makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan

20
PANCASILA SEBAGAI SUMBER NILAI DAN PARADIGMA PEMBANGUNAN Oleh : Rohmad Adi Setiyoko D-IV KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN YOGYAKARTA

Upload: rohmadadi

Post on 28-Nov-2015

1.696 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Pkn

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Pancasila Sebagai Sumber Nilai Dan Paradigma Pembangunan

PANCASILA SEBAGAI SUMBER NILAI DAN PARADIGMA

PEMBANGUNAN

Oleh : Rohmad Adi Setiyoko

D-IV KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN

YOGYAKARTA

2013

KATA PENGANTAR

Page 2: Makalah Pancasila Sebagai Sumber Nilai Dan Paradigma Pembangunan

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya

terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah

mata kuliah "Pendidikan Kewarganegaraan". Kemudian shalawat beserta salam selalu kita

sampaikan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup

yakni al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

di program studi D-IV Keperawatan di Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Selanjutnya penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada segenap pihak yang telah

memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.

Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam

penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif

dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Yogyakarta, 19 Oktober 2013

Rohmad Adi Setiyoko

Page 3: Makalah Pancasila Sebagai Sumber Nilai Dan Paradigma Pembangunan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pancasila sering disebut sebagai dasar falsafah/filsafah negara dan ideologi negara.

Pancasila dipergunakan sebagai dasar untuk mengatur pemerintahan dan mengatur

penyelenggaraan negara. Pengertian Pancasila sebagai dasar negara sesuai dengan

bunyi pembukaan UUD 1945 ‘....maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia

itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia yang berkedaulatan rakyat

dengan berdasar kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan

beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan

dalam permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial

bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila dalam pengertian ini sering disebut sebagai

pandangan hidup, pegangan hidup, pedoman hidup, petunjuk hidup, dan jalan hidup

(way of life). Dalam hai ini, Pancasila dipergunakan sebagai petunjuk hidup atau

perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, Pancasila digunakan sebagai

petunjuk arah semua kegiatan atau aktivitas hidup dan kehidupan masyarakat di segala

bidang. Semua tingkah lakudan perbuatan setiap manusia Indonesia harus dijiwai dan

merupakan pancaran dari semua sila Pancasila.

B. Tujuan

Agar para pembaca dapat mengetahui dan mengerti tentang serta mangaplikasikan:

1. Pancasila sebagai sumber nilai

2. Pancasila sebagai paradigma pembangunan

Page 4: Makalah Pancasila Sebagai Sumber Nilai Dan Paradigma Pembangunan

BAB II

PEMBAHASAN

1. Asal Mula Pancasila

Prof. Dr. Drs. Notonagoro, S. H. Dalam bukunya Pancasila Secara Ilmiah Populer

(1975) menyebutkan adanya beberapa macam asal mula atau sebab musabab Pancasila

dapat dipakai sebagai falsafah negara, yakni causa materialis, causa formalis, sebagai

sambungan dari causa formalis dan causa finalis, causa efisien atau asal mula.

a. Causa Materialis

Causa materialis, artinya asal mula bahan, yaitu bangsa Indonesia sebagai bahan

terdapat dalam adat kebiasaan, kebudayaan, dan agama-agama.

b. Causa Formalis

Causa formalis, artinya asal mula bentuk atau bangun dan causa finalis atau asal mula

tujuan, yaitu Bung Karno dan Bung Hatta sebagai pembentuk negara, BPUPKI adalah

asal mula bentuk atau bangun dan asal mula tujuan Pancasila sebagai calon dasar

filsafat Negara

c. Sebagai Sambungan dari Causa Formalis dan Causa Finalis

Sebagai sambungan dari causa formalis dan causa finalis adalah sebagian dari causa

formalis dan causa finalis adalah sembilan orang anggota BPUPKI termasuk Bung

Krno dan Bung Hatta, sebagai asal mula sambungan dalam asal mula bentuk maupun

asal mula tujuan Pancasila sebagai calon dasar filsafat negara. Dengan cara menyusun

rencana Pembukaan UUD 1945, yang di dalamnya terdapat Pancasila dan juga

BPUPKI menerima rencana tersebut dengan perubahan.

d. Causa Efisien atau Asal Mula Karya

Causa efisien atau asal mula karya adalah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia

atau PPKI yang menjadikan Pancasila sebagai dasar filsafat negara (sebelum

ditetapkan PPKI, istilahnya masih calon dasar filsafat negara)

Selanjutnya, dijelaskan bahwa berdasarkan teori causa materialis dapat

digambarkan pada kenyataannya, yaitu kondisi sebelum diproklamasikan negara,

perumusan menjadi dasar kerohanian atau dasar filsafat Negara R. I. Pada masa

perjuangan kemerdekaan dengan dimulainya sidang-sidang Badan Penyelidik Usaha

Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), melalui penyampaian konsep dasar negara

Page 5: Makalah Pancasila Sebagai Sumber Nilai Dan Paradigma Pembangunan

oleh para tokoh-tokoh diantaranya Mr. Muh. Yamin, Prof. Soepomo, dan Ir. Soekarno

pada tanggal 29 Mei, 31 Mei, dan 1 Juni 1945.

Berdasarkan teori causa formalis dan causa finalis, dapat digambarkan sebagai

kondisi yang ada pada saat perumusan rancangan mukadimah hukum dasar yang

merupakan hasil perumusan tanggal 22 Juni 1945 dan yang kemudian bisa diterima oleh

anggota BPUPKI pada tanggal 10 Juli 1945, saat sidang terakhir.

Untuk memenuhi teori efisiensi, dapat ditunjukan melelui kondisi sesudah masa

proklamasi kemerdekaan R. I. Yang kegiatan lembaga BPUPKI telah beralih ke lembaga

Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dengan tugas yang berbeda yaitu

meletakkan dasar negara, pembukaan Undang-Undang dasar, dan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia 1945

2. Analisis Pancasila Sebagai Sumber Nilai

A. Pengertian Nilai

Pada kamus ilmiah populer dijelaskan bahwa nilai adalah tentang apayang baik,

benar, bijaksana, dan apa yang berguna, sifatnya lebih abstrakdari norma. Sedangkan

Nursal Luth dan Daniel Fernandes mengatakanbahwa nilai adalah perasaan-perasaan

tentang apa yang di inginkan atau tidak diinginkan yang mempengaruhi perilaku

sosial dari orang yang memiliki nilai itu. Nilai bukanlah soal benar atau salah,

tetapi soal di kehendaki atau tidak, disenangi atau tidak. Nilai merupakan kumpulan

sikap dan perasaan-perasaan yang selalu diperhatikan melalui perilaku oleh

manusia.

Dari beberapa pengertian nilai di atas, dapat dipahami bahwa nilai adalah

kualitas ketentuan yang bermakna bagi kehidupan manusia perorangan, masyarakat,

bangsa, negara. Nietzche mengatakan nilai adalah tingkat atau derajat yang

diinginkan oleh manusia. Nilai yang merupakan tujuan dari kehendak manusia

yang benar sering ditata menurut susunan tingkatannya, dimulai dari bawah, yaitu

nilai hedonis (kenikmatan), nilai utilitaris (kegunaan), nilai biologis (kemuliaan), nilai

diri estetis (keindahan, kecantikan), nilai-nilai pribadi (sosial, baik), dan yang paling

atas adalah nilai religious (kesuciaan).

Page 6: Makalah Pancasila Sebagai Sumber Nilai Dan Paradigma Pembangunan

B. Ciri-ciri nilai

Nilai-nilai yang mendarah daging (internalized value)

Yaitu nilai yang telah menjadi kepribadian bawah sadar atau yang

mendorong timbulnya tindakan tanpa berfikir lagi. Bila dilanggar maka akan

timbul perasaan malu atau bersalah yang mendalam dan sukar dilupakan,

misalnya orang yang taat beragama akan menderita beban mental apabila

melanggar salah satu norma yang ada dalam agamanya.

Nilai yang dominan

Merupakan nilai yang dianggap lebih penting daripada nilai-nilai lainnya.

Tampak pada pilihan yang dilakukan seseorang pada waktu berhadapan dengan

beberapa alternatif tindakan harus diambil. Beberapa pertimbangan dominan atau

tidaknya nilai tersebut adalah sebagai berikut:

Banyaknya orang yang menganut nilai tersebut

Lamanya nilai tersebut dirasakan anggota kelompok tersebut

Tingginya usaha untuk mempertahankan nilai itu.

Tingginya kedudukan (prestice) orang-orang yang membawakan nilai tersebut

C. Macam-macam Nilai

Nilai berhubungan erat dengan budaya dan masyarakat. Menurut prof. Dr.

Notonegoro, nilai dibagi menjadi 3 bagian yaitu:

Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur manusia.

Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat

mengadakan aktivitas.

Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi jiwa/ rohani manusia.

3. Pengertian Pancasila

Pancasila telah menjadi istilah resmi sebagai dasar falsafah negara Republik

Indonesia, baik ditinjau dari sudut bahasa maupundari sudut sejarah. Hai tersebut dapat

dilihat secara etimologis atausecara teminologi sebagimana penjelasan berikut,

a) Secara Etimologis

Page 7: Makalah Pancasila Sebagai Sumber Nilai Dan Paradigma Pembangunan

Berdasarkan asal kata, Pancasila berasal dari bahasa India, yakni bahasa

Sansekerta. Menurut Muhammad Yamin, Pancasila memiliki dua macam arti, yaitu

Panca artinya lima, syila dengan (i) biasa (pendek) artinya sendi, alas, atau dasar, syila

dengan (i) panjang artinya peraturan tingkah laku yang penting, baik, dan senonoh.

Kata sila dalam bahasa Indonesia menjadi susilaartinya tingkah laku baik.

b) Secara Terminologi

Pada 1 Juni 1945, dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan

Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) perkataan Pancasila (lima asas dasar) digunakan

oleh Presiden Soekarno untuk memberi nama pada lima prinsip dasar negara yang

diusulkannya. Perkataan tersebut dibisikkan oleh temannya seorang ahli bahasa

yang duduk disamping Soekarno, yaitu Muhammad Yamin.

4. Rumusan Pancasila yang Sah

Rumusan Pancasila yang sah dan sistematika yang benar terdapat dalam

Pembukaan UUD 1945 yang telah disahkan oleh PPKI pada 18 Agustus 1945. Presiden

RI mengeluarkan Instruksi No.12/1968 pada 13 April 1968. Dalam instruksi tersebut

ditegaskan bahwa tata urutan (sistematika) dan rumusan Pancasila sebagai berikut:

1) Ketuhanan yang Maha Esa

2) Kemanusiaan yang adil dan beradab

3) Persatuan Indonesia

4) Kerakyatan yang dimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan

/perwakilan

5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

5. Pancasila Sebagai Sumber Nilai

Bagi bangsa Indonesia, yang dijadikan sebagai sumber nilai dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara adalah Pancasila. Ini berarti bahwa seluruh

tatanan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara menggunakan Pancasila sebagai

dasar moral atau norma dan tolak ukur tentang baik buruk dan benar salahnya sikap,

perbuatan, dan tingkah laku bangsa Indonesia. Nilai-nilai pancasila itu merupakan nilai

intrinsik yang kebenarannya dapat dibuktikan secara objektif, serta mengandung

Page 8: Makalah Pancasila Sebagai Sumber Nilai Dan Paradigma Pembangunan

kebenaran yang universal. Dengan demikian, tinjauan pancasila berlandaskan pada

tuhan, manusia, rakyat, dan adil sehingga nilai-nilai pancasila memiliki sifat

objektif. Pancasila dirumuskan oleh para pendiri Negara yang memuat nilai-nilai luhur

untuk menjadi dasar Negara. Sebagai gambaran, di dalam tata nilai kehidupan

bernegara, ada yang disebut sebagai nilai dasar, nilai instrumental dan nilai praktis.

a. Nilai dasar

Asas-asas yang kita terima sebagai dalil yang kuranglebih mutlak. Nilai dasar

berasal dari nilai-nilai kultural atau budaya yang berasal dari bangsa Indonesia itu

sendiri, yaitu yang berakar dari kebudayaan, sesuai dengan UUD 1945 yang

mencerminkan hakikat nilai kultural.

b. Nilai instrumental

Pelaksanaan umum nilai-nilai dasar, biasanya dalam wujud nilai social atau

norma hukum, yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam lembaga-lembaga yang

sesuai dengan kebutuhan tempat dan waktu.

c. Nilai praktis

Nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan. Nilai ini

merupakan bahan ujian, apakah nilai dasar dan nilai instrumental sungguh-sungguh

hidup dalam masyarakat atau tidak.

Di dalam Pancasila tergantung nilai-nilai kehidupan berbangsa. Nilai-nilai

tersebut adalah nilai ideal, nilai material, nilai positif, nilai logis, nilai estetis, nilai

sosial dan nilai religius atau kegamaan. Ada lagi nilai perjuangan bangsa Indonesia

dalam merebut kemerdekaan RI. Nilai dalam pengembangan Pancasila adalah sebagai

berikut:

1) Ketuhanan Yang Maha Esa

Percaya dan taqwa kepada Tuhan YME

Masing-masing atas dasar kemanusiaan yang beradab

Membina adanya kerjasama dan toleransi antara sesama pemeluk agama dan

penganut kepercayaankepada Tuhan YME

2) Kemanusiaan yang adil dan beradab

Tidak saling membedakan warna kulit

Page 9: Makalah Pancasila Sebagai Sumber Nilai Dan Paradigma Pembangunan

Saling menghormati dengan bangsa lain

Saling bekerja sama dengan bangsa lain.

Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan

3) Persatuan Indonesia

Menempatkan persatuan kepentingan bangsa dannegara di atas kepentingan

pribadi atau golongan

Menetapkan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau

golongan

Bangga berkebangsaan Indonesia. Memajukan pergaulan untuk persatuan

bangsa

4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan /

perwakilan

Mengakui bahwa manusia Indonesia memiliki kedudukandan hak yang sama

Melaksanakan keputusan bersama dengan penuhtanggung jawab dan itikad

baik

Mengambil keputusan yang harus sesuai dengan nilai kebenaran dan keadilan

5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Adanya hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan social

dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa atau dalam kehidupan sehari-

hari dan kehidupan bernegara.

Menjunjung tinggi sifat dan suasana gotong royong dengan rasa kekeluargaan

dan penuh kegotongroyongan.

Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan

6. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan

Istilah paradigma pada awalnya berkembang dalam dunia ilmu pengetahuan

yang berkaitan dengan filsafat ilmu pengetahuan. Tokoh yang mengembangkan istilah

paradigma dalam dunia ilmu pengetahuan adalah Thomas Khun dalam buku The

Structure of Scientific Revolution.

Menurutnya, paradigma adalah suatu asumsi dasar dan teoritis yang umum

(merupaka suatu sumber nilai), sehingga menjadi sumber hukum, metode, dan

penerapan ilmu yang menentukan sifat, ciri, dan karakter ilmu pengetahuan itu

sendiri. Kemudian berkembang menjadi penertian sumber nilai, kerangka pikir

orientasi dasar, sumber asas serta arah dan tujuan dari suatu perkembangan,

Page 10: Makalah Pancasila Sebagai Sumber Nilai Dan Paradigma Pembangunan

perubahan, dan proses dalam suatu bidang tertentu. Misalnya, bidang pembangunan,

reformasi atau pendidikan, termasuk pula bidang poleksosbudhankam.

Dalam pembangunan nasional, Pancasila adalah sebuah paradigma karena

hendak dijadikan sebagai landasan, acuan, metode, nilai, dan tujuan yang ingin

dicapai di setiap program pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Makna, hakikat, dan tujuan pembangunan nasional

Pembangunan nasional dapat diartikan sebagai rangkaian upaya

pembangunan yang berkesinambungan dan meliputi seluruh kehidupan

masyarakat, bangsa, dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan

nasional. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia

Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya.

Pembangunan nasional dilaksanakan untuk mewujudkan tujuan nasional seperti

termaktub dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV, yaitu .... melindungi segenap

bangsa Indonesia dan seluruh tumpah bangsa Indonesia, memajukan

kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan

ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan

sosial serta mewujudkan cita-cita bangsa sebagaimana ternaktub dalam alinea II

pembukaan UUD 1945.Pembangunan nasional yang dilakukan oleh bangsa

Indonesia dewasa ini diartikan sebagai pengamalan Pancasila. Masa

pembangunan akan memberi kesempatan yang menguntungkan bagi Pancasila

untuk memberi pengaruh yang mendalam dan mendasar pada sistem nilai sosial-

budaya masyarakat Indonesia. Seperti yang berkali-kali di ungkapkan oleh para

ilmuwan sosial, para ahli filsafat, dan para pejabat tingkat tinggi di dalam

pemerintahan bahwa pembangunan nasional mengandung arti pembaharuan.

Pembangunan dan pembaharuan dengan sendirinya membawa perubahan-

perubahan sosial maupun budaya. Perubahan tersebut dapat bersifat dangkal dan

bersifat fundamental. Perubahan yang bersifat dangkal akan mudah dan cepat

berubah. Misalnya, dapat dilihat dalam perubahan mode pakaian, selera arsitektur

rumah atau tempat tinggal, dan popularitas lagu-lagu generasi muda yang sedang

digandrungi di kalangan mereka. Adapun perubahan-perubahan sosial-budaya yang

mendasar dapat dialami bersama dalam reformasi. Misalnya, masyarakat pertanian

menjadi masyarakat industri, masyarakat tradisional menjadi masyrakat modern,

Page 11: Makalah Pancasila Sebagai Sumber Nilai Dan Paradigma Pembangunan

tata hidup pedesaan menjadi tata hidup perkotaan, serta perubahan masyarakat

Indonesia dari kedudukan dijajah oleh kekuasaan asing menjadi masyarakat yang

merdeka di dalam negara yang daitur dan diurus oleh kekuasaan nasional

Visi dan Misi Pembangunan Nasional

Visi Terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis

berkeadilan, berdaya saing, maju dan sejahtera dalam wadah Negara Republik

Indonesia yang sehat, mandiri, beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia, cinta tanah

air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan

teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi dan berdisiplin.

Misi Untuk mewujudkan visi bangsa Indonesia masa depan, misiyang ditetapkan

adalah sebagai berikut:

1) Pengamalan Pancasila secara konsisten

2) Penegakan kedaulatan rakyat dalam segala aspek

3) Peningkatan pengamalan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari

4) Penjaminan kondisi aman, damai dan tertib

5) Perwujudan sistem hukum nasional

6) Perwujudan kehidupan sosial buadaya yang dinamis dan kreatif

7) Pemberdayaan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi nasional

8) Perwujudan otonomi daerah

9) Perwujudan kesejahteraan rakyat

10) Perwujudan aparatur negara

11) Perwujudan sistem dan pendidikan nasional yang demokratis

12) Perwujudan politik luar negeri yang berdaulat.

Page 12: Makalah Pancasila Sebagai Sumber Nilai Dan Paradigma Pembangunan

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebagai ideologi terbuka, Pancasila harus mampu menyesuaikan diri dengan

zaman. Tetapi tidak berarti bahwa nilai dasar Pancasila dapat diganti dengan nilai dasar

lain. Dengan meniadakan jati diri bangsa Indonesia. Pancasila sebagai ideologi terbuka

mengandung makna bahwa nilai-nilai dasar Pancasila dapat dikembangkan sesuai

dengan dinamika kehidupan bangsa Indonesia dan tuntutan perkembangan zaman secara

kreatif, dengan memperhatikan tingkat kebutuhan dan perkembangan masyarakat

Indonesia sendiri. Pancasila harus memberikan orientasi ke depan, mengharuskan

bangsa Indonesia untuk selalu menyadari situasi kehidupan yang sedangdan akan

dihadapinya, terutama menghadapai globalisasi dan keterbukaan. Ideologi Pancasila

menghendaki agar bangsa Indonesia tetap bertahan dalam jiwa dan budaya bangsa

Indonesia dalam ikatanNegara Kesatuan Republik Indonesia.

B. Saran

Sebagai warga negara yang baik, jika kita telah mengerti dan mengetahui nilai-

nilai yang terkandung dalam Pancasila hendaknya dilaksanakan dengan baik agar

terciptanya kondisi masyarakat yang aman, damai, tertib dan tentram.

Page 13: Makalah Pancasila Sebagai Sumber Nilai Dan Paradigma Pembangunan

DAFTAR PUSTAKA

- Setijo, Pandji. Pendidikan Pancasila. Grasindo,

- Listyarti, Retno. 2005.Pendidikan Kewarganegaraan SMA untuk kelasXI kurikulum

2004. Jakarta: Esis.Budiyanto.Abdul Karim,

- Aim. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan SMA untuk kelas XII kurikulum 2006.

Jakarta: Grafindo.

- Drs. Chotib, Drs. H. M. Djazuli, Drs. H. Tri Suharno, Drs. H. Suardi Abubakar, Drs.

H. Muchlis Catio, M.Ed. Kewarganegaraan 3 Menuju Masyarakat Madani. Yudhistira