makalah pancasila

8
I. Latar Belakang Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka mencapai masyarakat adil yang berkemakmuran dan makmur yang berkeadilan. Dalam pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa tujuan negara adalah “melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kepada kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”. Tujuan pertama merupakan manifestasi dari negara hukum formal, sedangkan tujuan kedua dan ketiga merupakan manifestasi dari pengertian negara hukum material, yang secara keseluruhan sebagai manifestasi tujuan khusus. Sementara tujuan yang terakhir adalah perwujudan dari kesadaran suatu bangsa yang hidup di tengah- tengah pergaulan masyarakat internasional. Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam sila pancasila dikembangkan atas dasar ontomologis manusia, baik sebagai makhluk individu atau sosial. Nilai-nilai Pancasila harus dikembalikan kepada kondisi objektif masyarakat Indonesia. Maka dari itu, pancasila harus menjadi paradigma perilaku manusia Indonesia, termasuk dalam pembanguan nasionalnya. II. Rumusan Masalah 1. Bagaimana bentuk dan cara menerapkan pancasila dalam upaya pembangunan perekonomian Indonesia? 2. Bagaimana cara merealisasikan implementasi pancasila sebagai landasan hukum dan politik negara Indonesia?

Upload: lie-lhianna

Post on 03-Dec-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pancasila sebagai landasan pembangunan

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH PANCASILA

I. Latar Belakang

Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka mencapai masyarakat adil yang

berkemakmuran dan makmur yang berkeadilan. Dalam pembukaan UUD 1945 disebutkan

bahwa tujuan negara adalah “melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia,

memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan

ketertiban dunia yang berdasarkan kepada kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”.

Tujuan pertama merupakan manifestasi dari negara hukum formal, sedangkan tujuan kedua dan

ketiga merupakan manifestasi dari pengertian negara hukum material, yang secara keseluruhan

sebagai manifestasi tujuan khusus. Sementara tujuan yang terakhir adalah perwujudan dari

kesadaran suatu bangsa yang hidup di tengah-tengah pergaulan masyarakat internasional.

Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam sila pancasila dikembangkan atas dasar

ontomologis manusia, baik sebagai makhluk individu atau sosial. Nilai-nilai Pancasila harus

dikembalikan kepada kondisi objektif masyarakat Indonesia. Maka dari itu, pancasila harus

menjadi paradigma perilaku manusia Indonesia, termasuk dalam pembanguan nasionalnya.

II. Rumusan Masalah

1. Bagaimana bentuk dan cara menerapkan pancasila dalam upaya pembangunan

perekonomian Indonesia?

2. Bagaimana cara merealisasikan implementasi pancasila sebagai landasan hukum dan

politik negara Indonesia?

3. Bagaimana peran pancasila sebagai paradigma landasan pembangunan sosial budaya

negara Indonesia?

III. Pembahasan

Upaya Penerapan Pancasila sebagai Landasan Pembangunan Perekonomian

Hampir semua pakar ekonomi Indonesia memiliki kesadaran akan pentingnya moralitas

kemanusiaan dan ketuhanan sebagai landasan pembangunan ekonomi. Namun dalam praktiknya,

mereka tidak mampu meyakinkan pemerintah tentang konsep d yang sesuai dengan kondisi

Indonesia. Sangat disayangkan bahwa tidak sedikit pakar ekonomi Indonesia yang mengikuti

pendapat pakar barat tentang pembangunan ekonomi Indonesia.

Page 2: MAKALAH PANCASILA

Pandangan tentang merkantilisme melahirkan sistem ekonomi kapitalis pada akhir abad

18. Sedangkan pada abad 19 di Eropa lahir pemikiran baru sebagai reaksi dari sistem ekonomi

kapitalis yang dikenla dengan system ekonomi sosialis yang juga memperjuangkan nasib kaum

proletar yang ditindas oleh kaum kapitalis.

Sistem pertama mengutamakan individu, sistem kedua mengutamakan kepentingan orang

banyak. Manakah yang lebih penting?

Apabila dikaji secara kritis, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada suatu sistem pun

yang paling sempurna. Oleh karena itu menjadi sangat penting dan mendesak untuk

mengembangkan sistem ekonomi yang mendasarkan ada sistem moralitas dan humanistik

sehingga lahirlah sistem ekonomi yang berperikemanusiaan.

Sistem ini mendasarkan pada tercapainya kesejahteraan rakyat secara luas. Pembangunan

ekonomi bukan hanya mengejar pertumbuhan saja, melainkan untuk tujuan kemanusiaan yaitu

terciptanya kesejahteraan seluruh bangsa. Pemikiran ini melahirkan sistem ekonomi Indonesia

yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Dengan demikian, pembangunan ekonomi harus

mampu menghindarkan diri dari persaingan bebas, monopoli, dan bentuk lainnya yang dapat

menimbulkan penindasan, penderitaan dan kesengsaraan rakyat kecil.

Sesuai dengan paradigma pancasila,pengelolaan ekonomi Indonesia diserahkan kepada

tiga bentuk badan usaha yaitu :

1. Koperasi sebagai soko guru ekonomi indonesia merupakan badan usaha nonprofit

yang berpihak pada kepentingan rakyat kecil.

2. BUMN atau BUMD sebagai badan usaha yang berwenang mengelola sektor-

sektor ekonomi yang menguasai hajat hidup orang banyak.

3. Badan Usaha Swasta sebagai badan usaha profit millik perseroan atau kelompok

yangmengelola sektor ekonomi yang belum mampu ditangani oleh koperasi dan

atau BUMN/BUMD.

Apabila ketiga lembaga ini mampu melaksanakan tugasnya, maka bangsa Indoensia

masih memilki harapan bahwa ekonomi Indonesia akan mengalami kemajuan dan tingkat

Page 3: MAKALAH PANCASILA

stabilitas yang mantap, namun kenyataannya ketiga pengelola ekonomi ini belum berkembang

sesuai dengan yang diharapkan.

Upaya Penerapan Pancasila sebagai Landasan Pembangunan Hukum dan Politik

Pembangunan politik memilki dimensi yang strategis karena hampir semua kebijakan

publik tidak dapat dipisahkan darinya. Hal ini juga banyak menimbulkan kekecewaan

masyarakat, antara lain: (1) kebijakan hanya dibangun atas dasar kebijakan politik tertentu; (2)

kepentingan masyarakat kurang mendapat perhatian; (3) pemerintah dan elite politik kurang

berpihak pada masyarakat; (4) adanya tujuan tertentu untuk melanggengkan kekuasaan elite

politik.

Persoalan mengenai kemampuan dan kedewasaan rakyat dalam berpolitik menjadi

prioritas pembangunan bidang politik. Hal ini sesuai dengan kenyataan objektif bahwa manusia

adalah subjek negara dan karena pembangunan politik harus dapat meningkatkan harkat dan

martabat manusia. Namun cita-cita ini sulit diwujudkan karena tidak ada kemauan dari para elite

politik sebagai pemegang kebijakan politik.

Pembangunan politik semakin tidak jelas arahnya ketika terjadi banyak penyelewengan

dan tidak dapat ditegakkan oleh hukum. Apabila dianalisis, kegagalan tersebut dapat dijabarkan

yaitu:

1. Tidak jelasnya paradigma pembangunan politik dan hukum karena tidak adanya

blue print

2. Penggunaan pancasila sebagai paradigma pembangunan masih bersifat parsial

3. Kurang berpihak pada hakikat pembangunan politik dan hukum

Prinsip-prinsip yang kurang sesuai dengan nilai-nilai pancasila telah membawa implikasi

yang luas dan mendasar bagi kehidupan masyarakay Indonesia. Pembangunan bidang hukum

yang didasari pada nilai-nilai moral baru sebatas pada tataran filosofis dan konseptual. Hukum

nasional yang dikembangkan secara realistis jarang dapat terwujud karena setiap upaya

penegakan hukum dipengaruhi oleh keputusan politik. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa

Page 4: MAKALAH PANCASILA

pembangunan dibidang politik telah mengalami kegagalan. Hal ini kemungkinan besar akan

masih dapat diperbaiki untuk masa mendatang apabila para politikus dan aparat penegak hukum

di Indonesia tidak memandang pancasila sebelah mata, namun berupaya dan bekerja sama untuk

benar-benar menerapkannya secara nyata dalam setiap kebijakan yang mereka ambil untuk

bangsa dan negara ini; bukan memperlakukan pancasila seakan sebagai suatu peraturan tak

tertulis yang dapat mereka langgar begitu saja.

Upaya Penerapan Pancasila sebagai Landasan Pembangunan Sosial Budaya

Pembangunan sosial budaya harus dilaksanakan atas dasar kepentingan nasional yaitu

terwujudnya kehidupan masyarakat yang demokratis, tentram, aman, dan damai. Pemikiran

tersebut bukan berarti bangsa Indonesia harus steril dari pengaruh budaya asing. Artinya,

pengaruh budaya asing harus diterima apabila diperlukan dalam membangun masyarakat

Indonesia yang modern. Namun, perlu diingat bahwa masyarakat modern bukan berarti

masyarakat yang berbudaya Barat (westernisasi), melainkan masyarakat yang tetap berpijak pada

akar budayanya.

Berdasarkan pemikiran di atas, maka tidak berlebihan apabila Pancasila merupakan satu-

satunya paradima pembangunan bidang sosial budaya. Hal ini merupakan konsekuensi logis dari

kesepakatan bangsa Indonesia bahwa Pancasila merupakan kristlisasi nilai-nilai kehidupan

masyarakat Indonesia. Meskipun demikian, kita harus menyadari bahwa penggunaan Pancasila

sebagai paradigma pembangunan sosial budaya bukan satu-satunya jaminan mencapai

keberhasilan optimal.

Argumen di atas dapat dilihat dari keberhasilan masa Orde Baru dalam melaksanakan

pembangunan pada umumnya, bidang sosial budaya pada khususnya. Sekilas kita dapat

menyaksikan masyarakat yang tertib, aman, dan damai. Namun sebenarnya pemerintah Orde

Baru menanam bom yang siap meledak, serta menghancurkan masyarakat Indsonesia.

Kegagalan pembangunan bidang sosial budaya hampir serupa dengan kegagalan

pembangunan bidang politik. Orde Baru yang belum berhasil mewujudkan cita-citanya berganti

dengan masa reformasi. Akan tetapi, nyatanya perjuangan masa reformasi sering dimanfaatkan

oleh kepentingan politik tertentu, sehingga masa reformasi yang diharapkan dapat memperbaiki

bidang sosial budayapun belum dapat mencapai cita-citanya. Pertikaian antar kelompok yang

Page 5: MAKALAH PANCASILA

terjadi di berbagai wilayah Indonesia merupakan bukti kegagalan dalam membangun sistem

sosial budaya yang sesuai ddengan nilai-nilai kebenaran, serta harkat dan martabat manusia.

Oleh karena itu, nilai-nilai Pancasila harus dihayati dan diamalkan kembali agar dapat

menjadi dasar pembangunan bidang sosial budaya. Menurut Koentowijoyo, Pancasila sebagai

paradigma mempunyai ciri khas, seperti:

1. Universal karena mampu melepas simbol-simbol dari keterkaitan struktur

2. Transedental karena mampu meningkatkan derajat kemerdekaan manusia dan kebebasan

spiritual.

Atas dasar argumen di atas semua masyarakat dapat berpartisipasi secara rasional, proporsional

dan realistis dalam membangun tatanan sosial budaya. Akhirnya dalam rangka mewujudkan

tatanan kehidupan yang demokratis, aman, tentram, damai, adil, dan makmur menuntut

partisipasi dari seluruh komponen bangsa yang dilaksanakan atas nilai-nilai kebenaran.

IV. Kesimpulan

Berdasarkan pemikiran diatas, maka pembangunan nasional sebagai sarana untuk

mewujudkan tujuan nasional harus dikembalikan pada hakikat manusia yang monopluralis yang

memiliki ciri-ciri yaitu: (1) terdiri dari jiwa dan raga, (2) sebagai makhluk individual dan sosial,

serta (3) sebagai pribadi yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa.

Sebagai konsekuensi pemikiran diatas, maka pembangunan nasional harus meliputi aspek

jiwa, seperti akal, kehendak, raga (jasmani), pribadi, sosial, dan ke-Tuhanan yang terkristalisasi

dalam nilai-nilai pancasila. Dengan demikian pancasila dapat dijadikan tolak ukur atau

paradigma pembanguna nasional diberbagai bidang.