makalah pkn

16
TUGAS PKN MAKALAH PERSAMAAN KEDUDUKAN WARGA NEGARA NAMA ANGGOTA : 1. AHMAT SAWAWI 2. DWI FITRIA 3. NOVALA PUTRI 4. NURUL LATIFAH

Upload: tulik-mamaeabid

Post on 05-Dec-2014

50 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: makalah PKn

TUGAS PKN

MAKALAH PERSAMAAN KEDUDUKAN WARGA NEGARA

NAMA ANGGOTA :

1. AHMAT SAWAWI

2. DWI FITRIA

3. NOVALA PUTRI

4. NURUL LATIFAH

5. ARI ENDAH

KELAS X – 7

MAN 2 KOTA BATUPERSAMAAN KEDUDUKAN WARGA NEGARA

Page 2: makalah PKn

Pengertian Warga Negara, Kewarganegaraan dan Pewarganegaraan

Warga Negara

Warga negara yaitu mereka yang berdasarkan hukum tertentu merupakan anggota dari suatu negara, dengan status kewarganegaraan warga negara asli atau warga negara keturunan asing.

Kewarganegaraan

Kewarganegaraan memiliki arti keanggotaan yang menunjukan hubungan atau ikatan antara negara dan warga negara. Adapun menurut undang-undang kewarganegaraan RI kewarganegaraan adalah segala ikhwal yang berhubungan dengan negara.

Pewarganegaraan

Pewarganegaraan adalah tata cara bagi orang asing untuk memperoleh kewarganegaraan RI melalui permohonan.

Asas Kewarganegaraan

Asas-asas Kewarganegaraan

Untuk menentukan kewarganegaraan seseorang, dikenal dua macam asas, yaitu asas ius sanguinis (azas keturunan) dan asas ius soli (tempat kelahiran). (Secara umum)

Ius Sanguinis, adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang menurut pertalian darah atau keturunan dari orang yang bersangkutan. Jadi, yang menentukan kewarganegaraan seseorang ialah kewarganegaraan orang tuanya, dengan tidak mengindahkan di mana ia sendiri dan orang tuanya berada dan dilahirkan. Contoh: Seseorang yang dilahirkan di negara A, tetapi orang tuanya warga negara B, maka orang tersebut tetap menjadi warga negara B (dianut oleh negara RRC).

Ius Soli, adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang menurut daerah atau negara tempat di mana ia dilahirkan. Contoh: Seseorang yang dilahirkan di negara A maka ia akan menjadi warga negara A, walaupun orang tuanya adalah warga negara B. Asas ini dianut oleh negara Inggris, Mesir, Amerika, dan lain-lain.

Adapaun asas-asas yang dianut dalam Undang-Undang No.12 Tahun 2006 adalah sebagai berikut:

- Asas Ius Soli (Low of The Soli)Adalah  asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan negara tempat kelahiran.

- Asas Ius Sanguinis ( Law of The Blood)

Page 3: makalah PKn

Adalah penentuan kewarganegaraan berdasarkan keturunan/pertalian darah. Artinya penentuan kewarganegaraan berdasarkan kewarganegaraan orang tuanya bukan berdasarkan negara tempat kelahiran.

- Asas Kewarganegaraan TunggalAdalah asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap orang.

- Asas Kewarganegaraan Ganda TerbatasAdalah asas  menentukan kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai gengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang ini.

Asas Kewarganegaraan LainnyaSelain asas tersebut di atas, beberapa asas juga menjadi dasar penyusunan UndanUndang tentang Kewarganegaraan RI

- Asas kepentingan nasional asalah asas yang menentukan bahwa peraturan kewarganegaraan mengutamanakn kepentingan nasional Indonesia, yang bertekad mempertahankan kedaulatan sebagai negara kesatuan yang memiliki cita-cita.

- Asas perlindungan maksimum adalah asas ysng menentukan bahwa pemerintah wajib memberikan perlindungan penuh kepada setiap warga Negara RI dalam keadaan apapun baik di dalam maupun di luar negeri.

- Asas persamaan si dalam hukum dan pemerintahan adalah asas yang menentukan bahwa setiap warga Negara RI mendapatkan perlakuan yang sama di dalam hukum dan pemerintahan.

- Asas kebenaran substantif adalah prosedur pewarganegaraan seseorang tidak hanya bersifat administratif, tetapi jiga substansi dan syarat-syarat permohonan yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

- Asas nondiskriminatif adalah asas yang tidak membedakanperlakuan dalam segala hal awal yang berhubungan dengan warga negara atas dasar suku, ras, agama, golongan, jenis kelamin dan gender.

- Asas pengakuan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia adalah asas yang sama dalam segala hal awal yang berhubungan dengan warga negara harus menjamin, melindungi dan memuliakan hak asasi manusia.

- Asas publisitas adalah asas yang menentukan bahwa seseorang yang memperoleh atau kehilangan Kewarganegaraan RI diumumkan dalam Berita Negara RI agar masyarakat mengetahuinya.

Adanya perbedaan dalam menentukan kewarganegaraan di beberapa negara, baik yang menerapkan asas ius soli maupun ius sanguinis, dapat menimbulkan dua kemungkinan yaitu apatride dan bipatride.

Apatride, adalah adanya seorang penduduk yang sama sekali tidak mempunyai kewarganegaraan. Contoh: Seorang keturunan bangsa A (ius soli) lahir di negara B (ius sanguinis). Maka orang tersebut tidaklah menjadi warga negara A dan juga tidak dapat menjadi warga negara B. Dengan demikian, orang tersebut tidak mempunyai kewarganegaraan (apatride).

Bipatride, adalah adanya seorang penduduk yang mempunyai dua macam kewarganegaraan sekaligus (kewarganegaraan rangkap). Contoh: Seorang keturunan bangsa B (ius sanguinis) lahir di negara A (ius soli). Oleh karena ia keturunan bangsa

Page 4: makalah PKn

B maka dianggap sebagai warga negara B. Akan tetapi, negara A juga menganggap warga negaranya karena berdasarkan tempat lahirnya.

Warga Negara Indonesia

Penjelasan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan

disebutkan bahwa yang dimaksud dengan Warga Negara adalah warga suatu Negara yang

ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan, atau dengan kata lain warga negara

adalah orang-orang yang menurut hukum atau secara resmi merupakan anggota resmi dari

suatu Negara tertentu. Sedangkan Kewarganegaraan adalah segala hal ihwal yang

berhubungan dengan warga negara.

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006

Asas-asas kewarganegaraan yang diterapkan :Asas Ius Sanguinis (law of the blood), adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan negara tempat kelahiran.Asas Ius Soli (law of the soil) secara terbatas, adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan negara tempat kelahiran, yang diberlakukan terbatas bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang ini.Azas Pernikahan : Status kewarganegaraan dapat dilihat dari sisi pernikahan yang memiliki asas kesatuan hukumAsas Kewarganegaraan Tunggal, adalah asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap orang.Asas Kewarganegaraan Ganda Terbatas, adalah asas yang menentukan kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuaio dengan ketentuan yang diatur dengan undang-undang ini.Unsur Pewarganegaraan (Naturalisasi) : yakni seseorang menggunakan hak opsi untuk memilih atau mengajukan kehendak menjadi warga negara dari suatu negara (aktif) atau seseorang yang menolak untuk diwarganegarakan atau tidak mau diberikan status warga negara dengan menggunakan hak repudiasi (pasif)

Dengan diterapkannya asas-asas tersebut di atas, maka masalah kewarganegaraan di Indonesia sekarang ini tidak mengenal lagi istilah kewarganegaraan ganda (bipatride) dan tanpa kewarganegaraan (apatride).

Page 5: makalah PKn

Kewarganegaraan Indonesia

Undang-undang nomor 3 tahun 1946 dianggap masih kurang lengkap dan perlu diadakan beberapa penambahan, maka pada tanggal 1 Agustus 1958 dikeluarkan Undang- undang nomor 62 tahun 1958 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.

Syarat Menjadi Warga Negara

Menurut UU no 62 tahun 1958 dijelaskan bahwa ada tujuh cara memperoleh

kewarganegaraan Indonesia, yaitu :

1. KelahiranMemperoleh kewarganegaraan Indonesia karena kalahiran dan dibuktikan dengan akta kelahiran.

2. Pengangkatan atau adopsiSeseorang yang belum berusia 5 tahun memperoleh kewarganegaraan Indonesia, karena ia diadopsi oleh WNI dan disahkan oleh Pengadilan Negeri tempat tinggal orang tua angkatnya.

3. Dikabulkannya permohonanMateri Hukum dan HAM melalui Pengadilan Negeri setempat mengabulkan permohonan pewarganegaraan seseorang setelah berumur 18 tahun. Hal ini dibuktikan dengan petikan Keputusan Presiden tentang permhonan tersebut (tanpa mengucapkan sumpah dan janji setia).

4. Pewarganegaraan atau naturalisasiPewarganegaraan atau naturalisasi adalahsuatu perbuatan hukum yang menyebabkan seseorang memperoleh kewarganegaraan negara lain. Ada 2 cara untuk memperoleh kewarganegaraan RI, yaitu:a. Naturalisasi biasa adalh suatu naturalisasi yang dilakukan oleh orang asing

melalui permohonan kepada presiden lewat menteri secara tertulis dengan bahasa Indonesia dan bermateri, dengan syarat-syarat sebagai berikut:1) Telah berusia 18 tahun atau sudah menikah2) Sehat jasmani dan rohani3) Pada saat mengajukan permohonan, sudah bertempat tinggal di wilayah negra

RI paling singkat 5 tahun berturut-turut atau paling singkat 10 tahun tidak berturut-turut

4) Dapat berbahsa Indonesia dan dapat mengakui Dasar Negara Pancasila dan UUD 1945

5) Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana 1 tahun atau lebih

6) Tidak mempunyai kewarganegaraan lain atau bersedia melepas status kewrganegaraannya jika pemohon memperoleh kewarganegaraan Indonesia

7) Mempunyai pekerjaan atau berpenghasilan tetap8) Membayar uang naturalisasi ke kas negara

b. Naturalisasi istimewaadalah naturalisasi yang diberikan oleh pemerintah (Presiden) dengan persetujuan DPR dengan alasan kepentingan negara atau yang bersangkutan telah berjasa terhadap negara

5. Pernikahan

Page 6: makalah PKn

Perempuan WNA yang menikah dengan laki-laki WNI akan memperoleh kewarganegaraan Indonesia, jika dalam waktu 1 tahun setelah pernikahannyaberlangsung menyatakan menjadi WNI kapada menteri hukum dan HAM melalui Pengadilan Negeri atau perwakilan RI negara setempat.

6. Turut orang tuaHal ini berlaku pada setiap anak yang belum berusia 18 tahun atau belum menikah yang mempunyai hubungan hukum dengan kekeluargaan dengan ayah dan ibunya.

7. PernyataanSeseorang memperoleh kewarganegaraan Indnesia karena pernyataan, hal ini diatur dalam surat edaran Menteri Kehakiman No. JB.3/166/22 tanggal 30 September 1958tantang memperoleh/kehilangan kewraganegaraan RI dengan pernyataan.

Hal yang Menyebabkan Kehilangan Kewarganegaraan

Pasal 23 UU RI No. 12 tahun 2006 tentang kewarganegaraan mengatur sebab-sebab kehilangan kewarganegaraan Indonesia, yaitu sebagai berikut.

1. Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri2. Tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan orang yang

bersangkutan mendapat kesempatan untuk itu.3. Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas permohonannya sendiri,

apabila yang bersangkutan sudah berusia 18 tahun atau sudah menikah., bertempat tinggal di luar negeri, dan dengan dinyatakan hilang kewarganegaraan RI tidak menjadi tanpa kewarganegaraan.

4. Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu oleh presiden5. Secara sukarela masuk dalam dinas negara asing, yang jabatan dalam dinas semacam

itu di Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan hanya dapat dijabat oleh WNI

6. Secara suka rela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada negara asing atau bagian dari negara asing tersebut

7. Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat ketatanegaraan untuk suatu negara asing

8. Mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing atau surat yang dapat diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang masih berlaku dari negara lain atas namanya

9. Bertempat tinggal diluar NKRI selama 5 tahun terus menerus bukan dalam rangka dinas negara, tanpa alasan yang sah dan dengan sengaja tidak menyatakan keinginannya untuk tetap menjadi WNI kepada perwakilan RI yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal yang bersangkutan.

Sedangkan pasal 26 UU RI No.12 tahun 2006, juga menyebutkan kehilangan kewarganegaraan bagi suami atau istri WNI dengan ketentuan sebagai berikut;

1. Perempuan WNI yang menikah dengan laki-laki WNA kehilangan kewarganegaraannya, jika menurut hukum negara asal suaminya kewarganegaraan istri mengikuti kewarganegaraan suami sebagai akibat pernikahan tersebut

Page 7: makalah PKn

2. Laki-laki WNI yang menikah dengan perempuan WNA kehilangan kewarganegaran RI, jika menurut hukum asal istrinya kewarganegaraan suami mengikuti kewarganegaraan istri sebagai akibat dari pernikahan tsb.

Tata Cara Pendaftaran untuk Memperoleh dan Memperoleh kembali Kewarganegaraan RI

1. Bagi anak-anak (untuk memperoleh kewarganegaraan RI)Anak yang dapat mendaftarkan diri untuk memperoleh kewarganegaraan RI adalah sebagai berikut.

Anak yang lahir dari pernikahan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu WNA. Anak yang lahir dari pernikahan yang sah dari seorang ayah WNA dan ibu WNI. Anak yang lahir di lua pernihan yang sah dari seorang ibu WNA yang diakui oleh

seorang ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuannya ini dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 tahun atau belum menikah.

Anak yang dilahirkan di luar wilayah negara RI dari seorang ayah dan ibu WNI yang karena ketentuan negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan

Anak WNI yang lahir di luar pernikahan yang sah, belum berusia 18 tahun dan belum menikah diakui secara sah oleh ayahnya yang berkewarganegaraan asing.

Anak WNI yang belum berusia 5 tahun diangkat secara sah sebagai anak oleh WNA berdasarkan penetapan pengadilan.

Berdasarkan pasal 41 UU no 12 tahun 2006 ini, anak-anak yang termasuk kategori di atas yang lahir sebelum UU ini diundangkan (sebelum 1 Agustus 2006) dan belum berusia 18 tahun atau belum menikah dapat memperoleh kewarganegaraan RI dengan mendaftarkan diri kepada Menteri melalui pejabat atau Perwakilan RI paling lambat empat tahun setelah UU ini berlaku. Tata cara pendaftaran sebagaimana tercantum di bawah ini. Sedangkan anak-anak yang termasuk dalam kategori diatas yang lahir setelah UU ini diundangkan (setelah 1 Agustus) dapat langsung mengajukan permohonan kewarganegaraan/pembuatan paspor RI ke perwakilan RI.

2. Bagi yang telah kehilangan kewarganegaraan RIBerdasarkan pasal 41 UU no 12 tahun 2006, WNI yang bertempat tinggal di luar wilayah negara RI selama 5 tahun atau lebih tidak melaporkan diri kepada Perwakilan RI dianggap telah melepaskan kewarganegaraan RI. Kepada mereka dan WNI yang telah kehilangan kewarganegaraan RI sebelum UU no 12 tahun 2006 berlaku dapat memperoleh kembali kewarganegaraannya dengan cara mendaftarkan diri di Perwakilan RI dalam waktu paling lambat 3 tahun sejak UU no 12 tahun 2006 diundangkan sepanjang tidak mengakibatkan kewarganegaraan ganda.

Persamaan Kedudukan Warga Negara dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara

Page 8: makalah PKn

1.1. Hak-Hak Dasar Warga Negaraa. Menyatakan diri sebagai warga negara dan penduduk Indonesia atau ingin

menjadi warga negara suatu negara (pasal 26)b. Bersamaan kedudukan di dalam hukum dan pemerintahan (pasal 27 ayat 1)c. Memperoleh pekerjaan dan kehidupan yang layak (pasal 27 ayat 2)d. Kemerdekaan berserikat, berkumpul, mengeluarkan pikiran lisan dan tulisan

(pasal 28)e. Mempertahankan hidup dan kehidupannya sebagai HAM (pasal 28A)f. Jaminan memeluk salah satu agama dan pelaksanaan ajaran agamanya

masing-masing (pasal 29 ayat 2)g. Ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara (pasal 20)h. Mendapat pendidikan (pasal 31)i. Mengembangkan kebudayaan nasional (pasal 32)j. Berhak dalam mengembangkan usaha-usaha bidang ekonomi (pasal 33)k. Memperoleh jaminan pemeliharan dari pemerintah sebagai fakir miskin

(pasal 34)

1.2. Kewajiban Dasar Warga Negaraa. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan (pembukaan UUD

1945 alinea 1)b. Menghargi nilai-nilai persatuan, kemerdekaan dan kedaulatan bangsa

(pembukaan UUD 1945 alinea 2)c. Menjunjung tinggi dan setia kepada konstitusi negara dan dasar negara

(pembukaan UUD 1945 alinea 4)d. Setia membayar pajak untuk (negara pasal 23 ayat 2)e. Wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan dengan tidak ada

kecualinya (pasal 27 ayat 1)f. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara (pasal 30

ayat 1)g. Wajib menghormati bendera negara Indonesia sang merah putih (pasal 35)h. Wajib menghormati bahasa negara, bahasa Indonesia (pasal 36)i. Wajib menjunjung tinggi lambang negara garuda pancasila dengan

semboyan “Bhineka Tunggal Ika” (pasal 36 A)j. Wajib menghormati langu kebangsaan Indonesia Raya (pasal 36 B)

Berikut ini merupakan perilaku yang menampilkan persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

1. Menghargai persamaan kedudukan negara dalam bidang politika. Mempunyai kesempatan yang sama untuk mendirikan partai politikb. Mendapatkan kesempatan yang sama untuk menjadi pengurus atau anggota parpolc. Mendapatkan perlakuan yang sama dengan memperebutan jabatan politikd. Menggunakan hak pilihnya baik hak pilih aktif maupun pasif

2. Mengargai persamaan kedudukan warga negara dalam bidang ekonomia. Mendapatkan kesempatan yang sama dalam berusahab. Mendapatkan kesempatan yang sama mengembangkan bisnisc. Hak yang sama dalam mendirikan badan usaha swasta

Page 9: makalah PKn

d. Hak yang sama dalam mendapatkan akses bahan baku3. Mendapatkan persamaan kedudukan warga negara dalam bidang sosial budaya

a. Hak yang sama dalam mendapatkan pendidikanb. Hak yang sama dalam mengembangkan bakat dan minatc. Hak yang sama untuk mendapatkan pekerjaand. Hak yang sama untuk mendapatkan penghidupan yang layak

4. Mendapatkan persamaann kedudukan warga negara dalam bidang hukum & pemerintaha. Mendapatkan perlakuan yang sama dalam bidang hukumb. Hak mendapatkan perlindungan hukumc. Hak mendapatkan kesamaan untuk menduduki jabatan di pemerintahand. Hak mendapatkan kesamaan untuk turut serta dalam pemerintahan

5. Mendapatkan hak kebebasan pribadia. Hak mengeluarkan pendapatb. Hak memeluk agamac. Berganti agama atau keyakinand. Hak untuk mendapatkan keturunan

6. Mendapatkan perlakuan yang sama dalam proses peradilana. Hak mendapatkan pengadilan yang efektifb. Hak untuk tidak ditahan, ditangkap atau diasingkan secara sewenang-wenangc. Hak mendapatkan pengacara dalam suatu kasus pidanad. Hak untuk mendapatkan keadilan

2. Persamaan Kedudukan Warga Negara Tanpa Membedakan Ras, Agama, Gender, Golongan, Budaya dan Suku

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk yang penuh dengan keragaman suku, budaya, agama, bahasa, adat istiadat dan sebagainya. Keaneka ragaman ini hendaknya dilihat sebagai pemicu untuk menciptakan persatuan dan kesatuan, bukannya malah menimbulkan perpecahan.

Berikut ini merupakan contoh persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan variabel pembeda :

1. RasRas adalah warna kulit yang menjadi ciri khas suku bangsa tertentu. Seseorang dengan ras tertentu terkadang memperoleh perlakuan yang menguntungkan atau merugikan. Perlu disadari bahwa semua manusia merupakan ciptaan tuhan yang memiliki hak yang sama oleh karena itu apapun warna kulitnya harus memiliki perlakuan yang sama dalam segala bidang.

2. AgamaDi negara Indonesia terdapat 5 agama yang diakui secara resmi yaitu Islam, Kristen, Kristen Katolik, Budha, Hindu. Agama islam merupakan agama yang mayoritas bagi warga negara Indonesia tidak harus membuat segala kebijakan negara berdasarkan ajaran agama islam. Hal ini dibuktikan dengan sikap kebersamaan penduduk yang

Page 10: makalah PKn

beragama islam terhadap penduduk yang beragama lain telah menciptakan suasana damai antar pemeluk agama di Indonesia

3. GenderMerupakan jenis kelamin yang menyebabkan perbedaan hak dan kewajiban pria dan wanita. Wanita dalam era modern seperti sekarang ini kesadaran pentingnya terhadap persamaan hak dan kewajiban antara pria dan wanita, perbedaan yang memojokan salah satu gender semakin tidak kentara. Sudah sepantasnya wanita mendapatkan hak yang sama dengan pria dalam segala bidang, selama tidak mengorbankan kodratnya sebagai wanita dan tidak menyalahi ajaran agama.

4. GolonganDi Indonesia terdapat banyak golongan yang berbasis agama, partai politik ataupun organisasi. Apabila setiap golongan tidak menganggap golongannya yang paling benar atau yang paling baik dan tidak menganggap golongan lainnya salah atau buruk maka tercipta suasana damai dalam masyarakat.

5. Budaya & SukuAntara budaya & suku terjalin hubungan yang sangat erat. Di Indonesia terdapat sekitar 250 suku bangsa yang memiliki budaya yang berbeda-beda antara yang satu dan yang lainnya. perbedaan ini hendaknya diintegrasikan dan bukan diperbandingkan.

Contoh mengenai persamaan kedudukan warga Negara tanpa membedakan ras, agama, gender, golongan, budaya dan suku.

Persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan rasKita dapat melihat bahwa orang kulit putih dan orang kulit hitam dapat bersahabat dan menjalani kehidupan bersama.

Persamaan kedudukan warga negara tanpa memebedakan agamaPertemuan lintas agama membuktikan bahwa tak ada perbedaan di antara warga negara yang memiliki perbedaan kepercayaan atau agama.

Persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan genderGender adalah jenis kelamin. Gambar di samping membuktikan bahwa tak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam bidang pekerjaan.Laki-laki dapat menjadi seorang menteri, begitu juga perempuan.

Page 11: makalah PKn

Persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan golonganPertemuan antara pejabat pemerintah tinggat provinsi dan pejabat pemerintah tingkat kabupaten. Pejabat-pejabat tersebut bekejasama dalam menciptakan kesejahteraan rakyat.

Persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan suku dan budayaPetemuan antara pejabat negara dengan suku Asmat membuktikan bahwa tak ada perlakuan berbeda dari pemerintah terhadap warga biasa dan warga suku tertentu. Mereka diperlakukan sama sebagai warga negara Indonesia.Kebudayaan yang dimiliki suku Asmat pun merupakan salah satu kekayaan bangsa.