makalah musium tni au

12
LEMBAR PENGESAHAN KARYA TULIS TELAH DISETUJUI DAN DISAHKAN DI SMP NEGERI 9 BANJAR PADA TANGGAL ……………………… 2011 Pembimbing Guru Mapel B. Indonesia ___________________________ ___________________________

Upload: siihunterlove-needlove

Post on 04-Jul-2015

397 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Musium Tni Au

LEMBAR PENGESAHAN

KARYA TULIS TELAH DISETUJUI DAN DISAHKAN

DI SMP NEGERI 9 BANJAR

PADA TANGGAL ……………………… 2011

Pembimbing Guru Mapel B. Indonesia

___________________________ ___________________________

NIP. NIP.

Page 2: Makalah Musium Tni Au

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya,

penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah berjudul “MUSEUM PUSAT TNI AU

DIRGANTARA MANDALA YOGYAKARTA” sebagai salah satu tugas mata pelajaran

Bahasa Indonesia, tahun ajaran 2011/2012.

Dalam penyusunan makahal ini penulis tidak terlepas dari kesulitan dan hambatan-hambatan

yang dihadapi berkat bantuan, dorongan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak

akhirnya dapat teratasi juga. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin

menyampaikan terima kasih kepada :

1. PIPIT FITRIANI

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kesalahan dan

kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada

umumnya.

Batulawang, Mei 2011

Penulis

Page 3: Makalah Musium Tni Au

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARDAFTAR ISI

Page 4: Makalah Musium Tni Au

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II PEMBAHASAN MUSEUM PUSAT TNI AU DIRGANTARA MANDALA YOGYAKARTA

1.1 Sejarah Berdirinya Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala1.2 Perkembangan Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala1.3 Koleksi-Koleksi Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala

BAB III PENUTUP2.1 Kesimpulan2.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

Page 5: Makalah Musium Tni Au

BAB IPENDAHULUAN

Page 6: Makalah Musium Tni Au

1.1 Latar Belakang MasalahDemi tercapainya kualitas pembelajaran yang baik, tidak hanya bisa dilakukan melalui proses belajar mengajar di dalam kelas saja. Siswa justru akan merasa jenuh dan penasaran, terutama terkait dengan materi yang dijelaskan oleh guru tersebut. Misalnya saja masalah Hankam, khususnya keamanan dirgantara. Untuk itu semua kegiatan observasi, yaitu pengenalan dan penelitian secara langsung pada objek-objek yang berhubungan dengan materi yang disampaikan tersebut, menjadi sangat penting untuk dilaksanakan.

Dengan observasi, maka siswa tidak hanya mengetahui, akan tetapi siswa juga dapat mengenal dan memahami objek secara langsung. Karya wisata merupakan salah satu kegiatan observasi yang efektif sebagai penunjang proses belajar mengajar di sekolah.Di Indonesia terdapat banyak tersebar Museum-Museum tempat penyimpanan benda-benda bersejarah, Museum Dirgantara Mandala adalah salah satunya. Berbeda dengan Museum-Museum perjuangan yang lain, di Museum ini dipamerkan berbagai jenis pesawat terbang yang pernah dimiliki Banga Indonesia, khususnya TNI AU. Selain itu di Museum yang berlokasi diYogyakarta ini, terdapat pula diaroma-diaroma perjuangan Bangsa Indonesia, khususnya TNI AU dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan NKRI.Museum Dirgantara Mandala merupakan satu-satunya Museum Pusat TNI AU. Pengelolaanya pun langsung ditangani oleh TNI AU itu sendiri. Tidak banyak yang mengetahui keberadaan Museum ini, termasuk siswa-siswi SMA Negeri 1 Rajagaluh sendiri, hanya sebagian kecil yang mengetahuinya. Maka dengan diadakannya karya wisata ini diharapkan siswa-siswi dapat mengenal lebih dekat tentang kedirgantaraan Indonesia sehingga timbul rasa kebanggaan terhadap bangsa yang ternyata memiliki banyak peninggalan sejarah yang tidak kalah hebatnya dengan negara-negara lain.

Page 7: Makalah Musium Tni Au

BAB IIPEMBAHASAN

MUSEUM PUSAT TNI AU DIRGANTARAMANDALA YOGYAKARTA

1.1 Sejarah Berdirinya Museum Pusat TNI AU Dirgantara MandalaYang menjadi latar belakang didirikannya Museum AURI, yaitu:1. Semua kegiatan dan peristiwa bersejarah dalam pertumbuhan dan perkembangan

TNIAU serta semua pengorbanan para pejuang dan pahlawan udara dalam membina dan merintis AURI, serta mempertahankan dan menegakan kemerdekaan NKRI perlu dilestarikan.

2. Dalam rangka pewarisan nilai-nilai 45 yakni bahwa pengabdian dan pendokumentasian tersebut perlu untuk direalisasikan dalam bentuk visualisasi bukti sejarah agar dapat diketahui, diterima, dihayati dan diamalkan oleh generasi muda.

Page 8: Makalah Musium Tni Au

Hasyrat untuk mengabadikan dan mendokumentasikan kegiatan-kegiatan maupun peristiwa-peristiwa bersejarah di lingkungan AURI itulah yang menjadi dasar didirikannya Museum AURI, yang kemudian dituangkan dalam Keputusan Menteri/Panglima AU No. 491 tanggal 6 Agustus 1960 tentang Dokumentasi Sejarah dan Museum AURI. Meskipun demikian realisasinya tidak secepat yang diharapkan. Museum AURI baru bisa diwujudkan tanggal 21 April 1967. Semula masih bersifat embrio, dan organisasinya masih dibawah pembinaan Asisten Direktorat Humas AURI. Kegiatan Museumpun masih terbatas, karena kurangnya tenaga profesional maupun biaya. Namun sejak dikeluarkannya Instruksi Menteri / Panglima AURI No. 2 tahun 1967 Tentang Peningkatan Peningkatan Bidang Sejarah dan Museum AURI, maka mulailah ada titik terang.Berkat perhatian dari pimpinan AURIV (Pangkowilu) maka pada tanggal4 April 1969 diresmikanlah Museum Pusat TNI AU Roesmin Nuryadin di Jakarta. Sementara itu, di Lembaga Pendidikan AKABRI Bagian Udara Yogyakarta sudah memiliki Museum pendidikan / karbol, sehingga mulailah adanya pemikiran yang mengarah pada pengembangan danupaya mengintegrasikan kedua Museum tersebut. Disamping itu timbul pemikiran untuk menentukan lokasi Museum, bilamana keduanya berhasil disatukan, yang kemudian mengarah ke Yogyakarta.Adapun dasar pertimbangannya, adalah sebagai berikut:a. Pada peristiwa 1945 – 1949 Yogyakarta memegangg peranan penting sebagai

tempat lahir dan pusat perjuangan TNI AU.b. Yogyakarta adalah tempat penggodokan Taruna-taruna AU calon Perwira TNI

AU.c. Semangat minat dirgantara, nilai-nilai 45 dan tradisi juang TNI AU mengacu

pada semangat Maguwo.Atas dasar pertimbangan tersebut, maka KASAU mengeluarkan Surat Keputusan No. Kep/II’IV/1978 tanggal 17 April 1978 menetapkan bahwa Museum Pusat AURI yang semula berkedudukan di Jakarta, dipindahkan ke Yogyakarta, diintegrasikan dengan Museum Pendidikan menjadi Museum Pusat TNI AU dengan memanfaatkan gedung Link Trainer di kawasan Ksatrian AKABRI bagian utara. Operasi Boyong pemindahan benda-benda koleksi Museum AURI di Jakarta ke Yogyakarta telah dimulai sejak November 1977. Langkah penyempurnaan pemindahan lebih lanjut berdasarkan Keputusan KASAU No. Skep./04/IV/1978 tanggal 17 April 1978 dilengkapi dengan pemberian nama Museum tersebut dengan nama “Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala”. Pembukaan dan peresmian Museum ini bersamaan pula dengan peresmian Museum Sekbang Pertama 1945 yang berlokasi di dekat Base Ops Lanud Adi Sutjipto, yang dilakukan oleh KASAU Marsekal TNI Ashadi Tjahjadi, bertepatan dengan peringatan Hari Bakti TNI AU 19 Juli 1978.

1.2 Perkembangan Museum Pusat TNI AU Dirgantara MandalaDengan pertimbangan bahwa koleksi Museum Dirgantara Mandala terus berkembang dan bertambah, terutama alut sistra udara berupa pesawat terbang, sehingga gedung Museum di Ksatrian AKABRI Pagian Udara tidak dapat menampung, serta lokasinya sukar di jangkau pengunjung, maka pimpinan TNI AU memutuskan untuk memindahkannya lagi.

Page 9: Makalah Musium Tni Au

Pada tanggal 17 Desember 1982, KASAU Marsekal TNI Ashadi Tjahjadi menandatangani prasasti sebagai tanda dimulainya pembangunan atau rehab bangunan tersebut. Hal itu juga diperkuat dengan Surat Perintah KASAU No. Sprin/05/IV/1984 tanggal 11 April 1984 tentang Rehabilitasi Gedung tersebut untuk mempersiapkan sebagai gedung permanen Museum. Selanjutnya tanggal 29 Juli 1984 KASAU Sukardi meresmikan penggunaan gedung tersebut sebagai Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandal, yang hingga saat ini dari 4.200 m2 bangunan induk yang ada, telah digunakan seluas 3.600 m2 untuk pameran dan 600 m2 lainya untuk gudang dan mushola.

1.3 Koleksi-Koleksi Museum Pusat TNI AU Dirgantara MandalaKoleksi-koleksi di Museum Dirgantara Mandala digelar sesuai kronologi / urutan peristiwa sejarah TNI AU. Mengingat bahwa tidak semua koleksi yang mendukung bukti sejarah di pamerkan pada ruang kronologi, maka koleksi tersebut dikelompokan pada satu ruangan yakni koleksi pesawat. Sedangkan peristiwa yang memiliki bukti berupa gambar dan divisualisasikan dalam bentuk diorama yang bersifat imajiner.

BAB IIIPENUTUP

2.1 KesimpulanDari uraian pembahasan karya tulis ini, penulis mengambil kesimpulan yaitu:

a. Museum adalah suatu tempat menyimpan benda-benda yang bernilai sejarah agar tidak hilang dan rusak sehingga dapat dinikmati berbagai generasi, itu diharapkan mereka dapat mengetahui sejarah dan dapat menghargai hasil yang telah dicapai generasi terdahulu sehingga mereka dapat mengambil hikmah dan sejarah itu sendiri,

b. Museum berfungsi menyimpan benda-benda yang bernilai sejarah yang patut mendapat perhatian umum. Selain itu museum merupakan sarana yang efektif untuk mewariskan nilai-nilai luhur perjuangan,

c. Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala secara visual menggambarkan perjuangan Bangsa Indonesia, khususnya TNI AU dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan NKRI.

2.2 Saran1. Dengan mengenal benda-benda bersejarah, tanamkanlah dalam diri kita jiwa dan

semangat kepahlawanan,2. Lestarikan dan peliharalah peninggalan-peninggalan sejarah agar tidak sampai

hilang dan rusak,3. Binalah persatan dan kesatuan bangsa agar peristiwa masa lalu tidak kembali,4. Teruskanlah perjuangan para pahlawan dengan membangun Bangsa Indonesia

lebih maju.Demikian saran-saran yang dapat penulis kemukakan, semoga bermanfaat untuk kita semua. Amin.

Page 10: Makalah Musium Tni Au

DAFTAR PUSTAKA

1. …………..1999. Panduan Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala. Yogyakarta :Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara.

2. ………….. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.3. Munajat, Ade, dkk. 2003. Pengantar Sejarah Tentara Nasional Indonesia. Bandung : Remaja Rosdakarya.4.Odih, Enjang, dan Sukadi. 2000. Sejarah Nasional dan Umum SLTP/MTs Kelas III. Jakarta : Ganesa.5. Poesponegoro, Marwapati Djoened dan Nugroho Notosusanto. 1990. Sejarah Nasional Indonesia Jilid VI. Jakarta : Balai Pustaka.