makalah pik

42
MAKALAH PENGANTAR ILMU KEPERAWATAN PRINSIP PENDIDIKAN KESEHATAN SESUAI DENGAN TUMBUH KEMBANG Disusun oleh: I Kadek Suparianto 010215A029 I Putu Pradana Andi Wiguna 010215A030 Jani Sarwestri 010215A031

Upload: andi

Post on 30-Jan-2016

253 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mengenai tentang hubungan pendidikan kesehatan dengan tumbang anak

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Pik

MAKALAH

PENGANTAR ILMU KEPERAWATAN

PRINSIP PENDIDIKAN KESEHATAN SESUAI DENGAN TUMBUH KEMBANG

Disusun oleh:

I Kadek Suparianto 010215A029

I Putu Pradana Andi Wiguna 010215A030

Jani Sarwestri 010215A031

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO

UNGARAN

2015

Page 2: Makalah Pik

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Kami panjatkan atas

terselesaikannya makalah ini dengan judul “Prinsip-prinsip Pendidikan Kesehatan

sesuai dengan Tumbuh Kembang” sebagai hasil penugasan mata ajar Pengantar

Ilmu Keperawatan oleh dosen kepada Kami pada 4 September 2015 di Ungaran.

Dengan terselesaikannya makalah ini kami berharap semoga makalah ini

dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Amin.

Makalah ini tidaklah luput dari kekurangan, oleh karena itu kami

memohon maaf atas segala kekurangan tersebut dan kami harapkan juga saran dan

kritik untuk perbaikan makalah ini.

Demikian sedikit dari kami, atas perhatian kritik dan saran kami ucapkan

terima kasih.

Wassalamualaikum wr.wb.

Penulis

Page 3: Makalah Pik

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan kesehatan adalah suatu upaya atau kegiatan untuk

menciptakan perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan. Artinya,

pendidikan kesehatan berupaya agar masyarakat menyadari atau mengetahui

bagaimana cara memelihara kesehatan mereka, bagaimana menghindari atau

mencegah hal – hal yang merugikan kesehatan mereka dan kesehatan orang

lain, ke mana seharusnya mencari pengobatan jika sakit, dan sebagainya

(Notoatmodjo, 2007: 12).

Pendidikan kesehatan identik dengan penyuluhan kesehatan karena

keduanya berorientasi pada perubahan perilaku yang diharapkan yaitu perilaku

sehat, sehingga mempunyai kemampuan mengenal masalah kesehatan dirinya,

keluarga dan kelompoknya dalam meningkatkan kesehatannya

(HealthyEnthusiast, 2012).

Hasil yang diharapkan setelah diberikan pendidikan kesehatan yaitu

terjadinya perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku diri individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat untuk dapat menanamkan prinsip-prinsip hidup

sehat dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai derajat kesehatan yang

optimal.

B. Tujuan

Memahami prinsip pendidikan kesehatan sesuai dengan tumbuh kembang

Page 4: Makalah Pik

BAB II

KONSEP TEORI

A. Pendidikan Kesehatan

1. Definisi

Pendidikan kesehatan adalah suatu upaya atau kegiatan untuk

menciptakan perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan. Artinya,

pendidikan kesehatan berupaya agar masyarakat menyadari atau mengetahui

bagaimana cara memelihara kesehatan mereka, bagaimana menghindari atau

mencegah hal – hal yang merugikan kesehatan mereka dan kesehatan orang

lain, ke mana seharusnya mencari pengobatan jika sakit, dan sebagainya

(Notoatmodjo, 2007: 12).

2. Tujuan Pendidikan Kesehatan

Benyamin Bloom menjelaskan bahwa tujuan pendidikan adalah

mengembangkan atau meningkatkan 3 domain perilaku yaitu kognitif

(cognitive domain), afektif (affective domain), dan psikomotor

(psychomotor domain) (Notoatmodjo, 2003: 127) dan Notoatmodjo (2007:

139) kembali mengungkapkan dalam perkembangannya, teori Bloom ini

dimodifikasi untuk pengukuran hasil pendidikan kesehatan, yakni :

a. Pengetahuan (knowledge)

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat

penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behaviour).

Page 5: Makalah Pik

Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6

tingkatan:

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya.

2) Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat

menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

3) Aplikasi (aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).

4) Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu obyek ke dalam komponen – komponen, tetapi masih didalam

struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5) Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian – bagian didalam suatu bentuk keseluruhan

yang baru.

6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek.

Page 6: Makalah Pik

b. Sikap (attitude)

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari

seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek. Sikap terdiri dari berbagai

tingkatan yaitu:

1) Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (obyek).

2) Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.

3) Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu

masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.

4) Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi.

c. Praktik atau tindakan (practice)

Praktik ini mempunyai beberapa tingkatan:

1) Persepsi (perception)

Mengenal dan memilih berbagai obyek sehubungan dengan tindakan

yang akan diambil adalah merupakan praktik tingkat pertama.

Page 7: Makalah Pik

2) Respon terpimpin (guided response)

Dapat dilakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai

dengan contoh adalah merupakan indikator praktik tingkat dua.

3) Mekanisme (mecanism)

Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara

otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah

mencapai praktik tingkat tiga.

4) Adopsi (adoption)

Adopsi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang

dengan baik. Artinya tindakan itu sudah dimodifikasikannya tanpa

mengurangi kebenaran tindakan tersebut.

3. Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan

Ruang lingkup pendidikan kesehatan dapat dilihat dari berbagai

dimensi, antara lain dimensi sasaran pendidikan kesehatan, tempat

pelaksanaan pendidikan kesehatan, dan tingkat pelayanan pendidikan

kesehatan (Herawani dkk, 2001: 4).

a. Sasaran pendidikan kesehatan

Dari dimensi sasaran, ruang lingkup pendidikan kesehatan dapat dibagi

menjadi 3 kelompok yaitu:

1) Pendidikan kesehatan individual dengan sasaran individu

2) Pendidikan kesehatan kelompok dengan sasaran kelompok

3) Pendidikan kesehatan masyarakat dengan sasaran masyarakat

Page 8: Makalah Pik

b. Tempat pelaksanaan pendidikan kesehatan

Menurut dimensi pelaksanaannya, pendidikan kesehatan dapat

berlangsung diberbagai tempat sehingga dengan sendirinya sasarannya

juga berbeda. Misalnya:

1) Pendidikan kesehatan di sekolah, dilakukan di sekolah dengan sasaran

murid, yang pelaksanaannya diintegrasikan dalam upaya kesehatan

sekolah (UKS)

2) Pendidikan kesehatan di pelayanan kesehatan, dilakukan di pusat

kesehatan masyarakat, balai kesehatan, rumah sakit umum maupun

khusus dengan sasaran pasien dan keluarga pasien

3) Pendidikan kesehatan di tempat – tempat kerja dengan sasaran buruh

atau karyawan.

c. Tingkat pelayanan pendidikan kesehatan

Dalam dimensi tingkat pelayanan kesehatan, pendidikan

kesehatan dapat dilakukan berdasarkan lima tingkat pencegahan (five

levels of prevention) dari Leavel dan Clark, yaitu:

1) Promosi kesehatan (health promotion)

Pada tingkat ini pendidikan kesehatan diperlukan misalnya dalam

kebersihan perorangan, perbaikan sanitasi lingkungan, pemeriksaan

kesehatan berkala, peningkatan gizi, dan kebiasaan hidup sehat.

2) Perlindungan khusus (specific protection)

Pada tingkat ini pendidikan kesehatan diperlukan untuk meningkatkan

kesadaran masyarakat. Misalnya tentang pentingnya imunisasi sebagai

Page 9: Makalah Pik

cara perlindungan terhadap penyakit, pada anak, maupun orang

dewasa.

3) Diagnosa dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt

treatment)

Pada tingkat ini pendidikan kesehatan diperlukan karena rendahnya

tingkat pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan kesehatan dan

penyakit yang terjadi dimasyarakat.

4) Pembatasan cacat (disability limitation)

Pada tingkat ini pendidikan kesehatan diperlukan karena masyarakat

sering didapat tidak mau melanjutkan pengobatannya sampai tuntas

atau tidak mau melakukan pemeriksaan dan pengobatan penyakitnya

secara tuntas. Pada tingkat ini kegiatan meliputi perawatan untuk

menghentikan penyakit, mencegah komplikasi lebih lanjut, serta

fasilitas untuk mengatasi cacat dan mencegah kematian.

5) Rehabilitasi (rehabilitation)

Pada tingkat ini pendidikan kesehatan diperlukan karena setelah

sembuh dari suatu penyakit tertentu, seseorang mungkin menjadi

cacat. Untuk memulihkan kecacatannya itu diperlukan latihan –

latihan. Untuk melakukan suatu latihan yang baik dan benar sesuai

program yang ditentukan, diperlukan adanya pengertian dan kesadaran

dari masyarakat yang bersangkutan.

Page 10: Makalah Pik

d. Metode Pendidikan Kesehatan

Di bawah ini akan diuraikan beberapa metode pendidikan individual,

kelompok, dan massa (public) (Notoatmodjo, 2003: 104).

1) Metode pendidikan individual (perorangan)

Dalam pendidikan kesehatan, metode pendidikan yang bersifat

individual ini digunakan untuk membina perilaku baru, atau seseorang

yang telah mulai tertarik kepada suatu perubahan perilaku atau

inovasi. Dasar digunakannya pendekatan individual ini disebabkan

karena setiap orang mempunyai masalah atau alasan yang berbeda –

beda sehubungan dengan penerimaan atau perilaku baru

tersebut. Bentuk dari pendekatan ini antara lain bimbingan dan

penyuluhan (guidance and counseling), serta wawancara (interview).

2) Metode pendidikan kelompok

Dalam memilih metode pendidikan kelompok harus mengingat

besarnya kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal pada

sasaran. Untuk kelompok yang besar metodenya akan lain dengan

kelompok kecil. Efektifitas suatu metode akan tergantung pula pada

besarnya sasaran pendidikan.

a) Kelompok besar

Yang dimaksud kelompok besar disini adalah apabila peserta

penyuluhan itu lebih dari 15 orang.  Metode yang baik untuk

kelompok besar ini antara lain ceramah dan seminar.

Page 11: Makalah Pik

b) Kelompok kecil

Apabila peserta kegiatan itu kurang dari 15 orang disebut

kelompok kecil. Metode– metode yang cocok untuk kelompok

kecil ini antara lain diskusi kelompok, curah pendapat (brain

storming), bola salju (snow bolling), kelompok kecil – kecil (bruzz

group), memainkan peran (role play), permainan simulasi

(simulation game).

3) Metode pendidikan massa (public)

Metode pendidikan (pendekatan) massa untuk mengkomunikasikan

pesan – pesan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat yang

sifatnya massa atau public, maka cara yang paling tepat adalah

pendekatan massa. Pada umumnya bentuk pendekatan (cara) massa ini

tidak langsung. Biasanya menggunakan atau melalui media massa.

Contoh metode ini antara lain: ceramah umum (public speaking).

B. Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan

1. Pertumbuhan

Menurut Fida dan Maya (2008) pertumbuhan merupakan perubahan

yang secara kuantitatif yang terjadi pada material pribadi yang dipengaruhi

oleh lingkungan. Material pribadi yang dimaksud adalah sel, kromosom,

rambut, butiran darah dan tulang. Ciri pertumbuhan anak berhubungan

dengan bertambahnya material, diantaranya yang bersifat kuantitatif atau

kualitatif asalkan tidak berhubungan dengan fungsinya.

Page 12: Makalah Pik

Pertumbuhan adalah suatu peningkatan ukuran fisik dengan

objeknya secara keseluruhan ataupun sebagian yang dapat diukur, tingkat

pertumbuhan meliputi tinggi, badan serta diameter pada lipatan kulit

(Suriadi, 2010).

Pertumbuhan fisik merupakan hal yang kuantitatif, atau dapat

diukur, aspek peningkatan ukuran fisik individu sebagai hasil peningkatan

dalam jumlah sel. Indikator ukuran pertumbuhan meliputi perubahan tinggi

dan berat badan, gigi, struktur skelet dan karakterisitik seksual. Misalnya,

anak-anak secara umum memiliki berat badan dua kali berat badan lahir

pada saat usia 6 bulan dan dua kali tinggi badan lahir pada usia 36 tahun

(Potter & Perry, 2005).

Pertumbuhan (growth) merupakan masalah perubahan dalam

ukuran besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun

individu yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, kilogram) ukuran

panjang (centimeter, meter) (Riyadi & Sukarmin, 2012).

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

pertumbuhan adalah pertambahan ukuran fisik, yaitu menjadi lebih besar

atau lebih matang bentuknya, seperti pertambahan ukuran berat badan,

tinggi badan dan lingkar kepala.

a. Ciri-ciri Pertumbuhan

Menurut Soetjiningsih (2002) dalam Nursalam (2008), menjelaskan

bahwa pada umumnya pertumbuhan mempunyai ciri-ciri tertentu, yaitu:

Page 13: Makalah Pik

1) Pertumbuhan proporsi tubuh yang dapat diamati pada anak masa bayi

dan dewasa. Sebagaimana pada usia dua tahun, besar kepala hampir

seperempat dari panjang badan keseluruhan, kemudian secara

berangsur-angsur proporsinya berkurang.

2) Hilangnya ciri-ciri lama dan tumbuhnya ciri-ciri baru yang ditandai

dengan lepasnya gigi susu dan tumbuhnya gigi permanen, hilangnya

tanda seks sekunder dan perubahan lainnya.

3) Kecepatan pertumbuhan tidak teratur yang ditandai dengan adanya

masa-masa tertentu, yaitu masa prenatal, bayi dan adolensi, dimana

pertumbuhan cepat dan masa prasekolah dan masa sekolah, dimana

pertumbuhan berlangsung lambat.

b. Deteksi pertumbuhan dan standar normalnya

Deteksi dan standar normal pertumbuhan menurut Nursalam (2005)

adalah sebagai berikut:

1) Ukuran Antropometri

Pengukuran antopometri ini dimaksudkan untuk mengetahui ukuran-

ukuran fisik seorang anak dengan menggunakan alat ukur tertentu,

seperti timbangan dan pita pengukuran (meteran). Ukuran

antoprometri ini dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu tergantung

umur dan tidak tergantung umur. Pengukuran antoprometri ini juga

digunakan untuk menentukan BB, TB, lingkar kepala, lingkar lengan

atas dan lipatan kulit.

Page 14: Makalah Pik

2) Keseluruhan Fisik

Dengan pemeriksaan fisik, dapat diketahui apakah seorang anak

berada dalam keadaan sakit atau sehat. Berkaitan dengan

pertumbuhan, hal-hal yang dapat diamati dari pemeriksaan fisik

adalah keseluruhan fisik, jaringan otot, jaringan lemak, rambut dan

gigi-geligi.

3) Pemeriksaan Laboratorium dan radiologis

Pemeriksaan laboratorium dan radiologis baru dilakukan di klinik

apabila terdapat gejala atau tanda akan adanya suatu gangguan atau

penyakit, misalnya anemia atau pertumbuhan fisik yang tidak

normal.

2. Perkembangan

Menurut Hidayat (2008) peristiwa perkembangan pada anak dapat terjadi

pada perubahan bentuk dan fungsi pematangan organ dimulai dari aspek

sosial, emosional dan intelektual. Perkembangan pada anak terjadi mulai

dari perkembangan secara fisik, intelektual maupun emosional. Peristiwa

perkembangan secara fisik dapat terjadi dalam perubahan ukuran besar

kecilnya fungsi organ mulai dari tingkat sel hingga perubahan organ tubuh.

Perkembangan secara intelektual anak dapat dilihat dari kemampuan secara

simbol maupun abstrak seperti berbicara, bermain, berhitung, membaca dan

lain-lain, sedangkan perkembangan secara emosional anak dapat dilihat dari

perilaku sosial di lingkungan anak.

Page 15: Makalah Pik

a. Pengertian

Menurut Wong (2008), perkembangan adalah perubahan dan

perluasan secara bertahap yaitu perkembangan tahap komplekitas dari

yang lebih rendah ke lebih tinggi.

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam

struktur dan fungsi tubuh yang lebih komplek dalam pola yang teratur

sebagai hasil dari proses pematangan (Ngastiyah, 2005).

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan

(skill/keterampilan) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih komplek

dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses

pematangan (Riyadi & Sukarmin, 2012).

Perkembangan adalah aspek progresif adaptasi terhadap

lingkungan yang bersifat kualitatif. Contoh perubahan kualitatif ini

adalah peningkatan kapasitas fungsional penguasaan terhadap beberapa

keterampilan yang lebih kecil. Misalnya, perubahan kualitatif yang

signifikan dan yang dapat diobservasi untuk anak prasekolah adalah

partisipasi dalam percakapan telepon dengan orang tua mereka (Potter &

Perry, 2005).

Sedangkan menurut Nursalam (2013), perkembangan adalah

bertambahnya kemampuan dan struktur fungsi tubuh yang lebih komplek

dalam pola yang teratur dapat diperkirakan dan diramalkan hasil dari

proses deferensiasi sel, jaringan tubuh, organ-organ yang sistemnya yang

terorganisasi.

Page 16: Makalah Pik

Dapat disimpulkan bahwa perkembangan adalah bertambahnya

kemampuan dan struktur atau fungsi tubuh yang lebih komplek dalam

pola yang teratur dan aspek progresif adaptasi terhadap lingkungan yang

bersifat kualitatif.

b. Teori Perkembangan Anak

Menurut Wong (2008:117-118), teori perkembangan anak terdiri dari:

1) Teori psikososial anak menurut Erikson

Tahap kemandirian, rasa malu dan ragu terjadi pada umur 1-3 tahun

(toddler) dengan perkembangan sebagai berikut anak sudah mulai

mencoba dalam mandiri dalam tugas tumbuh kembang seperti dalam

motorik dan bahasa, anak sudah mulai latihan jalan sendiri, berbicara

dan pada tahap ini pula anak akan merasakan malu apabila orang tua

terlalu melindungi atau tidak memberikan kemandirian atau

kebebasan anak dan menuntut tinggi harapan anak.

2) Teori psikososial anak menurut Freud

Anal (1-3 tahun). Pada tahap ini, perkembangan yang terjadi berupa

kepuasan yang berpusat pada pengeluaran tinja, anak akan

menunjukkan keakunya dan sikapnya sangat narsistik yaitu cinta

terhadap dirinya sendiri dan sangat egoistik, mulai mempelajari

struktur tubuhnya. Pada fase ini tugas yang dapat dilaksanakan anak

adalah latihan kebersihan. Masalah yang dapat diperoleh pada tahap

ini adalah bersifat obsesif atau gangguan pikiran, pandangan sempit,

Page 17: Makalah Pik

introvet dan dapat bersikap ekstrovet impulsif yaitu dorongan

membuka diri, tidak rapi dan kurang pengendalian diri.

c. Tahap-tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik Anak

Menurut Ridha (2014), tahap kumbuh kembang pada anak dibagi

menjadi beberapa tahap, yaitu:

1) Tumbuh Kembang Infant (bayi), umur 0-12 bulan.

2) Tumbuh Kembang Toddler (batita), umur 1-3 tahun.

3) Tumbuh Kembang Pra sekolah.

4) Tumbuh Kembang Usia sekolah.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi Tumbuh kembang Anak

Banyak faktor yang berpengaruh terhadap proses pertumbuhan

dan perkembangan anak tersebut, di mana ada sebagian anak yang tidak

selamanya tahapan tumbangnya sesuai dengan apa yang diinginkan orang

tua. Faktor yang mempengaruhinya antara lain: faktor herediter,

lingkungan maupun pelayanan kesehatan (Ridha, 2014).

1) Faktor Herediter

Herediter merupakan faktor yang tidak dapat untuk dirubah ataupun

dimodifikasi, ini merupakan modal dasar untuk mendapatkan hasil

akhir dari proses tumbang anak. Melalui intruksi genetik yang

terkadang didalam sel telur dibuahi dapatlah ditemukan kualitas dan

kuantitas pertumbuhan termasuk dalam faktor genetik ini adalah jenis

kelamin dan suku bangsa atau ras.

Page 18: Makalah Pik

2) Faktor Lingkungan

a) Lingkungan Internal

Hal yang berpengaruh diantaranya adalah hormon dan emosi. Ada

tiga hormon yang mempengaruhi pertumbuhan anak: hormon

somatotropin, hormon tiroid dan hormon gonadotropin bagi laki-

laki serta hormone estrogen bagi perempuan yang masing-masing

mempunyai fungsi bagi pertumbuhan dan perkembangan.

b) Lingkungan Eksternal

Dalam lingkungan eksternal ini banyak sekali yang mempengaruhi,

diantaranya adalah kebudayaan, status sosial ekonomi, status

nutrisi dan posisi anak dalam keluarga.

3) Faktor Pelayanan Kesehatan

Adanya pelayanan kesehatan yang memadai yang ada disekitar

lingkungan dimana anak tumbuh dan berkembang, diharapkan tumbuh

kembang anak dapat dipantau, sehingga apabila terdapat

keterlambatan dalam perkembangannya, anak dapat segera

mendapatkan pelayanan kesehatan dan diberikan solusi

pencegahannya.

e. Penilaian Perkembangan

Pada penilaian dengan menggunakan Kuesioner Pra Skrining

Perkembangan (KPSP) dilakukan saat anak berumur 3 bulan. Di mana

dilakukan minimal tiap 3 bulan sampai umur 2 tahun atau minimal tiap 6

Page 19: Makalah Pik

bulan, umur 2-6 tahun. Tes ini bermanfaat untuk mengetahui

perkembangan anak sesuai umurnya atau terjadi keterlambatan.

Peralatan yang dibutuhkan:

1) Kuesioner KPSP sesuai umur anak.

2) Kertas dan pensil.

3) Bola karet atau plastik seukuran bola tennis.

4) Kerincingan.

5) Selendang atau serbet.

6) Benda-benda kecil seperti kismis atau potongan biskuit kecil

berukuran 0,5-1 cm.

Cara pemeriksaan:

1) Pertama, hitung umur anak (tanggal, bulan, tahun), jika lebih dari 16

hari dibulatkan menjadi 1 bulan.

2) Buka kuesioner sesuai umurnya (3,6,9,12 bulan) atau kuesioner yang

lebih muda dari umurnya (jika datang umur 4 atau 5 bulan gunakan

kuesioner umur 3 bulan terlebih dahulu).

3) Jelaskan tujuan KPSP pada orang tua dan anjurkan pada orang tua

jangan ragu-ragu atau takut disalahkan.

4) Tanyakan isi KPSP sesuai urutan atau melaksanakan perintah sesuai

urutan.

Interpretasi KPSP:

1) “Ya”: jika orang tua menjawab, anaknya bisa

melakukan/pernah/sering/kadang-kadang.

Page 20: Makalah Pik

2) “Tidak”: jika anak belum pernah/tidak pernah/ibu tidak tahu.

3) Bila jawaban “ya” 9-10: perkembangan anak sesuai dengan umurnya

(S).

a) Beri pujian pada orangtua.

b) Teruskan pola asuh.

c) Teruskan stimulasi sesuai tahap perkembangan berikutnya.

d) Ikutkan anak di posyandu, BKB, PADU.

4) Bila jawaban “ya” 7-8: perkembangan anak meragukan (M).

a) Beri dukungan pada orangtua.

b) Ajarkan ibu cara stimulasi sesuai kelompok umur.

c) Cari kemungkinan penyakit yang menyebabkan penyimpangan

perkembangan.

d) Ulangi setelah 2 minggu kemudian dengan KPSP sesuai umur

anak. Jika hasil KPSP ulangan “ya” tetap 7-8, maka kemungkinan

ada penyimpangan (P).

5) Bila jawaban “ya” 6 atau kurang: kemungkinan ada penyimpangan

perkrmbangan, segera rujuk ke RS, tulis jenis dan jumlah

penyimpangan perkembangan (gerak halus, kasar, bicara & bahasa,

sosial dan kemandirian).

C. Gambaran Kasus

Prinsip-prinsip pemberian pendidikan kesehatan terhadap Tahapan

Pertumbuhan dan Perkembangan anak usia 1 – 3 Tahun. Faktor-Faktor Yang

Page 21: Makalah Pik

Mempengaruhi Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Anak.

Pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak dapat dipengaruhi oleh

beberapa faktor diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Umur

Umur adalah variabel yang selalu diperhatikan didalam penyelidikan

epidemiologi. Angka-angka kesakitan maupun kematian, hampir semua

keadaan menunjukkan hubungan dengan umur. Umur merupakan salah satu hal

yang penting dalam mempengaruhi seseorang. Hal ini sesuai dengan pendapat

Hurlock (2002) yang menyatakan bahwa semakin tinggi umur seseorang

semakin tinggi pula tingkat pengetahuannya, ini diperoleh dari pengalamannya

dan ini akan berpengaruh terhadap apa yang dilakukan oleh seseorang

2. Pendidikan

Pendidikan adalah proses tumbuh kembang seluruh kemampuan dan

perilaku manusia melalui pengajaran, sehingga dalam penelitian itu perlu

dipertimbangkan umur dan proses belajar. Tingkat pendidikan juga

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang untuk

lebih menerima ide-ide dan teknologi yang baru, semakin meningkat

pendidikan seseorang maka akan bertambah pengalaman yang

mempengaruhi wawasan dan pengetahuannya. Adapun tujuan yang hendak

dicapai melalui pendidikan adalah untuk mengubah pengetahuan

(pengertian, pendapat, konsep-konsep), sikap dan persepsi serta

menanamkan tingkah laku atau kebiasaan baru (Notoatmodjo, 2007).

Page 22: Makalah Pik

3. Pekerjaan

Pekerjaan merupakan suatu kegiatan atau aktivitas seseorang untuk

memperoleh penghasilan guna memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Pekerja atau karyawan adalah mereka yang bekerja pada orang lain, institusi

maupun perusahaan, dengan menerima upah atau gaji baik berupa uang atau

barang. Sedangkan lapangan pekerjaan atau jabatan adalah jenis pekerjaan

yang dilakukan atau ditugaskan kepada seseorang (Notoatmodjo, 2007).

D. Analisa Kasus

Tahap Pertumbuhan Fisik Anak Umur 1-3 Tahun

Menurut Nugroho (2009) Peningkatan ukuran tubuh terjadi secara

bertahap yang menunjukkan karakteristik percepatan atau perlambatan

pertumbuhan pada anak umur 1-3 tahun adalah sebagai berikut:

1. Tinggi Badan

Rata-rata tinggi badan batita bertambah tinggi sekitar 7,5 cm pertahun.

Rata-rata tinggi anak usia 2 tahun sekitar 86,6 cm. Tinggi badan pada usia 2

tahun adalah setengah dari tinggi dewasa yang diharapkan.

2. Berat Badan

Rata-rata pertambahan berat badan batita adalah 1,8 atau 2,7 kg pertahun.

Rata-rata berat badan batita umur 2 tahun adalah 12,3 kg. Pada usia 2,5

tahun berat badan batita mencapai 4 kali berat badan lahir.

Page 23: Makalah Pik

3. Lingkar Kepala

Pada usia 1-2 tahun ukuran lingkar kepala sama dengan lingkar dada. Total

laju peningkatan lingkar kepala pada tahun kedua adalah 2,5 cm kemudian

berkurang menjadi 1,25 cm pertahun sampai umur 5 tahun.

Tahap Perkembangan Anak usia 1-3 Tahun

Tahap perkembangan anak menurut Indiarti (2009) adalah sebagai berikut:

1. Umur 13-14 bulan

Pemahaman akan kata-kata umumnya dimulai saat bayi berusia delapan

bulan. Bayi menghasilkan kata-kata pertamanya pada umur 10-20 bulan.

Namun, bayi hanya akan berbicara pada konteks tertentu yang mudah

dipahami, mudah diucapkannya dan sudah diketahui oleh bayi. Kata-kata

yang diucapkan merujuk pada kejadian secara keseluruhan, misalnya

mengucapkan “bapak” saat ia melihat bapaknya. Secara aktif, bayi sudah

memperluas arti sebuah kata untuk menerima perhatian ibunya dan bayi

merasa yakin bahwa ibunya paham apa yang dimaksudkan.

2. Umur 15-17 bulan.

Dalam usia ini bayi akan senang melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Menyimak adegan di TV.

b. Melaksanakan instruksi sederhana, seperti segera memberikan mainan

yang dipegang jika ibu memintanya.

c. Mengucapkan kalimat sederhana yang terdiri dari dua kata misalnya “dah

bis” (sudah habis).

Page 24: Makalah Pik

d. Menyebutkan tiga anggota tubuhnya seperti mata, rambut, dan telinga.

3. Umur 18-20 Bulan

Perkembangan aktivitas dan motorik anak 18-20 bulan antara lain yaitu :

a. Berjalan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah tanpa bantuan

b. Menyusun 2-3 kotak.

c. Mampu mengatakan 5-10 kata.

d. Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa saing.

4. Umur 20-24 Bulan

Sementara pada umur 20-24 bulan perkembangan aktivitas dan motorik

yang terjadi pada anak adalah sebagai berikut:

a. Mampu menyusun dua kata.

b. Menaruh minat pada apa yang dikerjakan orang dewasa.

c. Naik dan turun tangga.

d. Menunjuk mata dan hidungnya.

e. Belajar makan sendiri.

f. Mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air kecil.

5. Umur 24 -36 bulan

Saat memasuki umur tiga tahun anak terus mengalami perkembangan

aktivitas dan motorik antara lain sebagai berikut:

a. Belajar meloncat, memanjat, serta melompat dengan satu kaki.

b. Mempergunakan kata-kata “saya”, “bertanya” serta mengerti kata-kata

yang ditujukan kepadanya.

c. Mampu menggambar lingkaran.

Page 25: Makalah Pik

d. Bersama dengan anak lain dan menyadari adanya lingkungan lain di luar

keluarganya.

e. Mampu membuat jembatan dengan tiga kotak.

f. Mampu menyusun kalimat.

Beberapa Keterampilan Yang Perlu Diperhatikan Pada Perkembangan

Anak

Dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, orang tua sebaiknya

memperhatikan perkembangan anak sejak dini. Kesiapan orang tua akan sangat

mempengaruhi perkembangan anak selanjutnya. Dunia anak adalah dunia

bermain, dimana dalam kehidupan anak-anak sebagian besar waktunya

dihabiskan dengan bermain. Oleh karena itu seorang ibu diharapkan dapat

menstimulasi anak dengan beberapa keterampilan sebagai berikut:

1. Meningkatkan keterampilan motorik kasar anak. Dengan permainan dapat

meningkatkan kemampuan anak dalam menggunakan otot-otot besar pada

tangan, kaki dan tubuh. 

2. Meningkatkan keterampilan motorik halus anak. Dengan beberapa

permainan, anak dapat melatih keterampilan dan kordinasi ototnya.

3. Merangsang kepekaan Sensorik. Beberapa permainan dapat merangsang

kepekaan panca indra anak.

4. Menonjolkan keterampilan sosial. Melalui permainan dapat mengasah

kemampuan sikecil dalam berinteraksi dengan orang lain.

Page 26: Makalah Pik

5. Mendorong ketarampilan berbahasa. Permainan akan membantu

mengembangkan kemampuan anak untuk berbagai informasi,

mengekspresikan emosi, serta memperoleh pengertian dari orang dan

lingkungan di sekitarnya. 

Page 27: Makalah Pik

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Pendidikan kesehatan adalah suatu upaya atau kegiatan untuk menciptakan

perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan. Artinya, pendidikan

kesehatan berupaya agar masyarakat menyadari atau mengetahui bagaimana cara

memelihara kesehatan mereka, bagaimana menghindari atau mencegah hal – hal

yang merugikan kesehatan mereka dan kesehatan orang lain, ke mana seharusnya

mencari pengobatan jika sakit, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2007: 12).

Pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak dapat dipengaruhi oleh

beberapa faktor diantaranya adalah umur, pendidikan, dan pekerjaan

(Notoatmodjo, 2007).

Page 28: Makalah Pik

DAFTAR PUSTAKA

HealthyEnthusiast.2012. Pendidikan Kesehatan. retrieved:

http://www.healthyenthusiast.com/pendidikan-kesehatan/

Notoatmodjo,S. 2007. Perilaku Dan Pendidikan Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Kassanti Annia. 2008. Buku Pintar kesehatan dan Tumbuh Kembang Anak.

Yogyakarta: Araska Piranti

Suriadi & Yuliani. (2010). Asuhan Keperawatan Pada Anak. Edisi II. Jakarta:

Sagung Seto.

Potter & Perry. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC.

Hidayat, Aziz A. (2008). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta: Salemba

Medika.

Ngastiyah. (2005). Perawatan Anak Sakit, Edisi 2. Jakarta: EGC.

Wong, D.L., Hockenberry, M., Wilson, D., Winkelstein, M.L., & Schwartz, P.

(2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC.

Riyadi & Sukarmin. (2012). Asuhan Keperawatan Pada Anak. Yogyakarta: Graha

Ilmu

Nursalam, (Dr. 2005). Asuhan Keperawatan Bayi Dan Anak Untuk Perawat Dan

Bidan. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam. (Dr. 2013). Asuhan Keperawatan Bayi Dan Anak Untuk Perawat Dan

Bidan. Jakarta: Salemba Medika.

Ridha, H Nabiel. (2014). Buku Ajar Keperawatan Anak. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.