makalah persimpangan
TRANSCRIPT
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang (alasan judul diambil)
Persimpangan adalah simpul dalam jaringan transportasi dimana dua atau
lebih ruas jalan bertemu , di sini arus lalu lintas mengalami konflik. Untuk
mengendalkan konflik ini ditetapkan aturan lalu lintas untuk menetapkan siapa
yang mempunyai hak terlebih dahulu untuk menggunakan pesimpangan.
Namun, tidak semua konflik persimpangan dapat diselesaikan dengan
menggunakan aturan lalu lintas, seperti contoh lampu lalu lintas. Sehingga pada
kenyataanya setiap hari terjadi kemacetan yang tidak hanya terjadi pada jam kerja
saja tetapi pada jam-jam normal. Contoh dalam kasus tersebut adalah persimpangan
dari arah Sukarno Hatta-Mayjen Panjaitan-MT.Haryono
Di dalam makalah ini kami akan membahas masalah persimpangan jalan
yang ada di depan pintu gerbang Universitas Brawijaya (UB) itu. Persimpangan
tersebut dikenal sering terjadi kemacetan, dikarenakan persimpangan tersebut
merupakan titik pertemuan arus kendaraan yang berasal dari dan menuju Pusat
Kota Malang, Kota Batu, Kota Surabaya, Kawasan Kampus Universitas Brawijaya
maupun lingkungan sekitar.
Akibat kemacetan yang kini jadi langganan di persimpangan tersebut, para
pengemudi mengeluh, Sebab kemacetan parah tidak terjadi pada jam sibuk saja
seperti pagi dan sore menjelang magrib. Selain para pengemudin, para mahsiswa
Universitas Brwajiyapun mengeluh karena merasa mendapatkan dampak buruknya.
Beberapa diantara keluhan mahasiswa adalah, bagi mahasiswa pejalan kaki (mereka
berjalan kaki ketika menuju kampus) merasa perjalanannya sedikit terhambat
karena harus mengantri ketika ingin menyebrang menuju gerbang utama yang telah
dipenuhi oleh kendaraan-kendaraan yang terhalang kemacetan. Keluhan lainnya
adalah akhir-akhir ini jalan di dalam kampus sering di jadikan jalan alternatif oleh
para pengendara bermotor untuk mendapatkan perjalanan yg lebih singkat dan
untuk menghindari kemacetan. Hal ini membuat para mahsiswa terganggu baik dari
segi polusi udara yg semakin buru, polusi suara yg dapat mengganggu kegiatan
mengajar, serta volume kendaraan yg lalu-lalang mengurangi kenyamanan ketika
mahasiswa beraktifitas didalam kampus.
Dari dampak-dampak kemacetan di daerah persimpangan sukarno-hatta
tersebut kami ingin menganilisis penyebab-penyebab terjadinya kemacetan
tersebut yang sering sekali di eluh-eluhkan oleh masyarakat.
1.2 Tujuan Studi
Tujuan studi pada permasalahan dalam makalah ini adalah:
1. Melakukan analisis terhadap kejadian kemacetan di persimpangan jalan
sukarno-hatta (depan pintu gerbang fakultas ekonomi UB)
2. Analisa perilaku pengendara atas terjadinya kemacetan di persimpangan jalan
sukarno-hatta(depan pintu gerbang fakultas ekonomi UB)
3. Analisa strategi untuk menangani kemacetan di persimpangan jalan sukarno-
hatta (depan pintu gerbang fakultas ekonomi UB)
4. Merekomendasikan strategi arus jalur kendaraan untuk persimpangan jalan
sukarno-hatta (depan pintu gerbang fakultas ekonomi UB)
BAB 2
TEORI DAN PERMASALAHAN
2.1 Review Teori/Karakteristik
Karakteristik arus lalu lintas pada persimpangan Jalan MT.Haryono- Sukarno
Hatta- DI.Panjaitan-Jalan Tembus Universitas Brawijaya meliputi:
Hirarki dan kondisi geometrik persimpangan. Aktivitas sisi jalan yang terdapat di
sekitar persimpangan meliputi :
1. Parkir on street kendaraan roda empat terdapat pada sisi selatan Jalan
MT.Haryono depan kawasan Kampus Universitas Brawijaya
2. Aktivitas angkutan kota untuk menunggu, menaikkan, dan menurunkan
penumpang di Jalan MT.Haryono dan Jalan DI. Panjaiatan sekitar
persimpangan
Volume Kendaraan
Volume kendaraan tertinggi pada persimpangan mencapai 8.219,80
smp/jam pada hari kerja peak pagi. Komposisi kendaraan pada persimpangan
didominasi oleh kendaraan bermotor dengan prosentase 97% yang terdiri dari
kendaraan ringan, kendaraan berat, dan sepeda motor. Kendaraan bermotor
yang paling dominan pada persimpangan dengan prosentase 66% dari arus total
persimpangan
(tambahin ya Rin!! Makasih )
2.2 Kondisi/Situasi/Kasus yang dibahas
BAB 3
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
3.1 Pembahasan
Persimpangan jalan adalah suatu daerah umum dimana dua atau lebih ruas jalan
(link) saling bertemu /berpotongan yang mencakup fasilitas jalur jalan (roadway) dan
tepi jalan (road side) , dimana lalu lintas dapat bergerak didalamnya. Persimpangan ini
adalah merupakan bagian yang terpenting dari jalan raya sebab sebagian besar dari
efisiensi, kapasitas lalu lintas , kecepatan, biaya operasi, waktu perjalanan, keamanan
dan kenyamanan akan tergantung pada perencanaan persimpangan tersebut. Setiap
persimpangan mencakup pergerakan lalu lintas menerus dan lalu lintas yang saling
memotong pada satu atau lebih dari kaki persimpangan dan mencakup juga pergerakan
perputaran. Pergerakan lalu lintas ini dikendalikan berbagai cara, bergantung pada
jenis persimpangannya.
Namun tidak semua persimpangan memberikan solusi efisiensi bagi pengguna
sarana dan prasarana jalan raya, contohnya saja yang akan kami bahas di Kota Malang.
Bertambahnya jumlah kendaraan bermotor di Kota Malang berpotensi
memunculkan masalah kemacetan yang luar biasa dalam beberapa tahun mendatang.
Saat ini, beberapa ruas jalan di Kota Malang kerap terjadi kemacetan dan antisipasi
pelebaran tampaknya sulit untuk dilakukan. Sebagai salah satu kota pendidikan dan
kota wisata di Jawa Timur, Kota Malang pada tahun 2015 mendatang, diprediksi akan
terancam terjadi kemacetan total. Prediksi tersebut dilihat dari kinerja Pemkot yang
sampai kini belum ada upaya perencanaan pembuatan jaringan jalan untuk tahun 2010-
2030.
Simpul-simpul kemacetan itu berada di tiga titik utama. Pertama adalah
pertigaan depan kampus UB. Selain banyaknya kendaraan yang memotong jalan untuk
masuk ke kampus, volume kendaraan yang masuk dari Jl. Soekarno Hatta juga terus
mengalami peningkatan. Simpul kemacetan kedua adalah bertemunya arus dari Jl.
Gajayana dipertigaan lampu merah jl. MT. Haryono. Lebarnya badan jalan di pertigaan
yang tidak mengalami pelebaran dengan tikungan siku yang patah, memperlambat arus
kendaraan dan menyebabkan kelumpuhan arus. Sementara simpul kemacetan yang
ketiga adalah depan pasar Dinoyo, yang berdekatan dengan kampus Unisma.
Persimpangan jalan MT.Haryono-Jalan DI.Panjaitan-Jalan Sukarno Hatta
merupakan salah satu persimpangan di Kota Malang. Dibukanya akses “Jalan Tembus”
Universitas Brawijaya mempengaruhi kinerja persimpangan Jalan MT. Haryono-Jalan
DI.Panjaitan-Jalan Sukarno Hatta yaitu bertambahnya beban kendaraan dan konflik lalu
lintas pada persimpangan.
Volume kendaraan yang keluar masuk kampus Universitas Brawijaya dengan
melintasi Gerbang Utara Ekonomi memiliki proporsi yang cukup tinggi dan
berpengaruh terhadap tingkat pelayanan persimpangan. Proposi kendaraan yang
keluar masuk Universitas Brawijaya pada hari libur mencapai 9,9% pada peak pagi dan
pada hari kerja mencapai 11,05% dari arus kendaraan total persimpangan pada jam
puncak.
Pengaruh gerbang utara ekonomi (Jalan Tembus Universitas Brawijaya) dapat
diketahui dari perubahan nilai derajat kejenuhan dan perubahan nilai kapasitas sisa.
Perubahan nilai derajat kejenuhan rata-rata sebesar 4,13% pada hari libur dan 4,50%
pada hari kerja. Peningkatan nilai Ds pada persimpangan mengakibatkan meningkatnya
nilai kapasitas sisa pada persimpangan sebesar 418,77 smp/jam pada hari libur pada
peak siang dan pada hari kerja peak pagi mencapai 442,20 smp/jam.
Ada beberapa analisa penanganan masalah persimpangan melalui manajemen
lalu lintas pada jam puncak hari kerja meliputi:
1. Peningkatan kapasitas persimpangan melalui skenario penertiban aktivitas
parkir on street
2. Peningkatan kapasitas persimpangan melalui skenario penertiban aktivitas
angkutan kota
3. Pananganan arus lalu lintas melalui skenario pengaturan sistem sirkulasi
kendaraan menjadi satu arah pada Jalan Tembus Universitas Brawijaya dari
arah utara ke selatan berdampak pada pengalihan kendaraan
4. Penanganan arus lalu lintas melalui skenario pengaturan sistem buka tutup
pada Gerbang Utara Ekonomi saat peak hours
5. Penanganan arus lalu lintas dan peningkatan kapasitas persimpangan
melalui skenario penertiban aktivitas sisi jalan dan pengaturan sirkulasi
kendaraan menjadi jalan satu arah masuk Universitas Brawijaya
Telah banyak cara yang dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi adanya
kemacetan di Persimpangan Jl. Sukarno Hatta Malang tersebut, salah satunya dengan
memasang lampu traffict light meskipun keberadaan lampu tersebut belum mampu
mengatasi secara maksimal. Berdasarkan kajian Dinas Perhubungan (Dishub) Kota
Malang, salah satu cara untuk mengatasi kemacetan tersebut adalah menutup akses
masuk kendaraan dari Jl Soekarno Hatta yang langsung menuju pintu masuk kampus
Universitas Brawijaya bagian belakang, di Jl Mayjen Panjaitan.
Dijelaskan, arus lalu lintas dari Jembatan Jl Soekarno Hatta hanya dapat
menampung dua lajur kendaraan. Idealnya di ujung jembatan itu harus ada 2 arus, yaitu
kendaraan yang akan belok kanan ke Jl MT Haryono dan kendaraan yang belok krii ke Jl
Mayjen Panjaitan. Tetapi saat ini yang terjadi terdapat 3 arus, yaitu belok kiri ke Jl MT
Haryono, lurus menuju Kampus UB dan belok kiri ke Jl Mayjen Panjaitan. Adanya tiga
arus tersebut mengakibatkan kelambatan laju kendaraan karena ada kendaraan yang
pindah dari lajur kiri ke kanan atau sebaliknya.
“Kalau tidak ingin macet, dari Soekarno Hatta itu mestinya harus ada 2 jalur
yaitu ke Jl MT Haryono dan Jl Mayjen Panjaitan, sehingga arus kendaraan dari Jembatan
Soekarno Hatta sudah terbagi 2 arus kiri dan kanan. Sedangkan kendaraan yang akan
masuk ke kampus UB harus dialihkan,” jelasnya. Untuk memberikan kesempatan bagi
kendaraan yang akan masuk ke Kampus UB, arusnya akan dialihkan dengan cara belok
kiri menuju Jl Mayjen Panjaian dan selanjutnya dapat putar balik. Hal ini kemungkinan
akan menimbulkan kemacetan baru.
Namun, kemacetan akibat putar balik itu tidak akan terjadi apabila Kampus UB
segera merealisasikan pembangunan jalan tembus dari Samantha Krida menuju Jl
Mayjen Panjaitan. “Ada rencana pembangunan jalan dari Samantha Krida menuju Jl
Mayjen Panjaitan, karena itu kami mendorong agar pembangunannya dapat
dipercepat,” harapnya. Mengenai rencana arus langsung dari Jl MT Haryono ke Jl Mayjen
Panjaitan, Yusuf menyatakan kalau hal itu akan mengurangi banyak pemicu kemacetan
karena banyak kendaraan menuju Jl Mayjen Panjaitan tidak perlu putar balik ke Jl
Soekarno Hatta tapi dapat melaju lurus. Ini dapat mengrangi penumpukan kendaraan
yang berada di Jl Seokarno Hatta.
3.2 Kesimpulan (menjawab tujuan)
(Untuk Ira, Tujuan Studi-nya segera kirim ke aku ya, supaya aku bisa
bikin kesimpulan, Makasih )
Daftar Pustaka
http://kangnarada.wordpress.com/tag/universitas-brawijaya/
http://id.wikipedia.org/wiki/Persimpangan
http://memoarema.com/politik/kota-malang/kemacetan-simpang-soekarno-hatta-tutup-jalan-masuk-ub/#axzz1pupgHqVT
http://elibrary.ub.ac.id/bitstream/123456789/23349/1/Pengaruh-Jalan-Tembus-Universitas-
Brawijaya-Terhadapa-Kinerja-Persimpangan-Jalan-MT.Haryono-Jalan-Sukarno-Hatta-Jalan-
DI.Panjaitan..pdf