makalah pelabuhan sunda kelapa.docx

42
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelabuhan adalah sebuah fasilitas di ujung samudera , sungai , atau danau untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya. Pelabuhan biasanya memiliki alat-alat yang dirancang khusus untuk memuat dan membongkar muatan kapal-kapal yang berlabuh. Crane dan gudang berpendingin juga disediakan oleh pihak pengelola maupun pihak swasta yang berkepentingan. Sering pula disekitarnya dibangun fasilitas penunjang seperti pengalengan dan pemrosesan barang. Peraturan Pemerintah RI No.69 Tahun 2001 mengatur tentang pelabuhan dan fungsi serta penyelengaraannya Sama halnya dengan Bandara, Pelabuhan Laut mempunyai fungsi sangat penting sebagai prasarana yang menunjang pembangunan negara. Jika Bandara adalah prasarana alternative yang baru, maka sejak dahulu, nenek moyang kita selalu menggunakan kapal-kapal laut untuk berbagai macam kepentingan. Semakin berkembangnya permintaan, maka sebagai engineer sipil kita harus bisa membuat perencanaan Pelabuhan Laut yang tepat. Pada saat ini, pelabuhan Sunda Kelapa merupakan salah satu pelabuhan tempat berlabuhnya kapal-kapal muatan barang yang ada di Jakarta selain pelabuhan Tanjung Priok. Pada pelabuhan Sunda Kelapa sangat banyak sekali perubahan-

Upload: romi-mitrolia

Post on 08-Feb-2016

1.214 views

Category:

Documents


104 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Pelabuhan Sunda Kelapa.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelabuhan adalah sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai, atau danau untuk

menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya.

Pelabuhan biasanya memiliki alat-alat yang dirancang khusus untuk memuat dan

membongkar muatan kapal-kapal yang berlabuh. Crane dan gudang berpendingin juga

disediakan oleh pihak pengelola maupun pihak swasta yang berkepentingan. Sering pula

disekitarnya dibangun fasilitas penunjang seperti pengalengan dan pemrosesan barang.

Peraturan Pemerintah RI No.69 Tahun 2001 mengatur tentang pelabuhan dan fungsi serta

penyelengaraannya

Sama halnya dengan Bandara, Pelabuhan Laut mempunyai fungsi sangat penting

sebagai prasarana yang menunjang pembangunan negara. Jika Bandara adalah prasarana

alternative yang baru, maka sejak dahulu, nenek moyang kita selalu menggunakan kapal-

kapal laut untuk berbagai macam kepentingan. Semakin berkembangnya permintaan,

maka sebagai engineer sipil kita harus bisa membuat perencanaan Pelabuhan Laut yang

tepat.

Pada saat ini, pelabuhan Sunda Kelapa merupakan salah satu pelabuhan tempat

berlabuhnya kapal-kapal muatan barang yang ada di Jakarta selain pelabuhan Tanjung

Priok. Pada pelabuhan Sunda Kelapa sangat banyak sekali perubahan-perubahan bentuk

bahkan perubahan guna yang terjadi pada saat ini di bandingkan dengan pada masa tempo

dulu.

Pelabuhan Sunda telah mengalami pengembangan dan perubahan dalam penggunaan

dan letaknya, dan salah satu pelabuhan di Jakarta yang hingga kini keberadaannya masih

menjadi salah satu tulang punggung berlabuhnya kapal-kapal yang ingin ke Jakarta untuk

mengangkut dan menurunkan barang dari berbagai tempat.

1.2 Rumusan Masalah

Setelah Melihat latar belakang pada makalah ini yang sebagai landasan pembuatan

makalah ini, maka dapat disumpulkan beberapa rumusan masalah yaitu :

1. Bagaimanakah kelengkapan fasilitas pelabuhan Sunda Kelapa bila dibandingkan

dengan keadaan fasilitas pelabuhan Sunda Kelapa pada tempo dulu ?

Page 2: Makalah Pelabuhan Sunda Kelapa.docx

2. Apakah pelabuhan Sunda Kelapa sudah memenuhi criteria standar dalam penyediaan

fasilitas, maupun kelayakan pelabuhan

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan pada makalah ini adalah bertujuan agar makalah ini nantinya dapat

menjadi salah bacaan bagi mahasiswa lainnya dalam hal pendataan dan keterangan

mengenai pelabuhan terutama pelabuhan Sunda Kelapa.

1.4 Manfaat Penulisan

Dalam pembuatan makalah ini penulis tentunya memikir daya manfaat yang

terkandung dalam makalah ini, adapun manfaat penulisan makalah ini yaitu :

1. Mengetahui bagaimana kelengkapan fasilitas pelabuhan Sunda Kelapa sekarang

dengan yang dulu.

2. Untuk mengetahui apakah pelabuhan Sunda Kelapa sudah memasuki kriteria standar

dalam penyediaan fasilitas pelabuhan maupun layak atau tidaknya pelabuhan Sunda

Kelapa tersebut.

Page 3: Makalah Pelabuhan Sunda Kelapa.docx

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pelabuhan

2.1.1 Definisi Pelabuhan

Kata Pelabuhan dapat diartikan dalam dua istilah, yaitu Bandar dan Pelabuhan.

Bandar ( harbour )

1. Bandar adalah suatu fasilitas di daerah per-air-an (estuari atau muarasungai, teluk)

dengan kedalaman air yang memadai dan terlindung darigempuran gelombang,

angin dan arus untuk berlabuh, bertambat maupuntempat singgah kapal untuk

mengisi bahan bakar, reparasi dan sebagainya.

2. Pelabuhan ( port ) Pelabuhana dalah suatu daerah per-air-an (di samudera,

estuari/muarasungai, dan teluk) dengan kedalaman yang memadai dan terlindung

darigempuran gelombang, angin dan arus, serta dilengkapi dengan

fasilitasterminal laut dan darat.

Dalam Peraturan Pemerintah No. 69 tahun 2001

TentangKepelabuhanan,Pelabuhanadalah tempat yang terdiri dari daratan dan

perairandisekitarnya dengan batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan

dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar,

berlabuh,naik turun penumpang dan/atau bongkar muat barang yang dilengkapi

dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta

sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi.

Pengertian secara umum, pelabuhan adalah sebuah fasilitas di ujung samudera,

sungai, atau danau untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo

maupun penumpang ke dalamnya. Pelabuhan biasanya memiliki alat-alat yang

dirancang khusus untuk memuat dan membongkar muatan kapal-kapalyang

berlabuh. Crane dan gudang berpendingin juga di sediakan oleh pihak pengelola

maupun pihak swasta yang berkepentingan. Sering pula disekitarnya dibangun

fasilitas penunjang seperti pengalengan dan pemrosesan barang.

Ditinjau dari sub sistem angkutan ( transport ), maka pelabuhan adalah salah

satu simpul dari mata rantai kelancaranangkutan muatan laut dan darat. Jadi secara

Page 4: Makalah Pelabuhan Sunda Kelapa.docx

umum pelabuhan adalah suatu daaerah perairan yang terlindung terhadap

badai/ombak/arus, sehingga kapal dapat berputar ( turning basin ),

bersandar/membuang sauh, sedemikian rupa sehingga bongkar muat atas barang

dan perpindahan penumpang dapat dilaksanakan; guna mendukung fungsi-fungsi

tersebut dibangun dermaga (piers or wharves), jalan, gudang, fasilitas penerangan,

telekomunikasi dan sebagainya, sehingga fungsi pemindahanmuatan dari/ke kapal

yang bersandar di pelabuhan menuju pelabuhanselanjutnya dapat dilaksanakan.

2.1.2 Arti Penting Pelabuhan

Arti penting Pelabuhanbagi suatu daerah atau negara dapat ditinjau dari beberapa

aspek, yaitu :

A. Dariaspek transportasi

B. Dari aspek pelayanan

C. Dari aspek Hinterland Connection

A. Dari aspek transportasi

o Interface atautitik temuantaramoda transportasi laut dan modatransportasi

darat

o gateway atau pintu gerbang utama untuk arus keluar masuknya barang

perdagangan dari atau ke daerah belakang pelabuhan( hinterland ) yang

bersangkutan,

o industry estate atau industri estat untuk pengembangan industri didaerah

pelabuhan yang berorientasi ekspor

B. Dari aspek pelayanan

Pelayanan pelabuhan diantaranya yaitu :

o Kebutuhan perdagangan terutama perdagangan internasional

daridaerah belakang pelabuhan tersebut,

o Membantuberjalannya roda perdagangan dan pengembanganindustri

nasional,

o Menampung pangsa pasar yang semakin meningkat guna melayani

perdagangan internasional baik tran’shipment maupun transit traff,

Page 5: Makalah Pelabuhan Sunda Kelapa.docx

o Menyediakan fasilitas transit untuk tujuan daerah belakang

ataudaerah/negara tetangga,

o Menyediakan fasilitas pengembangan industri di sekitar Pelabuhan

bagi industri yang berorientasi eksport.

C. Dari aspek Hinterland Connection

Antara Pelabuhan dan hinterland terjadi hubungan yang

salingmempengaruhi dansaling ketergantungan. Pelabuhan tidak akan

adaartinya bila tidak didukung oleh hinterland yang berpotensi untuk

berkembang

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, hinterland connection

berarti semua fasilitas yang memungkinkan terlaksananyahubungan antara

pelabuhan dengan seluruh lokasi industri, pertanian dan perdagangan dalam

arti luas yang berada di hinterland di mana pelabuhan tersebut berada.

2.2 Fasilitas-Fasilitas Pelabuhan

Fasilitas pelabuhan pada dasarnya di bagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu fasilitas

pokok dan fasilitas penunjang. Pembagian ini dibuat berdasarkan kepentingannya

terhadap kegiatan pelabuhan itu sendiri.

2.2.1 Fasilitas pokok pelabuhan

Fasilitas Pokok Pelabuhan terdiridarialur pelayaran (sebagai ‘jalan’

kapalsehingga dapat memasuki daerah pelabuhan dengan aman dan lancar), penahan

gelombang (breakwater untuk melindungi daerah pedalaman pelabuhan dari

gelombang, terbuat dari batu alam, batu buatan dan dinding tegak) kolam

pelabuhan(berupa perairan untuk bersandarnya kapal-kapal yang berada di pelabuhan)

dan dermaga (sarana dimana kapal kapal bersandar untuk memuat dan menurunkan

barang atau untuk mengangkut dan menurunkan penumpang)

2.2.2 Fasilitas Penunjang Pelabuhan

Fasilitas penunjang pelabuhan terdiri dari gudang, lapangan

penumpukan,terminal dan jalan

1. Gudang

Page 6: Makalah Pelabuhan Sunda Kelapa.docx

Gudang adalah bangunan yang digunakan untuk menyimpan barang- barang

yang berasal dari kapal atau yang akan dimuat ke kapal. Gudang dibedakan

berdasarkan :

a. Jenis

(lini-I, untuk penumpukan sementara dan lini-II sebagaitempat untuk

melaksanakan konsolidasi/distribusi barang, verlengstuk –bangunan dalam lini-

II, namun statusnya lini-I, enterpot –bangunan diluar pelabuhan, namun

statusnya sebagailini-I)

b. Penggunaan

(gudang umum, gudang khusus–untuk menyimpan barang-barang berbahaya,

gudang CFS–untuk stuffing/stripping)

2. Lapangan Penumpukan

Lapangan penumpukan adalah lapangan di dekat dermaga yang

digunakanuntuk menyimpan barang-barang yang tahan terhadap cuaca untuk

dimuatatau setelah dibongkar dari kapal.

3. Terminal

Terminal adalah lokasi khusus yang diperuntukan sebagai tempat kegiatan

pelayanan bongkar/muat barang atau petikemas dan atau kegiatan naik/turun

penumpang didalam pelabuhan. Jenis terminal meliputi terminal petikemas,

terminal penumpang dan terminal konvensional.

4. Jalan

Jalan yang dimaksud adalah suatu lintasan yang dapat dilalui oleh kendaraan

maupun pejalan kaki, yang menghubungkan antara terminal/lokasiyang lain, dimana

fungsi utamanya adalah memperlancar perpindahan kendaraan di pelabuhan

2.3 Klasifikasi Pelabuhan

Pelabuhan dapat dibedakan menjadi beberapa macam tergantung dari sudut

tinjauannya, yaitu dari :

Page 7: Makalah Pelabuhan Sunda Kelapa.docx

2.3.1 Di tinjau dari penyelenggaraannya

Pelabuhan Umum

Pelabuhan umum diselenggarakan untuk kepentingan pelayanan masyarakat

umum. Penyelenggaraan pelabuhan umum dilakukan oleh pemerintah dan

pelaksanaannya dapat di limpahkan kepada badan usaha milik negara yang di

dirikan untuk maksud tersebut. Di Indonesia dibentuk empat badan usaha milik

negara yang diberi wewenang untuk mengelola pelabuhan umum

diusahakan.Keempat badan usaha tersebut dalah : PT(Persero) Pelabuhan Indonesia

I berkedudukan di Medan, Pelabuhan Indonesia II berkedudukan di Jakarta,

Pelabuhan Indonesia III berkedudukan di Surabaya dan Pelabuhan Indonesia IV

berkedudukan di Ujung Pandang.

Pelabuhan Khusus

Pelabuhan khusus diselenggarakan untuk kepentingan sendiri

gunamenunjangkegiatan tertentu. Pelabuhan initidak boleh digunakan untuk

kepentingan umum,kecuali dalam keadaan tertentu dengan ijin pemerintah.

Pelabuhan khususdibangun oleh suatu perusahaan baik pemerintah maupun swasta

yang berfungsiuntuk prasarana pengirimanhasil produksi perusahaan tersebut.

Sebagai contohadalah pelabuhan LNGArun di Aceh yang digunakan untuk

mengirimkan hasilproduksi gas alamcair ke daerah atau negara lain. Pelabuhan

pabrik alumuniumAsahan diKuala Tanjung Sumatra Utara digunakan untuk

melayani import bahan baku bauksit dan exort alumunium ke daerah/negara lain

2.3.2 Di tinjau dari segi kegunaannya

Pelabuhan Ikan

Pada umumnya pelabuhan ikan tidak memerlukan kedalaman air yang

besar,karena kapal-kapal motor yang digunakan untuk menangkap ikan tidak besar.

Di Indonesia pengusahaan ikan relatif masih sederhana yang dilakukan oleh

nelayan-nelayan dengan menggunakan perahu kecil.Jenis kapal ikan ini bervariasi,

dari yang sederhana berupa jukung sampai kapalmotor. Kapal yang lebih besar

terbuat dari papan atau fiberglass dengan lebar 2,0–2,5 mdan panjang 8–12 meter,

digerakkan oleh motor. Kapal Ex-Trawl mempunyai lebar 4,0–5,5 m dan panjang

16-19 meter digerakkan oleh motor. Ada pula kapal lebih besar dengan panjang

mencapai 30-40 meter.

Page 8: Makalah Pelabuhan Sunda Kelapa.docx

Pelabuhanikan dibuat disekitar daerah perkampungan nelayan. Pelabuhan ini

harusdi lengkapi denganpasar lelang, pabrik/gudang es, persediaan bahan bakar,dan

juga tempat cukupluas untuk perawatan alat alat penangkap ikan.Pelabuhan ikan

Cilacapberada di Pantai Teluk Penyu dan menghadap keSamudera Indonesia dengan

gelombang cukup besar. Pelabuhan tersebutmerupakan pelabuhan dalam yang

dibuat dengan mengeruk daerah daratanuntuk digunakan sebagai perairan

pelabuhan. Dengan membuat kolam pelabuhan di daerah darat, akan dapat

mengurangi panjang pemecah gelombang. Tetapi, dengan demikian dibutuhkan

pengerukan yang lebih besar. Pemecah gelombang dibuat dari tumpukan

batudengan lapis pelindung dari tetra pod. Biaya pembuatan pemecah gelombang

dilaut dengan gelombang sangat besar akan mahal. Pemecah gelombang ini hanya

berfungsi untuk melindungi mulut pelabuhan (bukan perairan pelabuhan)sehingga

bisa lebih pendek dan murah. Pelabuhan ini direncanakan dapat menampung 250

kapal dengan ukuran kapal maksimum 40 GRT, dengan dimensi panjang 30 meter,

lebar 5 meter dan draft maksimum 2,3 m. Produksi ikan yang diharapkan adalah 36

ton/hari.Fasilitas-fasilitas yang ada pada pelabuhan ini adalah kantor

pelabuhan,kantor syah bandar, pemecah gelombang, dermaga (pier/jetty), tempat

pelelangan ikan, penyedian air tawar, persediaan bahan bakar minyak pabrik es,

tempat pelayanan/reparasi kapal (spilway), rambu suar,tempat penjemuran ikan dan

perawatan jala.

Pelabuhan Barang

Pelabuhan ini mempunyai dermaga yang dilengkapi dengan fasilitas untuk

bongkar muat barang. Pelabuhan dapat berada di pantai atau estuary dari sungai

besar. Daerah perairan pelabuhan harus cuku tenang sehingga memudahkan

bongkar muat barang. Pelabuhan barang ini bisa dibuat oleh pemerintah sebagai

pelabuhan niaga atau perusahaan swasta untuk keperluan transport hasil

produksinya seperti baja, alumunium, pupuk, batu bara, minyak dan sebagainya.

Sebagai contoh, Pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatera Utara adalah pelabuhan

milik pabrik alumunium Asahan.Pabrik pupuk Asean dan Iskandar Muda juga

mempunyai pelabuhan sendiri.

Pelabuhan Minyak

Page 9: Makalah Pelabuhan Sunda Kelapa.docx

Untuk keamanan, pelabuhan minyak harus diletakkan agak jauh dari keperluan

umum. Pelabuhan minyak biasanya tidak memerlukan dermaga atau pangkalan

yang harus dapat menahan muatan vertikal yang besar,melainkan cukup membuat

jembatan perancah atau tambatan yang dibuat menjorok ke laut untuk mendapatkan

kedalaman air yang cukup besar.Bongkar muat dilakukan dengan pipa-pipa dan

pompa-pompa. Pipa-pipa penyalur diletakkan di bawah jembatan agar lalu lintas

diatas jembatantidak terganggu. tetapi pada tempat-tempat di dekat kapal yang

merapat, pipa-pipa dinaikkan ke atas jembatan guna memudahkan penyambungan

pipa-pipa. Biasanya, di jembatan tersebut juga ditempatkan pipa uap untuk

memebersihkan tangki kapal dan pipa air untuk suplai air tawar. Karena jembatan

tidak panjang, maka pada ujung kapal harus diadakan penambatan dengan bolder

atau pelampung pengikat agar kapal tdak bergerak. Perkembangan ukuran kapal

tangker yang cukup pesat mempunyai konsekuensi draft kapal melampaui

kedalaman air pelabuhan sehingga kapal tidak bisa berlabuh. Untuk itu kapal

tangker membuang sauh di laut dalam dan mengeluarkan minyak dengan

menggunakan pipa bawah laut, atau memindahkan minyak ke kapal yang lebih kecil

dan mengangkutnya ke pelabuhan..

Pelabuhan Penumpang

Pelabuhan penumpang tidak banyak berbeda dengan pelabuhan barang. Pada

pelabuhan barang di belakang dermaga terdapat gudang-gudang, sedang untuk

pelabuhan penumpang dibangun stasiun penumpang yang melayani segala kegiatan

yang berhubungan dengan kebutuhan orang yang bepergian, seperti kantor imigrasi,

duane, keamanan, direksi pelabuhan,maskapai pelayaran, dan sebagainya. Barang-

barang yang perlu dibongkar muat tidak begitu banyak, sehingga gudang barang

tidak perlu besar.Untuk kelancaran masuk keluarnya penumpang dan barang,

sebaiknya jalan masuk/keluar dipisahkan. Penumpang melalui lantai atas dengan

menggunakan jembatan langsung ke kapal, sedang barang-barang melalui dermaga.

Pelabuhan Campuran

Pada umumnya percampuran pemakaian ini terbatas untuk penumpang dan

barang, sedangkan untuk keperluan minyak dan ikan biasanya tetap terpisah. Tetapi

bagi pelabuhan kecil atau masih dalam taraf perkembangan, keperluan untuk

bongkar muat minyak juga menggunakan dermaga atau jembatan yang sama guna

Page 10: Makalah Pelabuhan Sunda Kelapa.docx

keperluan barang dan penumpang. Pada dermaga dan jembatan juga diletakkan

pipa-pipa untuk mengalirkan minyak

Pelabuhan Militer

Pelabuhan ini mempunyai daerah perairan yang cukup luas untuk

memungkinkan gerakan cepat kapal-kapal perang dan agar letak bangunan cukup

terpisah. Konstruksi tambatan maupun dermaga hampir sama dengan pelabuhan

barang,hanya saja situasi dan perlengkapannya agak lain. Pada pelabuhan

barangletak/kegunaan bangunan harus seefisien mungkin, sedang pada pelabuhan

militer bangunan-bangunan pelabuhan harus dipisah-pisah yang letaknya agak

berjauhan.

2.3.3 Di Tinjau dari Segi Geografisnya

Pelabuhan Alam

Pelabuhan alam merupakan daerah perairan yang terlindungi dari badaidan

gelombang secara alam, misalnya oleh suatu pulau, jazirah atau terletak di

teluk,estuari dan muara sungai. Di daerah ini pengaruh gelombang sangat kecil.

Pelabuhan cilacap yang terletak di selat antaradaratan Cilacap dan Pulau Nusa

Kambangan merupakan contoh pelabuhan alam yang daerah perairannya terlindung

dari pengaruh gelombang yaitu oleh pulau Nusa Kambangan. Contoh dari

pelabuhan alam lainnya adalah pelabuhan Palembang, Belawan, Pontianak,New

York, San Fransisco, London, dsb yang terletak di muara sungai (estuari). Estuari

adalah bagian dari sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Pada waktu

pasang air laut masuk ke hulu sungai. Saat pasang tersebut air sungai dari hulu

terhalang dan tidak bisa langsung dibuang ke laut. Dengan demikian di estuari

terjadi penampungan air dalam jumlah sangat besar. Pada waktu surut,air tersebut

akan keluar ke laut. Karena volume air yang dikeluarkan sangat besar,maka

kecepatan aliran cukup besar yang dapat mengerosi endapan di dasar sungai. Lama

periode air pasang dan surut tergantung pada tipe pasang surut. Untuk pasang surut

tipe di urne periode air pasang dan surut masing-masing adalahs ekitar 12 jam.

Sedang tipe semi di urne periode adalah 6 jam. Karena adanya pasang surut tersebut

maka kedalaman air di estuari cukup besar, baik pada waktu air pasang maupun

surut, sehingga memungkinkan kapal-kapal untuk masuk kedaerah perairan

Page 11: Makalah Pelabuhan Sunda Kelapa.docx

tersebut. Di estuari initidak dipengaruhi oleh gelombang, tetapi pengaruh arus dan

sedimentasi cukup besar.

Pelabuhan Buatan

Pelabuhan buatan adalah suatu daerah perairan yang dilindungi dari

pengaruh gelombang dengan membuat bangunan pemecah gelombang

(breakwater).Pemecah gelombang ini membuat daerah perairan tertutup dari laut

dan hanya dihubungkan oleh suatu celah atau mulut pelabuhan untuk keluar

masuknya kapal. Di dalam daerah tersebut dilengkapi dengan alat penambat.

Bagunan ini dibuat mulai dari pantai dan menjorok ke laut sehingga gelombang

yang menjalar kepantai terhalang oleh banguan tersebut. Contoh dari pelabuhan ini

adalah pelabuhan Tanjung priok,Tanjung Mas dsb

Pelabuhan Semi Alam

Pelabuhan ini merupakan campuran dari kedua tipe di atas. Misalnya suatu

pelabuhan yang terlindungi oleh lidah pantai dan perlindungan buatan hanya

padaalur masuk. Pelabuhan bengkulu adalah contoh dari pelabuhanini.

Pelabuhanbengkulu memanfaatkan teluk yang terlindung oleh lidah pasir untuk

kolam pelabuhan. Pengerukan dilakukan pada lidah pasir untuk membentuk saluran

sebagai jalan masuk/keluar kapal. Contoh lainnya adalah muara sungai yang kedua

sisinya dilindungi oleh jetty. Jetty tersebut berfungsi untuk menahan masuknya

transpor pasir sepanjang pantai ke muara sungai, yang dapat menyebabkan

terjadinya pendangkalan.

BAB III

Page 12: Makalah Pelabuhan Sunda Kelapa.docx

GAMBARAN UMUM

3.1 Sejarah Pelabuhan Sunda Kelapa

Sunda Kelapa adalah nama sebuah pelabuhan dan tempat sekitarnya

di Jakarta, Indonesia. Pelabuhan ini terletak di kelurahan Penjaringan,kecamatan

Penjaringan, Jakarta Utara.

Meskipun sekarang Sunda Kelapa hanyalah nama salah satu pelabuhan di Jakarta,

daerah ini sangat penting karena desa di sekitar pelabuhan Sunda Kelapa adalah cikal-

bakal kota Jakarta yang hari jadinya ditetapkan pada tanggal 22 Juni 1527. Kala itu

Kalapa, nama aslinya, merupakan pelabuhan kerajaan Pajajaran yang beribukota

di Pakuan (sekarang kota Bogor) yang direbut oleh pasukan Demak dan Cirebon.

Walaupun hari jadi kota Jakarta baru ditetapkan pada abad ke-16, sejarah Sunda Kelapa

sudah dimulai jauh lebih awal, yaitu pada zaman pendahulu Pajajaran, yaitu

kerajaanTarumanagara. Kerajaan Tarumanagara pernah diserang dan ditaklukkan oleh

kerajaan Sriwijaya dari Sumatera.

Gambar 1. Pelabuhan Sunda Kelapa Pertengahan Abad 20

Pelabuhan Kalapa telah dikenal semenjak abad ke-12 dan kala itu merupakan

pelabuhan terpenting Pajajaran. Kemudian pada masa masuknya Islam dan para penjajah

Eropa, Kalapa diperebutkan antara kerajaan-kerajaan Nusantara dan Eropa. Akhirnya

Belanda berhasil menguasainya cukup lama sampai lebih dari 300 tahun. Para penakluk

ini mengganti nama pelabuhan Kalapa dan daerah sekitarnya. Namun pada awal tahun

Page 13: Makalah Pelabuhan Sunda Kelapa.docx

1970-an, nama kuno Kalapa kembali digunakan sebagai nama resmi pelabuhan tua ini

dalam bentuk "Sunda Kelapa".

3.1.1 Masa Hindu Budha

Menurut penulis Portugis Tomé Pires, Kalapa adalah pelabuhan terbesar di Jawa Barat, selain Sunda (Banten), Pontang, Cigede, Tamgara dan Cimanuk yang juga dimiliki Pajajaran. Sunda Kelapa yang dalam teks ini disebut Kalapa dianggap pelabuhan yang terpenting karena dapat ditempuh dari ibu kota kerajaan yang disebut dengan nama Dayo (dalam bahasa Sunda modern: dayeuh yang berarti kota) dalam tempo dua hari.

Pelabuhan ini telah dipakai sejak zaman Tarumanagara dan diperkirakan sudah ada sejak abad ke-5 dan saat itu disebut Sundapura. Pada abad ke-12, pelabuhan ini dikenal sebagai pelabuhanlada yang sibuk milik Kerajaan Sunda, yang memiliki ibukota di Pakuan Pajajaran atau Pajajaran yang saat ini menjadi Kota Bogor. Kapal-kapal asing yang berasal dari Tiongkok, Jepang, IndiaSelatan, dan Timur Tengah sudah berlabuh di pelabuhan ini membawa barang-barang seperti porselen, kopi, sutra, kain, wangi-wangian, kuda, anggur, dan zat warna untuk ditukar denganrempah-rempah yang menjadi komoditas dagang saat itu

3.1.2 Masa Islam dan Kolonialisme Barat

Pada akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16, para penjelajah Eropa mulai berlayar

mengunjungi sudut-sudut dunia. Bangsa Portugis berlayar ke Asia dan pada tahun

1511, mereka bahkan bisa merebut kota pelabuhan Malaka, di Semenanjung Malaka.

Malaka dijadikan basis untuk penjelajahan lebih lanjut di Asia Tenggara dan Asia

Timur.

Tome Pires, salah seorang penjelajah Portugis, mengunjungi pelabuhan-pelabuhan

di pantai utara Pulau Jawa antara tahun 1512 dan 1515. Ia menggambarkan bahwa

pelabuhan Sunda Kelapa ramai disinggahi pedagang-pedagang dan pelaut dari luar

seperti dari Sumatra, Malaka, Sulawesi Selatan, Jawa dan Madura. Menurut laporan

tersebut, di Sunda Kelapa banyak diperdagangkan lada, beras, asam, hewan potong,

emas, sayuran serta buah-buahan.

Laporan Portugis menjelaskan bahwa Sunda Kelapa terbujur sepanjang satu atau

dua kilometer di atas potongan-potongan tanah sempit yang dibersihkan di kedua tepi

sungai Ciliwung. Tempat ini ada di dekat muaranya yang terletak di teluk yang

terlindung oleh beberapa buah pulau. Sungainya memungkinkan untuk dimasuki 10

kapal dagang yang masing-masing memiliki kapasitas sekitar 100 ton. Kapal-kapal

Page 14: Makalah Pelabuhan Sunda Kelapa.docx

tersebut umumnya dimiliki oleh orang-orang Melayu, Jepang dan Tionghoa. Di

samping itu ada pula kapal-kapal dari daerah yang sekarang disebut Indonesia Timur.

Sementara itu kapal-kapal Portugis dari tipe kecil yang memiliki kapasitas muat antara

500 - 1.000 ton harus berlabuh di depan pantai. Tome Pires juga menyatakan bahwa

barang-barang komoditas dagang Sunda diangkut dengan lanchara, yaitu semacam

kapal yang muatannya sampai kurang lebih 150 ton.

Lalu pada tahun 1522 Gubernur Alfonso d'Albuquerque yang berkedudukan di

Malaka mengutus Henrique Leme untuk menghadiri undangan raja Sunda untuk

membangun benteng keamanan di Sunda Kalapa untuk melawan orang-orang Cirebon

yang bersifat ekspansif. Sementara itu kerajaan Demak sudah menjadi pusat kekuatan

politik Islam. Orang-orang Muslim ini pada awalnya adalah pendatang dari Jawa dan

merupakan orang-orang Jawa keturunan Arab.

Maka pada tanggal 21 Agustus 1522 dibuatlah suatu perjanjian yang menyebutkan

bahwa orang Portugis akan membuat loji (perkantoran dan perumahan yang dilengkapi

benteng) di Sunda Kelapa, sedangkan Sunda Kelapa akan menerima barang-barang

yang diperlukan. Raja Sunda akan memberikan kepada orang-orang Portugis 1.000

keranjang lada sebagai tanda persahabatan. Sebuah batu peringatan atau padraõ dibuat

untuk memperingati peristiwa itu. Padrao dimaksud disebut sebagai layang salaka

domas dalam cerita rakya Sunda Mundinglaya Dikusumah. Padraõ itu ditemukan

kembali pada tahun 1918 di sudut Prinsenstraat (Jalan Cengkeh) dan Groenestraat

(Jalan Nelayan Timur) di Jakarta.

Kerajaan Demak menganggap perjanjian persahabatan Sunda-Portugal tersebut

sebagai sebuah provokasi dan suatu ancaman baginya.

Lantas Demak menugaskan Fatahillah untuk mengusirPortugis sekaligus merebut kota

ini. Maka pada tanggal 22 Juni 1527, pasukan gabungan Demak-Cirebon di bawah

pimpinan Fatahillah (Faletehan) merebut Sunda Kelapa. Tragedi tanggal 22 Juni inilah

yang hingga kini selalu dirayakan sebagai hari jadi kota Jakarta. Sejak saat itu nama

Sunda Kelapa diganti menjadi Jayakarta. Nama ini biasanya diterjemahkan sebagai

kota kemenangan atau kota kejayaan, namun sejatinya artinya ialah "kemenangan yang

diraih oleh sebuah perbuatan atau usaha" dari bahasa Sanskerta, jayakaṛta 

Page 15: Makalah Pelabuhan Sunda Kelapa.docx

3.1.3 Masa Kolonialisme Belanda

Kekuasaan Demak di Jayakarta tidak berlangsung lama. Pada akhir abad ke-

16, bangsa Belanda mulai menjelajahi dunia dan mencari jalan ke timur. Mereka

menugaskan Cornelis de Houtman untuk berlayar ke daerah yang sekarang disebut

Indonesia. Eskspedisinya walaupun biayanya tinggi dianggap berhasil dan Vereenigde

Oostindische Compagnie (VOC) didirikan. Dalam mencari rempah-rempah di Asia

Tenggara, mereka memerlukan basis pula. Maka dalam perkembangan selanjutnya

pada tanggal 30 Mei 1619, Jayakarta direbut Belanda di bawah pimpinan Jan

Pieterszoon Coen yang sekaligus memusnahkannya. Di atas puing-puing Jayakarta

didirikan sebuah kota baru. J.P. Coen pada awalnya ingin menamai kota ini Nieuw

Hoorn (Hoorn Baru), sesuai kota asalnya Hoorn di Belanda, tetapi akhirnya dipilih

nama Batavia. Nama ini adalah nama sebuah suku Keltik yang pernah tinggal di

wilayah negeri Belanda dewasa ini pada zaman Romawi.

Menurut catatan sejarah, pelabuhan Sunda Kelapa pada masa awal ini

dibangun dengan kanal sepanjang 810 meter. Pada tahun 1817, pemerintah Belanda

memperbesarnya menjadi 1.825 meter. Setelah zaman kemerdekaan, dilakukan

rehabilitasi sehingga pelabuhan ini memiliki kanal sepanjang 3.250 meter yang dapat

menampung 70 perahu layar dengan sistem susun sirih.

3.1.4 Abad ke-19

Sekitar tahun 1859, Sunda Kalapa sudah tidak seramai masa-masa

sebelumnya. Akibat pendangkalan, kapal-kapal tidak lagi dapat bersandar di dekat

pelabuhan sehingga barang-barang dari tengah laut harus diangkut dengan perahu-

perahu. Kota Batavia saat itu sebenarnya sedang mengalami percepatan dan sentuhan

modern (modernisasi), apalagi sejak dibukanya Terusan Suezpada 1869 yang

mempersingkat jarak tempuh berkat kemampuan kapal-kapal uap yang lebih laju

meningkatkan arus pelayaran antar samudera. Selain itu Batavia juga bersaing

denganSingapura yang dibangun Raffles sekitar tahun 1819.

Maka dibangunlah pelabuhan samudera Tanjung Priok, yang jaraknya sekitar

15 km ke timur dari Sunda Kelapa untuk menggantikannya. Hampir bersamaan dengan

itu dibangun jalan kereta apipertama (1873) antara Batavia - Buitenzorg (Bogor).

Empat tahun sebelumnya (1869) muncul trem berkuda yang ditarik empat ekor kuda,

yang diberi besi di bagian mulutnya.

Page 16: Makalah Pelabuhan Sunda Kelapa.docx

Selain itu pada pertengahan abad ke-19 seluruh kawasan sekitar Menara

Syahbandar yang ditinggali para elit Belanda dan Eropa menjadi tidak sehat. Dan

segera sesudah wilayah sekelilingBatavia bebas dari ancaman binatang buas dan

gerombolan budak pelarian, banyak orang Sunda Kalapa berpindah ke wilayah selatan.

3.1.5 Abad ke-20

Pada masa pendudukan oleh bala tentara Dai Nippon yang mulai pada

tahun 1942, Batavia diubah namanya menjadi Jakarta. Setelah bala tentara Dai Nippon

keluar pada tahun 1945, nama ini tetap dipakai oleh Belanda yang ingin menguasai

kembali Indonesia. Kemudian pada masa Orde Baru, nama Sunda Kelapa dipakai

kembali. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No.D.IV a.4/3/74

tanggal 6 Maret 1974, nama Sunda Kelapa dipakai lagi secara resmi sebagai nama

pelabuhan. Pelabuhan ini juga biasa disebut Pasar Ikan karena di situ terdapat pasar

ikan yang besar.

3.1.6 Sunda Kelapa saat ini

Pada saat ini Pelabuhan Sunda Kelapa direncanakan menjadi

kawasan wisata karena nilai sejarahnya yang tinggi. Saat ini Pelabuhan Sunda Kelapa

adalah salah satu pelabuhan yang dikelola oleh PT Pelindo II yang tidak

disertifikasi International Ship and Port Security karena sifat pelayanan jasanya hanya

untuk kapal antar pulau.

Saat ini pelabuhan Sunda Kelapa memiliki luas daratan 760 hektar serta luas

perairan kolam 16.470 hektar, terdiri atas dua pelabuhan utama dan pelabuhan

Kalibaru. Pelabuhan utama memiliki panjang area 3.250 meter dan luas kolam lebih

kurang 1.200 meter yang mampu menampung 70 perahu layar motor. Pelabuhan

Kalibaru panjangnya 750 meter lebih dengan luas daratan 343.399 meter persegi, luas

kolam 42.128,74 meter persegi, dan mampu menampung sekitar 65 kapal antar pulau

dan memiliki lapangan penumpukan barang seluas 31.131 meter persegi.

Dari segi ekonomi, pelabuhan ini sangat strategis karena berdekatan dengan

pusat-pusat perdagangan di Jakarta seperti Glodok, Pasar Pagi, Mangga Dua, dan lain-

lainnya. Sebagai pelabuhan antar pulau Sunda Kelapa ramai dikunjungi kapal-kapal

berukuran 175 BRT. Barang-barang yang diangkut di pelabuhan ini selain barang

kelontong adalah sembako serta tekstil. Untuk pembangunan di luar pulau Jawa, dari

Sunda Kelapa juga diangkut bahan bangunan seperti besi beton dan lain-lain.

Page 17: Makalah Pelabuhan Sunda Kelapa.docx

Pelabuhan ini juga merupakan tujuan pembongkaran bahan bangunan dari luar

Jawa seperti kayu gergajian, rotan, kaoliang, kopra, dan lain sebagainya. Bongkar muat

barang di pelabuhan ini masih menggunakan cara tradisional. Di pelabuhan ini juga

tersedia fasilitas gudang penimbunan, baik gudang biasa maupun gudang api.

Dari segi sejarah, pelabuhan ini pun merupakan salah satu tujuan wisata bagi

DKI. Tidak jauh dari pelabuhan ini terdapat Museum Bahari yang menampilkan dunia

kemaritiman Indonesia masa silam serta peninggalan sejarah kolonial Belanda masa

lalu.

Di sebelah selatan pelabuhan ini terdapat pula Galangan Kapal VOC dan

gedung-gedung VOC yang telah direnovasi. Selain itu pelabuhan ini direncanakan

akan menjalani reklamasi pantai untuk pembangunan terminal multifungsi Ancol

Timur sebesar 500 hektar

Gambar 2. Pelabuhan Sunda Kelapa Kini (Wikipedia)

Gambar 3. Menara Pengawas Sunda Kelapa (Wikipedia)

Page 18: Makalah Pelabuhan Sunda Kelapa.docx

#penjelasan 4.1 dan tabel

Jika kita melihat tabel fasilitas yang terdapat di pelabuhan Sunda Kelapa tersebut,

maka kita dapat melihat bahwa luas keseluruhan pelabuhan Sunda Kelapa tersebut yaitu

21.154 m2 sedangkan kapasitas keseluruhan yang dihitung semenjak 1986 hingga 2010

adalah 39,663.75 ton. Dimana terdapat tujuh lapangan pelabuhan yang diperuntukkan sebagai

penumpukan barang.

#Penjelasan 4.2 dan peta

Pelabuhan Sunda Kelapa bila dilihat dari unsure historis merupakan pelabuhan yang

sudah sangat besar peranannya dalam hal menyumbang pembangunan. Namun pada saat ini

Pelabuhan Sunda Kelapa sudah sangat dianggap tidak mampu memenuhi permintaan

pelayanan seiring dengan pertumbuhan penduduk yang sangat signifikan sehingga jumlah

kapal-kapal yang ada pun sudah sangat berkembang jumlah nya baik lokal maupun asing.

4.2.1 KESESUAIAN LOKASI PELABUHAN

Berdasarkan data industri dan perdagangan, bahwa produk dari Jakarta dan Sekitarnya

termasuk dalam wilayah interlen pelabuhan Sunda Kelapa. Hal ini terlihat bahwa

sebagian muatan dikirim melalui Sunda Kelapa sedang selebihnya melalui pelabuhan

Priok. Hal ini menandakan bahwa pelabuhan sebagai simpul dari jaringan transportasi

telah berfungsi secara baik dan diminati para pengirim barang. Peranan ini dapat tetap

bertahan hingga di masa yang akan dating bila tingkat pelayanannya terhadap seluruh

kegiatan yang diselenggarakan dijaga konsisten sebagaimana sebelumnya atau bila

mungkin ditingkatkan. Dalam analisis ini akan diusahakan terjadi peningkatan kinerja

pelayanan terhadap kapal maupun kinrja bongkar/muat, sehingga pelayanan semakin

efisien.

4.2.2 Sasaran Dan Strategi Pengembangan

Setiap pelabuhan mencanangkan sasaran dan strategi yang berbeda-beda mengenai

arah pengembangan fasilitas, hal ini tergantung situasi dan permasalahan yang ada di

lingkukan masing-masing. Pada pelabuhan Sunda Kelapa sasaran investasi pada

prinsipnya harus dapat mendorong efisiensi untuk skala local maupun regional. Ada 4

sasaran yang diusulkan berurutan tingkat kepentingannya atas dasar skala prioritas,

yaitu mencakup :

1. memaksimalkan keuntungan bagi perekonomian secara local maupun regional

Page 19: Makalah Pelabuhan Sunda Kelapa.docx

2. memaksimalkan penampungan lapangan pekerjaan

3. meminimalkan waktu putar (turn round time) kapal di pelabuhan

4. memaksimalkan utilisasi fasilitas dan arus barang serata kunjungan kapal Implikasi

dari sasaran di atas terhadap perencanaan investasi dan pengembangan pelabuhan

Sunda Kelapa adalah sebagai berikut :

Memaksimalkan keuntungan bagi perekonomian secara local maupun regional

merupakan target utama, dan harus dilakukan kajian secara menyeluruh

dengan memperhatikan kepentingan pemakai jasa dan tentu saja kepentingan

pengguna jasa kepelabuhanan.

Penampungan lapangan pekerjaan sebanyak mungkin hanya dapat dilakukan

bila seluruh kegiatan bongkar muat dilakukan secara tradisional. Modernisasi

atau mekanisasi peralatan akan mengurangi kesempatan kerja, tetapi

merupakan satu-satunya jalan untuk usaha efisiensi investasi dan peningkatan

surflus perekonomian local maupun regional dan nasional. Proporsionalitas

antara investasi peralatan dan pengeluaran rutin gaji pegawai akan memberi

gambaran dan arah penentuan keputusan antara mekaniasasi atau tenaga

angkut manusia.

Usaha untuk memperkecil TRT kapal yang akan bersandar dapat dilakukan

dengan memperkecil waktu tunggu (waiting time) dan waktu tambat (berthing

time). Dari beberapa kasus di lapangan terhadap adanya kapal yang menunggu

baik di dermaga atau di kolam pelabuhan, umumnya disebabkan menunggu

muatan yang akan diangkaut belum siap, bukan karena dermaganya yang

terpakai seluruhnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa usaha untuk

menurunkan TRT kapal lebih banyak tergantung pada kesiapan dari para

pengirim barang dan usaha pihak pemakai jasa. Berthing time yang lebih dapat

ditingkatkan efisiensinya disbanding waiting time, factor yang mempengaruhi

adalah efisiensi kecepatan pelayanan barang yang dapat diperikasa pada

kinerjanya. Peningkatan kinerja hanya dapat dilakukan dengan mekanisasi

kegiatan bongkar muat. Efek mekanisasi ini adalah tidak tercapainya sasaran

pengembangan yang lain yaitu meningkatkan lapangan kerja. Sehingga perlu

pertimbangan lebih lanjut berdasarkan faktor-foktor lain.

Memaksimalkan utilisasi fasilitas dapa dilakukan dengan cara mendorong

datangnya barang dan kapal agar bertambat di pelabuhan Sunda Kelapa atau

Page 20: Makalah Pelabuhan Sunda Kelapa.docx

mengurangi keberadaan fasilitas tertentu yang dapat secara fleksibel ditambah

dan disusutkan.

4.2.3 Sistem Transportasi Multimoda

Untuk meningkatkan pelayanan pelabuhan yang optimum diperlukan

tercipatanya system transportasi yang terintegrasi baik secara fisik maupun system

layanan, artinya keberadaan sarana transportasi yang ada baik prasarana moda darat

dan laut saling mendukung kegiatan jasa transportasi serta terencana sedemikian rupa

sehingga terbebentuk 1 jaringan system transportasi yang optimum.

Sebagai moda angkutan yang memungkinkan untuk distribusi barang dan

penumpang di Sunda Kelapa yakni moda trnsportasi darat berupa jalan dan moda

transportasi laut yang berupa angkutan laut dan penyebrangan. Keperluan penanganan

muatan dilayani oleh perusahaan ekpidisi muatan. Perusahaan angkutan darat bisa

dikatakan merupakan pihak ketiga bagi pelabuhan,

Maksudnya berbeda dengan kapal dan muatannya yang berhubungan langsung

dengan pengelolaan pelabuhan. Hubungan antara angkutan darat dan pelabuhan dapat

dirumuskan bahwa angkutan darat tidak menumbuhkan lalu lintas yang

menguntungkan secara langsung pada pelabuhan artinya mereka tidak menghasilkan

pendapatan bagi pelabuhan kecuali hanya sekedar pas masuk dan parker. Namun

hubungan erat dengan angkutan darat tetap harus dipelihara, karena tanpa adanya

jaringan angkutan darat kepedelaman yang murah dan efisien, sebuah pelabuhan tidak

akan ada gunanya. Jalur jaringan jalan raya antara pelabuhan dengan wilayah

pedalamannya harus memadai.

Sebagai moda angkutan yang memungkinkan untuk distribusi barang dan

penumpang di Sunda Kelapa yakni moda trnsportasi darat berupa jalan dan moda

transportasi laut yang berupa angkutan laut dan penyebrangan. Keperluan penanganan

muatan dilayani oleh perusahaan ekpidisi muatan. Perusahaan angkutan darat bisa

dikatakan merupakan pihak ketiga bagi pelabuhan, maksudnya berbeda dengan kapal

dan muatannya yang berhubungan langsung dengan pengelolaan pelabuhan.

Hubungan antara angkutan darat dan pelabuhan dapat dirumuskan bahwa

angkutan darat tidak menumbuhkan lalu lintas yang menguntungkan secara langsung

pada pelabuhan artinya mereka tidak menghasilkan pendapatan bagi pelabuhan kecuali

hanya sekedar pas masuk dan parker. Namun hubungan erat dengan angkutan darat

tetap harus dipelihara, karena tanpa adanya jaringan angkutan darat kepedelaman yang

Page 21: Makalah Pelabuhan Sunda Kelapa.docx

murah dan efisien, sebuah pelabuhan tidak akan ada gunanya. Jalur jaringan jalan raya

antara pelabuhan dengan wilayah pedalamannya harus memadai.

4.2.4 Zona-zona yang dikembangkan

Dalam perencanaan pelabuhan Sunda Kelapa ini dibagi dalam beberapa zona antara

lain sebagai berikut :

1. Zonasi Kawasan Pelabuhan

a. Zona Kegiatan Bongkar/Muat

Kegiatan bongkar/muat barang dan embarkasi/debarkasi penumpang

merupakan kegiatan utama dalam rencana operasional pelabuhan Sunda Kelapa,

dimana kapal-kapal barang dan penyeberangan melakukan bongkar muat untuk

selanjutnya dibawa ke tempat tujuan. Fasilitas yang terkait dengan kegiatan ini

antara lain adalah :

Dermaga dengan perlengkapannya

Alat Bongkar/Muat Gudang Lapangan penumpukan

Terminal penumpang

Area parker

2. Zona Perkebalan

Pada zona ini dilakukan kegiatan pelayanan yang berupa pengisian perbekalan

untuk kebutuhan operasional kapal. Fasilitas yang terkait dengan kegiatan pelayanan

ini antara lain adalah :

Dermaga dengan perlengkapannya

Area labuh/parkir kapal

Fasilitas depo BBM

Fasilitas air bersih

3. Zona Perbaikan Pemeliharaan

Zona ini menampung kegiatan perbaikan dan [emeliharaan bagi kapal-

kapalyang mengalami kerusakan (kecil, atau perawatan rutin) bagi kapal-kapal yang

akan beroperasi kembali. Kegitan ini memerlukan fasilitas antara lain sebgai berikut :

Areal tambat/istirahat

Bengkel

Gudang

Peralatan Galangan

Page 22: Makalah Pelabuhan Sunda Kelapa.docx

4. Zona Administrasi dan Perkantoran Zona

ini merupakan pusat kegiatan adminitrasi pelabuhan. Semua kegiatan

administrasi yang menyangkut operasi dan pengawasan pelabuhan, pelayanan

masyarakat dan sebagainya dilakukan di kantor administrasi. Fasilitas yang terkait

antara lain adalah :

Kantor administrasi dan pelayanan pelabuhan

Kantor instansi terkait

5. Zona Industri dan Pergudangan

Zona ini menampung kegiatan pergudangan and industri biasanya tidak

langsung di area pelabuhan. Walaupun demikian pengelola pelabuhan perlu

mempertimbangkan penyediaan area ini agar lebih menarik pengguna jasa

kepelabuhan. Fasilitas yang terkait antara lain adalah :

Gudang penyimpanan lini 2

Kawasan industry

6. Zona Kegiatan Sosial

Zona ini menampung kegiatan social yang bersifat menunjang aktivitas di

pelabuhan, seperti istirahat, ibadah, pelayanan kesehatan dan lain-lain. Fasilitas yang

terkait antara lain adalah :

Musholla

Kantin

Balai

Kesehatan

Pelabuhan

Page 23: Makalah Pelabuhan Sunda Kelapa.docx

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Setelah melihat bab-bab sebelumnya dalam pembahasan pada makalah ini, maka

dapat disimpulkan bahwa pelabuhan adalah sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai,

atau danau untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang

ke dalamnya. Pelabuhan biasanya memiliki alat-alat yang dirancang khusus untuk

memuat dan membongkar muatan kapal-kapalyang berlabuh. Crane dan gudang

berpendingin juga di sediakan oleh pihak pengelola maupun pihak swasta yang

berkepentingan. Sering pula disekitarnya dibangun fasilitas penunjang seperti

pengalengan dan pemrosesan barang.

Sama halnya dengan Bandara, Pelabuhan Laut mempunyai fungsi sangat penting

sebagai prasarana yang menunjang pembangunan negara. Jika Bandara adalah prasarana

alternative yang baru, maka sejak dahulu, nenek moyang kita selalu menggunakan kapal-

kapal laut untuk berbagai macam kepentingan. Semakin berkembangnya permintaan,

maka sebagai engineer sipil kita harus bisa membuat perencanaan Pelabuhan Laut yang

tepat.

Pada saat ini, pelabuhan Sunda Kelapa merupakan salah satu pelabuhan tempat

berlabuhnya kapal-kapal muatan barang yang ada di Jakarta selain pelabuhan Tanjung

Priok. Pada pelabuhan Sunda Kelapa sangat banyak sekali perubahan-perubahan bentuk

bahkan perubahan guna yang terjadi pada saat ini di bandingkan dengan pada masa tempo

dulu.

Pelabuhan Sunda telah mengalami pengembangan dan perubahan dalam

penggunaan dan letaknya, dan salah satu pelabuhan di Jakarta yang hingga kini

keberadaannya masih menjadi salah satu tulang punggung berlabuhnya kapal-kapal yang

ingin ke Jakarta untuk mengangkut dan menurunkan barang dari berbagai tempat

Pelabuhan yang sudah dikenal sejak abad ke 12 ini dahulu merupakan pelabuhan

penting kerajaan Sunda yang beribukotakan Pakuan Pajajaran (sekarang kota Bogor).

Namun jauh sebelum kerajaan Sunda berdiri, kerajaan Tarumanegara sudah terlebih

dahulu berdiri.

Kerajaan ini kemudian diserang oleh kerajaan kuat Sriwijaya dari Sumatera, oleh

karena itu penduduk di sekitar pelabuhan ini menggunakan bahasa Melayu sebagai

Page 24: Makalah Pelabuhan Sunda Kelapa.docx

bahasa ibu mereka yang merupakan asal bahasa nasional Indonesia. Karena posisi

pelabuhan Sunda Kelapa yang stategis sebagai pusat perdagangan di Asia.

Kapal-kapal asing yang berasal dari Tiongkok, Jepang, India Selatan, dan Timur

Tengah merapat di pelabuhan ini membawa barang komoditi seperti porselen, kopi, sutra,

kain, wangi-wangian, kuda, anggur, dan zat warna untuk ditukar dengan rempah-rempah

yang menjadi komoditas dagang saat itu. Maka banyak kerajaan nusantara dan bangsa

Eropa berusaha untuk menguasai pelabuhan ini, namun akhirnya Belanda lah yang

berhasil berkuasa. Sebenarnya pelabuhan ini sudah beberapa kali berganti nama, namun

pada 1970-an, nama kuno "Sunda Kelapa" kembali digunakan sebagai nama resmi

pelabuhan bersejarah ini.

5.2 Saran

Seperti telah disampaikan sebelumnya bahwa fasilitas-fasilitas yang ada di

pelabuhan bertujuan demi kelancaran pelaksanaan kegiatan kepelabuhanan. Jika tidak

adafasilitas-fasilitas tersebut, niscaya akan berpengaruh pada banyak sektor, antara

lainsektor industri dan terutama yang paling penting adalah sektor ekonomi.

Semua hal di dunia ini pasti mempunyai umur, termasuk juga fasilitas-fasilitas

pelabuhan ini. Dan tentunya, dari segi umur ini ditentukan juga oleh bagaimana sikap

kitaketika menggunakannya. Semakin asal-asalan kita dalam menggunakan fasilitas-

fasilitastersebut, maka umurnya pun akan semakin tidak tahan lama.

Oleh karena itu, sudah sepantasnya jika kita menggunakan dan

memanfaatkanfasilitas-fasilitas ini dengan baik dan dengan cara yang benar. Karena

kadang sesuatu yang benar belum tentu baik. Dengan begitu, diharapkan kita dapat

memanfaatkanfasilitas-fasilitas yang ada di pelabuhan secara terus menerus.

Page 25: Makalah Pelabuhan Sunda Kelapa.docx

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Sunda_Kelapa

http://id.wikipedia.org/wiki/Pelabuhan

http://sastrasipilindonesia.wordpress.com/2012/02/23/bagian-1-perencanaan-pelabuhan-laut/

http://shippingtraining.blogspot.com/2010/06/pengertian-dan-jenis-pelabuhan.html

http://shippingtraining.blogspot.com/2010/06/jenis-pelabuhan.html

Page 26: Makalah Pelabuhan Sunda Kelapa.docx

LAMPIRAN

Kantor Pusat Pelabuhan Sunda Kelapa

Salah satu kapal yang berlabuh di pelabuhan Sunda Kelapa

\

Page 27: Makalah Pelabuhan Sunda Kelapa.docx

Salah satu gudang penyimpanan

Salah satu aktifitas padat di Pelabuhan Sunda Kelapa

Tumpukan peti kemas di Pelabuhan Sunda Kelapa

Page 28: Makalah Pelabuhan Sunda Kelapa.docx

Bagia peti kemas yang siap di angkut

Salah satu alat bantu pengangkat barang di Pelabuhan Sunda Kelapa

Salah satu gudang penyimpanan barang di pelabuhan Sunda Kelapa

Page 29: Makalah Pelabuhan Sunda Kelapa.docx