makalah peranan profesi akuntan di pasar modal

Upload: amilya-putri

Post on 14-Oct-2015

396 views

Category:

Documents


60 download

DESCRIPTION

Makalah Peranan Profesi Akuntan Di Pasar Modal

TRANSCRIPT

UJIAN AKHIR SEMESTERPASAR MODAL DAN MANAJEMEN KEUANGAN

MAKALAH

PERANAN PROFESI AKUNTAN DI PASAR MODAL

Dikerjakan Oleh:DESSY LARIMBI

NIM. 2009150414PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BRAWIJAYA2011PERANAN PROFESI AKUNTAN DI PASAR MODALI. PendahuluanPasar Modal

Pasar modal merupakan sarana pembentuk modal dan akumulasi dana yang diarahkan, untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengarahan dana guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional. Sebagai salah satu elemen ekonomi, maka aspek untuk memperoleh keuntungan yang optimal adalah tujuan yang menjiwai pasar modal sebagai lembaga jual beli efek. Di pasar modal, perusahaan mengharapkan akan memperoleh modal dengan biaya murah melalui penjualan dari sahamnya.

Secara umum, pengertian pasar modal adalah pasar abstrak, sekaligus pasar konkret dengan barang yang diperjualbelikan adalah dana yang bersifat abstrak, dan bentuk konkretnya adalah lembar surat-surat berharga di bursa efek. Sehingga pasar modal adalah sarana yang mempertemukan penjual dan pembeli dana. Tempat penawaran penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu bentuk lembaga resmi yang disebut bursa efek. Pengertian bursa efek menurut J. Bogen: Bursa efek adalah suatu sistem yang terorganisasi dengan mekanisme resmi untuk mempertemukan penjual dan pembeli efek secara langsung atau melalui wakil-wakilnya. Fungsi bursa adalah:a. Menciptakan pasar secara terus-menerus bagi efek yang telah ditawarkan kepada masyarakat.

b. Menciptakan harga yang wajar bagi efek yang bersangkutan melalui mekanisme penawaran dan permintaan.

c. Untuk membantu dalam pembelanjaan dunia usaha.

Motif dari perusahaan yang menjual sahamnya adalah untuk memperoleh dana yang akan digunakan dalam pengembangan usahanya, dan bagi pemodal adalah untuk mendapatkan penghasilan dari modalnya. Hubungan antara pemodal dengan perusahaan yang mengeluarkan saham berbeda dengan hubungan antara pemilik dana jika ia menyimpannya di bank. Dalam hal pemilikan saham, berarti ia memiliki sebagian dari perusahaan sebesar porsi dari kepemilikan sahamnya.

Berbeda dengan tujuan pasar modal di berbagai negara, pasar modal di Indonesia mempunyai jangkauan dan misi yang lebih luas. Jangkauan yang hendak dirangkum mencakup tiga aspek mendasar, yaitu:

a. Mempercepat proses perluasan partisipasi masyarakat dalam pemilikan saham-saham perusahaan.b. Pemerataan pendapatan masyarakat melalui kepemilikan saham perusahaan.

c. Menggairahkan partisipasi masyarakat dalam pengarahan dan perhimpunan dana untuk digunakan secara produktif.

Dengan lebih banyak lagi masyarakat yang memiliki saha, diharapkan demokratisasi dalam perusahaan akan bertambah. Dengan demikian, pasar modal yang merupakan produk dari sistem perekonomian kapitalis, pemasyarakatannya di Indonesia diberi sisi idealisme. Maksudnya agar pasar modal bukan lagi bergerak di luar nilai yang menjiwai masyarakat Indonesia, tetapi agar ia bisa diterima dalam budaya bangsa kita. Dengan adanya pasar modal, maka perusahaan memperoleh dana murah dari masyarakat. Dengan demikian, kredit perbankan bisa dialihkan untuk membiayai bidang usaha lain terutama untuk pengusaha kecil dan menengah.

Upaya untuk mengendalikan dan melaksanakan pasar modal di Indonesia diserahkan kepada Bapepam, yang bernaung di bawah Departemen Keuangan, yang bertugas untuk mengadakan penilaian terhadap perusahaan yang akan bermasyarakat. Dan juga memberikan perlindungan terhadap kepentingan masyarakat.

II. Isi

Prinsip Keterbukaan Informasi di Pasar Modal

Dalam pasar modal, seringkali emiten tidak mengetahui siapa saja investor yang menanamkan modal dengan membeli surat-surat berharga yang dijual. Di sisi lain walaupun telah membeli sahamnya, seringkali investor juga belum tentu memahami 100% karakteristik perusahaan tersebut. Karena jauhnya jarak hubungan antara emiten dengan investor, hal ini tidak memungkinkan bagi investor untuk mengetahui perkembangan aktivitas terbaru yang terjadi di perusahaan. Terutama peristiwa penting atau corporate actions. Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan membuat keputusan bisnis yang ternyata merugikan perusahaan, otomatis investor harus ikut menanggung kerugian tersebut walaupun ia tidak ikut dalam proses pengambilan keputusan tersebut. Risiko-risiko ini ada akibat ketersediaan informasi yang tidak sama antara emiten dengan investor (asimetri informasi). Jika perusahaan tidak memberikan informasi terkait keuangan dan bisnisnya, maka investor berpotensi mengalami kerugian dengan saham yg dibelinya.

Informasi memiliki peranan yang penting dalam pasar modal. Investor bergantung pada informasi tersebut agar bisa mempertimbangkan apakah keputusan investasi yang dibuatnya sudah tepat atau tidak. Dengan ketersediaan informasi yang memadai di pasar modal, pada dasarnya investor telah diberikan kesempatan dan kebebasan untuk memilih saham perusahaan yang cocok untuk berinvestasi sesuai dengan pertimbangan bisnisnya. Jika setelah informasi yang disediakan ternyata investor merugi akibat kesalahan keputusan investasi, maka hal itu murni merupakan risiko yang harus dihadapi investor. Karena setidaknya informasi yang dianggap memadai sudah disajikan sesuai dengan peraturan di pasar modal.

Ketersediaan informasi yang memadai membuat pasar modal menjadi efisien. Mengacu pendapat ekonom, pasar surat berharga efisien jika informasi tersedia secara luas dan murah bagi para penanam modal dan semua informasi yang relevan dan yang dapat ditentukan telah tercermin dalam surat berharga. Informasi disini didefinisikan sebagai serangkaian pesan yang mungkin dapat digunakan oleh penerimanya untuk melakukan suatu tindakan yang mengubah kesejahteraannya. Fungsi informasi tersebut dimaksudkan untuk:1) Meningkatkan kemampuan penerimanya untuk melakukan tindakan yang bersifat kritis.

2) Memperoleh nilai tertentu dari perubahan pesan-pesannya; dan

3) Mendapatkan nilai positif dari pesan-pesan yang berkorelasi.Dalam upaya untuk menjaga agar pasar modal di Indonesia tetap efisien, maka Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) mengeluarkan Peraturan Nomor X.K.1 terkait Keterbukaan Informasi yang Harus Segera Diumumkan kepada Publik. Isi peraturan tersebut adalah sebagai berikut:1. Setiap Perusahaan Publik atau Emiten yang Pernyataan Pendaftarannya telah menjadi efektif, harus menyampaikan kepada Bapepam dan mengumumkan kepada masyarakat secepat mungkin, paling lambat akhir hari kerja ke-2 (kedua) setelah keputusan atau terdapatnya Informasi atau Fakta Material yang mungkin dapat mempengaruhi nilai Efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal.2. Informasi atau Fakta Material yang diperkirakan dapat mempengaruhi harga Efek atau keputusan investasi pemodal, antara lain hal-hal sebagai berikut:

a. Penggabungan usaha, pembelian saham, peleburan usaha, atau pembentukan usaha patungan;b. Pemecahan saham atau pembagian dividen saham;c. Pendapatan dari dividen yang luar biasa sifatnya;d. Perolehan atau kehilangan kontrak penting;e. Produk atau penemuan baru yang berarti;f. Perubahan dalam pengendalian atau perubahan penting dalam manajemen;g. Pengumuman pembelian kembali atau pembayaran Efek yang bersifat utang;h. Penjualan tambahan efek kepada masyarakat atau secara terbatas yang material jumlahnya;i. Pembelian, atau kerugian penjualan aktiva yang material;j. Perselisihan tenaga kerja yang relatif penting;k. Tuntutan hukum yang penting terhadap perusahaan, dan atau direktur dan komisaris perusahaan;l. Pengajuan tawaran untuk pembelian Efek perusahaan lain;m. Penggantian Akuntan yang mengaudit perusahaan;n. Penggantian Wali Amanat;o. Perubahan tahun fiskal perusahaan;

Dari isi peraturan tersebut dapat disimpulkan bahwa hampir semua informasi penting perusahaan, terutama informasi yang terkait dengan keputusan bisnis dan keuangan harus segera diumumkan di pasar. Dengan demikian, pelaku pasar modal khususnya investor bisa menindaklanjuti informasi tersebut untuk mengevaluasi investasi yang dimilikinya.Peran Akuntan di Pasar Modal

Berdasarkan peraturan Bapepam terkait dengan prinsip keterbukaan informasi di atas, terlihat bahwa salah satu informasi penting yang diperkirakan dapat mempengaruhi harga efek atau keputusan investasi pemodal, adalah penggantian akuntan yang mengaudit perusahaan. Dalam hal ini, secara spesifik yang dimaksud akuntan adalah akuntan publik beserta Kantor Akuntan Publik (KAP) yang menaunginya. Dengan demikian, secara implisit terlihat bahwa pada dasarnya akuntan memiliki peran yang sangat penting di pasar modal. Meskipun bukan pemain utama, akuntan merupakan salah satu bagian dari lembaga-lembaga dan profesional penunjang pasar modal. Bersama-sama dengan profesi yang lain (penjamin emisi, pemeringkat efek, appraisal, konsultan hukum, notaris, dsb), akuntan turut membantu proses jual beli efek di pasar modal agar dapat berjalan dengan transparan dan adil.

Pada dasarnya, banyak aktivitas yang dilakukan akuntan di pasar modal. Namun kontribusi yang nyata dari akuntan umumnya dapat ditemukan dari hasil audit atas laporan keuangan. Bagi perusahaan yang sahamnya tidak dijual kepada umum, laporan keuangan yang tidak diaudit seringkali tidak berpengaruh besar terhadap kondisi perusahaan. Namun bagi perusahaan yang sudah go public, laporan keuangan yang audited dapat dianggap sebagai suatu aset berharga yang menjadi modal awal agar bisa bertahan di pasar modal dan menarik lebih banyak investor. Hal ini tidak dapat dipungkiri, karena Bapepam sendiri mensyaratkan bahwa perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa harus menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit. Walaupun peraturan ini menyebabkan perusahaan-perusahaan tersebut harus mengeluarkan biaya lebih banyak, namun laporan keuangan yang telah diaudit akan memberikan perlindungan bagi investor dengan meminimalisir risiko investor salah mengambil keputusan akibat mendasarkan pada informasi yang tidak benar.

Selain karena peraturan, kenyataannya laporan keuangan yang diaudit lebih dipercaya oleh investor dibandingkan dengan laporan keuangan yang tidak diaudit. Jika ada pilihan untuk menggunakan informasi antara laporan keuangan yang diaudit dengan yang tidak diaudit, maka investor cenderung akan memilih laporan keuangan yang diaudit. Hal ini disebabkan investor merasa lebih aman untuk mempertimbangkan informasi keuangan yang sudah diperiksa keandalannya oleh pihak yang lebih ahli, sehingga mereka akan lebih yakin untuk menginvestasikan modalnya di perusahaan itu. Secara tidak langsung, hal ini juga akan meningkatkan citra perusahaan di mata publik. Karena opini terhadap laporan keuangan yang diaudit hanya bisa dihasilkan oleh akuntan publik, dengan demikian peran akuntan publik di pasar modal menjadi semakin penting.

Selain itu karena perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah perusahaan-perusahaan yang terpilih (maksudnya adalah telah memenuhi ketentuan dan peraturan yang ditetapkan oleh Bapepam), maka akuntan publiknya juga harus berasal dari KAP yang terpilih. Agar bisa melakukan audit atas laporan keuangan (general audit) terhadap perusahaan-perusahaan yang listing di bursa, maka KAP-KAP tersebut harus terdaftar di Bapepam. KAP yang terdaftar di Bapepam berarti telah dianggap kredibel, sehingga layak untuk melakukan audit dan mengeluarkan opini atas laporan keuangan yang telah diauditnya. Implikasinya, dengan KAP yang terdaftar di Bapepam maka investor semakin yakin bahwa informasi dari laporan keuangan perusahaan dapat diandalkan karena telah diperiksa oleh akuntan yang berkualitas. Oleh karena itu, akuntan yang terdaftar di Bapepam diharapkan dapat menjadi gate keeper atau guardian angel dalam melindungi kepentingan publik dengan menghasilkan opini yang berkualitas atas laporan keuangan.Tanggung-jawab Akuntan di Pasar ModalPembahasan di atas menyadarkan kita bahwa ternyata akuntan tidak berfungsi hanya sebagai aksesoris semata di pasar modal. Pada dasarnya, bapepam, investor, beserta pelaku pasar modal yang lain mengharapkan akuntan bisa menjadi filter bagi mereka dari potensi informasi menyesatkan yang dikeluarkan oleh emiten. Begitu besarnya peranan akuntan di pasar modal, hingga hal ini turut membawa konsekuensi bagi para akuntan secara individu maupun bagi KAP yang bersangkutan. Dengan begitu banyak pihak di pasar modal, maka akuntan menjadi diharuskan untuk bekerja dengan integritas tinggi sesuai dengan tanggung jawab dan etika profesinya. Kesadaran pribadi dari para akuntan terkait hal ini sangat diharapkan oleh berbagai pihak. Selain itu dalam praktek profesinya di pasar modal, terutama Bapepam menghimbau agar para akuntan yang terdaftar di Bapepam mempunyai tanggung jawab untuk turut menjaga kualitas informasi di Pasar Modal melalui pemberian opini yang berkualitas dan independen atas laporan keuangan.Ruang Lingkup Kegiatan Akuntan di Pasar ModalBidang jasa Akuntan di Pasar Modal adalah:

Perikatan Atestasi; danAtestasi merupakan salah satu jenis jasa assurance yang disediakan oleh Kantor Akuntan Publik, dimana akuntan publik akan menerbitkan laporan tertulis yang isinya antara lain berupa kesimpulan tentang keterpercayaaan atas asersi (pernyataan yang menyebutkan sesuatu itu benar) yang dibuat oleh pihak lain. Salah satu jenis jasa atestasi yang dilakukan oleh KAP adalah audit atas laporan keuangan. Audit jenis ini dapat memberikan nilai tambah bagi laporan keuangan perusahaan karena dilakukan oleh akuntan publik sebagai pihak yang ahli dan independen. Atas dasar audit yang dilaksanakan terhadap laporan keuangan historis suatu entitas, auditor menyatakan suatu pendapat mengenai apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha entitas sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum. Jenis jasa atestasi lain yang dapat dilakukan oleh KAP, antara lain: Pemeriksaan (examination), Review, dan Prosedur yang Disepakati (agreed-upon procedures).Jasa atestasi, khususnya jasa audit yang disediakan oleh KAP ini sangat berguna bagi emiten maupun bagi investor. Selain meningkatkan kredibilitas perusahaan, laporan keuangan yang telah diaudit ini akan memberikan keyakinan lebih bagi para investor bahwa mereka telah memperoleh informasi yang andal karena laporan keuangan tersebut telah bebas dari salah saji material. Perikatan Non-atestasi.Perikatan atestasi adalah jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik yang di dalamnya ia tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temuan, atau bentuk lain keyakinan. Walaupun perikatan non-atestasi tidak memberikan suatu pendapat, namun jasa ini juga berguna untuk membantu perusahaan menyajikan informasi keuangan yang lebih berkualitas bagi investor. Jenis jasa ini antara lain:a. Jasa Kompilasi: Dalam jasa kompilasi, akuntan publik melaksanakan berbagai jasa akuntansi kliennya, seperti pencatatan (baik dengan manual maupun dengan komputer) transaksi akuntansi bagi kliennya sampai dengan penyusunan laporan keuangan.

b. Jasa Perpajakan: Jasa perpajakan meliputi bantuan yang diberikan oleh akuntan publik kepada kliennya dalam pengisian Surat Pemberitahuan Pajak (SPT). Pajak Penghasilan, perencanaan pajak, dan bertindak mewakili kliennya dalam menghadapi masalah perpajakan.

c. Jasa Konsultasi: Dalam jasa ini, akuntan dapat memberikan konsultasi atau saran profesional (professional advice) yang memerlukan respon segera, berdasarkan pada pengetahuan mengenai klien, keadaan, masalah teknis terkait, representasi klien, dan tujuan bersama berbagai pihak.Pengendalian Mutu KAP di Pasar Modal

Dengan begitu banyaknya pihak di pasar modal yang bersandar terhadap hasil kerja akuntan, maka tentu saja akuntan tidak bisa semena-mena dalam melaksanakan prakteknya. Mau tidak mau jika ingin tetap dipercaya oleh para pelaku pasar modal, akuntan publik harus melaksanakan auditnya sesuai standar yang berlaku dengan berpedoman pada Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Selain itu untuk meningkatkan kualitas jasa dan memberikan pelayanan yang lebih baik terhadap para pengguna informasi, Kantor Akuntan Publik (KAP) juga harus melakukan pengendalian atas mutu KAP secara rutin. Setiap Kantor Akuntan Publik memiliki Pengendalian Mutu dimana Akuntan wajib mengikuti dan menerapkan Pengendalian Mutu dimaksud pada setiap penerimaan penugasan. Pengendalian mutu merupakan cerminan KAP yang berkualitas yang menghasilkan informasi yang berkualitas. Pedoman Pengendalian Mutu tersebut sekurang-kurangnya mencakup: Pedoman penerimaan dan penolakan klien.KAP tidak bisa serta merta menerima atau menolak klien begitu saja. KAP harus memastikan apakah klien tersebut layak diaudit dan tidak memberikan risiko yang berbahaya bagi KAP. Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) sendiri sudah menghimbau agar KAP lebih selektif dalam menerima klien. Menurut SPM Seksi 100 tentang Sistem Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik dinyatakan bahwa penerimaan dan keberlanjutan klien, memberikan keyakinan memadai bahwa perikatan dari klien akan diterima atau dilanjutkan untuk meminimumkan hubungan dengan klien yang manajemennya tidak memiliki integritas. Adanya keharusan bagi KAP untuk menetapkan prosedur dengan tujuan seperti tersebut, tidak berarti bahwa KAP bertugas untuk menentukan integritas atau keandalan klien, dan tidak juga berarti bahwa KAP berkewajiban kepada siapa pun, kecuali kepada dirinya, untuk menerima, menolak atau mempertahankan kliennya. Namun, dengan berdasarkan pada prinsip pertimbangan hati-hati (prudence), KAP disarankan selektif dalam menentukan hubungan profesionalnya. Prosedur yang dapat dilakukan oleh KAP terkait dengan penerimaan dan penolakan klien antara lain:1.Tentukan prosedur evaluasi calon klien dan persetujuan mereka menjadi klien.

2.Lakukan evaluasi klien, pada akhir periode tertentu atau pada saat terjadinya peristiwa khusus, untuk menentukan apakah hubungan dengannya perlu dilanjutkan.

Kepastian mutu dan kebijakan etika.Untuk memberikan kepastian mutu terhadap klien yang diaudit, maka KAP harus memberikan pelayanan yang terbaik kepada klien. Pelayanan terbaik ini diwujudkan dengan pelaksanaan penugasan yang sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), dan praktek yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika sesuai dengan yang tertuang dalam Kode Etik Akuntan Publik. Dalam perikatan jasa profesional, KAP bertanggung jawab untuk mematuhi SPAP. Dalam pemenuhan tanggung jawab tersebut, KAP wajib mempertimbangkan integritas stafnya dalam menentukan hubungan profesionalnya; bahwa KAP dan para stafnya akan independen terhadap kliennya sebagaimana diatur oleh Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik; dan bahwa staf KAP kompeten secara profesional, objektif, dan akan menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama (due professional care). Oleh karena itu, KAP harus memiliki sistem pengendalian mutu untuk memberikan keyakinan memadai tentang kesesuaian perikatan profesional dengan SPAP. Pengendalian mutu penugasan. Ada banyak aspek pengendalian mutu penugasan yang perlu diperhatikan oleh KAP. Menurut SPM Seksi 100 tentang Sistem Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik, KAP wajib membuat kebijakan dan prosedur pengendalian mutu mengenai:

a. Independensi

b. Penugasan personelc. Konsultasi

d. Supervisi

e. Pemekerjaan (Hiring)

f. Pengembangan professional

g. Promosi (advancement)

h. Penerimaan dan keberlanjutan klieni. Inspeksi

Pedoman independensi.KAP harus merumuskan kebijakan dan prosedur untuk memberikan keyakinan memadai bahwa, pada setiap tingkat organisasi, semua personel mempertahankan independensi sebagaimana diatur oleh Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik. Menurut SPM Seksi 200 tentang Perumusan Kebijakan Dan Prosedur Pengendalian Mutu, KAP harus mempertimbangkan perumusan kebijakan tentang independensi berikut untuk mencapai tujuan:1.Wajibkan semua personel, pada setiap tingkat organisasi mematuhi ketentuan independensi sebagaimana diatur oleh Ikatan Akuntan Indonesia.

2.Komunikasikan kebijakan dan prosedur mengenai independensi kepada personel pada semua tingkat organisasi.

3.Pada waktu berperan sebagai auditor utama, konfirmasikan independensi KAP lain yang mengadakan perikatan untuk melaksanakan bagian dari suatu kontrak perikatan.

4.Lakukan pemantauan atas kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur mengenai independensi.

Prosedur penugasan.KAP harus merumuskan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu mengenai penugasan personel untuk memberikan keyakinan memadai bahwa perikatan akan dilaksanakan oleh staf profesional yang memiliki tingkat pelatihan dan keahlian teknis untuk perikatan tersebut. Dalam proses penugasan personel, sifat dan lingkup supervisi harus dipertimbangkan. Umumnya, apabila personel yang ditugasi semakin cakap dan berpengalaman, supervisi secara langsung terhadap personel tersebut, semakin tidak diperlukan. Menurut SPM Seksi 200 tentang Perumusan Kebijakan Dan Prosedur Pengendalian Mutu, prosedur pengendalian mutu mengenai penugasan personel yang harus dilakukan KAP adalah sebagai berikut:1.Jelaskan pendekatan yang digunakan oleh KAP dalam penugasan personel, termasuk perencanaan kebutuhan untuk KAP secara keseluruhan dan untuk masing-masing kantor cabangnya, dan ukuran yang diterapkan untuk mencapai keseimbangan antara kebutuhan, keahlian, pengembangan, dan pemanfaatan personel dalam pelaksanaan perikatan.

2.Tunjuk satu atau lebih personel yang tepat untuk bertanggung jawab dalam penugasan personel.

3.Selenggarakan pengesahan penjadwalan waktu pelaksanaan dan kebutuhan personel untuk perikatan, oleh personel yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan perikatan tersebut. Penelaahan mutu. Pada dasarnya, saat ini SPAP telah mensyaratkan agar setiap KAP wajib mengikuti program review mutu tanpa kecuali. SPM Seksi 300 tentang Standar Pelaksanaan Dan Pelaporan Review Mutu menyatakan bahwa perlunya dilakukan penelaahan mutu terhadap KAP adalah untuk:

a.Memahami apa yang dibutuhkan untuk mencapai praktik bermutu.

b.Menetapkan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu yang semestinya.

c.Memiliki prosedur review secara independen atas praktik akuntansi dan audit mereka dan dilaksanakan paling tidak sekali dalam tiga tahun.

d.Melakukan tindakan perbaikan dan koreksi yang diperlukan.

KAP yang di-review diharapkan mengambil tindakan yang semestinya dalam menanggapi ketidaksempurnaan signifikan dalam pengendalian mutunya atau dalam mematuhi pengendalian mutunya. Tindakan ini akan berdampak positif dan menguntungkan. Tindakan pendisiplinan (sesuai dengan keputusan badan berwenang di profesi, baik terhadap partner maupun stafnya) akan dilakukan hanya jika KAP yang di-review tidak mau bekerja sama atau jika terjadi kekurangan yang sangat serius sehingga tindakan perbaikan atau koreksi tidak bermanfaat. III. PenutupKesimpulan

Dalam melaksanakan kegiatan profesinya, akuntan tidak semata-mata hanya berfokus pada lingkup bisnisnya saja. Tetapi akuntan juga bersinggungan dengan profesi dan bidang bisnis yang lain, contohnya adalah di pasar modal. Di pasar modal akuntan tidak terlibat langsung dalam proses jual beli efek, namun akuntan berperan sebagai salah satu profesi penunjang pasar modal. Namun demikian, peran akuntan sangat signifikan dalam untuk membantu investor memberikan keyakinan bahwa laporan keuangan yang disajikan oleh emiten tidak mengandung salah saji yang material. Dengan begitu, investor menjadi lebih yakin untuk mengambil keputusan investasi yang berasal dari laporan keuangan yang diaudit.

Peran akuntan yang begitu besar di pasar modal, juga membawa konsekuensi bagi akuntan publik secara individu maupun bagi Kantor Akuntan Publik (KAP). Karena hasil audit dari akuntan publik ini digunakan oleh berbagai pihak untuk melakukan keputusan investasi, maka akuntan publik harus menjamin bahwa praktek yang dilakukannya berkualitas dan sesuai dengan standar profesional yang berlaku. Khususnya untuk mengaudit perusahaan yang listing di bursa, KAP harus memastikan bahwa ia telah terdaftar resmi di Bapepam. KAP yang telah terdaftar di Bapepam berarti telah memiliki ijin secara sah dan dianggap layak untuk mengaudit perusahaan yang go public. Agar KAP bisa dianggap layak untuk mengaudit perusahaan yang go public, tentu saja tiap-tiap KAP harus melakukan pengendalian mutu atas pelayanan yang diberikan. Dengan pengendalian mutu yang teratur, maka kualitas jasa yang diberikan akan tetap terjaga. Hal ini akan membuat jasa yang diberikan oleh akuntan semakin dibutuhkan di pasar modal. Sehingga, di masa depan peran akuntan di pasar modal akan semakin signifikan.DAFTAR PUSTAKAAhmad, Kamaruddin. 2004. Dasar-dasar Manajemen Investasi dan Portofolio. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Rineka CiptaArens, Alvin A., Randy J. Elder, dan Mark S. Beasley. 2001. Auditing dan Pelayanan Verifikasi: Pendekatan Terpadu. Edisi 9. Jilid 1. Terjemahan Tim Dejacarta. 2003. Jakarta: PT Indeks

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2001. Pernyataan Standar Pengendalian Mutu (PSPM) No. 01, SPM Seksi 100: Sistem Pengendalian Mutu KAP. Jakarta: IAIIkatan Akuntan Indonesia (IAI). 2001. Pernyataan Standar Pengendalian Mutu (PSPM) No. 02, SPM Seksi 200: Perumusan Kebijakan dan Prosedur Pengendalian Mutu. Jakarta: IAIIkatan Akuntan Indonesia (IAI). 2001. Pernyataan Standar Pengendalian Mutu (PSPM) No. 03, SPM Seksi 300: Standar Pelaksanaan dan Pelaporan Review Mutu. Jakarta: IAI