makalah parenkim fix

Upload: gita-sulistianingrum

Post on 09-Oct-2015

122 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Makalah Anatomi Tumbuhan _ Parenkim

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 Makalah Parenkim Fix

    1/22

    MAKALAH ANATOMI TUMBUHAN

    PARENKIM

    disusun oleh:

    Aulia Rahma (3415122184)

    Bagus Tito Wibisono (3415120260)

    Gita Sulistianingrum (3415122170)

    Dosen : Dra. Ratna Dewi W., M.Si.

    JURUSAN BIOLOGI

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA2013

  • 5/19/2018 Makalah Parenkim Fix

    2/22

    1

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karuniaNya

    penulis dapat menyelesaikan makalah anatomi tumbuhan yang berjudul Parenkimdengan

    baik.

    Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dra. Ratna Dewi W., M.Sc. selaku

    dosen mata kuliah Anatomi Tumbuhan serta pihak-pihak yang telah membantu kami dalam

    menyelesaikan makalah ini.

    Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu

    penulis tidak menutup segala kemungkinan untuk kritik dan saran yang bersifat membangun

    demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambahwawasan bagi pembaca.

    Jakarta, September 2013

    Penulis

  • 5/19/2018 Makalah Parenkim Fix

    3/22

    2

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR.............................................................................................................1

    DAFTAR ISI............................................................................................................................2

    BAB I : PENDAHULUAN......................................................................................................3

    Latar Belakang ..................................................................................................................... 3

    Rumusan Masalah...................................................................................................................3

    Tujuan......................................................................................................................................3

    Manfaat....................................................................................................................................3

    BAB II : ISI.............................................................................................................................4

    Defenisi Parenkim....................................................................................................................4

    Ciri-ciri Umum Parenkim.........................................................................................................4

    Batasan Parenkim.....................................................................................................................5

    Asal-usul Parenkim...................................................................................................................6

    Struktur dan Isi Sel Parenkim...................................................................................................7

    Bangun dan Tatanan Sel Parenkim..........................................................................................10

    BAB 3 : PENUTUP.................................................................................................................15

    Kesimpulan...............................................................................................................................15

    Saran.........................................................................................................................................15

    DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................16

    LAMPIRAN.............................................................................................................................17

    Soal...........................................................................................................................................17

    Kunci Jawaban.........................................................................................................................19

    Analisis Soal 20

  • 5/19/2018 Makalah Parenkim Fix

    4/22

    3

    BAB I

    PENDAHULUAN

    a. Latar Belakang

    Anatomi tumbuhan adalah salah satu disiplin ilmu yang terinci dan merupakan salah

    satu bagian botani yang tertua. Ilmu ini mengkaji tentang letak dan fungsi organ dalam pada

    tumbuhan. Tak hanya itu, dengan adanya ilmu anatomi tumbuhan ini, sekarang dapat

    dipahami dengan lebih baik mengenai struktur, fungsi, dan keuntungan sebuah organ atau

    jaringan. Salah satu jaringan yang termasuk dalam bagian anatomi tumbuhan adalah jaringan

    parenkim.

    Parenkim merupakan bagian utama sistem jaringan dasar dan terdapat pada berbagai

    organ sebagai jaringan yang sinambung seperti pada korteks dan empulur batang, korteks

    akar, serta jaringan dasar pada tangkai daun dan mesofil daun. Parenkim terdiri dari sel hidup

    yang bermacam-macam bentuk sesuai dengan fungsinya yang berbeda-beda pula. Parenkim

    biasanya berupa jaringan yang selnya tidak menunjukan spesialisasi dan dapat terlibat dalam

    berbagai fungsi fisiologi tumbuhan.Walaupun struktur morfologi dan fisiologinya bermacam-

    macam, akan tetapi pada umumnya dapat dinyatakan bahwa parenkim memiliki sifat-sifat

    yang sama.

    b. Rumusan Masalah

    1. Apa pengertian jaringan parenkim?

    2. Bagaimana karakteristik dan struktur jaringan parenkim?

    3. Bagaimana klasifikasi jarinagan parenkim berdasarkan letak dan fungsinya?

    c. Tujuan

    1. Untuk mengetahui pengertian jaringan parenkim

    2. Untuk mengetahui karakteristik dan struktur jaringan parenkim

    3. Untuk mengetahui klasifikasi jaringan parenkim berdasarkan letak dan fungsinya

    d. Manfaat

    1. Mengetahui pengertian jaringan parenkim

    2. Mengetahui karakteristik dan struktur jaringan parenkim

    3. Mengetahui klasifikasi jaringan parenkim berdasarkan letak dan fungsinya

  • 5/19/2018 Makalah Parenkim Fix

    5/22

    4

    BAB II

    PEMBAHASAN

    a. Definisi Parenkim

    Jaringan parenkim atau sering pula disebut jaringan dasar (ground tissue), merupakan

    suatu jarinagan yang terbentuk dari sel-sel hidup, dengan struktur morfologi dan fisiologi

    yang bervariasai dan masih melakukan proses kehidupannya. Parenkim sering dikatakan

    sebagai jaringan dasar, hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa dari aspek morfologi dan

    fisiologi jaringan ini mendasari jaringan-jaringan lainnya. Secara filogenetik parenkim juga

    merupakan cikal bakal jaringan-jaringan lainnya.

    b. Ciri-ciri Umum Parenkim

    Jaringan parenkim tersusun dari sel-sel hidup berdinding tipis dan berbangun

    polihedral, serta terkait dengan aktivitas vegetatif tumbuhan. Sel-sel individual penyusun

    jaringan parenkim disebut sel parenkim.

    Bila dipandang dari aspek morfologi, jaringan parenkim mendasari jaringan-jaringanlainnya, misalnya jaringan buluh angkut tampak terbenam dalam jaringan dasar ini.

    Sedangkan dari aspek fisiologi jaringan parenkim ini mendasari pembentukan jaringan-

    jaringan lainnya seperti jaringan meristem dan sel-sel reproduktif, lagi pula sel-sel parenkim

    juga terlibat dalam penyembuhan luka dan regenerasi.

    Pada struktur primer, parenkim berkembang dari meristem dasar, sedangkan yang

    berhubungan dengan unsur-unsur vaskular berkembang dari prokambium atau kambium.

    Felogen (kambium gabus) pada banyak tumbuhan juga menghasilkan parenkim (feloderm).

    Parenkim terdiri atas sel-sel hidup yang dengan berbagai bentuk dan dengan fungsi yang

    berbeda.

    Parenkim tergolong jaringan sederhana. Sel parenkim hidup, berdiameter kira-kira

    sama sehingga sel berbentuk membulat pada tampang melintangnya, berdinding tipis,

    mempunyai protoplas, dan berkemampuan membelah bahkan pada waktu sudah dewasa.

    Pada banyak tumbuhan parenkim merupakan penyusun sebagian besar organ, misalnya

  • 5/19/2018 Makalah Parenkim Fix

    6/22

    5

    empulur, mesofil daun, dan daging buah. Daerah korteks dan perisikel seluruhnya atau

    sebagian besar tersusun dari parenkim, demikian pula halnya di bagian xilem dan floem.

    Jarinagan parenkim ini merupakan tempat utama aktivitas esensial tumbuah seperti

    fotosintesis, asimilasi, respirasi, penimbunan makanan cadangan, sekresi, ekskresi, atau

    dengan kata lain segala aktivitas yang tergantung pada kehadiran protoplas hidup.

    c. Batasan Parenkim

    Sel parenkim dapat muncul dalam massa berkelanjutan yang luas sebagai jaringan

    parenkim. Sel-sel parenkim dapat pula berhimpun dengan tipe-tipe sel lain dalam jaringan

    nhheterogen secara morfologis. Empulur dan korteks pada batang dan akar, jaringan

    fotosintesis (atau mesofil), daun daging buah, sukulen, endosperma biji itu semua adalah

    contoh-contoh bagian tumbuhan yang sebagian besar atau seluruhnya tersusun dari

    parenkim.Sebagai komponen jaringan heterogen, sel-sel parenkim membentuk jejari vaskular

    dan deretan vertikal sel-sel hidup pada xilem dan floem. Kadang-kadang suatu jaringan

    parenkimatis esensial mengandung sel-sel atau kelompok sel-sel parenkimatis atau non

    parenkimatis, yang secara morefologis atau fisiologis berbeda dari massa sel yang pokok

    dalam suatu jaringan.

    Struktur jaringan parenkim yang beragam dan sebaran sel-sel parenkim dalam tubuh

    tumbuhan melukiskan dengan jelas masalah yang terkait dengan dan klasifikasi yang tepat

    suatu jaringan. Pada satu sisi, parenkim cocok dengan definisi yang terbatas suatu jaringan

    yang menyatakan sebagai kelompok sel yang mempunyai asal-usul bersama, yang pada

    dasarnya mempunyai kesamaan dalam struktur dan fungsi. Di sisi lain, kehomogenan

    jaringan parenkim dipecah oleh kehadiran sejumlah sel nonparenkimatis, atau sel-sel

    parenkim muncul sebagai salah satu di antara berbagai tipe sel dalam suatu jaringan yang

    heterogen.

    Dengan demikian penentuan batasan yang pasti bagi parenkim sebagai suatu jaringan

    tidak tepat pada tubuh tumbuhan. Lagi pula, sel-sel parenkim tampil sebagai transisi dengan

    sel-sel nonparenkimatis yang jelas berbeda. Sel-sel parenkim mungkin memanjang dan

    berdinding tebal, suatu kombinasi ciri khas ke arah spesialisasi dengan penguat. Suatu

    kategori sel-sel parenkim terdiferensiasi sedemikian nyata sebagai jaringan penguat yang

    ditentukan dengan nama khusus kolenkim. Sel-sel parenkim dapat mengembangkan dinding

    berlignin tebal dan dianggap sebagai bagian ciri khas sel sklerenkim. Tanin mungkin terdapat

  • 5/19/2018 Makalah Parenkim Fix

    7/22

    6

    dalam sel-sel parenkim biasa dan juga dalam sel-sel yang pada dasarnya parenkimatis namun

    dalam bentuk yang demikian berbeda (vesikula, kantung, atau tabung) yang dikenal sebagai

    idoblas. Hal yang sama, sel-sel sekretori tertentu berbeda dari sel-sel parenkim lainnya

    terutama dalam fungsi; parenkim lainnya lagi termodifikasi yang biasanya dikategorikan

    sebagai unsur khusus (yaitu sel getah atau buluh getah)

    d. Asal-usul Parenkim

    Parenkim tubuh tumbuhan primer berkembang dari meristem dasar, dan yang

    berhubungan dengan unsur-unsur vaskular dari prokambium atau kambium. Parenkim pada

    korteks dan empulur misalnya, berasal dari meristem dasar yang terdapat di meristem apikal.

    Parenkim di dalam berkas vaskular primer, misalnya pada berkas vaskular batang tumbuhan

    tangkai daun dan helaian daun berkembang dari prokambium.

    Parenkim yang terdapat dalam berkas vaskuklar sekunder, misalnya yang ada pada

    berkas vaskular sekunder batang dan akar, adalah hasil perkembangan dari kambium.

    Felogen (kambium gabus) pada banyak tumbuhan juga menghasilkan parenkima (feloderm)

    Jaringan parenkim tubuh tumbuhan primer yaitu parenkima korteks dan empulur,

    mesofil daun, dan bagian-bagian bunga, berdiferensiasi dari meristem dasar. Parenkim yang

    terkait dengan jaringan vaskuler primer dibentuk dari prokambium sedangkan yang terkait

    dengan jaringan vaskuler sekunder dibentuk dari kambium vaskuler. Parenkim juga dapat

    berasal dari kambium gabus (felogen) dalam bentuk feloderm, dan ini dapat bertambah

    jumlahnya oleh pertumbuhan sekunder.

    Sel-sel parenkim dewasa dapat mengulang kembali aktivitas meristematik apabila

    lingkungannya diubah secara buatan. Sekarang dapat dibuktikan bahwa sekelompok sel

    parenkim jika dipelihara dalam media kultur yang sesuai, dapat menjadi tumbuhan secara

    keseluruhan yang menghasilkan bunga dan biji yang fertil.

    Secara filogenetik, parenkima pada tubuh primer dipandang sebagai jaringan primitif

    karena tumbuhan multiseluler tingkat paling rendah hanya tersusun dari parenkim, sedangkan

    secara ontogenetik, parenkim juga dipandang sebagai jaringan yang primitif karena sel-selnya

    secara morfologis sama dengan sel-sel meristem.

  • 5/19/2018 Makalah Parenkim Fix

    8/22

    7

    e. Struktur dan Isi Sel Parenkim

    1.

    Isi Sel Parenkim

    Isi dari sel parenkim beraneka ragam bergantung pada fungsi fisiologisnya.

    Berdasarkan fungsinya sel parenkim terbagi menjadi :

    A . Parenkim Asimilasi

    Parenkim asimilasi berfungsi sebagai tempat untuk melakukan proses pembentukan

    makanan atau energi. Proses pembentukan energi pada tumbuhan dilakukan dengan proses

    fotosintesis, oleh karena itu isi sel parenkim asimilasi umumnya mengandung kloroplas

    sehingga jaringan yang terbentuk dari sel ini disebut klorenkim.

    Jumlah kloroplas dalam sel ini bervariasi. Pada saat tertentu selama siang hari

    kloroplas dapat megandung amilum asimilasi. Klorenkim terspesialisasi paling mencolok

    diawali dengan mesofil daun, yang lebih dikenal dengan parenkim palisade dan parenkim

    spons. Selain ditemukan di daun, kloroplas juga terdapat pada korteks bahkan pada empulur.

    Pada beberapa jenis tumbuhan, batangnya difungsikan sebagai tempat fotosintesis karena

    daunnya tidak memungkinkan melakukan fotosintesis. Sel yang tidak terkait dengan

    fotosintesis tidak mengandung kloroplas, atau mempunyai kloroplas dengan lamelar internal

    yang lemah. Sel parenkim yang tanpa kloroplas dapat memiliki leukoplas

    B. Parenkim Penimbun

    Parenkim penimbun berfungsi menyimpan substansi makanan hasil dari sintesis.

    Substansi ini mungkin terlarut dalam vakuola, atau mungkin dalam bentuk badan-badan padat

    yang terpisah atau badan-badan cair dalam sitoplasma. Substansi material mungkin terdiri

    atas substansi ergastik, misalnya butir tepung, granula atau kristaloid protein, dan globul-

    globul lemak dan minyak.

  • 5/19/2018 Makalah Parenkim Fix

    9/22

    8

    Cairan sel dapat menjadi penimbun gula dan karbohidrat terlarut lainnya dan

    penyimpan substansi bernitrogen dalam bentuk amida dan protein. Sebagai contoh yang

    terkandung dalam cairan sel akar bir berdaging dan sisik umbi lapis bawang merah, juga

    terdapat pada umbi kentang dan rizome. Makanan cadangan yang disimpan yang paling luas

    penyebarannnya adalah tepung. Tepung terdapat di parenkima korteks dan empulur, jaringan

    vasikuler, daun berdaging, rizome, umbi, buah, daun lembaga, dan endosperma biji.

    Parenkim penimbun juga mengakumulasi tanin yang mendampingi berkas pengangkut

    atau termasuk ke dalam berkas pengangkut itu dan berakumulasi dalam sel terlokalisasi dekat

    luka atau infeksi. Selain itu parenkim penimbun juga menimbun kristal dan tetap

    mempertahankan protoplasma.

    C. Parenkim Air

    Air berlimpah pada semua sel parenkim aktif yang bervakuola, sehingga parenkim

    berperan utaama pada tandon air. Misalnya pada bambu keragaman isi kebasahan bagian-

    bagian batang yang berbeda berhunbungan dengan proporsi sel-sel parenkim dalam sistem

    jaringan itu. Parenkim air ini umumnya banyak ditemukan apda tumbuhan sukulen, misalnya

    Cactus, Aloe, danAgave.

    Jaringan penyimpan air ini terdiri atas sel hidup terutama berukuran bersar dan

    berdinding tipis. Seringkali sel berderet dan mungkin memanjang seperti sel palisade.

    Masing-masing sel memiliki satu sitoplasma parietal yang tipis, satu nukleus, dan satu

    vakuola besar berisi air atau agak berlendir. Substansi berlendir tampaknya meningkatkan

    kemampuan sel mempertahankan air.

    Pada organ penimbun di bawah tanah biasanya tanpa jaringan penyimpanan air, tetapi

    sel-sel yang berisi tepung dan material makanan lainnya mengandung kandungan air yang

    tinggi. Kandungan air yang tinggi ini juga menjadi ciri bagi organ penyimpanan di bawah

  • 5/19/2018 Makalah Parenkim Fix

    10/22

    9

    tanah, tunas, dan bonggolan berdaging pada batang diatas tanah dan difungsikan untuk

    memasok air pada bagian tumbuhan saat awal pertunasan.

    D. Parenkim Udara

    Merupakan susunan sel parenkim yang umumnya rapat dan membentuk pola untai

    menyambung namun tidak menutup secara keseluruhan sehingga terdapat rongga antar sel

    yang teruntai dan terisi oleh udara. Umumnya parenkim udara ini difungsikan sebagai alat

    untuk mengapung seperti pada batang eceng gondok. Adanya parenkim udara ini juga

    menimbulkan struktur batang tidak terlalu padat.

    Banyak unsur yang tidak dapat digolongkan ke dalam jaringan lainnya dimasukan ke

    dalam parenkim meskipun berbeda cirinya. Sel-sel yang demikian ini disarankan untuk

    disebut sebagai sel parenkim tersklerifikasi.

    2. Dinding Sel

    Dinding sel parenkim belum mengalami spesialisasi dan umumnya tipis seperti pada

    klorenkim dan parenkim penimbun. Namun, pada beberapa parenkim penimbun

    mengembangkan dinding tebal yang jelas. Karbohidrat yang ditimbun pada dinding ini,

  • 5/19/2018 Makalah Parenkim Fix

    11/22

    10

    khususnya hemiselulosa, dipandang sebagai material cadangan. Meskipun sel parenkim

    umumnya berdinding primer saja, namun dinding sekunder relatif tebal dan sering berlignin

    juga terdapar pada sel parenkim, khususnya sel parenkim xilem sekunder.

    f. Bangun dan Tatanan Sel Parenkim

    1. Bangun Sel

    Dalam kajian-kajian struktur tumbuhan, semua jaringan dibagi atas dasar bangun

    umum dan fungsi menjadi parenkima dan prosenkima. Prosenkima dibedakan dari parenkima

    terutama karena jaringan ini memanjang, ujung sel meruncing, sel berdinding tebal, dan

    fungsinya terspesialisasi sebagai penguat, pelindung dan pengangkut. Pada klasifikasi ini

    berarti semua jaringan selain parenkima tergolong prosenkima. Sel parenkima biasanya

    dijelaskan memiliki bangun polihedral, dengan berbagai diameter yang relatif kecil

    perbedaanya, tetapi ternyata sel-sel parenkima sangat bervariasi bahkan pada tumbuhan yang

    sama. Banyak macam sel parenkima yang memanjang dan menjadi mirip sel prosenkima.

    Selain itu, sel-sel parenkima di mesofil dan bagian-bagian tumbuhan lainnya ada yang

    berlobus, melipat dan berlengan. Bentuk sel polihedral (memiliki 14 sisi) / isodiametris,

    membulat (Gambar 1dan 2).

    Sel parenkima memanjang terdapat pada jaringan palisade daun, jejari empulur, dsb;

    sel-sel berlobus terdapat pada mesofil sponsa dan pada parenkima palisade Lilium; dan pada

    mesofil Xanthorrhoeaceae, sel-sel parenkima memiliki lipatan atau tonjolan-tonjolan. Sel-sel

    parenkima stelat (bentuk bintang, aktinenkim) terdapat pada batang tumbuhan dengan ruang

    udara yang berkembang baik, misalnya pada Juncusdan Scirpus. Tarikan mekanik empulur,

  • 5/19/2018 Makalah Parenkim Fix

    12/22

    11

    yang terutama dengan arah radial sebagai akibat pertumbuhan jaringan-jaringan disekitarnya,

    demikian juga penataan khusus ruang-ruang antarsel, menyebabkan perkembangan lengan-

    lengan khas sel tersebut.

    Sel-sel parenkima dengan tonjolan dinding dalam terdapat pada berbagai struktur

    anatomis yang terkait dengan transfer larutan jarak pendek, misalnya pada kelenjar madu,

    kelenjar garam dan perenkima vaskular. Sel-sel ini ada yang menyebutnya sebagai sel

    transfer.

    Gambar 4. Parenkim bintang pada tangkai daun Canna

    Gambar 5. Parenkim berlipat pada sayatan melintang daun pinus

    Parenkim lipatan

    Gambar 3. Parenkim memanjang pada jaringan tiang dan bunga karang

  • 5/19/2018 Makalah Parenkim Fix

    13/22

    12

    Jumlah sisi suatu sel parenkima sekitar 14 sisi terdapat misalnya pada parenkima

    berbagai bagian vegetatif tumbuhan monokotil dan dikotil, vesikula daun buah pada jeruk,

    dan tangkai daun tumbuhan paku. Kehadiran ruang antarsel, teristimewa ruang antarsel yang

    luas, mengurangi jumlah kontak sel. Apabila suatu jaringan tersusun dari sel-sel besar dan

    kecil, jumlah permukaan berkorelasi dengan ukuran. Sel yang kecil memiliki kurang dari 14

    faset, sedangkan sel yang besar lebih dari 14 faset. Pada sel-sel Elodea, jumlah permukaanya

    meningkat sampai mendekati 17 selama persiapan pembelahan, tetapi setiap sel yang baru

    pada awalnya mempunyai kurang dari 13 muka.

    2. Tatanan sel

    Jaringan parenkima dewasa tersusun rapat atau longgar oleh sistem ruang udara yang

    kurang lebih besar. Misalnya pada parenkima batang dan daun hidrofit ruang-ruang antarsel

    mencapai perkembangan maksimal. Parenkima penimbun organ-organ sumbu yang

    berdaging atau buah mempunyai banyak rongga antarsel. Sebaliknya, endosperma

    kebanyakan biji mengandung sedikit atau tanpa ruang antarsel. Namun demikian, selama

    perkecambahan sel-sel itu terpisah secara berangsur antara yang satu dengan yang lain.

    Keistimewaan struktural ini nampaknya memperkuat pernyataan yang mengungkapkan

    bahwa mobilisasi cadangan makanan pada endosperma dipengaruhi dan bukan diatur oleh

    aktivitas sel-sel penimbun itu sendiri, melainkan oleh embrio (lembaga) dan kemungkinan

    oleh lapis-lapis endosperma juga.

    Klorenkim adalah contoh yang banyak dikenal mengenai jaringan yang mempunyai

    sistem pengudaraan yang berkembang baik. Kejelasan struktural jaringan yang mempunyai

    sistem pengudaraan yang menjadi ciri khas terdapat pada mesofil daun. Ruang antarsel

    Gambar 6. Sel parenkim pada endosperm biji salak (Salaca indica)

  • 5/19/2018 Makalah Parenkim Fix

    14/22

    13

    berlimpah juga terdapat pada parenkim fotosintesis batang. Secara umum, ruang antarsel

    menjadi ciri khas parenkima pada semua kelompok tumbuhan darat dari lumut hati dan lumut

    daun sampai tumbuhan biji tertutup. Parenkima yang bebas dari sinar pun, seperti pada

    empulur dan akar, juga mempunyai ruang-ruang antarsel yang kurang lebih mencolok.

    Berdasar telaah tentang ketertembusan organ tumbuhan oleh gas dibawah tekanan, telah

    dilontarkan suatu konsep bahwa tumbuhan mempunyai dua macam sistem ruang antarsel,

    yaitu sistem ruang antarsel yang bersinambungan dan yang terpisah.

    3.

    Pembentukan ruang antarsel

    Ruang antarsel pada tumbuhan vaskular biasanya terjadi secara sizogen atau lisigen.

    Cara sizogen dapat menghasilkan ruang yang sangat luas, teristimewa bila sel-sel membelah

    tegak lurus terhadap ruang. Pada batang dan daun Elodea dan tumbuhan monokotil lainnya

    sel-sel membelah sejajar dengan sumbu longitudinal batang atau tangkai daun dan tegak lurus

    terhadap permukaan ruang udara awal sehingga ruang udara menjadi diselubungi oleh sel-sel

    berjumlah banyak yang meningkat. Saluran resin Coniferae, saluran sekretori Compositae,

    Umbelliferae,Hedera helix, dibentuk secara sizogen.

    Ruang udara besar lainnya mungkin dihasilkan secara lisigen atau reksigen (yaitu

    akibat kerusakan secara mekanik, dari bahasa Yunani rhexis berarti pengoyakan). Misalnya

    sel-sel kortex hancur pada akar beberapa Gramineae, Cyperaceae, dan suku lainnya yang

    meninggalkan lacuna luas yang teratur secara radial atau tangensial. Jaringan parenkima

    dengan ruang-ruang udara yang luas dan berlimpah disebut aerenkima.

    Ruang udara mencapai perkembangan tinggi yang mencolok pada tumbuhan bijitertutup akuatik, baik ukuran secara individual maupun dalam volume gabungan. Pada

    Gambar 7. Parenkim penyimpan udara pada tangkai daun

  • 5/19/2018 Makalah Parenkim Fix

    15/22

    14

    tumbuhan ini aerenkima tersebut membentuk suatu sistem elaborasi yang tampak menjadi

    berlanjut dari daun ke akar. Keberlanjutan sistem tersebut menyebabkan tumbuhan dapat

    terapung.

    Tipe ruang antarsel lainnya terjadi melalui peleburan sel-sel secara keseluruhan,

    karena itu disebut ruang antar sel lisigen. Sebagai contoh ialah ruang udara yang luas pada

    tumbuhan air dan beberapa akar tumbuhan monokotil (misalnya Zea), dan ruang sekretori

    pada Eucalyptus, Citrus, dan Gossypium. Pada ruang sekretori, sel-sel yang pecah

    melepaskan sekresi kedalam ruang akan tetap disekeliling tepi ruang, sebagian pada tingkat

    reruntuhan atau tercerai berai. Ruang udara luas lainnya terjadi secara reksigen, yaitu

    perusakan secara mekanik.

    Meskipun sel-sel di jaringan meristematik umumnya tertata rapat, selama diferensiasi

    jaringan hubungan yang erat antara dinding-dinding sel yang berdekatan dapat terpisahkan

    sebagian, sehingga muncul ruang antarsel. Paling banyak ruang antarsel sebagai akibat

    pemisahan dinding sel antara yang satu dengan lainnya sepanjang daerah perlekatannya.

    Ruang antar sel yang terbentuk seperti itu disebut ruang antarsel sizogen.

    Beberapa ruang antarsel membentuk struktur terspesialisasi, yaitu saluran sekretori.

    Salura-saluran ini terbentuk seperti halnya pembentukan saluran udara pada tumbuhan airtersebut, tetapi karena banyak sel yang berderet secara longitudinal dan melintang

    membentuk ruang pada posisi yang sama, maka ruang-ruang ini membangun saluran-saluran

    antarsel panjang yang saling berhubungan menjadi suatu sistem yang saling berkomunikasi.

  • 5/19/2018 Makalah Parenkim Fix

    16/22

    15

    BAB III

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Parenkim merupakan bagian utama jaringan dasar dan terdapat pula pada berbagi

    organ sebagai jaringan yang bersinambungan pada organ tumbuhan. Jaringan parenkim

    disebut sebagai jaringan dasar karena hampir setiap organ tumbuhan terdapat jaringan

    parenkim sebagai jaringan dasar hidupnya. Parenkim terdiri atas sel hidup yang bermacam-

    macam bentuk sesuai dengan fungsinya yang berbeda-beda. Parenkim umumnya berupa

    jaringan yang selnya tidak banyak menunjukan spesialisasi dan dapat terlibat dalam berbagai

    fungsi fisiologi tumbuhan. Struktur, bagun, isi, dan tatanan sel parenkim akan disesuaikan

    dengan fungsimya di tiap organ tumbuhan.

    Saran

    Makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu dibutuhkan kritik dan saran yangdapat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

  • 5/19/2018 Makalah Parenkim Fix

    17/22

    16

    DAFTAR ISI

    Hidayat, Estiti B.1995.Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : Penerbit ITB

    Kartasapoetra, A. G.. 1991.Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan. Jakarta : Rineka Cipta

    Setjo, Susetyoadi. 1994.Anatomi Tumbuhan. Jakarta : JICA

  • 5/19/2018 Makalah Parenkim Fix

    18/22

    17

    LAMPIRAN

    Soal

    1.Berikut ini merupakan ciri-ciri jaringan parenkim, kecuali.....

    a. Berbentuk polihedral

    b. Berdinding tebal

    c. Berkemampuan membelah

    d. Terdiri atas sel hidup

    e. Terdapat protoplas

    2. Parenkim pada korteks dan empulur berasal dari.....

    a. Kambium

    b. Prokambium

    c. Meristem apikal

    d. Felogen

    e. Feloderm

    3.Umumnya setiap jaringan terdapat sel-sel parenkim yang menyusunnya, hal ini

    disebabkan......

    a.karena protoplasmanya melarutkan banyak materi-materi organik

    b.karena selnya bersifat meristematik

    c. karena fungsi sel parenkim pada jaringan sebagai penyokong

    d. karena terletak antara episdermis dan endodermis

    e. karena dinding selnya satu lapis

  • 5/19/2018 Makalah Parenkim Fix

    19/22

    18

    4. Pada tanaman eceng gondok, jika dilakukan penyayatan secara membujur pada bagian

    daun maka akan terlihat jaringan parenkim. Jaringan parenkim ini berfungsi untuk....

    a. menyimpan udara ketika proses transpirasi

    b. menimbun zat makanan dan mengurangi proses penguapan

    c. mengubah zat anorganik menjadi organik

    d. menyimpan air agar kandungan air dalam tubuh tidak berkurang

    e. menyimpan udara untuk membantu mengapung dalam air

    5. Bentukparenkim lipatan dapat ditemukan pada daun

    a. Pinus

    b. Scirpus

    c. Juncus

    d. Canna

    e. Lilium

    6. Peristiwa pemisahan dinding sel antara yang satu dengan yang lainnya disepanjang daerah

    perlekatannya sehingga terbentuk ruangan di antara sel-selnya disebut

    a. Lisigen

    b. Sizogen

    c. Reksigen

    d. Skisolisigen

    e. Schizolyzigen

  • 5/19/2018 Makalah Parenkim Fix

    20/22

    19

    Kunci Jawaban

    1. b. Berdinding tebal

    2. c. Meristem apikal

    3. b.karena selnya bersifat meristematik

    4. c. mengubah zat anorganik menjadi organik

    5. a. Pinus

    6. b. Sizogen

  • 5/19/2018 Makalah Parenkim Fix

    21/22

    20

    Analisis Soal

    No Nama 1 2 3 4 5 6

    1. Lukman A. N. 0 0 0 0 1 1

    2 Nares Wari 1 1 1 0 1 1

    3 Kartika A. 1 1 1 0 1 1

    4 Angela Maria 1 1 1 0 1 1

    5 Achmad Ramadani P. 1 1 1 0 1 1

    6 Ayu Indraswari 1 1 1 0 1 1

    7 Dewi Kusumawati 1 1 0 0 1 1

    8 Sri Supardi W. 1 1 1 0 1 1

    9 Dea Hermadianti 1 1 1 0 1 1

    10 Ni Wayan E. 1 1 1 0 1 1

    11 Nurnawati 1 0 1 0 1 1

    12 Resti Octaviani 1 1 0 0 1 1

    13 Suci Rahmawati 1 0 1 0 1 1

    14 Yuli Sartika 1 0 1 0 1 1

    15 Sabrina Hasanah 1 0 1 0 1 1

    16 Meilani Puji 1 1 1 0 1 1

    17 Diana A. W. 1 0 1 0 1 1

    18 Rizkia Handayani 1 0 1 0 1 1

    19 Melia 1 0 1 0 1 1

    20 Arina 0 0 0 0 1 1

    21 M. Hartadi 1 0 1 0 1 1

    22 Indeka D. P. 1 0 0 1 1 1

    23 Izmi Prihatini 1 0 1 0 1 1

    24 Tania Putri 1 0 1 0 1 1

    25 Robliana A. R. 1 0 1 0 1 1

    26 Siti Adilah 1 0 1 0 1 1

    27 Santi Rizkiani 1 0 1 0 1 1

    28 Diana D. L. 1 0 1 0 1 1

    29 Melani Wulandari 1 0 0 0 1 1

    30 Amalia 1 0 1 0 1 1

  • 5/19/2018 Makalah Parenkim Fix

    22/22

    21

    31 Helen Theresia 1 0 1 0 1 1

    32 Yulinda Nurfit 1 0 1 0 1 1

    33 Yunitasari 1 1 1 0 1 1

    34 Izmania Shaharani 1 1 1 0 1 135 Rizka Anugerahyanti 1 1 1 0 1 1

    36 Yunida Wulandari 1 1 1 0 1 1

    37 Helda Dumayanti 1 1 1 0 1 1

    38 Tasya Bonita I. 1 0 1 0 1 1

    39 Claudia Sulfitania 1 1 1 0 1 1

    40 M. Nurhadi 1 0 1 0 1 1

    41 Anggi Anggraini 1 0 1 0 1 1