makalah oceano
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar, dengan garis pantai
terpanjang di dunia, yaitu sekitar 81.000 km, serta mempunyai sumberdaya
pantai dan pesisir yang sangat luas, yaitu sekitar 24,6 juta hektar (Bunasor,
1992). Sumberdaya alam dan jumlah penduduk yang besar merupakan faktor
penting sebagai modal dasar pembangunan nasional. Wilayah pesisir adalah
suatu jalur yang saling berpengaruh antara darat dan laut, yang memiliki ciri
geosfer yang khusus, ke arah darat dibatasi oleh pengaruh sifat-sifat fisik laut
dan sosial ekonomi bahari, sedangkan ke arah laut dibatasi oleh proses alami
serta akibat kegiatan manusia terhadap lingkungan di darat (Bakosurtanal,
1990).
Perairan wilayah pantai merupakan salah satu ekosistem yang sangat
produktif di perairan laut. Ekosistem ini dikenal sebagai ekosistem yang
dinamik dan unik, karena pada daerah ini terjadi pertemuan tiga kekuatan
yang berasal dari daratan, perairan laut, dan udara. Ekosistem pantai
mempunyai berbagai sumberdaya alam yang berpotensi untuk dikembangkan.
Karena sebagai ekosistem yang memiliki kemelimpahan dan keanekaragaman
hayati yang tinggi, memungkinkan manusia untuk memanfaatkan,
mengeksploitasi dan membudidayakan sumberdaya hayati yang ada tersebut.
Berdasarkan prespektif produktivitas biologik, wilayah pesisir mendapat
sebutan sebagai “parabolik domain” karena mempunyai produktivitas paling
tinggi, namun demikian juga rentan dan berpeluang mendapat tekanan dari
darat maupun dari laut.
Pantai Selatan Yogyakarta merupakan daerah kritis, namun wilayah ini
mampu menyumbangkan sejumlah sumberdaya berupa lahan pertanian,
perikanan, kehutanan, pariwisata, industri kecil, dan perdagangan (Husni,
1995). Melalui pembangunan yang terpadu sumberdaya dapat dialokasikan
secara efisien, sehingga tercipta pembangunan yang lestari dan berwawasan
lingkungan. Pembangunan berkelanjutan pada dasarnya merupakan suatu
Potensi Sumber Daya Pantai Kukup
2
strategi pembangunan yang memanfaatkan ekosistem dan sumberdaya alam
yang sedemikian rupa, sehingga dapat memberikan manfaat secara optimal
bagi manusia tanpa merusak atau mengurangi kemanfaatannya bagi generasi
yang akan datang (Dahuri, 1992).
Selama ini, pemanfaatan kawasan pantai umumnya terbatas pada
pengembangan tegalan atau obyek wisata. Sumberdaya alam yang terdapat di
pantai dan laut adalah modal dasar yang memberikan kehidupan bangsa di
segala bidang. Oleh sebab itu, pendayagunaan daerah pantai dan laut perlu
ditingkatkan tanpa merusak mutu dan kelestarian lingkungan hidup.
Pantai di Kabupaten Gunungkidul merupakan daerah yang memiliki
karakteristik yang sangat khas dan berbeda dengan daerah lainnya. Wilayah
karst yang terkenal tandus memiliki pantai yang juga memiliki sifat karst
menyimpan banyak potensi untuk berbagai kegiatan ekonomi. Pantai karst di
Kabupaten Gunungkidul tepatnya Pantai Objek Wisata Baron, Kukup,
Sepanjang, Drini, Krakal, Ngandong, dan Sundak memiliki persamaan dalam
hal kondisi geologi, genesa, dan proses pembentukan morfologi pantai,
namun demikian untuk setiap pantainya memiliki karakteristik lingkungan
pantai yang berbeda-beda. Perbedaan karakteristik lingkungan terutama pada
perbedaan bentuk pantai dan diameter butir sedimen, perbedaan ini juga harus
diketahui kaitannya dengan kondisi gelombang, arus laut, suhu, salinitas, dan
pH laut pada masing-masing pantainya.
Dengan mengetahui kaitan antara kondisi fisik dan kimia pantai, maka
kelak juga diketahui potensi masing-masing pantai. Dengan demikian
diharapkan pemerintah dan penduduk daerah tersebut dapat membangun dan
mengembangkan kemampuan ekonomi disesuaikan dengan kondisi
lingkungannya, berkelanjutan dengan memperhatikan kondisi dan menjaga
keseimbangan lingkungan hidup.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Kondisi Alam di Pantai Kukup?
2. Bagaimana Potensi Sumber Daya Alam di Pantai Kukup?
Potensi Sumber Daya Pantai Kukup
3
3. Bagaimana Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam di Pantai
Kukup?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui kondisi sumber daya alam di pantai selatan.
2. Mengetahui potensi sumber daya alam di pantai selatan.
3. Mengetahui pemanfaatan sumber daya alam di pantai selatan.
D. Manfaat Penulisan
Penulisan makalah ini memiliki beberapa manfaat. Adapun manfaatnya
adalah sebagai berikut :
1. Bagi penulis
a) Menambah keilmuan dan wawasan mengenai kondisi sumber daya alam
di pantai selatan.
b) Mengetahui kegunaan sumber daya alam di pantai selatan sehingga
dapat dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari.
2. Bagi pembaca
a) Memberikan pengetahuan dan gambaran kepada para pembaca
mengenai kondisi sumber daya alam di pantai selatan saat ini.
b) Menawarkan solusi untuk meminimalisasi permasalahan kelangkaan
sumber daya alam di pantai selatan.
Potensi Sumber Daya Pantai Kukup
4
BAB II
TELAAH PUSTAKA
A. PANTAI
Pantai adalah sebuah bentuk geografis yang terdiri dari pasir, dan
terdapat di daerah pesisir laut. Daerah pantai menjadi batas antara daratan dan
perairan laut.Panjang garis pantai ini diukur mengelilingi seluruh pantai yang
merupakan daerah territorial suatu Negara.Pengertian dari definisi pantai atau
pesisir dibedakan menjadi dua, yaitu untuk keperluan pengelolaan secara
regional dipakai pesisir namun untuk pengeloaan lokal, misalnya pengamatan
maka dipakai kata pantai. (Robert J. Kodoatie&Roestam Syarief, 2010:329)
Pesisir atau pantai merupakan suatu kesatuan, dimana keduanya
mempunyai pngertian yang sama. Pada daerah pantai secara umum meliputi
estuary, kepualauan, terumbu karang, rawa pantai, bukit pantai (sand dune)
dan lagoon.Yang dimaksud pesisir atau pantai yaitu suatu daerah yang berada
di tepi laut sebatas antara surut terendah dan pasang tertinggi.Dimana di
daerah pantai ini terdiri atas daratan dan perairan.
Pada daerah pantai ini masing-masing wilayahnya masih dipengaruhi
oleh aktivitas darat (dilakukan di daerah perairan) serta aktivitas marin
(dilakukan di daerah daratan), sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua
daerah tersebut saling memiliki ketergantungan satu sama lain, atau dapat
juga diartikan saling mempengaruhi. Sedangkan yang dimaksud dengan
sempadan adalah yang berada di sepanjang pantai dimana pada daerah ini
dimanfaatkan untuk pengamanan dan pelestarian pantai, sehingga dapat
disimpulkan bahwa kedua daerah tersebut saling memiliki ketergantungan
satu sama lain, atau dapat juga diartikan saling mempengaruhi. Sedangkan
yang dimaksud dengan sempadan adalah yang berada di sepanjang pantai
dimana pada daerah ini dimanfaatkan untuk pengamanan dan pelestarian
pantai (Yuwono, 1990; Triatmodjo, 1999 dalam Robert J. Kodoatie&Roestam
Syarief, 2010:317).
Bird (1984) mendifinisikan pantai sebagai shore, beach dan coast.
Tidak semua pantai terdiri atas pasir. Terdapat pula pantai dengan gelombang
Potensi Sumber Daya Pantai Kukup
5
dan arus pantainya sangat kuat sehingga pasir yang hanyut lebih cepat
daripada pasir yang terbawa ke pinggir pantai, yang meninggalkan kerikil dan
batuan hasil pengikisan oleh laut. Di beberapa tempat, pantai merupakan
campuran kerikil dan pasir ketika gelombang tidak cukup kuat untuk
menghanyutkan semua pasir yang ada di pantai (Sullivan, 2001).
B. SUMBER DAYA ALAM
Sumber daya alam (SDA) adalah segala sesuatu yang muncul secara
alami yang dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia pada
umumnya. Yang tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti
hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik, seperti
minyak bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air, dan tanah. Inovasi teknologi,
kemajuan peradaban dan populasi manusia, serta revolusi industri telah
membawa manusia pada era eksploitasi sumber daya alam sehingga
persediaannya terus berkurang secara signifikan, terutama pada satu abad
belakangan ini. Sumber daya alam mutlak diperlukan untuk menunjang
kebutuhan manusia, tetapi sayangnya keberadaannya tidak tersebar merata dan
beberapa negara seperti Indonesia, Brazil, Kongo, Sierra Leone, Maroko, dan
berbagai negara di Timur Tengah memiliki kekayaan alam hayati atau
nonhayati yang sangat berlimpah. Indonesia, salah satu negara dengan
kekayaan sumber daya alam hayati dan nonhayati terbesar di dunia.
Pada umumnya, sumber daya alam berdasarkan sifatnya dapat
digolongkan menjadi SDA yang dapat diperbaharui dan SDA tak dapat
diperbaharui. SDA yang dapat diperbaharui adalah kekayaan alam yang dapat
terus ada selama penggunaannya tidak dieksploitasi berlebihan. Tumbuhan,
hewan, mikroorganisme, sinar matahari, angin, dan air adalah beberapa contoh
SDA terbaharukan. Walaupun jumlahnya sangat berlimpah di alam,
penggunannya harus tetap dibatasi dan dijaga untuk dapat terus berkelanjutan.
SDA tak dapat diperbaharui adalah SDA yang jumlahnya terbatas karena
penggunaanya lebih cepat daripada proses pembentukannya dan apabila
digunakan secara terus-menerus akan habis. Minyak bumi, emas, besi, dan
berbagai bahan tambang lainnya pada umumnya memerlukan waktu dan proses
Potensi Sumber Daya Pantai Kukup
6
yang sangat panjang untuk kembali terbentuk sehingga jumlahnya sangat
terbatas, minyak bumi dan gas alam pada umumnya berasal dari sisa-sisa
hewan dan tumbuhan yang hidup jutaan tahun lalu, terutama dibentuk dan
berasal dari lingkungan perairan. Perubahan tekanan dan suhu panas selama
jutaaan tahun ini kemudian mengubah materi dan senyawa organik tersebut
menjadi berbagai jenis bahan tambang tersebut.
Lautan yang berbatasan dengan daratan biasanya mempunyai sumber
perikanan yang berpotensial tinggi. Dari jumlah seluruh daerah lautan, hanya
8% saja yang merupakan daerah continental shelf dan hampir seluruh produksi
dunia berasal dari daerah ini. Daerah-daerah upwelling dimana airnya kaya
akan nutrien merupakan suatu daerah yang penting.
Hampir seluruh mineral-mineral yang berasal dari lautan mempunyai
sifat tidak dapat diperbaharui (non-renewable). Dengan kata lain bahwa
sebenarnya mereka ini dapat diperbaharui secara lambat sekali, tetapi jumlah
yang dieksploitasi jauh melebihi dari kemampuan mereka untuk membentuk
diri kembali. Akibatnya kita melihat seolah-olah mereka merupakan jenis
mineral yanng tidak dapat diperbaharui lagi. Sebagai contoh, beberapa sumber
alam hanya dapat dieksploitasi dalam jangka waktu yang terbatas saja sampai
akhirnya akan habis dipakai sama sekali. Minyak bumi adalah termasuk
golongan mineral semacam ini. Oleh karena itu, manusia dipaksa untuk
mencari bentuk sumber energi yang lain. Pengaturan pemakaian sumber alam
yang ada tampaknya secara esensial harus dlakukan berhati-hati. Walaupun
demikiam sedikit terbukti bahwa manusia memperhatikan hal tersebut secara
serius dengan cara mengurangi kebutuhan mereka akan bahan-bahan dari alam
ini untuk waktu yang akan datang.
Sumber alam seperti persediaan ikan mempunyai persoalan yang
berbeda. Mereka ini termasuk sumber alam yang bersifat dapat diperbaharui
(renewable). Dengan kata lain, bahwa melalui pengelolaan yang benar,
populasi ikan dapat dimanfaatkan tanpa harus mengurasnya sampai habis.
Over-fishing adalah suatu cara penangkapan ikan secara terus-menerus yang
dapat mengakibatkan suatu efek yang membahayakan bagi persediaan ikan.
Hal tersebut dapat ditinjau dalam dua cara penangkapan yang berbeda.
Potensi Sumber Daya Pantai Kukup
7
Pertama, menangkap ikan-ikan yang berukuran besar saja dari suatu populasi
akan menyebabkan turunnya ukuran ikan secara perlahan-lahan. Akibatnya
para nelayan akan menangkap ikan yang rata-rata berukuran kecil, sehingga
mereka harus membutuhkan upaya yang lebih besar. Kedua, penangkaan yang
intensif dapat mengakibatkan turunnya jumlah hasil tangkapan secara
keseluruhan dan hal ini uga memaksa para nelayan untuk menaikkan usaha
mereka agar dapat menjaga jumlah hasil tangkapan yang sama. Dalam keadaan
yang terlalu ekstrim penangkapan ikan yang intensif menyebabkan kerusakan
stok ikan secara total. (Sahala Hutabarat&Stewart M. Evans, 1985).
Potensi Sumber Daya Pantai Kukup
8
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kondisi Alam Pantai Kukup.
Pantai kukup terletak di Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari,
Gunungkidul Yogyakarta. Dengan hamparan pasir putih yang merupakan ciri
khas pantai-pantai di pesisir selatan Pulau Jawa, Pantai Kukup menyajikan
suatu pemandanngan yang begitu asri. Di Pantai Kukup ada sebuah karang
yang menjorok ke laut terpisah dari daratan dengan jembatan yang terbentang.
Yang menjadi karakteristik pantai kukup adalah banyaknya kapal-kapal para
nelayan yang sedang berlabuh setelah melaut. Pantai yang terletak di
Yogyakarta ini yang masih satu garis pantai dengan pantai Sundak juga
menjadi daya tarik para wisatawan domestik maupun wisatawan asing. Disini
ada wilayah dangkal dan wilayah dalam untuk bermain. Wilayah dangkal
dengan ombak yang kecil nyaman untuk arean bermain anak-anak. Sedangkan
anak-anak muda dan dewasa lebih seru di wilayah dalam. Para wisatawan
disini lebih banyak menikmati keindahannya dengan bermain air sambil
mencari kerang. Kerang-kerang yang didapatkan dapat dijadikan sebagai
hiasan. Pantai yang menjadi tujuan utama berekreasi baik dari sisi keluarga dan
anak-anak muda itu yang mebuat pantai tidak sepi. Apalagi pada hari libur
besar, pantai kukup banyak sekali pengunjungnya. Hal ini dapat menambah
penghasilan pemerintah setempat dan menambah rejeki masyarakat setempat.
Gambar 1. Karang di Pantai Kukup
Potensi Sumber Daya Pantai Kukup
9
Pantai kukup juga merupakan pantai dengan konservasi rumput laut
dan terumbu karang. Konservasi rumput laut yang ada di pantai kukup terletak
di sepanjang pantai yaitu sekitr 1 km, dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar
untuk mata pencaharian mereka sehari-hari. Selain konservasi rumput laut, di
sana juga terdapat konservasi terumbu karang yang mana dilakukan oleh
mahasiswa UGM. Di Pantai Kukup ada sebuah karang yang menjorok ke laut
terpisah dari daratan dengan jembatan yang terbentang bernama Pulau Jumino.
Gambar 2. Kondisi Topografi Pantai Kukup
Pantai Kukup memiliki topografi yang tergolong berombak
(undulating) dengan kemiringan lereng pantai atau gisik sebesar 6,74° atau
11,8% yang termasuk ke dalam kelas lereng datar bergelombang. Pantai Kukup
memiliki jenis batuan gamping dengan tingkat pelapukan fisik sedang hingga
kuat. Dengan jenis batuan dasar berupa gamping, tanah yang terbentuk di
pantai ini termasuk jenis Mediteran. Lebar sedimen pada Pantai Kukup adalah
18,5 meter, dan jangkauan pasang surut litoral pada pantainya 18,4 meter.
Jangkauan pasang surut litoral sangat pendek jika dibandingkan dengan Pantai
Baron, hal ini disebabkan oleh lereng Pantai Kukup yang curam.
Potensi Sumber Daya Pantai Kukup
10
Gambar 3. Kondisi Gelombang di Pantai Kukup
Energi gelombang pada Pantai Kukup adalah 3560 joule termasuk ke
dalam kelas energi gelombang kuat. Energi gelombang tersebut berasal dari
hempasan gelombang laut yang pecah di pantai pada breaker zone, akibat
gelombang, arus laut dan kecepatan anginnya sebesar 69 meter perdetik.
Berdasarkan hasil perhitungan nilai indeks hempasan gelombang (K), maka
diketahui bahwa gelombang laut pada Pantai Kukup memiliki nilai 0,002
termasuk tipe surging, karena nilainya kurang dari 0,003.
Gambar 4. Hamparan Pasir Putih di Pantai Kukup
Pantai Kukup memiliki diameter butir sedimen sebesar 1,225 mm
dengan warna sedimen yang cerah, butir sedimen Pantai Kukup termasuk
Potensi Sumber Daya Pantai Kukup
11
kedalam jenis sedimen pasir sangat kasar yaitu Φ = -0.293 (skala Wenthworth).
Warna butir sedimen yang cerah diakibatkan karena tidak adanya muara sungai
pada pantai Kukup, hal ini menunjukkan bahwa butir sedimen dari Pantai
Kukup berasal dari kikisan dasar laut. Terdapat butir sedimen yang berwarna
hitam namun jumlahnya sangat sedikit (minoritas). Hal ini disebabkan sampel
sedimen tersebut diambil dekat dengan karang pantai. Hal ini juga
menunjukkan bahwa butir sedimen yang dekat dengan cliff berasal dari hasil
kikisan tebing pantai tersebut.
Berdasarkan pengambilan sampel air laut di sekitar pantai Kukup,
maka didapatkan salinitas air laut sekitar 33 ‰. Suhu air laut di perairan pantai
Kukup berkisar antara 32 – 35˚ C. Suhu air perairan yang terlindung oleh
pulau-pulau karang lebih rendah dibanding dengan suhu air di perairan yang
terbuka. Derajat keasaman air laut di perairan pantai Kukup adalah sebesar 9.
Di Pantai Kukup terdapat pulau karang dan memiliki karang yang
menempel tepat pada pinggir pantainya. Pemanfaatan pantai sebagai kawasan
tujuan pariwisata juga dapat dimanfaatkan penduduk dengan menyediakan
fasilitas penunjang pariwisata seperti penginapan, restoran atau rumah makan,
tempat belanja souvenir pantai, serta show room ikan hias. Banyak nelayan di
pantai Kukup yang sengaja menangkap biota laut yang terjebak di karang-
karang ketika pantai surut. Biasanya biota ini memiliki kondisi fisik yang
cantik dengan warna-warna yang bervariasi seperti ikan, bintang laut, dan bulu
babi.
Selain pemanfaatan pantai sebagai tujuan pariwisata, dan ikan hias
laut, pantai Kukup juga dapat dimafaatkan sebagai sumber budidaya rumput
laut. Pantai Kukup yang memiliki karang yang menempel dengan pantai
menjadi habitat yang baik bagi rumput laut didukung pula dengan kondisi
kimia air laut pada pantai ini yang cocok untuk budidaya rumput laut. Namun
pemanfaatan rumput laut saat ini tidak maksimal, dan pemanenannya masih
menggunakan alat yang dapat merusak substratnya yaitu karang. Oleh karena
itu hendaknya pemafaatan pantai sebagai budidaya rumput laut dapat
diusahakan agar lebih maksimal lagi dengan menerapkan metode pengembagan
Potensi Sumber Daya Pantai Kukup
12
budidaya rumput laut dengan alat pemanen yang tidak merusak karang sebagi
substrat rumput lautnya.
B. Potensi Sumber Daya Alam Di Pantai Kukup.
Potensi dan permasalahan wilayah pesisir telah banyak dikemukakan
oleh para pakar kelautan dan pesisir. Issue – issue permasalahan wilayah
pesisir secara global berdasarkan hasil kajian di berbagai wilayah pesisir di
dunia dikemukakan oleh Robert Kay (1999). Pokok permasalahan dalam
pengelolaan wilayah pesisir menurutnya adalah sebagai berikut : pertumbuhan
penduduk khususnya di negara miskin dan berkembang, pemanfaatan wilayah
pesisir, dampak lingkungan dari kegiatan manusia dan kelemahan
administratif. Permasalah wilayah pesisir yang dikemukakan oleh Rohmin
Dahuri (2001) merupakan permasalah umum wilayah pesisir yang
banyak dijumpai di Indonesia. Dikemukakan bahwa permasalah wilayah
pesisir meliputi : pencemaran, kerusakan habitat pantai, pemanfaatan sumber
daya yang berlebihan, abrasi pantai, konversi kawasan lindung dan bencana
alam. Permasalah-permasalahan tersebut sebagian besar diakibatkan oleh
aktivitas kegiatan manusia baik yang tinggal dalam kawasan maupun yang
berada diluar kawasan.
Hutan mangrove merupakan tipe hutan khas tropika yang tumbuh di
sepanjang pantai atau muara sungai. Kehidupan tumbuhan ini sangat
dipengaruhi oleh suplai air tawar dan salinitas, pasokan nutrien dan stabilitas
substrat. Hutan mangrove banyak dijumpai di pantai yang landai dengan muara
sungai yanng berlumpur dengan kondisi perairan yang tenang dan terlindungi
dari ombak. Arti penting hutan mangrove adalah sebgai sumber makanan bagi
berbagai macam hewan laut. Sistem perakaran yang kokoh akan melindungi
pantai dari erosi, gelombang angin, dan ombak. Hutan mangrove juga
merupakan daerah asuhan (nursery ground) dan pemijahan (spawning ground)
bagi udang, ikan dan kerang-kerangan.
Padang lamun merupakan tumbuhan yang hidup terbenam di perairan
dangkal yang agak berpasir. Secara ekologis padang lamun memiliki beberapa
fungsi penting bagi daerah pesisir yaitu: sumber utama produksi primer,
sumber makanan penting bagi organisme, dengan sistem perakaran yang rapat
Potensi Sumber Daya Pantai Kukup
13
menstabilkan dasar perairan yang lunak, tempat berlindung organisme, tempat
pembesarab bagi beberapa spesies, sebagai peredam arus gelombang dan
sebagai tudung pelindung panas matahari. Kehidupan padang lamun sangat
dipengaruhi oleh kondisi kecerahan air laut, temperatur air laut, salinitas,
substrat dan kecepatan arus.
Terumbu karang (coral reef) merupakan ekosistem khas di daerah
tropis. Terumbu karang terbentuk dari endapan-endapan massif tertama
kalsium karbonat yang dihasilkan oleh organisme karang, alga berkapur dan
organisme lain yang mengeluarkan kalsium karbonat (Nybakken, dalam
Dahuri, 2001). Ekosistem terumbu karang memiliki produktivitas organik yang
tinggi dan kaya akan keragaman spesies penghuninya seperti ikan karang.
Terumbu karang nerupakan ekosistem pesisir yang memiliki nilai estetika yang
sangat tinggi. Terumbu karang juga berfungsi sebagai pelindung ekosistem
pesisir dan laut dari tekanan gelombang. Keberadaan terumbu karang sangat
ditentukan oleh kondisi kecerahan perairan, temperatur, salinitas, kecepatan
arus air, sirkulasi dan sedimentasi.
Estuaria adalah teluk di pesisir yang sebagian tertutup, tempat air
tawar dan air laut bercampur. Kebanyakan estuaria didominasi oleh substrat
berlumpur yang kaya bahan organik dan menjadi cadangan makanan utama
bagi organisme estuaria. Karena merupakan kawasan pertemuan antara air laut
dan air tawar, maka organisme dan tumbuhan yang berkembang di estuaria
relatif sedikit.
Pantai pasir terdiri dari kwarsa dan feldspar, yang merupakan sisa-sisa
pelapukan batuan di gunung yang dibawa oleh aliran sungai. Pantai pasir
lainnya terbentuk oleh rombakan pecahan terumbu karang yang diendapkan
oleh ombak.Partikel yang kasar menyebabkan hanya sebagian kecil bahan
organik yangterserap sehingga organisme yang hidup di pantai berpasir relatif
sedikit. Meskipun demikian pantai berpasir sering dijadikan beberapa biota
(seperti penyu) untuk bertelur. Parameter utama dari pantai berpasir adalah
pola arus yang mengangkut pasir, gelombang yang melepas energinya dan
angin yangmengangkut pasir ke arah darat.
Potensi Sumber Daya Pantai Kukup
14
Pantai Berbatu (Rocky Beach) merupakan pantai dengan batu-batu
memanjang ke laut dan terbenam di air. Batuan yang terbenam ini menciptakan
zonasi kehidupan organisme yang menempel di batu karena pengaruh pasang.
Parameter utama yang mempengaruhi pantai berbatu adalah pasang laut dan
gelombang laut yang mengenainya.
Pulau-pulau Kecil (Small Island) merupakan pulau yang berukuran
kecil yang secara ekologis terpisah dengan pulau induknya. Pulau kecil ini
akan memiliki karakteristik ekologi yang bersifat insular karena terisolasi
dengan pulau induknya.
Di Pantai Kukup ditemukan 163 jenis ikan hias berdasarkan nama
ilmiahnya, sedangkan berdasarkan nama lokal dikelompokan dalam 46
golongan. Ikan hias ini mencakup semua jenis ikan kecil dan anak ikan (yang
masih kecil) yang ditangkap penduduk setempat dan dijual kepada wisatawan.
Jenis ikan hias yang banyak diminati pengunjung adalah kepe, kerapu, dan
keling. Ikan-ikan kecil ini terjebak dalam kubangan-kubangan air yang
terbentuk ketika air laut surut.
C. Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam Di Pantai Kukup.
Menurut UU No.5/1983 sumber daya alam laut dibagi atas dua
kelompok, yakni sumber daya alam hayati dan non-hayati. Ikan adalah sumber
daya alam hayati yang paling dominan di ZEEI. Disamping banyak pula ragam
kekayaan alam hayati lain yang dapat dimanfaatkan untuk konsumsi dalam
negeri mau pun untuk ekspor. Sayangnya tingkat pemanfaatan Indonesia masih
sangat terbatas. Bahkan bila melihat angka ekspor tergolong rendah dibanding
dengan negara ASEAN lainnya memiliki sedikit wilayah perairan laut.
Konsep pengelolaan wilayah pesisir berbeda dengan konsep
pengelolaan sumberdaya di wilayah pesisir yang mengelola semua orang dan
segala sesuatu yang ada di wilayah pesisir. Contoh dari pengelolaan yang
berbeda dengan pengelolaan wilayah pesisir adalah pengelolaan perikanan,
pengelolaan hutan pantai, pendidikan dan kesehatan dimana contoh-contoh
tersebut tidak melihat wilayah pesisir sebagai target. Yang paling utama dari
konsep pengelolaan wilayah pesisir adalah fokus pada karakteristik wilayah
Potensi Sumber Daya Pantai Kukup
15
dari pesisir itu sendiri, dimana inti dari konsep pengelolaan wilayah pesisir
adalah kombinasi dari pembangunan adaptif, terintegrasi, lingkungan, ekonomi
dan sistem sosial. Selanjutnya konsep pengelolaan wilayah pesisir didalam
filosofinya mengenal prinsip keseimbangan antara pembangunan dan
konservasi. Pembangunan berkelanjutan yang didasarkan pada prinsip-prinsip
lingkungan juga memasukkan konsep keseimbangan ketergantungan waktu dan
keadilan sosial.
Pengelolaan pesisir Pantai Kukup dilakukan oleh Dinas Pariwisata
Propinsi D.I Yogyakarta sebagai regulator sedangkan masyarakat sekitar Panta
iKukup sebagai operator. Pengelolaan Pantai Kukup juga di bantu oleh
MahasiswaUGM dalam bidang konservasi terumbu karang.
Besarnya keanekaragaman jenis ikan laut di kawasan ini
memungkinkan dibukanya pariwisata dunia bawah laut (akuarium), utamanya
dengan mengetengahkan kekayaan ikan lokal. Hal ini sekaligus dapat dijadikan
upaya konservasi ex situ jenis-jenis ikan lokal yang langka. Upaya ini
diharapkan dapat meningkatkan apresiasi dan kecintaan wisatawan terhadap
keanekaragaman laut Indonesia, sehingga dapat meningkatkan upaya
konservasi secara luas. Pemanfaatan sumberdaya alam pantai di kawasan
Pantai Kukup adalah lebih ditekankan pada pemanfaatan sebagai kawasan
wisata karena di pantai ini menyajikan keindahan panoraman yang sangat
menakjubkan dengan kondisi topografinya yang memiliki karang yang
menjulang ke arah laut seperti halnya yang ada di Tanah Lot. Kondisi ini
sangat menarik para wisatawan asing maupun domestik untuk mengunjungi
pantai ini. Hal ini tentu saja dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai
ladang mata pencaharian warga di sekitaran pantai tersebut, yaitu dengan
mendirikan fasilitas-fasilitas yang dapat menunjang para wisatawan seperti
rumah makan, penginapan, dan lain sebagainya. Selain itu, karena kondisi alam
pantai yang kaya akan sumberdaya ikan, rumputlaut laut, dan terumbu karang
juga dimanfaatkan warga sekitar untuk dijual kepada wisatawan sebagi oleh-
oleh. Warga sekitar pantai banyak yang memanfaatkan kerang-kerang yang
terdapat di pinggir pantai kemudian mereka jadikan sebagi cindera mata, selain
itu juga terdapat makanan-makanan khas dari laut tersebut, misalnya keripik
Potensi Sumber Daya Pantai Kukup
16
rumput laut, rempeyek udang, dan lain sebagainya. Kondisi tersebut membawa
manfaat yang besar terhadap perekonomian warga sekitar karena hasil dari
kunjungan para wisatawan-wisatawan yang berkunjung di pantai tersebut.
Potensi Sumber Daya Pantai Kukup
17
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pantai kukup terletak di Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari,
Gunungkidul Yogyakarta. Dengan hamparan pasir putih yang merupakan
ciri khas pantai-pantai di pesisir selatan Pulau Jawa, Pantai Kukup
menyajikan suatu pemandangan yang begitu asri. Di Pantai Kukup ada
sebuah karang yang menjorok ke laut terpisah dari daratan dengan jembatan
yang terbentang. Pantai Kukup memiliki topografi yang tergolong berombak
(undulating) dengan kemiringan lereng pantai atau gisik sebesar 6,74° atau
11,8% yang termasuk ke dalam kelas lereng datar bergelombang.
2. Pantai Kukup merupakan pantai dengan pengelolaan pantai yang cukup baik
dan memiliki potensi yang cukup tinggi dengan adanya konservasi rumput
laut dengan konservasi terumbu karangnya. Selain itu Pantai Kukup
memiliki potensi sebagai mata pencaharian bagi masyarakat sekitarnya yaitu
sebagai penghasil ikan hias dan tempat wisata.
3. Konsep pengelolaan wilayah pesisir berbeda dengan konsep pengelolaan
sumberdaya di wilayah pesisir yang mengelola semua orang dan segala
sesuatu yang ada di wilayah pesisir. Contoh dari pengelolaan yang berbeda
dengan pengelolaan wilayah pesisir adalah pengelolaan perikanan,
pengelolaan hutan pantai, pendidikan dan kesehatan dimana contoh-contoh
tersebut tidak melihat wilayah pesisir sebagai target. Yang paling utama dari
konsep pengelolaan wilayah pesisir adalah fokus pada karakteristik wilayah
dari pesisir itu sendiri, dimana inti dari konsep pengelolaan wilayah pesisir
adalah kombinasi dari pembangunan adaptif, terintegrasi, lingkungan,
ekonomi dan sistem sosial.
B. Saran
Sebaiknya pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya pantai di Pantai
Kukup ini tidak hanya dilakukan oleh warga sekitar saja tetapi juga perlu
adanya dukungan dari pihak pemerintah untuk membantu pelaksanaan
pengelolaan pantai agar dapat termanfaatkan dengan maksimal, sehingga dapat
Potensi Sumber Daya Pantai Kukup
18
menambah pemasukan atau sumber devisa bagi pemerintah setempat melalui
pemanfaatan pantai sebagi kawasan wisata pantai.
Potensi Sumber Daya Pantai Kukup
19
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Potensi Pemanfaaatan Pantai Karst Kabupaten Gunungkidul. Diunduh melalui http://www.slideshare.net/SeptianPradhabasu/potensi-pemanfaatan-pantaikarstkabgunungkidul pada tanggal 15 Juni 2012.
Anonim. 2010. Diunduh melaluihttp://murnyusukawonsa.blogspot.com/ pada tanggal 15 Juni 2012.
Anonim. 2010. Pantai Kukup Terlihat Molek Dari Gardu. Diunduh melalui http://jogjakartasite.blogspot.com/2010/11/pantai-kukup-terlihat-molek-dari-gardu.html pada tanggal 15 Juni 2012.
Aninim. 2012. Pantai Kukup Melodi Alam Gunungkidul. Diunduh melalui http://nuruljanes.blogspot.com/2012/04/pantai-kukup-melodi-alam-gunungkidul.html pada tanggal 15 Juni 2012.
Bird, E. C. F. 1984. “An Introduction to Coastal Geomorphology” . Third edition.
Damayanti, Astrid. 2001. “Karakteristik beberapa Pantai Potensial di Daerah Istimewa Yogyakarta”, Jurnal Geografi, 02(7), hal 8-17, Departemen Geografi UI, Depok.
Hutabarat, Sahala dan Stewart M. Evans. 1985. Pengantar Oceanografi. Jakarta: UI-Press.
Kodoatie, Robert J dan Roetam Syarief. 2010. Tata Ruang Air. Yogyakarta : Andi Yogyakarta.
Sandy, I. M. 1996. “Pantai dan Wilayah Pesisir. Dalam seminar sehari penerapan teknologi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis dalam perencanaan dan pengelolaan sumber daya kelautan dan pesisir ”, Jurusan Geografi FMIPA Universitas Indonesia, Jakarta.
Sullivan, Dr. Donald. 2001. Coastal Geological Materials . National Park Service, Additional image courtesy of, University of Denver. http://www.teachersdomain.org/resources/ess05/sci/ess/earthsys/coastenv/index.html (15 Juni 2012).
Potensi Sumber Daya Pantai Kukup
20
Potensi Sumber Daya Pantai Kukup