makalah perkawinan jawa tengah

13
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat -Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk melengkapi nilai tugas matakuliah Ilmu Budaya Dasar dalam semester pertama ahun ajaran 2014/2015. Selain itu, penulis ingin berbagi pengetahuan mengenai “Upacara Perkawinan Adat Jawa“ dalam makalah ini.

Upload: majus-sikaraja

Post on 15-Feb-2016

579 views

Category:

Documents


47 download

DESCRIPTION

reda

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Perkawinan Jawa Tengah

KATA PENGANTAR        Puji syukur penulis panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

rahmat -Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas tepat pada waktunya.            Makalah ini disusun untuk melengkapi nilai tugas matakuliah Ilmu Budaya Dasar dalam semester pertama ahun ajaran 2014/2015. Selain itu, penulis ingin berbagi pengetahuan mengenai “Upacara Perkawinan Adat Jawa“ dalam makalah ini.

Page 2: Makalah Perkawinan Jawa Tengah

DAFTAR ISIBAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….A.LATAR BELAKANG……………………………………………………...B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………..C. TUJUAN……………………………………………………………………D. MANFAAT………………………………………………………………… BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………... BAB III PENUTUP

Page 3: Makalah Perkawinan Jawa Tengah

BAB IPENDAHULUAN

Perkawinan adalah ikatan sosial atau ikatan perjanjian hukum antar pribadi yang membentuk hubungan kekerabatan Perkawinan juga merupakan suatu pranata dalam budaya setempat yang meresmikan hubungan antar pribadi yang biasanya intim dan seksual. Perkawinan umumnya dimulai dan diresmikan dengan upacara pernikahan. Umumnya perkawinan dijalani dengan maksud untuk membentuk keluarga. Tergantung budaya setempat bentuk perkawinan mempunyai tata cara yang  berbeda-beda.

Etimologis Pernikahan adalah bentukan kata benda dari kata dasar nikah; kata itu berasal dari bahasa Arab yaitu kata nikkah yang berarti perjanjian perkawinan; berikutnya kata itu berasal dari kata lain dalam bahasa Arab yaitu kata nikah yang berarti persetubuhan.

Tujuan perkawinan adalah :

1.      Untuk mendapatkan keturunan

2.      Untuk meningkat derajat dan status social baik pria maupun wanita

3.      Mendekatkan kembali hubungan kerabat yang sudah renggang

4.      Agar harta warisan tidak jatuh ke orang lain.

Di Jawa Tengah seperti juga di tempat lain, pada prinsipnya perkawinan terjadi karena keputusan dua insan yang saling jatuh cinta. Itu merupakan hal yang prinsip. Meski ada juga perkawinan yang terjadi karena dijodohkan orang tua yang terjadi di masa lalu. Sementara orang  - orang tua zaman dulu memberi pepatah : “ witing tresno jalaran soko kulino” artinya : cinta tumbuh karena terbiasa.

Di Jawa Tengah di mana kehidupan kekeluargaan masih kuat, sebuah perkawinan tentu akan mempertemukan dua buah keluarga besar. Oleh karena itu, sesuai kebiasaan yang berlaku, kedua insan yang berkasihan akan memberitahu keluarga masing – masing bahwa mereka telah menemukan pasangan yang cocok dan ideal untuk dijadikan suami / istrinya. 

A.latar belakang

Upacara perkawinan adat pengantin Jawa sebenarnya bersumberdar i t radis i kera ton. Bersamaan dengan i tu lahi r pula seni ta ta r iaspengantin dan model busana pengantin yang aneka ragam. Seiringperkembangan zaman, adat istiadat perkawinan tersebut, lambat

Page 4: Makalah Perkawinan Jawa Tengah

launbergerak ke luar tembok kera ton. Sekal ipun sudah dianggap mi l ikm a s y a r a k a t , t a p i m a s i h b a n y a k c a l o n p e n g a n t i n y a n g r a g u - r a g u m e m a k a i b u s a n a p e n g a n t i n b a s a h a n ( b a h u t e r b u k a ) y a n g k o n o n hanya diperkenankan bagi mereka yang berkerabat dengan keraton.Secara kodrati, manusia diciptakan berpasang-pasangan (Q.S. Ar-Ruum : 21) dengan harapkan mampu hidup berdampingan penuh rasacinta dan kasih sayang. Dari sini tampak bahwa sampai kapan pun,m a n u s i a t i d a k m a m p u h i d u p s e o r a n g d i r i , t a n p a b a n t u a n d a n k e h a d i r a n o r a n g l a i n d a n S a l a h s a t u c a r a y a n g d i p a k a i u n t u k melambangkan bersa tunya dua insan yang ber la inan jenis dan sah menurut agama dan hukum adalah pernikahan. Dalam makalah ini,penulis akan mencoba mendeskripsikan tata upacara pernikahan adat Jawb. rumusan masalah

Page 5: Makalah Perkawinan Jawa Tengah

A.Proses Sebelum Melaksanakan Upacara Perkawinan Jawa tengah

A.    Mencari dan Menentukan JodohBagi orang tua perjaka dan orang tua gadis bila mencari dan menentukan jodoh memberi pedoman dinamakan “Trianji” , yaitu “ Bibit, Bebet, dan Bobot” Meskipun pedoman tersebut merupakan warisan kuno, namun masih cukup relevan dalam era modern, hanya penerapannya perlu disesuaikan dengan perkembangan. Makna Bibit, Bebet dan Bobot1.      Bibit , yaitu menyangkut faktor keturunan, apakah sang perjaka atau gadis dari keturunan yang baik atau tidak, biasanya keluarga yang baik akan menurunkan keluarga dan anak yang baik juga dan sebaliknya.2.      Bebet, yaitu menyangkut perilaku atau budi pekerti dari calon menantu.3.      Bobot, yaitu  menyangkut kepribadian sang calon menantu termasuk pendidikan, sudah mempunyai pekerjaan yang tetap, memiliki masa depan yang baik atau tidak, penampilannya, watak serta kepribadian yang positif. Bobot ini sangat menentukan kebahagiaan di masa mendatang bila kelak berkeluarga. B.     Peran Orang Tua dalam Menentukan Jodoh

Pada zaman Era Baru 2000-an, perkembangan zaman membawa pengaruh adanya pergeseran nilai – nilai tata kehiupan. Bila zaman dulu pepatahnya : “Gudel Nyusu Kebo” sekarang sudah berbalik pepatahnya menjadi “Kebo Nyusu Gudel” yang maknanya: orang tua hanya mengikuti kemauan anak saja. Sang perjaka dan sang gadis bebas dalam menentukan jodohnya sedangkan orang tua hanya merestui. Namun prinsip-prinsip dalam menentukan jodoh masih berperan penting. C.     Tatacara Melamar Seorang Gadis-          Melamar langsung Pihak orangtua perjaka dan keluarganya berkunjung ke rumah orangtua sang gadis. Dalam tata cara semacam ini pihak keluarga gadis perlu ada seorang sebagai pembawa acara dan dari pihak keluarga perjaka perlu juga seorang sebagai pengantar pembicaraan.  -          Pelamaran tidak langsung melainkan melalui surat

Page 6: Makalah Perkawinan Jawa Tengah

Apabila keluarga Jawa hendak bebesanan dengan non- Jawa yang jaraknya cukup jauh, sebaiknya melamar seorang gadis melalui surat pelamaran. D.    Tanda Pengikat dan Menentukan Hari Baik         Tanda Pengikat ( Tali Kasih )

Tanda pengikat atau peningset dilaksanakan oleh calon mampelai pria setelah lamarannya diterima oleh orangtua gadis. Tanda pengikat adalah pemberian sejumlah barang dari sang perjaka kepada gadis pilihannya guna memantapkan ikatan cinta antara calon mempelai pria dan calon mempelai pria dan calon mempelai wanita.Dalam pengertian adat masyarakat Jawa masa pertunangan adalah bila lamaran sang perjaka sudah diterima dan telah disetujui oleh kedua belah pihak orangtua dengan ditandai ikatan kasih atau bisa dikatakan masa pertunangan adalah masa penantian atau menunggu datangnya hari peresmian perkawinan mereka berdua.

Apabila masa pertunangan mulus, lancar dan tidak timbul masalah serius, makan masa penantian terlampaui, dan selanjutnya pernikahan mereka dilangsungkan. Namun demikian bila dalam masa pertunangan timbul hal-hal yang sekiranya kurang pas, maka pertunangan dapat dibatalkan. Pembatalan boleh datang dari pihak perjaka maupun pihak gadis.         Menentukan Hari Baik Untuk Perkawinan

Dalam pelaksanaan hajatan perkawinan yang perlu diperhitungkan hari dan tanggalnya adalah pada saat akad nikah. Hal ini menyangkut adat Jawa yaitu adanya perhitungan hari kelahiran atau weton kedua belah pihak calon pengantin. Mengapa harus mencari hari baik untuk melaksanakanpernikahan ? karena apabila melaksanakan hajat mantu kalau dimulai dengan hari baik, maka setidaknya menghasilkan sesuatu yan menyenangkan. Meskipun terdapat gangguan namun dapat segera diatasi sehingga semua merasa senang.

Zaman sekarang tidak banyak orang tua yang memahami perhitungan-perhitungan untuk mencari dan menentukannya. Sebenarnya, perhitungan-perhitungan tersebut mempunyai nilai filosofis tetapi tidak dapat diuraikan secara rasional atau ilmiah.

   

E.     Persiapan Pelaksanaan Upacara Perkawinan Adat Jawa         Pemasangan tarub

Tarub adalah bangunan tambahan sementara yang dibuat di sekeliling rumah yang khusus untuk menyelenggarakan hajatan. Secara rasional tarub bisa dimaksud dengan

Page 7: Makalah Perkawinan Jawa Tengah

membuat tambahan tempat untuk menampung para tamu. Tetapi pembuatan tarub menurut adat harus disertai dengan bermacam-macam sesaji untuk mohon “ keselamatan lahir batin “.          Sarana Tarub dan Maknanya1.      Janur KuningMaknanya setiap orang yang melakukan sesuatu dengan maksud baik, tulus dan ikhlas yang dilandasi dengan hati suci selalu memasang janur kuning agar selamat dan berhasil baik.2.      Sepasang Pohon Pisang RajaMaknanya :-        Pohon pisang mempunyai sifat dapat hidup di mana saja, maka pasangan pengantin baru kelak dapat mencari kehidupan di mana saja.-        Pohon pisang tahan terhadap segala cuaca, maka diharapkan agar pasangan pengantin baru kelak dapat menyesuaikan kehidupannya dengan adat istiadat dan lingkungan di mana mereka bertempat tinggal.-        Pohon pisang mempunyai sifat, sebelum berbunga dan berbuah tidak akan mati, dan rela mati setelah berbuah. Untuk itu diharapkan agar pasangan pengantin baru selalu berusaha tanpa putus asa sebelum apa yang dicita-citakan tercapai.-        Dipilih pisang raja, dimaksudkan agar pasangan pengantin baru kelak dapat mengayomi putra-putrinya seperti halnya seorang raja mengaomi rakyatnya.3.      Dua Batang Tebu WulungMaknanya seseorang yang ingin menikah sudah mempunyai kebulatan tekad dan tidak ragu-ragu lagi.4.      Daun BeringinSifat daun beringin yang besar dan rindang itu, dapat untk tempat berteduh dikala hujan dan berlindung saat panas terik. Jadi daun beringin mempunyai makna agar pasangan pengantin kelak mendapatkan tempat untuk berteduh dalam hal ini rumah untuk melindungi dan mengayomi keluarga.5.      PadiMempunyai makna agar pasangan pengantin kelak selalu kecukupan makan, mudah mendapatkan rezeki yang halal demi kesejahteraan dan kemakmuran keluarga.6.      CengkirCengkir yaitu buah kelapa yang masih muda sekali dan belum dapat dimakan sama sekali. Cengkir singkatan dari kata “kecenging pikir” artinya pikiran sudah kencang atau

Page 8: Makalah Perkawinan Jawa Tengah

bulat. Jadi pasangan pengantin pikirannya sudah bulat untuk membina keluarga sejahtera. F.      Upacara Siraman            Siraman berasal dari kata siram, yaitu mandi. Upacara siraman untuk pasangan calon pengantin adalah untuk membersihkan jasmani cukup dengan sabun mandi sedangkan membersihkan rohani adalah dengan doa.memohon kepada Tuhan agar pasangan calon pengantin diampuni dosa-dosanya.G.    Malam Midadareni             Mempunyai arti yaitu malam untuk memohon berkat Tuhan agar pelaksanaan akad nikah calon pengantin berjalan dengan lancar tanpa ada gangguan apapun. Pada malam ini tamu yang hadir tidak tidur untuk berdoa kepada Tuhan agar memberikan keselamatan untuk keluarga dan tamu yang diundang.H.    Upacara Nyantri            Artinya adalah seorang yang mengabdikan dirinya kepada seorang resi/begawan untuk mendapatkan ilmu dan kesaktian. Zaman sudah berubah sehingga makna nyantri hanya diambil intisarinya saja yaitu pada waktu malam midadareni dan nyantri pengantin putra tidak boleh bertemu dengan pengantin putri.

Pada malam midadareni diadakan “ upacara Suapan Terakhir “ maknanya pada saat itulah sang Ibu yang didampingi sang Ayah sudah berakhir memberi makan (suap) yang selanjutnya pengantin wanita dan suaminya dapat mencari makan sendiri dengan bekerja, yang jelas tidak tergantung orangtua sendiri.

B.Upacara Akad Nikah dan Panggih Pengantin            Akad nikah adalah pengesahan perkawinan antara pria dan wanita menurut agama yang dianutnya. Kalau di zaman dulu mas kawinnya berupa uang, lalu ada srah-srahan berbentuk barang misalnya gelang, kalung, cincin, kain, baju, sepatu, dan lain-lain. Sesuai dengan perkembangan zaman, maka masyarakat mengubah maskawin menjadi bentuk perlengkapan rohani.            Upacara panggih adalah upacara temu antara pengantin putra dengan pengantin putri. Upacara panggih adalah upacar puncak dalam upacara perkawinan adat Jawa. Pada dasarnya upacara panggih ini merupakan kesaksian masyarakat dan keluarga bahwa pengantin putra dan pengantin putri secara resmi sudah sah menjadi suami istri. Harapan-harapannya agar pasangan pengantin akan hidup bahagia

Page 9: Makalah Perkawinan Jawa Tengah

kemudian hari. Upacara panggih beraneka ragam bentuknya sesuai dengan daerah masing – masing.            Upacara panggih secara lengkap terdiri dari 16 tahapan. Tetapi dalam pelaksanaan 16 tahapan tersebut dapat disesuaikan dengan keadaan setempat. Tahapannya :1.      Upacara Balangan Sirih ( Sadak )Sirih atau sadak sebagai lambang kasih sayang antara suami istri. Dalam upacara ini artinya saling melempar kasih sayang dan cinta murni.2.      Upacara Wiji DadiUpacara ini merupakan permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan harapan keluarga agar pasangan pengantin kelak berhasil memenuhi tugas secara biologis untuk melangsungkan keturunan. 3.      Sindur BinayangYaitu kedua pengantin berjajar dengan posisi pengantin pria di kanan dan pengantin wanita di kiri. Ayah pengantin wanita berjalan di depan sebagai panutan pasangan pengantin dengan pedoman “Sang Ayah ing ngarsa sung tuladha”. Sedangkan pasangan pengantin di tengah sebagai “Ing madya mangun karsa”, dan sang Ibu dibelakang untuk “Tut wuri handayani”.4.      Upacara NimbangYaitu bahwa sang menantu sudah menjadi anaknya sendiri sama dengan pengantin wanita yang memang anaknya sendiri.5.      Upacara NandurMaknanya adalah menanamkan pengantin dengan disertai doa untuk memohon kepada Tuhan agar pengantin yang ditanam dapat tumbuh subur dalam membina rumah tangga baru yang dilandasi pupuk kasih sayang.  6.      Upacara Kacar – KacurUpacara ini melambangkan pemberian nafkah atau hasil kerja atau gaji dari suami kepada sang istri.7.      Upacara Kembul DhaharYaitu pengantin putra dan pengantin putri saling suap-suapan.8.      Upacara Rujak DeganMempunyai maksud bahwa ayah dan ibu pengantin utri sudah merasa puas karena sudah terlaksana memangku hajad menikahkan putrinya.9.      Upacara Mertui

Page 10: Makalah Perkawinan Jawa Tengah

Selama proses upacara adat dari nomor 1 sampai 8, pengantin putra belum diperkanankan hadir. Pada upacara mertui inilah orang tua pengantin putri menjemput besan yaitu orang tua pengantin putra.10.  Upacara SungkemanMakna upacara sungkeman adalah bahwa pasangan pengantin baru dalam batin menyampaikan rasa hormat yang setinggi- tingginya, kepada mereka yang telah membimbing, mendidik dan mengasuh sejak lahir sampai dewasa.11.  Upacara Tukar KalpikaUpacara tukar kalpika sama saja dengan upacara tukar cincin. Sebenarnya, upacara tukar cincin adalah pengaruh budaya negara Barat-Eropa. Asli adat Jawa tidak ada, namun karena mengandung arti yang mendalam maka perlu diambil untuk melengkapi dan memperkaya upacara pangih.12.  Upacara SambutanPidato sambutan sebenarnya kesempatan yang paling baik bagi pemangku hajat untuk menyampaikan rasa gembira dan bersyukur kepada Tuhan bahwa permohonannya telah terkabul yaitu mengawinkan putrinya.13.  Upacara Pemberian Doa RestuInti upacara pemberian doa restu adalah agar segenap tamu yang hadir memberikan doa dan restu agar pengantin baru mendapatkan kebahagiaan dalam membangun rumah tangga yang baru.14.  Upacara Kirab PengantinTujuan upacara kirab pengantin adalah untuk memberi kesempatan kepada segenap tamu undangan termasuk anggota panitia dan pembantu- pembantu yang ikut bekerja untuk keperluan hajatan agar dapat melihat dari dekat wajah sang mempelai baru.15.  Jamuan Santap BersamaJamuan santap bersama dalam bahasa Jawa disebut “ Kembul Bojana Andrawina ”. Pada acara ini para tamu memberi doa restu kepada pasangan pengantin dan ucapan selamat kepada orang tua kedua mempelai dan langsung mengambil hidangan / santapan.16.  Upacara BubaranTanda – tanda upacara bubaran ditandai dengan dibunyikannya Gendhing – gendhing ayak – ayak Pamungkas. Pada saat itu pasangan pengantin didampingi orangtua kedua pengantin dan beberapa keluarga berdiri di depan teras ( jika acara di adakan di rumah ) untuk menerima pemberian doa – restu dari para tamu dan setelah itu tamu langsung pulang. 

Page 11: Makalah Perkawinan Jawa Tengah

Daftar PustakaBratawijaya, Thomas Wiyasa,Upacara Perkawinan Adat Jawa, Pustaka Sinar Harapan, Cetakan Pertama, Jakarta, 2006.R. Danang Sutawijaya,R. M. A Sudi Yatmana, Upacara penganten, Penerbit Aneka Ilmu, Semarang, 1986.Marbangun Harjowiyogo, Adat Istiadat Jawa, Patna, Bandung, 1976.http://www.acicis.murdoch.edu.au/hi/field_topics/adams.pdfhttp://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20160911-RB02M45n-Niliai-nilai%20bydaya.pdf