makalah patofisiologi tentang cairan tubuh

Upload: javas-angwyn-sylvester-tristan

Post on 08-Jul-2018

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Makalah Patofisiologi Tentang Cairan Tubuh

    1/29

    1

    BAB 1PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Cairan tubuh merupakan faktor penting dalam berbagai proses

    fisiologis didalam tubuh. Dapat dikatakan, kemampuan kita untuk bertahan

    hidup sangat tergantung dari cairan yang terdapat dalam tubuh kita. Oleh

    karena itu, terdapat berbagai mekanisme yang berfungsi untuk mengatur

    volume dan komposisi cairan tubuh agar tetap dalam keadaan seimbang

    atau disebut juga dalam keadaan homeostasis.

    Sistem kardiovaskuler berfungsi untuk mensuplai berbagai bahan

    yang penting melalui darah keseluruh jaringan. Sistem-sistem lainya

    seperti ginjal, paru-paru dan hati berfungsi untuk menjaga jumlah dan

    komposisi caiaran tubuh agar selalu dalam keadaan seimbang. Apabila

    terjadi ketidakseimbangan antara cairan yang ada dalam tubuh dan cairan

    yang dibutuhkan oleh tubuh, maka akan terjadi ketidak seimbangan atau

    terjadi gangguan pada berbagai system yang berhubungan dengan

    kebutuhan cairan tersebut. Kelainan tersebut dapat berupa kelebihan

    caiaran maupun kekurangan cairan. Cairan yang kita bahas adalah cairantubuh yang salah satu komposisinya adalah elektrolit, dimana cairan

    tersebut menempati kompartmen intrasel dan ekstrasel.

    Jumlah cairan tubuh total pada seorang pria tidak sama dengan

    jumlah cairan tubuh total pada seorang wanita, ini disebabkan karena

    pada seorang wanita jumlah jaringan lemaknya lebih besar daripada

  • 8/19/2019 Makalah Patofisiologi Tentang Cairan Tubuh

    2/29

    2

    seorang pria. Pada bayi baru lahir jumlah cairan tubuhnya dapat mencapai

    75% dari berat badan,namun semua ini akan berubah dan menurun

    dengan bertambahnya usia. Jadi persentase cairan tubuh (45-80%; 45%

    pada wanita 60tahun dan 80% pada bayi laki-laki)disebabkan oleh variasi

    dari jumlah jaringan lemak tubuh yang hanya mengandung kurang dari

    10% air, sedangkan otot skelet yang banyak terdapat pda tubuh seorang

    pria mengandung lebih dari 75% air dan ginjal mengandung lebih dari

    80% air. Sehingga dalam makalah ini dibahas mengenai pengertian, jenis,

    fungsi cairan tubuh, komposisi dalam cairan intrasel dan ekstrasel,

    pengertian tekanan hidrostatik dan osmotik, serta faktor-faktor yang

    mempengaruhi tekanan hidrostatik dan osmotik.

    1.2 Rumusan Masalah

    Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini

    adalah sebagai berikut :

    1. Apakah pengertian, jenis dan fungsi dari cairan tubuh?

    2. Apa saja komposisi yang terdapat dalam cairan intrasel dan

    ekstrasel?

    3. Apakah pengertian dan peranan dari tekanan hidrostatik dan

    osmotik?

    4. Faktor apa saja yang mempengaruhi tekanan hidrostatik dan

    osmotik?

  • 8/19/2019 Makalah Patofisiologi Tentang Cairan Tubuh

    3/29

    3

    1.3 Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan yang dapat diperoleh dalam makalah ini adalah

    sebagai berikut:

    1. Mengetahui pengertian, jenis dan fungsi dari cairan tubuh.

    2. Mengetahui komposisi yang terdapat dalam cairan intrasel dan

    ekstrasel.

    3. Mengetahui pengertian pengertian dan peranan dari tekanan

    hidrostatik dan osmotik.

    4. Mengetahui faktor yang mempengaruhi tekana hidrostatik dan

    osmotik.

    1.4 Manfaat Penelitian

    Pembuatan makalah ini, diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut:

    a. Bagi Mahasiswa

    1. Dapat membantu dalam menyelesaikan kesulitan-kesulitan

    dalam pembelajaran mata kuliah Anatomi Fisiologi, khususnya

    dalam materi Cairan Tubuh. Sehingga dapat djadikan

    pembendaharaan pengetahuan mengenai Cairan Tubuh.

    2. Sebagai wahana membelajarkan diri untuk berbagi antara

    siswa yang satu dengan yang lain dan menyadarkan

    mahasiswa bahwa belajar merupakan pendekatan hati ke hati

    bukan berorientasi pada nilai.

    b. Bagi Dosen

  • 8/19/2019 Makalah Patofisiologi Tentang Cairan Tubuh

    4/29

    4

    Dapat dijadikan tambahan literatur dalam pembelajaran Anatomi

    Fisiologi Dasar, khususnya pada pembahasan mengenai Cairan

    Tubuh.

  • 8/19/2019 Makalah Patofisiologi Tentang Cairan Tubuh

    5/29

    5

    BAB 2PEMBAHASAN

    2.1 Pengertian, Jenis, Fungsi Cairan Tubuh, Macam-macam Larutan,

    Klasifikasi cairan tubuh, Keseimbangan air harian, Total Body

    Water

    2.1.1 Pengertian Cairan Tubuh

    Cairan tubuh adalah air beserta unsur-unsur didalamnya diperlukan

    untuk kesehatan sel. Cairan ini sebagian berada di luar sel (ekstraselular)

    dan yang sebagian lagi berada di dalam sel (intraselular). Sel membangun

    tubuh secara sederhana yang hidup dalam laut interna yang merupakan

    cairan ekstra sel (CES) yang dibungkus oleh kulit tubuh. Dari cairan ini sel

    menerima oksigen dan bahan makanan, ke dalam cairan ini juga sel

    mengeluarkan sampah metabolisme. Cairan ekstrasel bergerak secara

    tidak tetap di seluruh tubuh dan cepat bercampur dengan sirkulasi darah,

    difusi darah dan cairan jaringan. Dalam cairan ekstrasel terdapat ion dan

    zat gizi yang diperlukan oleh sel untuk pemeliharaan fungsi sel. Sel tubuh

    hidup, tumbuh dan melakukan fungsi khusus selama terjadinya

    konsentrasi oksigen, glukosa, berbagai ion asam amino, dan asam lemak

    yang sesuai dengan lingkungan interna.

    2.1.2 Jenis Cairan Tubuh

    Berdasarkan letaknya, cairan tubuh dibagi menjadi dua, yaitu :

    1. Cairan intraseluler (CIS): cairan dlm sel (60% air tubuh)

    2. Cairan ekstraseluler (CES): cairan luar sel (40% air tubuh)

    Ces dibagi menjadi:

  • 8/19/2019 Makalah Patofisiologi Tentang Cairan Tubuh

    6/29

    6

    a. Cairan interstisial (CIT): cairan disekitar sel (20% cairan ekstra

    seluler)

    b. Cairan intravaskuler (CIV) : cairan dlm pembuluh darah (80%

    cairan ektraseluler)

    c. Cairan transeluler (CTS) : cairan yg terkandung di dlm rongga

    khusus dari tubuh (jumlah kecil, sering diabaikan)

    Di dalam tubuh manusia terdapat empat macam cairan, yaitu:

    1. Cairan Empedu

    Sifatnya panas kering yang berasal dari unsur api alami. Letaknya

    dalam empedu manusia.

    2. Cairan Darah

    Sifatnya panas lembab yang berasal dari unsur udara alami.

    Letaknya dalam hati manusia.

    3. Cairan Lendir

    Sifatnya dingin lembab yang berasal dari unsur air alami. Letaknya

    dalam paru-paru.

    4. Cairan Empedu Hitam

    Sifatnya kering yang berasal dari unsur tanah alami. Letaknya

    dalam limpa kecil (spleen)2.1.3 Fungsi Cairan Tubuh

    Cairan tubuh memiliki fungsi:

    1. Mengatur suhu tubuh

    Bila kekurangan air, suhu tubuh akan menjadi panas dan naik.

    2. Melancarkan peredaran darah

  • 8/19/2019 Makalah Patofisiologi Tentang Cairan Tubuh

    7/29

    7

    Jika tubuh kita kurang cairan, maka darah akan mengental. Hal ini

    disebabkan cairan dalam darah tersedot untuk kebutuhan dalam

    tubuh. Proses tersebut akan berpengaruh pada kinerja otak dan

    jantung.

    3. Membuang racun dan sisa makanan

    Tersedianya cairan tubuh yang cukup dapat membantu

    mengeluarkan racun dalam tubuh. Air membersihkan racun dalam

    tubuh melalui keringat, air seni, dan pernafasan.

    4. Kulit

    Air sangat penting untuk mengatur struktur dan fungsi kulit.

    Kecukupan air dalam tubuh berguna untuk menjaga kelembaban,

    kelembutan, dan elastisitas kulit akibat pengaruh suhu udara dari

    luar tubuh.

    5. Pencernaan

    Peran air dalam proses pencernaan untuk mengangkut nutrisi dan

    oksigen melalui darah untuk segera dikirim ke sel-sel tubuh.

    Konsumsi air yang cukup akan membantu kerja sistem pencernaan

    di dalam usus besar karena gerakan usus menjadi lebih lancar,

    sehingga feses pun keluar dengan lancar.6. Pernafasan

    Paru-paru memerlukan air untuk pernafasan karena paru-paru

    harus basah dalam bekerja memasukkan oksigen ke sel tubuh dan

    memompa karbondioksida keluar tubuh. Hal ini dapat dilihat apabila

  • 8/19/2019 Makalah Patofisiologi Tentang Cairan Tubuh

    8/29

    8

    kita menghembuskan nafas ke kaca, maka akan terlihat cairan

    berupa embun dari nafas yang dihembuskan pada kaca.

    7. Sendi dan otot

    Cairan tubuh melindungi dan melumasi gerakan pada sendi dan

    otot. Otot tubuh akan mengempis apabila tubuh kekurangan cairan.

    Oleh sebab itu, perlu minum air dengan cukup selama beraktivitas

    untuk meminimalisir resiko kejang otot dan kelelahan.

    8. Pemulihan penyakit

    Air mendukung proses pemulihan ketika sakit karena asupan air

    yang memadai berfungsi untuk menggantikan cairan tubuh yang

    terbuang.

    9. Sarana untuk mengangkut zat-zat makanan ke sel-sel

    10. Mengeluarkan buangan-buangan sel

    11. Membentuk dalam metabolisme sel

    12. Sebagai pelarut untuk elektrolit dan non elektrolit

    13. Mempemudah eliminasi

    14. Mengangkut zat-zat seperti (hormon, enzim, SDP, SDM)

    2.1.4 Macam-Macam Sifat Larutan1. Isotonik adalah suatu larutan yang osmolalitasnya sama dengan

    plasma darah. Pemberian larutan isotonik melalui intravena akan

    mencegah perpindahan cairan dan elektrolit dari kompartemen

    intrasel. tdk menimbulkan pengerutan / pembeng-kakan sel

  • 8/19/2019 Makalah Patofisiologi Tentang Cairan Tubuh

    9/29

    9

    2. Hipotonik adalah suatu larutan yang memiliki konsentrasi solut lebih

    rendah dari plasma, sehingga akan membuat air berpindah ke dalam

    sel. Menyebabkan sel membengkak.

    3. Hipertonik adalah suatu larutan yang memiliki konsentrasi solut lebih

    lebih besar dari plasma, sehingga akan membuat air keluar dari dalam

    sel. Menyebabkan sel mengkerut o.k air mengalir dr sel kedalam CES.

    2.1.5 Klasifikasi cairan tubuh

    kompartemen Volume

    cairan

    (Liter)

    % Cairan

    tubuh

    % Berat tubuh

    Cairan tubuh total 42 100% 60%

    CIS 28 67% 40%

    CES

    Plasma

    C.interstisium

    Limfe

    C. lintas sel

    14

    2,8

    11,2

    Diabaikan

    Diabaikan

    33%

    6,6

    26,4

    Diabaikan

    Diabaikan

    20

    4

    16

    Diabaikan

    Diabaikan

  • 8/19/2019 Makalah Patofisiologi Tentang Cairan Tubuh

    10/29

    10

    2.1.6 Keseimbangan air harian

    Pemasukan air

    Jalan Jumlah

    (ml/hr)

    Pengeluaran air

    Jalan Jumlah

    (ml/hr)

    Asupan cairan 1.250

    H2O (makanan) 1.000

    H2O (metabolis) 350

    Inpu t tot al 2.600

    Insesible loss 900

    Keringat 100

    Feses 100

    Urin 1.500

    Outpu t total 2.600

    2.1.7 Total Body Water

    TBW pada seorang pria persentasenya lebih besar dari pada TBW

    wanita. Sedangkan pada bayi baru lahir, TBW dapat mencapai 75 % dari

    BB, selanjutnya akan berkurang sesuai dengan pertambahan usia.

    Umur (tahun) Pria (%BB) Wanita (%BB)

    < 1 80 75

  • 8/19/2019 Makalah Patofisiologi Tentang Cairan Tubuh

    11/29

    11

    1 – 10 70 65

    10 – 16 65 60

    17 – 39 60 50

    40 – 59 55 47

    > 60 50 45

    2.1.8 Volume Cairan Tubuh

    Total jumlah volume cairan tubuh (total body water-TBW) kira-kira

    60 % dari berat badan pria dan 50 % dari berat badan wanita. Jumlah

    volume ini tergantung pada kandungan lemak badan dan usia.

    Sumber Jumlah

    Air minum 1.500 – 2.000 ml/hari

    Air dalam makanan 700 ml/hari

    Air dari hasil metabolisme tubuh 200 ml/hari

    Jumlah 2.400 – 2.900 ml/hari

  • 8/19/2019 Makalah Patofisiologi Tentang Cairan Tubuh

    12/29

    12

    2.2 Perpindahan cairan dan elektrolit tubuh terjadi dalam tiga fase

    1. Fase I : Plasma darah pindah dari seluruh tubuh ke dalam sistem

    sirkulasi, dan nutrisi dan oksigen diambil dari paru-paru dan tractus

    gastrointestinal.

    2. Fase II : Cairan interstitial dengan komponennya pindah dari darah

    kapiler dan sel.

    3. Fase III : Cairan dan substansi yang ada di dalamnya berpindah

    dari cairan interstitial masuk ke dalam sel. Pembuluh darah kapiler

    dan membran sel yang merupakan membran semipermiabel

    mampu memfilter tidak semua substansi dan komponen dalam

    cairan tubuh ikut berpindah.

    2.3 Komposisi Cairan Intrasel dan Ekstrasel

    2.3.1 Komposisi Cairan Intrasel

    40% dari BB total adalah Cairan Intraseluler (CIS). Cairan

    Intraselular adalah cairan yang terkandung di dalam sel. Pada orang

    dewasa kira-kira 2/3 dari cairan tubuh adalah cairan intraselular, sama

    kira-kira 25 L pada rata-rata pria dewasa (70 kg). Sebaliknya, hanya ½

    dari cairan tubuh bayi yang merupakan cairan intraselular. Adapunkomposisi dari cairan intraseluler yaitu akibat pompa Natrium-kalium

    dependen ATP, konsentrasi ion natrium dan kalium Intraselular

    berlawanan dengan yang ada dalam CES. Dalam CIS Ion kalium

    berkonsentrasi tinggi dan ion natrium berkonsentrasi rendah. Konsentrasi

  • 8/19/2019 Makalah Patofisiologi Tentang Cairan Tubuh

    13/29

    13

    protein dalam sel tinggi, yaitu sekitar empat kali konsentrasi dalam

    plasma.

    2.3.2 Komposisi Cairan Ekstrasel

    20% dari BB total adalah CES. Cairan Ekstraselular adalah cairan

    diluar sel. Ukuran relatif dari (CES) dapat menurun seiring dengan

    bertambahnya usia. Pada bayi baru lahir, kira-kir ½ cairan tubuh

    terkandung didalam cairan ekstraselular (CES). Setelah ber usia 1 tahun,

    volume relatif dari (CES) menurun sampai kira-kira 1/3 dari volume total.

    Ini hampir sebanding dengan 15 L dalam rata-rata pria dewasa (70 kg).

    CES dibagi menjadi:

    a. Cairan interstisial (CIT) adalah cairan disekitar sel, pada orang dewasa

    volume cairan interstisial kira-kira 8L Cairan limfe termasuk dalam volume

    interstisial. Volume Relatif (CIT) bergantung dengan ukuran tubuh, pada

    bayi baru lahir volume cairan interstisial kira-kira 2 kali lebih besar

    dibanding orang dewasa.

    b. Cairan intravaskular (CIV) adalah cairan yang terkandung di dalam

    pembuluh darah. Volume relatif dari (CIV) sama pada orang dewasa dan

    anak-anak. Rata-rata volume darah orang dewasa kira-kira 5-6 L (8% dari

    BB).3 L (60%) dari jumlah tersebut adalah PLASMA. Sisanya 2-3 L (40%)terdiri dari sel darah merah (SDM, atau eritrosit) yang mentranspor

    oksigen dan bekerja sebagai bufer tubuh yang penting; sel darah putih

    (SDP, atau leukosit); dan trombosit. Tapi nilai tersebut diatas dapat

    bervariasi pada orang yang berbeda-beda, bergantung pada jenis

  • 8/19/2019 Makalah Patofisiologi Tentang Cairan Tubuh

    14/29

    14

    kelamin, berat badan dan faktor-faktor lain. Adapun fungsi dari darah

    adalah mencakup :

    1. pengiriman nutrien (mis ; glokusa dan oksigen) ke jaringan.

    2. transpor produk sisa ke ginjal dan paru-paru.

    3. pengiriman antibodi dan SDP ke tempat infeksi.

    4. transpor hormon ke tempat aksinya.

    5. sirkulasi panas tubuh.

    c. Cairan Transelular (CTS) adalah cairan yang terkandung didalam

    rongga khusus dari tubuh. Contoh (CTS) meliputi cairan serebrospinal,

    perikardial, pleural, sinovial, dan cairan intraokular serta sekresi lambung.

    Pada waktu tertentu volume (CTS) dapat mendekati jumlah 1 L. Namun,

    sejumlah besar cairan dapat saja bergerak kedalam dan keluar ruang

    transelular setiap harinya. Sebagai contoh, saluran gastro-intestinal (GI)

    secara normal mensekresi dan mereabsorbsi sampai 6-8 L per-hari.

    Adapun komposisi dari cairan ekstraseluler yaitu, Plasma darah

    dan cairan interstisial memiliki isi yang sama yaitu ion Natrium dan klorida

    serta ion bikarbonat dalam jumlah besar, tetapi sedikit ion kalium, kalsium,

    magnesium, fosfat, sulfat dan asam organik. Perbedaanya adalah dalam

    hal protein; plasma mengandung lebih banyak protein dan cairaninterstisial mengandung sangat sedikit protein.

    2.4 Pengertian dan Peranan Tekanan Hidrostatik dan Tekanan

    Osmotik

    2.4.1 Pengertian dan Peranan Tekanan Hidrostatik.

  • 8/19/2019 Makalah Patofisiologi Tentang Cairan Tubuh

    15/29

    15

    Tekanan hidrostatik, merupakan daya yang dikeluarkan oleh cairan

    yang ditekan terhadap dinding. Di kapiler, tekanan hidrostatik sama

    dengan tekanan darah kapiler. Tekanan hidrostatik kapiler (HPc)

    cenderung mendorong cairan keluar dinding kapiler. Tekanan hidrostatik

    lebih tinggi di ujung kapiler arteri dibandingkan diujung vena kapiler.

    Tekanan hidrostatik insterstitial tidak ditemukan karena cairan interstitial

    secara terus menerus dikeringkan oleh pembuluh limfe. Sehingga tekanan

    hidrostatik yang ditemukan adalah sama dengan tekanan darah kapiler.

    Tekanan hidrostatik dalam sel disebut tekanan turgor. Tekanan turgor

    yang berkembang melawan dinding sebagai hasil masuknya air ke dalam

    vakuola sel disebut potensial tekanan. Tekanan turgor penting bagi sel

    karena dapat menyebabkan sel dan jaringan yang disusunnya menjadi

    kaku. Potensial air suatu sel tumbuhan secara esensial merupakan

    kombinasi potensial osmotik dengan potensial tekanannya. Jika dua sel

    yang bersebelahan mempunyai potensial air yang berbeda, maka air akan

    bergerak dari sel yang mempunyai potensial air tinggi menuju ke sel yang

    mempunyai potensial air rendah.

    Adapun peranan dari tekanan hidrostatik, antara lain : Perpindahan

    cairan diantara kapiler dan cairan interstisial. Pada ujung arteri kapilertekanan hidrostatik darah (mendorong cairan keluar) melebihi tekanan

    osmotik koloid (menahan cairan tetap di dalam) sehingga mengakibatkan

    perpindahan dari bagian intravaskuler ke interstisial. Pada ujung vena

    kapiler, cairan berpindah dari ruang interstisial ke ruang intravaskuler

  • 8/19/2019 Makalah Patofisiologi Tentang Cairan Tubuh

    16/29

    16

    karena tekanan osmotik koloid melebihi tekan hidrostatik. Proses ini

    melepaskan O 2 dan nutrisi ke sel, mengangkut CO 2 dan produk sisa.

    2.4.2 Pengertian dan Peranan Tekanan Osmotik

    Tekanan Osmotik merupakan tekanan yang hanya ditimbulkan oleh

    zat-zat yang tidak dapat melalui pori-pori suatu membran semi permiabel

    atau besarnya tekanan yang dibutuhkan untuk menghentikan osmosis.

    Jika dua buah larutan yang dipisahkan oleh membran

    semipermeabel memiliki tekanan osmotik sama, kedua larutan tersebut

    isotonik satu dengan yang lainnya. Jika salah satu larutan memiliki

    tekanan osmotik lebih besar dari larutan yang lain, larutan tersebut

    dinamakan hipertonik. Jika larutan memiliki tekanan osmotik lebih kecil

    daripada larutan yang lain, larutan tersebut dinamakan hipotonik. Tekanan

    osmosik memainkan peranan penting dalam sistem hidup. Misalnya,

    dinding sel darah merah berfungsi sebagai membran semipermeabel

    terhadap pelarut sel darah merah. Penempatan sel darah merah dalam

    larutan yang hipertonik relatif terhadap cairan dalam sel menyebabkan

    cairan sel keluar sehingga mengakibatkan sel mengerut. Proses

    pengerutan sel seperti ini disebut krenasi . Penempatan sel darah dalam

    larutan yang hipotonik relatif terhadap cairan dalam sel menyebabkancairan masuk ke dalam sel sehingga sel darah merah akan pecah. Proses

    ini dinamakan hemolisis. Seseorang yang membutuhkan pengganti cairan

    tubuh, baik melalui infus maupun meminum cairan pengganti ion tubuh

    harus memperhatikan konsentrasi cairan infus atau minuman. Konsentrasi

  • 8/19/2019 Makalah Patofisiologi Tentang Cairan Tubuh

    17/29

    17

    cairan infus atau minuman harus isotonik dengan cairan dalam tubuh

    untuk mencegah terjadi krenasi atau hemolisis.

    Adapun peranan dari tekanan osmotik, yaitu : Perpindahan air

    antara CES dan CIS ditentukan oleh kekuatan osmotik. NaCl pada CES

    dan Kalium pada CIS adalah zat terlarut nonpenetratif, yang berperan

    dalam menentukan konsentrasi air pada kedua sisi membran (Beberapa

    ion Na + bocor masuk ke dalam sel dan ion K + bocor ke luar sel, tapi

    pompa Na-K mengembalikan ke bagian yang seharusnya shg disebut

    memiliki efek nonpenetratif.

    Dalam kehidupan sehari-hari dapat ditemukan peranan dari

    tekanan osmotik, yaitu:

    1. Mesin Cuci Darah Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi

    cuci darah. Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses

    perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran

    semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran

    tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap

    berada di dalam darah.

    2. Pengawetan Makanan

    Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan,garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat

    membunuh mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan

    makanan.

    3. Membasmi Lintah

  • 8/19/2019 Makalah Patofisiologi Tentang Cairan Tubuh

    18/29

    18

    Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena

    garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap

    air yang ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam

    tubuhnya.

    4. Penyerapan Air oleh Akar Tanaman

    Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh

    tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga

    konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air

    dalam tanah dapat diserap oleh tanaman.

    5. Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik

    Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau

    dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik

    terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan

    osmotiknya. Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air

    laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar

    daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke

    dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak

    untuk ion-ion dalam air laut. Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara

    spontan akan merembes dari air murni ke dalam air asin. Penggunaan laindari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air

    limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas.

    2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tekanan Hidrostatik dan

    Tekanan Osmotik

    Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan hidrostatik dan osmotik :

  • 8/19/2019 Makalah Patofisiologi Tentang Cairan Tubuh

    19/29

    19

    2.5.1.1 Membran

    Setiap kompartemen cairan dipisahkan oleh membran semi permeabel:

    a. Membran sel: memisahkan CIS dari CIT dan terdiri atas lipid dan

    protein

    b. Membran kapiler: memisahkan CIV dari CIT.

    2.5.1.2 Proses transpor :

    a) Difusi adalah perpindahan partikel dlm segala arah melalui larutan

    atau gas. Partikel bergerak dari area dg konsentrasi tinggi ke area

    konsentrasi rendah.

    b) Transpor aktif adalah perpindahan zat terlarut melewati membran

    sel yg melawan perbedaan konsentrasi dan/atau muatan listrik

    (memerlukan energi), contoh pompa Na-K.

    c) Filtrasi : Gerakan air dan zat terlarut dari area dg tekanan hidrostaik

    tinggi ke area dg tekanan hidrostaik rendah

    d) Osmosis : Gerakan air melewati membran semipermeabel dari area

    dg konsentrasi rendah ke konsentrasi lebih tinggi.

    2.5.1.3 Konsentrasi cairan tubuh

    Perubahan pada konsentrasi cairan tubuh mempengaruhi gerakan air

    diantara kompartemen cairan melalui osmosis.

    Osmolalitas menunjukan konsentrasi osmotik larutan. Besarannya

    dinyatakan dalam mOsm/kg. Osmolalitas plasma normalnya 287

    mOsm/kg (isoosmotik atau isotonik).

  • 8/19/2019 Makalah Patofisiologi Tentang Cairan Tubuh

    20/29

    20

    2.6 Pertukaran cairan dalam jaringan

    Cairan dalam plasma berada di bawah tekanan hidrostatik yang

    lebih besar dari tekanan interstisial, oleh karena itu cairan dalam

    plasma cenderung untuk keluar dari pembuluh kapiler.

    Akan tetapi didalam plasma terdapat protein, sedangkan cairan

    intertisial tidak mengandung protein sehingga protein plasma ini

    mengeluarkan tekanan osmotik yang berusaha menghisap cairan

    masuk pembuluh kapiler.

    Di ujung kapiler arteri, tekanan hidrostatik lebih besar dari pada

    tekanan onkotik. Maka imbangan kekuatan mendorong cairan

    masuk jaringan, sedangkan pada ujung vena tekanan hidrostatik

    kosong, tekanan osmotik mengatasinya dan menarik kembali

    cairan itu masuk kapiler.

    Pertukaran antara CES dan CIS juga bergantun g pada tekanan

    osmot ik , karena mem bran sel mempunyai perm eabili tas selektif

    dan mengijinkan dilalui oleh beberapa bahan seperti oksigen, CO2

    dan urea secara bebas, sehingga memompa bahan lain masuk

    atau keluar untuk mempertahankan perbedaan konsentrasi

    perbedaan konsentrasi dalam cairan intra & ekstraseluler.

    Mis : kalium dikonsentrasikan dalam CIS, sedangkan natrium

    dipompa keluar

    2.7 Keseimbangan cairan & elektrolit

    Dalam keadaan “normal” jumlah cairan yang masuk kedalam tubuh

    adalah sama banyaknya dengan yang dibuang.

  • 8/19/2019 Makalah Patofisiologi Tentang Cairan Tubuh

    21/29

    21

    Air & elektrolit masuk ke tubuh adalah dalam bentuk air minum,

    cairan & makanan lainnya.

    Air dibuang oleh tubuh melalui beberapa organ-organ penting

    2.8 Pembuangan cairan & elektrolit dari dalam tubuh

    Cairan/air dibuang oleh tubuh melalui :

    1. Ginjal : dalam bentuk air kencing

    2. Kulit : dalam bentuk keringat

    3. Saluran pencernaan : bersama kotoran

    4. Paru-paru : dalam bentuk uap air yang keluar bersama-sama

    dengan udara pernafasan

    Elektrolit ikut terbuang melalui air kencing, keringat & kotoran

    Kemampuan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan cairan &elektrolit dikendalikan oleh “ginjal

    2.9 Pengaturan keseimbangan cairan tubuh

    Organ yang berperan dalam pengaturan keseimbangan cairan

    meliputi:

    • Ginjal

    Fungsi-fungsi utama ginjal dalam mempertahankan keseimbangan

    cairan:

    - Pengaturan volume dan osmolalitas CES melalui retensi dan eksresi

    selektif cairan tubuh.

  • 8/19/2019 Makalah Patofisiologi Tentang Cairan Tubuh

    22/29

    22

    - Pengaturan kadar elektrolit dalam CES dengan retensi selektif substansi

    yang dibutuhkan .

    - Pengaturan pH CES melalui retensi ion-ion hidrogen.

    - Ekskresi sampah metabolik dan substansi toksik.

    Oleh karena itu gagal ginjal jelas mempengaruhi keseimbangan cairan,

    karena ginjal tidak dapat berfungsi.

    • Jantung dan pembuluh darah

    Kerja pompa jantung mensirkulasi darah melalui ginjal di bawah

    tekanan yang sesuai untuk menghasilkan urine. Kegagalan pompa

    jantung ini mengganggu perfusi ginjal dan karena itu mengganggu

    pengaturan air dan elektrolit.

    • Paru -paru

    Melalui ekhalasi paru-paru mengeluarkan air sebanyak +300L

    setiap hari pada orang dewasa. Pada kondisi yang abnormal

    seperti hiperpnea atau batuk yang terus-menerus akan

    memperbanyak kehilangan air; ventilasi mekanik dengan air yang

    berlebihan menurunkan kehilangan air ini.

    • Kelenjar pituitary

    Hipotalamus menghasilkan suatu substansi yaitu ADH yang disebut juga hormon penyimpan air, karena fungsinya mempertahankan

    tekanan osmotik sel dengan mengendalikan retensi atau ekskresi

    air oleh ginjal dan dengan mengatur volume darah.

    • Kelenjar adrenal

  • 8/19/2019 Makalah Patofisiologi Tentang Cairan Tubuh

    23/29

    23

    Aldosteron yang dihasilkan/disekresi oleh korteks adrenal (zona

    glomerolus). Peningkatan aldosteron ini mengakibatkan retensi

    natrium sehingga air juga ditahan, kehilangan kalor. Sedangkan

    apabila aldosteron kurang maka air akan banyak keluar karena

    natrium hilang. Kortisol juga menyebabkan retensi natrium.

    • Kelenjar paratiroid

    Mengatur keseimbangan kalsium dan fosfat melalui hormon

    paratiroid (PTH). Sehingga dengan PTH dapat mereabsorbsi

    tulang, absorbsi kalsium dari usus dan reabsorbsi kalsium dari

    ginjal.

    2.10 Kekurangan cairan tubuh

    KEBUTUHAN CAIRAN TUBUH

    Cairan tubuh hilang melalui:

    1. Urin – 50% dari kehilangan cairan

    Normal: 50 ml/ kgBB/ 24 jam

    2. Insensible Water Loss (50%)

    - Respirasi (15%)

    - Kulit (30%)

    - Feses (5%)

    2.11 Kelebihan cairan tubuh

    Kelebihan cairan tubuh akan disimpan didalam ginjal. Kelebihan

    cairan tubuh dikeluarkan melalui air seni(urine). Kelebihan cairan

    tubuh dapat kita alami saat udara sedang dingin atau saat kita tidak

    banyak melakukan aktivitas.

  • 8/19/2019 Makalah Patofisiologi Tentang Cairan Tubuh

    24/29

    24

    2.12 Masalah Keseimbangan Cairan Dan Elektrolit

    1. Dehidrasi

    Dehidrasi disebut juga ketidakseimbangan hiper osmolar, terjadi

    akibat kehilangan cairan yang tidak diimbangi dengan kehilangan elektrolit

    dalam jumlah proporsional, terutama natrium. Kehilangan cairan

    menyebabkan peningkatan kadarnatrium, peningkatan osmolalitas, serta

    dehidrasi intraseluler. Air berpindah dari sel dan kompartemen interstitial

    menuju ruang vascular. Kondisi ini menybabkan gangguan fungsi sel da

    kolaps sirkulasi. Orang yang beresiko mengalami dehidrasi salah satunya

    adalah individu lansia. Mereka mengalami penurunan respons haus atau

    pemekatan urine. Di samping itu lansia memiliki proporsi lemak yang

    lebih besar sehingga beresiko tunggi mengalami dehidrasi akibat

    cadangan air yang sedikit dalam tubuh. Klien dengan diabetes insipidus

    akibat penurunan hormon diuretik sering mengalami kehilangan cairan

    tupe hiperosmolar. Pemberian cairan hipertonik juga meningkatkan

    jumlah solute dalam aliran darah.

    2. Kelebihan Volume Cairan (Hipervolemia)

    Kelebihan volume cairan terjadi apabila tubuh menyimpan

    cairan dan elektrolit dalam kompartemen ekstraseluler dalam proporsiyang seimbang. Karena adanya retensi cairan isotonik, konsentrasi

    natrium dalam serum masih normal. Kelebihan cairan tubuh hampir

    selalu disebabkan oleh penungkatan jumlah natrium dalam serum.

    Kelebihan cairan terjadi akibat overload cairan/adanya gangguan

  • 8/19/2019 Makalah Patofisiologi Tentang Cairan Tubuh

    25/29

    25

    mekanisme homeostatispada proses regulasi keseimbangan cairan.

    Penyebab spesifik kelebihan cairan, antara lain :

    a. Asupan natrium yang berlebihan.

    b. Pemberian infus berisi natrium terlalu cepat dan banyak, terutama

    pada klien dengan gangguan mekanisme regulasi cairan.

    c. penyakit yang mengubah mekanisme regulasi, seperti gangguan

    jantung (gagal ginjal kongestif), gagal ginjal, sirosis hati, sindrom

    Cushing.

    3. Edema

    Pada kasus kelebihan cairan, jumlah cairan dan natrium yang

    berlebihan dalam kompartemen ekstraselulermeningkatkan tekanan

    osmotik. Akibatnya, cairan keluar dari sel sehingga menimbulkan

    penumpukan cairan dalam ruang interstitial (Edema). Edema yang sering

    terlihat disekitar mata, kaki dan tangan. Edema dapat bersifat local atau

    menyeluruh, tergantung pada kelebihan cairan yang terjadi. Edema dapat

    terjadi ketika adapeningkatan produksi cairan interstisial/gangguan

    perpindahan cairan interstisial. Hal ini dapat terjadi ketika:

    a. Permeabilitas kapiler meningkat (mis. karena luka bakar, alergi yang

    menyebabkan perpindahan cairan dari kapiler menuju ruanginterstisial).

    b. Peningkatan hidrostatik kapiler meningkat (mis., hipervolemia,

    obstruksisirkulasi vena) yang menyebabkan cairann dalam pembuluh

    darahterdorong ke ruang interstisial.

  • 8/19/2019 Makalah Patofisiologi Tentang Cairan Tubuh

    26/29

    26

    c. Perpindahan cairan dari ruangan interstisial terhambat (mis., pada

    blokade limfatik).

    Edema pitting adalah edema yang meninggalkan sedikit depresi atau

    cekungan setelah dilakukan penekanan pada area yang bengkak.

    Cekungan terjadi akibat pergerakan cairan dari daerah yang ditekan

    menuju jaringan sekitar (menjauhi lokasi tekanan). Umumnya, edema

    jenis ini adalah edema yang disebabkan oleh gangguan natrium.

  • 8/19/2019 Makalah Patofisiologi Tentang Cairan Tubuh

    27/29

    27

    BAB 3PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    Berdasar pembahasan dalam Bab II, dapat diperoleh kesimpulan

    sebagai berikut:

    1. Cairan tubuh merupakan air beserta unsur-unsur didalamnya

    diperlukan untuk kesehatan sel. Di dalam tubuh manusia terdapat

    empat macam cairan tubuh, yaitu: cairan empedu, cairan darah, cairan

    lender, cairan empedu hitam. Fungsi dari cairan tubuh ini adalah

    mengatur suhu tubuh, melancarkan peredaran darah, membuang

    racun dan sisa makanan, pemulihan penyakit, sarana untuk

    mengangkut zat-zat makanan ke sel-sel, mengeluarkan buangan-

    buangan sel, membentuk dalam metabolisme sel, sebagai pelarut

    untuk elektrolit dan non elektrolit, mempemudah eliminasi, mengangkut

    zat-zat seperti (hormon, enzim, SDP, SDM).

    2. Komposisi dari cairan intraseluler yaitu akibat pompa Natrium-kalium

    dependen ATP, konsentrasi ion natrium dan kalium Intraselular

    berlawanan dengan yang ada dalam CES. Sedangkan komposisi dari

    cairan ekstraseluler adalah plasma darah dan cairan interstisial memiliki

    isi yang sama yaitu ion Natrium dan klorida serta ion bikarbonat dalam

    jumlah besar, tetapi sedikit ion kalium, kalsium, magnesium, fosfat,

    sulfat dan asam organik.

    3. Tekanan hidrostatik merupakan daya yang dikeluarkan oleh cairan yang

    ditekan terhadap dinding. Tekanan hidrostatik dalam sel disebut

  • 8/19/2019 Makalah Patofisiologi Tentang Cairan Tubuh

    28/29

    28

    tekanan turgor yang berperan sangat penting bagi tubuh manusia.

    Sedangkan Tekanan Osmotik merupakan tekanan yang hanya

    ditimbulkan oleh zat-zat yang tidak dapat melalui pori-pori suatu

    membran semi permiabel atau besarnya tekanan yang dibutuhkan

    untuk menghentikan osmosis yang banyak mempunyai peranan dalam

    bidang kedokteran.

    3.2 Saran

    Berdasarkan pembuatan makalah, dapat diajukan saran sebagai

    berikut:

    1. Bagi mahasiswa yang menempuh mata kuliah Anatomi Fisiologi,

    agar lebih memahami mengenai pemahaman tentang anatomi

    fisiologi dasar khususnya materi Cairan Tubuh yang memiliki

    manfaat sangat signifikan untuk dijadikan mata kuliah penunjang

    ilmu gizi.

  • 8/19/2019 Makalah Patofisiologi Tentang Cairan Tubuh

    29/29

    DAFTAR PUSTAKA

    htttp://anatomi-fisiologi-cairan-tubuh.html

    htttp://blog-page.html

    htttp://cairan-tubuh-air-h20-merupakan-komponen.html

    htttp://fisiologi-cairan-tubuh.html

    htttp://anatomi-dan-fisiologi-cairan.html

    http://e/aya/kel%201%20pato/anatomi-fisiologi-cairan-tubuh.htmlhttp://e/aya/kel%201%20pato/blog-page.htmlhttp://e/aya/kel%201%20pato/cairan-tubuh-air-h20-merupakan-komponen.htmlhttp://e/aya/kel%201%20pato/fisiologi-cairan-tubuh.htmlhttp://e/aya/kel%201%20pato/makalah-anatomi-dan-fisiologi-cairan.htmlhttp://e/aya/kel%201%20pato/makalah-anatomi-dan-fisiologi-cairan.htmlhttp://e/aya/kel%201%20pato/fisiologi-cairan-tubuh.htmlhttp://e/aya/kel%201%20pato/cairan-tubuh-air-h20-merupakan-komponen.htmlhttp://e/aya/kel%201%20pato/blog-page.htmlhttp://e/aya/kel%201%20pato/anatomi-fisiologi-cairan-tubuh.html