makalah metode penelitian kuantitatif

46
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Judul yang kita angkat yaitu mengenai Pengaruh Twitter terhadap komunikasi Interpersonal pada remaja. Judul tersebut kita angkat karena banyak remaja saat ini lebih aktif di media sosial dibanding dunia nyata. Hal itu dibuktikan ketika mereka lebih mudah berkomunikasi secara interpersonal di Twitter, sedangkan sangat berbeda saat berinteraksi secara langsung, mereka justru lebih pasif dan jarang membuka topik pembicaraan ketika berkomunikasi langsung dengan lawan bicaranya. Oleh karena itu, kami memilih topik tersebut untuk mengetahui interaksi yang terjadi dan melihat penyebab perbedaan konsep diri pada remaja. 1.2 RUMUSAN MASALAH Dari topik yang kami angkat, kami mengusung satu pertanyaan yang mendalam pada penelitian ini, yaitu: 1. Apakah remaja saat ini memiliki perbadaan karakter di Twitter dan dunia nyata? 1.3 TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian dari topik yang kita angkat, yaitu: 1

Upload: dianasandya

Post on 03-Oct-2015

97 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANGJudul yang kita angkat yaitu mengenai Pengaruh Twitter terhadap komunikasi Interpersonal pada remaja. Judul tersebut kita angkat karena banyak remaja saat ini lebih aktif di media sosial dibanding dunia nyata. Hal itu dibuktikan ketika mereka lebih mudah berkomunikasi secara interpersonal di Twitter, sedangkan sangat berbeda saat berinteraksi secara langsung, mereka justru lebih pasif dan jarang membuka topik pembicaraan ketika berkomunikasi langsung dengan lawan bicaranya. Oleh karena itu, kami memilih topik tersebut untuk mengetahui interaksi yang terjadi dan melihat penyebab perbedaan konsep diri pada remaja.1.2 RUMUSAN MASALAHDari topik yang kami angkat, kami mengusung satu pertanyaan yang mendalam pada penelitian ini, yaitu:1. Apakah remaja saat ini memiliki perbadaan karakter di Twitter dan dunia nyata?1.3 TUJUAN PENELITIANTujuan penelitian dari topik yang kita angkat, yaitu: Ingin mengetahui adanya perbedaan karakter remaja (mahasiswa Universitas Bakrie) di Media Sosial Twitter dan di dunia nyata.1.4 SIGNIFIKASI PENELITIANManfaat penelitian ini ditujukan untuk:- Manfaat Teoritis: untuk mengaplikasikan ilmu yang sudah diterima, dan menguji teori yang sudah ada dengan melakukan penelitian.- Manfaat Praktis: agar para praktisi komunikasi dalam cyber bisa melihat dan mengamati khalayak yang dituju. Sehingga dalam membidik target audiens dengan treatmen yang diberikan sesuai dan memahami audiens secara interpersonal.- Manfaat Sosial: agar para pengguna media sosial khususnya pengguna Twitter mengetahui perilaku dan kebiasaan seseorang di dunia virtual sehingga tidak melakukan tindakan atau sikap yang salah saat membangun komunikasi interpersonal kepada pengguna lain di Twitter.

BAB IIKERANGKA TEORITIS2.1 TEORI MEDIA SOSIAL (TWITTER).Teori Social Information ProcessingPada penilitian kali ini, teori social information theory oleh Joseph Walter. Teori ini digunakan untuk mengetahui kebiasaan mahasiswa dalam mencari informasi ditwitter.Teori ini membahas bagaimana seseorang individu melakukan pendekatan secara intim terhadap individu lainnya melalui CMC (Computer Mediated Communication). CMC memang sangat baik dalam menjalin sebuah hubungan namun hanya sebatas memproses informasi, penyebaran berita, dan konferensi jarak jauh. Walther menyebut teorinya Sociai Information Processing (SIP) karena dia percaya bahwa hubungan tumbuh hanya meluas karena keuntungan informasi yang didapat mengenai satu sama lain dan menggunakan informasi tersebut untuk membentuk interpersonal impression yang mereka munculkan.Dalam melakukan kegiatan sosial remaja saat ini biasanya mereka merasakan hal yang lebih nyaman dengan beraksi didunia maya. Karena apabila mereka melakukan interaksi didunia nyata biasanya lebih banyak effort yang dilakukan. Berdasarkan apa yang telah dikatakan oleh Walter dalam teorinya juga bahwa seorang individu dapat menumbuhkan hubungannya karena keuntungan dari mendapatkan informasi yang didapatkan. Hal tersebut dilakukan oleh seseorang dikarenakan untuk mendapatkan interpersonal impression atau dapat dibilang dengan penilaian dari orang lain.walaupun Nonverbal cues are filtered out, tetapi Walther mempunyai 2 feature yang menjadi landasan CMC dalam menyelaraskan rasionalitas dari SIP: Verbal Cues. Ketika motivasi untuk membentuk impression dan membangun hubungan. Komunikator dapat menggunakan isyarat yang tersedia. Extended time. Pertukaran informasi sosial melalui pesan teks dimana pesan CMC akan lebih lambat dibandingkan dengan face-to-face, sehingga impression akan didapat lebih lama karena membutuhkan waktu yang lebih.

2.2 TEORI KONSEP DIRITeori Self Concept Interpersonal CommunicationSemua hal ini tidak terlepas dari self concept yang dimiliki setiap individu masing-masing. Self concept merupakan hal yang berisikan dari perasaan dan pemikiran mengenai kelebihan dan kekurangan kita, kemampuan dan keterbatasan kita, dan aspirasi dan pandangan kita terhadap diri kita sendiri. Membangun self-concept itu sendiri terdiri dari empat sumber yaitu gambaran diri kita mengenai apa yang mereka nyatakan kepada kita. Perbandingan yang kita buat antara diri kita dengan orang lain. Hal lainnya adalah mempelajari budaya kita. Terakhir bagaimana cara kita menafsirkan dan mengevaluasi pemikiran dan perilaku kita.Semua hal diatas diperjelas dengan yang pertama adalah Others Image yaitu suatu hal yang menggunakan konsep looking glass self, kapan kita ingin menemukan, berkata bagaimana pertemanan atau penegasan yang kita miliki, kita melihat gambaran diri kita sendiri terhadap apa yang orang lain menyatakan tentang kita. Social Comparison adalah salah satu cara untuk membangun self concept diri adalah melalui orang lain. Selanjutnya ada Cultural Teaching, melalui orang tua, guru, dan media budaya kita menanamkan berbagai jenis kepercayaan, nilai dan etika mengenai kesuksesan (bagaimana kita meraih hal itu), mengenai kepercayaan, ras atau nasionaitas juga mengenai prinsip etika yang akan digunakan di dunia bisnis sebgai kehidupan kita. Pengajaran tersebut memberikan patokan untuk kita dapat mengukur diri kita sendiri. Terakhir adalah Self Evaluation banyak bentuk ataupun hal untuk melihat gambaran diri kita. Dari apa yang kita lakukan, kita bertindak atas perilaku kebiasaan kita. Kita dapat mengintrepretasi hal tersebut dan mengevaluasi. 2.3 KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESISMedia sosial kini sangat heboh digunakan di kalangan kawula muda. Salah satunya Twitter. Media sosial ini cukup banyak penggunanya di Indonesia. Menurut laporan Sycomos di www.jeruknipis.com menyatakan bahwa 5,6 juta penduduk Indonesia merupakan pengguna twitter dan Indonesia sekarang menjadi pengguna terbesar nomor lima di dunia.Di media sosial ini kami ingin melihat apakah ada perbedaan karakter dari konsep diri remaja pengaruh dari Twitter tersebut. Maka hipotesis yang akan kami rumuskan,yaitu:Ha : Twitter akan mempengaruhi konsep diri pada remaja khususnya pada mahasiswa Universitas Bakrie.

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN3.1 METODE PENELITIAN3.1.1 Variabel PenelitianDalam penelitian ini, varibel yang digunakan adalah varibel bebas dan variabel terikat.1. Variabel bebas (independent variable)Variabel bebas merupakan variabel yang memengaruhi variabel terikat dan menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat (dependent variable). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Twitter.2. Variabel terikat (dependent variable)Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat belanja mahasiswa Universitas Bakrie.3.1.2 Data yang DibutuhkanData yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah:a. Data PrimerData primer diperoleh dari pengumpulan kuisioner yang telah dijawab oleh responden. Instrumen penelitian yaitu kuisioner yang akan dibagikan kepada responden dan diisi sesuai data yang sebenarnya. Setelah pengisian data tersebut, instrumen penelitian dikumpul.b. Data SekunderData sekunder adalah data tambahan yang diambil dari informasi-informasi yang telah dipublikasikan seperti internet, jurnal, literatur kepustakaan, serta informasi lain yang terkait dengan penelitian.3.1.3 Waktu dan Lokasi Penelitian1. Waktu dan Lokasi PenelitianPenelitian ini telah berlangsung selama bulan Desember 2013 di kampus Universitas Bakrie.2. Tipe PenelitianDalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan teknik survey. Survey ialah metode pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden individu. Survei yang dilakukan dalam melakukan penelitian biasanya dilakukan dengan menyebarkan kuesioner atau wawancara, dengan tujuan untuk mengetahui: siapa mereka, apa yang mereka pikir, rasakan, atau kecenderungan suatu tindakan. Kuisioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden. Disebut juga angket. Tujuan penyebaran angket adalah mencati informasi yang lengkao mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan. (Bungin, 2010) Angket yang digunakan menggunakan angket tertutup.

3.2 DEFINISI KONSEPTUAL DAN DEFINISI OPERASIONAL3.2.1 Definisi Konseptual Social Informaation Theory adalah teory mengenai bagaimana informasi sosial di proses melalui CMC (Computer Media Communication). CMC (Computer-mediated Communication) adalah komunikasi yang berbasis pesan teks, dimana aspek non verbal yang digunakan lebih banyak dan menggunakan media computer atau cyber. Dalam kamus online Wikipedia, CMC (computer Mediated Communication) didefinisikan sebagai transaksi komunikasi yang terjadi melalui dua atau lebih jaringan komputer. Fasilitas yang dapat digunakan untuk berkomunikasi secara online melalui komputer yaitu instant message,e-mails,chat room,text messaging. Penelitian CMC difokuskan secara luas pada efek social yang berbeda dari penggunaan komputer sebagai teknologi komunikasi. Banyak penelitian terakhir mengkaji jejaring sosial yang didukung oleh social software.CMC (Computer Mediated Communication) adalah pertukaran informasi melalui jaringan komputer atau internet yang dapat direpresentasikan melalui teks,gambar, audio maupun video dengan system yang berjalan secara Synchronous dan Asynchronous. Intensitas merupakan keadaan tingkat atau pun ukuran dari intensnya (hebat atau sangat kuatnya atau efek yang ada) (KBBI) Nonverbal Cues adalah bentuk impresi yang bisa kita terima saat komunikasi tidak bentuk dalam kata-kata. Verbal Cues. Ketika motivasi untuk membentuk impression dan membangun hubungan. Komunikator dapat menggunakan isyarat yang tersedia. Extended time. Pertukaran informasi sosial melalui pesan teks dimana pesan CMC akan lebih lambat dibandingkan dengan face-to-face, sehingga impression akan didapat lebih lama karena membutuhkan waktu yang lebih. Definisi Identity. Identitas diri, yaitu prinsip pengorganisasian kepribadian yang bertanggung jawab terhadap kesatuan, kesinambungan, konsistensi dan keunikan individu. Prinsip tersebut sama artinya dengan otonomi yang mencakup persepsi seksualitas seseorang. Pembentukan identitas dimulai pada masa bayi dan terus berlangsung sepanjang kehidupan, tetapi merupakan tugas utama pada masa remaja.Soedarsono (1999: 59), mendefinisikan identitas diri dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai sesuatu yang tercermin dari penampilan sistem nilai (value system), sikap pandang (attitude), dan perilaku (behaviour) yang ia miliki secara menyeluruh dan terpadu (holistic). Identitas diri adalah kesadaran akan diri sendiri yang bersumber dari observasi dan penilaian, yang merupakan sintesa dari semua aspek konsep diri sebagai suatu kesatuan yang utuh (Stuart dan Sundeen, 1991). Identitas diri adalah komponen dari konsep diri yang memungkinkan individu untuk memelihara pendirian yang konsisten dan karenanya memungkinkan seseorang untuk menempati posisi yang stabil di lingkungannya (Rawlins et al, 1993). Identitas virtual adalah suatu penggambaran diri atau identitas diri di dunia cyber. Definisi Self Conceptkonsep diri adalah persepsi yang bersifat fisik, social,dan psikologis, mengenai diri kita, yang didapat dari pengalaman dan interaksi kita dengan orang lain.Menurut Stuart (terjemahan Egi, Ramona, 2002 : 186) konsep diri didefinisikan sebagai semua pikiran, keyakinan, dan kepercayaan yang merupakan pengetahuan individu tentang dirinya dan memengaruhi hubungannya dengan orang lain. konsep diri tidak terbentuk waktu lahir, tetapi dipelajari sebagai hasil pengalaman unik seseorang dalam dirinya sendiri, dengan orang terdekat dan dengan realitas dunia. Definisi Other image.Kita dapat mengetahui self concept kita itu dari kacamata orang lain. Bagaimana cara orang lain memperlakukan diri kita, begitulah cerminan diri kita. Cultural Teaching: Melalui orang tua, guru, dan media budaya kita menanamkan berbagai jenis kepercayaan, nilai dan etika mengenai kesuksesan (bagaimana kita meraih hal itu), mengenai kepercayaan, ras atau nasionaitas juga mengenai prinsip etika yang akan digunakan di dunia bisnis sebgai kehidupan kita. Social media adalah sebuah media untuk bersosialisasi satu sama lain dan dilakukan secara online yang memungkinkan manusia untuk saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu. Social media terbagi menjadi beberapa bagian besar yaitu : network, media sosial utk bersosialisasi dan berinteraksi(facebook, myspace, hi5) Twitter helps you create and share ideas and information instantly, without barriers. Twitter is the best way to connect with people, express yourself and discover what's happening. Remaja ialah anak mulai dewasa yang sudah sampai umur; yang bukan kanak-kanak lagi (KBBI) 3.2.2 Definisi Operasional Pada penelitian ini hal-hal operasional yang terkait yaitu:1. Penelitian ini memiliki populasi, yaitu remaja. Remaja yang dimaksudkan disini adalah remaja berusia sekitar 18-20 tahun, yang memiliki dan menggunakan media sosial dalam kehidupan sehari-hari. Dan yang lebih pentingnya lagi, mereka ini menggunakan media sosial Twitter. Remaja yang kita inginkan adalah remaja yang melek teknologi dan biasa bersosialisasi di lingkungan sosial, baik di dunia virtual maupun di dunia nyata. Remaja yang kita teliti pada penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas Bakrie seluruh program studi angkatan 2012.2. Media sosial yang kami definisikan disini adalah media sosial yang digunakan untuk berkomunikasi di kalangan remaja. Yang kami teliti adalah media sosial Twitter. Media sosial twitter ini memiliki karakteristik yang unik, dimana para penggunanya bisa mengirimkan postingan tidak hanya sekadar kata-kata seperti bisa mengirimkan foto, melampirkan video. Disini kita ingin melihat apakah extended time berpengaruh pada remaja dalam memnggunakan twitter, sehingga akan berpengaruh juga pada konsep diri remaja. Disni kita akan melihat dari sisi remaja tersebut, apakah hal itu akan berkaitan dengan other images dan cultural teaching mereka yang sudah melekat di dalam diri lalu tertuang di dunia virtual. 3.2.3 Operasionalisasi VariabelDalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Twitter (media sosial) serta variabel terikatnya adalah konsep diri. Tabel di bawah menyajikan elemen yang akan digunakan untuk mengukur variabel penelitian.NoDimensiIndikator

1Variabel X:Intensitas Mengetahui frekuensi dalam mengakses media sosial Untuk mengetahui jenis informasi apa saja yang diposting. Apa alasan mengakses media sosial.

Verbal Cues Mengetahui pesan verbal yang diposting di media sosial

*Nonverbal Cues Mengetahui pesan non verbal cues yang diposting di media sosial.

Extended Time Mengetahui jangka waktu yang digunakan dalam mengakses dan berkomunikasi di media sosial

2Variabel Y:Other Images Mengetahui cara komunikasi interpersonal remaja Mengetahui ekspresi remaja di media sosial

Cultural Teaching Mengetahui kebiasaan perilaku remaja di media sosial.

*saat proses uji realibilitas dimensi Nonverbal cues tidak digunakan lagi karena dimensi tersebut tidak bisa berkonstribusi banyak. Sehingga menyebabkan alfa cronbah minus. Sehingga di akhir penelitian Nonverbal Cues tidak digunakan.

3.3 Populasi dan Sampel3.3.1 PopulasiPopulasi adalah sekelompok individu atau objek yang memiliki karakteristik yang sama, misalnya status sosial sama, atau objek lain. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Universitas Bakrie angkatan 2012 yang berjumlah 214 orang.3.3.2 SampelSampel adalah sebagian, atau subset (himpunan bagian), dari suatu populasi. Dari populasi yang ada sampel yang diambil sebanyak 40 mahasiswa yang memiliki media sosial Twitter. 40 mahasiswa itu mewakili 20% dari total keseluruhan mahasiswa Universitas Bakrie angkatan 2012.

3.4 TEKNIK SAMPLINGKami menggunakan teknik sampling probabilitas, yaitu sampel yang ditarik berdasarkan probabilitas dimana setiap unsur populasi mempunyai kemungkinan yang sama untuk dipilih melalui perhitungan secara matematis. Teknik sampling yang di ambil dari probabilitas yaitu, sampling berstrata (stratified sampling). Teknik sampling berstrata adalah populasi yang dikelompokkan ke dalam kelompok atau kategori yang disebut strata (dalam hal ini adalah prodi).Tabel Populasi dan SampelProdi PopulasiSampel

Manajemen509

Akuntansi459

Ilmu Komunikasi357

Ilmu Politik61

Teknik Informatika152

Sistem Informasi62

Ilmu dan Teknologi Pangan153

Teknik Industri305

Teknik Lingkungan61

Teknik Sipil61

Jumlah21440

3.5 TEKNIK ANALISIS DATAPada penelitian ini kami selaku peneliti menggunakan teknik analisis bivariat, yaitu untuk melihat hubungan dua vatriabel. Variabel bebas (independen) dan variabel yang tidak bebas (dependen).Penelitian ini juga menggunakan SPSS dalam penghitungan data dari hasil jawaban responden yang diolah didalamnya menggunakan statistik deskriptif untuk melihat hasil jawaban berdasarkan pengelompokan yang telah dibuat.

3.6 VALIDITAS DAN REABILITAS DATA3.6.1 Uji ValiditasUji validitas digunakan untuk mengetahui tingkat kevalidan dari instrumen (kuesioner) yang digunakan dalam pengumpulan data yang diperoleh dengan cara mengorelasi setiap skor variabel jawaban responden dengan total skor tiap variabel. Kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan kritis pada taraf signifikan 0,05. Tinggi rendahnya validitas instrumen akan menentukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.Adapun perhitungan korelasi dengan rumus seperti dibawah ini:

Keterangan:r = koefisien korelasin = banyaknya sampelX = skor masing-masing itemY = skor total variabel

a. Uji RealibilitasDigunakan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya. Atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda. Logikanya jika kita lakukan penelitian yang sama dengan tujuan dan karakteristik responden yang sama, maka hasil pengambilan data berikutnya akan kita dapatkan respon yang kurang lebih sama. 3.6.2 Metode Uji HipotesisAnalisis data dilakukan dengan cara peneliti berada di luar dari objek penelitian dan menjaga prinsip objektif, serta analisis datanya menggunakan uji statistik.Analisis kuantitatif dengan metode statistik yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana untuk melihat seberapa besar pengaruh antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) dengan bantuan program SPSS.a. Metode AlphaPenggunaan Alpa-Cronbach akan menunjukkan bahwa suatu instrument dapat dikatakan handal (reliabel) bila memiliki koefisien reliabilitas atau alpha sebesar 0,6 atau lebih. b. Analisis Regresi SederhanaRegresi merupakan suatu alat ukur yang juga dapat digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya korelasi antarvariabel. Jika kita memiliki dua buah variabel atau lebih maka sudah selayaknya apabila kita ingin mempelajari bagaimana variabel-variabel itu berhubungan atau dapat diramalkan. Untuk mengukur pengaruh Twitter terhadap konsep diri Mahasiswa Universitas Bakrie, maka harus dilakukan pengujian melalui analisis regresi sederhana dengan bantuan komputer (program SPSS 16,0 for windows). Adapun hipotesis yang akan diuji adalah:Ho = Tidak ada pengaruh Twitter -- terhadap konsep diri mahasiswa Universitas Bakrie.Ha = Ada pengaruh Twitter -- terhadap konsep diri mahasiswa Universitas Bakrie. Analisis regresi linear berganda adalah hubungan secara linear antara variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berpengaruh positif atau negatif. Persamaan linear regresi sederhana sebagai berikut:Y = a+bXKeterangan:Y = variabel dependen (nilai yang diprediksikan)X = variabel independena = konstanta (nilai Y apabila X =0)b = koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)c. Analisis Korelasi Ganda (R)Koefisien ini menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara variabel independen terhadap variabel dependen (Y). Nilai R berkisar antara 0 sampai 1, nilai semakin mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat, sebaliknya nilai semakin mendekati 0 maka hubungan yang terjadi semakin lemah.Menurut Sugiono (2007), pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:0,00 0,199 = sangat rendah0,20 0,399 = rendah0,40 0,599 = sedang0,60 0,799 = kuat0,80 1,000 = sangat kuatd. Analisis Determinasi (R2)Koefisien ini menunjukkan seberapa besar persentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependent.e. Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F)Uji F digunakan untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak. Signifikan berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi (dapat digeneralisasikan).

3.7 KETERBATASAN PENELITIANHal-hal yang menjadi kurang validnya dari peneliti in adalah berasal dari kami selaku peneliti. Kami merasakan bahwa waktu yang kami lakukan untuk penelitian hanya sebentar, sekitar di bulan Desember saja. Itu pun tidak kami lakukan full setiap harinya untuk melakukan penelitian.Awalnya kami merasakan kesulita untuk analisa data karena tidak ada satu panduan pasti yang kami pegang selama penelitian berlangsung.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Uji RealibilitasMetodhe AlphaReliability Statistics

Cronbach's AlphaaN of Items

-1.07115

a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.

Dikarenakan Alpha Cronbah dengan masih menunjukkan hasil minus, kami mencoba kembali dengan mengeluarkan empat pertanyaan yang tidak realibel dan terdapat satu dimensi yang tidak bisa diikutsertakan karena dimensi tersebut tidak tepat setelah kami uji melalui SPSS.Hasil setelah pengeluaran empat pertanyaan.

Reliability Statistics

Cronbach's AlphaN of Items

.63811

Dengan seperti ini Alpha Cronbah sudah menunjukan 0.638 , yaitu sudah layak diberikan kepada responden. Nilai Alpha Cronbah adalah 0,638 yang mengindikasikan tingkat kehandalan/reliabilitas cukup tinggi, karena lebih dari 0.600.

4.2 Uji ValiditasBagan Variable Dependen yang belum di compute

Correlations

IntensitasExtendedTimeVerbalCuesIdentityOtherImageCulturalTeaching

IntensitasPearson Correlation1.a.609-.444.327.481

Sig. (2-tailed)..276.453.591.412

N555555

ExtendedTimePearson Correlation.a.a.a.a.a.a

Sig. (2-tailed).....

N555555

VerbalCuesPearson Correlation.609.a1-.456.598.913*

Sig. (2-tailed).276..440.287.030

N555555

IdentityPearson Correlation-.444.a-.4561-.873-.111

Sig. (2-tailed).453..440.053.859

N555555

OtherImagePearson Correlation.327.a.598-.8731.400

Sig. (2-tailed).591..287.053.505

N555555

CulturalTeachingPearson Correlation.481.a.913*-.111.4001

Sig. (2-tailed).412..030.859.505

N555555

a. Cannot be computed because at least one of the variables is constant.

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Bagan Variable Dependen sudah di compute

Correlations

IntensitasExtendedTimeVerbalCuesIdentityDV

IntensitasPearson Correlation1.a.609-.444.502

Sig. (2-tailed)..276.453.389

N55555

ExtendedTimePearson Correlation.a.a.a.a.a

Sig. (2-tailed)....

N55555

VerbalCuesPearson Correlation.609.a1-.456.943*

Sig. (2-tailed).276..440.016

N55555

IdentityPearson Correlation-.444.a-.4561-.430

Sig. (2-tailed).453..440.469

N55555

DVPearson Correlation.502.a.943*-.4301

Sig. (2-tailed).389..016.469

N55555

a. Cannot be computed because at least one of the variables is constant.

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Pada uji validitas ini, apabila: P < 0,001= tingkat kevalidan 99% P < 0,05= tingkat kevalidan 95% P < 0,01= tingkat kevalidan 90%Signifikasi dari dimensi variable X (independen) variable y (dependen) other image dan cultural teaching terlihat diatas bahwa apabila kita urut dari yang paling bagus adalahVerbal Cues dengan P = 0.016 lalu Intensitas dengan P = 0,389 , dan terakhir adalah Identity dengan P = 0,469. *Dilihat bahwa extended time yang muncul pada bagan diatas tidak muncul signifikasinya dikarenakan saat uji instrumen, hasil yang didapatkan jawabnnya sama. Sehingga bernilai konstan dan tidak bisa dilihat signifikansinya.4.3 Identitas RespondenIdentitas responden dari penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2012 yang menggunakan Twitter. Usia yang kita bidik berusia sekitar 18-20 tahun. Jenis kelamin yang kita targetkan, yaitu laki-laki dan perempuan. Berikut merupakan deskripsi identitas responden penelitian yang meliputi Program Studi Mahasiswa Universitas Bakrie.a. Program Studi (Prodi)

Tabel 4.1 Program Studi

FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent

ValidAKN922.522.522.5

ILKOM717.517.540.0

ILPOL12.52.542.5

ITP37.57.550.0

MNJ922.522.572.5

SI25.05.077.5

TKDS512.512.590.0

TKIN25.05.095.0

TL12.52.597.5

TS12.52.5100.0

Total40100.0100.0

-AKN: Akuntansi-ILKOM: Ilmu Komunikasi-ILPOL: Ilmu Politik-ITP: Ilmu dan Teknologi Pangan-MNJ: Manajemen-SI: Sistem Informasi-TKDS: Teknik Industri-TKIN: Teknik Informatika-TL: Teknik Lingkungan-TS: Teknik Sipil

Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa prodi Manajemen dan prodi Akuntansi merupakan responden terbanyak dengan frekuensi 9 dan persentase 22,5 % kemudian disusul prodi Ilmu Komunikasi dengan frekuensi 7 dan persentase 17,5 %. Prodi Teknik Industri dengan frekuensi 5 dan presentase 12,5 %. Selanjtnya prodi Teknik Ilmu dan Teknologi Pangan dengan frekuensi 3 dan presentase 7,5 %. Prodi Teknik Informatika dan Sistem Informasi dengan frekuensi 2 dan presentase 5 %. Sementara responden terkecil adalah prodi, Teknik Lingkungan, Ilmu Politik dan Teknik Sipil dengan frekuensi 1 dan presentase 2,5%.4.4 Twitter - Media Sosial (Variabel X)Dimensi Intensitas1. Berapa kali Anda menggunakan / membuka twitter dalam sehari?Tabel 4.2 Berapa kali membuka twitter

FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent

Valid3 kali1127.527.527.5

10 kali410.010.037.5

Lebih dari 10 kali1127.527.565.0

Jarang1435.035.0100.0

Total40100.0100.0

Tabel 4.2 menunjukan bahwa saat ini responden sudah mulai jarang untuk membuka media sosial Twitter dengan presentase 35%. Dan pada saat ini remaja sebanyak 27,5% membuka Twitter sebanyak 3 kali dan lebih dari 10 kali dalam sehari.

2. Saya lebih sering berkomunikasi di Twitter.Tabel 4.3 lebih Sering berkomunikasi di twitter

FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent

ValidSangat Setuju12.52.52.5

Setuju1537.537.540.0

Kurang Setuju1845.045.085.0

Tidak Setuju615.015.0100.0

Total40100.0100.0

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa persentase terbesar yaitu 45% dari responden mengaku kurang setuju bahwa remaja pada saat ini lebih sering berkomunikasi di Twitter. Untuk simpulan sementara berdasarkan tabel tersebut bahwa remaja pada saat ini masih sering berkomunikasi tidak melalui twitter. Karena hanya 15% yang mengatakan yang setuju, 1% yang sangat setuju dan hanya 6% yang benar-benar tidak setuju pada pernyataan tersebut.

3. Apa yang menyebabkan Anda membuka Twitter?

Tabel 4.4 penyebab membuka twitter

FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent

ValidBosan3280.080.080.0

Mencari Teman25.05.085.0

Senang update di twitter25.05.090.0

Kebutuhan410.010.0100.0

Total40100.0100.0

Pada tabel 4.4 itu bisa terlihat menunjukan bahwa 80% mereka membuka Twitter karena bosan. Hanya 5% responden yang membuka Twitter karena ingin mencari teman dan senang update di Twitter. Dan hanya 4% karena kebutuhan dari responden tersebut.

Dimensi Extended Time4. Seberapa lama Anda mengakses Twitter dalam sehari?

Tabel 4.5 berapa lama mengakses twitter

FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent

Valid< 1 jam2050.050.050.0

1 jam922.522.572.5

> 3 jam1025.025.097.5

24 jam12.52.5100.0

Total40100.0100.0

Dari tabel 4.5 bisa dilihat bahwa pada saat ini responden 50% mengakses Twitter hanya selama kurang dari 1 jam. Dan total keseluruhan dominan bahwa hanya 2,5% responden yang mau mengakses Twitter selama 24 jam. Presentase menunjukan 25% dengan frekuensi 10 yang mengakses lebih dari 3 jam dan hanya 22,5% dengan frekuensi 9 yang mengakses Twitter selama 1 jam.

Dimensi Verbal Cues5. Postingan apa yang biasa Anda buat dalam bentuk kata-kata?

Tabel 4.6 postingan dalam bentuk kata-kata

FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent

Validupdate aktivitas922.522.522.5

memberikan informasi1537.537.560.0

mengekspresikan diri (curhat)922.522.582.5

membuat kata-kata bijak717.517.5100.0

Total40100.0100.0

Berdasarkan hasil dari pembacaan tabel 4.6. responden sebesar 37,5% itu menggunakan Twitter untuk menyebarkan informasi. Sedangkan untuk curhat dan hanya sekedar update aktivitas hanya 22,5% dengan frekuensi terbilang 9. Dan hanya 17,5% yang membuat kata-kata bijak di Twitter.Dimensi Identity6. Lebih nyaman berkomunikasi dan berinteraksi secara langsung.

Tabel 4.7 lebih nyaman komunikasi langsung

FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent

ValidSangat Setuju1742.542.542.5

Setuju2255.055.097.5

Kurang Setuju12.52.5100.0

Total40100.0100.0

Terlihat dari hasil penghitungan di tabel 4.7 bahwa 55% dengan frekuensi 22 responden setuju untuk lebih nyaman berkomunikasi secara langsung atau face to face. Dan dari keseluruhan tidak ada yang tidak setuju untuk lebih nyaman berkomunikasi secara langsung. Hanya 1 responden yang menyatakan kurang setuju dengan hasil presentase 2,5%.

7. Apakah Anda orang yang terbuka di Twitter?

Tabel 4.8 apakah Anda orang yang terbuka di twitter

FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent

ValidSangat Setuju12.52.52.5

Setuju615.015.017.5

Kurang Setuju2665.065.082.5

Tidak Setuju717.517.5100.0

Total40100.0100.0

Apabila kita melihat tabel 4.8 maka hasil yang didapat adalah 65% responden menyatakan dirinya kurang setuju bahwa mereka orang yang terbuka dalam arti konsep diri di Twitter. Hanya 1 responden dengan presentase 2,5% yang menyatakan sangat setuju dirinya terbuka di Twitte. Sedangkan sisanya 17,5% menyatakan tidak setuju dengan frekuensi 7 responden. Dan menyatakan setuju 15% dengan frekuensi 6 responden.

4.5 Konsep Diri (Variabel Y)Dimensi Other Images8. Di Twitter dan dunia nyata orang akan memiliki kepribadian/sikap yang sama.

Tabel 4.9 di twitter dan dunia nyata memiliki kepribadian sama

FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent

ValidSangat Setuju12.52.52.5

Setuju615.015.017.5

Kurang Setuju2255.055.072.5

Tidak Setuju1127.527.5100.0

Total40100.0100.0

Berdasarkan hasil penghitungan pada tabel 4.9 terlihat bahwa 55% menyatakan kurang setuju apabila seseorang itu memiliki kepribadian yang sama antara kehidupan sosial di Twitter dan dunia nyata (face to face). Hanya 1 responden yang mengatakan sangat setuju dengan presentase 2,5%. Sedangkan lainnya 15% mengatakan setuju dan 27,5% menyatakan tidak setuju.

9. Apa pengaruh Twitter terhadap kehidupan Anda?

Tabel 4.10 pengaruh twitter pada kehidupan anda

FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent

ValidMenambah Informasi1947.547.547.5

Menambah relasi1230.030.077.5

gaya hidup717.517.595.0

lain-lain25.05.0100.0

Total40100.0100.0

Tabel 4.10 memperlihatkan bahwa hasil penghitungan SPSS terhadap pengaruh twitter pada kehidupan seseorang, yaitu 47,5% dengan frekuensi 19 respondeng menyatakan Twitter sebagai sarana untuk menambah informasi dalam diri responden. Dilanjutkan dengan 30% serta 12 responden menyatakan untuk menambah relasi. 17.5% untuk sekadar gaya hidup. dan 5% untuk kepentingan lain-lain.Dimensi Cultural Teaching10. Saya mudah beradaptasi di lingkungan baru.

Tabel 4.11 mudah beradaptasi di lingkungan

FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent

ValidSangat Setuju615.015.015.0

Setuju2562.562.577.5

Kurang Setuju922.522.5100.0

Total40100.0100.0

Berdasarkan tabel 4.11 hasil menunjukan bahwa 25 responden menyatakan setuju mereka mudah beradaptasi di lingkungan sosial dengan hasil presentase 62,5%. Yang menyatakan sangat setuju 6 responden dengan presentase 15%. Sisanya 9 responden menyatakan kurang setuju dengan perolehan presentase 22,5%. Tidak terlihat responden yang mengaku tidak setuju untuk mudah beradaptasi di lingkungan sosial.

11. Hal apa yang biasa Anda lakukan ketika membuka Twitter?

Tabel 4.12 hal apa yang dilakukan ketika membuka twitter

FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent

Validmention512.512.512.5

update615.015.027.5

check notification2152.552.580.0

stalking820.020.0100.0

Total40100.0100.0

Berdasakan pada tabel 4.12 hasil penghitungan SPSS menyatakan bahwa saat ini orang sudah mulai jarang untuk membuka Twitter untuk benar-benar melakukan kepentingan yang dibutuhkan. Karena dari hasil yang terlihat presentasi terbesar dengan 52,5% responden membuka twitter hanya untuk check notification. 20% untuk stalking, 15% untuk update dan 12,5% untuk mention.

a. Analisi Linier Regresi SederhanaCoefficientsa

ModelUnstandardized CoefficientsStandardized CoefficientstSig.

BStd. ErrorBeta

1(Constant)2.104.5653.724.001

Variabel x.150.251.096.596.555

a. Dependent Variable: Variabel y

Persamaan regresi:Y = a+bXY = 2,104 + 0,150XKeterangan:Y = Konsep DiriX = Twitter (Media Sosial)a = konstanta Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: Konstanta sebesar 2,104; artinya jika nilai variabel X (Twitter (Media Sosial)) adalah 0, maka konsep diri mahasiswa Universitas Bakrie bernilai 2,104. Koefisien regresi variabel X (Twitter (Media Sosial)) sebesar 0.150; artinya jika variabel Twitter (Media Sosial) mengalami kenaikan 1%, maka konsep diri (Y) akan mengalami kenaikan 0.150. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara penggunaan Twitter (Media Sosial) dan Konsep diri mahasiswa Universitas Bakrie, semakin banyak penggunaan Twitter (Media Sosial) maka berpengaruh kepada konsep diri mahasiswa Universitas Bakrie.

b. Analisis Korelasi Ganda (R)

Model Summary

ModelRR SquareAdjusted R SquareStd. Error of the EstimateChange Statistics

R Square ChangeF Changedf1df2Sig. F Change

1.096a.009-.017.45937.009.355138.555

a. Predictors: (Constant), Variabel x

Berdasarkan tabel diatas, dengan acuan interpretasi koefisien korelasi:0,00 0,199 = sangat rendah0,20 0,399 = rendah0,40 0,599 = sedang0,60 0,799 = kuat0,80 1,000 = sangat kuatDiperoleh angka R sebesar 0.096. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang sangat rendah antara penggunaan Twitter (media sosial) dan konsep diri mahasiswa Universitas Bakrie.c. Analisis Determinasi (R2)Dari hasil analisis regresi di atas diperoleh angka R2 (R Square) sebesar 0,009 atau 0,9%. Hal ini menunjukkan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel independen (Twitter (media sosial)) terhadap variabel dependen (konsep diri) sebesar 0,9%. Sedangkan sisanya sebesar 99,1% di pengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Adjusted R Square adalah nilai R Square yang telah disesuaikan, nlai ini selalu lebih kecil dari R Square. Dan angka ini bisa memiliki harga negative. Standard Error of the Estimate adalah suatu ukuran banyaknya kesalahan model regresi dalam memprediksikan nilai Y. Dari hasil regresi didapat nilai 0,45937, hal ini berarti banyaknya kesalahan dalam prediksi konsep diri sebesar 0,45937.

d. Uji Koefisien Regresi secara Bersama-sama (Uji F)12. ANOVAb

ModelSum of SquaresdfMean SquareFSig.

1Regression.0751.075.355.555a

Residual8.01938.211

Total8.09439

a. Predictors: (Constant), Variabel x

b. Dependent Variable: Variabel y

Hipotesis yang digunakan yaitu : H0 : tidak ada pengaruh secara signifikan antara Twitter secara bersama-sama terhadap konsep diri remaja.Ha: ada pengaruh secara signifikan antara Twitter secara bersama-sama terhadap konsep diri remaja.Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh F hitung sebesar 0.355. Kriteria pengujian yaitu: H0 diterima bila F hitung < F tabel, H0 ditolak bila F hitung > F tabel (F table untuk = 0,05 adalah 1,96).Berdasarkan tabel tersebut 0.355 < 1.96 maka H0 diterima. Artinya tidak ada pengaruh secara signifikan antara penggunaan Twitter dengan konsep diri Remaja.

BAB VSIMPULAN DAN SARAN

5.1 SimpulanBerdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:Secara Uji F, maka penggunaan Twitter tidak berpengaruh signifikan konsep diri mahasiswa Universitas Bakrie. Jadi hasil pada penelitian ini tidak bisa dikatakan bahwa akan ada perbedaan karakter dari konsep diri yang ada pada diri remaja di Twitter (media sosial) di dunia maya dan dunia nyata.

5.2 SaranApabila di waktu mendatang ada yang mau meneliti mengenai tentang Twitter terhadap konsep diri remaja, sebaiknya menemukan dasar teori yang tepat dan sesuai. Sehingga dimensi yang dipilih bisa cocok dan tepat mendapatkan nilai yang valid.

DAFTAR PUSTAKAAbout Twitter.2013.http://about.twitter.com/ , diakses pada 12 Desember 2013.Devito, J. 2013. The Interpersonal Communication Book. Amerika: Pearson.Griffin,M.2012.A First Look at Communication Theory.New York: Mc Graw Hill.Kang Arul. 2010. Beberapa Penelitian Identitas Virtual. http://kangarul.com/beberapa-penelitian-identitas-virtual/, diakses pada 22 Desember 2013.Kikio.2013.78% Pengguna Twitter di luar Amerika.http://www.jeruknipis.com/read/2013/10/08/78-pengguna-twitter-berada-di-luar-amerika, diakses pada 28 Desember 2013.Kriyantono, R. 2010. Teknik Praktis Riset Komunikasi.Jakarta: Prenada Media Group.Universitas Pasundan.2013. Apa itu Sosial Media. http://www.unpas.ac.id/apa-itu-sosial-media/ , diakses pada 12 Desember 2013.

LAMPIRANKuisionerDiana Thasya Sandya NurulHara PrakasaNaimahMetode Penelitian SosialTopik Penelitian: Tingkat perbedaan konsep diri seseorang di Media Sosial dan di dunia nyata.Judul Penelitian: Pengaruh Twitter terhadap Konsep diri pada Remaja.Tujuan Penelitian: Ingin mengetahui apa penyebab perbedaan karakter remaja di Twitter dan dunia nyata.Variabel X: Twitter (media sosial)Variabel Y: Konsep diriBersama ini kami memohon kerja samanya kepada responden untuk mengisi kuisioner ini dengan sejujur-jujurnya.

Data responden: Nama: Usia: Program Studi: Jenis Kelamin: Laki-laki Perempuan

Beri tanda silang (x) pada jawaban yang sesuai dengan pengalaman dan pemahaman Anda!

1

Intensitas1. Berapa kali Anda menggunakan / membuka twitter dalam sehari?a. 3 kalib. 10 kalic. Lebih dari 10 kalid. Jarang2. Saya lebih sering berkomunikasi di Twitter.a. Sangat Setujub. Setujuc. Kurang Setujud. Tidak Setuju3. Apa yang menyebabkan Anda membuka Twitter?a. Bosanb. Mencari Temanc. Senang Update di Twitter d. KebutuhanExtended Time4. Seberapa lama Anda mengakses Twitter dalam sehari?a. < 1 jamb. 1 jamc. >2 jamd. 24 jamVerbal Cues5. Postingan apa yang biasa Anda buat dalam bentuk kata-kata?a. Update aktivitasb. Memberikan informasic. Mengekspresikan perasaan (curhat)d. Membuat kata-kata bijak

Identity 6. Lebih nyaman berkomunikasi dan berinterasksi secara langsung.a. Sangat Setujub. Setujuc. Kurang Setujud. Tidak Setuju7. Apakah Anda orang yang terbuka di Twitter?a. Sangat Setujub. Setujuc. Kurang Setujud. Tidak SetujuOther Images8. Di Twitter dan dunia nyata orang akan memiliki kepribadian/sikap yang sama.a. Sangat Setujub. Setujuc. Kurang Setujud. Tidak Setuju9. Apa pengaruh Twitter terhadap kehidupan Anda?a. Menambah Informasib. Menambah relasic. Sekadar untuk ikut gaya hidup masa kinid. Lain-lain (isi disini)=........Cultural Teaching10. Saya mudah beradaptasi di lingkungan baru.a. Sangat Setujub. Setujuc. Kurang Setujud. Tidak Setuju11. Hal apa yang biasa Anda lakukan ketika membuka Twitter?a. Mentionb. Updatec. Check Notificationd. Stalking