makalah perang

22
Perang antar suku Madura dan Dayak di Sanggauledo - Kalimantan pada bulan Desember 1996 hingga Januari 1997. Gambar kepala anak kecil dari suku Madura yang dipotong kepalanya. Mereka melihat tanpa memiliki perasaan, justru bangga. Lihat ekspresi wajahnya. Persiapan sebelum perang antar suku yang terjadi di Nias pada tanggal 3 November 2004.

Upload: rickyrefandi

Post on 08-Nov-2015

42 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

makalah perang

TRANSCRIPT

Perang antar suku Madura dan Dayak di Sanggauledo - Kalimantan pada bulan Desember 1996 hingga Januari 1997. Gambar kepala anak kecil dari suku Madura yang dipotong kepalanya. Mereka melihat tanpa memiliki perasaan, justru bangga. Lihat ekspresi wajahnya.

Persiapan sebelum perang antar suku yang terjadi di Nias pada tanggal 3 November 2004.

Perang antar suku yang terjadi di Nias pada tanggal 3 November 2004.

Kerusuhan di penjara secara brutal semakin menjadi-jadi, obat-obatan terlarang dan narco-terorisme menghantui penduduk sipil. Dan jika anda selamat dalam seluruh bencana itu - piranha sedang menunggu anda.

Pada waktu Uni Soviet menginvasi daerah ini, Pasukan Merah Rusia menanam lebih dari 12 juta ranjau darat di Afghanistan. Ratusan orang tewas, tercabik-cabik, dan lumpuh akibat ledakan ranjau yang dipasang.Setelah Uni Soviet mendatangi Taliban ,Taliban menyatakan kontrol wanita dilarang dari pekerjaan dan universitas.Pada 2001, Amerika Serikat menggulingkan Taliban.

Perkelahian antar suku sudah meminta ribuan jiwa di sebelah utara Somalia. Sedangkan di ibu kota, Mogadishu diperebutkan oleh banyak suku dan pemimpin perang.Etiopia pernah menyerang tentara Islamiah di Somalia pada akhir 2006, dan menyebabkan ratusan korban tewas dan ribuan korban penggusuran.

]

Kekerasan banyak terjadi di daerah Darfur di antara milisi pemback-up pemerintah, tentara pemerintah dan kelompok-kelompok pemberontak lokal.Sudan juga telah menyebabkani perang terbuka dengan Cad yang berkaitan dengan konflik Darfur.Sejak 2003, 230.000 orang pengungsi Sudan sudah melarikan diri ke Cad timur dari Darfur.Lebih dari dua juta orang tewas dalam 2 perang saudara yang terjadi selama 50 tahun terakhir.Dengan kondisi gurunnya yang suram, Sudan adalah salah satu tempat yang paling jelek di planet ini.

Penculikan adalah masalah utama di Kolombia. Sedikitnya telah terjadi 2338 kasus penculikan di Kolombia pada tahun 1998. Dan 138 orang di antaranya telah dibunuh oleh para penculiknya. Menempati peringkat 4 dunia sebagai "negara pembunuh" dengan total pembunuhan mencapai 696.800 kasus pada tahun 2006. Target utama para pembunuh adalah para walikota, lusinan dari mereka terbunuh setiap tahunnya.

Bagi rata-rata pelancong, AS cukup aman, tetapi angka tidak pernah berbohong.Ada lebih dari 200 juta senapan di AS dan lebih dari 50 pembunuhan sehari, 10 kali lebih banyak daripada di Jerman.Hampir 5000 orang meninggal setahun di kecelakaan truk, sekitar 6000 meninggal karena kejang-kejang di jalan dan 31000 orang mengakhiri hidup mereka sendiri.

Perang Dunia ke 2

Pada pertengahan tahun 1960an selagi tentara Amerika bertempur di Vietnam

PerangDunia2Pada abad ke-19, Vietnam menjadi wilayah jajahan Perancis. Perancis menguasai Vietnam setelah melakukan beberapa perang kolonial di Indochina mulai dari tahun 1840-an. Ekspansi kekuasaan Perancis disebabkan keinginan untuk menyaingi kebangkitan Britania Raya dan kebutuhan untuk mendapatkan hasil bumi seperti rempah-rempah untuk menggerakkan industri di Perancis untuk menyainpenguasaan industri Britania Raya.

Di Eropa abad ke-19, penjajahan tersebar luas. Kekuatan bangsa Eropa seperti Inggris dan Prancis telah membangun kekuasaan penjajahan di keempat penjuru dunia. Jerman, yang telah membangun kesatuan politiknya lebih lama daripada negara-negara lain, bekerja keras untuk menjadi pelopor dalam perlombaan ini.

Rusia Serang Georgia, 60 Warga Tewas

Ossetia - Angkatan perang Rusia menyerbu Kota Gori, Georgia. Menggunakan pesawat jet tempur, bom-bom di jatuhkan di kota itu. Diantaranya menghantam sebuah blok apartemen,dan akibatnya 60 warga tewas.

Seperi dikutip dari bbc, pada Minggu (10/8/2008), pihak Rusia beralasan serangan itu sebagai upaya pembebasan Kota Ossetia Selatan, Tskhinvali, yang dikuasai Georgia.

Sementara Reuters melaporkan pertempuran yang terjadi antara tentara Georgia dan Rusia, telah menelan korban 129 orang dari pihak Georgia tewas. Sedang pihak Rusia menyatakan 2 pesawat jet mereka ditembak jatuh

KEKERASAN, dan terlebih lagi perang yang melibatkan persenjataan canggih dan sifatnya massal, sesungguhnya adalah pilihan terakhir untuk menyelesaikan persoalan. Sebenarnya, kekerasan dan perang harus dihindari. Namun, entah mengapa, di berbagai negara di dunia yang serba modern dan beradab, perang sering dianggap sebagai solusi pragmatis untuk keluar dari kebuntuan. Dengan dalih demi keamanan dunia dan keselamatan manusia, perang yang sebenarnya sarat kekerasan dan menyengsarakan manusia justru dianggap sebagai jalan pintas yang menjanjikan.

Kondisi yang sangat buruk, makin menggelembungnya Gelembung Ekonomi, tidak seimbangnya nilai komoditi dengan nilai intrinsik uang akan menimbulkan selisih nilai yang bertambah banyak seiring dengan produksi tiap barang yang dikeluarkan. Sangat sulit untuk keluar dari kondisi resesi global ini. Sudah demikian parahnya. Sudah terbukti dengan adanya banyak uang asing yang dimiliki juga tidak membuat kondisi stabil, juga demikian dengan makin banyaknya barang komoditi yang dimiliki suatu negara sama saja tidak membuat stabil negara bersangkutan.

Di saat barang komoditi banyak dimiliki, maka harga makin anjlok. Di saat komoditi sedikit dimiliki, harganya juga bisa menjadi naik dan turun dengan drastis. Contoh, dengan jumlah komoditi yang dimiliki seharusnya Indonesia memiliki posisi tawar yang kuat untuk menaikkan harga, tapi justru yang terjadi sebaliknya. Negara maju juga demikian, dengan uang berlimpah yang dimilikinya juga mengalami keterpurukan begitu dalam, Jepang, USA, negara Eropa, dan lain lain. Kondisi ini butuh penstabilan awal dengan mengatur jumlah uang dan barang yang beredar agar seimbang. Untuk melakukan itu diperlukan besar besaran dalam memindahkan barang dan jasa antar negara secara ekstrem. Jalan yang paling tidak terkena dampak Hukum Kedaulatan Bangsa-bangsa adalah Perang Global, yaitu Perang Dunia III. Akankah Perang Dunia III akan terjadi? semoga saja tidak terjadi karena dampak yang ditimbulkan sudah dirasakan oleh kakek nenek kita dahulu. Sangat mengerikan. Semoga Resesi Global ini bisa pulih dalam waktu 1-2 tahun ini. - fit4global

sebelah kiri ini koboi petualang lagi nyusun taktik perang,ditengah Gue lagi ngatur taktik strategi perang dan kita lihat dari kanan team elang menurunkan pasukan diPerak kota Surabaya

Perang Vietnam, juga disebut Perang Indochina Kedua, adalah sebuah perang yang terjadi antara 1957 dan 1975 di Vietnam. Perang ini merupakan bagian dari PerangDingin.

Dua kubu yang saling berperang adalah Republik Vietnam (Vietnam Selatan) dan Republik Demokratik Vietnam (Vietnam Utara). Amerika Serikat, Korea Selatan, Thailand, Australia, Selandia Baru dan Filipina bersekutu dengan Vietnam Selatan, sedangkan USSR dan Tiongkok mendukung Vietnam Utara yang merupakan negara komunis.

perwira Inggris memerintahkan serdadunya memanjat keluar dari parit. Namun, selama pengeboman tersebut para serdadu Jerman berlindung dengan rapat di kedalaman parit persembunyian mereka sehingga tidak terlumpuhkan dan menggagalkan rencana Inggris. Begitu serdadu Inggris bergerak melintasi garis depan, serdadu Jerman muncul menyerang mereka dengan senapan mesinnya. Sejumlah total 20.000 serdadu Inggris tewas dalam beberapa jam pertama perang tersebut. Di dalam kegelapan malam itu, daerah di antara dua garis pertempuran penuh dengan puluhan ribu mayat dan juga serdadu yang terluka, yang mencoba merangkak mundur.Konflik Di TimikaSenin, 01 September 2003 | 13:54 WIB

Situasi kota Timika yang sejak Sabtu (30/8) dikabarkan berangsur-angsur pulih, tiba-tiba dikejutkan lagi oleh aksi kerusuhan Minggu (31/8) malam, sekitar pukul 23.30 WIT.

Kerusuhan antara pendatang dan pribumi ini menelan tujuh korban, dua diantaranya tewas ditempat, yakni Ismail dan Saharuddin, karena penikaman.

Sedangkan korban lainnya, empat diantaranya mengalami luka berat karena terkena tusukan di dada dan satu korban mengalami kondisi yang kritis. Kelima korban itu sampai saat ini masih berada di Rumah Sakit Mitra Masyarakat di SP V, Timika.

Ketujuh korban pada Minggu malam naas itu adalah para tukang ojek yang beroperasi di sekitar wilayah Sempang, Kwamki Lama, dan sekitar SP III, semuanya di Jalan Hasanuddin, kota Timika.

Jenazah Saharuddin dan Ismail yang disemayamkan di Masjid Darussalam dipenuhi oleh masyarakat pendatang di kota Timika. Para Muspida Kabupaten Mimika dan Kapolres Kabupaten Mimika AKBP Paulus Waterpauw juga nampak hadir melayat kedua jenazah tersebut.

Salah satu perwakilan tukang ojek, menghimbau kepada Muspida Kabupaten Mimika dan pihak kepolisian untuk segera menyelesaikan kasus ini. Umar, tukang ojek, menjelaskan bahwa para tukang ojek telah diimbau agar jangan beroperasi terlalu malam dan juga tidak diperbolehkan mengangkut orang pribumi (asli Papua).

Ketua Dewan Adat Papua Tom Beanal menyesalkan kejadian ini yang dikhawatirkan akan menjurus ke permasalahan antar etnis. Permasalah ini bisa saja terjadi karena ini terletak antara konflik yang terjadi antara pro dan kontra dan di dalamnya kemungkinan ada orang yang menyusup."

Situasi kendaraan di kota Timika sampai dengan pukul 17.00 WIT lumpuh. Tidak ada ojek, kendaraan umum ke luar kota, dan juga tidak ada angkutan umum, seperti angkot dan bus, yang biasa melayani penduduk Kota Timika. Sedangkan untuk jalur Timika-Kuala Kencana, hanya ada beberapa buah angkutan umum saja.

Aparat kepolisian juga masih berkonsentrasi di titik rawan, di antaranya di Gedung DPRD Kabupaten Mimika, Kantor Tata Disantara (TDS) di Jalan Cenderawasih No 28, Timika dan di sekitar Jembatan Selamat Datang di SP II, Timika.

Konflik PapuaPapua, JIKA berbicara soal perang antarsuku, sering kali orang langsung mengalamatkannya ke suku-suku yang ada di Papua. Di sejumlah daerah Pegunungan Tengah, perang suku yang disebut perang adat memang masih sering terjadi hingga saat ini. Tidak jarang, perang menghasilkan korban jiwa dan dendam yang terus terpelihara.

Pemerintah dan pihak keamanan pun sering dibuat pusing dengan perang ini. Di satu sisi hukum dan keamanan harus ditegakkan, namun di sisi lain mereka justru dihadapkan pada kenyataan budaya bahwa perang itu bagian dari adat istiadat mereka yang harus dihormati.

Namun bagi masyarakat suku Amungme yang tinggal di Opitawak, Desa Banti, yang tinggal di wilayah Pegunungan Tengah Jayawijaya, perang suku tidak lagi dilakukan untuk saling membunuh. Perang suku kini dilakukan untuk melestarikan budaya nenek moyang mereka.

Sebagai bagian dari ritual adat yang terus mereka lakukan, masyarakat Amungme justru menunggu-nunggu upacara ritual perang suku. Pasalnya, sang kepala suku justru telah menyiapkan pesta Bakar Batu dengan puluhan babi yang siap disantap seusai ritual perang.

Kini tidak ada lagi kematian dari perang antarsuku yang dilakukan oleh suku Amungme. Masyarakat justru semakin mendapatkan arti dari hidup bersama dengan berbagai perbedaan yang dimiliki oleh masyarakat lain.

Kesuburan dan kesejahteraanKini perang hanya diperagakan sesuai aslinya tanpa melepaskan panah ke tubuh lawan.

Mengapa mereka tetap melestarikan perang suku meski hanya dilakukan sebatas upacara ritual saja? Bagi mereka, perang itu sendiri bermakna kesuburan dan kesejahteraan. Jika tidak ada perang, ternak babi dan hasil pertanian tidak dapat berkembang.

Selain itu, tanpa perang, kebesaran nama suku tidak akan dipandang oleh suku-suku lainnya. Mereka akan dianggap lemah dan tidak memiliki harga diri di mata suku lain.

Konflik Aceh, 21 Orang GAM Tewas

22/07/2001

Polisi Indonesia mengatakan 21 pemberontak separatis tewas Sabtu kemarin dalam tembak menembak dengan pasukan keamanan di Provinsi Aceh. Seorang jurubicara kepolisian mengatakan yang tewas tersebut adalah para anggota Gerakan Aceh Merdeka, kelompok gerilya yang melancarkan perang kemerdekaan di ujung baratlaut Pulau Sumatra. Seorang jurubicara pemberontak mengukuhkan serangan itu, tetapi membantah pernyataan pemerintah mengenai korban. Pemimpin pemberontak mengatakan, sebagian besar yang terbunuh adalah warga setempat. Pertempuran itu terjadi sehari setelah 6 anggota kaum separatis ditangkap di sebuah hotel di Banda Aceh. Mereka yang ditahan itu adalah anggota sebuah tim perunding yang sebelumnya melangsungkan perundingan dengan para pejabat pemerintah dalam usaha yang gagal untuk menegakkan kembali gencatan senjata.

Mengurai Konflik Etnis di Sambas

Mengapa terjadi konflik antar kelompok etnik di Kalbar? Pertanyaan mendasar tersebut mengusik hampir semua kalangan, dari kalangan akademis, politisi, NGO, budayawan dan kaum agamawan. Masing-masing mereka dengan pertanyaan tersebut melakukan berbagai usaha dalam rangka menjawab pertanyaan tersebut. Hal yang dilakukanpun beragam dari penelitian hingga dialog antar agama.

Masing-masing ingin menguak akar penyebab kerusuhan yang terjadi di Kalbar itu. Salah satu tinjauan yang sekarang sedang tren adalah tinjauan sosial budaya. Hal tersebut terkait dengan asumsi bahwa penyebab konflik disebabkan persoalan budaya.

Secara umum orang terusik oleh kenyataan, dalam setiap kerusuhan, mereka yang selalu menggunakan simbol-simbol budaya yang berkaitan erat dengan spiritualitas dan religi etnik masing-masing.

Aspek inilah yang menjadi fokus penelitian Bambang Hendarta Suta Purwana. Hasil penelitian itu diterbitkan dalam buku ini. Menurut Hendarta, kekerasan itu dikatakan kekerasan kultural dari domain-domain budaya seperti mitos, bahasa dan ideologi yang berfungsi untuk melegitimasi kekerasan langsung seperti penganiayaan, pembunuhan, pengusiran dan perusakan harta benda.

Konflik Antara suku Damal dengan suku Dung di Papua

Jayapura, Sinar HarapanJumlah korban bentrokan antara suku Damal dengan suku Nduga, di Timika, ibukota Kabupaten Mimika, Papua terus bertambah. Hingga Senin (7/6), korban luka-luka dari kedua belah pihak mencapai 79 orang. Mereka sebagian dirawat di RS Mitra Masyarakat Timika dan lainnya di Puskesmas Timika,Bentorkan antar kedua suku itu berlanjut pada Senin pagi di dua tempat,yakni kompleks Kwamki, dan kompleks Djajanti. Dalam bentrokan ini, korban luka-luka dari kedua belah pihak mencapai 39 sembilan orang, masing-masing 13 orang di Kompleks Kwamki Lama, dan 26 orang di Kompleks Djajanti. Mereka langsung dibawa ke RS Mitra Masyarakat. Namun tidak ada korban meninggal, kecuali bentrokan pada Sabtu (5/6) yang mengakibatkan tiga orang tewas dari kedua belah pihakKapolda Papua Irjen Timbul Silaen maupun Kapolres Mikika AKBP Paul Waterpouw masih di Mimika untuk mengupayakan perdamaian kedua belah pihak. Namun upaya ini belum berhasil karena salah satu suku masih berupaya menyamakan jumlah korban tewas. Bentrokan antar suku di Timika terjadi sejak Sabtu (5/6) antara Suku Damal dan Suku Nduga yang mengakibatkan Pedinan Alom dan Junar Murib dari suku Damal tewas, sementara seorang tewas dari Suku Nduga adalah Novi Coom. Korban luka-luka sebanyak 40 orang dan kemudian dilarikan ke RS Mitra Masyarakat dan Puskesmas Timika.Sumber SH di Timika mengatakan bentrok antar suku ini sebenarnya sudah terjadi pada Kamis (20/5). Saat itu ada warga dari Suku Nduga bernama Novi Coom meninggal dunia, dan keluarganya mencurigai kematiannya karena diguna-gunai. Jimmy, salah satu keluarga Novi menyatakan dirinya bisa mencari pelaku yang menyebabkan Novi meninggal, yaitu dengan cara melepaskan panah. Apabila panah tersebut mengenai seseorang maka dialah yang mengguna-gunai Novi sampai meninggal. Ketika panah dilesatkan, ternyata anak panah mengenai paha Mathias Murib warga Suku Damal. Nyawa Mathias pun tidak dapat tertolong dan meninggal. Akan halnya Jimmy si pelaku yang memanah Mathias langsung kabur lari kearah Kwamki Lama dan bersembunyi di rumah keluarganya di Jal.Mambruk Jalur I Kwamki Lama Di saat aparat kepolisian Polres Mimika hendak mengambil si pelaku, oleh keluarga Jimmy tidak mengizinkannya. Sikap keluarga Jimmy inilah yang membuat keluarga (Alm) Mathias yang tinggal di SP 13 dam Jl Sosial Kwamki Lama merasa tersinggung dan langsung menyerang ke Jalur I tempat Jimmy bersembunyi pada hari Sabtu subuh itu. Akhirnya perang Suku di antara Suku Nduga dan Suku Damal tidak dapat terhindarkan pada hari Sabtu (5/6) sekitar Pukul 03:00 WIT sampai Pukul 05:00 WIT, sehingga akibat bentrok itu menyebabkan dua warga tewas yakni Pendinan Alom dan Junar Murib dan sekitar 40-an warga diantara kedua suku ini luka-luka.

Suku Rimba Perang Suku

JAMBI - Tiga orang tewas dalam perang suku yang terjadi antara tiga suku Rimba yang berasal dari Kabupaten Batanghari dengan Suku Rimba Singo Sari Desa Pematang Kabau Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun.

Bentrokan yang terjadi Jumat 12 Desember 2008 itu terjadi hanya akibat persoalan pinjam-meminjam gergaji mesin. Diberitakan ketiga suku yang dipimpin Temenggung Jelitai, Temenggung Melimun dan Temenggung Melanda membawa 50 orang menemui Suku Rimba Singo Sari yang dipimpin Temgenggung Majid, karena dianggap tidak bertanggung jawab dengan kerusakan gergaji mesin yang telah dipinjam.

Cekcok mulut berujung aksi saling serang. Saat bentrokan terjadi satu orang Suku Rimba yang dipimpin tiga temenggung itu, bernama Nunai (30) tewas dengan luka tembak di dada dan luka bacok di kepala.

Kejadian itu pun memicu pembalasan. Dua orang dari pasukan Temenggung Majid terkapar dan menderita luka bacokan. Akibatnya terjadi baku tembak antara kelompok Suku Rimba dari Kabupaten Batanghari dengan suku rimba dari kelompok Temenggung Majid. Korban pun bertambah dua orang dari pihak Suku Rimba Batanghari dan satu orang dari Suku Rimba Singo Sari mengalami kritis dan dilarikan ke RS Hotib Huzuwen Kabupaten Sarolangun.

Korban tewas dari Suku Rimba Kabupaten Batanghari Nunai (30), Besilang (30) dan Melintang Laman (30) dimakamkan di Pemakaman Umum Pematang Kabau kecamatan Pauh (air hitam) pada pukul 18:30 WIB Jumat malam.

Pihak Polres Sarolangun belum bisa memberikan keterangan tentang insiden tersebut. Pemerintah Daerah Kabupaten Sarolangun juga belum bisa dimintai keterangan.