makalah peradaban yunani kuno dan romawi[1]

64
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laut Tengah dalam sejarah kuno merupakan laut yang mempertemukan tiga benua yaitu Asia, Eropa, dan Afrika. Iklim di wilayah ini cukup nyaman sepanjang tahun dan curah hujan pun cukup pula apalagi di zaman dulu, misalnya di pulau Sisilia, Italia dan Balkan. Akan tetapi majunya peternakan domba membuat hutan-hutan banyak yang ditebang untuk tempat pengembalaan ternak. Kontak antar bangsa berlangsung melalui perdagangan sejak zaman kuno hingga sekarang sehingga mengakibatkan terjadinya pertukaran budaya antar bangsa. Seperti pertemuan peradaban Mesir di Afrika dengan peradaban Arabia yang dipertemukan oleh bangsa pelaut Funisia dari Sidon dan Tyrus yang sekarang di kenal dengan Lebanon. Bersamaan dengan pertemuan peradaban-peradaban itu telah mengalir bangsa-bangsa baru ke pinggiran Laut Tengah seperti bangsa Semit dari Asia, bangsa Berber dari Afrika, dan bangsa Indogermani dari Eropa. Pada bangsa-bangsa tersebut memiliki watak yang hampir sama yaitu kebebasan dalam berfikir ataupun dalam kehidupan. Peradaban Yunani dan Romawi adalah suatu produk dari keistimewaan geografis dari wilayah di sekitar Laut Tengah. Wilayah tersebut merupakan dunia tersendiri. Baik iklim maupun tetumbuhannya, berbeda dengan yang ada di daerah lain. Keadaan alam yang dimiliki oleh Yunani dan Romawi sangat membantu penduduknya untuk

Upload: nur-rohim43

Post on 10-Jul-2016

752 views

Category:

Documents


81 download

DESCRIPTION

peradaban

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Peradaban Yunani Kuno Dan Romawi[1]

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laut Tengah dalam sejarah kuno merupakan laut yang mempertemukan tiga

benua yaitu Asia, Eropa, dan Afrika. Iklim di wilayah ini cukup nyaman sepanjang tahun

dan curah hujan pun cukup pula apalagi di zaman dulu, misalnya di pulau Sisilia, Italia

dan Balkan. Akan tetapi majunya peternakan domba membuat hutan-hutan banyak yang

ditebang untuk tempat pengembalaan ternak. Kontak antar bangsa berlangsung melalui

perdagangan sejak zaman kuno hingga sekarang sehingga mengakibatkan terjadinya

pertukaran budaya antar bangsa. Seperti pertemuan peradaban Mesir di Afrika dengan

peradaban Arabia yang dipertemukan oleh bangsa pelaut Funisia dari Sidon dan Tyrus

yang sekarang di kenal dengan Lebanon.

Bersamaan dengan pertemuan peradaban-peradaban itu telah mengalir bangsa-

bangsa baru ke pinggiran Laut Tengah seperti bangsa Semit dari Asia, bangsa Berber dari

Afrika, dan bangsa Indogermani dari Eropa. Pada bangsa-bangsa tersebut memiliki watak

yang hampir sama yaitu kebebasan dalam berfikir ataupun dalam kehidupan. Peradaban

Yunani dan Romawi adalah suatu produk dari keistimewaan geografis dari wilayah di

sekitar Laut Tengah. Wilayah tersebut merupakan dunia tersendiri. Baik iklim maupun

tetumbuhannya, berbeda dengan yang ada di daerah lain. Keadaan alam yang dimiliki

oleh Yunani dan Romawi sangat membantu penduduknya untuk bisa mempertahankan

kehidupannya yang tidak bisa dipenuhi di wilayahnya dan mencari ke wilayah lainnya di

sekitar Laut Tengah. Oleh karena itu, Bangsa Yunani dan Romawi mampu menguasai

hampir seluruh pantai yang ada di laut tengah sesuai zamannya.

Orang Yunani tinggal jazirah Balkan yang paling ujung yang menjorok ke laut.

Secara geografis yunani mewujudkan suatu keutuhan dengan ciri-ciri alam yang lain

dibandingkan dengan daerah balkan lainnya. Daerah yunani dari utara sampai ke selatan

dipenuhi dengan perbukitan batu kapur. Banyak pantai-pantai yang berkelok-kelok

mengakibatkan banyaknya teluk dengan pelabuhan-pelabuahan alam yang baik untuk

pelayaran dan perniagaan. Kebanyakan penduduk yunani hidup di daerah pinggiran

pantai karena miskinnya daerah pedalaman yang penuh bebatuan sehingga tanaman

jarang yang tumbuh. Meskipun orang yunani harus hidup dalam berbagai kesulitan alam,

tetapi mereka tidak tercepit dan hidup celaka. Dengan keadaan seperti itulah penduduk

Page 2: Makalah Peradaban Yunani Kuno Dan Romawi[1]

Yunani bisa mengarungi lautan tengah. Dengan alam seperti itu penduduk Yunani telah

menguasai wilayah yang ada di sekitar Laut Tengah dan melakukan kolonialisasi,

menjual hasil tambang dan hasil lautnya dan “mengimpor” segala kebutuhannya seperti

makanan pokok atau segala yang berhubungan dengan pertanian yang tidak bisa tumbuh

di negerinya.

Kawasan Romawi adalah daerah yang terletak di laut Mediterania, di bagian

sebelah barat merupakan daerah pantai yang berkontur landai dengan sungai Tiber

sebagai muara. Sehingga daerah ini kemudian berkembang menjadi sebuah daerah

pelabuhan dan pelayaran. Bagian Timur memiliki jenis tanah pegunungan dengan kontur

pantai yang curam. Sedangkan kawasan utara merupakan daerah pegunungan Alpen.

Kondisi alam yang membuat kecenderungan untuk bertahan hidup lebih diutamakan.,

dibidang seni tidak terlalu menjadi perhatian utama masyarakat Romawi Kuno. Leluhur

bangsa Romawi adalah bangsa Latinum, disamping terdapat percampuran dengan bangsa

Etruskia dan bangsa Yunani. Hal ini mempengaruhi dan member sumbangan besar

kepada kebudayaan Romawi. Walaupun begitu ciri khas kepribadian orang Romawi yang

bersifat strategis, menonjolkan kekuatan, fungsionsl, dan realistis tidak hilang. bahkan

telah membuat campuran kebudayaan serapan mereka menjadi suatu kebudayaan baru

dan menjadi asal usul peradaban Eropa di masa depan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah makalah ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana Geografi Sejarah Yunani Kuno dan Romawi?

2. Bagaimana Sejarah Awal Yunani Kuno dan Romawi?

3. Bagaimana Kebudayaan Yunani kuno dan Romawi?

4. Bagaimana perkembangan Yunani Kuno dan Romawi?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan makalah ini

adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui Geografi Sejarah Yunani Kuno dan Romawi.

2. Untuk mengetahui Sejarah Awal Yunani Kuno dan Romawi.

Page 3: Makalah Peradaban Yunani Kuno Dan Romawi[1]

3. Untuk mengetahui Kebudayaan Yunani Kuno dan Romawi.

4. Untuk mengetahui Perkembangan Yunani Kuno dan Romawi Kuno.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Geografi Sejarah Yunani Kuno dan Romawi

1. Geografi Sejarah Yunani Kuno

Orang Yunani tinggal jazirah Balkan yang paling ujung yang menjorok ke laut.

Secara geografis yunani mewujudkan suatu keutuhan dengan ciri-ciri alam yang lain

dibandingkan dengan daerah balkan lainnya. Daerah yunani dari utara sampai ke

selatan dipenuhi dengan perbukitan batu kapur. Banyak pantai-pantai yang berkelok-

kelok mengakibatkan banyaknya teluk dengan pelabuhan-pelabuahan alam yang baik

untuk pelayaran dan perniagaan. Kebanyakan penduduk yunani hidup di daerah

Page 4: Makalah Peradaban Yunani Kuno Dan Romawi[1]

penggiran pantai karena miskinnya daerah pedalaman yang penuh bebatuan sehingga

tanaman jarang yang tumbuh.

Wilayah Yunani memiliki keadaan alam yang cukup unik, beragam dan

kontras, antara daratan dengan lautan yang mengelilinginya, pegunungan yang ganas

dan dingin di satu sisi dengan lembah-lembah sungai yang subur dan senantiasa

disinari matahari di sisi lainnya. Kondisi alamnya dikenal tidak mempunyai kekayaan

yang melimpah. Keadaan alam inilah yang kemudian diperkirakan membentuk

masyarakat dengan perbedaan watak yang beragam dan kontras pula.

Ada beberapa keuntungan negeri Yunani mengarah ke Mediterian, diantaranya

perkembangan peradaban terlebih dahulu muncul di daerah Asia, di sana telah ada

pelabuhan-pelabuhan dagang yang ramai, sehingga penduduk yunani bisa berinteraksi

dengan penduduk yang ada di sekitar Mediterian. Di tambah alam geografisnya, telah

memunculkan berbagai Kesatuan Politik yang disebut Polis atau Negara Kota (City

State) yang wilayahnya meliputi kota itu sendiri dan daerah-daerah sekitarnya “Polis”

yang lokasinya terpisah satu sama lainnya. Isolasi seperti itu lebih memudahkan

perkembangan peradaban kota-kota yang tidak banyak terganggu oleh serbuan musuh

dari luar maupu dari dalam.

Sejarah Yunani banyak dipengaruhi sifat-sifat gunung yang ada di wilayah

semenanjung Balkan. Yunani dibatasi oleh deretan pegunungan dari jazirah Balkan,

fungsinya mengamankannya dari serbuan musuh dari luar. Puncak yang tertinggi

bernama “Olimpus” yang oleh orang Yunani kuno dipandang sebagai tempat para

dewa mereka. Gunung-gunung dan teluk-teluk di Yunani yang tak terhitung

banyaknya pada waktu itu menghalangi komunikasi melalui darat. Lembah-lembah

dan daratan rendah yang terpisah-pisah merupakan unit-unit geografis dan ekonomi

yang bersifat alami, dan menjadi pemisah kesatuan unit politik.

Struktur Geografis Yunani adalah kompleks, sangat beragam. Di wilayah yang

kecil dan ditambah berpulau-pulau ini daerah satu dengan yang lain dipisahkan oleh

gunung kapur, lembah curam atau selat. Keadaan geografis seperti ini berbeda dengan

Mesir atau Mesopotamia yang relatif terbuka dan datar bergurun pasir yang secara

militer menguntungkan untuk kontrol dari Pusat. Dengan keadaan yang terpisah-pisah

itu maka setiap tempat (topos) menjadi istimewa, punya karakter, punya “Genius”

atau “Spirit”, dan spirit itu dianggap menghasilkan tatanannya sendiri, yang pada

gilirannya nanti dipersonifikasikan sebagai dewa-dewa yang menguasai tempat itu.

Page 5: Makalah Peradaban Yunani Kuno Dan Romawi[1]

Kepercayaa Yunani mengenal banyak dewa yang terhimpun menjadi sebuah keluarga,

kumpulan itu disebut sebagai “Pantheon” ( Pan = perhimpunan, Theon = dewa).

Gagasan pantheon ini sebenarnya adalah gagasan politis untuk menyatukan daerah-

daerah yang amat beragam tadi menjadi sebuah kerajaan besar di bawah Alexander.

Penduduk Yunani sangat giat berkerja, hal ini dipengaruhi oleh suasana alam

yang indah pada musim panas yang disebabkan oleh angin yang bertiup dari negeri

Rusia, sebaliknya udara pada musim panas sangat kering di negerinya. Ditambah lagi

adanya tambang emas dan besi yang menawarkan cukup pekerjaan sebagai pengganti

dari ketandusan tanah yang sulit untuk pertanian dan perkebunan. Selain kegiatan

pertanian, masyarakat Yunani juga mengembangkan perekonomian melalui kegiatan

pelayaran dan perdagangan karena letaknya yang strategis di perairan Laut Tengah.

Ketandusan tanah yang dimiliki bangsa Yunani telah mengilhami mereka untuk

berlayar dan kolonis di berbagai dunia kuno di Laut Tengah. Dengan demikian,

penduduk yunani banyak memperoleh pengetahuan dari daerah-daerah yang ia

kunjungi disekitar Mediterian, sehingga dapat dikatakan “alamnya telah memberi

rangsangan untuk menjadikan mereka menjadi ahli-ahli pikir yang paling subur di

dunia Barat Kuno. Keadaan alam memiliki andil yang tidak kecil dalam pembentukan

peradaban Yunani. Keadaan geografis ini juga mempermudah adanya “desentralisasi

politik”. Gunung-gunung dan teluk-teluk di Yunani yang tak terhitung banyaknya

menghalangi komunikasi melalui darat. Lembah-lembah dan dataran-dataran rendah

yang terpisah-pisah merupakan unit-unit geografis dan ekonomi yang bersifat alami.

Meskipun orang yunani harus hidup dalam berbagai kesulitan alam, tetapi

mereka tidak tercepit dan hidup celaka. Dengan keadaan seperti itulah penduduk

Yunani bisa mengarungi lautan tengah. Dengan alam seperti itu penduduk Yunani

telah menguasai wilayah yang ada di sekitar Laut Tengah dan melakukan

kolonialisasi, menjual hasil tambang dan hasil lautnya dan “mengimpor” segala

kebutuhannya seperti makanan pokok atau segala yang berhubungan dengan pertanian

yang tidak bisa tumbuh di negerinya.

Tanah Yunani yang bergunung-gunung pada umumnya kurang subur. Di lereng

pegunungan masyarakat dapat menanam gandum serta anggur. Untuk mencari daerah

yang subur maka para petani (disebut Colonus) meninggalkan negerinya dan

mendirikan daerah koloni di sekitar Yunani. Daerah koloni Yunani antara lain terdapat

di Italia Selatan, Mesir, Palestina dan Asia Kecil (Turki sekarang). Dari kegiatan

Page 6: Makalah Peradaban Yunani Kuno Dan Romawi[1]

tersebut muncullah istilah kolonialisme. Antara kaum kolonis dengan negeri induknya

tetap terjalin hubungan.

2. Geografi Sejarah Romawi

Induk kerajaan Romawi ialah Italia sekarang yang menempati Jazirah Apenina,

bersama pulau Sisilia Jazirah tersebut terbentuk seperti kaki yang meyipak bola.

Secara geografis keduanya mewujudkan jembatan terputus yang membujur utara-

selatan dan membagi laut tengah atas dua bagian barat dan bagian timur. Kondisi alam

Romawi (Italia) secara geologis mirip dengan kondisi alam Yunani. Hal ini di lihat

dari banyaknya pegunungan. Pegunungan yang ada pada masing-masing daerah

memiliki fungsi yang sama sebagai pelindung dari serangan musuh dari luar, tapi di

utara Romawi terdapat lembah dan sungai yang menghubungkan daerahnya dengan

Eropa Tengah.

Tanah di sepanjang Jazirah Apenina tak sekering dan segundul tanah di negeri

Yunani. Tepi pantainya berhutan lebat dan ada hamparan rumput untuk ternak sejak

zaman kuno. Sungai Tiber yang berada di tengah-tengah Italia membentuk lembah di

mana kota Roma dapat berkembang dengan baik dan disanalah kemudian berkembang

peradaban Bangsa Latin. Di bandingkan dengan negeri Yunani, pantai-pantai di Italia

tidak mempunyai pelabuhan akan tetapi pantai-pantai baratnya memiliki banyak teluk

yang baik untuk berlabuhnya kapal-kapal layar di zaman kuno. Lembah “Po” yang

ada di timur laut negeri ini pun memiliki pelabuhan yang ramai perdagangannya

dengan pantai-pantai Barat Yunani.

Dari uraian sifat-sifat geografis Italia di atas, telah menentukan jalannya

sejarah bangsa Romawi dari zaman ke zaman. Di Italia utara dapat dimasuki bangsa-

bangsa yang berasal dari Eropa Tengah sedangkan di pantai timur berlabuhlah para

imigran Yunani dan Asia Kecil. Orang-orang Italia awal terdiri dari banyak suku yang

masing-masing mempunyai bahasa dan kebudayaan sendiri. Pemukim yang paling

awal adalah “Suku Liguria” kemudian berdatangan “Suku Umbria, Latin dan

Samnite” yang kemungkinan berasal dari Eropa Tengah. Setelah itu datanglah Suku

“Etruska” dari Asia Kecil lalu orang-orang “Kartago” dan “Yunani” yang mendirikan

koloninya di Italia Selatan. Iklim yang baik untuk tetumbuhan yang hijau sepanjang

tahun menjadikan penduduk Italia sebagai pengembala dan petani yang makmur.

Page 7: Makalah Peradaban Yunani Kuno Dan Romawi[1]

Orang Romawi senang menciptakan sesuatu secara besar-besaran karena

mereka suka sesuatu yang megah, mewah, dan monumental, serta menarik perhatian.

Semua hasil karya budaya terutama karya seni rupa, baik berupa seni bangunan, seni

patung atau relief, maupun seni lukisnya dibuat serba besar, megah, dan penuh hiasan.

Orang-orang Romawi menciptakan karya teknik bangunan yang menggumkan, seperti

bangunan saluran air, jembatan, gedung besar untuk balai pertemuan dan pasar,

bangunan untuk olahraga dan pentas seni (Thermen, Theater, Amphitheater). Selain

bangunan diatas, juga terdapat banguan kuil untuk persemayaman dewa. Orang

Romawi melanjutkan pengetahuan orang Yunani antara lain bangunan dengan

kontruksi lengkung untuk membuat ruangan-ruangan menjadi luas.

Lokasi Jazirah Apenina yang melintang di bagian tengah Laut Tengah

sebenarnya bukan jaminan bahwa penduduk di situ mengerti pentingnya lautan untuk

berdagang dan strategi perluasan wilayah. Sebelum pembauran antara orang romawi

dengan orang Yunani tidak ada keinginan bagi orang Romawi terhadap perniagaan

laut di karenakan jalur ke Eropa Tengah sangat terbuka lebar ditambah lagi

pengetahuan tentang kelautan yang belum memadai pada saat itu. Kesadaran itu baru

tumbuh setelah banyaknya kekalahan yang terjadi dan hilangnya daerah kekuasaan

bagian selatan yang direbut oleh orang-orang Kartago dan Yunani yang menyerang

dari laut. Kesadaran itu membuat orang Romawi terdorong untuk melakukan ekspansi

ke daerah lain. Daerah yang harus dikuasai terlebih dahulu sebelum menguasai lautan

tengah ialah Yunani di Italia bagian selatan dan selatan Jazirah Balkan. Di dalam

wilayah Yunani, perperangan antar Polis marak-maraknya terjadi sehingga penguasa

yunani meminta bantuan kepada raja Seleucid di Asia ( Macedonia ). Politik yang

dipakai oleh orang Romawi ialah mendamaikan pereperangan antar Polis, sehingga

Yunani dapat dikuasai pada abad ke-2 SM.

Sambil berekspansi ke luar daerah, kerajaan Romawi juga belajar dari hal-hal

yang dirasa baik dari daerah-daerah yang dikuasainya. Seperti penerapan sistem Polis

di Roma. Meskipun alam di Romawi tidak seperti di yunani yang berbukit-bukit, tetapi

penerapan itu dapat berlangsung selama dua abad setelah penaklukan Yunani.

Kemudian tatanan pemerintahan ini juga diterapkan di wilayah jajahannya yang ada di

Eropa.

B. Sejarah Awal Yunani Kuno dan Romawi

1. Sejarah Awal Yunani Kuno

Page 8: Makalah Peradaban Yunani Kuno Dan Romawi[1]

a. Peradaban Yunani Kuno

1). Peradaban Pulau Kreta

Kebudayaan yang ditemukan di Pulau Kreta adalah Kebudayaan Minos

(Minoa). Nama Minos diambil dari nama raja yang pernah berkuasa, yakni

Raja Minos. Kebudayaan ini terlahir dari penduduk asli orang Yunani.

Kebudayaan Pulau Kreta menyisakan bangunan-bangunan tua tersusun dengan

tata kota yang rapih. Peninggalan kebudayaan Pulau Kreta ditemukan pada

tahun 1900 oleh Sir Arthur Evans daat dilakukan pengalian istana Knossos.

Istana Knossos dibuat dengan indah yang di dalamnya terdapat ruang

pertemuan antarmenteri. Selain itu, keberadaan peradaban ini didapat pada

cerita Yunani Kuno, Odysseus karangan Homerus. Di dalam ceritanya

digambarkan bahwa Kreta sebagai Kerajaan sembilan puluh kota yang

makmur. Sebagai negara maritim, masyarakat Pulau Kreta sudah melakukan

perdagangan dengan negara-negara tetangga, seperti Mesir, Pulau Sicilia, Syria

dan Asia Kecil. Nama pelabuhan yang terkenalnya adalah Phaestus.

Bangsa Pulau Kreta sudah mengenal tulisan, ini dibuktikan dengan

penemuan tiga manuskrip. Huruf yang terdapat pada manuskrip-manuskrip

tersebut adalah pictograf, namun huruf tersebut masih sukar dibaca tetapi 88

simbol di antaranya sudah dapat diterjemahkan oleh Michael Ventris pada

1953. Keper- cayaan yang dianut oleh masyarakat Pulau Kreta adalah Poly-

theisme, sebagai dewa utama adalah Dewi Kesuburan atau Ibu Agung. Ibu

Agung memiliki bawahan yang bernama Velhanos, ia digambarkan sebagai

sosok seorang lelaki yang memiliki kekuatan luar biasa dan disamakan dengan

kekuatan banteng.

Sejarah peradaban Minos dibagi dalam tiga tahap, yaitu Minos Kuno (3500-

2300 SM), Minos Tengah (2300-1600 SM) dan Minos Akhir (1600-1100 SM).

Puncak kejayaannya terjadi pada 1700-1400 SM, secara perlahan mengalami

kemunduran akibat serbuan bangsa Achea ke Yunani dan sering terjadinya

bencana alam. Kebudayaan Minos melahirkan kebudayaan-kebudayaan yang

sangat berpengaruh terhadap Yunani, tidak hanya itu ke- budayaannya pun

berkembang hingga ke Eropa dan menjadi cikal-bakal peradaban selanjutnya.

2). Peradaban Pulau Mycenae

Page 9: Makalah Peradaban Yunani Kuno Dan Romawi[1]

Selain ditemukannya kebudayaan Minos, para ahli menemukan pula

kebudayaan Pulau Mycenae. Penemuan kebudayaan tersebut menunjukkan

bahwa kebudayaan Mycenae mengalami kemajuan bersamaan dengan

kebudayaan Minos yang sedang mengalami kemunduran. Awalnya Mycenae

merupakan bagian dari kerajaan yang berada di Pulau Kreta, namun Mycenae

mulai memainkan peranan dalam perdagangan dan kemudian bangkit menjadi

besar. Walaupun hidup dalam zaman yang sama dengan Pulau Kreta, Mycenae

memiliki kebudayaan yang berbeda, ini dapat dilihat pada bentuk bangunannya

yang lebih kokoh. Pada tahun 1981 dilakukan penggalian bekas kebudayaan

Mycenae dan ditemukan sisa-sisa kota berlapis sembilan. Lapisan yang

dimaksud adalah tingkatan-tingkatan tanah yang ditandai dengan bentuk sisa-

sisa kota berbeda di setiap tingkatnya. Pada salah satu lapisan tersebut

diperkirakan sebagai kota Troya seperti yang diceritakan Homerus dalam buku

Illyas.

3). Sparta

Secara geografis Yunani memiliki jajaran pegunungan yang mem-

bentang ke segala penjuru. Dalam kondisi geografi seperti ini, orang-orang

Yunani hidup secara berkelompok, karena sukarnya transportasi dan

komunikasi maka setiap kelompok memperkuat daerahnya dan hidup secara

mandiri membangun sebuah negara kota yang mereka namakan polis. Polis

Sparta terlahir sejak kedatangan bangsa Doria yang jago berperang datang ke

Yunani di Lacottia, Peloponessos bagian Timur. Tahun 736-716 SM terjadi

perang Messenia I, pada saat itu Sparta menyerang orang Messania yang

tinggal di sebelah Barat Peloponessos dan berhasil dikuasai. Orang Messania

dijadikan helot (petani yang mengerjakan tanah negera). Tahun 650-630 terjadi

Perang Messenia II, kala itu ter- jadi pemberontakan orang Messenia yang

ingin melepaskan dari kekuasaan Sparta namun perang ini dapat ditumpas.

Kekuatan Sparta menyebabkan kekuasaannya semakin meluas di wilayah

Peloponessos kecuali Argois dan Achaea. Dalam keadaan seperti ini Sparta

harus memperkuat dirinya dengan sistem pemerinta- han dan pertahanan yang

kokoh dari serbuan para pemberontak. Dengan alasan tersebut maka seorang

negarawan Sparta yang ber- nama Lycurgus menggariskan pembaharuan

terhadap peraturan dan undang-undang yang mesti ditaati oleh setiap penduduk

Page 10: Makalah Peradaban Yunani Kuno Dan Romawi[1]

di wilayah Peloponessos. Di antaranya adalah peraturan wajib militer bagi

setiap anak lakilaki yang sudah menginjak umur 7 hingga 60 tahun tahun,

sedangkan anak perempuan tidak diberlakukan demikian.

Sistem pemerintahan di Sparta memiliki corak seperti berikut:

(a). Kepala pemerintahan sekaligus panglima militer adalah dua orang raja

dengan kekuasaan tak terbatas dan dilanjutkan secara turun menurun

kepada anaknya.

(b). Ephor adalah dewan yang terdiri dari 5 orang, bertugas membantu kepala

pemerintahan. Pada kenyataanya Ephor yang menjadi kepala pemerintahan

yang sebenarnya.

(c). Apella adalah dewan yang berganggotakan semua warga negara Sparta.

(d). Dewan Penatua adalah 28 anggota dewan yang sudah berusia 60 tahun ke

atas.

Dalam sidang dewan, Dewan Penatua mengajukan usulan undang-undang

kepada Apella, lalu Apella mempertimbangkan usulan, masukan dan

memutuskan, namun Dewan Penatua dapat memveto keputusan Apella

seandainya terjadi kejanggalan. Apabila tidak ditemukan titik temu maka

Ephor yang memutuskan.

3). Athena

Orang Athena adalah orang pendatang dari bangsa Ionia, mereka

tinggal di Attica. Dibandingkan dengan Sparta, orang-orang Athena hidup

lebih bebas dan dapat mengembangkan kemampuan dalam bidangnya, seperti

filsafat, seni pahat dan theater.

Sistem pemerintahan di Athena diatur oleh seorang negarawan yang

bernama Solon (594 SM). Aturan yang dibuat oleh Solon merupakan pengganti

undang-undang buatan Draconia yang ditentang oleh orang-orang golongan

bawah dengan alasan merasa dirugikan. Untuk menghindari pertumpahan

darah, Solon mengatur perubahan undang-undang yang telah ada dengan cara

menghapus sistem perbudakan, memberi lahan garapan baru kepada budak

Page 11: Makalah Peradaban Yunani Kuno Dan Romawi[1]

yang telah merdeka, petani gandum yang berutang banyak diberi lahan baru

untuk membudidayakan anggur dan membentuk lembaga pengadilan yang

telah dipilih oleh rakyat.

Untuk menjamin berjalannya pemerintahan dengan benar, Athena

memperkenalkan sistem pemerintahan demokrasi dengan ke- kuasaan tertinggi

berada di tangan para dewan eksekutif (archon) sebanyak 9 orang yang

dianggap mewakili rakyat. Dalam jalannya pemerintahan, archon mendapat

pengawasan ketat dari dewan pengawas (aeropagos) yang merangkap sebagai

ketua pengadilan. Cleisthenes memperkenalkan sistem ostracisme, yaitu hak

warga Yunani untuk mengganti dan mengasingkan penguasa yang diang- gap

berkuasa secara berlebihan. Dengan demikian, pemerintahan pun mendapatkan

pengawasan langsung dari rakyatnya. Keadaan negara yang aman seperti ini,

dimana hak setiap setiap warga ne- gara sama dan bebas mengeluarkan

pendapat, Athena melahirkan para pemikir yang ahli dalam bidang filsafat,

hukum, tata negara bahkan matematika yang dipakai hingga sekarang, seperti

Plato, Socrates, Aristoteles, Phytagoras, Hippocrates, dan lain-lain.

b. Perang Yunani dan Persia

Persia berhasil masuk dan menguasai bagian Yunani tahun 556 SM, pada

kala itu Persia dipimpin oleh Raja Cyrus. Keberadaan orang Persia, tidak disenangi

oleh orang-orang di wilayah Yunani. Pada tahun 499 SM Aristogoras dan Milletus

mencoba mela- kukan pemberontakan dan dibantu oleh orang-orang Athena dan

Eretria dengan mengirim 25 buah kapal perang. Tetapi ban- tuan tidak mampu

menandingi kekuatan laut pasukan Persia, pemberontak-an tersebut dikalahkan.

Kala itu Persia di bawah pimpinan Raja Darius.

Keterlibatan Athena dan Eretna diketahui oleh Darius maka tahun 492 SM

dikirim pasukan laut Persia untuk melakukan penyerangan ke Yunani. Penyerangan

kali ini, Persia mengalami kegagalan karena terjadi badai di Gunung Athos dan

menghancurkan kapal perangnya. Usaha Darius terus dilanjutkan dengan ekspedisi

kedua pada tahun 490 SM. Saat itu, Persia menyerang Yunani dari Laut Aegea

dengan mendarat di Marathon dan menghancurkan Eretria dan Athena. Di bawah

pimpinan Miltiades, Athena berhasil memukul mundur pasukan Persia dari Yunani.

Pada masa inilah muncul cerita Marathon, yaitu kisah seorang lelaki yang berlari

sejauh 40 km untuk mengabarkan berita kedatangan pasukan Persia di Marathon.

Page 12: Makalah Peradaban Yunani Kuno Dan Romawi[1]

Pada tahun 490 SM terjadi ekspedisi ketiga usaha ekspansi Persia ke Yunani

melalui darat dengan jumlah pasukan yang sangat besar, bahkan lebih banyak dari

gabungan seluruh pasukan Yunani. Akibatnya, keperkasaan dan perjuangan

pasukan Yunani yang dipimpin oleh Leonidas gagal menahan serangan Persia dari

darat, bahkan pasukan Persia berhasil menguasai dan membakar kota Athena. Pada

tahun 480 SM, kekuatan armada laut Athena di bawah pimpinan Themistocles

berhasil menghancurkan ke- kuatan Persia di Salamis. Kemenangan ini merupakan

awal dari kemenangan Yunani atas Persia, dilanjutkan setahun kemudian giliran

pasukan Sparta mengalahkannya di Myclae.

c. Kejayaan dan Kemunduran Athena di Yunani

Kemenangan angkatan laut Athena saat menghadapi pasukan Per- sia,

menarik minat polis-polis di Yunani tertarik untuk berkoalisi dengan Athena dan

membentuk Liga Delia pada tahun 478 SM, Athena sebagai ditunjuk pemimpin

liga. Liga Delia mengubah kebijakan politik luar negeri Athena terutama saat di

bawah pimpinan Pericles, dengan menjadikan liga sebagai kaki tangan Athena.

Pericles membuat peraturan perpajakan yang dipungut dari polis-polis Liga Delia

sehingga Athena mengalami kemajuan yang pesat dalam bidang seni dan ilmu

pengetahuan. Kota Athena dipercantik dengan berdirinya bangunan yang tinggi dan

mem- buat benteng yang panjang dari Athena ke Piraueus. Pericles juga

mengembangkan ilmu pemerintahan demokrasi menjadi lebih baik dengan

memberikan kebebasan setiap individu untuk bekerja, mengeluarkan pendapat, dan

menentukan pilihan hidiupnya sendiri.

Awal kemunduran Athena ditandai dengan terjadinya perselisihan antara

polis Corinthus dan Corcyca. Athena bersama Liga Delia membantu Corcyca,

sedangkan Corinthus membantu Liga Peloponnessos. Kedua kekuatan polis di

Yunani saling bersaing dan terjadilah perang Peloponnessos (431-404 SM).

Perjanjian damai yang dilakukan antara Athena dan Sparta tahun 421 tidak berarti

bagi keduanya dan hanya bisa bertahan selama 1 tahun. Perseku- tuan Sparta

dengan Persia berhasil menurunkan mental pasukan Athena, dan berhasil mengubah

kejayaan Athena menjadi kehan- curan terutama setelah kekalahan perang di

Aegosopotami tahun 405 SM. Setahun kemudian dilakukan perjanjian damai,

Athena sebagai pihak yang kalah diharuskan merobohkan benteng panjang dan

menjadi bagian dari koloni Sparta.

Page 13: Makalah Peradaban Yunani Kuno Dan Romawi[1]

d. Kerajaan Macedonia

Perang Athena dan Sparta tidak berhenti seketika, namun berjalan sangat

panjang dan lama hingga kedua polis tersebut sudah tidak memiliki kekuatan

pertahanan lagi. Keadaan buruk ini tidak hanya terjadi pada Athena dan Sparta,

namun merebak sampai ke seluruh Yunani. Sehingga dengan sendirinya, Yunani

pun menjadi lemah tidak sekuat saat menghadapi pasukan Raja Darius dari Persia.

Tidak adanya persatuan dan melemahnya kekuatan di Yunani, dimanfaatkan oleh

Raja Philipus, raja Macedonia. Tahun 338 SM, Raja Philipus menyerang Yunani di

wilayah kota Chaerona, keberhasilannya meluas hingga ke seluruh kota di Yunani.

Raja Philip memiliki hasrat ingin menguasai Persia, namun usaha tersebut tak dapat

direalisasikannya karena terbunuh oleh pengawal pribadinya. Iskandar Zulkarnaen

(Alexander Agung) putra Philip melanjutkan cita-cita ayahnya untuk menguasai

Persia. Perjalanannya ke Persia dimulai dengan ditaklukannya negara Asia Kecil

pada tahun 333 SM dan dilanjutkan dengan menyerang Persia yang dipimpin Raja

Darius III di daerah Isos. Kemenangan Macedonia atas Persia tidak membuat

Iskandar Zulkarnaen berhenti, namun ekspansinya dilanjutkan hingga kenegara-

negara di mesopotamia seperti Syria dan Palestina, lalu Mesir. Di Mesir, Iskandar

Zulkarnaen mendirikan sebuah kota yang dinamainya Iskandariyah (Alexandria).

Tahun 330 SM, Iskandar Zulkarnaen terus maju hingga ke India, namun

karena ada penolakan dari pasukannya dengan alasan kelelahan maka ekspansi

dihentikan dan diputuskan kembali ke Susa, Persia. Dalam perjalanan pulang

Iskandar Zulkarnaen wafat di Babylonia, peristiwa ini terjadi pada tahun 323 SM.

Penaklukan Kerajaan Macedonia ke Persia menimbulkan terciptanya kebudayaan

baru sebagai perpaduan kebudayaan Yunani (Hellas) dengan Persia dan Mesir.

Kebudayaan ini dinamakan dengan Hellenisme, pusat kebudayaannya berada di

kota Iskandariyah. Sepeninggalnya Iskandar Zulkarnaen, Kerajaan Macedonia

terbagi menjadi tiga negara kecil (diadochos) yang masing-masing dipimpin oleh

seorang jenderal.

Ketiga kerajaan tersebut antara lain:

1). Kerajaan Mesir dipimpin oleh Ptolomeus, meliputi Mesir, Palestina dan

Cyprus.

Page 14: Makalah Peradaban Yunani Kuno Dan Romawi[1]

2). Kerajaan Macedonia dipimpin oleh Antigonus, meliputi Yunani, Balkan dan

Asia Kecil.

3). Kerajaan Syria dipimpin Seuleucos, meliputi Syria, sebagian Asia Kecil,

sebagian India.

e. Kepercayaan

Sejak peradaban awal sampai kerajaan, masyarakat Yunani mem- percayai

banyakdewa. Dewa ini digambarkan seperti manusia, tetapi memiliki kekuatan dan

keindahan yang lebih dibandingkan manusia dan hidup abadi. Dewa-dewa ini

tinggal di Gunung Olympus, dengan Dewa Zeus sebagai dewa tertinggi. Sebagai

penghormatan, dibuatlah Kuil Dewa Zeus yang ditempatkan di perbukitan Gunung

Olympus. Sosok dewa digambarkan sama dengan kehidupan manusia, bisa saling

berpasangan baik sifat (baik dan buruk) maupun jenis kelaminnya (dewa dan dewi)

bahkan saling berperang satu dengan lainnya.

Dewa-dewa yang dipuja disesuaikan dengan pilihan masing-masing atau

berdasarkan jenis usaha yang dijalani, misalnya Apollo sebagai dewa kesenian dan

matahari, Artemis sebagai dewi bulan dan pemburu, Area sebagai dewa perang,

Athena sebagai dewi kearifan dan ilmu pengetahuan, Poseidon sebagai dewa laut,

Demeter sebagai dewi tanaman, Hefaistus sebagai dewa api, dan sebagainya.

Sebagai penghormatan orang Yu nani tidak banyak membangun kuil-kuil

peribadatan, namun membuat altar pe- ribadatan dengan pendeta yang kebanyakan

terdiri dari kaum perempuan. Olympiade yang dikenal sekarang ini adalah sisa

peninggalan kebudayaan Yunani kuno, pada saat itu orang Yunani setiap 4 tahun

sekali melakukan festival pertandingan olahraga antar polis-polis.

f. Peninggalan Kebudayaan Yunani Kuno

Seni pahat dan bangunan menjadi salah satu kebanggaan Yunani masa lalu

dan sekarang. Peninggalan-peninggalanya dibangun dengan gaya arsitektur yang

tinggi juga kokoh, misalnya Acropolis yang dibangun pada masa peradaban

Mycenae, Epidaurus (gedung kesenian) Kuil Pathenon (Kuil Dewi Athena), Kuil

Erectheum. Karya sastra yang ditulis lebih banyak menceritakan tentang perjuangan

(heroik), seperti Homerus yang mengarang Illyas (penyerbuan ke Troya, sekitar

Page 15: Makalah Peradaban Yunani Kuno Dan Romawi[1]

tahun 11194 SM) dan Odyssea, (pengembaraan Odyssea setelah perang Troya),

cerita perang Yunani dan Persia karya Herodotus dan cerita tentang perang Sparta

dan Athena karya Thuchydiades. Tidak jarang pula ditemukan sastra yang berisi

cerita lucu karya Aristofane, dan cerita tragedi karya Aiskhilos dan Sofokles.

Dalam bidang ilmu pengetahuan, orang Yunani yang menjadikan konsep alam dan

hidup keseharian ma- nusia ke dalam bentuk filsafat. Filsafat ini berisi penalaran

dalam bentuk metode yang masuk akal (logis) dan penyelidikan suatu objek

pengamatan hingga ke bagian terkecil.

Tokoh-tokoh filsuf (ahli filsafat) asal Yunani yang dikenal hingga sekarang di

antaranya:

1). Thales, adalah Bapak Pengetahuan Yunani yang mengambil pelajaran

astronomi dari Mesir dan Persia.

2). Socrates, ahli etika dan kesusilaan.

3). Plato, ahli bidang tata negara dan hukum.

4). Pithagoras, ahli matematika dan ilmu ukur.

5). Hippocrates, ahli kedokteran.

6). Heraclitus, ahli ilmu pengetahuan alam.

Pada masa kekuasaan Iskandar Zulkarnaen dari Macedonia, kebudayaan campuran

antara Asia dan Eropa atau kebudayaan Hellenisme berkembang dengan cepat dan

sangat maju bila dibandingkan dengan kebudayaan asalnya. Kota Iskandariyah

merupakan pusat kebudayaan yang dibuat oleh Iskandar Zulkarnaen mengasilkan

ahli filsafat yang termasyhur yaitu Erastothenes dan Aristarchus, keduanya

merupakan ahli dalam bidang astronomi dan geografi.

2. Sejarah Awal Romawi

Tidak banyak yang diketahui tentang sejarah Kerajaan Romawi karena tidak

ada sumber tertulis yang berasal dari zaman tersebut dan kebanyakan sumber ditulis

berasal dari legenda. Hal ini dikarenakan pada tahun 390 SM, bangsa Galia menyerang

Roma dan menghancurkan semua catatan sejarah, sehingga tidak ada catatan sejarah

dari masa kerajaan. Berdasarkan benda pecah belah yang ditemukan pada situs

Romawi di sungai Tiber di daratan Latium, diperkirakan benda tersebut sudah ada di

sana sekitar 1400 SM. Sedangkan sarjana kuno mengandalkan mitos yang ada untuk

Page 16: Makalah Peradaban Yunani Kuno Dan Romawi[1]

menentukan berdirinya Romawi, yaitu pada tahun 753 SM. Meski terdapat tumpang

tindih mengenai fakta dan legenda dalam berdirinya Kota Romawi, namun ada

beberapa tempat dan tokoh yang disebutkan dalam sejarah yang memiliki kesamaan

dengan dalam legenda.

Menurut legenda, Kota Roma didirikan pada tahun 753 SM oleh suku bangsa

lokal yang telah membangun perkemahan di tujuh bukit di sekeliling Roma. Tempat

tersebut di sekitar Bukit Palatine di sepanjang sungai Tiber di Italia Tengah. Wilayah

itu subur dan bukit-bukitnya menyediakan perlindungan sehingga tempat itu mudah

dipertahankan. Hal ini ikut berperan dalam kejayaan Roma kelak. Berdasarkan

legenda tersebut, Roma didirikan oleh kakak beradik cucu Raja Numitor, Romulus dan

Remus. Namun mereka bertikai hingga Remus terbunuh sehingga Romulus menjadi

raja Roma yang pertama. Faktanya, memang terdapat tujuh bukit yang mengelilingi

Roma yang nantinya dijadikan pusat perdagangan yang didirikan pada tahun 625 SM

yang disebut Forum.

Warga Roma terdiri atas orang Sabin dan Latin yang bersatu membangun

sebuah kota. Akan tetapi, mereka merasa bahwa mereka adalah bangsa Romawi.

Sebagai masyarakat baru, mereka berusaha untuk menjadi yang lebih baik dari yang

lainnya. Mereka memperoleh berbagai pemikiran baru mengenai kebudayaan dan

masyarakat dari bangsa Etruska, serta para pedagang dari Yunani dan Kartago. Bangsa

Etruska sendiri memiliki kebudayaan yang mengadopsi dari bangsa Yunani, di

antaranya adalah huruf atau abjad, baju serta dewa yang mereka sembah adalah Dewa

Yunani. Hal ini membuat budaya Yunani menjadi sama dengan budaya Romawi,

bahkan bangsa Romawi mengambil alih budaya-budaya tersebut menjadi budaya

utama bangsa Romawi.

Legenda mengisahkan ada tujuh raja yang memerintah Romawi selama 240 tahun.

Raja-raja tersebut adalah:

1. Romulus adalah satu-satunya raja Romawi yang tidak dipilih rakyat karena ia

merupakan raja pertama sekaligus pendiri Romawi.

2. Numa Pompilius adalah orang Sabin yang dipilih karena reputasinya sebagai

orang yang adil dan beriman. Numa memerintah selama 43 tahun dan meninggal

secara alami

Page 17: Makalah Peradaban Yunani Kuno Dan Romawi[1]

3. Tullus Hostilius adalah raja yang lebih suka berperang dibanding mengurusi

masalah keagamaan. Dia membangun tempat baru untuk senat, Curia Hostilia,

yang bertahan sampai 500 tahun setelah kematiannya.

4. Ancus Marcius Setelah kematian Tullus Hostilius yang misterius, senat Romawi

memilih cucu Numa Pompilius, Ancus Marcius sebagai raja. Seperti kakeknya,

Ancus Marcius lebih suka perdamaian dan hanya berperang jika dia diserang. Dia

melakukan kesepakatan damai dengan kerajaan tetangga Roma dan membuat

mereka bersekutu dengan Roma. Dia banyak membangun infrastruktur, seperti

penjara pertama Roma, pelabuhan, pabrik garam, membangun jembatan pertama

yang melalui sungai Tiber. Dia memimpin selama 25 tahun dan meninggal secara

alami seperti kakeknya.

5. Tarquinius Priscus Priscus merupakan keturunan Etruska dan diadopsi oleh Ancus

Marcius. Dalam masa pemerintahannya, dia memenangkan banyak peperangan,

menambahkan 100 anggota dari suku Etruska ke dalam senat, membangun kuil

Jupiter, Circus Maximus (arena balap kereta kuda), mendirikan Forum Romawi,

mengadakan kompetisi olahraga Romawi. Dia menjadi raja selama 25 tahun, dia

dibunuh oleh anak kandung Ancus Marcius.

6. Servius Tullius Tarquinius Priscus digantikan oleh menantunya, Servius Tullius.

Servius adalah raja Roma kedua yang merupakan keturunan Etruska. Dia

mendirikan Dewan Centuria dan Dewan Suku. Dia membangun kuil Diana dan

tembok yang mengelilingi tujuh bukit di Roma. Dia memerintah selama 44 tahun

kemudian dibunuh oleh putrinya (Tullia) dan menantunya (Tarquinius Superbus).

7. Tarquinius Superbus anak dari Tarquinius Priscus dan menantu Servius Tullius.

Tarquinius Superbus juga adalah orang Etruska. Masa pemerintahan Tarquinius

Superbus diisi dengan kekejaman dan teror sehingga rakyat memberontak

padanya. Kekuasaan Tarquinius Superbus berakhir pada 509 SM, sekaligus

menandai berakhirnya pengaruh Etruska di Romawi dan pembentukan Republik.

Sementara Tarquinius Superbus melarikan diri ke kota Tusculum dan kemudian

ke Cumae, di mana ia meninggal dunia pada 496 SM.

Masa pemerintahan di bawah pimpinan raja pada saat itu tidak sama dengan

kebanyakan. Hal ini dikarenakan raja tidak memiliki kekuasaan mutlak, mereka harus

menghadapi satu majelis bangsawan. Majelis tersebut memiliki suara untuk memilih

Page 18: Makalah Peradaban Yunani Kuno Dan Romawi[1]

raja maupun menentukan apa yang dapat dilakukan oleh raja, terutama dalam

peperangan.

Cara pemilihan raja pada saat itu adalah ketika seorang raja mati, maka

memasuki masa interregnum. Kekuasaan tertinggi negara berpindah ke Senat, yang

bertanggung jawab untuk mencari raja baru. Senat akan berkumpul dan menunjuk

salah satu anggotanya sendiri (interrex) untuk bertugas selama lima hari dengan tujuan

mengusulkan raja berikutnya. Dan berlanjut ke senator lainnya dan akan terus

berlanjut sampai raja yang baru terpilih. Setelah interrex menemukan calon yang

cocok, ia akan mengusulkannya pada Senat untuk dipertimbangkan. Jika Senat

menyetujuinya, interrex akan mengusulkan kepada Majelis Curiate dan melakukan

pemilihan oleh rakyat Romawi, menerima atau menolaknya. Raja terpilih harus

menjalani upacara keagamaan yang dipimpin oleh seorang Augur sekaligus pemberian

kewenangan dari Majelis Curiate.

Adanya pemerintahan yang kejam oleh raja ketujuh Romawi, akhirnya pada

tahun 509 SM, para kaum elit bangsawan dapat menggulingkan monarki dan

mendirikan sebuah pemerintahan baru yang dikenal sebagai republik yang diperintah

oleh kaum patricia (kaum penguasa). Roma menjadi republik pertama dalam sejarah

dunia.

Pada tahun 270 SM, mereka berhasil menguasai sebagian besar daerah Italia.

Pada mulanya, Romawi tidak bermaksud menjadi kekuatan imperialis raksasa, mereka

hanya melindungi diri dan memerangi tetangga yang ingin ikut campur dalam

permasalahan mereka. Dengan alasan tersebut, bangsa Romawi terlibat dalam

beberapa peperangan, di antaranya Perang Punik, yaitu bentrok dengan Kartago akibat

sengketa dagang di laut Mediterania. Namun karena Romawi memiliki Jenderal

Perang yang pemberani yang bernama Scipio, sehingga Romawi dapat memenangkan

petempuran di Kartago dan mendirikan kota-kota baru. Mereka juga memberikan

ketentraman, kemakmuran dan kewarganegaraan Romawi kepada penduduk taklukan

yang mau bekerja sama. Hal ini menjadikan Romawi mampu menjadi pusat dunia

Barat, mengambil alih peran Yunani dalam kurun waktu 500 tahun dan menjadi

kekuatan yang dominan di Eropa dalam waktu kurang dari 200 tahun.

Setelah sistem monarki berakhir, Romawi memiliki beberapa jabatan atau

lembaga baru yang masing-masing menangani persoalan yang dulunya di bawah

wewenang seorang Raja.

Page 19: Makalah Peradaban Yunani Kuno Dan Romawi[1]

Jabatan atau lembaga tersebut adalah sebagai berikut:

1. Konsul terdiri dari dua orang yang menggantikan kepemimpinan raja. Konsul

dipilih untuk masa jabatan satu tahun dan konsul dapat membatalkan konsul yang

lain. Pada awalnya, konsul memiliki kekuasaan seperti raja, namun kemudian

dikurangi dengan adaya hakim-hakim yang memegang wewenang tertentu, misal

Praetor (Otoritas Yudisial) dan Censor (hak melakukan sensus).

2. Diktator memiliki jabatan yang mirip dengan raja, namun masa jabatannya

terbatas, yaitu enam bulan. Diktator memiliki wewenang penuh atas masalah-

masalah sipil dan militer. Kekuasaannya mutlak sehingga hanya berlaku pada

masa-masa darurat. Diktator Romawi dipilih secara bebas, biasanya berasal dari

jajaran konsul.

3. Rex Sacrorum dan Pontifex Mazimus adalah pejabat agama tertinggi di republik

secara de jure yang mengadakan pengorbanan tahunan untuk Jupiter. Sedangkan

Pontifex Maximmus adalah pejabat agama tertinggi secara de facto yang

memegang sebagian besar wewenang keagamaan. Selain itu, seorang Pontifex

juga memiliki kekuasaan untuk menunjuk dan mengangkat pejabat-pejabat

keagamaan, bahkan mengangkat seorang Rex Sacrorum dan memperoleh hampir

seluruh kewenangan keagamaan Romawi.

Romawi hampir memiliki raja kembali setelah terpilihnya Gaius Julius Caesar sebagai

Pontifex Maximus dan Diktator seumur hidup yang memberinya kekuasaan lebih

banyak daripada raja-raja terdahulu. Julius Caesar adalah seorang jenderal yang sangat

kuat dan ambisius dan juga salah satu Jenderal Triumvirat, ia menaklukkan bangsa

Celtik dan Gaul. Jauh sebelum Caesar lahir, Republik Romawi dipenuhi dengan

perang saudara, pemberontakan kekuatan militer, korupsi dan ketidakpuasan terhadap

dewan Senat sebagai pusat pemerintahan.

Di bawah pimpinan Julius Caesar, Romawi mulai mewujudkan mimpinya dan

berhasil menguasai hampir setengah Eropa. Namun, Caesar membuat suatu yang

merusak tatanan politik Romawi iu sendiri dengan membuat hukum sendiri

berdasarkan pemikirannya, menganggap dirinya sebagai Konsul dan Diktator. Hal ini

membuat para tetua berpikir tentang adanya ancaman dari Caesar. Mengetahui hal

tersebut, Caesar melakukan kudeta dan menyerang pemerintahan Romawi.

Kemenangan penyerangan yang dilakukannya menyebabkan Caesar menjadi penguasa

Page 20: Makalah Peradaban Yunani Kuno Dan Romawi[1]

Romawi dan menciptakan jabatan Kaisar (baru terealisasi oleh Octavianus).

Pengangkatannya sebagai diktator Romawi seumur hidup, memicu kemarahan kaum

Republik sehingga mereka membunuh Caesar pada tahun 44 SM.

Gaius Julius Caesar Octavianus adalah penggantinya. Octavianus merupakan

anak angkat sekaligus keponakan Julius Caesar. Bukan hanya jabatan yang besar yang

ia warisi, ia juga harus menyelesaikan masalah-masalah yang ditimbulkan pamannya,

mendapatkan perlawanan dari para pesaingnya dan mengungkap pembunuhan

pamannya. Setelah mengungkap pembunuhan Caesar, ia membagi wilayah

pemerintahan kepada Triumvirat yang ia bentuk (Triumvirat kedua). Akan tetapi, salah

satu Triumvirat (Antonius) dikabarkan akan memberikan kota Roma kepada Ratu

Mesir (Cleopatra) sehingga menimbulkan peperangan (Pertempuran Actium pada 31

SM). Kemenangan berada di tangan Octavianus. Kemudian Octavianus kembali ke

Romawi dan mendeklarasikan dirinya sebagai Kaisar Romawi (29 M) dengan berbagai

gelar baru, termasuk Imperator dan Kaisar Augustus (Augustus Caesar) pada 27 M.

Dengan pendeklarasian ini, maka Kekaisaran Romawi yang dibangun selama 7 abad,

resmi berdiri tepat pada tahun 27 SM.

Selama periode antara 28 SM dan 12 SM, Augustus memperoleh konsuler

kekaisaran dan kekuasaan Tribun Rakyat, dikombinasikan dengan posisi Pontifex

Maximus dan Princeps Senatus sehingga membuat Augustus menjadi sangat berkuasa.

Augustus kemudian mendirikan Kekaisaran Romawi, ini adalah awal dari masa

Principatus. Meskipun menjadi kekaisaran, lembaga-lembaga republik masih tetap ada

sampai masa Dominatus, bahkan Kaisar tetap berbagi gelar konsul sampai era

Bizantium. Pada masa pemerintahan Augustus, Kekaisaran Romawi mengalami masa

keemasan. Hal ini dapat dilihat dengan adanya perluasan daerah, kedamaian dan

kemakmuran ekonomi terasa di seluruh penjuru kekaisaran.

Namun pada abad ketiga Masehi, kekaisaran dihadapkan pada krisis dimana

serangan bangsa bar-bar, perang saudara, dan hiperinflasi terjadi dalam waktu yang

bersamaan dan terus menerus dan hampir menyebabkan runtuhnya Kekaisaran

Romawi. Selain itu, sejak meninggalnya Augustus tanpa menunjuk penerus kekaisaran

menyebabkan banyak kekacauan saat pergantian kekuasaan terjadi. Hal ini

dikarenakan Augustus sendiri tidak memiliki anak untuk diwarisi tahta. Hingga

terdapat dua puluh lima kaisar yang menggantikan. Perseteruan ini berakhir pada masa

pemerintahan Diocletian berkuasa.

Page 21: Makalah Peradaban Yunani Kuno Dan Romawi[1]

Pada tahun 14 M, agama Kristen mulai tumbuh dan berkembang di Roma.

Agama Kristen mempertobatkan mereka yang belum percaya, hal ini berbeda dengan

agama sebelumnya yang diwariskan dari generasi ke generasi. Pada mulanya,

kedatangan agama ini bisa ditoleransi oleh orang-orang Romawi, tetapi lambat laun

mereka mereka mulai khawatir agama tersebut akan memecah belah persatuan bangsa

Romawi. Orang-orang Romawi mulai menganiaya dan menindas orang-orang yang

beragama Kristen. Keadaan ini kemudian berubah ketika Constantinus yang memeluk

Kristen berkuasa. Constantinus mengambil langkah untuk menyelamatkan orang-

orang Kristen dari kehancuran.

Pada masa pemerintahan Diocletian, ia memahami bahwa kekuasan Romawi

terlalu besar dan luas. Hal ini mengakibatkan terhambatnya informasi dari pusat ke

daerah terpencil serta kurangnya pengawasan dan penjagaan dari serangan bangsa lain.

Berawal dari hal tersebut, maka Diocletian memutuskan untuk membagi kekaisaran

menjadi dua, yaitu :

1. Kekaisaran Romawi Barat dengan ibukota Milan di bawah pimpinan Diocletian,

serta

2. Kekaisaran Romawi Timur dengan ibukota Nicomedia di bawah pimpinan s

ahabat Diocletian, Maximian.

Setelah kekaisaran dibagi menjadi dua, masing-masing wilayah memiliki

Augustus sebagai pemimpin utama. Setiap Augustus memilih Caesar (kaisar muda

sebagai pembantu urusan administratif dan sebagai penerus kekaisaran jika Augustus

meninggal dunia). Diocletian memilih Galerius sebagai Caesar Romawi Barat dan

Maximian memilih Constantius Chlorus sebagai Caesar Romawi Timur. Pemerintahan

seperti ini berhasil mencegah kehancuran Romawi dan setiap penurunan kekuasaan

pun berlangsung damai. Setiap Caesar di barat dan timur menggantikan Augustus dan

mengangkat Caesar baru. Galerius mengangkat keponakannya Maximinus, dan

Constantius mengangkat Flavius Valerius Severus sebagai Caesar nya. Namun

keadaan berubah ketika Constantius Chlorus meninggal pada tanggal 25 Juli 306.

Pasukan Constantius di daerah Eboracum segera mengangkat Constantine, anak

Constantius, sebagai Augustus. Dan pada bulan agustus pada tahun yang sama,

Galerius juga memutuskan untuk mengangkat Severus menjadi Augustus. Selain itu,

terdapat pula beberapa orang yang menginginkan anak dari Maximian, Maxentius

Page 22: Makalah Peradaban Yunani Kuno Dan Romawi[1]

menjadi Augustus (28 Oktober 306) yang didukung oleh kaum Praetorian. Hal ini

menyebabkan Kekaisaran memiliki 5 pemimpin: Empat Augustus (Galerius,

Constantine, Severus dan Maxentius dan seorang Caesar (Maximinus).

Pada tahun 307, Maximian juga memproklamirkan dirinya sebagai Augustus,

bersebelahan dengan anaknya Maxentius. Namun tidak disetujui oleh Galerius dan

Severus, sehingga menimbulkan perang saudara di daerah Italia. Serverus terbunuh di

tangan Maxentius pada tanggal 16 September 307 M. Maximinus dan Maxentius pun

berusaha memikat Constantine untuk bekerjasama dengan cara menjodohkan

Constantine dengan Fausta, anak Maximian sekaligus kakak kandung Maxentius.

Keadaan semakin rumit ketika Domitius Alexander, Vicarius (semacam Gubernur)

dari Provinsi Afrika memproklamirkan diri sebagai Augustus pada 308 M.

Dengan keadaan yang demikian kacau tersebut, maka diadakanlah Kongres

Carnuntum yang dihadiri oleh Diocletian, Maximian, dan Galerius yang menghasilkan

keputusan sebagai berikut:

1. Galerius menjadi Augustus di Kekaisaran Romawi Wilayah Timur

2. Maximinus menjadi Caesar di Kekaisaran Romawi Wilayah Timur

3. Maximian dipecat

4. Maxentius tidak diakui, kepemimpinannya dianggap ilegal

5. Constantine mendapat pengakuan, namun jabatannya di turunkan menjadi Caesar

di Kekaisaran Romawi Bagian Barat

6. Licinius menggantikan Maximian sebagai Augustus di Kekaisaran Romawi

Wilayah Barat

Namun Maximinus menuntut agar gelarnya sebagai Augustus dikembalikan dan

memproklamirkan dirinya kembali sebagai Augustus pada tanggal 1 Mei 310 M yang

diikuti oleh Maximian yang memproklamairkan dirinya kembali untuk yang ketiga

kalinya, menjadi Augustus. Namun Maximian tewas dibunuh oleh Constantine pada

bulan Juli 310 M. Hingga akhir tahun 310 M, Kekaisaran Romawi masih dipimpin

oleh 4 Augustus resmi (Galerius, Maximinus, Constantine, dan Licinius) dan seorang

Augustus ilegal (Maxentius).

Galerius tewas pada bulan Mei 311 M meninggalkan Maximinus sebagai

penguasa tunggal Kekaisaran Romawi Wilayah Timur. Disaat bersamaan, Maxentius

Page 23: Makalah Peradaban Yunani Kuno Dan Romawi[1]

mendeklarasikan perang terhadap Constantine, sebagai balas dendam karena

membunuh ayahnya. Namun ia tewas dalam suatu pertempuran melawan Constantine

pada tanggal 28 Oktober 312 M. Hal ini menyebabkan menyisakan 3 Augusti (kata

jamak dari Augustus): Maximinus, Constantine, dan Licinius.

Licinius kemudian menikahi Constantia, adik Constantine, untuk mengikat

persahabatan dengan Constantine. Pada bulan Agustus 313 M, Maximinus tewas

menyisakan Licinius dan Constantine. Mereka akhirnya sepakat membagi 2 wilayah

Kekaisaran Romawi, Constantine di Kekaisaran Romawi Bagian Barat, dan Lucinius

di Kekaisaran Romawi Bagian Timur. Pembagian kekuasaan ini berlangsung selama

sepuluh tahun. Pada tahun 324 M, terjadi peperangan antara dua Augusti yang tersisa

terjadi dan berakhir dengan kekalahan Lucinius, menjadikan Constantine sebagai

penguasa tunggal di seluruh Kekaisaran Romawi. Ia memutuskan memindahkan pusat

pemerintahan ke kota kuno Byzantium dan mengubah namanya menjadi Nova Roma

(namun dikemudian hari, kota ini dikenal dengan Constantinople, kota Constantine).

Constantinople atau Konstantinopel terus menjadi pusat pemerintahan Constantine

yang agung sampai kematiannya pada tanggal 22 Mei 337 M.

Kekuasaan Romawi kembali terbagi menjadi dua ketika Theodosius I

meninggal pada tahun 395 M. Ia membagi dua kekaisaran untuk kedua putranya.

Romawi Barat dengan ibukota Milan di bawah pimpinan Arcadius dan Romawi Timur

dengan ibukota Konstantinopel di bawah pimpinan Honorius. Kekaisaran Timur

terhindar dari kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh Barat pada abad ketiga dan

keempat. Romawi Barat kemudian runtuh pada tahun 476 M akibat serangan dari

bangsa Barbar dari Eropa utara. Lain halnya Romawi Timur, karena memiliki budaya

urban yang lebih mapan dan sumber daya finansial yang lebih kuat, sehingga mampu

menghentikan penyerang dengan upeti dan menyewa tentara-tentara bayaran.

Theodosius II memperkuat tembok Konstantinopel, sehingga kota tersebut

aman dari serangan-serangan; tembok tersebut tidak dapat ditembus hingga tahun

1453 oleh pasukan Islam di bawah pimpinan Sultan Mahmud II atau lebih dikenal

sebagai Muhammad Al Fatih, Sultan Turki Utsmani. Kekaisaran Romawi Timur ini

selanjutnya disebut sebagai Kekaisaran Byzantium35 yang merupakan kelanjutan dari

Kekaisaran Romawi dalam Zaman Pertengahan. Begitu banyak anasir-anasir

kekaisaran Romawi lama, sehingga tidak dapat dipastikan kapan kekaisaran Romawi

berakhir dan kapan Byzantium lahir. Henry S. Lucas dalam bukunya Sejarah

Page 24: Makalah Peradaban Yunani Kuno Dan Romawi[1]

Peradaban Barat: Abad Pertengahan menyebutkan bahwa dari segi pemerintahan,

masa transisi tersebut adalah masa pemeruintahan Justianus, yakni 527 hingga 565 M.

Bangsa Romawi berasal dari masyarakat Agrikultur-militer yaitu bangsa/kaum

petani yang suka berperang dan berekspansi ke sekitar Laut Tengah, Eropa Utara dan

Barat serta sebagian Asia dan Afrika. Bangsa ini berasal dan berbagai macam suku

bangsa yang mendiami suatu wilayah. Kebudayaan Romawi berawal dan seni Eropa

Barat yang diambil secara komprehensif. Mula-mula dianggap tahap dekadensi

periode setelah Yunani pada bidang seni, namun secara total menyerap nilai seni yang

sudah ada dari kebudayaan tersebut dan nilai-nilai yang terkandung ternyata sudah

tidak asli dan bermutu rendah, sehingga Bangsa Romawi bisa dianggap sebagai

penyebar dan pelestari peninggalan kebudayaan klasik, jadi dapat dikatakan sebagai

Asimilator (menyatukan hasil karya orang lain) dan bukan Kreator.

Kekaisaran Romawi mempunyai wilayah kekuasaan yang menyebar dan

berkembang (ekspansif) di sekitar daratan Spanyol, Armenia, Inggris hingga Mesir.

Dengan demikian masing-masing daerah tersebut diperlukan suatu koordinator

wilayah kekuasaannya (Teritorial). Akibat luasnya daerah kekuasaan, bangsa Romawi

mencetuskan kebudayaannya menjadi Internasionalisme Budaya (Cultur

lnternationalism). Perbedaan-perbedaan gaya kekuasaan teritorialnya disatukan dalam

satu gaya kepemimpinan yang dinamakan Gaya Imperial. Kerajaan Romawi

merupakan suatu negara yang digolongkan sebagai “statesmanship” yaitu bangsa yang

memiliki kemampuan sebagai negarawan (dengan kekuasaan yang bertumpu pada

kekaisaran), atau Imperium Romanium. Sedangkan Yunani dapat digolongkan sebagai

negara “negara kota atau negara federasi. Romawi dikenal sebagai bangsa yang ”love

of power” sedang Yunani dikenal sebagai bangsa ”love of beauty”.

Kota Roma mengalami kemunduran yang mengakibatkan Romawi Barat

terpecah menjadi beberapa kerajaan yang diperintah oleh raja-raja Germnia Goth

Timur dan Goth Barat. Dan Romawi Timur muncul menjadi tempat yang memiliki

nilai strategis dan sangat tinggi, secara politik dan ekonomi. Wilayah Romawi Timur

meliputi semenanjung Balkan, Asia kecil (Sampai Armenia), Syiria, dan Mesir.

Setelah tahun 476 M hubungan Romawi Barat dan Romawi Timur terputus. Romawi

Timur dapat bertahan sampai tahun 1453 H, namun wilayah ini kemudian dikuasi oleh

Turki.

C. Kebudayaan Yunani Kuno dan Romawi

Page 25: Makalah Peradaban Yunani Kuno Dan Romawi[1]

1. Kebudayaan Yunani Kuno

Masyarakat Yunani cinta pada keindahan (seni) yang tidak mengarah pada hal-

hal yang berlebihan (penuh penahanan diri dan prestasi). Karya seni yang penuh

penahanan diri tersebut menghasilkan-keseimbangan yang sempurna serta-keutuhan

yang seterusnya disebut sebagai klasik. Karya seni diperuntukkan bagi persembahan

pada dewa-dewanya.

Paham tentang seni dan arsitektur adalah :

1. Kepolosan.

2. Keanggunan.

3. Kegunaan.

a. Arsitektur Yunani Kuno

1). Arsitektur Aegea (3000-1100 BC)

Arsitektur di pulau Kreta dan Mikena serta pulau lain disekitarnya

berbeda dengan karakter arsitektur di daratan Yunani. Penduduk kepulauan

tersebut berasal dari Asia Kecil yang berimigrasi ke pulau Kreta dan sekitarnya

serta membawa budaya asalnya.

Bangunan rumah tinggal menggunakan atap datar yang merupakan

typical daerah timur, sedangkan cahaya dimasukkan melalui celah-celah

lubang atap. Ruang menggunakan Cella, yaitu ruang yang keempat sisinya

tertutup (massif dengan satu sisi sebagai bukaan (pintu).

Megaron adalah unit rumah tinggal dengan fasilitas sebagai berikut :

a). Berbentuk cella yang dilengkapi dengan lobby/vestibule.

b). Entrance dan serambi depan yang mengarah kedalam.

c). Thelamus (ruang tidur) yang diletakkan dibagian paling belakang.

Bahan bangunan :

a). Memakai batu pecah ataupun batu gamping/gibs yang dikeraskan untuk

lapisan lantai.

b).Bata yang dikeringkan untuk dinding

c). Atap memakai kayu.

Page 26: Makalah Peradaban Yunani Kuno Dan Romawi[1]

2). Arsitektur Yunani Daratan (650-30 BC)

Ada dua fase peradaban Yunani Daratan, yaitu :

1. Fase Hellenic.

2. Fase Hellenistic.

Fase Hellenic (650-323 BC)

a). Karakter masyarakatnya sangat menjunjung tinggi kepercayaan dan seni,

sehingga kuil menjadi bagian yang terpenting. Pada mulanya kuil

mengambil bentuk dasar dari Megaron selanjutnya dikembangkan.

b).Konstruksi utama memakai system kolom (tiang) dan balok (gelagar).

c). Bentuk-bentuk dari konstruksi kayu ditiru pada bahan yang lain yaitu

marmer Carpentry in marble mulai tahun 600 BC.

d).Dinding memakai bata yang dikeringkan atau dengan terakota.

e). Penyelesaian eksterior lebih dipentingkan karena masyarakat Yunani

berkosentrasi pada elemen yang cocok dengan iklim serta masyarakat

pemakainya (masyarakat Yunani senang dengan udara terbuka) terutama

Kuil dan Agora.

f). Hubungan dengan dewanya terjadi di udara terbuka dengan angin yang

berhembus sepoi melalui Collonade‖ yaitu barisan tiang yang menopang

atap pada serambi memanjang serta Portico‖ yaitu barisan tiang penopang

atap pada serambi depan (memendek), sebagai ucapan selamat datang

dengan permainan bayangan gelap terang oleh tiang (kolom) gaya Doric

yang tertimpa sinar matahari.

Fase Hellenistic (323-30 BC)

a). Pada tahun 480 BC Persia menghancurkan Yunani, Akropolis kota diatas

bukit sebagai kompleks bangunan suci juga ikut hancur. Oleh Perikles

pemimpin Yunani, Athena dibangun kembali.

b).Pada phase ini banyak dibangun public building (bangunan umum) yang

berkembang sangat pesat, bervariasi dan berkesan megah.

c). Banyak dibangun Stoa yaitu teras memanjang bertiang banyak yang

menghubungkan antara bangunan yang satu dengan yang lainnya serta

Page 27: Makalah Peradaban Yunani Kuno Dan Romawi[1]

berfungsi sebagai tempat untuk diskusi yang beratap agar terhindar dari

hujan dan terik matahari. Stoa merupakan pasangan dari Agora‖ yaitu

tempat untuk pertemuan umum di luar juga sekaligus sebagai pasar bagi

masyarakat Yunani (terutama di Athena).

b. Bangunan pada masa Yunani

1). Propilae di Akropolis Athena

Merupakan gerbang ke tempat-tempat suci di Akropolis dan sekaligus juga

sebagai tempat pagelaran seni dan tempat pertemuan umum. Gayanya

mengandung campuran antara tiang corak Doric dan Ionic yang terbuat dari

batu pualam setempat yang diambil dari gunung Pentelikus di dekat Athena.

Pualam ini berubah warna menurut perubahan cahaya matahari dari warna

emas dan coklat ke merah jambu kelabu.

2). Agora

Agora merupakan tempat umum yang dipakai untuk tempat berkumpulnya

masyarakat kota, semacam alun-alun yang berfungsi sebagai pasar

3). Stoa

Suatu bangunan memanjang (teras) dengan banyak tiang yang fungsinya

untuk tempat masyarakat umum berteduh dari hujan ataupun panas, merupakan

pasangan agora yang terbuka juga untuk menghubungkan antar bangunan.

4). Akropolis

Komplek bangunan suci yang terletak di puncak/ tempat tertinggi di

Athena, paling atas dipakai sebagai kuil/ tempat tinggal dewa-dewi yunani.

Theater Merupakan bangunan terbuka setengah lingkaran yang menempel pada

lereng-lereng gunung (karena belum ada teknologi untuk penyelesaian

konstruksi yang berdiri sendiri dengan skala besar), dengan batu cadas yang

dibuat berundak-undak sebagai tempat duduk, dan berakhir pada stage yang

digunakan sebagai area persembahan yang berbentuk lingkaran. Fungsi

bangunan tersebut adalah untuk persembahan drama tari dan nyanyi bagi dewa

Dionisious (Dewa Seni).

Page 28: Makalah Peradaban Yunani Kuno Dan Romawi[1]

Agar suaranya dapat didengar oleh seluruh warga yang menjalani upacara

persembahan tersebut, maka dengan membentuk area seperti gentong (sistem

akustiknya), persoalan suara dapat diatasi.

5). Langgam

Ada beberapa langgam yang dapat dikenali pada arsitektur Yunani (dari

masa kebudayaan Aegea sampai dengan Hellenistik), yaitu:

1. Langgam Doric

Merupakan langgam yang berasal dari daerah Doria, merupakan kepala

tiang tanpa hiasan (polos), lengkung sederhana dan tanpa alas pada dasar

tiangnya, sehingga langsung menempel pada lantai.

2. Langgam Ionic

Merupakan langgam yang berasal dari pesisir yaitu ionia, kepala

tiangnya mengambil bentuk noctilus (kerang besar). Bentuknya melingkar

pada kedua sisinya, sedangkan pada dasar tiang memakai alas.

3. Langgam Corinthian

Merupakan langgam dari daerah pegunungan mengambil alih bentuk-

bentuk alam (flora) daun Achantus. Pada dasar tiang menggunakan alas,

bertumpu pada lantai berundak.

2. Kebudayaan Romawi

Kebudayaan Romawi terbentuk berdasarkan elernen-elernen yang diambil dari

kebudayaan Yunani, kebudayaan Etruscan (engineering ability dan utiliter

architecture) dan kebudayaan Syria. Penduduk asli Romawi adalah bangsa prajurit

sejati yang suka berperang sehingga memiliki karakter yang kuat dan lebih

mencurahkan perhatiannya pada pekerjaan, negara, dewa dan juga keluarga. Bangsa

Romawi mempunyai disiplin dan ambisi yang tinggi terhadap kekayaan dan

penguasaan terhadap bangsa lain.

Beberapa hal yang dapat dibedakan atau lebih diunggulkan dengan bangsa lain yailu:

1. Organisasi dalam masyarakat dan negara telah terbentuk mulai dari rakyat

biasa atau prajurit hingga pimpinan yang tertinggi (kaisar).

Page 29: Makalah Peradaban Yunani Kuno Dan Romawi[1]

2. Asimilasi budaya berasal dari gabungan kebudayaan Yunani, Etruscan dan

Syria. Namun dengan perpaduan kebudayaan tersebut muncul satu karakter

atau sifat kebudayaan baru, yaitu kebudayaan Romawi.

3. Hubungan dengan masyarakat pendatang sangat toleran dan bersifat terbuka,

terutama pedagang yang berasal dari sekitar kekuasaan Romawi. Selama

penduduk pendatang mau mengikuti peraturan yang berlaku dan

menguntungkan bagi kepentingan kerajaan Romawi hubungan pendatang dan

pribumi sangat baik.

4. Bangsa Romawi memiliki satu prinsip yang sangat ambisius dalam hidup.

Pandangan mereka adalah hanya melalui prinsip kerja yang keras maka akan

menghasilkan apapun yang diinginkan. Ambisi menguasai alam dan

lingkungan akhirnya melahirkan satu keterampilan yang dominan dalam

konsep teknik dan ruang.

Karakteristik Arsitektur Romawi dan Yunani

1). Kemampuan dalam teknologi bangunan lebih maju dari pada bangsa Yunani,

seperti dalam pembuatan saluran air dan pembuatan konstruksi

busur/lengkung.

2). Penafsiran terhadap makna kehidupan dari segi fungsi dan sistem struktur

sosial sangat kompleks. Kondisi ini sangat besar pengaruhnya terhadap

perilaku, tata cara hidup dan termasuk dalam tata bangunan. Setiap aktifitas

kehidupan dalam struktur social kemasyarakatan seringkali diperingati dengan

upacara-upacara atau pesta-pesta besar.

3). Konsep penataan bangunan dan landscape perkotaan dirancang secara

integratif. Perancangan bangunan selalu berorientasi kedalan skala yang lebih

luas atau dalam skala kota demikian juga sebaliknya.

4). Konsep perancangan menekankan pada pengertian bahwa ruang merupakan

media ekspresi arsitektural. pada skala kota dan interior.

5). Skala bangunan bersifat monumental atau mengutamakan kesan agung.

Ekspresi a rsitekturnya terungkapkan melalui peralihan artikulasi detail.

6). Bentuk arsitektur mengesankan keanggunan formal yang berorientasi

birokratik, tersusun secara sistematik, praktis dan variatif dalam langgam.

Page 30: Makalah Peradaban Yunani Kuno Dan Romawi[1]

Langgam Arsitektur Romawi dan Yunani

1). Memanfaatkan kosa klasik Yunani sebagai motif dekorasi, bukan elemen dasar

yang mengungkap karakter ideal secara utuh.

2). Superimposisi (menggahungkan order kiasik yang diatur dalam posisi saling

tumpang tindih untuk satu tingkatan yang berbeda) berbagai langgam, untuk

mencapai suatu totalitas sistem yang dinamis dan bentuk simbolik yang baru.

3). Dinding sebagai bidang penerus, diperkuat dengan pembagian bidang, tekstur,

elemen vertikal dan horizontal.

4). Kontruksi busur dan lengkung untuk gugus ruang yang kompleks.

Konsep Ruang

Ruang merupakan konkretisasi dimensi waktu dan tindakan, bukan keabadian atau

keteraturan statis.

1). Ruang bersifat self-contained bukan merupakan batasan fisik belaka, karena itu

harus dibentuk, diartikulasikan dan diaktifkan.

2). Karakter lingkungan spatial terpadu, tidak ditentukan oleh ikatan situasi

geografis tertentu.

3). Artikulasi ruang merupakan kontinuitas, irama, variasi, keteraturan, dinamis,

sekuens dan aksialitas.

Perbedaan Arsitektur Romawi dan Yunani

1). Arsitektur Yunani bagian struktur nampak jelas pada bagian kolom, sedangkan

arsitektur Romawi terjadi pemisahan bentuk dan struktur, bentuk tidak selalu

mencerminkan strukturnya, struktur hanyalah merupakan hiasan atau omamen.

Menurut Van Ramont ini merupakan penyakit arsitektur barat yaitu pemaksaan

pemisahan antara bentuk dan struktur. Kuda kuda sederhana (architrave), tiang

dan balok (post and linted) pada arsitektur Yunani, sedangkan arsitektur

Romawi konstruksi kuda-kuda lebih kompleks ditandai dengan penambahan

setengah kuda-kuda pada kedua sisi bangunan. Selain itu terdapat konstruksi

busur dan rusuk (Barrel Vault).

2). Arsitektur Romawi lebih mengutamakan fungsi (utilitarian), kontruksi

bangunan dan suasana (grandeur), sedangkan arsitektur Yunani lebih

mengesankan nilai-nilai estetika.

Page 31: Makalah Peradaban Yunani Kuno Dan Romawi[1]

3). Massa bangunan dalam arsitektur Romawi disusun secara komposit, yaitu

terdiri dari gabungan beberapa bentuk geometris atau elemen yang terpisah

(contoh bangunan pantheon yang terdiri dan dua bentuk : partico di bagian

depan dan rotunda di bagian belakang, sedangkan arsitektur Yunani tidak ada.

D. Perkembangan Yunani Kuno dan Romawi

1. Perkembangan Yunani Kuno

Secara umum perkembangan Yunani dapat dibagi menjadi 4 periode, yaitu sebagai

berikut :

1. Fase pembentukan negara-negara kota (Polis) yang berlangsung antara 1000-800

SM.

2. Fase ekspansi negara-negara kota atau fase kolonisasi polis-polis Yunani.

Ekspansi polis-polis Yunani ke arah barat sampai ke Italia Selatan, sedangkan ke

arah Timur sampai ke Asia Kecil (Troya).

3. Masa kejayaan polis-polis Yunani (600-400SM).

4. Masa Keruntuhan Yunani (400-300 SM), tetapi kebudayaan Yunani berkembang

di luar daerah Yunani itu sendiri.

Selama periode Kalsik (Abad ke-5 SM), Yunani terdiri dari daerah-daerah bagian kecil

dan besar dalam bermacam-macam bentuk internasional (sederhana, federasi, federal,

konfederasi) dan bentuk-bentuk internal (kekerajaan, tirani, oligarkhi, demokrasi

konstitusional, dan lain-lain) yang paling terkenal ialah Athena, diikuti oleh Sparta dan

Thebes.

Sebuah semangat kebebasan dan kasih yang membara membuat bangsa Yunani

dapat mengalahkan bangsa Persia, adikuasa pada saat itu, didalam peperangan yang

terkenal dalam sejarah kemanusiaan- Marathon, Termopylae, Salamis dan Plataea.

Pada paruh kedua abad ke 4 SM, banyak daerah-daerah bagian di Yunani membentuk

sebuah Aliansi (Cœnon of Corinth) yang dipimpin oleh Alexander Agung sebagai

Presiden dan Panglima (Kaisar) dari Aliansi, Raja dari Macedonia menyatakan perang

dengan Persia, membebaskan saudara-saudara mereka yang terjajah, Ionian, dan

menguasai daerah-daerah yang diketahui selanjutnya. Menghasilkan sebuah

masyarakat yang berkebudayaan Yunani mulai dari India Utara sampai Laut Tengah

barat dan dari Rusia Selatan sampai Sudan.

Page 32: Makalah Peradaban Yunani Kuno Dan Romawi[1]

Hukum dan Pemerintahan Yunani Kuno

Antara wilayah-wilayah di Yunani tersebut sulit untuk berhubungan yang

disebabkan oleh alam yang berbukit-bukit, sehingga jadilah kota-kota yang disebut

Polis. Ada dua polis yang terkenal:

1. Athena

Athena merupakan Polis yang menerapkan sistem Demokrasi. Sistem itu

diperkenalkan oleh Solon (638 SM-559 SM). Dengan sistem itu, kekuasaan berada

di tangan dewan rakyat. Pelaksanaan pemerintahan dilakukan oleh sembilan orang

Archon yang setiap tahun diganti. Para Archon diawasi oleh Aeropagus

(Mahkamah Agung) yang para anggotanya berasal dari mantan anggota Archon.

Athena banyak menghasilkan para filosof yang pemikirannya sangat berpengaruh

pada kehidupan manusia hingga dewasa ini. Para Filosof itu antara lain sebagai

berikut:

a. Thales

Dia terkenal sebagai ahli matematika dan astronomi. Thales dikenal

dengan perhitungannya tentang gerhana, menghitung ketinggian piramida

dan menghitung bayangannya. Selain itu Thales berpendapat bahwa bumi

ini berasal dari air.

b. Anaximander

Dia berpendapat bahwa segala apa yang ada di dunia ini berasal dari bahan

tunggal yang bukan air. Selain itu, Anaximander berpendapat bahwa bumi itu

seperti silinder yang mempunyai ukuran lebih kecil daripada matahari.

c. Anaximenes

Dia berpendapat bahwa bahan pembentuk alam adalah udara.

d. Pytagoras

Dia terkenal sebagai ahli matematika, dia percaya bahwa segala sesuatu itu

pada aturannya menurut bilangan tertentu. Sehubungan dengan hal itu, Pytagoras

Page 33: Makalah Peradaban Yunani Kuno Dan Romawi[1]

berpendapat bahwa melalui pengetahuan tentang bilangan, kita akan memahami

tentang kenyataan.

e. Heraclitus

Dia adalah seorang filosof mengembangkan pemikiran tentang logika.

f. Parmenindes

Filosof ini mengemukakan pentingnya logika dalam mengembangkan ilmu

pengetahuan

g. Hippocartus

Dia adalah seorang filosof yang ahli dalam bidang kedokteran.

h. Socrates

Ajarannya tentang filsafat etika atau kesusilaan dengan logikasebagai

dasar untuk membahasnya. Socrates mengajarkan agarmanusia dapat

membedakan apa yang baik atau buruk, benar atausalah, adil atau tidak adil.

Ajarannya ditujukan kepada anak mudayang diajaknya berdiskusi. Ia akhirnya di

hukum mati dengan minumracun karena tuduhan telah merombak dasar-dasar

etikamasyarakat Yunani kuno serta tidak percaya kepada dewa-dewayang

disembah masyarakat.

i. Plato

Ajaran filsafatnya disebut filsafat idea. Ia menulis banyak buku,salah

satunya berjudul Republica. Dalam buku tersebut diuraikantentang kebahagiaan

hidup yang dapat dicapai bila manusia bekerjadengan wataknya dan wanita

diangkat derajatnya. Plato jugamendirikan pusat pendidikan bernama Academus.

j. Aristoteles

Ia adalah murid Plato, merupakan ahli di bidang biologi

danketatanegaraan. Karyanya yang terkenal antara lain Klasifikasi Floradan

Fauna di Kepulauan Aegeia. Di bidang ketatnegaraan, iaberpendapat bahwa

sistem pemerintahan yang baik adalah republik.Pemerintahan yang baik

mengutamakan kebahagiaan sebesar-besarnya untuk seluruh rakyat. Aristoteles

adalah pendiri pusat pendidikan bernama Peripatetis. Salah seorang muridnya

ialah Alexandar Agung, raja Macedonia.

Page 34: Makalah Peradaban Yunani Kuno Dan Romawi[1]

Lahirnya tradisi intelektual dari bangsa Yunani disebabkan oleh faktor-faktor

berikut ini :

1. Faktor geografis dari Yunani bergunung-gunung dan tidak subur. Hal ini

memacu para penduduknya untuk berpikir dan berkreasi agar mampu bertahan

hidup.

2. Orang Yunani membangun hubungan dengan bangsa-bangsa lain seperti Mesir,

Babylonia, dan yang lainnya, sehingga terjadi tukar-menukar pengetahuan.

3. Penduduk Yunani memiliki hak otonomi kemerdekaan dan kemakmuran di

bidang ekonomi, sehingga mereka lebih berkonsentrasi untuk

menumbuhkembangkan pengetahuan.

4. Bangsa Yunani menghargai logika dan cara berpikir yang rasional.

5. Bangsa Yunani selalu terlibat aktif dalam urusan politik, ekonomi, dan sosial.

Hal itu membuat mereka selalu berusaha untuk mencari pemecahan dalam setiap

masalah yang muncul.

2. Sparta

Pemerintahan Sparta didasari oleh pemerintahan yang bergaya militeristik.

Pola ini diperkenalkan oleh Lycurgus tahun 625 SM. Pemerintahan dipegang oleh

dua orang raja, sementara pelaksana tertinggi dipegang oleh suatu dewan yang

bernama Ephor yang terdiri dari lima orang. Setiap Ephor memiliki dewan tua yang

berusia lebih dari 60 tahun, yang bertugas untuk mempersiapkan UU yang diajukan

kepada dewan rakyat (perwakilan dari semua warga kota). Para pemuda yang

terseleksi secara fisik dan mental, dijadikan tentara. Keberadaan polis-polis di

Yunani mengakibatkan mereka saling bersaing dalam memperebutkan hegemoni

kekuasaan atas wilayah Yunani. Sehingga tidaklah mengherankan apabila di

Yunani selalu terjadi peperangan di antara sesama polis-polis tersebut. Tetapi,

datang tentara Persia yang akan menginvasi daerah Yunani, maka polis-polis yang

ada di Yunani terutama Spharta dan Athena, bersatu untuk menghadapi Persia

tersebut. Pertempuran antara Yunani dan Persia terjadi beberapa kali.

Perang Persia-Yunani I (492 SM). Peperangan antara Yunani dan Persia tidak

terjadi karena armada tempur Persia dihancurkan oleh badai dan terpaksa harus

pulang kembali. Perang Persia-Yunani II (490 SM). Pertempuran terjadi di

Marathon, pertempuran itu berhasil dimenangkan oleh bangsa Yunani. Para prajurit

Page 35: Makalah Peradaban Yunani Kuno Dan Romawi[1]

Yunani harus lari sepanjang 42 km antara Marathon dan Athena dalam rangka

berkonsolidasi dan meminta bantuan. Perang Yunani dan Persia III. Bangsa Persia

datang kembali, dan pasukan Yunani menghadapinya di Termopile. Persia dapat

dipukul mundur, namun Raja Spartha terbunuh dalam pertempuran itu. Pada tahun

448 SM diadakan perdamaian antara Yunani dan Persia. Dengan menangnya

Yunani atas Persia, maka hal ini membuat kemajuan, seperti pada kesenian dan

ilmu pengetahuan serta adanya filosof-filosof. Hal ini membuat Sparta iri sehingga

terjadi perang Peloponessos yang membuat Athena kalah sehingga membuat yunani

terpecah-pecah. Dengan lemahnya Yunani membuat mudahnya Yunani ditaklukkan

oleh kerajaan Macedonia di bawah pimpinan Philipus pada 338 SM.

Perjuangan Philipus untuk menguasai Persia diteruskan anaknya Alexander

Agung (336-323 SM) dan ia berhasil menguasai Tunisia, Palestina, Mesir, dan di

Mesir mendirikan kota yang bernama Iskandariyah. Niatnya menguasai India tak

terkabul karena prajuritnya yang tidak mematuhi perintahnya. Setelah Iskandar

meninggal, maka kerajaannya terpisah-pisah menjadi Kerajaan Macedonia,

Kerajaan Syria (Jenderal Seuleueos) dan Kerajaan Mesir (Jenderal Ptelomeus).

Peninggalan-peninggalan Yunani Kuno

1. Seni Sastra

Sastrawan terkenal dari Yunani adalah Homerus yang menulis kitab Illiad

dan Odysseia. Kedua kitab tersebut berkaitan erat dengan kejadian sejarah yang

disebut perang Troya. Kota Troya terletak di Semenanjung Anatolia di Selatan Selat

Dardanella. Seorang peneliti dari Jerman yang bernama Heinrich Schlieman telah

menemukan beberapa bukti peninggalan peradaban kota Troya seperti yang

dilukiskan dalam karya Komerus tersebut. Kitab Illiad menceritakan kejadian perang

Troya yang disebabkan karena puteri Helena dari Sparta dilarikan oleh Pangeran

Paris dari Troya Terjadilah peperangan antara raja Agamemmon dari Yunani dengan

raja Priamus dari Troya. Pahlawan Troya yang bernama Hector dapat dikalahkan

oleh pahlawan Yunani yang bernama Achilles. Tentara Yunani dapat memenangkan

perang melalui siasat Kuda Troya atas ide raja Odysseus.

Kuda Troya merupakan sebuah kuda kayu raksasa yang di dalamnya

digunakan untuk bersembunyi tentara Yunani. Kuda tersebut diletakkan di luar

benteng kota Troya. Orang Troya tertipu, kuda kayu dikira hadiah lalu ditarik ke

Page 36: Makalah Peradaban Yunani Kuno Dan Romawi[1]

dalam benteng. Ketika dibuka tentara Yunani berhamburan dan menyerang secara

mendadak. Sementara itu armada yang berpura-pura meninggalkan Troya datang

kembali ikut menyerbu. Sehingga pasukan Troya mengalami kekalahan. Kitab

Odysseia mengisahkan tentang pengembaraan Odysseus sepulang dari Troya. Karena

isterinya yang bernama Penelope menikah lagi maka puteranya yang bernama

Telemachos menyusulnya mengembara. Bagi bangsa Yunani kisah Illias dan

Odysseia ini menjadi salah satu kebanggaan dan alat pemersatu bangsa Yunani.

2. Seni Bangunan dan Seni Pahat

Pada awalnya seni patung/pahat Yunani menghasilkan patung seperti patung

bangsa Mesir, kemudian dikembangkan menjadi lebih hidup dengan gaya naturalis.

Patung dibuat dari marmer dan perunggu. Pemahat yang terkenal di Yunani bernama

Phidias, sedangkan arsitek bangunan yang terkenal antara lain bernama Ikhtinus.

Seni pahat menghasilkan berbagai patung para dewa maupun tokoh yang terkenal

misalnya Dewa Zeus, Perikles, Plato, Aristoteles dan lain-lain Pada masa

pemerintahan Perikles seni bangunan Yunani berkembang pesat. Peninggalan

bangunan kuno Yunani antara lain kuil pemujaan. Di bukit Acropolis berdiri megah

kuil Parthenon dan kuil Erechteum yang di dalamnya terdapat patung dewi Palas

Athena. Di bukit Olympus dibangun kuil untuk dewa Zeus yang disebut kuil Altis.Di

daerah koloni Yunani juga dibangun kuil misalnya kuil Zeus di Italia Selatan, kuil

Apollo di Milate dan lain-lain. Teater adalah panggung di lapangan terbuka untuk

pementasan misalnyakomedi. Penonton duduk di bangku-bangku yang terbuat dari

batu. Bagiorang Yunani, teater merupakan bagian pendidikan dan setiap

orangdianjurkan untuk menonton.

3. Filsafat

Filsafat: Seperti ilmu fikir (logika), ilmu alam (physica), ilmu kesusilaan

(Ethica), dan ilmu negara (politica). Seperti sudah disinggung pada uraian

pemerintahan Yunani,ternyata polis Athena melahirkan banyak ahli pikir yang

mewariskan pengetahuannya bagi umat manusia. Beberapa filusuf yang banyak

mencetuskan ilmu pengetahuannya antara lain yaitu Socrates (469-399 SM), Plato

(427-347 SM), dan Aristoteles (384-322 SM).

4. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Page 37: Makalah Peradaban Yunani Kuno Dan Romawi[1]

Bangsa yunani telah memiliki berbagai macam pengetahuan dan teknologi

yang tinggi. Beberapa ilmuwan yang terkenal antara lain Pythagoras, Thucydides,

Archimedes, Thales, Analisagoras, Democritus, Euclid, Herodotus, dan Hipocrates.

Pada waktu itu mereka sudah mampu membuat teknologi-teknologi yang canggih

seperti:

1. Menciptakan perahu layar yang ramping sebagai sarana untuk mengarungi laut

tengah dan menghubungkan daratan yunani dengan daerah-daerah pantai timur

pulau sicilia.

2. Membuat barang-barang dari tanah liat.

3. Menghasilkan karya arsitektur yang megah seperti kuil zeus, kuil partenon dan

gedung teater raksasa.

4. Mengembangkan industri untuk menunjang perdagangannya, yakni keramik yang

bentuknya beraneka ragam dan dihiasi dengan indah.

5. Menghasilkan karya-karya benda logam berkembang pesat terutama untuk

menyediakan alat-alat perang.

2. Perkembangan Romawi

Periode Hellenistik merupakan zaman klasik bagi arsitektur dan merupakan

peralihan perencanaan bangunan dari Yunani ke Romawi. Kota Romawi pada waktu

itu telah dirancang dengan gaya klasik oleh Vitruvius (arsitek). Teori dan filosofi

rancangannya dipandang menyamai masa modern pada abad ke dua puluh yang akan

datang. Sebagaimana telah dikemukakan Socrates, peradaban bisa berkembang dan

juga merosot. Begitulah yang terjadi di Roma pada waktu itu, akibat penyalahgunaan

wewenang para politikus yang korup, penyimpangan sistem demokrasi. Kota

dimanipulasi sebagai tempat tinggal pribadi atau investasi. Akibatnya muncul

pemukiman masyarakat dengan kondisi yang semakin memburuk dan mempersulit

orang untuk mendapatkan tempat tinggal. Bangsa Romawi tidak sepenuhnya

melaksanakan demokrasi. Hal ini terjadi pada masa raja-raja Etruskan pada tahun 500

SM hingga kekaisaran Julius Caesar pada tahun 100 SM. Bangsa Romawi selalu

mengagungkan pimpinannya bagaikan Dewa dengan kekuasaan mutlak.

Secara turun-temurun kekaisaran Romawi menginginkan perluasan daerah

kekuasannya sehingga salah satu kota bekas pemerintahan Yunani, Athena menjadi

pusat dunia pada waklu itu. Konsekuensinya kota tersebut harus menerima orang asing

Page 38: Makalah Peradaban Yunani Kuno Dan Romawi[1]

dalam hubungan dagang dan berusaha menetapkan hukum-hukum yang diberlakukan

bagi kota tersebut. Perkembangan ini mencapai puncaknya akibat kegiatan

perdagangan yang berlangsung di daerah tersebut. Pada abad ke-3 SM, secara cepat

dapat dibangun lebih dari 45.000 blok apartemen dan sekitar 2.000 rumah pribadi.

Bangunan bertingkat paling tinggi yang pernah dicapai setinggi 21 meter pada masa

kekaisaran Agustinus dan merupakan contoh tata wilayah pertama di abad pertama

SM. Kekaisaran Roma yang berkembang dengan sistem pemerintahan dengan

kekuatan dan kekuasaannya berhasil mencapai jumlah rakyatnya berkisar 250.000

hingga 2.000.000 penghuni tetap. Karena itu, masalah kekurangan rumah, air bersih

dan transportasi muncul. Namun demikian tidak mempengaruhi setiap kekaisaran baru

atau penggantinya untuk mendirikan monumen-monumen besar sebagai bentuk

peringatan kebesaran kekaisaran mereka sendiri. Setiap kaisar baru mendirikan forum

yang lebih besar daripada sebelumnya.

Forum-forum ini berfungsi sebagai pusat bagi kehidupan politik dan

perniagaan kota. Bangsa Romawi memahami pentingnya transportasi dan masalah

distribusi air bersih. Mereka mulai merencakan jaringan jalan di seluruh kekuasaan

kekaisaran yang membentang dari Spanyol, Armenia, Inggris sampai Mesir. Jalan-

jalan diperhitungkan untuk melancarkan komunikasi dan memudahkan transportasi

perdagangan serta dapat meninjau dan memelihara ketertiban dalam upayanya

menumpas para pemberontak. Kolonialisasi daerah teritorial lain dilakukan atas

kebijaksanaan kaisar untuk mengakomodasi imigran ke Roma dan menetapkan status

hukum serta tata tertib bagi rakyat Romawi. Untuk menunjang peraturan tersebut

Romawi membangun kawasan atau kota-kota militer di seluruh perbatasan kekaisaran.

Pelaksanaan pembangunannya pada umumnya telah mengikuti rencana induk yang

disepakati dengan cepat meskipun ada sedikit perbedaan dalam aplikasinya.

Pembangunan kota dengan pola empat persegi diperuntukkan pada kawasan bangunan

pemerintahan yang diletakkan di persimpangan jalan utama. Karena upaya ini berhasil

maka perencanaan dengan pola grid digunakan pula untuk kawasan pemukiman,

terutama apartemen besar yang bergaya atrium untuk kalangan kaya. Kedigjayaan

Romawi dengan konsep bentuk kota yang sampai sekarang terkenal dan dipakai di

kota-kota besar Amerika Serikat akhimya harus runtuh secara bertahap akibat

pertentangan yang terjadi di kalangan atas. Keputusan cenderung apatis dan kehidupan

masyarakat menjadi hedonistik dan lamban.

Page 39: Makalah Peradaban Yunani Kuno Dan Romawi[1]

Kondisi demikian, justru merupakan kelemahan suatu bangsa yang akan

menarik bangsa lain diantaranya golongan Barbar untuk menguasai kekaisaran

Romawi. Golongan ini mulai menyerang untuk pertama kalinya selama Iima abad,

Roma mempunvai musuh yang siap menyerang di tepi perbentengannya. Dalam

perkembangannya agama Nasrani turut mempengaruhi sebagian masyarakat yang

tidak menyukai kepemimpinan kaisar Romawi. Maka terjadilah peperangan antar

mazhab dan partai oposisi. Benteng-benteng bawah tanah yang dibangun para kaisar

digali dan diburu untuk bahan bangunan. Tempat-tempat publik seperti forum

dibongkar oleh massa yang bertarung. Romawi runtuh di akhir abad ke tiga.

Karakteristik Romawi

1. Jenjang jalan terdiri dari : Jalan Arteri (Cardo) untuk kawasan pemerintahan

yang menghubungkan jalur Utara-Selatan kota Roma, Jalan Kolektor

(Decusmanus) untuk daerah Pemerintahan (Domain), Apartemen (Insule) dan

Ruang Terbuka (Tempulum) yang menghubungkan jalur Timur-Barat, Jalan

lingkungan (Prinsipia) dan Lorong (Path) untuk hunian. Pada pertemuan jenis

jalan tersebut dinamakan simpul (Nodes), biasanya diletakkan pintu-pintu

gerbang (Triumphal-Arches). Jalur Utara-Selatan dan Timur-Barat diakhiri

dengan empat benteng Kota. Citra kota menekankan pada aspek keteraturan

kosmik (Cosmik Order) dengan mengacu pada lata letak berskala besar dengan

pola “grideon”. Citra spatial kota ini mempunyai sifat tidak berubah-ubah (non

arbitrary), ortogonal, dan memasukkan unsur-unsur ruang memusat, vertikal

dan berorientasi arah mata angin (Cardinal).

2. Pemisahan yang jelas antara daerah sekitar pemukiman (Periphery Bloks)

dengan kawasan penghijauan taman kota/lanskap. Ruang-ruang kota

mempunyai interaksi sistematik dengan bangunan di sekitarnya.

3. Fasade bangunan kota merupakan rangkaian (sequence) dan tipikal kolonade

yang menampilkan efek perspektif meluas.

BAB III

PENUTUP

Page 40: Makalah Peradaban Yunani Kuno Dan Romawi[1]

A. Kesimpulan

Peradaban Yunani dan Romawi merupakan fondasi kebudayaan Eropa (Barat).

Jika peradaban Mesir adalah hadiah dari Sungai Nil, demikian pula Mesopotamia dari

Sungai Efrat dan Tigris, maka peradaban Yunani dan Romawi adalah pemberian dari

lingkungan geografi di sekitar Laut Tengah. Wilayah ini merupakan dunia tersendiri, baik

iklimnya yang khas (disebut iklim Laut Tengah) maupun tumbuh-tumbuhannya, berbeda

dengan yang ada di daerah lain. Pantai-pantainya berbatuan keras. Dalam musim dingin,

Laut Tengah terkenal praharanya yang dahsyat. Meski demikian, lautan itu pernah

berfungsi sebagai jalan raya dunia. Kondisi itulah yang melahirkan mental bangsa Yunani

yang memposisikan dirinya tersendiri, tidak bergantung pada alam lingkungannya,

sehingga berupaya keras berpikir dan berperilaku dalam upaya eksistensinya.

Situasi polis yang selalu saling menyerang (perang) menyebabkan pelatihan fisik

(militer) menjadi fokus pembinaan, utamanya di Sparta dengan kebijakan wajib

militernya. Sementara Athena lebih berfokus (bukan mengabaikan militer) pada dunia

non-militer, utamanya soal kebudayaan. Walhasil, di polis yang terakhir ini terlahir

sejumlah filsuf dan pemikir besar Yunani yang “abadi”. Di antara para pemikir itu ialah

Socrates, Plato, dan Aristoteles yang banyak diperbincangkan ide-idenya sampai

sekarang.

Wilayah Yunani dan wilayah Romawi merupakan wilayah yang memiliki kondisi

alam yang berbeda meskipun memiliki kemiripan dalam berapa hal. Wilayah Yunani

yang gersang dan tandus yang sulit duntuk bercocok tanam lebih mengutamakan hasil

laut dan perdagangan sambil melakukan koloni di berbagai wilayah yang ada di sekitar

laut tangah.

Wilayah Romawi yang terkenal dengan lembah sungai “po” dan lembah

“campania” yang memiliki curah hujan yang cukup untuk bertani membuat

masyarakatnya lebih banyak tinggal di pedalaman. Hal ini juga di dukung kurangnya

pengetahuan mereka terhadap dunia pelayaran sebelum kedatangan bangsa Yunani dan

Kartago. Suburnya daerah yang ada di pedalaman membuat mereka lebih suka

melakukan aktivitasnya di daratan karena hasil yang mereka kelola dari pertanian sudah

lebih dari cukup untuk penghidupan pada masa itu.

Page 41: Makalah Peradaban Yunani Kuno Dan Romawi[1]

DAFTAR PUSATAKA

Daldjoeni, N. 1982. Geografi Kesejarahan I: Peradaban Dunia. Bandung: Alumni.

Henderson, J. 2004. Roman Book of Gardening. London: Routledge.

Page 42: Makalah Peradaban Yunani Kuno Dan Romawi[1]

Soetjipto. 1997. Geografi Kesejarahan. Malang: IKIP Malang.

White, K. D. 1970. Roman Farming. Cornell University Press.

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta

Sejarah Arsitektur Perumahan – TA hal. 34-38.