makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia

34
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum,Wr.Wb Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sahya dapat menyelesaikan makalah “PELAYANAN KELUARGA BERENCANA TERHADAP KEPENDUDUK DI INDONESIA” Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya sendiri dan umunya bagi seluruh pihak yang mau membacanya. Saya menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan baik materi maupun teknis penulisannya. Oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan demi langkah penyempurnaan makalah ini. Terima kasih… Raha,05 Maret 2015 Masalah kependudukan dan Perkembangan KB Page 1

Upload: operator-warnet-vast-raha

Post on 29-Jul-2015

491 views

Category:

Devices & Hardware


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum,Wr.Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-

Nya, sahya dapat menyelesaikan makalah “PELAYANAN KELUARGA

BERENCANA TERHADAP KEPENDUDUK DI INDONESIA”

Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya sendiri

dan umunya bagi seluruh pihak yang mau membacanya.

Saya menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari

kesempurnaan baik materi maupun teknis penulisannya. Oleh karena itu

kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun senantiasa

penulis harapkan demi langkah penyempurnaan makalah ini.

Terima kasih…

Raha,05 Maret 2015

Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 1

Page 2: Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia

DAFTAR ISI

KOVER/JUDUL……………………………………………………………

KATA PENGANTAR………………………………………………………

DAFTAR ISI…………………………………………………………………

BAB I . PENDAHULUAN………………………………………………….

A. LATAR BELAKANG………………………………………………

B. RUMUSAN MASALAH……………………………………………

C. TUJUAN……………………………………………………………..

BAB II. PEMBAHASAN………………………………………………….

A. KONSEP KEPENDUDUKAN DI INDONESIA………………..

B. MASALAH KEPENDUDUKAN DIINDONESIA……………..

C. PERKEMBANGAN KB DI INDONESIA……………………….

BAB III. PENUTUPAN……………………………………………………

A. KESIMPULAN…………………………………………………….

B. SARAN…………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………

Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 2

Page 3: Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di Indonesia keluarga berencana modern mulai dikenal pada tahun 1953. Pada

waktu itu sekelompok ahli kesehatan, kebidanan dan tokoh masyarakat telah

mulai membantu masyarakat.

Pada tanggal 23 Desember 1957 mereka mendirikan wadah dengan nama

perkumpulan keluarga Berencana Indonesia (PKBI ) dan bergerak secara silent

operation membantu masyarakat yang memerlukan bantuan secara sukarela, jadi

di Indonesia PKBI adalah pelopor pergerakan keluarga Berencana nasional.

Penduduk menurut UU.RI.No. 10 tahun 1992 yaitu orang dalam matranya

sebagai pribadi, anggota keluarga,anggota masyarakat, warganegara dan

himpunan kuantitas yang bertempat tinggal di suatu tempat dalam batas wilayah

Negara pada waktu tertentu. Orang pertama yang mengemukakan teori mengenai

penduduk adalah Thomas Robert melthus yang hidup pada tahun 1886-1824

dalam edisi pertamanya Essay on population tahun 1798

Sehubung dengan bertambahnya jumlah penduduk tiap tanunnya, maka

diadakanlah program Kb diIndonesia dengan salah satu tujuan mengurangi

kepepadatan penduduk.

Melalui Keppres no. 33 tahun 1972 dilakukan penyempurnaan struktur

organisasi, tugas pokok dan tata kerja BKKBN. Dengan Keppres no 38 tahun

1978 organisasi dan struktur BKKBN disempurnakan lagi, dimana fungsinya

diperluas tidak hanya masalah KB tetapi juga kegiatan-kegiatan lain, yaitu

kependudukan yang mendukung KB (beyond family planning). Sesuai dengan

perkembangan program pembangunan nasional, ditetapkan adanya Menteri

Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup (KLH ) dengan Keppres no 25

tahun 1983 yang bergerak langsung dalam bidang kependudukan, maka dilakukan

lagi penyempurnaan organisasi BKKBN dengan keppres no 64 tahun 1983 dengan

Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 3

Page 4: Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia

tugas pokok adalah menyiapkan kebijaksanaan umum dan mengkoordinasikan

penyelenggaraan program secara menyeluruh dan terpadu.

B. Rumusan Masalah

1. Bagamana uraian kependudukan diIndonesia

2. Apa Masalah Kependudukan diIndonesia

3. Jelaskan Perkembangan Kb DiIndonesia

C. Tujuan

1. Menjelaskan uraian kependudukan diindonesia

2. Menjelaskan masalah kependudukan diindonesia

3. Mengientifikasikan perkembanggan kb diindonesia

Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 4

Page 5: Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia

BAB II

PEMBAHASAN

A .KONSEP KEPENDUDUKAN DI INDONESIA

1. Pengertian Penduduk

Penduduk menurut UU.RI.No. 10 tahun 1992 yaitu orang dalam matranya

sebagai pribadi, anggota keluarga,anggota masyarakat, warganegara dan

himpunan kuantitas yang bertempat tinggal di suatu tempat dalam batas wilayah

Negara pada waktu tertentu.

Penduduk adalah semua orang yang mendiami suatu daerah dalam suatu

waktu / jangka waktu tertentu. Penduduk dipelajari oleh ilmu kependudukan,

fokus perhatian demografi adalah perubahan beserta komposisi dan distribusi

pendukung.

Sering pula demografi didefinisikan sebagai suatu studi kuantitatif dari

suatu proses demografi yaitu fertilitas, mortalitas, perkawinan, migrasi dan

mobilitas sosial. Kelima proses ini terjadi secara terus menerus dan menentukan

besar, komposisi dan distribusi penduduk yang bersangkutan. Perubahan-

perubahan kependudukan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dipelajari

dalam dinamika kependudukan (population dunamics). Studi ini mempelajari

sejarah penduduk, teori-teori mengenai penduduk dan kebijaksanaan penduduk.

2. Dinamika Kependudukan

a. Pengertian

Dinamika penduduk yaitu suatu proses perubahan penduduk secara terus

menerus yang mempengaruhi jumlah.

Dinamika kependudukan merupakan perubahan kependudukan untuk suatu

daerah tertentu dari waktu ke waktu.

Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 5

Page 6: Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia

b.    Penyebab perubahan penduduk

Dinamika penduduk dipengaruhi beberapa faktor yaitu kelahiran, kematian,

perpindahan penduduk serta kondisi sosial ekonomi dan budaya yang berkembang

di masyarakat. Dari berbagai penyebab tersebut dapat digolongkan menjadi 2

yaitu :

1).   Penyebab langsung

Yang dimaksud dari penyebab langsung dari pertumbuhan penduduk adalah

faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk secara langsung tanpa

melalui variabel antara lain kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk.

Hubungan kelahiran, kematian dan migrasi dengan jumlah penduduk

Berdasarkan faktor-faktor diatas, maka pertambahan penduduk secara sederhana

terbagi menjadi :

Pertumbuhan penduduk alami yaitu pertambahan penduduk karena adanya

selisih antara kelahiran dan kematian.

Pertambahan penduduk sosial yaitu pertambahan penduduk disebabkan

selisih antara kelahiran kematian dan migrasi.

2) Penyebab tidak langsung

Faktor yang mempengaruhi perubahan penduduk secara tidak langsung

melalui variabel antara yaitu keadaan sosial ekonomi dan budaya. Menurut King

Sley Davis dan Judith Blake, variabel antara yang dapat mempertinggi / menekan

fertilitas suatu masyarakat yaitu :

Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 6

Page 7: Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia

Faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan oleh hubungan kelamin (inter

couse variable)

Faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan untuk konsepsi (conception

variable)

Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan dan kelahiran selamat (gestation

variable)

Usia perkawinan

Status sosial, pekerjaan dan latar belakang pendidikan sedikit banyak

berpengaruh pada tinggi rendahnya fertilitas maupun mortalitas dalam suatu

masyarakat.

3. Fakator Demografi Yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Penduduk

Secara umum ada 3 faktor utama yang mempengaruhi laju pertumbuhan

penduduk di Indonesia yaitu ;

1. Kelahiran (Fertilitas)

2. Kematian (Mortalitas)

3. Perpindahan (Migrasi)

Dalam pengukuran demografi ketiga faktor tersebut diukur dengan

tingkat/rate. Tingkat/rate ialah kejadian dari peristiwa yang menyatukan dalam

bentuk perbandingan. Biasanya perbandingan ini dinyatakan dalam tiap 1000

penduduk.

Berikut sedikit penjelasan mengenai pengukuran Fertilitas :

1). Pengukuran Fertilitas Tahunan Adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun

tertentu dihubungkan dengan jumlah penduduk yang mempunyai resiko untuk

melahirkan pada tahun tersebut. Adapun ukuran – ukuran fertilitas tahunan

adalah :

a. Tingkat Fertilitas Kasar (Crude Birth Rate ) Adalah banyaknya kelahiran

hidup pada satu tahun tertentu tiap 1000 penduduk.

Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 7

Page 8: Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia

b. Tingkat Fertilitas Umum (General Fertility Rate ) Adalah jumlah kelahiran

hidup per.1000 wanita usia reproduksi (usia 14 14-49 atau 15 15-44 th th) )

pada tahun tertentu.

c. Tingkat Fertilitas Menurut Umur (Age Specific Fertility Rate ) Adalah

perhitungan tingkat fertilitas perempuan pada tiap kelompok umur dan

tahun tertentu.

d. Tingkat Fertilitas Menurut Urutan Kelahiran (Birth Order Specific Fertility

Rates Rates) Adalah perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi

bayioleh oleh wanita pada umur dan tahun tertentu.

2. Pengukuran Fertilitas Kumulatif Adalah pengukuran jumlah rata rata-rata

anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan hingga mengakhiri batas usia

suburnya. Adapun ukuran – ukuran fertilitas kumulatif adalah : 

a. Tingkat Fertilitas Total (TFR)

adalah jumlah kelahiran hidup laki laki-laki & wanita tiap 1000

penduduk yang hidup hingga akhir masa reproduksinya dg dg

catatan : 

tidak ada seorang perempuan yg meninggal sebelum

mengakhiri masa reproduksinya.

tingkat fertilitas menurut umur tdk berubah pd periode

waktu tertentu.

b. Gross Reproduction Rates (GRR) adalah jumlah kelahiran bayi

perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang masa reproduksinya

dengan catatan tdk ada seorang perempuan yg meninggal sebelum

mengakhiri masa reproduksinya.

c. Net Reproduction Rates (NRR) adalah jumlah kelahiran bayi (pr)

oleh sebuah kohor hipotesis dari 1000 (pr) dengan

memperhitungkan kemungkinan meninggalkan para (pr) itu

sebelum mengakhiri mengakhiri masa reproduksinya.

Faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas penduduk :

1. Faktor Demografi, antara lain :

Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 8

Page 9: Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia

o Struktur umur

o Struktur perkawinan

o Umur kawin pertama

o Paritas

o Disrupsi perkawinan

o Proporsi yang kawin

2. Faktor Non Demografi, antara lain :

o Keadaan ekonomi penduduk

o Tingkat pendidikan

o Perbaikan status perempuan

o Urbanisasi dan industrialisasi

Berikut sedikit penjelasan mengenai pengukuran mortalitas :

1. Crude Death Rate (CDR) Adalah banyaknya kematian pada tahun tertentu,

tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun.

2. Age Specific Death Rate (ASDR) Adalah jumlah kematian penduduk pd

tahun tertentu berdasarkan klasifikasi umur tertentu.

3. Infant Mortality Rate (IMR) Adalah tingkat kematian bayi

Karakter kelompok penduduk yang mempengaruhi Crude Death Rate (CDR) :

1. Antara penduduk daerah pedesaan dan daerah perkotaan

2. Penduduk dengan lapangan pekerjaan yang berbeda

3. Penduduk dengan perbedaan pendapatan

4. Perbedaan jenis kelamin

5. Penduduk dengan perbedaan status kawin

Faktor terakhir yang mempengaruhi kecepatan pertumbuhan penduduk suatu

daerah adalah Perpindahan (Migrasi) atau Mobilitas Penduduk yang artinya

proses gerak penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dalam jangka waktu

Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 9

Page 10: Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia

tertentu.

Faktor – faktor yang mempengaruhi migrasi :

Faktor individu

Faktor yang terdapat di daerah asal

Faktor yang terdapat di daerah tujuan

Rintangan antara daerah asal dan daerah tujuan

3. Transisi Demografi

A. Definisi Transisi Demografi

Transisi demografi adalah perubahan terhadap fertilitas dan mortilitas

yang besar. Ilmu yang mempelajari tentang masalah kependudukan adalah

Demografi. Perubahan atau transisi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Transisi Demografi Indonesia Tahun 1950-2050 Sumber : World

Population Prospect, Economic and Social Affairs, UN.

Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 10

Page 11: Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia

Garis yang berwarna biru itu menggambarkan angka kelahiran.

Garis yang berwarna merah itu menunjukkan angka kematian.

a). Pada keadaan I

Tingkat kelahiran dan kematian tinggi antara 40 sampai 50. Keadaannya

masih alami tingkat kelahiran tinggi/ tidak terkendali dan tingkat ekonomi yang

rendah, sehingga kesehatan dan gizi lingkungan kurang mendukung. Akibatnya

kelaparan dan kejadian penyakit tinggi sehingga tingkat kematian pun tinggi

(kondisi pra intervensi/pembangunan).

b). Pada keadaan II

Angka kematian turun lebih dahulu akibat peningkatan pembangunan dan

teknologi, misalnya dibidang kesehatan, lingkungan, perumahan dan lain-lain.

Kondisi ekonomi makin membaik akibat pembangunan dan pendapatan penduduk

meningkat sehingga kesehatan semakin baik. Akibatnya tingkat kelahiran tetap

tinggi (makin sehat) tetapi angka kematian menurun (akibat kesehatan dan lain-

lain). Pada kondisi ini akan terasa tingginya laju pertumbuhan penduduk alami,

seperti dialami indonesia pada periode tahun 1970 sampai 1980 dengan angka

pertumbuhan 2,32 % per tahun.

c).Pada keadaan III

Terjadi perubahan akibat pembangunan dan juga upaya pengendalian

penduduk, maka sikap terhadap fertilitas berubah menjadi cenderung punya anak

sedikit, maka turunnya tingkat kematian juga diikuti turunnya tingkat kelahiran

sehingga pertumbuhan penduduk menjadi tidak tinggi lagi. Keadaan tersebut

dapat dilihat pada pertumbuhan penduduk indonesia periode 1980 sampai 1990

yang turun menjadi 1,85%.

d. Pada keadaan IV

Bila penurunan tingkat kelahiran dan kematian berlangsung terus menerus,

maka akan mengakibatkan pertumbuhan yang stabil pada tingkat yang rendah

indonesia sedang menuju/mengharap tercapainya kondisi ini yaitu penduduk

bertambah sangat rendah atau tanpa pertumbuhan. Demikian lah gambaran

Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 11

Page 12: Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia

transisi demografi yang dapat dipercepat dengan peningkatan pembangunan

terutama bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan Kb.

A.Tahap-tahap Transisi Demografi

Menurut blacker (1947) ada 5 tahap dalam teori transisi demografi,dimana

khususnya phase 2 dan 3 adalah tahap transisi. Tahap-tahap dalam transisi

demografi yaitu :

1). Tahap stasioner tinggi

- Tingkat kelahiran: tinggi

- Tingkat kematian: tinggi

- Pertumbuhan alami: nol/sangat rendah Contoh: Eropa abad 14.

2). Tahap awal perkembangan

- Tingkat kelahiran: tinggi (ada budaya pro natalis)

- Tingkat kematian: lambat menurun

- Pertumbuhan alami: lambat Contoh: India

3) Tahap akhir perkembangan

- Tingkat kelahiran: menurun

- Tingkat kematian: menurun lebih cepat dari tingkat kelahiran

- Pertumbuhan alami:cepat Contoh: Australia, selandia baru tahun ‘30an.

4). Tahap stasioner rendah

- Tingkat kelahiran: rendah

- Tingkat kematian: rendah

- Pertumbuhan alami: nol/sangat rendah Contoh: Perancis

5). Tahap menurun

- Tingkat kelahiran: rendah

- Tingkat kematian: lebih tinggi dari tingkat kelahiran

Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 12

Page 13: Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia

- Pertumbuhan alami: negatif Contoh: Jerman Timur & Barat tahun ‘75

Ada beberapa masalah dalam mengaplikasikan teori transisi demografi

bagi negara-negara berkembang. Bila di Eropa, penurunan mortalitas lebih

dikarenakan pembangunan sosio ekonomi, namun penurunan mortalitas dan

fertilitas di negara-negara berkembang lebih karena pengaruh faktor-faktor lain

seperti: peningkatan pemakaian kontrasepsi, peningkatan perhatian pemerintah,

modernisasi, pembangunan, tingkat kesehatan, keadaan geografis, kebijakan

politis, kemajuan iptek, perubahan pola pikir masyarakat dan lainnya.

B. MASALAH KEPENDUDUKAN DIINDONESIA

1.    Jumlah dan pertumbuhan penduduk

Orang pertama yang mengemukakan teori mengenai penduduk adalah

Thomas Robert melthus yang hidup pada tahun 1886-1824 dalam edisi

pertamanya Essay on population tahun 1798 Melthus mengemukakan dua pokok

pendapatnya yaitu penduduk seperti bahan makanan adalah penting bagi

kehidupan manusia dan nafsu manusia tidak dapat tertahan dan tidak terbatas atas

dua hal tersebut dia mengemukakan pendapatnya bahwa pertumbuhan penduduk

jauh lebih cepat dari pertumbuhan bahan makanan. Dalil yang dikemukakan

Malthus yaitu jumlah penduduk meningkat secara geografis (deret ukur)

sedangkan kebutuhan hidup kian meningkat secara alat arit matika (deret hitung),

akibatnya pada suatu saat akan terjadi perbedaan yang besar antara jumlah

penduduk dan kebutuhan hidup.

Sementara pertumbuhan penduduk di Indonesia berkisar antara 2,15%

pertahun hingga 2,49% pertahun. Tingkat pertumbuhan penduduk seperti itu

dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu: kelahiran (fertilitas), kematian

(mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi).

Peristiwa kelahiran di suatu daerah menyebabkan perubahan jumlah dan

komposisi penduduk, sedangkan peristiwa kematian  dapat menambah maupun

Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 13

Page 14: Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia

mengurangi jumlah penduduk di suatu daera yaitu penyebab langsung seperti

kelahiran, kematian dan migrasi dan penyebab tidak langsung seperti keadaan

social, ekonomi, budaya, lingkungan, politik dsb..

2.     Persebaran dan kepadatan penduduk.

a.    Stuktur umur penduduk

Umur dan jenis kelamin merupakan karakteristik penduduk utama,

pengelompokan penduduk berdasarkan dua karakteristik tersebut selalu

diperlukan dalam menganalisis data. Melalui analisis komponen penduduk

berdasarkan umur dan jenis kelamin disuatu daerah atau Negara dapat dihitung

berbagi perbandingan atau rasio antara lain rasio jenis kelamin waktu lahir atau

sex rasio birth, rasio ibu dan anak (wild women ratio) dan rasio beban

ketergantungan (dependenty ratio). Komposisi penduduk di Indonesia termasuk

dalam model ekposive atau umur muda mengandung masalah penyediaan

lapangan kerja pendidikan dan beban kelompok produktif.

b.    Kelahiran dan kematian

Kelahiran adalah ukuran tingkat kelahiran yang digunakan dalam

perhitungan proyeksi adalah angka kelahiran total atau Total Fertility Rate (TFR)

dan angka kelahiran menurut umur atau Age Specificity Fertility Rate (ASFR) .

Kematian adalah ukuran tingkat kematian yang digunakan dalam perhitungan

proyeksi adalah angka kematian bayi atau Infant Mortality Rate (IMR), Karena

IMR merupakan salah satu indikator yang penting yang mencerminkan derajat

kesehatan masyarakat dan sebagai alat monitoring situasi kependudukan sekarang

dani alat untuk mengidentifikasi kelompok umur penduduk tertentu yang

mempunyai resiko kematian tinggi.

C. PERKEMBANGAN KB DI INDONESIA

1. Sejarah KB di Indonesia

Keluarga berencana bukanlah hal baru, karena menurut catatan-cacatan

dan tulisan-tulisan yang berasal dari mesir kuno, yunani kuno, Tiongkok kuno dan

Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 14

Page 15: Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia

India, hal ini telah mulai dipraktekkan sejak berabad-abad yang lalu. Tetapi pada

waktu itu cara-cara yang dipakai masih kuno dan primitif.

Maka dengan sendirinya cara keluarga berencana yang pertama dilakukan

adalah dengan jalan berdoa dan memakai jimat anti hamil, sambil meminta dan

berharap supaya wanita itu jangan hamil.

Kemudian disangka bahwa wanita menjadi hamil karena kemasukan roh

halus kedalam tubuhnya dan cara kontrasepsi adalah dengan memakai jimat anti

hamil, atau jamu-jamuan untuk mengusir roh dan badan halus tersebut.

Pada zaman Yunani kuno, Soranus dan Ephenus telah membuat tulisan

ilmiah tentang cara menjarangkan kelahiran. Cara waktu itu adalah mengeluarkan

semen (air mani) dengan membersihkan vagina dengan kain dan minyak. Ada

pula yang memakai alat-alat yang dapat menghalangi masuknya sperma ke dalam

rahim, umpamanya dengan memasukkan rumput, daun-daunan, atau sepotong

kain perca ke dalam vagina.

Menurut beberapa ahli, pada zaman mesir kuno, dari relief dan

manuskrip berhuruf hiroglif dijumpai keterangan mengenai cara orang Mesir kuno

menjarangkan kelahiran. Menurut ahli sejarah Avicena (Ibnu Sina), seorang tabib

dan filsuf Arab zaman Persia telah menganjurkan cara-cara menjarangkan

kelahiran.

Pada Zaman Tiongkok kuno dan India kuno telah ada obat dan jamu

yang maksudnya untuk mencegah kehamilan.

Sebenarnya pikiran untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk sudah

timbul sejak lama diantaranya Plato (427-347) mengemukakan bahwa sebaiknya

pranata sosial dan pemerintahan sebaiknya direncanakan keseimbangan antara

kebutuhan dan jumlah penduduk itu. Ibnu Khaldun (1332-1407), telah membahas

tentang kesuburan wanita, kematian ibu dan anak, masalah migrasi yang berkaitan

dengan masalah sosial. Malthus (1766-1834) setelah jaman industri di eropa

Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 15

Page 16: Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia

mengeluarkan sebuah buku an Easy on the principle of population (1798) yang

prinsipnya menyatakan bahwa manusia jangan terlalu banyak menghayal dengan

kemampuan ilmu dan teknologi diharapkan dapat memenuhi kebutuhan manusia

yang pertumbuhannya sangat cepat.

Di Indonesia sejak zaman dulu telah dipakai obat dan jamu yang

maksudnya untuk mencegah kehamilan. Di Irian Jaya telah lama dikenal ramuan

dari daun-daunan yang khasiatnya dapat mencegah kehamilan. Dalam masyarakat

hindu bali sejak dulu hanya ada nama untuk empat orang anak, mungkin suatu

cara untuk menganjurkan supaya pasangan suami istri mengatur kelahiran

anaknya sampai empat.

Di Indonesia keluarga berencana modern mulai dikenal pada tahun 1953.

Pada waktu itu sekelompok ahli kesehatan, kebidanan dan tokoh masyarakat telah

mulai membantu masyarakat.

Pada tanggal 23 Desember 1957 mereka mendirikan wadah dengan nama

perkumpulan keluarga Berencana Indonesia (PKBI ) dan bergerak secara silent

operation membantu masyarakat yang memerlukan bantuan secara sukarela, jadi

di Indonesia PKBI adalah pelopor pergerakan keluarga Berencana nasional.

Untuk menunjang dalam rangka mencapai tujuan, berdasarkan hasil

penandatanganan Deklarasi Kependudukan PBB 1967 oleh beberapa Kepala

Negara Indonesia, maka dibentuklah suatu lembaga program keluarga Berencana

dan dimasukkan dalam program pemerintah sejak pelita 1 (1969) berdasar

instruksi presiden nomor 26 tahun 1968 yang dinamai Lembaga Keluarga

Berencana Nasional (LKBN ) sebagai lembaga semi pemerintah.

Pada tahun 1970 ditingkatkan menjadi Badan pemerintah melalui

Keppres No. 8 tahun 1970 dan diberi nama Badan Koordinasi Keluarga

Berencana Nasional (BKKBN ) yang bertanggung jawab kepada presiden dan

bertugas mengkoordinasikan perencanaan, pengawasan dan penilaian pelaksanaan

program keluarga Berencana.

Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 16

Page 17: Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia

Melalui Keppres no. 33 tahun 1972 dilakukan penyempurnaan struktur

organisasi, tugas pokok dan tata kerja BKKBN. Dengan Keppres no 38 tahun

1978 organisasi dan struktur BKKBN disempurnakan lagi, dimana fungsinya

diperluas tidak hanya masalah KB tetapi juga kegiatan-kegiatan lain, yaitu

kependudukan yang mendukung KB (beyond family planning). Sesuai dengan

perkembangan program pembangunan nasional, ditetapkan adanya Menteri

Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup (KLH ) dengan Keppres no 25

tahun 1983 yang bergerak langsung dalam bidang kependudukan, maka dilakukan

lagi penyempurnaan organisasi BKKBN dengan keppres no 64 tahun 1983 dengan

tugas pokok adalah menyiapkan kebijaksanaan umum dan mengkoordinasikan

penyelenggaraan program secara menyeluruh dan terpadu.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan KB Di Indonesia

Perluasan dan pengembangan program keluarga berencana nasional

secara bertahap dilakukan melalui kegiatan penelitian dan pengembangan. Serta

dengan meningkatnya daya guna dan hasil guna dari unsur-unsur penunjang

program dengan memberikan kontribusi yang saling mengisi sesuai dengan

fungsinya masing-masing.

Kebijakan, hukum dan program pemerintah sangat mempengaruhi

methode-methode yang telah tersedia dan cara pelayanannya. Program yang

menyediakan kontrasepsi modern yang didukung oleh kebijakan dan persetujuan

pemerintah, serta pendidikan yang dikombinasi dengan keadaan social yang

kondusif, merupakan program yang paling efektif untuk menurunkan fertilitas

(maudlin dan ross,1991 ) dalam dasa warsa terakhir, sedikitnya lima puluh Negara

telah secara resmi pengumuman kebijakan atau hukum yang mendukung keluarga

Berencana untuk mengurangi pertambahan penduduk, mencapai tujuan pem-

bangunan nasional, mendukung hak setiap orang untuk menentukan ukuran

keluarga dan / atau untuk menjamin pemerataan penyediaan pelayanan (Popilation

report, 1984).

Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 17

Page 18: Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia

3. Organisasi-Organisasi KB Di Indonesia

1) PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia)

PKBI merupakan salah satu LSM yang menjadi pelopor keluarga

Berencana dan berkomitmen meningkatkan status kesehatan reproduksi rakyat

Indonesia.

a. Sejarah

PKBI didirikan pada tanggal 23 Desember 1957 bertempat di gedung IDI

A Dr. Sam Ratulangi 29 Jakarta, yang melibatkan tokoh-tokoh pendiri antara lain

seperti DR R.Soeharto, Ny. Dr. Hurustiati Soebandrio, Ny Nani Soewondo SH,

Ny Untung, Ny H.RABS Samsuridjal, Prof DR. Sarwono, Prawirohardjo , Ny

Pojotomo, Dr. M. Judono, Dr.R.Hanifa Winyosastro, Ny Roem, Dr. Koen S

Martiono. Tokoh seperti Dr Abraham Stone (telah meninggal) dan Mrs Dorathy

Brush (juga telah wafat) bersama Dr. R Soeharto (juga telah wafat) pernah

menghadap Presiden Soekarno yang saat itu tetap tidak membenarkan usaha

keluarga berencana secara luas terbuka atau sebagai unsur politik kependudukan,

meskipun demikian beliau dapat menyetujui keluarga berencana dengan cara

tubektomi sekalipun demi kesehatan dan keselamatan sang ibu.

Pada tahu 1970 PKBI menjadi unit pelaksana dari program nasional yang

dikoordiner oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Pada tahun 1970 PKBI menjadi unit pelaksana dari program nasional

yang dikoordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

b. Filosofi

Perkumpulan percaya bahwa keluarga adalah pilar utama untuk

mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Keluarga yang dimaksud ialah keluarga

bertanggung jawab, yaitu keluarga yang menunaikan tanggung jawab dalam

dimensi kelahiran, pendidikan, kesehatan, kesejahteraan dan masa depan.

Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 18

Page 19: Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia

c. Misi

Memperjuangkan penerimaan dan praktek keluarga bertanggung jawab

dalam keluarga Indonesia melalui pengembangan program, pengembangan

jaringan, dan pemberdayaan masyarakat di bidang kependudukan secara umum

dan secara khusus di bidang kesehatan reproduksi.

d. Nilai

Tidak membedakan ras, agama, warna kulit, aliran politik, umur, jenis

kelamin, status ekonomi dan fisik. Melakukan pendekatan pelayanan yang

manusiawi, holistic dan berkelanjutan. Berpegang teguh pada semangat

profesionalisme, kemandirian, kepeloporan, dan kerelawanan, dan tidak semata-

mata untuk mencari keuntungan (not merely to profit) Menjunjung tinggi nilai-

nilai kesetaraan, demokratisasi, dan keadilan social.

e. Struktur Organisasi

Struktur organisasi PKBI berbentuk vertical dari tingkat pusat,

daerah/propinsi dan cabang/kabupaten. Terdiri dari 2 kelompok pelaku organisasi

yaitu Untuk membantu tugas mengambil kebijakan umum dalam pengambilan

kebijakan umum (Governing Body) dan kelompok staf pelaksana (Executive

Team), Untuk membantu tugas mengambil kebijakan umum dalam pengambilan

kebijakan perkumpulan, dibentuk pula Panitia Ahli yang terdiri dari para pakar

dibidangnya dan sudah memahami PKBI dan dunia LSM.

f. Pengembangan sumber dan organisasi PKBI

Tujuan

Memperkuat kemampuan organisasi, membangun komunikasi internal

dan eksternal di semua tingkatan, meningkatkan profesionalisme dan memperluas

akses ke sumber-sumber dana dan pendukung lainnya.

Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 19

Page 20: Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia

2) BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional)

Keputusan Presiden no. 20 tahun 2000 mengatur tentang BKKBN.

Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional yang selanjutnya

disingkat BKKBN, adalah lembaga Pemerintah Non-Departemen yang berada di

bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. BKKBN dipimpin oleh

seorang Kepala yang dijabat oleh Mentri Negara Pemberdayaan Perempuan.

Tugas BKKBN adalah merumuskan kebijakan pengelolaan dan

koordinasi pelaksanaan program keluarga Berencana Nasional dan pembangunan

keluarga sejahtera, mengembangkan dan memantapkan peran serta masyarakat,

meningkatkan kualitas program keluarga berencana nasional dan pembangunan

keluarga sejahtera serta pemberdayaan perempuan secara terpadu bersama instansi

terkait.

Fungsi BKKBN :

(a) Penetapan kebijakan pengelolaan program keluarga berencana nasional dan

pembangunan keluarga sejahtera secara menyeluruh dan terpadu, sesuai dengan

kebijakan umum yang ditetapkan oleh Presiden

(b) Koordinasi dan penyelenggaraan management dan administrasi umum

program keluarga Berencana Nasional dan pembangunan Keluarga sejahtera

(c) Koordinasi dan penyelenggaraan perencanaan program dan bantuan Luar negri

serta mengumpulkan data dan informasi Keluarga

(d) Koordinasi dan penyelenggaraan, peningkatan peran serta, masyarakat dalam

program Keluarga Berencana Nasional dan Pembangunan Keluarga sejahtera

(e) Koordinasi dan penyelenggaraan pembinaan program pembangunan keluarga

sejahtera;

Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 20

Page 21: Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia

(f) Koordinasi dan penyelenggaraan dan pembinaan program keluarga berencana

Nasional dan kesehatan Reproduksi,

(g) Koordinasi dan penyelenggaraan pelatihan Nasional dan Internasional,

Pengembangan program keluarga Berencana Nasional dan pembangunan keluarga

sejahtera,

(h) Koordinasi dan penyelenggaraan dan pengawasan fungsional administrasi

umum dan keuangan, ketenagaan dan materiel, serta pengelolaan program

keluarga Berencana Nasional dan Pembangunan Keluarga Sejahtera.

Susunan Organisasi BKKBN

a) Kepala

b) Sekretariat Utama,

c) Deputi bidang perencanaan dan Informasi Keluarga

d) Deputi bidang keluarga sejahtera dan pemberdayaan masyarakat,

e) Deputi bidang keluarga berencana dan kesehatan Reproduksi,

f) Deputi bidang pelatihan dan pengembangan program

g) Inpektorat utama.

Dalam penyelenggaraan program keluarga Berencana Nasional dan

pembangunan keluarga sejahtera, Koordinasi pelaksanaan kegiatankegiatan

dilakukan oleh BKKBN, sedangkan pelaksanaan kegiatan-kegiatan dilakukan

oleh uni-unit pelaksana, dan pelaksana yaitu :

a) Departemen/instansi Pemerintah pusat maupun Daerah yang atas dasar

fungsional mengadakan usaha-usaha dan mengambil bagian dalam

Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 21

Page 22: Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia

penyelenggaraan program keluarga berencana nasional dan pembagunan keluarga

sejahtera

b) Perkumpulan/Organisasi Masyarakat formal maupun informal dan pelaksana-

pelaksana lainnya yang atas dasar sukarela dan kemampuan sendiri menggadakan

usaha-usaha dan mengambil bagian dan penyelenggaraan program keluarga

berencana nasional dan pembagunan keluarga sejahtera.

Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 22

Page 23: Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Penduduk adalah semua orang yang mendiami suatu daerah dalam suatu

waktu / jangka waktu tertentu. Penduduk dipelajari oleh ilmu kependudukan,

fokus perhatian demografi adalah perubahan beserta komposisi dan distribusi

pendukung.

Perkembangan kb, Di Indonesia kb modern mulai dikenal pada tahun 1953.

Pada waktu itu sekelompok ahli kesehatan, kebidanan dan tokoh masyarakat telah

mulai membantu masyarakat. Pada tanggal 23 Desember 1957 mereka mendirikan

wadah PKBI secara sukarela. Pada tahun 1970 ditingkatkan menjadi Badan

pemerintah melalui Keppres No. 8 tahun 1970 dan diberi nama Badan Koordinasi

Keluarga Berencana Nasional (BKKBN ). Melalui Keppres no. 33 tahun 1972

dilakukan penyempurnaan struktur organisasi, tugas pokok dan tata kerja

BKKBN.

Organisasi Kb di Indonesia yaitu: BKBI dan BKKBN yang mana memiliki

Filisofi, misi, nilai, struktur, tujuan dan fungsi.

B. SARAN

Diharapkan Setelah mempelajari tentang pelayanan Kb, diharapkan agar para

calon bidan jika di lapangan nanti mampu meyakinkan para ibu2 untuk ber Kb,

sesuai program pemerintah,

Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 23

Page 24: Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Israwati.2013.Pelayanan Keluarga Berencana.Jakarta : IU

Handayani, Sri, S.Si.T.2010.Buku Ajar Pelayanan Keluarga

Berencana.Yogyakarta : Pustaka Rihama

http://www.medikastore.com/med/peritonitis_pyk.php?dktg=7&UID 200705.

Masalah kependudukan dan Perkembangan KBPage 24