makalah pbl blok 15

25
MELANOMA Goei, Deo Putra Lukmana Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta PENDAHULUAN Melanoma adalah kanker kulit yang berasal dari sel-sel pigmen (melanosit). Seperti umumnya semua kanker, melanoma terjadi saat pembelahan sel kulit tidak normal dan tidak terkendali, membentuk satu atau banyak tumor. Yang paling sering dijumpai adalah melanoma kutaneus dimana sel-sel kanker timbul di dalam melanosit – yaitu sel yang menghasilkan pigmen melanin yang memberikan warna dasar kulit. Jika tidak diobati, melanoma akan menyebar ke bagian dalam kulit dan mendekati nodus limfe ( kelenjar getah bening ). Jika telah mengenai kelenjar getah bening, kanker dapat menyebarkan ke bagian lain dari tubuh seperti tulang, hati, paru-paru dan otak. ( Melanoma juga dapat timbul pada tempat-tempat lain yang mengandung melanosit seperti mata, saluran pencernaan tetapi angka kejadiannya sangat kecil ).Melanoma adalah bentuk kanker kulit yang sangat jarang, tetapi merupakan 6 dari 7 kanker kulit yang mematikan. Hal ini karena melanoma tampak lebih banyak daripada kanker kulit lainnya yang penyebarannya melalui kulit. 1

Upload: deolukmana

Post on 26-Nov-2015

39 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MELANOMAGoei, Deo Putra LukmanaFakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJakarta

PENDAHULUANMelanoma adalah kanker kulit yang berasal dari sel-sel pigmen (melanosit). Seperti umumnya semua kanker, melanoma terjadi saat pembelahan sel kulit tidak normal dan tidak terkendali, membentuk satu atau banyak tumor. Yang paling sering dijumpai adalah melanoma kutaneus dimana sel-sel kanker timbul di dalam melanosit yaitu sel yang menghasilkan pigmen melanin yang memberikan warna dasar kulit. Jika tidak diobati, melanoma akan menyebar ke bagian dalam kulit dan mendekati nodus limfe ( kelenjar getah bening ). Jika telah mengenai kelenjar getah bening, kanker dapat menyebarkan ke bagian lain dari tubuh seperti tulang, hati, paru-paru dan otak. ( Melanoma juga dapat timbul pada tempat-tempat lain yang mengandung melanosit seperti mata, saluran pencernaan tetapi angka kejadiannya sangat kecil ).Melanoma adalah bentuk kanker kulit yang sangat jarang, tetapi merupakan 6 dari 7 kanker kulit yang mematikan. Hal ini karena melanoma tampak lebih banyak daripada kanker kulit lainnya yang penyebarannya melalui kulit.

Goei,Deo Putra Lukmana. 10.2009.073. B1.Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana. Arjuna Utara No.6 Jakarta 11510.(021) 5694-2061

PEMBAHASANPemeriksaanAnamnesis Dari anamnesa yang dilakukan, diharapkan diketahui informasi tentang keluhan umum pasien, dan riwayat perjalanan keluhan umum tersebut. Perubahan sifat dari nevus merupakan keluhan umum yang paling sering ditemukan pada pasien dengan melanoma, dan hal ini merupakan peringatan awal melanoma.Perubahan tersebut diantaranya peningkatan dalam hal diameter, tinggi atau batas yang asimetris pada suatu lesi berpigmen memberikan data 80% pada pasien saat melanoma ditegakkan.Dari perjalanan penyakit tersebut juga ditanyakan awal mulanya lesi pada kulit tersebut muncul, dan kapan terjadi perubahan pada lesi tersebut.Tentang tanda dan gejala melanoma, seperti adanya perdarahan, gatal, ulserasi dan nyeri pada lesi.Pada anamnesa tersebut juga ditanyakan tentang adanya faktor-faktor resiko pada pasien.1Pemeriksaan Fisik Yang perlu dilakukan saat pemeriksaan fisik ini yaitu memperhatikan lebih detail dengan inspeksi, palpasi dan bila perlu inspeksi dengan bantuan kaca pembesar. Hal ini dilakukan untuk mengetahui ukuran, bentuk, warna dan tekstur dari nevus tersangka dan mencari adanya perdarahan atau ulserasi. Pemeriksaan terhadap kelenjar limfe yang berada dekat dengan lesi juga perlu dilakukan. Adanya pembengkakan atau biasa disebut dengan limfadenopati menunjukkankemungkinan adanya penyebaran melanoma. Pemeriksaan ditempat tubuh yang lain dapat dilakukan jika terdapat kecurigaan atau untuk evaluasi dari pemeriksaan yang lalu pada individu dengan faktor resiko. Di luar negeri, evaluasi terhadap seluruh tubuh sudah dilakukan, yaitu dengan cara mendokumentasikan nevus-nevus yang ada di seluruh tubuh.Dengan demikian, perubahan akan lebih cepat terdeteksi dengan membandingkannya dengan dokumentasi terdahulu.1 Pemeriksaan di tempat yang menjadi predileksi pada macam-macam bentuk klinis melanoma juga perlu dilakukan. Misalnya pada melanoma superfisial dan melanoma nodular yang biasanya berada di trunkus tubuh dan tungkai, sedangkan melanoma maligna bentuk lentigo lebih banyak muncul di telapak tangan, telapak kaki dan dibawah kuku.Secara prinsipnya seperti dibawah ini: Tumor di kulit berwarna coklat muda sampai hitam, bentuk nodul, plaque, disertai luka.Kadang-kadang tidak berwarna ( amelanotik melanoma).Lesi bersifat A (Asymetri) : tidak teratur.B (Border) : tepi tak teratur.C (Colour) : warna bervariasi.D (Diameter) : umumnya > 6 mm.E (Elevation) : permukaan yang tidak teratur. Pemeriksaan kelenjar getah bening regional. Pemeriksaan metastasis jauh ke paru dan hati.2Pemeriksaan Penunjang1. Radiologi: Rutin: X-foto paru, USG Abdomen (hati dan KGB para Aorta para Iliaca). Atas indikasi : X-foto tulang di daerah lesi, CT-Scan, MRI.2. Patologi:a) Biopsi: apa jenis histologi dan bagaimana derajat diferensiasi sel.b) pemeriksaan specimen operasi: tumor primer: besar tumor, jenis histologi, derajat diferensiasi sel, luas dan dalamnya infilterasi, radikalitas operasi. Nodus regional: jumlah kelenjar yang ditemukan dan yang positif, infasi tumor ke kapsul atau ekstranodal, tinggi level metastasis.23. Biopsi: prinsip harus komplit. Dilakukan biopsi terbuka oleh karena dibutuhkan informasi mengenai kedalaman tumor. Biopsi tergantung pada anatomical sitenya.11. bila diameter lebih dari 2 cm bila secara anatomi sulit (terutama di daerah wajah)insisional biopsi2. bila kurang dari 2 cm dilakukan eksisi tumor dengan safety margin 1 cm (diagnostik dan terapi). Specimen dikirimkan dengan mapping dan diberi tanda batas - batas sayatan.DiagnosisDiagnosis didasarkan pada perubahan bentuk,warna dan konfigurasi lesi pigmen. Manifestasi dini melanoma dapat diingatkan dengan empat keadaan yang terlihat pada tumor ini yaitu: A, lesi yang asimetri; B, tepi yang tidak beraturan;C, warna yang berbeda-beda; dan D, diameter yang lebih besar dari 6 mm.E. permukaan yang tidak teratur.Adanya pigmentasi yang tidak beraturan dengan corak biru, ungu, merah dan coklat harus diwaspadai oleh pemeriksa. Tepi tumor ini tidak teratur dan permukannya seringkali mengalami ulserasi. Lesi seringkali asimetrik dan berdiameter lebih besar dari 6 mm. Lesi satelit dan difusi pigmen pada kulit sekitar juga harus diperhatikan.2Melanoma maligna kutan dapat diklasifikasikan dalam 4 tipe mayor, yaitu:1. Melanoma Maligna Lentigo (LMM)LMM disebut juga Hutchinsons melanotic freckle atau prakanker Dubreilh. LMM timbul dari lesi lentigo maligna yang telah ada sebelumnya. LMM menduduki kira-kira 5% dari melanoma kulit primer, terutama terjadi pada orang tua. Berlawanan dengan substipe melanoma lainnya, LMM mengenai daerah tubuh yang terpapar sinar matahari, terutama wajah. Lesi pada lentigo maligna biasanya berupa bercak makula kecil, berwarna coklat gelap, coklat, atau hitam. Pada permukaannya dapat dijumpai adanya bercak-bercak pigmentasi, yang tersebar tidak teratur. Lesi meluas secara perlahan dan ireguler. Dapat berkembang menjadi nodul biru kehitaman yang invasif dan agak hiperkeratotik.3Gambar 1. Lentigo Melanoma Maligna.3

2. Penyebaran Melanoma Maligna Permukaan (SSM)Pada umumnya timbul dari nevus atau pada kulit normal (de novo). Merupakan jenis yang sering dijumpai, yaitu sekitar 70% dari seluruh melanoma maligna. Lebih sering dijumpai pada usia yang lebih muda dibandingkan dengan LMM, yaitu berkisar antara 40-50 tahun. Lesi berupa plak archiformis berukuran 0,5-3 cm dengan tepi meninggi dan ireguler. Pada permukaannya terdapat campuran dari bermacam-macam warna seperti coklat, abu-abu, biru, hitam, dan sering kemerahan. Meluas secara radial. Pada umumnya setelah lesi mencapai ukuran 1-2,5 cm, terjadi fase pertumbuhan secara vertikal dan berkembang menjadi nodul biru kehitaman. Predileksinya pada wanita dijumpai pada tungkai bawah dan punggung, sedangkan pada pria dibadan dan leher.2

Gambar 2. SSM (kulit).3Gambar 3. SSM (palatum).3

3. Melanoma Maligna Bernodul (NM)Dapat terjadi tanpa didahului fase pertumbuhan radial. Sehingga aturan ABCDE tidak dapat diterapkan pada subtipe ini. Kira-kira 10-30% kasus melanoma adalah tipe noduler. Tempat yang sering terkena adalah kepala, leher dan badan. Lesi biasanya berupa nodul yang meninggi, berpigmen seragam. Warnanya berkisar dari biru kehitaman sampai coklat gelap, atau kadang-kadang amelanotik.3

Gambar 4.Nodular Melanoma(kulit).3Gambar 5.Nodular Melanoma(gusi).3

4. Melanoma Maligna Lentigo Akral (ALM)Pada umumnya timbul pada kulit normal (de novo). Merupakan tipe yang paling jarang terjadi (1%), tapi dapat sangat ganas karena keterlambatan diagnosis. Predileksinya pada telapak kaki dan tangan, jari-jari tangan dan kaki, dasar kuku, dan membrana mukosa. Lesi berupa bercak dengan pigmen yang tersebar dengan intensitas yang bervariasi. Pada permukaannya dapat timbul papul, nodul, dan dapat mengalami ulserasi.

Gambar 6. Akral Lentigo Maligna.3

Diagnosis Differensial- Nevus pigmentosusNama lainnya tahi lalat merupakan tumor jinak pada kulit yang paling umum dijumpai pada manusia. Tumor jinak ini yang khas berwarna gelap, besarnya menetap, meski ada juga yang terus membesar .Papul berbatas tegas dan berkilat, umumnya berambut. Tempat predileksinya muka dan badan lainnya.2-Neurodermatitis SirkumskriptaPeradangan kulit kronis, gatal, sirkumskrip, ditandai dengan kulit tebal dan garis kulit tampak lebih menonjol (likenifikasi) menyerupai kulit batang kayu, akibat garukan atau gosokan yang berulang ulang karena berbagai rangsangan pruritogenik.-Karsinoma Sel Basal Suatu tumor kulit yang bersifat ganas, berasal dari sel-sel basal epidermis. Predileksi kanker ini adalah di daerah muka yang terpajan sinar matahari (sinar UV).-Keratoderma KlimakterikumHiperkeratosis telapak tangan dan kaki terutama pada masa klimakterium. Kelainan terdapat terutama pada tempat tekanan. Pada tempat-tempat hyperkeratosis sering terjadi fisura.EpidemiologiInsiden melanoma maligna itu sendiri berbeda-beda di tiap negara, dengan insiden tertinggi terjadi di Australia dan Selandia Baru.Sebagai kanker kulit yang paling ganas,ada penemuan kasus kanker yang baru terdiagnosis, melanoma menduduki urutan ke 6 laki-laki dan urutan ke 7 perempuan di Amerika.Diperkirakan jumlah kasus baru melanoma maligna di Amerika pada tahun 2008 sebesar 62.480 kasus, dengan 34.4950 kasus terjadi pada laki-laki dan 27.350 pada wanita.2Melanoma merupakan salah satu kanker yang insidensnya terus meningkat. Pada tahun 1930an di Amerika, resiko terkena melanoma maligna adalah 1:1.500, sekarang ini resiko meningkat menjadi 1:74.Selain itu,The annual incidence of invasive cutaneous melanomamelaporkan bahwa terjadi peningkatan insidens pada perempuan Caucasian di Amerika Serikat pada usia 15-39 antara tahun 1980-2004 sebesar 50% dibandingkan ras lainnya.Gambar 3. Insidens dan Mortality MelanomaPada laki-laki, melanoma mengenai 1 dari 53 orang di Amerika Serikat, dan mengenai 1 diantara 78 perempuan. Sedangkan di Dunia, perbandingan antara laki-laki dan perempuan yang terkena melanoma yaitu 0,97:1. Namun, kematian akibat melanoma lebih banyak terjadi pada laki-laki dengan perbandingan antara laki-laki dan perempuan yaitu 1,2:1.Usia juga menentukan epidemiologi dari melanoma. Dikatakan bahwa insiden kanker kulit, baik melanoma maupun non melanoma, meningkat seiring dengan peningkatan usia.Beberapa pakar mengatakan melanoma ditegakkan rata-rata pada usia 53 tahun.Namun, faktor usia tersebut tidaklah mutlak karena insiden melanoma tergantung juga pada faktor-faktor lainnya.

EtiologiBerikut adalah faktor-faktor resiko yang membuat seseorang lebih rentan terhadap melanoma, yaitu:a) Sinar Matahari

Paparan sinar matahari, terutama radiasi ultraviolet (UV) merupakan faktor resiko utama terjadinya melanoma. Resiko terjadinya melanoma akan meningkat seiring dengan terjadinya sunburn. Diduga insidensi melanoma lebih sering dijumpai pada penduduk atau populasi di daerah sekitar ekuator.Paparan sinar matahari mungkin merupakan faktor risiko lingkungan yang paling relevan untuk melanoma. Ambang paparan sinar UVA dan UVB yang diperlukan untuk meningkatkan resiko melanoma masih belum diketahui. Kerentanan genetik untuk radiasi UV sangat bervariasi antar individu dan ini tidak sepenuhnya berkorelasi dengan jenis kulit, karena itu, faktor genetik lain yang berperan perlu diperhatikan.2

b) Jenis dan Tipe Kulit

Jenis kulit dan respon terhadap paparan sinar matahari mempunyai peran penting dalam terjadinya melanoma.

Tabel 1.Tipe jenis kulit 3

Resiko terbesar melanoma terjadi pada tipe kulit 1 dan 2, yaitu pada jenis kulit putih, Sedangkan, pada tipe kulit gelap yaitu tipe 5 dan 6 jarang ditemui melanoma maligna.c) Nevi Nevi adalah tumor jinak melanosit yang mulai muncul di masa kecil, terus berkembang di masa dewasa awal, dan menurun secara bertahap pada usia 40-50 tahun dan seterusnya. Nevi dipengaruhi oleh jenis kelamin. Pada anak perempuan, nevi lebih banyak ditemukan di anggota badan sedangkan pada anak laki-laki sering ditemukan pada batang badan. Alasan mengapa gender mempengaruhi distribusi pada melanoma belum diketahui. Nevi merupakan faktor risiko terkuat untuk melanoma, jauh lebih besar daripada resiko relatif yang berhubungan dengan paparan sinar matahari.4

d) Anak-anak, Keluarga, dan Kehamilan

Melanoma jarang terjadi pada anak yang belum pubertas. Riwayat keluarga terhadap melanoma akan meningkatkan resiko terjadinya melanoma terhadap seseorang. Melanoma yang terjadi pada wanita hamil mempunyai ukuran ketebalan yang lebih besar daripada melanoma yang terjadi pada wanita yang tidak hamil.

e) Faktor Biologis

Trauma mekanis yang berkepanjangan merupakan resiko terjadinya keganasan ini, misalnya iritasi akibat pemakaian gigi tiruan yang tidak pas. Selain itu juga dilaporkan adanya hubungan antara oral melanoma maligna dengan merokok konsumsi alkohol dan iritasi karena oral appliances lain. Keadaan lainnya yang mempengaruhi adalah berkurangnya ketahanan imunologik, misalnya pada penderita pengangkatan ginjal dan juga M. Hodgkin akan meningkatkan kejadian melanoma maligna. Perubahan keadaan hormonal juga meningkatkan kejadian dan tingkat kekambuhan melanoma maligna.4

Tidak ada faktor etiologi khusus untuk melanoma rongga mulut, beberapa faktor resiko pun sulit untuk dipahami. Sama seperti melanoma yang terjadi di kulit, melanoma rongga mulut primer juga dipercaya berasal dari nevus, pre-existing pigmented areas atau de novo (pada 30% kasus). Beberapa melanoma rongga mulut berasal dari junctional nevi, namun jarang berkembang dari pre-existing Hutchinson`s malignan lentigo yang dipercaya sering hadir pada mukosa oral.

Trauma mekanis dari protesa dan infeksi rongga mulut merupakan faktor kausatif yang mungkin menyebabkan melanoma rongga mulut. Faktor kebiasaan oral dan riwayat pengobatan diri dapat merupakan etiologi yang signifikan pada ras Indian dan Afrika.

f) Faktor Genotip Faktor resiko melanoma oleh karena genetik memberikan kontribusi 10% dari semua kasus melanoma. Mutasi gen yang ditemukan di keluarga dengan kecenderungan terjadi melanoma memiliki kontribusi tinggi tetapi prevalensinya rendah di populasi umum dan pada kelompok risiko tinggi ditemukan mutasi cyclin-dependent kinase inhibitor 2A (CDNK2A).

Tes mutasi pada gen CDKN2A mengungkapkan alasan mengapa melanoma dapat menurun pada keluarga, lebih banyak gen yang dikaitkan dengan melanoma mempunyai kontribusi yang rendah dan biasa di populasi umum, dimana sebagian besar tidak akan menyebabkan melanoma. Mutasi pada beberapa lokus genetik, CDNK2A (p16INK dan p14ARF) dan Cyclin-dependent kinase 4 CDK4, telah diidentifikasi dalam keluarga dengan riwayat melanoma. Keragaman faktor molekuler penyebab melanoma dan penelitian yang ada menemukan bahwa pigmentasi, jenis kulit, dan kebiasan (paparan sinar matahari) memegang peranan penting sebagai penyebab terjadinya melanoma pada populasi keluarga tertentu. 4

PatofisiologiPatofisiologi terjadinya melanoma maligna belum diketahui dengan jelas. Diperkirakan terjadinya perubahan melanosit normal menjadi sel melanoma (melanomagenesis) melibatkan proses rumit yang secara progresif mengakibatkan mutasi genetik melalui percepatan terhadap proliferasi, diferensiasi dan kematian serta pengaruh efek karsinogenik radiasi ultraviolet.Primary cutaneous melanomadapat timbul dalam bentuk prekursor, yakni nevi melanotik ( Tipe umum, kongeenital, atipikal/displastik), walaupun dipercaya bahwa lebih dari 60% kasus adalaharise de novo( tidak tumbuh dari lesi pigmen yang telah ada.) Perkembangan dari melanoma adalah multifaktor, dimana banyak hal yang berhubungan dengan perkembangan dan pertumbuhannya, dan tampaknya berhubungan dengan faktor resiko yang multipel pula; termasuk eksposur sinar matahari berlebih, moles yang tumbuh, riwayat keluarga akan melanoma, mole yang berubah-ubah dan tidak sembuh, dan yang terpenting usia yang lanjut.2

Penatalaksanaan

Jika belum menyebar, keseluruhan melanoma bisa diangkat melalui pembedahan. Angka kesembuhannya mendekati 100%.Tetapi seseorang yang pernah menderita melanoma, memiliki resiko kembali menderita melanoma. Karena itu sebaiknya dia melakukan pemeriksaan kulit secara teratur.

Untuk melanoma yang telah menyebar dilakukan kemoterapi, tetapi angka kesembuhannya rendah dan keadaan ini sering berakibat fatal.

Pengobatan eksperimental dengan immunoterapi interleukin-2 memberikan hasil yang menjanjikan.Tindakan yang dilakukan pada penderita kanker melanoma maligna ini adalah pengangkatan secara komplit jaringan kanker dengan jalan pembedahan, apabila telah diketahui terjadi penyebaran maka dibutuhkan operasi lanjutan untuk mengangkat jaringan di sekitarnya. Untuk pengobatan secara medikomentosa dengan kemoterapi (obat-obat anti kanker) yang dikelompokkan menjadi beberapa kategori yaitu: alkylating agents, antimetabolit, alkaloid tanaman, antibiotik antitumor, enzim, hormon dan pengubah respon biologis. Dan pengobatan secara nonmedikomentosa meliputi radioterapi, pembedahan dan terapi fisik.4Pembagian terapi berdasarkan stadium melanoma: Stadium Klinik I Melanoma MalignaSampai saat ini metode pembedahan dengan eksisi luas masih tetap merupakan cara pengobatan melanoma maligna yang terbaik. Penanganan pada lesi tipe ALM lebih memerlukan tindakan khusus dibandingkan jenis yang lainnya, yaitu:- untuk lesi yang terletak pada dasar kuku (melanoma subungual) dan jari tangan atau kaki bagian distal, dilakukan disartikulasi metakarpal atau metatarsal.- untuk lesi yang terletak di jari tangan atau kaki bagian proksimal, dilakukan amputasi karpometakarpal atau tarsometatarsal- untuk lesi yang terletak pada telapak tangan atau kaki (palmar atau plantar melanoma), dilakukan eksisi luas dengan batas tepi eksisi yang disesuaikan dengan anatomi dan fungsinyaPenentuan batas tepi eksisi optimal dan pertimbangan pengangkatan kelenjar limfe regional sebagai tindakan profilaksis, terutama tergantung pada jenis dan lokasi melanoma maligna, tingkat invasi Clark dan kedalaman (ketebalan) Breslow.5 Stadium Klinik II Melanoma MalignaEksisi luas disertai pengangkatan kelenjar limfe regional. Stadium Klinik III Melanoma Maligna1. Kemoterapeutik sistemikAgen kemoterapeutik tradisional yang terbaik yaitu Dacarbazine/Dimetil Triazeno Imidazole Carboxamide (DTIC). Dapat diberikan tersendiri atau dikombinasi dengan obat kemoterapeutik sistemik lainnya. Respon pengobatan dengan DTIC terjadi pada 20-25% penderita. Kemoterapeutik sistemik yang direkomendasikan adalah:DTIC: 200-300 mg/m2 (intravena) selama 5 hari, diulang tiap 3-4 minggu.Nitrosourea: 200 mg/m2 dosis tunggal (oral), diulang tiap 6 minggu.Atau kombinasi DTIC dan nitrosourea.2. ImunoterapiBCG merupakan imunoterapi aktif non spesifik, terutama digunakan untuk pengobatan melanoma maligna yang mengadakan metastasis ke kulit. Diberikan secara intralesi dan memberikan pengaruh yang cukup bermanfaat. Hasilnya tidak menentu, tergantung pada sistem imunitas penderita.Akhir-akhir ini dilakukan imunoterapi adoptif, dengan memakai leukaferesis untuk mendapatkan limfosit dari kanker pasien, kemudian sel itu diinkubasi dengan interleukin-2, untuk membentuk sel pembunuh yang mengaktifkan limfokin (LAK), dan kemudian sel-sel LAK diinfuskan kembali bersama pemberian interleukin-2.5

PencegahanPada prinsipnya, pencegahan dilakukan dengan cara menghindari pajanan sinar matahari secara intens. Sehingga pencegahan dapat dilakukan dengan jalan:a.Membatasi pajanan sinar Ultraviolet terhadap kulit. Hal ini bisa dilakukan dengan jalan mencari tempat yang teduh jika berada di luar gedung, memakai baju panjang untuk mengurangi banyaknya kulit yang terpajan matahari, dan menggunakan lotion sunscreen dengan SPF 15 atau lebih pada kulit yang terpajan sinar matahari, serta menggunakan kacamata hitam untuk perlindungan mata.b.Menghindari sumber-sumber sinar UV lainnya, seperti tempat tidur yang digunakan untuk mencoklatkan kulit di salon-salon kecantikan.4c. Deteksi dini melanomaSama seperti halnya deteksi kanker payudara, deteksi dini melanoma maligna juga dapat dilakukan baik oleh diri sendiri dan juga oleh petugas kesehatan.Tujuan utama dari deteksi dini ini adalah untuk mengenali melanoma maligna sedini mungkin ketika masih datar dan dapat disembuhkan.1.Oleh Diri Sendiri (Self Examination)Dilakukan dengan pemeriksaan rutin terhadap diri sendiri. Saat pertama kali dilakukan, pemeriksaan ini mungkin akan memakan waktu yang lama dan terlihat merepotkan, namun bila telah dilakukan berkali-kali maka akan semakin terlatih dan hal itu berarti waktu yang digunakan akan semakin pendek.Pemeriksaan ini, harus dilakukan langkah demi langkah dan dilakukan dalam keadaan tidak mengenakan baju. Untuk lokasi-lokasi tertentu yang sulit dilakuakn evaluasi sendiri, maka pertolongan keluarga atau teman dekat sangat membantu. Pasien harus berkonsultasi secepatnya pada dokter umum atau dokter spesialis jika menemukan adanya perubahan yang signifikan pada lesi-lesi tertentu di tubuh mereka.42.Petugas Kesehatan (Dokter, Perawat)Baik deteksi dini yang dilakukan oleh diri sendiri dan petugas kesehatan, yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah tanda dan gejala melanoma tersebut yang dapat dilakukan dengan mengevaluasi ABCDE sistem ( Asymmetry, Border, Colour, Diameter, Envolving).5

Prognosis

Prognosis melanoma tidak ditentukan oleh satu macam faktor saja, namunmultifaktor dan utamanya bergantung pada: (1) ketebalan tumor, (2) ada tidaknya ulserasi secara histologi, dan (3) adanya metastase pada kelenjar limfe.PadaCutaneus Melanoma stage IdanII:Bila ketebalan tumor 1mm diasosiasikan dengan angka ketahanan hidup antara 91-95% tergantung ada tidaknya ulserasi secara histologi dan klasifikasiClark lebih besar dari tingkat III.Ketebalan tumor 1-4 mm, diasosiasikan dengan angka ketahan hidup antara 63-89% bergantung pada ulserasi dan ketebalan dari tumor primer.Tebal tumor >4 mm memiliki angka ketahanan hidup 67% tanpa ulserasi, dan 45% dengan adanya ulserasi primer.4Adanya ulserasi akan menurunkan angka ketahanan hidup pada setiap tingkat tumor.Stage III Metastase pada kelenjar limfe regional diasosiasikan dengan angka ketahanan hidup 5 tahun sebesar 13-69%, tergantung pada jumlah kelenjar limfe yang telah terkena, secara mikroskopik maupun makroskopik, dan adanya ulserasi pada tumor primer.Stage IV Prognosis untuk melanoma yang telah bermetastase jauh sangatlah buruk, dengan angka ketahanan hidup median hanya 6-9 bulan dan 5 tahun sebesar 7-19%, tergantung pada tempat yang terkena metastase. Umumnya, metastase pada jaringan lunak, kelnjar, dan paru-paru memiliki prognosis yang lebih baik dibandingkan dengan adanya metastase ke organ-organ dalam, seperti hati.Pada tahun 2002,The American Joint Committee of Cancermelaporkan dalam journalnya yang berjudul:Final version of the American Joint Committee on Cancer Staging System for cutaneous melanomabahwa terdapat perbedaan prognostic yang signifikan di pada tiap grup dari masing-masing stage melanoma.5

Faktor Resiko

Faktor resiko terjadinya melanoma adalah:-Riwayat keluarga yang menderita melanoma.-Rambut merah atau pirang.-Adanya tahi lalat atipik multipel (tanda lahir).-Terdapat keratosis aktinik pre-kanker.-Frekels (bintik-bintik coklat) yang sangat jelas di punggung bagian atas.-Mengalami serangan lepuhan akibat luka bakar sinar matahari sebanyak 3 kali atau lebih sebelum berusia 20 tahun.4

PENUTUP

Kesimpulan

Kelainan pada kulit telapak kaki kanan yang diawali oleh bercak hitam kemudian meluas, menghitam, gatal dan mengalami penebalan merupakan gejala dari melanoma.

DAFTAR PUSTAKA1. Jonathan Gleadle. At a glance anamnesis dan pemeriksaan fisik. Edisi ke-1. Erlangga Medical Series:2007:hal 198.2. I Gusti Agung K. Tumor kulit. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ke-6. Jakarta:Badan Penerbit FKUI;2010:hal 229-241.3. Siregar. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit.Edisi ke-2. Jakarta: EGC;2005:hal 291-2.4. Buditjahyono, Susanto. Ilmu Penyakit Kulit. Jakarta:EGC;2005:hal 171-3.5. Syamsuhidajat R, Jong W. Buku ajar ilmu bedah. Edisi ke-2. Jakarta:EGC;2005:hal 331-3.

1