makalah nata de coco

27
Tugas Biologi Makalah Bioteknologi Konvensional “Pembuatan nata de coco dengan bantuan bakeri acetobacter xylinum” Nama Kelompok : - Desman - Fachrul Dody Irawan - Rika Ruckmana - Suci Keumala Fitri - Toni Ardi - Yolivia Sathrinova Guru Pembimbing : Elimarita,S.Si Kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Mandau,Kec.Mandau Kab.Bengkalis

Upload: toni-ardi

Post on 09-Apr-2017

2.421 views

Category:

Data & Analytics


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah nata de coco

Tugas BiologiMakalah Bioteknologi Konvensional

“Pembuatan nata de coco dengan bantuan bakeri acetobacter xylinum”

Nama Kelompok :- Desman- Fachrul Dody Irawan- Rika Ruckmana- Suci Keumala Fitri- Toni Ardi- Yolivia Sathrinova

Guru Pembimbing : Elimarita,S.SiKelas XII IPA 1

SMA Negeri 1 Mandau,Kec.MandauKab.Bengkalis

TP 2014/2015KATA PENGANTAR

Page 2: Makalah nata de coco

Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat dan

hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah bioteknologi konvensional “pembuatan nata

de coco dengan bantuan bakteri actobacter xylinum” ini tepat pada waktunya. Makalah ini di

selesaikan tepat pada waktunya untuk memenuhi tugas akhir praktikum biologi semester genap.

Tidak lupa kami sampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada guru pembimbing mata

pelajaran Biologi Elimarita,S.Si atas petunjuk dan bantuannya dalam menyelesaikan makalah ini.

Selain itu, terima kasih juga kami ucapkan kepada segenap pihak yang terlibat dalam

penyusunan makalah ini baik yang secara langsung maupun tidak langsung. Semoga makalah ini

dapat berguna bagi pembaca yang ingin membuat nata de coco sendiri di rumah dan menjadikan

nya sebagai industri rumahan.

Demikian yang dapat kami sampaikan sebagai pengantar. Kami memohon maaf apabila

masih terdapat kesalahan dalam pembuatan makalah ini. Besar harapan kami untuk bisa

memperoleh masukan, saran, dan kritik yang sifatnya membangun dari siapapun yang membaca

makalah ini demi kesempurnaan pembuatan makalah berikutnya.

Penulis

.......................

DAFTAR ISI

Page 3: Makalah nata de coco

KATA PENGANTAR........................................................................................................ i

DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii

BAB I Pendahuluan............................................................................................................. 1

1.1 Latar belakang............................................................................................................... 11.2 Rumusan masalah.......................................................................................................... 21.3 Tujuan penulisan............................................................................................................ 21.4 Manfaat penulisan.......................................................................................................... 21.5 Metodelogi penulisan..................................................................................................... 2

BAB II Tinjauan Pustaka..................................................................................................... 3

BAB III Metode Penelitian.................................................................................................. 5

1.1 Hasil.........................................................................................................................` 51.2 Analisis..................................................................................................................... 51.3 Pembahasan.............................................................................................................. 5

BAB IV Prosedur Kerja....................................................................................................... 7

4.1 Waktu dan Tempat................................................................................................... 74.2 Alat dan Bahan......................................................................................................... 7

BAB V Hasil,Analisis dan Pembahasan.............................................................................. 9

5.1 Hasil......................................................................................................................... 95.2 Analisis.................................................................................................................... 95.3 Pembahasan............................................................................................................. 10

BAB VI Kesimpulan dan Saran........................................................................................... 13

6.1 Kesimpulan.............................................................................................................. 136.2 Saran......................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 14

LAMPIRAN........................................................................................................................ 15

BAB I

Pendahuluan

Page 4: Makalah nata de coco

1. Latar belakang

Sebagai negara kepulauan, umumnya Indonesia ditumbuhi banyak pohon kelapa. Pohon

kelapa memberikan banyak hasil bagi manusia mulai dari batang, daun, dan buahnya. Pada

pembuatan kopra atau penjual kelapa di pasar, airnya terbuang percuma sebagai limbah yang

dapat mencemari lingkungan terutama yang berhubungan dengan kesuburan tanah. Padahal, air

kelapa bisa diolah menjadi suatu produk bernilai tinggi dan sangat populer dengan nama Nata de

Coco. Seperti halnya pembuatan beberapa makanan atau minuman hasil fermentasi, pembuatan

nata juga memerlukan bibit. Bibit tape biasa disebut ragi, bibit tempe disebut usar, dan bibit nata

de coco disebut starter. Bibit nata adalah bakteri Acetobacter xylinum yang akan dapat

membentuk serat nata jika ditumbuhkan dalam air kelapa yang sudah diperkaya dengan karbon

dan nitrogen melalui proses yang terkontrol. Dalam kondisi demikian, bakteri tersebut akan

menghasilkan enzim yang dapat menyusun zat gula menjadi ribuan rantai serat atau selulosa.

Dari jutaan renik yang tumbuh pada air kelapa tersebut, akan dihasilkan jutaan lembar benang-

benang selulosa yang akhirnya nampak padat berwarna putih hingga transparan, padat, kokoh,

kuat dan kenyal dengan rasa mirip kolang-kaling, yang disebut sebagai nata.

Selain banyak diminati karena rasanya yang enak dan kaya serat, pembuatan nata de coco

pun tidak sulit dan biaya yang dibutuhkan tidak banyak sehingga dapat digunakan sebagai

alternatif usaha yang dapat memberikan keuntungan. Produk ini banyak digunakan sebagai

pencampur es krim, coktail buah, sirup, dan makanan ringan lainnya. Nata de coco mengandung

serat (dietary fiber) yang sangat dibutuhkan tubuh dalam proses fisiologi. Konon, produk ini

dapat membantu penderita diabetes dan memperlancar proses pencernaan dalam tubuh.

Acetobacter xylinum dalam pertumbuhan dan aktivitasnya membentuk nata memerlukan

suatu media yang tepat sehingga produksi nata yang dihasilkan dapat secara optimal. Sebagai

media dalam pembentukan nata, media yang digunakan haruslah memiliki kandungan

komponen-komponen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme yang dalam hal ini yaitu

acetobacter xylinum . Komponen media nata yang dibutuhkan sebagai syarat media nata antara

lain memiliki sumber karbon dapat berupa gula, sumber nitrogen dapat berupa penambahan

urea , mineral dan vitamin yang mendukung pertumbuhan bakteri acetobacter xylinum.

2. Rumusan masalah2.1 Bagaimanakah cara pembuatan bakteri acetobaccter xylinum ?2.2 Apakah pernanan bakteri acetoacter xylinum dalam pembuatan nata de coco ?2.3 Bagaimanakah cara pembuatan nata de coco ?

Page 5: Makalah nata de coco

2.4 Bagaimanakah cara pengolahan nata de coco yang telah di panen ?

3. Tujuan penulisan3.1 Untuk melengkapi tugas akhir praktikum biologi semester genap3.2 Untuk mengetahui bagaimana cara membuat bakteri acetobacter xylinum3.3 Untuk mengetahui apa peranan bacteri acetobacter xylinum dalam pembuatan nata de

coco3.4 Untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan nata de coco yang baik dan benar3.5 Untuk mengetahui bagaimana pengolahan nata de coco setelah di panen

4. Manfaat penulisan4.1 Dapat di jadikan sebagai bahan acuan bagi siapa saja dalam pembuatan makalah

proses pembuatan nata de coco4.2 Dapat di jadikan sebagai bahan acuan bagi siapa saja yang ingin membuat industri

rumahan4.3 Dapat di jadikan sebagai media analisis pengunaan bakteri di dalam bioteknologi

konvensional

5. Metodelogi penulisanMakalah ini di tulis berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan dan juga berdasarkan landasan-landasan teori yang kami dapat dari internet maupun buku panduan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Page 6: Makalah nata de coco

Nata de coco merupakan produk hasil proses fermentasi air kelapa dengan bantuan aktivitas Acetobacter xylinum. Nata berasal dari bahasa spanyol yang artinya terapung. Ini sesuai dengan sifatnya yaitu sejak diamati dari proses awal terbentuknya nata merupakan suatu lapisan tipis yang terapung pada permukaan yang semakin lama akan semakin tebal. Nata De Coco merupakan jenis komponen minuman yang terdiri dari senyawa selulosa (dietry fiber), yang dihasilkan dari air kelapa melalui proses fermentasi, yang melibatkan jasad renik (mikrobia), yang selanjutnya dikenal sebagai bibit nata.

Semula industri nata de coco dimulai dari adanya industri rumah tangga yang menggunakan sari buah nenas sebagai bahan bakunya. Produk ini dikenal dengan nama nata de pina. Dikarenekan nenas sifatnya musiman, pilihan itu jatuh kepada buah kelapa yang berbuah sepanjang tahun dan dalam jumlah yang cukup besar serta ditemukan secara merata hamper diseluruh pelosok tanah air. Di skala industri, nata de coco sudah dikenal sejak diperkenalkannya pada tahun 1975. tetapi, sampai saat ini, industri nata de coco masih tergolong sedikit (di Indonesia). Padahal jika melihat prospeknya dimasa mendatang cukup menggiurkan. Akhir-akhir ini, Negara berkembang sedang melirik industri nata de coco.

Pada prinsipnya untuk mengha-silkan nata de coco yang bermutu baik, maka perlu disediakan media yang dapat mendukung aktivitas Acetobacter xylinum untuk memproduksi selulosa ekstra seluler atau yang kemudian di sebut nata de coco.

Bakteri Acetobacter xylinum akan dapat membentuk nata jika ditumbuhkan dalam air kelapa yang sudah diperkaya dengan Karbon(C) dan Nitrogen (N), melalui proses yang terkontrol. Dalam kondisi demikian, bakteri tersebut akan menghasilkan enzim akstraseluler yang dapat menyusun zat gula menjadi ribuan rantai serat atau selulosa. Dari jutaan renik yang tumbuh pada air kelapa tersbeut, akan dihasilkan jutaan lembar benang-benang selulosa yang akhirnya nampak padat berwarna putih hingga transparan, yang disebut sebagai nata.Nata yang dihasilkan tentunya bisa beragam kualitasnya. Kualitas yang baik akan terpenuhi apabila air kelapa yang digunakan memenuhi standar kualitas bahan nata, dan prosesnya dikendalikan dengan cara yang benar berdasarkan pada factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan aktivitas Acetobacter xylinum yang digunakan. Apabila rasio antara karbon dan nitrogen diatur secara optimal, dan prosesnya terkontrol dengan baik, maka semua cairan akan berubah menjadi nata tanpa meninggalkan residu sedikitpun. Oleh sebab itu, definisi nata yang terapung di atas caian setelah proses fermentasi selesai, tidak berlaku lagi.

Air kelapa yang digunakan dalam pembuatan nata harus berasal dari kelapa yang masak optimal, tidak terlalu tua atau terlalu muda. Bahan tambahan yang diperlukan oleh bakteri antara lain karbohidrat sederhana, sumber nitrogen, dan asam asetat. Pada ummumnya senyawa karbohidrat sederhana dapat digunakan sebagai suplemen pembuatan anta de coco, diantaranya adalah senyawa-senyawa maltosa, sukrosa, laktosa, fruktosa dan manosa. Dari beberapa senyawa karbohidrat sederhana itu sukrosa merupakan senyawa yang paling ekonomis digunakan dan paling baik bagi pertumbuhan dan perkembangan bibit nata. Adapun dari segi warna yang paling baik digunakan adalah sukrosa putih. Sukrosa coklat akan mempengaruhi kenampakan nata sehingga kurang menarik. Sumber nitrogen yang dapat digunakan untuk mendukung pertumbuhan aktivitas bakteri nata dapat berasal dari nitrogen organic, seperti misalnya protein dan ekstrak yeast, maupun Nitrogen an organic seperti misalnya ammonium fosfat, urea, dan ammonium slfat. Namun, sumber nitrogen anorganik sangat murah dan fungsinya tidak kalah jika dibandingkan dengan sumber nitrogen organic. Bahkan diantara sumber nitrogen anorganik ada yang mempunyai sifat lebih yaitu ammonium sulfat. Kelebihan yang dimaksud adalah murah, mudah larut, dan selektif bagi mikroorganisme lain.

Asam asetat atau asam cuka digunakan untuk menurunkan pH atau meningkatkan keasaman air kelapa. Asam asetat yang baik adalah asam asetat glacial (99,8%). Asam asetat dengan konsentrasi rendah dapat digunakan, namun untuk mencapai tingkat keasaman yang

Page 7: Makalah nata de coco

diinginkan yaitu pH 4,5 – 5,5 dibutuhkan dalam jumlah banyak. Selain asan asetat, asam-asam organic dan anorganik lain bias digunakan.

Acetobacter Xylinum merupakan bakteri berbentuk batang pendek, yang mempunyai panjang 2 mikron dan lebar , micron, dengan permukaan dinding yang berlendir. Bakteri ini bias membentuk rantai pendek dengan satuan 6-8 sel. Bersifat ninmotil dan dengan pewarnaan Gram menunjukkan Gram negative.

Bakteri ini tidka membentuk endospora maupun pigmen. Pada kultur sel yang masih muda, individu sel berada sendiri-sendiri dan transparan. Koloni yang sudah tua membentuk lapisan menyerupai gelatin yang kokoh menutupi sel koloninya. Pertumbuhan koloni pada medium cair setelah 48 jam inokulasi akan membentuk lapisan pelikel dan dapat dengan mudah diambil dengan jarum oase.

Bakteri ini dapat membentuk asam dari glukosa, etil alcohol, dan propel alcohol, tidak membentuk indol dan mempunyai kemampuan mengoksidasi asam asetat menjadi CO2 dan H2O. sifat yang paling menonjol dari bakteri itu adalah memiliki kemampuan untuk mempolimerisasi glukosa sehingga menjadi selulosa. Selanjutnya selulosa tersebut membentuk matrik yang dikenal sebagai nata. Factor lain yang dominant mempengaruhi sifat fisiologi dalam pembentukan nata adalah ketersediaan nutrisi, derajat keasaman, temperature, dan ketersediaan oksigen.

Bakteri Acetobacter Xylinum mengalami pertumbuhan sel. Pertumbuhan sel didefinisikan sebagai pertumbuhan secara teratur semua komponen di dalam sel hidup. Bakteri Acetobacter Xylinum mengalami beberapa fase pertumbuhan sel yaitu fase adaptasi, fase pertumbuhan awal, fase pertumbuhan eksponensial, fase pertumbuhan lambat, fase pertumbuhan tetap, fase menuju kematian, dan fase kematian.

Factor-faktor yang mempengaruhi Acetobacter Xylinum mengalami pertumbuhan adalah nutrisi, sumber karbon, sumber nitrogen, serta tingkat keasaman media temperature, dan udara (oksigen. Senyawa karbon yang dibutuhkan dalam fermentasi nata berasal dari monosakarida dan disakarida. Sumber dari karbon ini yang paling banyak digunakan adalah gula. Sumber nitrogen bias berasal dari bahan organic seperti ZA, urea. Meskipun bakteri Acetobacter Xylinum dapat tumbuh pada pH 3,5 – 7,5, namun akan tumbuh optimal bila pH nya 4,3. sedangkan suhu ideal bagi pertumbuhan bakteri Acetobacter Xylinum pada suhu 28 – 31 0 C. bakteri ini sangat memerlukan oksigen. Sehingga dalam fermentasi tidak perlu ditutup rapat namun hanya ditutup untuk mencegah kotoran masuk kedalam media yang dapat mengakibatkan kontaminasi.

BAB III

Page 8: Makalah nata de coco

METODE PENELITIAN

1. Waktu dan tempat1.1 Proses pembuatan starter

- Waktu : Jum’at,13 Februari 2015- Tempat : Rumah ayu,Jln.Jendral sudirman,Duri

1.2 Proses pembuatan nata pertama- Waktu : Senin,9 Maret 2015- Tempat : Rumah ayu,Jln.Jendral sudirman,Duri

1.3 Proses pembuatan nata kedua- Waktu : Selasa,10 Maret 2015- Tempat : Rumah ayu,Jln.Jendral sudirman,Duri

1.4 Proses pengolahan nata de coco- Waktu : Sabtu,21 Maret 2015- Tempat : Rumah dodi,Jln.Mawar,Hangtuah

2. Alat dan bahan2.1 Pembauatn starter

- 1 Buah nenas yang telah masak- 100 gr gula pasir- 100 ml air suling- Wadah untuk penenempatan ampas dan sari nenas- Kertas alumunium foil- Koran- Karet gelang- Saringan

2.2 Pembuatan nata de coco- 1 liter air kelapa yang tidak terlalu tua/muda- 100 gr gula pasir- 1 gr ZA- 10 ml asam cuka- 30 ml bakteri acetobacter xylinum- Wadah perebusan- 1 buah baki - Koran - Karet gelang- Gelas ukur- Saringan- Plastik

2.3 Pengolahan nata de coco

Page 9: Makalah nata de coco

- Panci untuk merebus- Air suling

BAB IV

Page 10: Makalah nata de coco

PROSEDUR KERJA

2. Pembuatan starter- Siapkan seluruh bahan yang di butuhkan- Kupas nenas dan jangan lupa buang mata nenas agar tidak merusak bakteri yang

akan kita biakkan- Potong nenas yang telah di kupas menjadi potongan kecil seperti dadu- Blender nenas yang telah di potong-potong,lalu pisahkan ampas dengan sarinya- Untuk ampas,tambahkan air dan gula pasir dengan perbandingan 6:3:1- Untuk sari,tambahkan air dan gula dengan perbandingan 6:1:1- Setelah itu,pindahkan ke wadah peyimpanan lalu tutup dengan alumunium foil

dan rekatkan dengan karet gelang- Lapisi wadah penyimpanan dengan koran- Letakkan di tempat yang tidak terkena cahaya secara langsung dan tunggu

hasilnya hingga 2-3 minggu- Setelah 2-3 minggu,akan terlihat busa-busa putih diatas wadah. Itu berarti bakteri

telah berkembang biak dan siap untuk di gunakan

3. Proses pembuatan nata de coco- Siapkan seluruh bahan yang akan di gunakan- Saring air kelapa agar tidak terikut benda-benda kecil yang akan menganggu

proses pembuatan nata de coco- Kemudian,Rebus air kelapa dengan api sedang hingga mendidih- Saat mendidih,tuangkan campuran gula pasir dan ZA kemudian aduk hingga rata.

Pengadukan di lakukan dengan satu arah. Pengadukan ini berfungsi agar gula tidak menjadi karamel

- Setelah itu rebus kembali hingga mendidih- Setelah mendidih,matikan kompor lalu tuangkan asam cuka- Kemudian rebus kembali hingga mendidih- Setelah mendidih,siap kan baki untuk wadah air kelapa- Usahakan baki,koran telah terbebas dari bakteri pengganggu- Baki di tutup dengan koran,kemudian rekatkan dengan karet gelang. Usahakan

seuruh bagian baki telah tertutup rapat- Kemudian,tuangkan air kelapa ke dalam baki dengan cara,bagian ujung baki yang

tertutup koran di buka sedikit dan air kelapa di tuang secara perlahan-lahan- Setelah itu,tutup baki dengan rapat dan letakkan di ruangan dengan suhu kamar.

Diamkan air kelapa selama 1 malam- Setelah satu malam,tungkan bakteri acetobakter xylinum secara perlahan-lahan

dengan cara yang sama saat penuangan air kelapa ke dalam baki- Usakan jangan menggoyang-goyang baki,biarkan bakteri tercampur sendiri- Diamkan air kelapa selama 7-10 hari hingga terbentuk nata de coco yang siap di

panen

Page 11: Makalah nata de coco

4. Proses pengolahan nata de coco- Setelah didiamkan selama 7-10 hari,nata de coco siap untuk dipanen- Nata de coco yang telah terbentuk,kemudian di potong kecil-kecil seperti dadu- Kemudian,rebus nata hingga mendidih. Perebusan di lakukan sebanyak dua kali.

Perebusan ini berfungsi untuk menghilangkan bau dan kotoran yang tedapat dalam nata

- Setelah di rebus dua kali,cuci nata sebanyak 4 kali di air mengalir. Pencucian ini berfungsi membersihkan kotoran-kotoran yang masih menenmpel pada nata

- Setelh itu,nata didiamkan di dalam air dingin selama 1 malam- Setelah di rendam,cuci nata kemudian rendam di dalam larutan gula selama 3

jam. Perendaman ini berfungsi untuk memberi rasa pada nata- Setelah itu,nata de coco siap untuk di olah menjadi minuman

BAB V

Page 12: Makalah nata de coco

HASIL,ANALISIS dan PEMBAHASAN

1. Hasil1.1 Hasil starter

Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan,kami memperoleh starter dengan keadaan berikut ini- Terdapat busa-busa putih diatas permukaan wadah- Ampas nenas berkumpul di bawah permukaan wadah- Bau starter seperti bau tapai- Starter berwarna kuning pekat

1.2 Hasil nataBerdasarkan praktikum yang telah kami lakukan kami memperoleh hasil seperti yang

disajikan pada tabel di bawah ini

No Nata pembuatan Keadaan nata yang di peroleh Kesimpulan1 Pertama Nata yang kami peroleh dalam

kedaan yang telah mengeras, berwarna putih kekuningan,dan sedikit berbau asam cuka. Ketebalan nata de coco sekitar 1 cm

Praktikum yang kami lakukan

berhasil

2 Kedua Nata yang kami peroleh dalam keadaan yang belum mengeras,berwarna putih,terdapat gumpalan-gumpalan busa di atas permukaan air kelapa,berbau seperti tapai.

Praktikum yang kami lakukan tidak

berhasil

Tabel 1 Tabel hasil pengamatan terhadap air kelapa di fermentasi menjadi nata de coco

2. Analisis2.1 Analisis starter

Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan,kami memperoleh analisis terhadap beberapa hal yang mendukung keberhasilan pembuatan starter,diantaranya- Nenas yang kami gunakan tidak terlalu masak- Perbandingan ampas,air,dan gula pasir pas- Wadah penyimpanan,tertutup rapat karena kami lapisi kertas alumunium foil dan

juga koran

Page 13: Makalah nata de coco

2.2 Analisis Nata de coco

Berdasarkan tabel di atas,maka kami memperoleh analisis sebagai berikut1. Kami memperoleh hasil yang memuaskan pada nata yang kami buat pertama.

Beberapa hal yang mendukung keberhasilan pembuatan nata ini,diantaranya- Air kelapa yang kami gunakan tidak terlalu tua/muda- Perbandingan gula pasir,ZA,dan asam cuka pas- Wadah baki yang kami gunakan dalam keadaan bersih dan terbebas dari bakteri- Penuangan air kelapa kami lakukan secara perlahan-lahan sehingga tidak merusak

kertas pembungkus- Bakteri yang kami gunakan dalam keadaan bagus dan steril- Penyimpanan di lakukan di tempat yang bersuhu kamar

Kami juga menemukan beberapa kendala,diantaranya

- Nata kami berwarna putih kekuningan,ini di sebabkan karena bakteri yang kami gunakan masih terdapat ampasnya karena tidak ada penyaringan terlebih dahulu

2. Kami memperoleh hasil yang tidak membuaskan pada nata yang kami buat pertamaBeberapa hal yang mempengaruhi kegagalan pembuatan ini,diantaranya- Air kelapa yang kami gunakan adalah air kelapa muda- Kesalahn yang kami lakukan pada saat penakaran gula pasir,ZA,dan asam cuka- Wadah baki yang kami gunakan mungkin masih dalam keadaan basah- Bakteri yang kami gunakan mungkin telah terkontaminasi. Hal ini bisa saja terjadi

karena bakteri ini telah kami gunakan pada saat pembuatan nata yang pertama. Sehingga mungkin kami tidak sadar banyak berbicara setelah pemberian bakteri kedalam wadah baki pada pembuatan nata yang pertama

3. Pembahasan3.1 Bakteri acetobacter xylinum

Bakteri dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok yaitu bakteri yang membahayakan, bakteri yang merugikan dan bekteri yang menguntungkan. Adapun yang termasuk dalam kelompok bakteri yang membahayakan antara lain adalah bakteri yang menghasilkan racun atau menyebabkan infeksi, sedangkan ternasuk dalam kelompok bakteri yang merugikan adalah bakteri pembusuk makanan. Sementara yang termasuk dalam kelompok bakteri yang menguntungkan adalah jenis bakteri yang dapat dimanfaatkan oleh manusia hingga menghasilkan produk yang berguna.

Bakteri Acetobacter xylinum merupakan bakteri yang menguntungkan manusia. Artinya dapat digunakan untuk membuat suatu produk yang bermanfaat bagi manusia yaitu dapat dipergunakan dalam pembuatan Nata de Coco (kolang kaling air kelapa) Acetobacter Xylinum merupakan bakteri berbentuk batang pendek, yang mempunyai panjang 2 mikron dengan permukaan dinding yang berlendir. Bakteri ini bisa membentuk rantai pendek dengan satuan 6-8 sel. Bersifat ninmotil dan dengan pewarnaan Gram menunjukkan Gram negative.

Page 14: Makalah nata de coco

akteri Acetobacter xylinum dapat hidup pada larutan dengan derajat keasaman atau kebasaan 3,5-7,5 pH. Namun Acetobacter xylinum akan lebih tumbuh dengan optimal pada derajat keasaman 4,3 pH. Idealnya bakteri Acetobacter xylinum hidup pada suhu 28o–31oC. selain itu, bakteri ini sangat membutuhkan pasokan oksigen. 

3.2 Pembuatan nata de coco

Proses terbentuknya nata adalah sebagai berikut: sel-sel Acetobacter xylinum mengambil glukosa dari larutan gula, kemudian digabungkan dengan asam lemak membentuk prekursor pada membran sel, kemudian keluar bersama-sama enzim yang mempolimerisasikan glukosa menjadi selulosa diluar sel. Prekursor dari polisakarida tersebut adalah GDP-glukosa. Pembentukan prekursor ini distimulir oleh adanya katalisator seperti Ca2+, Mg2+. Prekursor ini kemudian mengalami polimerisasi dan berikatan dengan aseptor membentuk selulosa.

Bibit nata sebenarnya merupakan golongan bakteri dengan nama Acetobacter xylinum. Dalam kehidupan jasad renik, bakteri dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok yaitu bakteri yang membahayakan, bakteri yang merugikan dan bekteri yang menguntungkan. Adapun yang termasuk dalam kelompok bakteri yang membahayakan antara lain adalah bakteri yang menghasilkan racun atau menyebabkan infeksi, sedangkan ternasuk dalam kelompok bakteri yang merugikan adalah bakteri pembusuk makanan. Sementara yang termasuk dalam kelompok bakteri yang menguntungkan adalah jenis bakteri yang dapat dimanfaatkan oleh manusia hingga menghasilkan produk yang berguna. Acetobacter xylinum merupakan salah satu contoh bakteri yang menguntungkan bagi manusia seperti halnya bakteri asam laktat pembentuk yoghurt, asinan dan lainnya.

Bakteri Acetobacter xylinum akan dapat membentuk nata jika ditumbuhkan dalam air kelapa yang sudah diperkaya dengan Karbon (C) dan Nitrogen (N), melalui proses yang terkontrol. Dalam kondisi demikian, bakteri tersebut akan menghasilkan enzim ekstraseluler yang dapat menyusun zat gula menjadi ribuan rantai serat atau selulosa. Dari jutaan renik yang tumbuh pada air kelapa tersbeut, akan dihasilkan jutaan lembar benang-benang selulosa yang akhirnya nampak padat berwarna putih hingga transparan, yang disebut sebagai nata.

Sumber karbon merupakan faktor penting dalam proses fermentasi. Bakteri untuk menghasilkan nata membutuhkan sumber karbon bagi proses metabolismenya. Glukosa akan masuk ke dalam sel dan digunakan bagi penyediaan energi yang dibutuhkan dalam perkembangbiakannya. Fruktosa yang ada akan disintesis menjadi selulosa. Jumlag gula yang ditambahkan harus diperhatikan sehingga mencukupi untuk metabolisme dan pembentukan pelikel nata. Meskipun pada air kelapa terdapat gula namun gula yang ada belum mencukupi untuk pembentukan pelikel sehingga perlu ditambahkan dari luar.

Selain gula, sumber nitrogen merupakan faktor penting pula. Nitrogen diperlukan dalam pembentukan protein yang penting pada pertumbuhan sel dan pembentukan enzim. Kekurangan nitrogen menyebabkan sel kurang tumbuha dengan baik dan menghambat pembentukan enzim yang diperlukan sehingga proses fermentasi dapat mengalami kegagalan atau tidak sempurna.

Page 15: Makalah nata de coco

Nitrogen yang digunakan untuk pembuatan nata umumnya adalah pupuk ZA yang relatif murah dan cenderung asam dibandingkan urea. pH medium dibuat sekitar 4,3 menggunakan asam cuka dan suhu inkubasi sekitar 28 – 300C atau suhu kamar dan dijaga dari kontaminan, misalnya dengan ditutup kain saring atau kertas koran. Bak fermentasi umumnya dibuat bertingkat untuk menghemat tempat.

Page 16: Makalah nata de coco

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

1. Kesimpulan

Membuat nata de coco itu tidak sesulit yang di bayangkan. Alat-alat yang digunakan dalam pembuatannya juga sering kita gunakan untuk memasak sehari-hari, misal panci, kompor, sepatula dan baskom. Bahan yang digunakan juga sangat familiar kita dengar namun yang cukup sulit dalam mendapatkannya adalah bakteri  sebagai starter (acetobacter xylinum)

Tetapi Bakteri acetobacter xylinum juga tidak sulit untuk membuatnya,kita dapat menggunakan nenas sebagai baghan untuk pembiakan bakteri acetobacter xylinum. Atau kita juga dapat membuat cuka apel sebaai tambahan untuk memperoleh hasil yang lebih bagus

Dalam proses pembuatannya di tuntut agar tidak terjadi kontaminasi sebisa mungkin karena jika terkontaminasi oleh zat lain akan mempengaruhi kualitas hasil nata yang di buat dan bahkan bisa menimbulkan kegagalan. Biasanya terkontaminasi karena alat yang digunakan tidak bersih, bisa juga karena air liur atau ludah yang masuk dalam adonan.

2. Saran- Untuk membuat starter,gunakan lah nenas yang tidak terlalu matang/lembek- Usahakan tidak banyak berbicara gara bakteri yang kana di biakkan tidak

terkontaminasi- Usahakan,wadah penyimpanan bakteri di tutup dengan rapat- Untuk pembuatan nata,gunakan air kelapa yang masak optimal- Takar lah semua bahan dengan perbandingan yang pas- Jangan banyak berbicara pada saat membuat nata,dan juga usahakan tempat

pengerjaan bebas dari bakteri pengganggu- Gunakanlah bakteri yang masih bagus dan siap pakai

Page 17: Makalah nata de coco

DAFTAR PUSTAKA

http://bioindustri.blogspot.com/2008/05/kemampuan-bakteri-acetobacter-xylinum.html

http://ichanlebong.blogspot.com/2013/05/makalah-nata-de-coco.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Nata_de_coco

http://inacofood.wordpress.com

http://tenacoku.blogspot.com/2011/11/khasiat-nata-decoco.html

http://www.chem-is-try.org.

http://www.natadecocoindonesia.com

http://www.smallcrab.com/others/448-membuat-nata-de-coco

Purnomo, Bambang. 2011. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Fakultas Pertanian UNIB : Bengkulu.

Rahman, A. 1992. Teknologi Fermentasi. Arcan : Jakarta.

Page 18: Makalah nata de coco

LAMPIRAN

1. Foto-foto pembuatan bstarter

Gambar 1. Pengupasan nenas Gambar 2. Proses Pemblederen nenas

Gambar 3. Proses pemblederan nenas Gambar 4. Penimbangan Gula pasir

Gambar 5. Starter yang siap di simpan

Page 19: Makalah nata de coco

2. Pembuatan nata de coco

Gambar 6. Penyaringan air kelapa