makalah pancasila
TRANSCRIPT
MAKALAH
KEBEBASAN PERS DALAM KONSEPSI PANCASILA
PENYUSUN:
1. ADITYA MULA PUTRA 7101412263
2. ANDREW DIAN KN 7101412340
3. ARDI CAHYANTO 7101412359
4. RUDE RIZQY SAMUDRO 7101412356
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Istilah pers berasal dari kata persen bahasa Belanda atau press bahasa Inggris, yang
berarti menekan yang merujuk pada mesin cetak kuno yang harus ditekan dengan keras untuk
menghasilkan karya cetak pada lembaran kertas. Pers adalah lembaga sosial dan wahana
komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik yang meliputi mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam
bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk
lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang
tersedia.
Di masa Orde Baru pers diatur dengan Undang-undang No. 11 Tahun 1966, Undang-
undang No. 4 Tahun 1967 dan Undang-undang No. 21 Tahun 1982 yang merupakan produk
rezim Soeharto yang represif, sedangkan di era Reformasi setelah lengsernya Soeharto
kehidupan pers diberlakukan Undang-undang No. 40 Tahun 1999 tentang pers yang penuh
dengan euforia. Selama masa Orde Baru menghasilkan sistem pers yang otoriter dengan
kedok sistem pers Pancasila yaitu pers yang bebas dan bertanggung jawab, sehingga
akibatnya kebebasan pers sangat dikekang yaitu dengan cara breidel dan menjebloskan ke
penjara yang anti pemerintah. Di era Reformasi sistem pers menuju ke sistem pers liberal
yaitu dengan adanya euforia kebebasan yang kebablasan karena tidak ada lagi ketentuan
regulasi yang represif.
Di jaman sekarang ini perkembangan pers sudah sangat maju, mulai dari adanya
stasiun televisi, media cetak, majalah, tabloid dan media lainnya. Pancasila adalah dasar
filsafat kehidupan berbangsa dan bernegara, maka sudah seharusnya jika pers harus tetap
berdasarkan pada Pancasila. Tetapi, Seiring dengan berjalannya waktu, keberadaan pers di
Indonesia masa Orde Reformasi saat ini mulai kehilangan arahan dan pedoman. pers yang
ada saat ini justru banyak yang menyimpang dari Pancasila. Karena itulah dengan adanya
makalah ini, diharap dapat membantu memahami bagaimanya menjalankan kebebasan pers
yang benar, bertanggung jawab, dan tidak menyimpang dari Pancasila.
BAB II
RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja syarat-syarat pers yang bertanggung jawab kepada masyarakat?
2. Apa fungsi dan peranan pers di Indonesia?
3. Apa hubungan pers dengan sila-sila Pancasila?
4. Apakah kebebasan pers saat ini sudah sesuai dengan konsepsi Pancasila?
TUJUAN DAN MANFAAT MAKALAH
1. Mengetahui syarat-syarat pers yang bertanggung jawab.
2. Mengetahui dan memahami fungsi dan peranan pers di Indonesia.
3. Mengetahui hubungan pers dengan sila-sila Pancasila.
4. Mengetahui kebebasan pers saat ini.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Ada 5 syarat bagi pers yang bertanggung jawab kepada masyarakat, yaitu:
1. Media harus menyajikan berita-berita peristiwa sehari-hari yang dapat
dipercaya,lengkap dan cerdas dalam konteks yang memberikannya makna.
2. Media harus berfungsi sebagai forum untuk pertukaran komentar dan kritik.
3. Media harus memproyeksikan gambaran yang benar-benar mewakili dari kelompok-
kelompok konstituen dalam masyarakat.
4. Media harus menyajikan dan menjelaskan tujuan-tujuan dan nilai-nilai masyarakat.
5. Media harus menyediakan akses penuh terhadap informasi–informasi yang
tersembunyi pada suatu saat.
B. Dalam Undang-undang No. 40 Tahun 1999 Pasal 3 disebutkan mengenai fungsi pers,
dalam hal ini pers nasional. Adapun fungsi pers nasional adalah sebagai berikut :
a. Sebagai wahana komunikasi massa. Pers nasional sebagai sarana berkomunikasi
antarwarga negara, warga negara dengan pemerintah, dan antarberbagai pihak.
b. Sebagai penyebar informasi. Pers nasional dapat menyebarkan informasi baik dari
pemerintah atau negara kepada warga negara (dari atas ke bawah) maupun dari warga
negara ke negara (dari bawah ke atas).
c. Sebagai pembentuk opini. Berita, tulisan, dan pendapat yang dituangkan melalui pers
dapat menciptakan opini kepada masyarakat luas. Opini terbentuk melalui berita yang
disebarkan lewat pers.
d. Sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial serta sebagai
lembaga ekonomi.
Fungsi pers sebagai media informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol social :
Fungsi informasi, masyarakat berlangganan atau membeli surat kabar karena
memerlukan informasi mengenai berbagai hal.
Fungsi pendidikan, pers sebagai sarana pendidikan massa (mass education), memuat
tulisan tulisan yang mengandung pengetahuan sehingga masyarakat bertambah
pengetahuan dan wawasannnya.
Fungsi hiburan, hal yang bersifat menghibur sering di muat pers untuk mengimbangi
berita-berita berat (hard news) dan artikel-artikel yang berbobot.
Fungsi kontrol sosial, terkandung dalam makna demokratis yang didalmnya terdapat
unsur sosial participation, social responcibility, social support, social control.
Pers nasional sesuai dengan pasal 6 UU No. 40 Tahun 1999, menyebutkan peranan pers
sebagai berikut:
a. Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui keadaan negaranya;
b. Menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi, mendorong terwujudnya supremasi hukum,
hak asasi manusia, saling menghormati kebhinekaan;
c. Mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat, akurat, dan
benar;
d. Melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan
dengan kepentingan umum;
e. Memperjuangkan keadilan dan kebenaran.
C.
DAFTAR PUSTAKA
http://halil-materipkn.blogspot.com/2009/09/bab-3-peranan-pers.html
file:///D:/pancasila/makalah-kebebasan-pers_06%20baru.html