. Asas asas tersebut antara lain: a) Undang undang tidak berlaku surut. b) Undang undang yang dibuat oleh penguasa yang lebih tinggi. c) Mempunyai kedudukan yang lebih tinggi pula. d) Undang undang yang bersifat khusus menyampingkan undang undang yang bersifat umum, apabila pembuatnya sama. e) Undang undang yang berlaku belakangan, membatalkan undang undang yang berlaku terdahulu. f) Undang undang tidak dapat diganggu gugat. g) Undang undang merupakan suatu sarana untuk mencapai kesejahteraan spiritual dan materiel bagi masyarakat maupun pribadi, melalui pelestarian ataupun pembaharuan (inovasi).2. Penegak Hukum Penegak hukum merupakan golongan panutan dalam masyarakat, yang hendaknya mempunyai kemampuan kemampuan tertentu sesuai dengan aspirasi masyarakat. Mereka harus dapat berkomunikasi dan mendapat pengertian dari golongan sasaran, disamping mampu menjalankan atau membawakan peranan yang dapat diterima oleh mereka. Ada beberapa halangan yang mungkin dijumpai pada penerapan peranan yang seharusnya dari golongan sasaran atau penegak hukum. Halangan halangan tersebut, adalah: a) Keterbatasan kemampuan untuk menempatkan diri dalam peranan pihak lain dengan siapa dia berinteraksi. b) Tingkat aspirasi yang relatif belum tinggi. c) Kegairahan yang sangat terbatas untuk memikirkan masa depan, sehingga sulit sekali untuk membuat proyeksi. d) Belum ada kemampuan untuk menunda pemuasan suatu kebutuhan tertentu, terutama kebutuhan material. e) Kurangnya daya inovatif yang sebenarnya merupakan pasangan konservatisme. Halangan halangan tersebut dapat diatasi dengan membiasakan diri dengan sikap sikap sebagai berikut: a) Sikap yang terbuka terhadap pengalaman maupun penemuan baru. b) Senantiasa siap untuk menerima perubahan setelah menilai kekurangan yang ada pada saat itu. c) Peka terhadap masalah masalah yang terjadi disekitarnya. d) Senantiasa mempunyai informasi yang selengkap mungkin mengenai pendiriannya. e) Orientasi kemasa kini dan masa depan yang sebenarnya merupakan suatu urutan. f) Menyadari akan potensi yang ada dalam dirinya. g) Berpegang pada suatu perencanaan dan tidak pasrah pada nasib. h) Percaya pada kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi didalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia. i) Menyadari dan menghormati hak, kewajiban, maupun kehormatan diri sendiri dan pihak lain. j) Berpegang teguh pada keputusan keputusan yang diambil atas dasar penalaran dan perhitungan yang mantap.3. Faktor Sarana atau Fasilitas Tanpa adanya sarana atau fasilitas tertentu, maka tidak mungkin penegakan hukum akan berjalan dengan lancar. Sarana atau fasilitas tersebut antara lain, mencakup tenaga manusia yang berpendidikan dan terampil, organisasi yang baik, peralatan yang memadai, keuangan yang cukup dan seterusnya. Sarana atau fasilitas mempunyai peran yang sangat penting dalam penegakan hukum. Tanpa adanya sarana atau fasilitas tersebut, tidak akan mungkin penegak hokum menyerasikan peranan yang seharusnya dengan peranan yang aktual. Khususnya untuk sarana atau fasilitas tersebut, sebaiknya dianut jalan pikiran sebagai berikut: a) Yang tidak ada, diadakan yang baru. b) Yang rusak atau salah, diperbaiki atau dibetulkan. c) Yang kurang, ditambah. d) Yang macet, dilancarkan. e) Yang mundur atau merosot, dimajukan atau ditingkatkan.4. Faktor Masyarakat Penegakan hukum berasal dari masyarakat dan bertujuan untuk mencapai kedamaian dalam masyarakat. Oleh karena itu, dipandang dari sudut tertentu maka masyarakat dapat mempengaruhi penegakan hukum tersebut. Masyarakat Indonesia mempunyai kecenderungan yang besar untuk mengartikan hukum dan bahkan engidentifikasikannya dengan petugas (dalam hal ini penegak hukum sebagai pribadi). Salah satu akibatnya adalah, bahwa baik buruknya hukum senantiasa dikaitkan dengan pola perilaku penegak hukum tersebut. Pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia kedepan diarahkan pada hal hal yang terkait dengan pola jenjang karir, monitoring dan sistem evaluasi. Begitu pula peningkatan kemampuan dan keahlian dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan. Kepada jajaran bidang intelejen sebagai bagian dari organisasi diharapkan mampu menghasilkan produk produk inteljen yang bermanfaat bagi semua bidang. Pimpinan unit bersangkutan juga harus selalu melakukan pengawasan melekat secara ketat pada tiap tiap tahapan dalam penaganan perkara. Begitu juga dengan peningkatan kegiatan eksaminasi perkara secara rutin dan berkesinambungan. Penyelesaian secara segera pekara perkara yang penting dan menarik perhatian masyarakat . Terutama penanganan perkara tindak tindak pidana narkotika dan psikotropika, ilegal logging, terorisme, perbankan, ilegal mining,money loundrying, human trafficking dan kejahatan trans nasional lainnya. Kepada jajaran bidang tindak pidana khusus, keberhasilan dalam upaya pemberantasan tindak pidana korupsi harus diikuti pula dengan penyelamatan dan pengembalian keuangan negara secara maksimal

BAB IIINORMA

A. Pengertian Norma Kita sering mendengar dan bahkan menggunakan istilah nilai.Nilai adalah sebuah konsep yang menunjukkan sesuatu yang berharga dalam kehidupan, itulah sebabnya nilai sering kali dipahami sebagai hal-hal yang baik Norma adalah nilai yang dianut dan dianggap penting oleh suatu kelompok masyarakat.B. Fungsi Nilai SosialMengarahkan masyarakat dalamberpikir dan bertingkah lakuSebagai alat solidaritasSebagai kontrol perilaku masyarakatSebagai penentu terakhir bagi manusia dalam memenuhi peran sosialnyaC. Pengertian Norma Sosial Norma sosial yaitu merupakan seperangkat aturan yang digunakan oleh masyarakat, sebagai pedoman untuk bersikap, perperasaaan, berpikir, maupun bertindak serta patokan prilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Norma sosial akan berfungsi dengan baik apabila norma itu sudah melembaga (institutionalized) dalam diri masyarakatnya dan disertai dengan syarat-syarat:Diketahui oleh masyarakatDipahami dan dimengertiDihargaiDitaati dan dilaksanakanD. Fungsi Norma Sosial Norma memiliki fungsi tertentu dalam kehidupan bermasyarakat. Beberapa fungsi norma tersebut antara lain meliputi :Mengatur tingkah laku masyarakat agar sesuai dengan nilai yang berlaku Menciptakan ketertiban dan keadilan dalam masyarakat Membantu dalam mencapai tujuan bersama Menjadi dasar dalam memberi sanksi kepada masyarakat yang melanggar norma

E. Bentuk-bentuk Norma Sosiala. Usage ( cara) Usage (cara) adalah cara melakukan sesuatu dalam hubungan atau interaksi antar individu dalam masyarakat. Usage merupakan jenis norma yang paling lemah daya ikatnyaContoh Usage:Cara orang menyatakan kepuasan sesudah makan. b. Folkways(kebiasaan) Folkways adalah kebiasaan suatu kelompok dalam melakukan suatu hal, dengan kekuatan sanksi lebih kuat dari usage.Menurut Horton & Hunt ( 1987) ada dua macam folkways yaitu: a. Yang perlu diikuti atau dipatuhi sebagai perilaku yang baik dan sopan b. Yang harus dipatuhi karena dianggap penting bagi kesejahteraan masyarakatc. Mores (Tata Kelakuan) Mores adalah aturan yang sudah diterima oleh masyarakat dan biasanya berhubungan dengan sistem kepercayaan atau keyakinan agama. Mores adalah norma yang dilandasi oleh moral. Oleh karena itu dalam percakapan sehari-hari norma ini lebih dikenal sebagai norma moral. Mores tidak dibuat secara tiba-tiba, melainkan tumbuh secara bertahap melalui kebiasaan-kebiasaan yang ada dalam masyarakat.d. Custom ( Adat Istiadat) Custom (adat istiadat) merupakan jenis norma yang memiliki sanksi yang keras bagi pelanggarnya. Berupa penolakan dan pengadilan. Contoh dari custom:Seperti halnya adat sungkeman kepada orang yang lebih tua.e. Law (Hukum) Norma hukum adalah serangkaian kaidah atau petunjuk hidup manusia yang dibuat oleh pejabat yang berwewenang, berisikan perintah ataupun larangan bagi manusia dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, yang apabila melanggar akan dijatuhi sanksi oleh pihak yang berwewenang.Contoh dari norma hukum :Orang yang mencuri dan membunuh akan di jatuhi sanksi sesuai dengan perundang-undangan.

MAKALAH PPKNPage 2