makalah p3k

6
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belajar merupakan aktifitas individu yang melakukan belajar, yaitu proses kerja faktor internal. Menurut Peaget belajar adalah proses penyesuaian atau adaptasi melalui asimilasi dan akomodasi antara stimulasi dengan unit dasar kognisi seseorang yang oleh Peaget menjadi schema. Menurut pandangan psikologi behavioristik merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika yang bersangkutan dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini yang penting dalam belajar adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Jika ditinjau dari konsep atau teori, teori behavioristik ini tentu berbeda dengan teori yang lain. Hal ini dapat kita lihat dalam pembelajaran sehari-hari dikelas. Ada berbagai asumsi atau pandangan yang muncul tentang teori behavioristik. Teori behavioristik memandang bahwa belajar adalah mengubah tingkah laku siswa dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dan tugas guru adalah mengontrol stimulus dan lingkungan belajar agar perubahan mendekati tujuan yang diinginkan, dan guru pemberi hadiah siswa yang telah mampu memperlihatkan perubahan bermakna sedangkan hukuman diberikan kepada siswa yang tidak mampu memperlihatkan perubahan makna. Oleh karenanya, dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Proses Pembelajaran Kimia kelompok kami menyusun makalah Teori Behaviorisme Classical Conditioning Pavlov yang juga dilatar belakangi oleh rasa ingin tahu kami yang ingin mengetahui lebih lanjut lagi tentang materi tersebut dan diharapkan tidak lagi muncul asumsi yang keliru tentang pendekatan behaviorisme tersebut, sehingga pembaca memang benar- benar mengerti apa dan bagimana pendekatan behaviorisme.

Upload: dian-agus-setyawati

Post on 26-Oct-2015

36 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

11

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH P3K

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Belajar merupakan aktifitas individu yang melakukan belajar, yaitu proses kerja faktor internal. Menurut Peaget belajar adalah proses penyesuaian atau adaptasi melalui asimilasi dan akomodasi antara stimulasi dengan unit dasar kognisi seseorang yang oleh Peaget menjadi schema. Menurut pandangan psikologi behavioristik merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika yang bersangkutan dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini yang penting dalam belajar adalah input yang berupa stimulus  dan output yang berupa respon.

Jika ditinjau dari konsep atau teori, teori behavioristik ini tentu berbeda dengan teori yang lain. Hal ini  dapat kita lihat dalam pembelajaran sehari-hari dikelas. Ada berbagai asumsi atau pandangan yang muncul tentang teori behavioristik. Teori behavioristik memandang bahwa belajar adalah mengubah tingkah laku siswa dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dan tugas guru adalah mengontrol stimulus dan lingkungan belajar agar perubahan mendekati tujuan yang diinginkan, dan guru pemberi hadiah siswa yang telah mampu memperlihatkan perubahan bermakna sedangkan hukuman diberikan kepada siswa yang tidak mampu memperlihatkan perubahan makna.

Oleh karenanya, dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Proses Pembelajaran Kimia kelompok  kami menyusun makalah Teori Behaviorisme Classical Conditioning Pavlov yang juga dilatar belakangi oleh rasa ingin tahu kami yang ingin mengetahui lebih lanjut lagi tentang materi tersebut dan diharapkan tidak lagi muncul asumsi yang keliru tentang  pendekatan behaviorisme tersebut, sehingga pembaca memang benar-benar mengerti apa dan bagimana pendekatan behaviorisme.

1.2 Rumusan Masalah1. Apa itu teori behaviorisme serta landasan filosofinya ?2. Bagaimana teori behaviorisme menurut Ivan Pavlov ?3. Bagaimana konsep Teori Pelaziman Klasik oleh Ivan Pavlov ?

1.3 Tujuan Penulisan1. Untuk mengetahui pengertian teori behaviorisme serta landasan fisosofinya2. Untuk mengetahui teori behaviorisme menurut Ivan Pavlov3. Untuk mengetahui konsep Teori Pelaziman Klasik oleh Ivan Pavlov

Page 2: MAKALAH P3K

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teori Behavioristik dan Landasan Filosofinya

Teori Belajar behavioristik adalah teori belajar yang menekankan pada tingkah laku manusia sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon. Teori Behavioristik merupakan sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner. Kemudian teori ini berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap pengembangan teori pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar.  Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon.         

Stimulus adalah segala hal yang diberikan oleh guru kepada pelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati adalah stimulus dan respon. Oleh karena itu sesuatu yang diberikan oleh guru (stimulus) dan sesuatu yang diterima oleh pelajar (respon) harus dapat diamati dan diukur. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal penting untuk melihat perubahan tingkah laku tersebut terjadi atau tidak.Terdapat beberapa pandangan tokoh-tokoh tentang pendekatan behaviorisme yang dikemukakan oleh beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut.

1. Pavlov2. Thorndike 3. Watson 4. Clark Hull 5. Edwin Guthrie, dan 6. Skiner

Masing-masing tokoh memberikan pandangan tersendiri tentang apa dan bagaimana behavoristik tersebut.

Page 3: MAKALAH P3K

2.2 Teori Behaviorisme Menurut Ivan Pavlov

Teori ini mengatakan bahwa setiap rangsangan akan menimbulkan gerak balas. Gerak balas ialah apa sahaja tingkah laku yang timbul akibat daripada rangsangan. Manakala rangsangan pula adalah apa sahaja bentuk tenaga yang menimbulkan gerak balas pembelajaran boleh berlaku akibat kaitan di antara rangsangan dengan gerak balas. Rangsangan juga boleh dikaitkan dengan satu rangsangan yang lain untuk mendatangkan pembelajaran. Pembelajaran yang berlaku karena perkaitan di namakan pelaziman manakala pembelajaran akibat dari perkaitan dua rangsangan di namakan pelaziman klasik ( Classical Conditioning )

Sebagai contoh apabila guru memberikan arahan supaya murid mengangkat tangan, maka murid dengan cepat akan mengangkat tangannya. Arahan ialah rangsangan, manakala tindakan mengangkat tangan ialah gerak balas. Hasil daripada kajiannya, Pavlov berpendapat bahwa pembelajaran boleh berlaku kesan daripada kaitan antara rangsangan dengan gerakbalas. Pembelajaran yang berlaku melalui perkaitan tersebut dinamakan sebagai pelaziman dan pembelajaran yang berlaku akibat dua ransangan ini dikenali sebagai pelaziman klasik. Pelaziman klasik ini termasuklah mengaitkan simbol-simbol dengan apa yang dilambangkan, mengaitkan nama dengan watak, mengaitkan istilah teknik di dalam fisik dengan apa yang dimaksudkan atau mengaitkan tarik dengan peristiwaMenurut Ragbir Kaur Joginder Singh (2010), beliau menyatakan bahawa terdapat tiga prinsip asas di dalam eksperimen Ivan Pavlov. Prinsip tersebut ialah:

1. Setiap rangsangan akan menimbulkan gerak balas2. Pembelajaran berlaku akibat kaitan antara rangsangan dan gerak balas3. Pembelajaran yang berlaku akibat perkaitan di antara dua rangsangan

dinamakan pelaziman

2.3 Teori pelaziman klasik ( Classical Conditioning ) Ivan Pavlov

Teori pelaziman klasik adalah tentang tingkah laku pembelajaran yang telah dipelopori oleh Ivan Pavlov ( 1849-1936). Pada tahun 1980-an. Pavlov mengkaji fungsi pencernaan pada anjing dengan melakukan pemerhatian pada kelenjar air liur. Dengan cara itu, beliau dapat mengumpulkan, menyukat dan menganalisis air liur hewan itu dan bagaimana ia dapat diberikan makanan pada keadaan yang berbeda. Beliau sadar anjing akan mengeluarkan air liur sebelum makanan sampai ke mulutnya dan mencari hubungan timbal balik antara air liur dengan aktiviti perut. Pavlov hendak melihat rangsangan luar dapat mempengaruhi proses ini.

Oleh itu contoh paling awal dan terkenal bagi pelaziman klasik melibatkan pelaziman air liur pada anjing kajian Pavlov. Berikut adalah tahap-tahap eksperimen dan penjelasan:

Page 4: MAKALAH P3K

Pertama, apabila anjing diberikan makanan (Ransangan Tidak Terlazim – RTT ) maka secara refleks anjing akan mengeluarkan air liur( Gerakbalas Tidak Terlazim – GTT. ).

Kedua, Jika lonceng dibunyikan ( Ransangan neutral – RN ) maka anjing tidak memberi respon atau mengeluarkan air liur.

Ketiga, Dalam eksperimen ini anjing diberikan makanan (Ransangan TidakTerlazim – RTT ) setelah mendengar bunyi loceng (Ransangan Terlazim – RT ) terlebih dahulu, anjing akan mengeluarkan air liur akibat pemberian makanan.

Keempat. Setelah perlakuan ini dilakukan secara berulang-ulang, makaketika anjing mendengar bunyi loceng (Ransangan Terlazim – RT ) tanpa diberikanmakanan, secara automatik anjing akan memberikan respon berupa keluarnya airliur dari mulutnya ( GerakbalasTerlazim – GT ).

Dalam eksperimen ini menunjukkan bagaimana cara untuk membentuk perilaku anjing agar ketika mendengar bunyi loceng ia akan memberi respon dengan mengeluarkan air liur walapun tanpa diberikan makanan. Karena pada awalnya anjing tidak memberi respon apapun ketika mendengar bunyi loceng. Jika anjing secara terus menerus diberikan ransangan berupa bunyi loceng dan kemudian mengeluarkan air liur tanpa diberikan sebuah hadiah berupa makanan.

Maka kemampuan stimulus terkondisi (bunyi bel) untuk menimbulkan respons (air liur) akan hilang. Hal ini disebut dengan extinction atau penghapusan.Pavlov mengemukakan empat peristiwa eksperimental dalam proses akuisisi dan penghapusan sebagai berikut:

Konsep Keterangan Ransangan tidak terlazim sesuatu yang mampu menghasilkan suatu gerak balas. Contoh: makanan Gerak balas tidak terlazim sesuatu yang dihasilkan oleh sesuatu rangsangan. Contoh: lelehan air liur Ransangan terlazim ransangan yang baru yang diberi bersama ransangan lama. Contoh: loceng Gerak balas terlazim Gerak balas yang dihasilkan oleh ransangan baru setelah dipadankan dengan ransangan lama. Contoh: lelehan air liur

Dalam eksperimen ini menunjukkan bagaimana cara untuk membentuk perilaku anjing agar ketika mendengar bunyi loceng ia akan memberi respon dengan mengeluarkan air liur walapun tanpa diberikan makanan. Kerana pada awalnya anjing tidak memberi respon apapun ketika mendengar bunyi loceng. Jika anjing secara terus menerus diberikan ransangan berupa bunyi loceng dan kemudian mengeluarkan air liur tanpa diberikan sebuah hadiah berupa makanan. Maka kemampuan stimulus terkondisi (bunyi bel) untuk menimbulkan respons (air liur) akan hilang. Hal ini disebut dengan extinction atau penghapusan.

DAFTAR PUSTAKA

Page 5: MAKALAH P3K

Daulay, Syahnan. 2011. Pemerolehan dan Pebelajaran Bahasa. Bandung. Citapustaka Media PerintisBrown. Douglas. 2008. Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa. http://peoplelearn.homestead.com/psychlearncontent2a.html,http://teori behavioristik versi Ivan Pavlov. html