makalah (mop)

24
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingginya angka kematian ibu di Indonesia akibat resiko tinggi untuk melahirkan menjadi perhatian pemerintah. Sehingga diadakannya program keluarga berncana ( KB ) sebagai salah satu cara untuk mengurangi tingginya angka kematian ibu. Banyaknya anak-anak terlantar dan dengan jarak usia yang sangat dekat juga menjadi perhatian pemerintah. Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Konsepsi (pembuahan, fertilisasi) adalah terjadinya pertemuan antara sel telur (ovum) isteri dengan sel mani (spermatozoa) suami pada saluran telur. Kontrasepsi atau antikonsepsi adalah mencegah terjadinya konsepsi dengan memakai cara, alat atau obat-obatan. Pengaturan kelahiran (birth control) adalah penggunaan alat-alat atau cara-cara dengan maksud mengatur jumlah dan jarak waktu kelahiran. Keluarga berencana adalah suatu usaha menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi. 1 Metode Kontrasepsi MOP

Upload: restisri

Post on 22-Dec-2015

322 views

Category:

Documents


27 download

DESCRIPTION

makalah metode kontrasepsi pria

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tingginya angka kematian ibu di Indonesia akibat resiko tinggi untuk

melahirkan menjadi perhatian pemerintah. Sehingga diadakannya program

keluarga berncana ( KB ) sebagai salah satu cara untuk mengurangi tingginya

angka kematian ibu. Banyaknya anak-anak terlantar dan dengan jarak usia yang

sangat dekat juga menjadi perhatian pemerintah.

Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya

itu dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Konsepsi (pembuahan,

fertilisasi) adalah terjadinya pertemuan antara sel telur (ovum) isteri dengan sel

mani (spermatozoa) suami pada saluran telur.

Kontrasepsi atau antikonsepsi adalah mencegah terjadinya konsepsi

dengan memakai cara, alat atau obat-obatan. Pengaturan kelahiran (birth control)

adalah penggunaan alat-alat atau cara-cara dengan maksud mengatur jumlah dan

jarak waktu kelahiran. Keluarga berencana adalah suatu usaha menjarangkan atau

merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi.

Kontrasepsi mantap atau sterilisasi merupakan metode KB yang paling

efektif, murah, aman dan memiliki nilai demografi yang tinggi. Kontap sampai

saat ini belum masuk program gerakan keluarga berencana nasional Indonesia,

namun pelayananan kontrasepsi mantap dapat diterima masyarakat, dan makin

lama makin besar jumlahnya dengan usia makin muda. Kontap pertama kali

dimulai di RSUP Denpasar dan masih berkembang sampai sekarang. Kontap pada

pria biasa dikenal dengan vasektomi, yaitu merupakan tindakan memotong dan

menutup saluran mani (vasdeferens) yang menyalurkan sel mani (sperma) keluar

dari pusat produksinya di testis.

Di Indonesia vasektomi sebagai tujuan kontrasepsi belum begitu

digalakan.hal ini memerlukan motivasi dan penerangan yang lebih luas, karena

masih banyak pria menyangka bahwa vasektomi sama dengan kebiri. Banyak pria

yang bersedia kehilangan fertilitasnya, namun mereka takut kehilangan

1Metode Kontrasepsi MOP

kejantanannya. Haruslah dijelaskan, bahwa pada vasektomi produksi sperma dan

produksi hormone pria akan terus berjalan seperti sebelumnya.hanya sperma yang

baru dihasilkan tidak akan dikeluarkan melalui persetubuhan

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan permasalahan

sebagai berikut :

1. Apa itu definisi vasektomi ?

2. Bagaimana pembinaan akseptor KB melalui konseling ?

3. Bagaimana praktek pembinaan akseptor KB ?

4. Apa macam-macam efek samping atau masalah kontrasepsi ?

5. Apa penilaian efek samping yang timbul ?

6. Bagaimana penanganannya ?

7. Bagaimana rujukan akseptor yang bermasalah ?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain, sebagai berikut :

Tujuan Umum :

1. Untuk mengetahui serta memahami definisi vasektomi

2. Untuk mengetahui serta memahami pembinaan akseptor KB melalui

konseling

3. Untuk mengetahui serta memahami praktek pembinaan akseptor KB

4. Untuk mengetahui serta memahami efek samping atau masalah

kontrasepsi

5. Untuk mengetahui serta memahami penilaian efek samping yang

timbul

6. Untuk mengetahui serta memahami penaganannya

7. Untuk mengetahui serta memahami rujukan akseptor yang bermasalah

Tujuan Khusus :

2Metode Kontrasepsi MOP

Penulisan makalah ini disusun sebagai salah satu pemenuhan tugas

terstruktur dari mata kuliah Pelayanan KB

D. Metode Penulisan

Dalam penyusunan makalah ini penulis menggunakan pengumpulan data

yakni melalui data diperoleh dari berbagai sumber baik dalam media cetak

maupun elektronik atau internet.

3Metode Kontrasepsi MOP

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Vasektomi

Vasektomi adalah prosedur klinik untuk mengehentikan kapasitas

reproduksi pria dengan jalan melakukan oklusi vasa deferensia sehingga alur

tranportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi terhambat. Vasektomi

merupakan upaya untuk menghentikan fertilitas dimana fungsi reproduksi

merupakan ancaman atau gangguan terhadap kesehatan pria dan pasangan nya

serta melemahkan ketahanan dan kualitas keluarga 

Kontrasepsi mantap atau sterilisasi merupakan metode KB yang paling

efektif, murah, aman dan memiliki nilai demografi yang tinggi. Kontap sampai

saat ini belum masuk program gerakan keluarga berencana nasional Indonesia,

namun pelayananan kontrasepsi mantap dapat diterima masyarakat, dan makin

lama makin besar jumlahnya dengan usia makin muda. Kontap pertama kali

dimulai di RSUP Denpasar dan masih berkembang sampai sekarang. Kontap pada

pria biasa dikenal dengan vasektomi, yaitu merupakan tindakan memotong dan

menutup saluran mani (vasdeferens) yang menyalurkan sel mani (sperma) keluar

dari pusat produksinya di testis.

Di Indonesia vasektomi sebagai tujuan kontrasepsi belum begitu

digalakan.hal ini memerlukan motivasi dan penerangan yang lebih luas, karena

masih banyak pria menyangka bahwa vasektomi sama dengan kebiri. Banyak pria

yang bersedia kehilangan fertilitasnya, namun mereka takut kehilangan

kejantanannya. Haruslah dijelaskan, bahwa pada vasektomi produksi sperma dan

produksi hormone pria akan terus berjalan seperti sebelumnya.hanya sperma yang

baru dihasilkan tidak akan dikeluarkan melalui persetubuhan 

Pada tahun – tahun terakhir ini vasektomi makin banyak dilakukan di

beberapa Negara seperti India , Pakistan , Amerika Serikat , dan Korea. Untuk

menekan laju pertambahan penduduk.    

4Metode Kontrasepsi MOP

a) Profil :

- Sangat efektif

- Tidak ada efek samping jangka panjang

- Tindak bedah yang aman dan sederhana

- Efektif setelah 20 ejakulasi atau 3 bulan

- Konseling dan informed consent mutlak diperlukan

b) Indikasi Vasektomi

Dasarnya indikasi untuk melakukan vasektomi adalah bahwa pasangan

suami – isteri tidak menghendaki kehamilan lagi dan pihak suami bersedia bahwa

tindakan kontrasepsi dilakukan pada dirinya.

c) Kontraindikasi vasektomi

Sebetulnya tidak ada kontraindikasi untuk vasektomi , hanya apabila ada

kelainan local atau umum yang dapat mengganggu sembuhnya luka operasi ,

kelainan ini harus disembuhkan dahulu.

B. Pembinaan Akseptor KB Melalui Konseling.

Klien harus diberi informasi bahwa prosedur vasektomi tidak

menggunakan hormon pria atau menyebabkan perubahan kemampuan

atau kepuasan seksual

Setelah prosedur vasektomi, gunakan salah satu kontrasepsi terpilih

sehingga spermatozoa yang tersisa dalam vesikula seminalis telah

dikeluarkan seluruhnya. Secara empirik, sperma-analisis akan

menunjukan hasil negatif setelah 15-20 kali ejakulasi.

Cara kerja vasektomi :

Saluran benih tertutup, sehingga tidak dapat menyalurkan spermatozoa.

5Metode Kontrasepsi MOP

Keuntungan mengunakan vasektomi :

1. Permanen dan efektif.

2. Tidak ada efek samping jangka panjang

3.  Dapat mencegah kehamilan lebih dari 99 %.

4. Tindakan bedah yang aman dan sederhana

5. Tidak mengganggu hubungan seksual

Kerugian vasektomi :

1. Harus ada pembedahan minor.

2. Tidak dapat dilakukan pada orang yang masih ingin memiliki

anak.

Yang dapat menjalani vasektomi

Untuk laki-laki subur sudah punya anak cukup (2 anak) dan istri

beresiko tinggi

Yang tidak diperkenankan menggunakan vasektomi jika :

1. Peradangan kulit atau jamur di daerah kemaluan.

2. Menderita kencing manis.

3. Hidrokel atau varikokel yang besar

4. Hernia inguinalis

5. Anemia berat, ganguan pembekuan darah

Tempat mendapatkan pelayanan vasektomi :

1. Rumah Sakit

2. Puskesmas

3. Klinik KB.

Yang harus diingat :

1. Untuk laki-laki usia subur sudah punya anak cukup ( 2 anak ) dan

istri beresiko tinggi.

6Metode Kontrasepsi MOP

2. Tidur dan istirahat cukup

3. Mandi dan membersihkan daerah sekitar kemaluan

4. Makan terlebih dahulu sebelum berangkat ke klinik

5. Datang ke klinik tempat operasi dengan pengantar

6. Jangan lupa membawa surat persetujuan isteri yang ditandatangani

atau cap jempol

7. Boleh bersenggama setelah 2-3 hari setelah operasi dengan

menggunakan kondom, penggunaan kondom dilanjutkan sampai 20

kali ejakulasi atau 3 bulan setelah operasi

Syarat-syarat menggunakan vasektomi :

1. Sukarela, bahagia, sehat jasmani dan rohani.

2. Mengikuti konseling atau bimbingan tatap muka.

3. Menandatangani formulir persetujuan tindakan medik ( operasi ).

C. Praktek Pembinaan Akseptor KB

Vasektomi adalah tindakan memotong dan menutup saluran sperma

(vasdeferens) yang menyalurkan sperma keluar dari testis. Vasektomi telah

dikenal sejak lama. Pada abad 19 para ahli bedah telah melakukan vasektomi

untuk tujuan pengobatan, seperti mencegah infeksi dari kelenjar prostat atau

hipertrofi kelenjar prostat. Di Indonesia vasektomi sebagai salah satu pilihan jenis

kontrasepsi masih belum begitu digalakkan .

Hal ini disebabkan masih adanya anggapan vasektomi sama dengan

dikebiri.

Indikasi:

a. untuk tujuan kontrasepsi yang bersifat permanen

b. untuk tujuan pengobatan supaya mencegah terjadinya epididitimis

7Metode Kontrasepsi MOP

Teknik Vasektomi

Penutupan vas deferens dapat dilakukan dengan beberapa cara:

a. di ikat (ligasi)

b. di potong(vasektomi)

c. pakai cincin

d. pakai bands

1. Teknik

a. Operatif

1) Vasektomi dengan pisau

Setelah anestesi lokal yaitu dengan larutan prokain lidokain

atau lignokain tanpa memakai adrendin maka dilakukan irisan

pada kulit scrotum. Kulit dan otot-otot disayat, maka tampak

vas deferens dengan sarungnya. Irisan dapat dilakukan pada

garis tengah antara dua belahan scrotum atau pada dua tempat

di atas masing-masing vas deferens

Kedua vas tampak sebagai saluran yang putih dan agak kenyal

pada perabaan. Vas dapat dibedakan dari pembuluh-pembuluh

darah, karena tidak berdenyut. Identifikasi vas deferens sukar

apabila kulit scrotum tebal.

2) Vasektomi tanpa pisau

Untuk mengurangi atau menghilangkan rasa takut calon

akseptor kontap pria akan tindakan operasi ( yang umumnya

dihubungkam dengan pemakaian pisau operasi ), dan untuk

menggalakkan penerimaan kontap pria, di Indonesia sekarang

telah diperkenalkan metode vasektomi tanpa pisau ( VTP ).

Vasektomi pada pisau juga dapat dilakukan tanpa mengiris

kulit, jadi tanpa memakai pisau sama sekali, yaitu dengan cara:

a) Saluran diikat bersama-sama dengan kulit scrotum,

dengan cara mencobloskan jarum dengan benang sampai

ke bawah saluran mani.

8Metode Kontrasepsi MOP

b) Dapat juga disuntikkan ke dalam saluran mani.

c) Saluran mani dapat dibakar dengan mencobloskan jarum

kauter halus melalui kulit ke dalam saluran mani.

b. Penyumbatan vas deferens mekanis

Dilakukan dengan penjepitan vas deferens menggunakan :

1) Vaso-clips

2) Intra Vasal Thread (IVT)

3) Reversible Intravas Device (R-IVD).

4) Shug

5) Phaser (Bionyx Control)

6) Reversible Intravasal Occlusive Devices (RIOD)

c. Penyumbatan vas deferens kimiawi

dilakukan penyumbatan terhadap vas deferens menggunakan zat-

zat kimiawi berupa :

1) Quinacrine

2) Ethanol

3) Ag-nitrat

2. Konseling pasca operasi

a. Menjaga daerah insisi agar tetap kering

b. Tidak menarik-narik atau menggaruk-nggaruk luka yang sedang dalam penyembuhan.

c. Memakai penahan skrotum (celana dalam).

d. Menghindari mengangkat benda berat dan kerja keras untuk 3 hari.e. Klien boleh bersenggama sesudah tidak merasa sakit (hari ke 2-3),

namun untuk mencegah kehamilan, pakailah kondom atau cara

kontrasepsi lain selama 3 bulan atau sampai ejakulasi 15-20 kali.

Periksa semen 3 bulan pasca vasektomi atau sesudah 15-20 kali

ejakulasi

Prosedur tindakan vasektomi:

a. Rambut kemaluan dicukur dan dibersihkan

b. Desinfeksi kulit skrotum dan daerah operasi.

9Metode Kontrasepsi MOP

c. Daerah operasi yang sudah suci hama ditutup dengan kain steril

berlobang ditengahnya.

d. Palpasi dan cari vas deferens pada kantong skrotum, lalu fiksir

dengan jari.

e. Beri anestesi local pada daerah operasi.

f. Lakukan sayatan kira-kira 1-2 cm

g. Bebaskan jaringan sekitarnya, tangkap vas deferens tersebut.

h. Tarik kira-kira sampai pada batas yang akan dipotong.

i. Lakukan vasektomi: pemotongan sekitar 1-2 cm vas deferens, lalu

dijahit.

j. Luka operasi dijahit.

k. Berikan nasehat perawatan luka, jangan kena air selama kira-kira 1

minggu.

l. Berikan obat anti sakit dan antibiotik.

Post vasektomi pria tidak langsung menjadi steril, karena di dalam saluran

proksimal vasdeferens dan dalam vesikula seminalis masih terdapat ratusan juta

sperma. Karena itu sebelum pulang pasien diberikan 15 buah kondom, yang harus

dipakai saat koitus. Pria baru dikatakan steril biasanya setelah 10-15 kali

ejakulasi, yang dapat dibuktikan dengan pemeriksaan analisa semen.

1. Komplikasi

a. Komplikasi pasca bedah: perdarahan, hematoma, rasa nyeri, rasa

pegal dan infeksi

b. Komplikasi jangka panjang: spermatic granuloma, kemungkinan

rekanalisasi.

2. Kegagalan vasektomi dapat terjadi akibat:

a. Rekanalisasi spontan

b. Salah pemotongan

c. Jika terdapat duplikasi vas deferens.

10Metode Kontrasepsi MOP

d. Akseptor bersenggama sebelum benar-benar steril.

3. Keuntungan Vasektomi:

a. Teknik operasi kecil dan sederhana, bisa dilakukan setiap saat.

b. Komplikasi yang ditemukan tidak terlalu berat.

c. Efektifitas hampir 100%

d. Biaya murah terjangkau masyarakat

e. Bisa dilakukan operasi rekanalisasi

4. Kekurangan Vasektomi:

Cara ini tidak langsung efektif tapi memerlukan waktu sampai sperma

menjadi negatif dalam analisa semen.Walaupun pada prinsipnya dapat disambung

kembali namun masih banyak diperlukan tenaga terlatih untuk tindakan tersebut.

D. Macam-Macam Efek Samping Atau Masalah Kontrasepsi

Efek samping yang dapat timbul yang akan timbul adalah:

a. Timbul rasa nyeri.

b. Infeksi pada bekas luka.

c. Membengkaknya kantung biji zakar karena pendarahan.

d. Belum ada efek samping jangka panjang.

e. Mengalami ketidak-nyamanan setelah operasi.

f. Komplikasi yang serius karena operasi jarang terjadi.

E. Penilaian Efek Samping Yang Timbul

Penilaian Klinik :

Riwayat sosiomedik yang perlu diketahui dari seorang calon akseptor

vasektomi meliputi hal-hal berikut :

a. Riwayat operasi atau trauma pada regio skrotalis atau inguinalis

b. Riwayat disfungsi seksual, termasuk impotensi

c. Kondisi area skrotalis (ketebalan kulit, parut atau infeksi)

11Metode Kontrasepsi MOP

d. Temuan berupa undssensus testikularis, hidrokel/varikokel, massa

intraskrotalis atau hernia inguinalis

e. Riwayat alergi

f. Adanya proinuria atau diabetes melilitus

Penilaian dari macam-macam efek samping yang timbul :

a. Reaksi alergi anestesi

Penilaian

- Reaksi hipersensitif local : dermatitis

- Reaksi hipersensitif sistemik : edema

Penyebab

- Karena masuknya larutan anestesi local ke dalam sirkulasi

darah yang melebihi dosis

b. Perdarahan

Penilaian

- Adanya perdarahan pada luka insisi di tempat operasi

- Perdarahan dalam skrotum

Penyebab

- Terpotongnya pembuluh darah di daerah saluran mani

c. Hematoma

Penilaian

- Adanya bengkak kebiruan pada luka insisi kulit skrotum

Penyebab

- Pecahnya pembuluh darah kapiler

d. Infeksi

Penilaian

- Adanya tanda-tanda infeksi seperti panas, nyeri, bengkak,

merah dan bernanah pada luka insisi

Penyebab

- Karena peralatan yang dipakai tidak steril dan kurangnya

teknik perawatan pasca operasi.

12Metode Kontrasepsi MOP

e. Granuloma sperma

Penilaian

- Adanya benjolan kenyal yang kadang disertai rasa nyeri di

dalam skrotum.

Penyebab

- Keluarnya sperma dari saluran masuk ke dalam jaringan

sehingga tidak sempurnanya ikatan vas deferens.

F. Rujukan Akseptor Bermasalah

System rujukan dalam mekanisme pelayanan Metode Kontrasepsi Efektif

Terpilih (MKET) merupakan suatu system pelimpahan tanggung jawab timbal

balik baik secara vertical maupun horizontal atau kasus atau masalah yang

berhubungan dengan MKET.

Unit pelayanan yang dimaksud disini yaitu menurut tingkat kemampuan

dari yang paling sederhana berturut – turut ke unit pelayanan yang paling mampu.

1. Tujuan Rujukan

a) Terwujudnya suatu jaringan pelayanan Metode Kontrasepsi Efektif

Terpilih (MKET) yang terpadu disetiap tingkat wilayah , sehingga setiap

unit pelayanan memberikan pelayanan secara berhasil guna dan berdaya

guna maksimal , sesuai dengan tingkat kemampuannya masing – masing.

b) Peningkatan dekungan terhadap arah dan pendekatan gerakan KB

Nasional dalam hal perluasan jangkauan dan pembinaan peserta KB

dengan pelayanan yang makin bermutu tinggi serta pengayoman

penuh kepada masyarakat.

2. Jenis Rujukan

a) Rujukan Metode Kontrasepsi Efektif Terpilih MKET dapat dibedakan

atasa 3 jenis yaitu sebagai berikut Pelimpahan kasus

b) Pelimpahan pengetahuan dan keterampil

c) Pelimpahan bahan – bahan penunjang diagnostic

13Metode Kontrasepsi MOP

3. Sasaran Rujukan

a. Sasaran Obyektif

a) PUS yang akan memperoleh peleyanan Metode Kontrasepsi

Efektif Terpilih MKET

b) Peserta KB yang akan ganti cara ke MKET

c) Peserta KB MKET untuk mendapatksn pengamatan

lanjutan

b. Sasaran subyektif

Petugas – petugas pelayanan MKET disemua tingkat wilayah.

4. Jaringan Rujukan

a) Dokter / BPS , rumah bersalin

b) Unit pelayanan Metode Kontrasepsi Efektif Terpilih (MKET)

tingkat kecamatan

c) Unit pelayanan Metode Kontrasepsi Efektif Terpilih (MKET)

tingkat kabupaten

d) Unit pelayanan Metode Kontrasepsi Efektif Terpilih (MKET)

tingkat provinsi

e) Unit pelayanan Metode Kontrasepsi Efektif Terpilih (MKET)

tingkat pusat

14Metode Kontrasepsi MOP

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Vasektomi adalah tindakan memotong dan menutup saluran mani

(vasdeferens) dengan operasi. Vasektomi dapat dilakukan dengan pisau atau tanpa

pisau. Peutupan duktus spermatikus (vas deferens) dapat dilakukan dengan cara

diikat (ligasi), dipotong (vasektomi), menggunakan clip, atau cincin.

Profil :

- Sangat efektif

- Tidak ada efek samping jangka panjang

- Tindak bedah yang aman dan sederhana

- Efektif setelah 20 ejakulasi atau 3 bulan

- Konseling dan informed consent mutlak diperlukan

Indikasi Vasektomi

Dasarnya indikasi untuk melakukan vasektomi adalah bahwa pasangan

suami – isteri tidak menghendaki kehamilan lagi dan pihak suami bersedia bahwa

tindakan kontrasepsi dilakukan pada dirinya.

Kontraindikasi vasektomi

Sebetulnya tidak ada kontraindikasi untuk vasektomi , hanya apabila ada

kelainan local atau umum yang dapat mengganggu sembuhnya luka operasi ,

kelainan ini harus disembuhkan dahulu.

Asuhan yang diberikan kepada pasien dengan vasektomi dapat dilakukan

dengan pertama-tama melakjukan pengkajian, yang meliputi pengkajian terhadap

pengetahuan dan komitmen pasien terhadap vasektomi sampai dengan meminta

surat persetujuan tentang akan dilakukan tindakan vasektomi. Setelah melakukan

15Metode Kontrasepsi MOP

penglkajian, membuat diagnosa keperawatan berdasarkan data yang telah didapat,

kemudian membuat intervensi, melakukan implementasi, dan mengevaluasinya.

B. Saran

Bagi Petugas Lapangan Keluarga Berencana dalam memberikan

penyuluhan, dukungan, dan informasi tentang KB kontrasepsi mantap sesuai

dengan kebutuhan individu dan tidak bersifat memaksa dengan memperhatikan

norma-norma agama yang dianut oleh masyarakat. Bagi pembuat kebijakan

metode Keluarga Berencana (KB), dalam membuat kebijakan mengenai metode

KB yang lebih efektif, dan tidak menimbulkan perdebatan di kalangan agama,

sehingga dapat diterima oleh masyarakat luas

Bagi pasangan yang tidak mengingkan anak lagi sebaiknya menggunakan

alat kontrasepsi yang sesuai dan cocok.

16Metode Kontrasepsi MOP

DAFTAR PUSTAKA

1. Hartanto, dr. Hanafi. 1994. Keluarga Berencana dan Kontrsepsi. Jakarta:

Pustaka Sinar Harapan

2. Hoesin, Rushdy. 1980. Vasectomy untuk Dokter Puskesmas. Jakarta:

Perkumpulan untuk Sterilisasi Sukarela Indonesia

3. Samekto, dr. Guno. 1978. Vasektomi. Jakarta: Perkumpulan untuk

Sterilisasi Sukarela Indonesia

4. Saifudin, Abdul B. 2003. Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.

Bina Pusta

5. http://id.shvoong.com/medicine-and-health/epidemiology-public-health/

1984787-kontrasepsi-untuk-pria/

17Metode Kontrasepsi MOP