makalah molekul

38
KATA PENGANTAR Alhamdulillah hirobbil’alamin, puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan pada waktu yang telah ditentukan. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, yang membimbing umatnya dari zaman jahiliyah menuju zaman Islamiyah yakni ajaran agama Islam. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “KIMIA DASAR I”. Penyusun berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca tentang konsep didalamnya. Selain itu tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing serta semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini. Tim penyusun berharap semoga semua yang telah berjasa dalam penyusunan makalah ini mendapat balasan yang sebaik-baiknya dari Allah SWT. Akhirnya tim penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Untuk itu tim penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca, sehingga makalah ini bisa mencapai kesempurnaan. Ternate, 16 November 2011 Tim penyusun

Upload: aphiin-siianakkeciil

Post on 08-Aug-2015

1.115 views

Category:

Documents


48 download

TRANSCRIPT

Page 1: makalah molekul

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah hirobbil’alamin, puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT

yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada penyusun, sehingga penyusun

dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan pada waktu yang telah ditentukan. Sholawat

serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, yang membimbing

umatnya dari zaman jahiliyah menuju zaman Islamiyah yakni ajaran agama Islam.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “KIMIA DASAR I”.

Penyusun berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca tentang konsep

didalamnya. Selain itu tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing serta

semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini. Tim penyusun berharap semoga

semua yang telah berjasa dalam penyusunan makalah ini mendapat balasan yang sebaik-baiknya

dari Allah SWT.

Akhirnya tim penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Untuk itu

tim penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca, sehingga

makalah ini bisa mencapai kesempurnaan.

Ternate, 16 November 2011

Tim penyusun

Page 2: makalah molekul

DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………………....

Daftar Isi…………………………………………………………………………………….

BAB I Pendahuluan…………………………………………………………………………

A.    Latar Belakang………………………………………………………………………...

B.     Tujuan…………………………………………………………………………………

C.     Rumusan Masalah……………………………………………………………………..

BAB II Pembahasan………………………………………………………………………...

A.    Struktur Molekul………………………….…………………………………………...

B.     Peranan Elektron dalam Ikatan Kimia…...……………………………………………

C.     Macam-Macam Ikatan Kimia…………………………………………………………

D.    Energi Ikatan………………………………………………………………………….

BAB III Penutup……………………………………………………………………………

A.    Kesimpulan……………………………………………………………………………

B.     Saran…………………………………………………………………………………..

Daftar Rujukan……………………………………………………………………………...

Soal dan Pembahasan……………………………………………………………………….

ii

iii

4

4

4

5

6

6

7

11

20

22

22

23

24

25

Page 3: makalah molekul

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Molekul terdiri dari sejumlah atom yang bergabung melalui ikatan kovalen, dan

atom tersebut berkisar dari jumlah yang sangat sedikit(dari atom tunggal, seperti gas mulia)

sampai jumlah yang sangat banyak (seperti pada polimer, protein atau bahkan DNA). Bentuk

molekul, yang berarti cara atom tersusun di dalam ruang, mempengaruhi banyak sifat-sifat fisika

dan kimia molekul tersebut. Kebanyakan molekul mempunyai bentuk yang didasarkan kepada

lima bentuk geometri yang berbeda.

Molekul-molekul di dalam berikatan, mengacu pada beberapa aturan dan bentuk-

bentuk ikatan kimia. Apabila molekul ingin berikatan harus sesuai dengan aturan-aturan atau

syarat-syarat unsur-unsur tersebut dalam membentuk sebuah molekul. Karena tidak sembarang

suatu unsure membentuk molekul.

Ikatan kimia adalah ikatan yang terjadi antar atom atau antar molekul. Ikatan kimia

itu sendiri bertujuan agar mencapai kestabilan dalam suatu unsur. Ketika atom berinteraksi untuk

membentuk ikatan kimia, hanya bagian terluarnya saja yang bersinggungan dengan atom lain.

Oleh karena itu, untuk mempelajari ikatan kimia kita hanya perlu membahas elektron valensi

dari atom-atom yang terlibat dalam ikatan kimia tersebut.

B.     Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui materi-materi tentang

struktur molekul yang meliputi; peranan elektron dalam ikatan kimia, macam-macam ikatan

kimia, dan energi ikatan. Selain itu juga untuk memenuhi tugas yang diberikan dosen mata

kuliah “KIMIA DASAR I”.

 

C.    Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1.   Apa itu struktur molekul?

2.   Bagaimana peranan electron dalam ikatan kimia?

3.   Ada berapa ikatan kimia?

Page 4: makalah molekul

4.   Apa itu energi ikatan?

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Struktur Molekul

Struktur molekul adalah penggambaran ikatan-ikatan unsur atau atom yang

membentuk molekul. Molekul terdiri dari sejumlah atom yang bergabung melalui ikatan kimia,

baik itu ikatan kovalen, ikatan hidrogen dan ikatan ion, serta ikatan-iktan kimia lainnya. Dan

atom tersebut berkisar dari jumlah yang sangat sedikit(dari atom tunggal, seperti gas mulia)

sampai jumlah yang sangat banyak (seperti pada polimer, protein atau bahkan DNA). Bentuk

molekul, yang berarti cara atom tersusun di dalam ruang, mempengaruhi banyak sifat-sifat fisika

dan kimia molekul tersebut. Kebanyakan molekul mempunyai bentuk yang didasarkan kepada

lima bentuk geometri yang berbeda.

Molekul-molekul di dalam berikatan, mengacu pada beberapa aturan dan bentuk-

bentuk ikatan kimia. Apabila molekul ingin berikatan harus sesuai dengan aturan-aturan atau

syarat-syarat unsur-unsur tersebut dalam membentuk sebuah molekul. Karena tidak sembarang

suatu unsure membentuk molekul.

Molekul didefinisikan sebagai sekelompok atom (paling sedikit dua) yang saling

berikatan dengan sangat kuat (kovalen) dalam susunan tertentu dan bermuatan netral serta cukup

stabil. Menurut definisi ini, molekul berbeda dengan ion poliatomik. Dalam kimia organik dan

biokimia, istilah molekul digunakan secara kurang kaku, sehingga molekul organik dan

biomolekul bermuatan pun dianggap termasuk molekul.

Dalam teori kinetika gas, istilah molekul sering digunakan untuk merujuk pada

partikel gas apapun tanpa bergantung pada komposisinya. Menurut definisi ini, atom-atom gas

mulia dianggap sebagai molekul walaupun gas-gas tersebut terdiri dari atom tunggal yang tak

berikatan.

Sebuah molekul dapat terdiri atom-atom yang berunsur sama (misalnya oksigen

O2), ataupun terdiri dari unsur-unsur berbeda (misalnya air H2O). Atom-atom dan kompleks yang

Page 5: makalah molekul

berhubungan secara non-kovalen (misalnya terikat oleh ikatan hidrogen dan ikatan ion) secara

umum tidak dianggap sebagai satu molekul tunggal.

Rumus Struktur

Rumus empiris sebuah senyawa menunjukkan nilai perbandingan paling sederhana

unsur-unsur penyusun senyawa tersebut. Sebagai contohnya, air selalu memiliki nilai

perbandingan atom hidrogen berbanding oksigen 2:1. Etanol pula selalu memiliki nilai

perbandingan antara karbon, hidrogen, dan oksigen 2:6:1. Namun, rumus ini tidak menunjukkan

bentuk ataupun susunan atom dalam molekul tersebut. Contohnya, dimetil eter juga memiliki

nilai perbandingan yang sama dengan etanol. Molekul dengan jumlah atom penyusun yang sama

namun berbeda susunannya disebut sebagai isomer.

Perlu diperhatikan bahwa rumus empiris hanya memberikan nilai perbandingan atom-

atom penyusun suatu molekul dan tidak memberikan nilai jumlah atom yang sebenarnya. Rumus

molekul menggambarkan jumlah atom penyusun molekul secara tepat. Contohnya, asetilena

memiliki rumus molekuler C2H2, namun rumus empirisnya adalah CH.

B.     Peranan Elektron dalam Ikatan Kimia

Elektron adalah partikel subatom yang bermuatan negatif dan umumnya ditulis

sebagai e-. Elektron tidak memiliki komponen dasar ataupun substruktur apapun yang diketahui,

sehingga ia dipercayai sebagai partikel elementer.

Teori duplet dan oktet dari G.N. Lewis merupakan dasar ikatan kimia.

Lewis mengemukakan bahwa suatu atom berikatan dengan cara menggunakan bersama dua

elektron atau lebih untuk mencapai konfigurasi elektron gas mulia.

Unsur yang paling stabil adalah unsur yang termasuk dalam golongan gas mulia.

Semua unsur gas mulia di alam ditemukan dalam bentuk gas monoatomik dan tidak ditemukan

bersenyawa di alam.

Kestabilan unsur gas mulia berkaitan dengan konfigurasi elektron yang

menyusunnya seperti yang dikemukakan oleh Gibert Newton Lewis dan Albrecht Kossel. Dilihat

dari konfigurasi elektronnya, unsur-unsur gas mulia mempunyai konfigurasi penuh yaitu

konfigurasi oktet yang berarti mempunyai delapan elektron pada kulit terluar kecuali untuk unsur

helium yang mempunyai konfigurasi duplet (dua elektron pada kulit terluarnya).

Page 6: makalah molekul

Unsur yang paling stabil dan sukar bereaksi adalah unsur- unsur gas mulia.

Sedangkan unsur seperti unsur kalium, natrium, fluorin, dan klorin merupakan unsur yang

mempunyai sifat reaktif.

a.    Aturan Oktet

G.N. Lewis dan W. Kossel mengaitkan kestabilan gas mulia dengan konfigurasi 

elektronnya. Gas mulia mempunyai konfigurasi penuh yaitu konfigurasi oktet (mempunyai 8

elektron pada kulit luar), kecuali helium dengan konfigurasi duplet (dua elektron pada kulit luar).

Kecenderungan unsur-unsur menjadikan konfigurasi elektronnya sama seperti gas mulia dikenal

sebagai aturan oktet.

Aturan oktet merupakan kecenderungan unsur-unsur untuk menjadikan konfigurasi

elektron-nya sama seperti unsur gas mulia. Konfigurasi oktet dapat dicapai oleh unsur lain selain

unsur golongan gas mulia dengan pembentukan ikatan.

Konfigurasi oktet dapat pula dicapai dengan serah-terima atau pemasangan elektron.

Serah terima elektron menghasilkan ikatan ion sedangkan ikatan kovalen dihasilkan apabila

terjadi pemasangan elektron untuk mencapai konfigurasi

oktet.

Reaksi natrium dengan klorin membentuk natrium klorida merupakan contoh

pencapaian konfigurasi oktet dengan cara serah-terima elektron.

10Ne      : 1s2 2s2 2p6     atau     K=2, L=8

11Na      : 1s2 2s2 2p6 3s1            atau  K=2, L=8 M=1, pelepasan 1 elektron akan menjadikan konfigurasi

menyerupai unsur gas mulia neon.

17Cl       : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5     atau  K=2, L=8, M=7, penerimaan 1 elektron menjadikan konfigurasi

menyerupai unsur gas mulia argon

18Ar       : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6     atau     K=2,  L=8,  M=8

b.   Teori Lewis

Gibert Newton Lewis dan Albrecht Kossel pada tahun 1916 mengemukakan teori

tentang peranan elektron dalam pembentukan ikatan kimia.

Elektron pada kulit terluar (elektron valensi) berperan penting dalam pembentukan ikatan kimia.

Ion positif dan ion negatif membentuk ikatan kimia yang disebut ikatan ionik.

Page 7: makalah molekul

Pembentukan ikatan kimia dapat juga terjadi dengan pemakaian elektron ikatan secara bersama

yang dikenal dengan ikatan kovalen.

Pembentukan ikatan ionik dan ikatan kovalen bertujuan untuk mencapai konfigurasi stabil

golongan gas mulia.

c.    Lambang Lewis

Lambang Lewis merupakan lambang atom yang dikelilingi oleh sejumlah titik yang

menyatakan elektron. Lambang Lewis untuk unsur golongan utama dapat disusun dengan

mengikuti tahapan berikut:

      Banyaknya titik sesuai dengan golongan unsur

      Satu titik ditempatkan untuk tiap atom dengan jumlah maksimum empat titik. Titik kedua dan

selanjutnya berpasangan hingga mencapai aturan oktet.

Penyusunan tabel periodik dan konsep konfigurasi elektron telah membantu para

ahli kimia menjelaskan proses pembentukan molekul dan ikatan yang terdapat dalam suatu

molekul.

Gilbert Lewis, seorang kimiawan berkebangsaan Amerika, mengajukan teori

bahwa atom akan bergabung dengan sesama atom lainnya membentuk molekul dengan tujuan

untuk mencapai konfigurasi elektron yang lebih stabil.

Kestabilan dicapai saat atom-atom memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia

(semua kulit dan subkulit terisi penuh oleh elektron serta memiliki 8 elektron valensi).Saat atom-

atom berinteraksi, hanya elektron valensi yang terlibat dalam proses pembentukan ikatan kimia.

Untuk menunjukkan elektron valensi yang terlibat dalam pembentukan ikatan, para

ahli kimia menggunakan simbol Lewis dot, yaitu simbol suatu unsur dan satu dot untuk

mewakili tiap elektron valensi unsur bersangkutan.

Jumlah elektron valensi suatu unsur sama dengan golongan unsur bersangkutan.

Sebagai contoh, unsur Mg terletak pada golongan IIA, sehingga memiliki 2 elektron valensi (2

dot). Sementara, unsur S yang terletak pada golongan VIA, akan memiliki 6 elektron valensi (6

dot). Unsur yang terletak pada golongan yang sama akan memiliki struktur Lewis dot yang

serupa. Semua elektron valensi gas mulia telah berpasangan.

Teori ini mendapat beberapa kesulitan, yakni:

Page 8: makalah molekul

1.   Pada senyawa BCl3 dan PCl5, atom boron dikelilingi 6 elektron, sedangkan atom fosfor

dikelilingi 10 elektron.

2.   Menurut teori ini, jumlah ikatan kovalen yang dapat dibentuk suatu unsur tergantug jumlah

elektron tak berpasangan dalam unsur tersebut.

Contoh : 8O : 1s2 2s2 2p2 2px2 2py

1 2pz1

Ada 2 elektron tunggal. sehingga oksigen dapat membentuk 2 ikatan (H-O-H; O=O). akan tetapi:

5B : 1s2 2s2 2px1

Sebenarnya hal ini dapat diterangkan bila kita ingat pada prinsip Hund, dimana cara pengisian

elektron dalam orbital suatu sub kulit ialah bahwa elektron-elektron tidak membentuk pasangan

elektron sebelum masing-masing orbital terisi dengan sebuah elektron.

Contoh : 5B : 1s2 2s2 2px1    (hibridisasi) 1s2 2s1 2px

1 2py1

Tampak setelah terjadi hibridisasi untuk berikatan dengan atom B memerlukan tiga buah

elektron, seperti BCl3

3.   Menurut teori di atas, unsur gas mulia tidak dapat membentuk ikatan karena di sekelilingnya

telah terdapat 8 elektron. Tetapi saat ini sudah diketahui bahwa Xe dapat membentuk senyawa,

misalnya XeF2 den XeO2.

C.    Macam-Macam Ikatan Kimia

Ikatan kimia adalah sebuah proses fisika yang bertanggung jawab dalam interaksi

gaya tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa diatomik

atau poliatomik menjadi stabil.

Ikatan kimia adalah ikatan yang terjadi antar atom atau antar molekul dengan cara

sebagai berikut :

atom yang 1 melepaskan elektron, sedangkan atom yang lain menerima elektron (serah terima

elektron)

penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari masing-masing atom yang berikatan

penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah 1 atom yang berikatan

Page 9: makalah molekul

Tujuan pembentukan ikatan kimia adalah agar terjadi pencapaian kestabilan suatu

unsur. Elektron yang berperan pada pembentukan ikatan kimia adalah elektron valensi dari suatu

atom/unsur yang terlibat. Salah 1 petunjuk dalam pembentukan ikatan kimia adalah adanya 1

golongan unsur yang stabil yaitu golongan VIIIA atau golongan 8A (gas mulia). Maka dari itu,

dalam pembentukan ikatan kimia; atom-atom akan membentuk konfigurasi elektron seperti pada

unsur gas mulia. Unsur gas mulia mempunyai elektron valensi sebanyak 8 (oktet) atau 2 (duplet,

yaitu atom Helium). Kecenderungan unsur-unsur untuk menjadikan konfigurasi elektronnya

sama seperti gas mulia terdekat dikenal dengan istilah Aturan Oktet

1.   Ikatan Ion

Ikatan ion sering disebut dengan ikatan elektrovalen atau heteropolar. Ikatan ion

terjadi akibat gaya tarik-menarik elektrostatik antara ion positif dengan ion negatif. Ikatan ion

dibentuk antara atom yang mudah melepaskan elektron dengan atom yang mudah menangkap

elektron. Apabila atom netral melepaskan elektron, akan terbentuk ion positif. Sebaliknya bila

atom netral menerima atau menangkap elektron maka akan terbentuk ion negatif.

Misalnya pada garam meja (natrium klorida). Ketika natrium (Na) dan klor (Cl)

bergabung, atom-atom natrium kehilangan elektron, membentuk kation (Na+), sedangkan atom-

atom klor menerima elektron untuk membentuk anion (Cl-). Ion-ion ini kemudian saling tarik-

menarik dalam rasio 1:1 untuk membentuk natrium klorida.

Na + Cl → Na+ + Cl- → NaCl

Natrium merupakan logam dengan reaktivitas tinggi karena mudah melepas elektron

dengan energi ionisasi rendah sedangkan klorin merupakan nonlogam dengan afinitas atau daya

penagkapan elektron yang tinggi. Apabila terjadi reaksi antara natrium dan klorin maka atom

klorin akan menarik satu elektron natrium. Akibatnya natrium menjadi ion positif dan klorin

menjadi ion negatif. Adanya ion positif dan negatif memungkinkan terjadinya gaya tarik antara

atom sehingga terbentuk natrium klorida. Pembentukan natrium klorida dapat digambarkan

menggunakan penulisan Lewis sebagai berikut:

Page 10: makalah molekul

                                   Pembentukan NaCl dengan lambang Lewis

Pembentukan NaCl

Dalam  struktur  senyawa  ion natrium  klorida,  ion  positif  natrium (Na+)  tidak 

hanya  berikatan dengan satu ion negatif klorin (Cl-) tetapi satu ion Na+ dikelilingi oleh 6  ion  Cl-

demikian  juga  sebaliknya.  Struktur  tiga  dimensi  natrium klorida dapat digunakan untuk

menjelaskan susunan senyawa ion.

Page 11: makalah molekul

Struktur Kristal kubus NaCl

2.   Ikatan Kovalen

Ikatan kovalen sering disebut juga dengan ikatan homopolar. Ikatan kovalen adalah

ikatan yang terjadi karena penggunaan bersama pasangan elektron oleh dua atom yang berikatan.

Ikatan ini biasanya terjadi antara atom logam dan atom non logam. Penggunaan bersama

pasangan elektron biasanya menggunakan notasi titik electron atau lebih dikenal dengan struktur

Lewis. Contohnya: HF, CH4, NH3, H2, dan lain-lain. Ikatan kovalen dapat dibedakan sebagai

berikut:

a.   Ikatan Kovalen Tunggal

Ikatan kovalen tunggal terjadipada senyawa seperti hidrogen (H2), asam klorida (HCl),

metana (CH4), air (H2O) dan sebagainya. Pembentukan ikatan kovalen tunggal dapat dilihat dari

pembentukan molekul-molekul berikut ini:

    Pembentukan molekul H2

1H = H *

1H = H

Tanda titik dan silang menunjukkan elektron berasal dari atom yang berbeda.

H  * H              ditulis  H H

    Pembentukan molekul HCl

1H    :  1s1           atau K=1         digambarkan   H*

17Cl  :  1s2 2s2 2p6 3s2 3p5  atau K=2,  L=8,  M=7         digambarkan  

           

Penggambaran elektron untuk molekul HCl berikut.

Page 12: makalah molekul

H  *                    ditulis  H Cl

    Pembentukan molekul H2O

1H    :  1s1           atau  K=1        digambarkan   H*

8O    :  1s2 2s2 2p4           atau  K=2,  L=6          digambarkan

Penggambaran elektron molekul H2O

H  *            *  H             ditulis    H O H

b.   Ikatan Kovalen Rangkap Dua

Ikatan kovalen rangkap dua adalah ikatan kovalen yang mempunyai ikatan tak jenuh

karena ikatan antar atomnya lebih dari satu. Ikatan yang ada dalam molekul oksigen (O 2)

merupakan ikatan kovalen rangkap dua. Oksigen memiliki 6 elektron valensi dan memerlukan 2

2 elektron lagi agar dalam keadaan stabil. Bentuk struktur Lewisnya sebagai berikut.

    Pembentukan molekul O2

8O  :  1s2 2s2 2p4         atau  K=2,  L=6  digambarkan               atau

Penggambaran elektron untuk molekul O2

                           ditulis    O O

    Pembentukan molekul C2H4

6C  :  1s2 2s2 2p2      atau  K=2,  L=4     digambarkan

1H  :  1s1 atau     K=1     digambarkan   H

Penggambaran elektron untuk molekul C2H4

                                                          

Page 13: makalah molekul

 

                                                           H    H    

                                       ditulis  H C = C H

c.    Ikatan Kovalen Rangkap Tiga

Ikatan kovalen rangkap tiga adalah ikatan kovalen yang ikatan antar atomnya ada tiga.

Contoh dari ikatan rangkap tiga adalah molekul Nitrogen (N2). Nitrogen mempunyai 5 elektron

valensi, sehingga perlu 3 elektron lagi agar dalam keadaan stabil. Pembentukan ikatan rangkap

tiga dapat dilihat seagai berikut.

    Pembentukan molekul N2

7N  :  1s2 2s2 2p3      atau  K=2,  L=5     digambarkan               dan

Penggambaran elektron untuk molekul N2

                           ditulis  N      N

    Pembentukan molekul C2H2

6C  :  1s2 2s2 2p2       atau  K=2,  L=4    digambarkan  

1H  :  1s1             atau  K=1        digambarkan   H

Penggambaran elektron untuk molekul C2H2

                                       ditulis  H

C       C H

d.   Ikatan Kovalen Koordinasi

Page 14: makalah molekul

Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan

bersama pasangan elektron yang berasal dari salah 1 atom yang berikatan [Pasangan Elektron

Bebas (PEB)], sedangkan atom yang lain hanya menerima pasangan elektron yang digunakan

bersama.

Pasangan elektron ikatan (PEI) yang menyatakan ikatan dativ digambarkan dengan tanda

anak panah kecil yang arahnya dari atom donor menuju akseptor pasangan elektron.

Dalam ikatan kovalen koordinasi, pasangan elektron ikatan hanya berasal dari salah satu

atom yang berikatan. Dengan demikian, atom-atom yang berikatan secara kovalen koordinasi

salah satunya harus mempunyai pasangan elektron bebas dan atom pasangannya harus

mempunyai orbital kosong. Ikatan kovalen koordinasi sering disebut ikatan semipolar.

Contoh:

a.    Terbentuknya senyawa BF3-NH3

Rumus Lewis

Page 15: makalah molekul

Rumus Struktur

b.   Terbentuknya senyawa NH4+

Page 16: makalah molekul

c.    Terbentuknya senyawa SO3

16S :  1s2 2s2 2p6 3s2 3p4               atau     K=2,  L=8,  M=6

8O  :  1s2 2s2 2p4               atau     K=2,  L=6

3.   Ikatan Logam

Ikatan logam adalah ikatan antaratom dalam suatu unsur logam dengan menggunakan

interaksi antar elektron valensi. Unsur logam mempunyai kecenderungan untuk menjadi ion

positif karena energi potensial ionisasi yang rendah dan mempunyai elektron valensi kecil.

Ikatan logam terjadi karena adanya saling meminjamkan elektron, namun proses ini

tidak hanya terjadi antara dua atau beberapa atom tetapi dalam jumlah yang tidak terbatas. Setiap

atom memberikan elektron valensinya untuk digunakan bersama, sehingga terjadi ikatan atau

tarik menarik antara atom-atom yang saling berdekatan.

Jarak antar atom dalam ikatan logam tetap sama, jika ada atom yang bergerak menjauh

maka gaya tarik menarik akan “menariknya” kembali ke posisi semula. Demikian pula jika atom

Page 17: makalah molekul

mendekat kesalah satu atom maka akan ada gaya tolak antar inti atom. Jarak yang sama

disebabkan oleh muatan listrik yang sama dari atom logam tersebut.

Contoh: ikatan logam pada magnesium (Mg)

Pada ikatan logam, inti-inti atom berjarak tertentu dan beraturan sedangkan elektron

yang saling dipinjamkan bergerak seperti mobil seolah-olah membentuk “kabut elektron” atau

“lautan elektron”. Hal ini yang meyebabkan munculnya sifat daya hantar listrik pada logam.

Kenyataan ini dapat dipakai untuk menerangkan mengapa logam merupakan

pengahantar panas dan listrik yang baik. Kekuatan ikatan logam bergantung pada banyaknya

elektron valensi yang terdapat pada atom logam tersebut.

4.   Ikatan Hidrogen

Page 18: makalah molekul

Ikatan hidrogen merupakan ikatan yang terjadi akibat gaya tarik antarmolekul antara

dua muatan listrik parsial dengan polaritas yang berlawanan. Ikatan hidrogen seperti interaksi

dipol-dipol dari Van der Waals. Perbedaannya adalah muatan parsial positifnya berasal dari

sebuah atom hidrogen dalam sebuah molekul. Sedangkan muatan parsial negatifnya berasal dari

sebuah molekul yang dibangun oleh atom yang memiliki elektronegatifitas yang besar, seperti

atom Flor (F), Oksigen (O), Nitrogen (N), Belerang (S) dan Posfor (P). Muatan parsial negatif

tersebut berasal dari pasangan elektron bebas yang dimilikinya. Muatan parsial yang berasal dari

atom yang memiliki pasangan elektron bebas.

Ikatan "hidrogen", sejenis ikatan lemah, memainkan peranan utama dalam

pembentukan materi yang sangat penting untuk kehidupan kita. Contoh: air, sebagai dasar

kehidupan, disatukan dengan ikatan hidrogen. Ikatan hidrogen lebih kuat dari gaya antarmolekul

lainnya, namun lebih lemah dibandingkan dengan ikatan kovalen dan ikatan ion, contoh ikatan

hidrogen yang terjadi antar molekul air, dimana muatan parsial positif berasal dari atom H yang

berasal dari salah satu molekul air.

Page 19: makalah molekul

Ikatan hidrogen dapat terjadi inter molekul dan intra molekul. Jika ikatan terjadi antara

atom-atom dalam molekul yang sama maka disebut ikatan hidrogen intramolekul atau didalam

molekul, seperti molekul H2O dengan molekul H2O. Ikatan hidrogen, juga terbentuk pada antar

molekul seperti molekul NH3, CH3CH2OH dengan molekul H2O, ikatan yang semacam ini

disebut dengan ikatan hidrogen intermolekul.

Sebagai gambaran, di apotik umumnya dijual alkohol 70% atau etanol, digunakan

untuk membersihkan bagian tubuh agar terbebas dari kuman. Tentunya berbeda dengan etanol

murni. Perbedaan berdasarkan komposisi larutan tersebut, untuk yang murni hanya terdapat

molekul etanol, sedangkan untuk etanol 70% mengandung etanol 70 bagian dan 30 bagiannya

adalah air. Untuk etanol murni terjadi ikatan hidrogen antar molekul etanol, sedangkan yang

70% terjadi ikatan antara molekul etanol dengan air. Perbedaan kedua ikatan tersebut

ditunjukkan pada Gambar di bawah ini.

Page 20: makalah molekul

Ikatan hidrogen intermolekul dalam 70% etanol 

                                                                                              

D.    Energi Ikatan

Energi ikatan didefinisikan sebagai energi yang diperlukan untuk memutuskan 1

mol ikatan dari suatu molekul dalam wujud gas. Energi ikatan dinyatakan dalam kilojoule per

mol (kJ/mol atau kJ mol-1 ) atau bisa juga dalam satuan kilokalori (kkal).

Energi ikatan adalah perubahan entalpi yang diperlukan untk memutuskan ikatan

dalam satu mol molekul gas. Energi ikatan adalah bayaknya energi yang berkaitan dengan satu

ikatan dalam senyawa kimia. Besarnya energi ikatan diperoleh dengan kalor pengatoman.

Misalnya, dalam metana energi ikatan C–H adalah seperempat dari entalpi pada proses:

CH4(g)              C(g) + 4H(g)

Energi ikatan dapat dihitung dari entalpi pembentukan standar untuk senyawa itu

dan dari entalpi pengatoman unsur-unsurnya. Energi yang dihitung dengan cara itu disebut

energi ikatan rata-rata.

Page 21: makalah molekul

CH4(g)               C(g) + 4H(g)             Ho = 74,8 kJ

Jadi, energi ikatan C–H =  x 74,8 kJ = 18,7 kJ

BAB III

PENUTUP

Page 22: makalah molekul

A.    Kesimpulan

Dari pembahasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1.       Struktur molekul adalah penggambaran ikatan-ikatan unsur atau atom yang membentuk

molekul. Molekul terdiri dari sejumlah atom yang bergabung melalui ikatan kimia, baik itu

ikatan kovalen, ikatan hidrogen dan ikatan ion, serta ikatan-iktan kimia lainnya.

2.       Molekul didefinisikan sebagai sekelompok atom (paling sedikit dua) yang saling berikatan

dengan sangat kuat (kovalen) dalam susunan tertentu dan bermuatan netral serta cukup stabil.

3.       Elektron adalah partikel subatom yang bermuatan negatif dan umumnya ditulis sebagai e-.

4.       Ikatan kimia adalah sebuah proses fisika yang bertanggung jawab dalam interaksi gaya tarik

menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa diatomik atau

poliatomik menjadi stabil.

5.       Ikatan ion terjadi akibat gaya tarik-menarik elektrostatik antara ion positif dengan ion negatif.

Ikatan ion dibentuk antara atom yang mudah melepaskan elektron dengan atom yang mudah

menangkap elektron.

6.       Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi karena penggunaan bersama pasangan elektron oleh

dua atom yang berikatan. Ikatan ini biasanya terjadi antara atom logam dan atom non logam.

7.       Ikatan kovalen tunggal terjadipada senyawa seperti hydrogen (H2), asam klorida (HCl),

metana (CH4), air (H2O) dan sebagainya.

8.       Ikatan kovalen rangkap dua adalah ikatan kovalen yang mempunyai ikatan tak jenuh karena

ikatan antar atomnya lebih dari satu. Ikatan yang ada dalam molekul oksigen (O2) merupakan

ikatan kovalen rangkap dua.

9.       Ikatan kovalen rangkap tiga adalah ikatan kovalen yang ikatan antar atomnya ada tiga.

Contoh dari ikatan rangkap tiga adalah molekul Nitrogen (N2).

10.   Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan bersama

pasangan elektron yang berasal dari salah 1 atom yang berikatan [Pasangan Elektron Bebas

(PEB)], sedangkan atom yang lain hanya menerima pasangan elektron yang digunakan bersama.

11.   Ikatan logam adalah ikatan antaratom dalam suatu unsur logam dengan menggunakan interaksi

antar elektron valensi. Unsur logam mempunyai kecenderungan untuk menjadi ion positif karena

energi potensial ionisasi yang rendah dan mempunyai elektron valensi kecil.

12.   Ikatan hidrogen merupakan ikatan yang terjadi akibat gaya tarik antarmolekul antara dua muatan

listrik parsial dengan polaritas yang berlawanan. Ikatan hidrogen seperti interaksi dipol-dipol

Page 23: makalah molekul

dari Van der Waals. Perbedaannya adalah muatan parsial positifnya berasal dari sebuah atom

hidrogen dalam sebuah molekul. Sedangkan muatan parsial negatifnya berasal dari sebuah

molekul yang dibangun oleh atom yang memiliki elektronegatifitas yang besar, seperti atom Flor

(F), Oksigen (O), Nitrogen (N), Belerang (S) dan Posfor (P).

13.   Energi ikatan didefinisikan sebagai energi yang diperlukan untuk memutuskan 1 mol ikatan dari

suatu molekul dalam wujud gas. Energi ikatan dinyatakan dalam kilojoule per mol (kJ/mol atau

kJ mol-1 ) atau bias juga dalam satuan kilokalori (kkal).

B.     Saran

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan.

Oleh karena itu, kritik dan saran mmembangun dari dosen pembimbing agar dikemudian hari

dapat sesuai dengan yang di harapkan.

DAFTAR RUJUKAN

Chang, R. 2005. KIMIA DASAR KONSEP-KONSEP INTI Edisi Ketiga Jilid 1. Erlangga: Jakartahttp://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/ikatan-kimia/ikatan-logam.html. diakses pada

tanggal 14 November 2011http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/ikatan-kimia/ikatan-hidrogen.html. diakses pada

tanggal 14 November 2011http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/ikatan-kimia/ikatan-ion.html. diakses tanggal 14

November 2011http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/ikatan-kimia/ikatan-Kovalen.html. diakses

tanggal 14 November 2011Ningsih, S.R, dkk. 2007. Sains KIMIA 2 SMA/MA KELAS XI. Bumi Aksara: JakartaSantosa, S.J,. 2005. KIMIA untuk Kelas X JILID 1A SMA. Intan Pariwara: Klaten

Page 24: makalah molekul

www.wikipedia_indonesia.com. diakses pada tanggal 14 November 2011

SOAL-SOAL DAN PEMBAHASAN

1.         Apa yang dimaksud dengan struktur molekul. Jelaskan!

Jawab: penggambaran ikatan-ikatan unsur atau atom yang membentuk molekul. Molekul terdiri

dari sejumlah atom yang bergabung melalui ikatan kimia, baik itu ikatan kovalen, ikatan

hidrogen dan ikatan ion, serta ikatan-iktan kimia lainnya.

2.         Jelaskan apa itu molekul!

Jawab: Molekul didefinisikan sebagai sekelompok atom (paling sedikit dua) yang saling

berikatan dengan sangat kuat (kovalen) dalam susunan tertentu dan bermuatan netral serta cukup

stabil.

3.         Sebutkan dan jelaskan 5 bentuk-bentuk geometri dari suatu struktur molekul!

Jawab:

a.    Linear : berbentuk seperti sebuah garis lurus, karena pasangan ikatan saling tolak menolak satu

sama lain, pasangan-pasangan tersebut harus berada pada ujung yang berlawanan agar keduanya

berada sejauh mungkin satu sama lain. Contohnya senyawa BeCl2

b.   Segitiga datar : BF3 (Boron trifluorida) mengandung tiga pasangan ikatan. Dalam susunan yang

paling stabil, ketiga ikatan BF mengarah pada titik sudut segitiga sama sisi dengan B sebagai

titik pusat. Geometri BF3 adalah segitiga datar karena ketiga atom berada pada titik sudut

segitiga sama sisi yang datar.

Page 25: makalah molekul

c.    Tetrahedral : geometri CH4 adalah tetrahedral. Yaitu memiliki empat sisi atau muka yang

semuanya berupa segitiga sama sisi. Dengan C sebagai titik pusat dan atom lainnya terletak di

sudut-sudutnya.

d.   Segitiga bipiramida : bentuk ini dapat dihasilkan dengan menggabungkan dua tetrahedral

sepanjang dasar segitiga yang sama.

e.    Oktahedral : bentuk ini dapat dihasilkan dengan menggabungkan dua piramida segiempat pada

dasar yang sama. Semua sudut yang dibentuk ialah 90o.

4.         Sebutkan dan jelaskan aturan-aturan yang mendasari suatu atom dalam berikatan membentuk

molekul!

Jawab: sebuah atom dalam berikatan membentuk molekul sesuai dengan ikatan kimia yang mana

dalam ikatan kimia tersebut diatur dengan aturan yang dirumuskan oleh G.N. Lewis. Aturan

yang diatur oleh lewis itu adalah aturan oktet (yang berarti jumlah elektron terluarnya 8) dan

aturan duplet (yang berarti jumlah elektron terluarnya 2).

5.         Jelaskan mengapa molekul berbeda dengan ion poliatomik!

Jawab: karena molekul merupakan gabungan dari sedikitnya 2 atom yang terikat dengan ikatan

kimia, contohnya H2O. Sedangkan ion poliatomik adalah gabungan dari 2 atom untuk

membentuk sebuah ion, contohnya OH-. Molekul dan ion poliatomik berbeda karena molekul

diikat dengan ikatan kimia sedangkan ion poliatomik tidak.

6.         Sebutkan tujuan dan manfaat mengapa atom-atom harus berikatan?

Jawab: atom-atom harus berikaan tujuannya agar mencapai kestabilan yang sama dengan unsur-

unsur gas mulia. Karena jika atom-atom tersebut tidak berikatan maka tidak akan mencapai

kestbilan sehingga tidak dapat di manfaatkan di alam. Contohnya apabila di alam hanya terdapat

atom H maka belum bias dimanfaatkan, tetpai jika 2 atom H berikatan dengan 1 atom O maka

akan membentuk molekul H2O atau air.

7.         Apa yang dimaksud dengan elektron sebagai partikel elementer?

Page 26: makalah molekul

Jawab: partikel elementer yaitu bagian yang sangat kecil. Elektron disebut partikel elementer

karena tidak mempunyai komponen dasar atau substruktur tertentu yang diketahui. Sehingga

ukurannya sangat kecil.

8.         Semua unsur gas mulia ditemukan dalam bentuk gas monoatomik. Apa yang dimaksud dengan

gas monoatomik?

Jawab: gas monoatomik artinya bahwa unsur-unsur golongan VIIIA tersusun atas satu atom saja.

Karena pada golongan VIIIA unsur-unsurnya sudah mencapai kestabilan.

9.         Apa yang dimaksud dengan senyawa/molekul diatomik dan poliatomik?

Jawab: molekul diatomik adalah molekul yang hanya terdiri dari dua atom. Kedua atom tersebut

dapat berupa unsur yang sama maupun berbeda. Contohnya H2, N2, O2, dan lain-lain. Molekul

poliatomik adalah molekul yang terdiri dari lebih dari 2 atom. Contohnya air (H2O) dan amoniak

(NH3).

10.     Apa yang dimaksud dengan ikatan elektrovalen atau heteropolar?

Jawab: heteropolar atau elektrovalen itu sama saja dengan ikatan ion. Ikatan ion ini biasanya

terjadi antara atom-atom yang mudah melepaskan elektron (logam-logam golongan utama)

dengan atom-atom yang mudah menerima elektron (terutama golongan VIA den VIIA).

11.     Apa yang diaksud dengan ikatan homopolar?

Jawab: ikatan homopolar adalah nama lain dari ikatan kovalen yaitu ikatan yang terjadi karena

penggunan bersama pasangan elektron oleh dua atom yang berikatan.

12.     Mengapa ikatan koordinasi disebut ikatan dativ?

Jawab: karena pasangan elektron ikatan digambarkan dengan tanda anak panah kecil yang

arahnya dari atom donor ke akseptor pasangan elektron.

13.     Apa yang dimaksud dengan ikatan semipolar?

Page 27: makalah molekul

Jawab: ikatan semipolar ialah nama lain dari ikatan kovalen koordinasi yaitu ikatan yang

terbentuk karena penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah satu atom yang

berikatan sedang yang lain hanya menerima pasangan elektron yang dipakai bersama.

14.     Jelaskan apa yang dimaksud dengan interaksi dipol-dipol dari Van Der Waals!

Jawab: interaksi dipol-dipol atau gaya dipol-dipol merupakan gaya yang bekerja antara molekul-

molekul polar, yaitu antara molekul-molekul yang memiliki momen dipol. Momen dipole yaitu

yaitu suatu ukuran terhadap derajat kepolaran. Secara kuantitatif, momen dipol (µ) merupakan

hasil kali muatan Q dan jarak antar muatan r.

µ = Q x r

15.     Apa yang menyebabkan atom-atom unsur logam dalam satu golongan dari atas ke bawah

kecenderungan melepaskan elektron valensinya makin besar?

Jawab: Dalam sistem periodik dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari atomnya semakin

besar, sebab jumlah kulit atom bertambah, sedangkan elektron valensinya tetap akibatnya gaya

tarik inti atom terhadap elektron valensinya berkurang. Jadi elektron terluarnya mempunyai

kecenderungan untuk melepaskan diri.

16.     Perbedaan antara senyawa ionik dan senyawa kovalen?

Jawab: Senyawa ionik memiliki sifat yang berbeda dari senyawa kovalen. Senyawa ionik, pada

suhu kamar, umumnya berbentuk padat, dengan titik didih dan titik leleh tinggi, serta bersifat

elektrolit. Sebaliknya, senyawa kovelen, pada suhu kamar, dapat berbentuk padat, cair, maupun

gas. Selain itu, senyawa kovalen memiliki titik didih dan titik leleh yang relatif rendah bila

dibandingkan dengan senyawa ionik serta cenderung bersifat nonelektrolit.