makalah oaks pengganti uas semester iv juni 2010

23
 3 TUGAS INDIVIDU MENGATASI MASALAH ORGANISASI UNTUK MENCAPAI TUJUAN (Makalah) Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pengganti UAS Mata Kuliah ORGANISASI DAN ADMINISTRASI KESEJAHETRAAN SOSIAL Dosen : Drs. Catur HW, MM Disusun oleh : Kelas 2-C REHSOS Joko Setiawan (08.04.100) SEKOLAH TINGGI KESEJAHTERAAN SOSIAL BANDUNG 2010  

Upload: ankq-vtra

Post on 16-Jul-2015

43 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/13/2018 Makalah Oaks Pengganti Uas Semester IV Juni 2010 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-oaks-pengganti-uas-semester-iv-juni-2010 1/23

 

3

TUGAS INDIVIDU

MENGATASI MASALAH ORGANISASIUNTUK MENCAPAI TUJUAN(Makalah)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pengganti UAS Mata Kuliah

ORGANISASI DAN ADMINISTRASI

KESEJAHETRAAN SOSIAL

Dosen :

Drs. Catur HW, MM

Disusun oleh :

Kelas 2-C REHSOS

Joko Setiawan

(08.04.100)

SEKOLAH TINGGI KESEJAHTERAAN SOSIAL

BANDUNG

2010

 

5/13/2018 Makalah Oaks Pengganti Uas Semester IV Juni 2010 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-oaks-pengganti-uas-semester-iv-juni-2010 2/23

 

3

KATA PENGANTAR 

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat

limpahan rahmad serta hidayah dan bimbingan-Nya Tugas ini dapat diselesaikan

tepat pada waktunya tanpa mengalami hambatan yang berarti.

Makalah yang dibuat ini adalah sebagai tugas pengganti Ujian Akhir mata

kuliah Organisasi dan Administrasi Kesejahteraan Sosial Semester IV tahun

ajaran 2009/2010 di kelas II-C Rehabilitasi Sosial STKS Bandung, diantaranya

  berisi hal-hal yang menjadi permasalahan di dalam suatu organisasi dan

 bagaimana cara mengatasinya.

Ucapan terima kasih kami haturkan kepada Bapak Drs. Catur HW, MM

selaku dosen mata kuliah Organisasi dan Administrasi Kesejahteraan Sosial yang

telah memberikan ilmu, arahan dan juga panutan untuk kita semua dan kami

secara pribadi. Kemudian ucapan terima kasih juga untuk teman-teman semua

yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu di sini.

Seperti fitrah manusia, tidak ada manusia yang sempurna. Begitu juga

dengan penyusunan tugas makalah ini, masih banyak sekali kekurangan dan

kesalahan yang terlewatkan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat

membangun sangat kami harapkan guna untuk perbaikan pada penyusunan tugas

 berikutnya.

Bandung, 1 Juni 2010

 Penyusun

5/13/2018 Makalah Oaks Pengganti Uas Semester IV Juni 2010 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-oaks-pengganti-uas-semester-iv-juni-2010 3/23

 

3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………….…………….. I

DAFTAR ISI …………………………………………………………………. II

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………………………………………………..…. 1

B. Perumusan Masalah …………………………………………..…. 2

C. Maksud dan Tujuan …………………………………………...… 3

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian ………………………………………………….….…. 3

B. Masalah di dalam Organisasi …………………………………….. 5

C. Potensi di dalam Organisasi ……………………………….…….. 9

BAB III : PEMBAHASAN

A. Masalah atau Konflik Vertikal ……………………………….….. 11

B. Masalah Karyawan ……………………………..…………….…. 13

C. Mewirausahakan Organisasi …………………………………..... 16

BAB IV : PENUTUP

A. Simpulan ………………………………..…………………….… 19

B. Saran ………………………………………..……………..….… 19

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………….………. 20

5/13/2018 Makalah Oaks Pengganti Uas Semester IV Juni 2010 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-oaks-pengganti-uas-semester-iv-juni-2010 4/23

 

3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bidang praktek pekerjaan sosial salah satunya adalah di dalam organisasi

dan administrasi kesejahteran sosial. Hal ini penting mendapatkan

intervensi dari pekerja sosial karena merupakan usaha dalam memberikan

  pelayanan yang terbaik bagi klien. Selanjutnya diharapkan keefektifan

dalam menjalankan organisasi dapat tercapai.

Salah satu sasaran perubahan pekerjaan sosial adalah organisasi

kemasyarakatan meliputi organisasi sosial(social organization) dan

organisasi lokal(local organization). Pengertian organisasi adalah sikap

  bentuk persekutuan dua orang atau lebih yang bekerjasama untuk 

mencapai tujuan bersama dan terikat secara formal dalam suatu ikatan

hierarkhi, dimana selalu terdapat hubungan antara seseorang atau beberapa

orang yang disebut pimpinan dan seseorang atau sekelompok orang yang

disebut bawahan (Sondang P. Siagian). Kemudian yang dimaksud dengan

organisasi sosial adalah organisasi formal, fungsi utamanya

menyelenggarakan pelayanan kesejahteraan sosial ditujukan untuk 

memecahkan masalah dan atau memenuhi kebutuhan masyarakat.

Sedangkan yang dimaksud dengan organisasi lokal itu sendiri dapat

dikategorikan ke dalam organisasi non formal yang berada di tingkat lokal

(desa/kelurahan) dimana anggota, jangkauan dan sasarannya pelayannya

 pun relatif terbatas.

Secara konseptual organisasi dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu

sebagai wadah atau tempat  sekelompok orang menyatu dan sebagai

aktivitas  atau kegiatan untuk mencapai tujuan bersama. Untuk itu,

organisasi sering dinyatakan sebagai sistem yang statis, karena melihat

  pada wadah yang terstruktur organisasi yang bersifat dinamis, karena

menggambarkan adanya kegiatan tata hubungan dalam organisasi, baik 

secara formal maupun informal.

5/13/2018 Makalah Oaks Pengganti Uas Semester IV Juni 2010 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-oaks-pengganti-uas-semester-iv-juni-2010 5/23

 

3

Dalam suatu organisasi pasti akan ditemukan banyak sekali permasalahan.

Apalagi seiring dengan perkembangan organisasi yang ada, maka masalah

itu akan senantiasa mengikuti dan semakin beragam adanya. Maka melalui

makalah inilah akan kami paparkan mengenai permasalahan dan cara

efektif untuk mengatasi masalah tersebut sehingga sebuah organisasi tetap

dapat mencapai tujuan awalnya secara optimal.

B. Perumusan Masalah

Di dalam perumusan masalah ini antara lain adalah sebagai berikut :

Apakah yang menjadi masalah di dalam organisasi?

Apakah yang menjadi penguat di dalam organisasi?

Bagaimana cara menyelesaikan masalah di dalam organisasi untuk 

mencapai tujuan?

C. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dalam pembuatan makalah ini antara lain :

Mengetahui kriteria dan jenis permasalahan di dalam suatu organisasi

Mengetahui potensi di dalam organisasi

Mengetahui cara menyelesaikan masalah di dalam organisasi secara tepat

5/13/2018 Makalah Oaks Pengganti Uas Semester IV Juni 2010 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-oaks-pengganti-uas-semester-iv-juni-2010 6/23

 

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian

Akan sangat banyak sekali mengenai pembahasan dari pengertian

organisasi. Oleh karena itu akan kami sajikan beberapa pengertian tentang

organisasi yang berasal dari pendapat para ahli. Di antaranya adalah :

Organisasi adalah suatu proses penetapan dan pembagian pekerjaan yang

akan dilakukan, pembatasan jumlah tugas atau tanggung jawab serta

wewenang dan penetapan hubungan-hubungan antara unsur organisasi

sehingga memungkinkan orang-orang dapat bekerja bersama-sama

seefektif mungkin untuk mencapai tujuan(Manullang).

Organisasi adalah kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar, yang

memungkinkan anggota mencapai tujuan yang tidak dapat dicapai melalui

tindakan individu secara terpisah (Dydiet Hardjito).

Organisasi suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi

dari sekelompok orang yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu.

Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja(Malayu P Hasibuan).

Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih

yang bekerja sama untuk sesuatu tujuan bersama dan terikat secara formal

dalam persekutuan, dimana selalu terdapat hubungan antara seorang/

sekelompok orang yang disebut pimpinan dan seorang/sekelompok lain

yang disebut bawahan(Sondang P Siagian).

Berlandaskan beberapa pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan

  bahwa suatu organisasi berikut ini :

1. Adanya sekelompok orang

2. Membentuk persekutuan

3. Kerjasama

4. Tujuan

5. Terikat secara formal

5/13/2018 Makalah Oaks Pengganti Uas Semester IV Juni 2010 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-oaks-pengganti-uas-semester-iv-juni-2010 7/23

 

3

6. Terstruktur 

7. Teknologi

8. Pekerjaan

9. Lingkungan

Kemudian prinsip-prinsip daripada organisasi menurut Sondang P Siagian

antara lain :

a. Ada tujuan yang jelas.

 b. Tujuan dipahami & diterima oleh setiap anggota.

c. Ada kesatuan arah (unity of direction).

d. Ada kesatuan perintah (unity of command).

e. Ada keseimbangan antara wewenang & tanggung jawab.

f. Ada pembagian tugas.

g. Ada struktur organisasi yang disusun sesederhana mungkin.

h. Ada jaminan jabatan (security of tenure).

i. Pola dasar organisasi relatif permanen.

 j. Balas jasa yang diberikan seimbang dengan jasa

Definisi di atas mengantarkan kita kepada pemahaman mengenai

 pengertian dari organisasi. Selanjutnya adalah memasuki pemahaman kita

mengenai organisasi sosial dan organisasi pelayanan sosial. Beberapa

 pengertiannya antara lain :

Organisasi sosial adalah organisasi formal, fungsi utamanya

menyelenggarakan pelayanan kesejahteraan sosial ditujukan untuk 

memecahkan masalah dan atau memenuhi kebutuhan masyarakat.

Organisasi ini berperan sebagai mediator antara kepentingan dan program

  pemerintah disatu pihak dengan kebutuhan masyarakat di pihak lain.

Organisasi sosial merupakan wahana dan wujud partisipasi masyarakat

dalam pembangunan kesejahteraan sosial. Secara luas organisasi sosial

adalah organisasi formal, baik berbadan hukum maupun tidak berbadan

hokum. Di Indonesia organisasi sosial umumnya menunjuk pada lembaga

5/13/2018 Makalah Oaks Pengganti Uas Semester IV Juni 2010 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-oaks-pengganti-uas-semester-iv-juni-2010 8/23

 

3

 pelayanan kesejahteraan sosial yang dikelola oleh masyarakat (cont: Panti

asuhan, panti jompo dll) bernaung pada sebuah yayasan.

B. Masalah di dalam Organisasi

Sudah sewajarnya suatu organisasi memiliki beberapa masalah yang pelik.

  Namun tidak berarti kita harus memakluminya begitu saja, harus ada

usaha-usaha nyata agar bisa keluar dari permasalahan tersebut. Masalah-

masalah yang ada dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Kurangnya Koordinasi

Koordinasi dalam Program kerja

Seringkali dalam sebuah organisasi yang suadah mapan sekali pun,

atau dapat dikatakan ketika dalam organisasi terdapat sebuah program

kerja yang sangat bagus sekali pun, jika tidak ada koordinasi maka

sering kali menyebabkan kesalahpahaman, yang tentunya dapat

menyebabkan kacaunya terlaksanya sebuah program.

Kekacauan tersebut dapat terjadi ketika antar penanggung jawab tidak 

mengetahui batasan-batasan jobnya, yang seringkali hanya dapat

diperoleh melalui koordinasi antar penanggungjawab. Hal tersebut

dapat menyebabkan overlaping karena beberapa panitia

mengerjaknnya, dalam beberapa tugas, sementara kekosongan dalam

tugas yang lainnya.

Koordinasi antar Pimpinan

Parahnya lagi, koordinasi yang buruk dapat mengarah pada

komunikasi yang buruk pula. Komunikasi yang buruk antar pimpinan

tersebut dalam sebuah program dapat berakibat pada program-

 program selanjutnya. Maka seringkali terjadi salah sangka dan salah

 paham diantaranya.

5/13/2018 Makalah Oaks Pengganti Uas Semester IV Juni 2010 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-oaks-pengganti-uas-semester-iv-juni-2010 9/23

 

3

Padahal para pimpinan selain berhubungan dalam pelaksanaan

 program kerja seharusnya memiliki ikatan cultural, ketika terjalin

komunikasi yang baik diantaranya.

2. Pengkaderan

Rekrutmen

Bagi sebagian periode organisasi, dan bagi berbagai macam organisasi

masalah pengkaderan ini dirasakan berbeda-beda, oleh karena tingkat

animo peminat organisasi yang berbeda beda misalnya.

 Namun pernyataan “kesuksesan suatu periode adalah buakan sekedar 

sukses ketika masa jabatanya namun ketika dapat menghasilkan

(kader-kader) periode yang lebih sukses”.

Maka dapat dikatakan dalam sebuah organisasi adalah ketika dalam

suatu periode dapat dikatakan sebagai masa kejayaan, namun hal

tersebut tidak ada artinya ketika setelah itu organisasi tersebut

terpuruk atau bahkan bubar karena kelemahan tau bahkan tidakadanya

kader penerus.

Mempertahankan kader

Pengkaderan ini, terkait erat pada pengembangan organisasi. Ketika

suatu organisasi dapat merekrut kader dalam animo besar,

memungkinkan jangkauan organisasi tersebut pada komunitas yang

luas, serta hal tersebut merupakan sumber daya yang tidak bisa

diremehkan.

Setelah berhasil merekrut kader dalam animo yang besar, jika tidak 

dapat memberdayakan, dalam rangka mempertahankan kader-

kadernya maka seringkali kader-kader tersebut akan maengalami

5/13/2018 Makalah Oaks Pengganti Uas Semester IV Juni 2010 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-oaks-pengganti-uas-semester-iv-juni-2010 10/23

 

3

seleksi alam. Oleh karena itu usaha mempertahankan kader sering kali

lebih penting daripada rekrutmenya.

3. Etika

Masalah etika selalu muncul dalam situasi yangmelibatkan orang lain,

tetapi seringkali organisasi lebih banyak menyoroti masalh etika ini

daripada pihak – pihak lainnya. Pelanggaran terhadap etika yang telah

diterima secara umum merupakan masalah yang harus diwaspadai

dalam organisasi. Bagi sebagian orang perilaku etis dalam organisasi

tidak selalu penting. Charles Saxon, kartunis majalah The New

Yorker, menerbitkan serial kartun bisnis berjudul “ kejujuran adalah

salah satu kebijakan yang lebih baik”, Tampaknya Saxon berpendapat

 bahwa dikusi etika dalam organisasi bisnis diperlukan, dan mungkin

 bermanfaat bagi kita untuk mempelajari beberapa masalah etika dalam

konteks pembuatan keputusan mengenai pekerjaan dalam organisasi.

Bidang karier apapun yang anda putuskan untuk anda tekuni, pasti

mencakup sejumlah dilemma dan paradoks mengenai etika kehidupan

yang sesunguhnya.

Lantas apakah yang dimaksud dengan etika? Sekelompok teoritis

(Solomon & Hanson, 1985) mengemukan bahwa etika berkaitan

dengan pemikiran dan cara bersikap, pemikiran mengenai etika terdiri

dari evaluasi masalah dan keputusan dalam arti bagaimana kedua hal

ini memberi andil pada kemungkinan penigkatan seseorang seraya

menghindari akibat yang merugikan orang lain dan diri sendiri.

Perilaku etis berhubungan dengan tindakan yang sesuai dengan

keputusan yang relevan, yang sejalan dengan seperangkat pedoman

yang menyangkut perolehan yang mungkin dan akibat yang

merugikan orang lain.

5/13/2018 Makalah Oaks Pengganti Uas Semester IV Juni 2010 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-oaks-pengganti-uas-semester-iv-juni-2010 11/23

 

3

Masalah etika dalam organisasi dapat dibagi dalam dua kategori :

1. Yang menyangkut praktik – praktik organisasi di tempat kerja, dan

2. Yang menyangkut keputusan perorangan

Praktik – praktik Organisasi

1. Rasa hormat, martabat, dan kebebasan perorangan. Masalah ini

  berhubungan dengan cara organisasi memperlakukan anggotanya.

Dari sudut pandang sebagian besar anggota oraganisasi, kepentingan

organisasi didahulukan dan kepentingan anggota dijadikan yang

 paling akhir.

2.  Kebijakan dan praktik personel.Masalah ini berkenaan dengan

etika kepegawaian, pemberian gaji, kenaikan pangkat, pendisiplinan,

 pemberhinetian dan masalah pension anggota organisasi. Kewajiban

umum organisasi adalah berlaku adil pada anggota organisasi yang

 prospektif disetiap jenjang karirnya.

3.  Keleluasaan (privacy) dan pengaruh terhadap keputusan

 pribadi. Perjanjian eksplisit dan implicit antara pegawai dengan

organisasi yang memperkerjakan mereka, memberi peluang kepada

organisasi untuk memperhatikan faktor – faktor yang secara jelas

mempengaruhi prestasi kerja pegawai. Namun masalah etika muncul

  bila organisasi menaruh perhatian khusus pada masalah kehidupan

 pribadi anggotanya yang tidak secara langsung mempengaruhi prestasi

kerja mereka dalam organisasi, misalnya segala sesuatu yang terjadi

selama cuti yang mungkin mempengaruhi citra organisasi,

keikutsertaan dalam masalah – masalah public seperti kegiatan

masyarakat dan organisasi pelayanan, kontribusi pada badan – badan

amal, dan keterlibatan dalam kelompok kegiatan politik.

5/13/2018 Makalah Oaks Pengganti Uas Semester IV Juni 2010 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-oaks-pengganti-uas-semester-iv-juni-2010 12/23

 

3

Lebih jauh lagi, kita akan mencoba mengetahui permasalahan apa yang

 bisa menimpa organisasi sosial. Beberapa contoh yang dialami oleh suatu

organisasi sosial adalah :

a. Kekurangan dana, sangat tergantung pada dukungan dana dari luar.

 b. Kurang mampu memenuhi kebutuhan anggota dan masyarakat.

c. Manfaat produknya kurang dirasakan oleh masyarakat.

d. Rendahnya motivasi dan unjuk kerja pengurus dalam

melaksanakan tugas.

e. Sulit mengukur pengaruh atau dampak pelayanan.

f. Masyarakat dan lembaga donor kurang percaya dalam memberikan

dukungan finansial.

Dari uraian di atas, ternyata memang banyak yang perlu ditanggulangi

dalam pemecahan masalah tersebut, apalagi sebuah organisasi sosial

adalah sebuah organisasi spesial yang tolak ukur pelayannya adalah

kepuasan manusia.

C. Penguat di dalam Organisasi

Seringkali ketika kita mendapati pertanyaan mengenai apa potensi

organisasi?, maka umumnya jawaban berkisar pada sesuatu yang tampak 

 besar, bagus, mahal, dan sejenisnya. Namun benarkah potensi organisasi

hanya ditentukan oleh nilai barang itu sendiri?

Anggapan ini sungguh tidak tepat. Selain itu anggapan ini juga

menyebabkan kita berfikir bahwa hanya organisasi dengan modal besar,

gedung megah, dan sejenisnya yang memiliki potensi besar untuk 

 berkembang. Oleh karena itu, anggapan ini perlu di ubah dengan mengacu

 pada tujuan organisasi.

Dalam organisasi, sesungguhnya segala sesuatu tidak bernilai hingga ia

dapat membantu mencapai tujuan organisasi. Sebuah gedung yang mewah

tidak akan menjadi potensi apabila tujuan dari organisasi itu adalah rumah

  bagi orang miskin. Bahkan menjadi semakin tidak berguna dan tidak 

memiliki potensi ketika organisasi tersebut tidak memiliki tujuan apapun.

5/13/2018 Makalah Oaks Pengganti Uas Semester IV Juni 2010 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-oaks-pengganti-uas-semester-iv-juni-2010 13/23

 

3

Saat ini pengenalan potensi dapat dilakukan menggunakan

model appreciative inquiry (AI) melalui tahap 4D, yaitu: Dream,

Discover, Design, dan Deliver.

Dream: Pada tahap ini sebuah organisasi harus membuat tujuannya, baik 

  jangka pendek, menengah, atau panjang. Tujuan ini juga harus

menggambarkan visi dan misi organisasi.

Discover: Tahap ini adalah tahap menemukan potensi organisasi. Pada

tahap ini organisasi diminta untuk menemukan segala potensi yang dapat

dimanfaatkan untuk mencapai tujuan organisasi. Disinilah kita akan

menyadari bahwa sesuatu yang awalnya dianggap tidak bernilai justru

dapat menjadi potensi untuk mencapai tujuan organisasi.

Design: Pada tahap ini kita diminta merancang segala potensi tersebut

dalam sebuah struktur yang teratur sehingga setiap potensi dapat

didayagunakan secara maksimal.

Deliver: Tahap ini merupakan tahap akhir dimana ketiga tahap di atas

tidak akan pernah berhasil kecuali kita berusaha menjalankannya.

Akhirnya, organisasi hanya akan berkembang tergantung pada semangat

individu-individu di dalamnya.

D.

5/13/2018 Makalah Oaks Pengganti Uas Semester IV Juni 2010 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-oaks-pengganti-uas-semester-iv-juni-2010 14/23

 

3

BAB III

PEMBAHASAN

MENGATASI MASALAH ORGANISASI

UNTUK MENCAPAI TUJUAN

A. Masalah atau Konflik Vertikal

Terjadinya sebuah konflik dalam setiap organisasi merupakan sesuatu hal

yang tidak dapat dihindarkan dan bukanlah suatu perkara yang tidak 

mungkin terjadi. Hal ini bisa disebabkan karena dalam sebuah organisasi

itu terdapat berbagai macam karakter serta berbagai macam perbedaan dari

anggota yang terdapat dalam organisasi tersebut.

Di lain pihak ketertarikan serta keterkaitan dari anggota yang berbeda

itulah yang bisa menyebabkan warna dalam organisasi tersebut yang

membuatnya berbeda dari yang lainya. Kita harus menyadari bahwa tidak 

semua konflik atau permasalahan dalam organisasi itu bisa menjadi

masalah besar yang mengkhawatirkan. Konflik yang ditata dan

dikendalikan dengan baik dapat menguntungkan organisasi sebagai suatu

kesatuan. Dalam menata konflik dalam organisasi diperlukan keterbukaan,

kesabaran serta kesadaran semua fihak yang terlibat maupun yang

 berkepentingan dengan konflik yang terjadi dalam organisasi.

Pengertian konflik 

Konflik dapat diartikan sebagai ketidaksetujuan antara dua atau lebihanggota organisasi atau kelompok-kelompok dalam organisasi yang timbul

karena mereka harus menggunakan sumber daya yang langka secara

 bersama-sama atau menjalankan kegiatan bersama-sama dan atau karena

mereka mempunyai status, tujuan, nilai-nilai dan persepsi yang berbeda.

Anggota-anggota organisasi yang mengalami ketidaksepakatan tersebut

  biasanya mencoba menjelaskan duduk persoalannya dari pandangan

mereka

5/13/2018 Makalah Oaks Pengganti Uas Semester IV Juni 2010 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-oaks-pengganti-uas-semester-iv-juni-2010 15/23

 

3

Contoh permasalahan

Dari berbagai macam organisasi, penemuan tentang sebuah konflik itu

merupakan sebuah hal yang lazim. Dari yang sederhana seperti hubungan

yang terjalin dalam sebuah “ jabatan “ yang dikatakan disini adalah

mengenai hubungan dari bawahan dan atasan. Konflik jenis ini relatif sulit

karena sering tidak dinyatakan secara terbuka.

Umumnya karyawan pihak karyawan lebih cenderung untuk diam,

meskipun mengalami pertentangan dengan pihak atasan. Dari situ saja bisa

terjadi konflik yang dapat menimbulkan permasalahan dalam sebuah

organisai jika ditelaah banyak sekali konflik – konflik yang terjadi dari hal

tersebut yang bisa dikaji serta di pahami untuk menjadikan suatu

organisasi yang lebih baik lagi.

Konflik yang bisa timbul

- miscommunication

- tidak tercapainya target atau tujuan organisasi

- ketidakharmonisan lingkungan

- perpecahan sub grup organisasi

Penanganan Permasalahan atau solusi

- Dalam sebuah miscommunication atau bisa dibilang tidak adanya

komunikasi yang baik antara kedua pihak yang menyebabkan hal utama

 permasalahan atau konflik dalam organisasi. Dalam hal ini sebuah solusi

yang dapat dilakukan adalah sebuah pendekatan yang baik antara

hubungan bawahan dan atasan dan penghapusan border line yang

menyebabkan adanya garis pembatas antara dua pihak yang tengah terkait

masalah tersebut. Keterbukaan yang terutama untuk mengatasi konflik 

yang timbul dari hal ini. Serta pengertian dari pihak atasan yang terkadang

5/13/2018 Makalah Oaks Pengganti Uas Semester IV Juni 2010 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-oaks-pengganti-uas-semester-iv-juni-2010 16/23

 

3

mementingkan ego untuk merasa berada di tingkat yang tertinggi dan tidak 

 bisa menerima masukan dari bawahan dalam menyikapi “ego“ nya itu.

- Tidak tercapainya tujuan organisasi disebabkan karna konflik vertical ini

mungkin saja terjadi apabila permasalahan tidak cepat dilaksanakan, yang

nantinya berpengaruh terhadap pencapaian target. Dalam mengatasinya

 bisa kita lakukan sebuah musyawarah dan pembicaraan mengenai konflik 

tersebut dan dari situlah maka bisa dilakukan pencegahan terhadap

  permaslahan yang nantinya bisa berakibat terjadinya penurunan

 pencapaian target dari sebuah organisasi itu sendiri.

- Ketidakharmonisan lingkungan merupakan akar cabang dari masalah

seperti miskomunikasi yang telah dibiarkan begitu saja tumbuh. Dengan

menjalin hubungan yang baik atau diadakannya pihak ketiga yang bisa

membantu mengatasi permasalahan maka hal ini bisa dihindarkan.

- Perpecahan sub group organisasi, dalam hal ini maksud sub group

organisasi adalah bagian dalam sebuah kelompok yang sedang terjadi

suatu konflik. Perpecahan yang terjadi ini karena kurangnya penanganan

serius terhadap masalah yang terjadi maka terciptalah keretakan dan

kerusakan berat dlam tubuh sebuah organisasi. Langkah yang dapat

diambil dalam Hal ini adalah dengan dilakuakan langkah awal dalam

menemukan akar permaslahan yang terjadi antara atasan dan bawahan

yang ada di dalam lingkup konflik. Dengan menemukan akar 

 permasalahan.

B. Masalah Karyawan

Idealnya seorang manajer yang sekaligus sebagai pemimpin suatu unit

kerja dapat mengetahui kebutuhan, kepribadian, dan masalah-masalah

yang dihadapi karyawannya. Masalah-masalah yang sering dihadapi

karyawan antara lain ketidakpuasan kerja dan motivasi kerja. Kedua faktor 

itu berhubungan antara lain dengan gaya kepemimpinan manajer,

5/13/2018 Makalah Oaks Pengganti Uas Semester IV Juni 2010 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-oaks-pengganti-uas-semester-iv-juni-2010 17/23

 

3

manajemen kompensasi, manajemen karir, dan intensitas hubungan

vertikal dan horisontal. Dengan demikian masalah yang dihadapi

karyawan disini lebih ditekankan pada faktor penyebab eksternal dirinya.

Artinya kalau faktor-faktor eksternal tadi tidak diperbaiki maka kepuasan

kerja dan motivasi kerja bakal rendah dan akan memengaruhi kinerja

karyawan. Pada gilirannya akan memengaruhi kinerja perusahaan.

Sementara itu karyawan bermasalah dapat diindikasikan antara lain

sebagai sifat atau perilaku malas, komitmen kurang, emosional,

kedisiplinan tidak terkendali, kerap bolos kerja, dan egoistis dalam

 bekerjasama. Ciri bekerja dan kinerjanya adalah sangat marjinal, asal-

asalan, dan kurang toleran dengan lingkungan. Perilaku tersebut lebih

  berkait dengan faktor internal ketimbang eksternal. Faktor internal

karyawan meliputi faktor-faktor pendidikan, usia, pengalaman kerja, sikap,

dan ketrampilan. Namun demikian lemahnya manajemen kontrol,

kurangnya pelatihan dan pengembangan, tidak adilnya manajemen

kompensasi dan karir, rendahnya mutu hubungan horisontal dan vertikal

dapat mendorong terjadinya perilaku negatif dari karyawan seperti itu.

Baik masalah karyawan dan karyawan bermasalah akan dapat

menimbulkan masalah perusahaan yang kronis dan menimbulkan ongkos

mahal. Ujungnya adalah keuntungan perusahaan yang menurun.

Bayangkan misalnya perusahaan harus menanggung beban kalau

 produktivitas menurun akibat potensi karyawan yang rendah. Begitu juga

kalau perusahaan harus menghentikan program produksinya karena

  banyak karyawan yang malas dan tidak disiplin. Selain itu bisa

menimbulkan kegagalan pendistribusian barang ke pasar dan

ketidakpuasan konsumen dan pelanggan.

Karena masalah-masalah yang dihadapi karyawan pada dasarnya lebih

disebabkan faktor eksternal maka pendekatannya adalah pada sistem

5/13/2018 Makalah Oaks Pengganti Uas Semester IV Juni 2010 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-oaks-pengganti-uas-semester-iv-juni-2010 18/23

 

3

manajemen. Untuk itu yang dapat dilakukan perusahaan antara lain dengan

dengan pendekatan-pendekatan umum:

1. Mengadakan pengkajian mendalam apa saja faktor-faktor eksternal

karyawan yang memengaruhi kepuasan kerja, motivasi kerja, dan

kinerja.

2. Melakukan kajian kekuatan dan kelemahan perusahaan dilihat dari

 penerapan sistem manajemen sumberdaya manusia kaitannya dengan

strategi bisnis termasuk dalam hal analisis pekerjaan dan beban kerja

karyawan.

3. Melakukan perbaikan fungsi-fungsi MSDM mulai dari fungsi

rekrutmen dan seleksi karyawan, program orientasi, manajemen

  pelatihan dan pengembangan, penempatan karyawan, manajemen

kompensasi, dan manajemen karir.

4. Mengefektifkan keterkaitan strategi bisnis secara sinergis dengan

strategi-strategi lainnya seperti strategi SDM, strategi finansial, strategi

  produksi, strategi pemasaran, dan strategi informasi sebagai suatu

kesatuan yang utuh.

5. Melakukan reposisi gaya kepemimpinan yang dinilai tepat

diterapkan di perusahaan.

Sementara itu strategi yang dapat dilakukan dalam menghadapi karyawan

 bermasalah antara lain dengan pendekatan-pendekatan umum:

1. Mengidentifikasi faktor-faktor utama yang memengaruhi

terjadinya karyawan bermasalah misalnya terhadap karyawan yang

malas, tidak disiplin, sangat sensitif, temparamental, dan sangat

egoistis.

2. Melakukan sosialisasi dan internalisasi budaya organisasi atau

korporat, budaya kerja, dan budaya mutu kerja secara intensif; kalau

5/13/2018 Makalah Oaks Pengganti Uas Semester IV Juni 2010 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-oaks-pengganti-uas-semester-iv-juni-2010 19/23

 

3

diperlukan diperlukan tindakan penegakan kedisiplian dan koreksi yang

 bergantung pada derajad masalahnya.

3. Melakukan pelatihan dan pengembangan khususnya yang

menyangkut softskills disertai dengan bimbingan dan konseling kepada

karyawan khususnya oleh manajer dan karyawan senior yang

 berwibawa.

4. menerapkan sistem imbalan yang menarik kepada karyawan

  berprestasi dan hukuman kepada yang berkinerja dibawah standar 

secara obyektif, tegas dan tidak diskriminasi.

5. Mengembangkan sistem umpan balik tentang proses dan kinerja

  perusahaan berikut masalah-masalah yang dihadapi perusahaan dan

karyawan dalam membangun suasana pembelajaran yang dinamis dan

merata di semua karyawan; baik dilakukan secara formal maupun

informal.

6. Mengembangkan tim kerja yang solid dan dinamis dengan

kepemimpinan yang berorientasi membangun motivasi dan

transformasional.

Fenomena masalah karyawan dan karyawan bermasalah merupakan hal

yang rutin terjadi di suatu perusahaan. Yang berbeda cuma derajad dan

frekuensinya saja. Mulai dari kondisi yang ringan sampai yang parah.

Karena itu pendekatannya pun ada yang dengan menggunakan jalur 

keorganisasian berupa penyusunan strategi dan kebijakan SDM yang baru

dan ada yang hanya dilakukan dengan pendekatan personal. Namun

apapun derajadnya, mengatasi masalah karyawan dan karyawan

  bermasalah tidak bisa ditunda-tunda; menunggu masalahnya sudah

mencapai titik kritis. Kalau seperti itu maka permasalahannya akan

semakin kampleks. Jadi harus sudah diantisipasi dan segera diatasi.

C. Mewirausahakan Organisasi

5/13/2018 Makalah Oaks Pengganti Uas Semester IV Juni 2010 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-oaks-pengganti-uas-semester-iv-juni-2010 20/23

 

3

Sebagai langkah yang kongrit dan relevan, disamping harus adanya

seorang pemimpin yang memiliki visi dan teknik yang brilian untuk 

mengatasi suatu permasalaan, selayaknya organisasi juga harus bisa

mewirausahakan dirinya dengan cara sebagai berikut : (Menurut Osborne

and Gaebler, 1996)

1. Steering rather than rowing . Lembaga sebaiknya menjadi pengarah

dan penggerak ketimbang hanya menjadi pelaksana kegiatan itu

sendiri.

2. Empowering rather than serving . Lembaga sebaiknya lebih dapat

memberdayakan klien daripada terus menerus memberikan pelayanan

kepada mereka.

3. Injecting competition into service delivery. Lembaga sebaiknya dapat

menyuntikkan semangat kompetisi kedalam tubuh para petugas dan

organisasi pelayanannya.

4. Transformating rule-driven organizations. Lembaga sebaiknyamemberikan kebebasan dalam berkreasi, daripada mengaturnya dengan

 peraturan-peraturan dan petunjuk pelaksanaan yang ketat.

5. Funding outcomes, not inputs. Strategi pembiayaan lembaga sebaiknya

lebih berorientasi kepada hasil (outcomes) yang ingin dicapai, daripada

terlalu memfokuskan kepada faktor masukan (inputs).

6. Meeting the needs of the customer, not the bureaucracy. Lembaga

sebaiknya lebih mementingkan terpenuhinya kepuasan penerime

  pelayanan, klien atau pelanggan (customer), daripada memenuhi

kemauan birokrasi.

7. Earning rather than spending . Lembaga sebaiknya pandai mencari

dana dan jangan hanya pandai membelanjakan saja.

8. Prevention rather than cure. Lembaga sebaiknya mampu bertindak 

untuk mencegah masalah, daripada hanya menanggulanginya.

5/13/2018 Makalah Oaks Pengganti Uas Semester IV Juni 2010 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-oaks-pengganti-uas-semester-iv-juni-2010 21/23

 

3

9. From hierarchy to participation and teamwork . Lembaga sebaiknya

mampu menggeser pola kerja hierarki yang dianutnya ke model kerja

 partisipatif dan kerjasama.

10. Leveraging change through the market . Lembaga sebaiknya

 berorientasi kepada pasar, dan mampu melakukan perubahan melalui

 penguasaan terhadap mekanisme pasar.

5/13/2018 Makalah Oaks Pengganti Uas Semester IV Juni 2010 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-oaks-pengganti-uas-semester-iv-juni-2010 22/23

 

3

BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Permasalahan di dalam organisasi sangatlah kompleks dan beragam

2. Kepemimpinan yang tangguh diperlukan dalam menyelesaikan

 permasalahan organisasi

3. Semakin matang perusahaan, maka semakin banyak masalah yang akan

timbul

4. Pengalaman dan pengetahuan sangat berperan dalam penyelesaian masalah

organisasi

5. Ada banyak tehnik yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah

organisasi

B. Saran

Setelah membahas panjang lebar mengenai permasalahan di atas, maka dapat

kami berikan saran sebagai berikut :

1. Penanganan masalah organisasi ini perlu mendapatkan perhatian yang lebih

khusus lagi

2. Mengagendakan evaluasi pemecahan masalah mingguan/bulanan

dan/tahuan

3. Memberikan penguat kepada karyawan di setiap pemecahan masalah

4. Menyertakan teknik pengubahan perilaku dalam menyelesaikan

 permasalahan organisasi

5/13/2018 Makalah Oaks Pengganti Uas Semester IV Juni 2010 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-oaks-pengganti-uas-semester-iv-juni-2010 23/23

 

3

DAFTAR PUSTAKA

Albrecht, Karl. 1985. Pengembangan Organisasi.Bandung : Angkasa.

Makmur. 2007.   Patologi Serta Terapinya dalam Ilmu Administrasi dan

Organisasi. Bandung : Refika Aditama.

Internet :

http://irfafahd.wordpress.com/2008/04/06/permasalahan-dalam-organisasi/ 

diakses pada 25 Mei 2010

http://aaipoel.wordpress.com/2007/12/16/masalah-etika-dalam-organisasi/ diakses

 pada 26 Mei 2010

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/“konflik-vertikal-dalam-organisasi”/ 

diakses pada 26 Mei 2010

http://jasapsikologi.com/?p=100 diakses pada 29 Mei 2010

http://indosdm.com/mengatasi-masalah-karyawan-dan-karyawan-bermasalah 

diakses pada 31 Mei 2010