makalah mri

Upload: tony

Post on 13-Oct-2015

73 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

makalah fisika

TRANSCRIPT

  • 5/23/2018 Makalah MRI

    1/14

    1

    MAKALAH FISIKA LISTRIK MAGNIT

    PENERAPAN MEDAN MAGNET

    PADA MAGNETIC RESONANCE IMAGING (MRI)

    Oleh :

    SARTONO 11224040

    SONI MARZUKI 11224032

    FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI

    INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

    JAKARTA

    2013

  • 5/23/2018 Makalah MRI

    2/14

    2

    Kata Pengantar

    Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan

    limpahan rahmat-Nyalah maka kami boleh menyelesaikan sebuah makalah ini dengan baik.

    Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul Penerapan Medan

    Magnet pada Magnetic Resonance Imaging ( MRI ) . yang menurut kami dapat memberikan

    manfaat yang besar bagi kita semua, menambah pembaharuan dan perkembangan tentang medan

    magnet.

    Melalui kata pengantar ini kami lebih dahulu meminta maaf dan memohon maklum bila mana isi

    makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat.

    Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga

    Tuhan Yang Maha Esa memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.

    Jakarta, 21 November 2013

  • 5/23/2018 Makalah MRI

    3/14

    3

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar ................................................................................................ 2

    DAFTAR ISI ......................................................................................................... 3

    1. PENDAHULUAN.......................................................................................... 41.1Latar Belakang ..................................... 41.2Rumusan Masalah ........................................ 51.3Tujuan Makalah.................................... 5

    2. PEMBAHASAN ............................................................................................ 62.1.Pengertian dari MRI ..................................... 62.2.Cara Kerja MRI ................... 72.3.Kelebihan MRI .................. 82.4.Macam macam MRI ................... 82.5.Perkembangan MRI .................. 92.6.Prinsip Dasar MRI .................. 92.7.Instrumen MRI 92.8.Aplikasi Klinik Pemeriksaan MRI ... 102.9.Penatalaksanaan pasien dan tehnik pemeriksaan ............................ 112.10.Artefak dari MRI dan cara mengatasinya ........................................ 122.11.. Tindakan yang perlu di lakukan bila terjadi kecelakaan .............. 13

    3. PENUTUP ....................................................................................................... 143.1.Kesimpulan ..................................... . 143.2.Saran ..................................... ... 14

    4. DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 14

  • 5/23/2018 Makalah MRI

    4/14

    4

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1.Latar Belakang

    Kemajuan teknologi di bidang kesehatan yang ada pada saat ini memberi kemudahan

    bagi para praktisi kesehatan untuk mendiagnosa penyakit serta menentukan jenis pengobatan

    bagi pasien. Salah satu bentuk kemajuan tersebut adalah penggunaan alat MRI (Magnetic

    Resonance Imaging) untuk melakukan pencitraan diagnosa penyakit pasien. .

    MRI( Magnetic Resonance Imaging ) merupakan suatu alat diagnostik mutakhir untuk

    memeriksa dan mendeteksi tubuh anda dengan menggunakan medan magnet yang besar dan

    gelombang frekuensi radio, tanpa operasi, penggunaan sinar X, ataupun bahan radioaktif. selamapemeriksan MRI akan memungkinkan molekul-molekul dalam tubuh bergerak dan bergabung

    untuk membentuk sinyal-sinyal. Sinyal ini akan ditangkap oleh antena dan dikirimkan ke

    komputer untuk diproses dan ditampilkan di layar monitor menjadi sebuah gambaran yang jelas

    dari struktur rongga tubuh bagian dalam. .

    MRI menciptakan gambar yang dapat menunjukkan perbedaan sangat jelas dan lebih

    sensitive untuk menilai anatomi jaringan lunak dalam tubuh, terutama otak,.sumsum tulang

    belakang, susunan saraf dibandingkan dengan pemeriksaan x-ray biasa maupun CT scan Juga

    jaringan lunak dalam susunan musculoskeletal seperti otot, ligament , tendon , tulang rawan ,

    ruang sendi seperti misalnya pada cedera lutut maupun cedera sendi bahu. Pemeriksaan lain yang

    dapat dilakukan dengan MRI yaitu evaluasi anatomi dan kelainan dalam rongga dada, payudara ,

    organ organ dalam perut, payudara, pembuluh darah, dan jantung. Dan oleh sebab itu disini kami

    membuat makalah yang berjudul Penerapan Medan Magnet pada Magnetic Resonance Imaging

    ( MRI ) agar kami bisa mengetahui lebih jelas lagi tentang cara kerja MRI.

  • 5/23/2018 Makalah MRI

    5/14

    5

    1.2 Rumusan masalah

    Dalam pembuatan makalah ini masalah yang dirumuskan adalah sebagai berikut:

    1. Apa pengertian dari MRI ?

    2. Bagaimana cara kerja MRI ?

    3. Bagaimana kelebihan MRI ?

    4. Apa Macam-macam MRI ?

    5. Bagaimana Perkembangan MRI?

    6. Bagaimana prisip dasar dari MRI?

    7. Apa sajakah Instrumen dariMRI?

    8. Bagaimanakah aplikasi klinik pemeriksaan MRI?

    9. Bagaimanakah Penatalaksanaan pasien dan tehnik pemeriksaan dari MRI?

    10. Bagaimana artefak dari MRI dan cara mengatasinya?

    11. Tindakan apakah yang perlu dilakukan bila terjadi kecelakaan saat pemeriksaan diagnostik

    MRI?

    1.3 Tujuan makalah :

    1.3.1 Tujuan umum

    Bertolak pada rumusan masalah di atas maka tujuan umum dari makalah ini adalah untuk

    mengetahui pemeriksaan diagnostik MRI.

    1.3.2 Tujuan khususBertolak pada rumusan masalah di atas maka tujuan khusus dari makalah ini untuk mengetahui:

    1. Pengertian dari MRI.2. Cara kerja MRI.

    3. Kelebihan MRI.

    4. Macam macam MRI.

    5. Perkembangan MRI.6. Prinsip dasar dari MRI

    7. Instrumen MRI

    8. Aplikasi klinik pemeriksaan MRI

    9. Penatalaksanaan pasien dan tehnik pemeriksaan10. Artefak dari MRI dan cara mengatasinya.

    11. Tindakan yang perlu dilakukan saat ada kecelakaan pada pemeriksaan diagnostik MRI.

  • 5/23/2018 Makalah MRI

    6/14

    6

    BAB 2

    PEMBAHASAN

    2.1. Pengertian dari MRI .

    Magnetic Resonance Imaging ( MRI ) adalah suatu alat diagnostik muthakhir untuk

    memeriksa dan mendeteksi tubuh dengan menggunakan medan magnet yang besar dan

    gelombang frekuensi radio, tanpa operasi, penggunaan sinar X, ataupun bahan radioaktif, yang

    menghasilkan rekaman gambar potongan penampang tubuh / organ manusia dengan meng-

    gunakan medan magnet berkekuatan antara 0,064 1,5 tesla (1 tesla = 1000 Gauss) dan

    resonansi getaran terhadap inti atom hidrogen. Merupakan metode rutin yang dipakai dalam

    diagnosis medis karena hasilnya yang sangat akurat. .

    Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah suatu teknik penggambaran penampangtubuh berdasarkan prinsip resonansi magnetik inti atom hidrogen. Tehnik penggambaran MRI

    relatif komplek karena gambaran yang dihasilkan tergantung pada banyak parameter. Alat

    tersebut memiliki kemampuan membuat gambaran potongan coronal, sagital, aksial dan oblik

    tanpa banyak memanipulasi tubuh pasien Bila pemilihan parameternya tepat, kualitas gambaran

    detil tubuh manusia akan tampak jelas , sehingga anatomi dan patologi jaringan tubuh dapat

    dievaluasi secara teliti. Untuk itu perlu dipahami hal-hal yang berkaitan dengan prosedur tehnik

    MRI dan tindakan penyelamatan bila terjadi keadaan darurat. .

    Beberapa faktor kelebihan yang dimiliki-nya, terutama kemampuannya membuat

    potongan koronal, sagital, aksial dan oblik tanpa banyak memanipulasi posisi tubuh pasien

    sehingga sangat sesuiai untuk diagnostik jaringan lunak. Teknik penggambaran MRI relatif

    komplek karena gambaran yang dihasilkan tergantung pada banyak parameter. Bila pemilihan

    para-meter tersebut tepat, kualitas gambar MRI dapat memberikan gambaran detail tubuh

    manusia dengan perbedaan yang kontras, sehingga anatomi dan patologi jaringan tubuh dapat

    dievaluasi secara teliti.

  • 5/23/2018 Makalah MRI

    7/14

    7

    Gambar.1 MRI Scanner Cuteway

    2.2. Cara kerja MRI.

    Alat MRI berupa suatu tabung berbentuk bulat dari magnet yang besar. Penderita

    berbaring di tempat tidur yang dapat digerakkan ke dalam (medan) magnet. Magnet akan

    menciptakan medan magnetik yang kuat lewat penggabungan proton-proton atom hidrogen dan

    dipaparkan pada gelombang radio. Ini akan menggerakkan proton-proton dalam tubuh dan

    menghasilkan sinyal yang diterima akan diproses oleh komputer guna menghasilkan gambaran

    struktur tubuh yang diperiksa.

    Untuk menghasilkan gambaran MRI dengan kualitas yang optimal sebagai alatdiagnostik, maka harus memperhitungkan hal-hal yang berkaitan dengan teknik penggambaran

    MRI, antara lain :

    a. Persiapan pasien serta teknik pemeriksaan pasien yang baik,

    b. Kontras yang sesuai dengan tujuan pemeriksaanya,

    c. Artefak pada gambar, dan cara mengatasinya,

    d. Tindakan penyelamatan terhadap keadaan darurat.

  • 5/23/2018 Makalah MRI

    8/14

    8

    2.3. Kelebihan MRI.

    Ada beberapa kelebihan MRI dibandingkan dengan pemeriksaan CT Scan yaitu :

    1. MRI lebih unggul untuk mendeteksi beberapa kelainan pada jaringan lunak seperti otak,

    sumsum tulang sertamuskuloskeletal.

    2. Mampu memberi gambaran detail anatomi dengan lebih jelas.

    3. Mampu melakukan pemeriksaan fungsional seperti pemeriksaan difusi, perfusi dan

    spektroskopi yang tidak dapat dilakukan dengan CT Scan.

    4. Mampu membuat gambaran potongan melintang, tegak, dan miring tanpa merubah posisi

    pasien.

    5. MRI tidak menggunakan radiasi pengion.

    2.4. Macam macam MRI.

    Macam macam MRI bila ditinjau dari tipenya terdiri dari :

    a. MRI yang memiliki kerangka terbuka (open gantry) dengan ruang luas

    b. MRI yang memiliki kerangka (gantry) biasa yang berlorong sempit.

    Macam macam MRI bila ditinjau dari kekuatan magnetnya terdiri dari :

    a. MRI Tesla tinggi ( High Field Tesla ) memiliki kekuatan di atas 1 1,5 T

    b. MRI Tesla sedang (Medium Field Tesla) memiliki kekuatan 0,5 T

    c. MRI Tesla rendah (Low Field Tesla) memiliki kekuatan di bawah 0,5 TSebaiknya suatu rumah sakit memilih MRI yang memiliki tesla tinggi karena alat tersebut dapat

    digunakan untuk teknik Fast Scan yaitu suatu teknik yang memungkinkan 1 gambar irisan

    penampang dibuat dalam hitungan detik, sehingga kita dapat membuat banyak irisan penampang

    yang bervariasi dalam waktu yang sangat singkat. Dengan banyaknya variasi gambar membuat

    suatu lesi menjadi menjadi lebih spesifik.

  • 5/23/2018 Makalah MRI

    9/14

    9

    1.5. Perkembangan MRI .

    Pada tahun 1946, Felix Bloch dan Purcell mengemukakan teori, bahwa inti atom bersifat

    sebagai magnet kecil, dan inti atom membuat spinning dan precessing. Dari hasil penemuan

    kedua orang diatas kemudian lahirlah alat Nuclear Magnetic Resonance (NMR) Spectrometer,

    yang penggunaannya terbatas pada kimia saja. .

    Setelah lebih dari sepuluh tahun Raymond Damadian bekerja dengan alat NMR

    Spectometer, maka pada tahun 1971 ia menggunakan alat tersebut untuk pemeriksaan pasien.

    Pada tahun 1979, The University of Nottingham Group memproduksi gambaran potongan

    coronal dan sagittal (disamping potongan aksial) dengan NMR. Selanjutnya karena kekaburan

    istilah yang digunakan untuk alat NMR dan di bagian apa sebaiknya NMR diletakkan, maka atas

    saran dari AMERICAN COLLEGE of RADIO-LOGI (1984), NMR dirubah menjadi Magnetic

    Resonance Imaging (MRI) dan diletakkan di bagian Radiologi. .

    1.6. Prinsip dasar dari MRI .

    Struktur atom hidrogen dalam tubuh manusia saat diluar medan magnet mempunyai arah

    yang acak dan tidak membentuk keseimbangan. Kemudian saat diletakkan dalam alat MRI

    (gantry), maka atom H akan sejajar dengan arah medan magnet . Demikian juga arah spinning

    dan precessing akan sejajar dengan arah medan mag-net. Saat diberikan frequensi radio , maka

    atom H akan mengabsorpsi energi dari frequensi radio tersebut. Akibatnya dengan bertambahnya

    energi, atom H akan mengalami pembelokan, sedangkan besarnya pembelokan arah, dipengaruhioleh besar dan lamanya energi radio frequensi yang diberikan. Sewaktu radio frequensi

    dihentikan maka atom H akan sejajar kembali dengan arah medan magnet . Pada saat kembali

    inilah, atom H akan memancarkan energi yang dimilikinya. Kemudian energi yang berupa sinyal

    tersebut dideteksi dengan detektor yang khusus dan diper-kuat. Selanjutnya komputer akan

    mengolah dan merekonstruksi citra berdasarkan sinyal yang diperoleh dari berbagai irisan.

    1.7. Instrumen MRI .

    Secara garis besar instrumen MRI terdiri dari : .

    a.Sistem magnet yang berfungsi membentuk medan magnet .

    Agar dapat mengoperasikan MRI dengan baik, kita perlu mengetahui tentang : tipe magnet, efek

    medan magnet, magnet shielding ; shimming coil dari pesawat MRI tersebut

    b. Sistem pencitraan berfungsi membentuk citra yang terdiri dari tiga buah kumparan koil, yaitu :

    1.Gradien koil X, untuk membuat citra potongan sagittal. .

  • 5/23/2018 Makalah MRI

    10/14

    10

    2. Gardien koil Y, untuk membuat citra potongan koronal .

    3. Gradien koil Z untuk membuat citra potongan aksial .

    Bila gradien koil X, Y dan Z bekerja secara bersamaan maka akan terbentuk potongan oblik.

    c. Sistem frequensi radio berfungsi mem-bangkitkan dan memberikan radio frequensi serta

    mendeteksi sinyal. .

    d. Sistem komputer berfung-si untuk membangkitkan sekuens pulsa, mengon-trol semua

    komponen alat MRI dan menyim-pan memori beberapa citra. .

    e. Sistem penceta-kan citra, berfungsinya untuk mencetak gambar pada film rongent atau untuk

    menyimpan citra.

    2.8. Aplikasi Klinik Pemeriksaan M R I

    Pemeriksaan MRI bertujuan mengetahui karakteristik morpologik (lokasi, ukuran,bentuk, perluasan dan lain lain dari keadaan patologis. Tujuan tersebut dapat diperoleh dengan

    menilai salah satu atau kombinasi gambar penampang tubuh akial, sagittal, koronal atau oblik

    tergantung pada letak organ dan kemungkinan patologinya. Adapun jenis pemeriksaan MRI

    sesuai dengan organ yang akan dilihat, misalnya :

    1. Pemeriksaan kepala untuk melihat kelainan pada : kelenjar pituitary, lobang telinga dalam ,

    rongga mata , sinus

    2. Pemeriksaan otak untuk mendeteksi : stroke / infark, gambaran fungsi otak, pendarahan,

    infeksi; tumor, kelainan bawaan, kelainan pembuluh darah seperti aneurisma, angioma, proses

    degenerasi, atrofi

    3. Pemeriksaan tulang belakang untuk melihat proses Degenerasi (HNP), tumor, infeksi, trauma,

    kelainan bawaan.

    4. Pemeriksaan Musculo-skeletal untuk organ : lutut, bahu , siku, pergelangan tangan,

    pergelangan kaki , kaki , untuk mendeteksi robekan tulang rawan, tendon, ligamen, tumor,

    infeksi/abses dan lain lain

    5. Pemeriksaan Abdomen untuk melihat hati , ginjal, kantong dan saluran empedu, pakreas,

    limpa, organ ginekologis, prostat, buli-buli

    6. Pemeriksaan Thorax untuk melihat : paru paru, jantung.

  • 5/23/2018 Makalah MRI

    11/14

    11

    2.9. Penatalaksanaan pasien dan tehnik pemeriksaan .

    Pada pemeriksaan MRI perlu diperhatikan bahwa alat-alat seperti tabung oksigen, alat

    resusistasi, kursi roda, dll yang bersifat fero-magnetik tidak boleh dibawa ke ruang MRI. Untuk

    keselamatan, pasien diharuskan mema-kai baju pemeriksaan dan menanggalkan benda-benda

    feromagnetik, seperti : jam tangan, kunci, perhiasan jepit rambut, gigi palsu dan lainnya.

    Screening dan pemberian informasi kepada pasien dilakukan dengan cara mewawancarai pasien,

    untuk mengetahui apakah ada sesuatu yang membahayakan pasien bila dilakukan pemeriksaan

    MRI, misalnya: pasien menggunakan alat pacu jantung, logam dalam tubuh pasien seperti IUD,

    sendi palsu, neurostimulator, dan klip anurisma serebral, dan lain-lain.

    Transfer pasien menuju ruangan MRI, khususnya pasien yang tidak dapat berjalan (non

    ambulatory) lebih kompleks dibandingkan peme-riksaan imaging lainnya. Hal ini karena medan

    magnet pesawat MRI selalu dalam keadaan on sehingga setiap saat dapat terjadi resiko kece-

    lakaan, dimana benda-benda feromagnetik dapat tertarik dan kemungkinan mengenai pasien atau

    personil lainnya. Salah satu upaya untuk meng-atasi hal tersebut, meja pemeriksaan MRI dibuat

    mobile, dengan tujuan : pasien dapat dipindahkan ke meja MRI di luar ruang pemeriksaan dan

    da-pat segera dibawa ke luar ruangan MRI bila terjadi hal-hal emergensi. Selain itu meja ca-

    dangan pemeriksaan perlu disediakan, agar dapat mempercepat penanganan pasien berikutnya

    se-belum pemeriksaan pasien sebelumnya selesai. Upaya untuk kenyamanan pasien diberikan,

    anta-ra lain dengan penggunaan Earplugs bagi pasien untuk mengurangi kebisingan, penggunaanpenyangga lutut / tungkai , pemberian selimut bagi pasien, pemberian tutup kepala .

    Untuk persiapan pelaksanaan pemeriksaan perlu dilakukan beberapa hal berikut :

    Persiapan console yaitu memprogram identitas pasien se-perti nama, usia dan lain-lain, mengatur

    posisi tidur pasien sesuai dengan obyek yang akan diperiksa. Memilih jenis koil yang akan

    diguna-kan untuk pemeriksaan, misalnya untuk pemerik-saan kepala digunakan Head coil, untuk

    peme-riksaan tangan, kaki dan tulang belakang digu-nakan Surface coil. Memilih parameter

    yang te-pat, misalnya untuk citra anatomi dipilih para-meter yang Repetition Time dan Echo

    Time pendek, sehingga pencitraan jaringan dengan konsentrasi hidrogen tinggi akan berwarna

    hitam. Untuk citra pathologis dipilih parameter yang Repetition Time dan Echo Time panjang,

    sehingga misalnya untuk gambaran cairan serebro spinalis dengan konsentrasi hidrogen tinggi

    akan tampak berwarna putih. Untuk kontras citra antara, dipilih parameter yang time repetition

    panjang dan time echo pendek sehingga gambaran jaringan dengan konsentrasi hidrogen tinggi

  • 5/23/2018 Makalah MRI

    12/14

    12

    akan tampak berwarna abu-abu .

    Untuk mendapatkan hasil gambar yang optimal, perlu penentuan center magnet (land marking

    patient) sehingga coil dan bagian tubuh yang diamati harus sedekat mungkin ke center magnet,

    misalnya pemeriksaan MRI kepala, pusat magnet pada hidung .

    Untuk menentukan bagian tubuh dibuat Scan Scout (panduan pengamatan), dengan parameter,

    ketebalan irisan dan jarak antar irisan serta format gambaran tertentu. Ini merupakan gambaran 3

    dimensi dari sejumlah sinar yang telah diserap. Setelah tergambar scan scout pada TV monitor,

    maka dibuat pengamatan- peng-amatan berikutnya sesuai dengan kebutuhan .

    Pemeriksaan MRI yang menggunakan kon-tras media, hanya pada kasus-kasus tertentu

    saja . Salah satu kontras media untuk pemeriksaan MRI adalah Gadolinium DTPA yang

    disuntikan intra vena dengan dosis 0,0 ml / kg berat badan. .

    2.10. Artefak dari MRI dan cara mengatasinya.

    Artefak adalah kesalahan yang terjadi pada gambar yang menurut jenisnya dapat terdiri

    dari : kesalahan geometrik, kesalahan algoritma, kesalahan pengukuran attenuasi.

    Sedangkan menurut penyebabnya terdiri dari :

    a. Artefak yang disebabkan oleh pergerakan physiologi, karena gerakan jantung gerakan per-

    nafasan, gerakan darah dan cairan cerebrospinal, gerakan yang terjadi secara tidak periodik

    seperti gerakan menelan, berkedip dan lain-lain.

    b. Artefak yang terjadi karena perubahan kimia danpengaruh magnet.

    c. Artefak yang terjadi karena letak gambaran tidak pada tempat yang seharusnya.

    d. Artefact yang terjadi akibat dari data pada gambaran yang tidak lengkap.

    f. Artefak sistem penampilan yang terjadi misalnya karena perubahan bentuk gambaran akibat

    faktor kesala-han geometri, kebocoran dari tabir radio-frequens.

    Akibat adanya artefak artefak tersebut pada gambaran akan tampak : gambaran kabur, terjadi

    kesalahan geometri, tidak ada gambaran, gambaran tidak bersih, terdapat garisgaris dibawah

    gambaran, gambaran bergaris garis miring, gambaran tidak beraturan.

    Upaya untuk mengatasi artefak pada gambaran MRIdapat dilakukan dengan cara waktu

    pemotretan dibuat secepat mungkin memeriksa keutuhan tabir pelindung radio fre-quensi,

    menanggalkan benda-benda yang bersifat ferromagnetic bila memungkinkan, perlu kerja sama

    yang baik dengan pasien.

  • 5/23/2018 Makalah MRI

    13/14

    13

    2.11. Tindakan yang perlu di lakukan bila terjadi kecelakaan

    Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan kecelakaan selama

    pemeriksaan MRI. Bila terjadi keadaan gawat pada pasien, segera menghentikan pemeriksaan

    dengan menekan tombol ABORT, pasien segera dikeluarkan dari pesawat MRI dengan menarik

    meja pemeriksaan dan segera berikan perto-longan dan apabila tindakan selanjutnya memer-

    lukan alat medis yang bersifat ferromagnetik harus dilakukan di luar ruang pemeriksaan .

    Seandainya terjadi kebocoran Helium, yang ditandai dengan bunyi alarm dari sensor oxigen,

    tekanlah EMERGENCY SWITCH dan segera membawa pasien ke luar ruang pemeriksaan serta

    buka pintu ruang pemeriksaan agar terjadi pertukaran udara, karena pada saat itu ruang

    pemeriksaan kekurangan oksigen.

    Apabila terjadi pemadaman (Quenching), yaitu hilangnya sifat medan magnet yang kuat pada

    gentry (bagian dari pesawat MRI) secara tiba-tiba, tindakan yang perlu dilakukan buka pintu

    ruangan lebar- lebar agar terjadi pertukaran udara dan pasien segera di bawa keluar ruangan

    pemeriksaan. Hal perlu dilakukan karena Quenching menyebabkan terjadinya penguapan helium,

    sehingga ruang pemeriksaan MRI tercemar gas Helium. Selama pemeriksaan MRI untuk anak

    kecil atau bayi, sebaiknya ada keluarganya yang menunggu di dalam ruang pemeriksaan.

  • 5/23/2018 Makalah MRI

    14/14

    14

    BAB 3

    PENUTUP

    3.1Kesimpulan

    Pemanfatan MRI untuk memeriksa bagian dalam tubuh sangat efektif karena memiliki

    kemampuan membuat citra potongan koro-nal, sagital, aksial tanpa banyak memanipulasi tubuh

    pasien dan diagnosa dapat ditegakkan dengan lebih detail dan akurat. Pesawat MRI

    menggunakan efek medan magnet dalam membuat citra potongan tubuh, sehingga tidak

    menimbulkan efek radiasi pengion seperti penggunaan pesawat sinar X. Gambaran yang

    dihasilkan oleh pesawat MRI tergantung pada ketepatan pemilihan parameternya. Dalam

    pengoperasiannya dapat terjadi kecelakaan yang bisa membahayakan pa-sien, petugas serta

    lingkungannya. Mengingat biaya pemeriksaan MRI bagi seorang pasien cukup mahal dan efeksampingnya, ( terutama efek latennya) yang belum diketahui maka perlu pertimbangan yang

    matang sebelum pasien dikirim untuk pemerikaan MRI .

    3.2 Saran .

    Demikian makalah ini kami buat, dan semoga bias bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

    Dan semoga kita bisa mengetahui tentang MRI dan cara pengoprasiannya lebih jelas lagi. Dan

    tentunya makalah ini memiliki banyak sekali kekurangan, dan oleh sebab itu segala kritik dan

    saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

    DAFTAR PUSTAKA

    Rsmitraplumbon. 2010. MRI.( file:///E:/D/berita-24-mri.html)

    Admin. 2009.Magnetic Resonance Imaging (MRI).( file:///E:/D/index.php.htm)

    Hari. 2009. Istilah Komputer Magnetic Resonance Imaging (MRI)(

    file:///E:/D/Istilah%20Komputer%20Magnetic%20Resonance%20Imaging%20%28MRI%29.ht

    m)

    Arie.2009.Biomedis Untuk Pemula. (file:///E:/D/sekilas-tentang-magnetic-resonance.html)