makalah kurikulum kbk vs kurukulum ktsp

43
PENGARUH PERUBAHAN KURIKULM 2004 ( KBK ) KE KURIKULUM 2006 ( KTSP ) YANG RELATIF SINGKAT TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN Makalah Diajukan sebagai tugas akhir mata kuliah umum Bahasa Indonesia MARILA EDISON NPM 08040154 KELAS ENG/08/E 1

Upload: irma-mutmainnahtul-adawiyah

Post on 12-Dec-2014

164 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Kurikulum Kbk vs Kurukulum Ktsp

PENGARUH PERUBAHAN KURIKULM 2004 ( KBK ) KE KURIKULUM 2006 ( KTSP ) YANG RELATIF SINGKAT TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN

Makalah

Diajukan sebagai tugas akhir mata kuliah umum Bahasa Indonesia

MARILA EDISONNPM 08040154

KELAS ENG/08/E

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRISSTKIP PGRI SUMBAR

2011

1

Page 2: Makalah Kurikulum Kbk vs Kurukulum Ktsp

2

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam dunia pendidikan, salah satu kunci untuk menentukan kualitas lulusan adalah

kurikulum pendidikannya. Karena pentingnya maka setiap kurun waktu tertentu kurikulum

selalu dievaluasi untuk kemudian disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,

kemajuan teknologi dan kebutuhan pasar. Namun perubahan kurikulum tersebut jika dikaji

dari segi proses pelaksanaannya, saat sekarang ini sangatlah tidak efisien. Dapat dilihat dari

ketidaksiapan guru dalam mengaplikasikan sebuah kurikulum baru yang datang.

Dapat diambil pengertian, bahwa tujuan dari kurikulum tersebut adalah untuk

membuat kualitas pendidikan menjadi lebih baik dari sebelumnya, akan tetapi hendaknya

factor-faktor yang menyangkut dengan kurikulum seperti, guru dan murid harus lah

diperhatikan. Dari fenomena yang dapat dilihat di lingkungan sekolah, dari perubahan

kurikulum yang relative singkat tersebut, baik guru maupun murid mengalami kesulitan

dalam mengaplikasikan kurikulum yang baru yang menuntut banyak perubahan, sedangkan

kurikulum sebelumnya belum dapat dilaksanakan dengan baik.

Pada dasarnya, penggantian kurikulum biasanya dilakukan sekitar 10 tahun dari masa

berlakunya, kurikulum 1975 telah digunakan selama sembilan tahun ketika diganti dengan

kurikulum 1984. Kurikulum 1984 telah digunakan selama sepuluh tahun ketika diganti

dengan kurikulum 1994. Kurikulum 1994 telah digunakan selama sepuluh tahun ketika

diganti dengan kurikulum KBK atau kurikulum 2004, namun menimbulkan suatu

Page 3: Makalah Kurikulum Kbk vs Kurukulum Ktsp

3

pertanyaan, ketika KBK yang baru digunakan selama dua tahun yang menurut ketentuannya

baru dapat diganti pada tahun 2014 tiba-tiba diganti dengan kurikulum KTSP, kenapa?.

Berdasarkan persoalan di atas, penulis perlu untuk mencoba melakukan sebuah

bahasan tentang permasalahan kurikulum yang ada di Indonesia, dan penulis mencoba untuk

membahas apa sebenarnya penyebab permasalahan tersebut dan mencoba mencari tahu

pengaruh perubahan kurikulum yang relatif singkat terhadap dunia pendidikan di Indonesia.

Dalam hal ini penulis memilih judul “pengaruh perubahan kurikulum yang relatif singkat

terhadap dunia pendidikan di Indonesia.

B. Rumusan Masalah.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah penyebab bertukarnya kurikulum 2004 (KBK) -2006 (KTSP) dalam

waktu yang relatif singkat?

2. Bagaimanakah pengaruh perubahan kurikulum 2004 (KBK) -2006 (KTSP) yang

relatif cepat terhadap dunia pendidikan?

C. Tujuan Penulisan.

Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat diketahui tujuan penulisan sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan penyebab bertukarnya kurikulum 2004 (KBK) -2006 (KTSP) dalam

waktu yang relatif singkat?

2. Mendeskripsikan perubahan kurikulum 2004 (KBK) -2006 (KTSP) yang relatif cepat

terhadap dunia pendidikan.

Page 4: Makalah Kurikulum Kbk vs Kurukulum Ktsp

4

D. Manfaat Penulisan.

Berdasarkan tujuan penulisan diatas maka diharapakan makalah ini dapat bermanfaat

bagi;

1. Mahasiswa

Dapat membantu mahasiswa khususnya jurusan pendidikan bahasa inggris STKIP-

PGRI Padang dalam memahami perubahan kurikulum dan dapat mengaplikasikan

kurikulum yang ada dengan baik saat menjadi guru.

2. Masyarakat

Memberikan informasi yang bermanfaat tentang kurikulum dan perubahannya yang

ada di Indonesia dan pengaruh perubahan kurikulum tersebut, bagi masyarakat pada

umumnya

3. Pembaca

Dapat menambah pengetahuan pembaca tentang kurikulum dan dapat menjadi

sumber informasi jika mencari informasi tentang kurikulum yang ada di Indonesia.

4. Penulis

Untuk menambah pengetahuan bagi penulis tentang kurikulum dan perubahannya.

Page 5: Makalah Kurikulum Kbk vs Kurukulum Ktsp

5

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Kurikulum

Berdasarkan pengertian kurikulum Tim PEKERTI-AA PPSP LPP Universitas Sebelas

Maret menyatakan “ Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan yang mengenai

tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara-cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”

(2007:8).

Senada dengan Tim PEKERTI-AA PPSP LPP Universitas Sebelas Maret, Print

menjelaskan “curriculum is defined as all the planned learning opportunities offered to

learners bt the educational institution and the experiences learners encounter when the

curriculum is implemented” (1988:4). Dalam penjelasannya Print menjelaskan bahwa

kurikulum merupakan sebuah kesempatan dan tawaran bagi para peserta didik yang

ditawarkan oleh institusi pendidikan dan dari pengalaman peserta didik sebelumnya saat

kurikulum tersebut di implementasikan.

Skillbeck (1984) dalam Murray Print mengatakan bahwa “curriculum will be used to

refer to the learning experiences of students, in so far as they are expressed on anticipated in

goal and objectives, plans and design for learning and the implementation of these plans and

design in school environments”. Dalam hal ini Skillbeck menyatakan bahwa kurikulum

digunakan untuk acuan pengalaman pembelajaran siswa, dalam hal ini di perlihatkan dalam

pembentukan tujuan, rencana, dan rancangan untuk pembelajaran dan pengimplementasian

dari rencana-rencana tersebut dan rancangan dalam lingkungan sekolah.

Page 6: Makalah Kurikulum Kbk vs Kurukulum Ktsp

6

Eisner (1979) dalam Murray Print setuju bahwa “the curriculum of a school, or a

classroom can be conceived of as series of planned events that are intended to have

educational consequences for one ore more students”. Eisner menjelaskan bahwa Kurikulum

dari sebuah sekolah, pembelajaran, kegiatan kelas dapat dipahami sebagai sebuah bagian-

bagian dari rancangan kegiatan yang dimaksudkan sebagai akibat dari pendidikan bagi satu

atau lebih dari siswa.

Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kurikulum adalah

sebuah rancangan rencana pendidikan yang akan dijalani oleh peserta didik untuk mencapai

tujuan pendidikan yang telah ditetapkan oleh institusi tertentu.

B. Elemen-Elemen dalam Kurikulum

Print menjelaskan bahwa “A curriculum not only content and a detail statement of

curriculum intent (aim, goals, objectives) but also the other curriculum elements including

detail learning activities and evaluation procedures” (1988:3). Dalam penjelasannya tentang

elemen-element yang terdapat dalam kurikulm, Murray Print menjelaskan bahwa didalam

kurikulum terdapat beberapa element yaitu.

1. Tujuan kurikulum.

2. Aktivitas pembelajaran.

3. Prosedur evaluasi.

Sebuah artikel yang berjudul Curriculum Terms and Concepts menguatkan bahwa

“the element of curriculum that are :

1. Aim2. Rationale3. Goals and objectives 4. Audience and pre-requisites 5. subject-matter6. Instructional plan

Page 7: Makalah Kurikulum Kbk vs Kurukulum Ktsp

7

7. Materials 8. Assessment and Evaluation 

Artikel diatas menjelaskan bahwa dalam sebuah kurikulum terdapat beberapa element yahg

harus diperhatikan yaitu, 1) Tujuan. 2) Subyek-Peserta Didik. 3) Tujuan. 4) Peserta Didik. 5)

Pokok Persoalan. 6) Rancangan Perencanaan 7) Materi. 8) Penilaian.

Berdasarkan pendapar para ahli di atas, penulis menyimpulkan bahwa,

Elemen-elemenr kurikulum terdiri dari.

1. Tujuan kurikulum

2. Aktivitas pembelajaran

3. Mareti pembelajaran

4. Peserta didik

5. Penilaian

C. Fungsi dan Peranan Kurikulum

1. Fungsi Kurikulum

Apa sebenarnya fungsi kurikulum bagi guru, siswa, kepala sekolah/pengawas, orang

tua, dan masyarakat? Pada dasarnya kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman atau

acuan. Bagi guru, kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses

pembelajaran. Bagi kepala sekolah dan pengawas, kurikulum itu berfungsi sebagai

pedoman dalam melaksanakan supervisi atau pengawasan. Bagi orang tua, kurikulum itu

berfungsi sebagai pedoman dalam membimbing anaknya belajar di rumah. Bagi

masyarakat, kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman untuk memberikan bantuan bagi

terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Bagi siswa sebagai subjek didik, terdapat

Page 8: Makalah Kurikulum Kbk vs Kurukulum Ktsp

8

enam fungsi kurikulum sebagai berikut: (a) fungsi penyesuaian, (b) fungsi integrasi, (c)

fungsi diferensiasi, (d) fungsi persiapan, (e) fungsi pemilihan, dan (f) fungsi diagnostik.

a. Fungsi Penyesuaian.

Fungsi Penyesuaian mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat

pendidikan harus mampu mengarahkan siswa agar memiliki sifat well adjusted yaitu

mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun

lingkungan sosial. Lingkungan itu sendiri senantiasa mengalami perubahan dan

bersifat dinamis. Karena itu, siswa pun harus memiliki kemampuan untuk

menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di lingkungannya.

b. Fungsi Integrasi.

Fungsi Integrasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan

harus mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh. Siswa pada dasarnya

merupakan anggota dan bagian integral dari masyarakat. Oleh karena itu, siswa harus

memiliki kepribadian yang dibutuhkan untuk dapat hidup dan berintegrasi dengan

masyarakatnya.

c. Fungsi Diferensiasi.

Fungsi Diferensiasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat

pendidikan harus mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan individu siswa.

Setiap siswa memiliki perbedaan, baik dari aspek fisik maupun psikis, yang harus

dihargai dan dilayani dengan baik.

d. Fungsi Persiapan.

Fungsi Persiapan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan

harus mampu mempersiapkan siswa untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan

Page 9: Makalah Kurikulum Kbk vs Kurukulum Ktsp

9

berikutnya. Selain itu, kurikulum juga diharapkan dapat mempersiapkan siswa untuk

dapat hidup dalam masyarakat seandainya karena sesuatu hal, tidak dapat

melanjutkan pendidikannya.

e. Fungsi Pemilihan.

Fungsi Pemilihan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan

harus mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih program-

program belajar yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Fungsi pemilihan ini

sangat erat hubungannya dengan fungsi diferensiasi, karena pengakuan atas adanya

perbedaan individual siswa berarti pula diberinya kesempatan bagi siswa tersebut

untuk memilih apa yang sesuai dengan minat

dan kemampuannya. Untuk mewujudkan kedua fungsi tersebut, kurikulum perlu

disusun secara lebih luas dan bersifat fleksibel.

f. Fungsi Diagnostik

Fungsi Diagnosti mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan

harus mampu membantu dan mengarahkan siswa untuk dapat memahami dan

menerima kekuatan (potensi) dan kelemahan yang dimilikinya. Jika siswa sudah

mampu memahami kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan yang ada pada

dirinya, maka diharapkan siswa dapat mengembangkan sendiri potensi kekuatan yang

dimilikinya atau memperbaiki kelemahan-kelemahannya.

2. Peranan Kurikulum

Kurikulum dalam pendidikan formal di sekolah/madrasah memiliki peranan yang

sangat strategis dan menentukan pencapaian tujuan pendidikan. Terdapat tiga peranan

Page 10: Makalah Kurikulum Kbk vs Kurukulum Ktsp

10

yang dinilai sangat penting, yaitu: (a) peranan konservatif, (2) peranan kreatif, dan (3)

peranan kritis/evaluatif (Oemar Hamalik, 1990).

a. Peranan Konservatif.

Peranan ini menekankan bahwa kurikulum sebagai sarana untuk mentransmisikan

nilai-nilai warisan budaya masa lalu yang dianggap masih relevan dengan masa kini

kepada generasi muda, dalam hal ini para siswa. Dengan demikian, peranan

konservatif ini pada hakikatnya menempatkan kurikulum, yang berorientasi ke masa

lampau. Peranan ini sifatnya menjadi sangat mendasar, disesuaikan dengan kenyataan

bahwa pendidikan pada hakikatnya merupakan proses sosial. Salah satu tugas

pendidikan yaitu mempengaruhi dan membina perilaku siswa sesuai dengan nilai-

nilai sosial yang hidup di lingkungan masyarakatnya.

b. Peranan Kreatif.

Peranan ini menekankan bahwa kurikulum harus mampu mengembangkan

sesuatu yang baru sesuai dengan perkembangan yang terjadi dan kebutuhan-

kebutuhan masyarakat pada masa sekarang dan masa mendatang. Kurikulum harus

mengandung hal-hal yang dapat membantu setiap siswa mengembangkan semua

potensi yang ada pada dirinya untuk memperoleh pengetahuan- pengetahuan baru,

kemampuan-kemampuan baru, serta cara berpikir baru yang dibutuhkan dalam

kehidupannya.

c. Peranan Kritis dan Evaluatif.

Peranan ini dilatarbelakangi oleh adanya kenyataan bahwa nilai-nilai dan budaya

yang hidup dalam masyarakat senantiasa mengalami perubahan, sehingga pewarisan

nilai-nilai dan budaya masa lalu kepada siswa perlu disesuaikan dengan kondisi yang

Page 11: Makalah Kurikulum Kbk vs Kurukulum Ktsp

11

terjadi pada masa sekarang. Selain itu, perkembangan yang terjadi pada masa

sekarang dan masa mendatang belum tentu sesuai dengan apa yang dibutuhkan.

Karena itu, peranan kurikulum tidak hanya mewariskan nilai dan budaya yang ada

atau menerapkan hasil perkembangan baru yang terjadi, melainkan juga memiliki

peranan untuk menilai dan memilih nilai dan budaya serta pengetahuan baru yang

akan diwariskan tersebut. Dalam hal ini, kurikulum harus turut aktif berpartisipasi

dalam kontrol atau filter sosial. Nilai-nilai sosial yang tidak sesuai lagi dengan

keadaan dan tuntutan masa kini dihilangkan dan diadakan modifikasi atau

penyempurnaan-penyempurnaan. Ketiga peranan kurikulum di atas tentu saja harus

berjalan secara seimbang dan harmonis agar dapat memenuhi tuntutan keadaan. Jika

tidak, akan terjadi ketimpangan-ketimpangan yang menyebabkan peranan kurikulum

persekolahan menjadi tidak optimal. Menyelaraskan ketiga peranan kurikulum

tersebut menjadi tanggung jawab semua pihak yang terkait dalam proses pendidikan,

di antaranya guru, kepala sekolah, pengawas, orang tua, siswa, dan masyarakat.

Dengan demikian, pihak-pihak yang terkait tersebut idealnya dapat memahami betul

apa yang menjadi tujuan dan isi dari kurikulum yang diterapkan sesuai dengan bidang

tugas masing-masing.

D. Kurikulum di Indonesia.

1. Rencana Pelajaran 1947

Kurikulum pertama yang lahir pada masa kemerdekaan memakai istilah leer plan. Dalam

bahasa Belanda, artinya rencana pelajaran, lebih popular dibandingkan dengan

curriculum (bahasa Inggris). Perubahan kisi-kisi pendidikan lebih bersifat politis: dari

orientasi pendidikan Belanda ke kepentingan nasional. Asas pendidikan ditetapkan

Page 12: Makalah Kurikulum Kbk vs Kurukulum Ktsp

12

Pancasila. Rencana Pelajaran 1947 baru dilaksanakan sekolah-sekolah pada 1950.

Sejumlah kalangan menyebut sejarah perkembangan kurikulum diawali dari Kurikulum

1950. Bentuknya memuat dua hal pokok: daftar mata pelajaran dan jam pengajarannya,

ditambah garis-garis besar pengajaran. Rencana Pelajaran 1947 mengurangi pendidikan

pikiran. Hal yang diutamakan adalah pendidikan watak, kesadaran bernegara dan

bermasyarakat, materi pelajaran dihubungkan dengan kejadian sehari-hari, perhatian

terhadap kesenian dan pendidikan jasmani.

2. Rencana Pelajaran Terurai 1952

Kurikulum ini lebih merinci setiap mata pelajaran yang disebut Rencana Pelajaran

Terurai 1952. “Silabus mata pelajarannya jelas sekali. seorang guru mengajar satu mata

pelajaran,” kata Djauzak Ahmad, Direktur Pendidikan Dasar Depdiknas periode 1991-

1995. Ketika itu, di usia 16 tahun Djauzak adalah guru SD Tambelan dan Tanjung

Pinang, Riau. Di penghujung era Presiden Soekarno, muncul Rencana Pendidikan 1964

atau Kurikulum 1964. Fokusnya pada pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya, dan

moral (Pancawardhana). Mata pelajaran diklasifikasikan dalam lima kelompok bidang

studi: moral, kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan (keterampilan), dan jasmaniah.

Pendidikan dasar lebih menekankan pada pengetahuan dan kegiatan fungsional praktis.

3. Kurikulum 1968

Kelahiran Kurikulum 1968 bersifat politis: mengganti Rencana Pendidikan 1964 yang

dicitrakan sebagai produk Orde Lama. Tujuannya pada pembentukan manusia Pancasila

sejati. Kurikulum 1968 menekankan pendekatan organisasi materi pelajaran: kelompok

pembinaan Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Jumlah pelajarannya 9.

Page 13: Makalah Kurikulum Kbk vs Kurukulum Ktsp

13

Djauzak menyebut Kurikulum 1968 sebagai kurikulum bulat. “Hanya memuat mata

pelajaran pokok-pokok saja,” katanya. Muatan materi pelajaran bersifat teoritis, tak

mengaitkan dengan permasalahan faktual di lapangan. Titik beratnya pada materi apa saja

yang tepat diberikan kepada siswa di setiap jenjang pendidikan.

4. Kurikulum1975

Kurikulum 1975 menekankan pada tujuan, agar pendidikan lebih efisien dan efektif.

“Yang melatarbelakangi adalah pengaruh konsep di bidang manejemen, yaitu MBO

(management by objective) yang terkenal saat itu,” kata Drs. Mudjito, Ak, MSi, Direktur

Pembinaan TK dan SD Depdiknas. Metode, materi, dan tujuan pengajaran dirinci dalam

Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI). Zaman ini dikenal istilah “satuan

pelajaran”, yaitu rencana pelajaran setiap satuan bahasan. Setiap satuan pelajaran dirinci

lagi: petunjuk umum, tujuan instruksional khusus (TIK), materi pelajaran, alat pelajaran,

kegiatan belajar-mengajar, dan evaluasi. Kurikulum 1975 banyak dikritik. Guru dibikin

sibuk menulis rincian apa yang akan dicapai dari setiap kegiatan pembelajaran.

5. Kurikulum 1984

Kurikulum 1984 mengusung process skill approach. Meski mengutamakan pendekatan

proses, tapi faktor tujuan tetap penting. Kurikulum ini juga sering disebut “Kurikulum

1975 yang disempurnakan”. Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar. Dari

mengamati sesuatu, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan. Model ini

disebut Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau Student Active Leaming (SAL). Tokoh

penting dibalik lahirnya Kurikulum 1984 adalah Profesor Dr. Conny R. Semiawan,

Kepala Pusat Kurikulum Depdiknas periode 1980-1986 yang juga Rektor IKIP Jakarta —

sekarang Universitas Negeri Jakarta — periode 1984-1992. Konsep CBSA yang elok

Page 14: Makalah Kurikulum Kbk vs Kurukulum Ktsp

14

secara teoritis dan bagus hasilnya di sekolah-sekolah yang diujicobakan, mengalami

banyak deviasi dan reduksi saat diterapkan secara nasional. Sayangnya, banyak sekolah

kurang mampu menafsirkan CBSA. Yang terlihat adalah suasana gaduh di ruang kelas

lantaran siswa berdiskusi, di sana-sini ada tempelan gambar, dan yang menyolok guru tak

lagi mengajar model berceramah. Penolakan CBSA bermunculan.

6. Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999

Kurikulum 1994 bergulir lebih pada upaya memadukan kurikulum-kurikulum

sebelumnya. “Jiwanya ingin mengkombinasikan antara Kurikulum 1975 dan Kurikulum

1984, antara pendekatan proses,” kata Mudjito menjelaskan. Sayang, perpaduan tujuan

dan proses belum berhasil. Kritik bertebaran, lantaran beban belajar siswa dinilai terlalu

berat. Dari muatan nasional hingga lokal. Materi muatan lokal disesuaikan dengan

kebutuhan daerah masing-masing, misalnya bahasa daerah kesenian, keterampilan

daerah, dan lain-lain. Berbagai kepentingan kelompok-kelompok masyarakat juga

mendesakkan agar isu-isu tertentu masuk dalam kurikulum. Walhasil, Kurikulum 1994

menjelma menjadi kurikulum super padat. Kejatuhan rezim Soeharto pada 1998, diikuti

kehadiran Suplemen Kurikulum 1999. Tapi perubahannya lebih pada menambal sejumlah

materi.

7. Kurikulum 2004

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Setiap pelajaran diurai berdasar kompetensi

apakah yang mesti dicapai siswa. Sayangnya, kerancuan muncul bila dikaitkan dengan

alat ukur kompetensi siswa, yakni ujian. Ujian akhir sekolah maupun nasional masih

berupa soal pilihan ganda. Bila target kompetensi yang ingin dicapai, evaluasinya tentu

lebih banyak pada praktik atau soal uraian yang mampu mengukur seberapa besar

Page 15: Makalah Kurikulum Kbk vs Kurukulum Ktsp

15

pemahaman dan kompetensi siswa. Meski baru diujicobakan, di sejumlah sekolah kota-

kota di Pulau Jawa, dan kota besar di luar Pulau Jawa telah menerapkan KBK. Hasilnya

tak memuaskan. Guru-guru pun tak paham betul apa sebenarnya kompetensi yang

diinginkan pembuat kurikulum. (sumber: depdiknas.go.id)

8. KTSP 2006

Awal 2006 ujicoba KBK dihentikan. Muncullah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Pelajaran KTSP masih tersendat. Tinjauan dari segi isi dan proses pencapaian target

kompetensi pelajaran oleh siswa hingga teknis evaluasi tidaklah banyak perbedaan

dengan Kurikulum 2004. Perbedaan yang paling menonjol adalah guru lebih diberikan

kebebasan untuk merencanakan pembelajaran sesuai dengan lingkungan dan kondisi

siswa serta kondisi sekolah berada. Hal ini disebabkan kerangka dasar (KD), standar

kompetensi lulusan (SKL), standar kompetensi dan kompetensi dasar (SKKD) setiap

mata pelajaran untuk setiap satuan pendidikan telah ditetapkan oleh Departemen

Pendidikan Nasional. Jadi pengambangan perangkat pembelajaran, seperti silabus dan

sistem penilaian merupakan kewenangan satuan pendidikan (sekolah) dibawah koordinasi

dan supervisi pemerintah Kabupaten/Kota.

Page 16: Makalah Kurikulum Kbk vs Kurukulum Ktsp

16

E. Pengertian Pendidikan.

Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran anak didik agar memperoleh suatu ilmu

pengetahuan yang memadai dan berorientasi pada pengembangan anak didik dalam rangka

memelihara dan meningkatkan martabat manusia dan budaya demi memuliakan Tuhan.

Pendidikan dilaksanakan sesuai dengan perkembangan anak. Kecepatan perkembangan

masing-masing tidak selalu sama. Sehingga dalam hal ini tidak lepas dari perhatian pendidik.

Pendidikan memberi perhatian kepada kemampuan masing-masing anak didik. Anak didik

kita tidak sama dalam kemampuannya. Oleh karena itu pendidikan hendaknya melayani

kebutuhan anak-anak yang begitu bervariasi.

F. Tujuan Pendidikan.

Salah satu tujuan pendidikan nasional adalah untuk membantu generasi muda menjadi

manusia yang utuh dan pandai dalam pengetahuan, bermoral, berbudi luhur, peka terhadap

orang lain, beriman pada Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu tujuan pendidikan tidak

hanya menekankan pada segi pengetahuan saja (Kognitif) tetapi harus juga menekankan segi

emosi, rohani, hidup bersama dan lain-lain. Pendidikan yang hanya menekankan segi

pengetahuan akan mengakibatkan anak didik tidak bisa berkembang menjadi manusia utuh.

Akibatnya nanti bisa terjadi suatu tindakan yang tidak baik seperti tawuran, perang, ketidak

adilan, menyontek dan lain-lain.

Page 17: Makalah Kurikulum Kbk vs Kurukulum Ktsp

17

BAB IIIPEMBAHASAN

A. Penyebab Bertukarnya Kurikulum 2004 (KBK) - 2006 (KTSP) Dalam Waktu Yang Relatif Singkat.

Kurikulum merupakan komponen sistem pendidikan yang paling rentan terhadap

perubahan. Paling tidak ada tiga faktor yang membuat kurikulum harus selalu dirubah atau

diperbaharui. Pertama, karena adanya perubahan filosofi tentang manusia dan pendidikan,

khususnya mengenai hakikat kebutuhan peserta didik terhadap pendidikan/pembelajaran.

Kedua, cara karena cepatnya perkembangan ilmu dan teknologi, sehingga subject matter

yang harus disampaikan kepada peserta didik pun semakin banyak dan beragam. Ketiga,

adanya perubahan masyarakat, baik secara sosial, politik, ekonomi, mau pun daya dukung

lingkungan alam, baik pada tingkat lokal maupun global. Karena adanya faktor-faktor

tersebut, maka salah satu kriteria baik buruknya sebuah kurikulum bisa dilihat pada

fleksibilitas dan adaptabilitasnya terhadap perubahan. Selain itu juga dilihat dari segi

kemampuan mengakomodasikan isu-isu atau muatan lokal dan isu-isu global. Hal ini

didasarkan pada kenyataan bahwa pendidikan harus mampu mengantarkan peserta didik

untuk hidup pada zaman mereka, serta memiliki wawasan global dan mampu berbuat sesuai

dengan kebutuhan lokal. Untuk dapat menuju pada karakteristik kurikulum ideal tersebut

maka proses penyusunan kurikulum tidak lagi selayaknya dilakukan oleh negara dan

diberlakukan bagi seluruh satuan pendidikan tanpa melihat kondisi internal dan

lingkungannya. Kurikulum hendaknya disusun dari bawah (bottom up) oleh setiap satuan

pendidikan bersama dengan stakeholder masing-masing. Berdasarkan pemikiran di atas,

maka pemerintah dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Page 18: Makalah Kurikulum Kbk vs Kurukulum Ktsp

18

Nasional menegaskan kurikulum nasional bukan lagi bersifat seragam, namun merupakan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam proses penyusunannya satuan

pendidikan diberi ruang untuk menyesuaikan kurikulum dengan kondisi sekolah, lingkungan

alam dan sosial ekonomi masysrakat, dan karakteristik peserta didik.

Tabel Perbandingan Kurikulum 2004 dan 2006

ASPEK KURIKULUM 2004 KURIKULUM 2006

1. Landasan Hukum

Tap MPR/GBHN Tahun 1999-2004

UU No. 20/1999 – Pemerintah-an Daerah

UU Sisdiknas No 2/1989 kemudian diganti dengan UU No. 20/2003

PP No. 25 Tahun 2000 tentang pembagian kewenangan

UU No. 20/2003 – Sisdiknas

PP No. 19/2005 – SPN

Permendiknas No. 22/2006 – Standar Isi

Permendiknas No. 23/2006 – Standar Kompetensi Lulusan

2. Implementasi /

PelaksanaanKurikulum

Bukan dengan Keputusan/ Peraturan Mendiknas RI

Keputusan Dirjen Dikdasmen No.399a/C.C2/Kep/DS/2004 Tahun 2004.

Keputusan Direktur Dikme-num No. 766a/C4/MN/2003 Tahun 2003, dan No. 1247a/ C4/MN/2003 Tahun 2003.

Peraturan Mendiknas RI No. 24/2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri No. 22 tentang SI dan No. 23 tentang SKL

3. Ideologi Pendidik-

Liberalisme Pendidikan : terciptanya SDM yang

Liberalisme Pendidikan : terciptanya SDM yang

Page 19: Makalah Kurikulum Kbk vs Kurukulum Ktsp

19

an yang Dianut cerdas, kompeten, profesional dan kompetitif

cerdas, kompeten, profesional dan kompetitif

4. Sifat (1) Cenderung Sentralisme Pendidikan : Kurikulum disusun oleh Tim Pusat secara rinci; Daerah/Sekolah hanya melaksanakan

Cenderung Desentralisme Pendidikan : Kerangka Dasar Kurikulum disusun oleh Tim Pusat; Daerah dan Sekolah dapat mengembangkan lebih lanjut.

5. Sifat (2) Kurikulum disusun rinci oleh Tim Pusat (Ditjen Dikmenum/ Dikmenjur dan Puskur)

Kurikulum merupakan kerangka dasar oleh Tim BSNP

6. Pendekatan Berbasis Kompetensi

Terdiri atas : SK, KD, MP dan Indikator Pencapaian

Berbasis Kompetensi

Hanya terdiri atas : SK dan KD. Komponen lain dikembangkan oleh guru

7. Struktur Berubahan relatif banyak dibandingkan kurikulum sebelumnya (1994 suplemen 1999)

Ada perubahan nama mata pelajaran

Ada penambahan mata pelajaran (TIK) atau penggabungan mata pelajaran (KN dan PS di SD)

Penambahan mata pelajaran untuk Mulok dan Pengem-bangan diri untuk semua jenjang sekolah

Ada pengurangan mata pelajaran (Misal TIK di SD)

Ada perubahan nama mata pelajaran

KN dan IPS di SD dipisah lagi

Ada perubahan jumlah jam pelajaran setiap mata pelajaran

Page 20: Makalah Kurikulum Kbk vs Kurukulum Ktsp

20

8. Beban Belajar Jumlah Jam/minggu :

SD/MI = 26-32/minggu

SMP/MTs = 32/minggu

SMA/SMK = 38-39/minggu

Lama belajar per 1 JP:

SD = 35 menit

SMP = 40 menit

SMA/MA = 45 menit

Jumlah Jam/minggu :

SD/MI 1-3 = 27/minggu

SD/MI 4-6 = 32/minggu

SMP/MTs = 32/minggu

SMA/MA= 38-39/minggu

Lama belajar per 1 JP:

SD/MI = 35 menit

SMP/MTs = 40 menit

SMA/MA = 45 menit

9. Pengembangan

Kurikulum lebih lanjut

Hanya sekolah yang mampu dan memenuhi syarat dapat mengembangkan KTSP.

Guru membuat silabus atas dasar Kurikulum Nasional dan RP/Skenario Pembelajaran

Semua sekolah /satuan pendidikan wajib membuat KTSP.

Silabus merupakan bagian tidak terpisahkan dari KTSP

Guru harus membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

10. Prinsip

Pengembangan Kurikulum

1. Keimanan, Budi Pekerti Luhur, dan Nilai-nilai Budaya

2. Penguatan Integritas Nasional

3. Keseimbangan Etika, Logika, Estetika, dan Kinestetika

4. Kesamaan Memperoleh Kesempatan

5. Perkembangan Pengetahuan dan Teknologi Informasi

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya

2. Beragam dan terpadu

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

5. Menyeluruh dan berkesinam-bungan

Page 21: Makalah Kurikulum Kbk vs Kurukulum Ktsp

21

6. Pengembangan Kecakapan Hidup

7. Belajar Sepanjang Hayat

8. Berpusat pada Anak

9. Pendekatan Menyeluruh dan Kemitraan

6. Belajar sepanjang hayat

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

11. Prinsip

PelaksanaanKurikulum

Tidak terdapat prinsip pelaksanaan kurikulum

1. Didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya.

1. Menegakkan lima pilar belajar:

1. belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,

2. belajar untuk memahami dan menghayati,

3. belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,

4. belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain,

5. belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembela-jaran yang efektif, aktif, kreatif & menyenangkan.

3. Memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan perbaik-an, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan,

Page 22: Makalah Kurikulum Kbk vs Kurukulum Ktsp

22

dan kondisinya dengan memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.

1. Dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling meneri-ma dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada

5. Menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan meman-faatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.

6. Mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.

7. Diselenggarakan dalam kese-imbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.

12. Pedoman

Pelaksanaan Kurikulum

1. Bahasa Pengantar

2. Intrakurikuler

Tidak terdapat pedoman pelaksanaan kurikulum seperti pada Kurikulum 2004.

Page 23: Makalah Kurikulum Kbk vs Kurukulum Ktsp

23

3. Ekstrakurikuler

4. Remedial, pengayaan, akselerasi

5. Bimbingan & Konseling

6. Nilai-nilai Pancasila

7. Budi Pekerti

8. Tenaga Kependidikan

9. Sumber dan Sarana Belajar

10. Tahap Pelaksanaan

11. Pengembangan Silabus

12. Pengelolaan Kurikulum

Menurut Anan Z. A (2008:20) Penyebab berubahnya kurikulum 2004 (KBK) ke Kurikulum

KTSP adalah Penyempurnaan KBK menjadi KTSP disebabkan KBK tidak menunjukkan

hasil yang signifikan karena berbagai faktor:

(1) konsep KBK belum dipahami secara benar oleh guru. (2) draft kurikulum yang terus-menerus

mengalami perubahan. (3) belum adanya panduan strategi pembelajaran yang mumpuni (mayoritas

masih berbasis materi), yang bisa dipakai pegangan guru ketika akan menjalankan tugas instruksional

bagi siswanya. Dengan demikian KTSP sebenarnya kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang telah

dilaksanakan berdasarkan kurikulum 2004, hanya telah mengalami penyempurnaan dengan tujuan agar

kelemahan dan kekurangan yang terdapat dalam KBK bias ditanggulangi, baik pada tataran

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

B. Pengaruh Perubahan Kurikulum 2004 (KBK) -2006 (KTSP) Yang Relatif Singkat

Terhadap Dunia Pendidikan.

Page 24: Makalah Kurikulum Kbk vs Kurukulum Ktsp

24

Pengaruh perubahan kurikulum KBK (2004) ke KTSP (2006) terhadap dunia pendidikan

dapat dirasakan oleh dua elemen pendidikan.

1. Guru

Guru mengalami kesulitan dalam mengikuti aturan pembelajaran dalam kurikulum

KTSP, Karena sebelumnya pada kurikulum KBK pun guru mengalami kesulitan

dalam pengaplikasian metode pembelajaran di dalam kelas.

2. Siswa

Sama halnya dengan guru yang kesulitan dalam pengaplikasian kurikulum yang baru,

siswa pun kesulitan untuk mengikuti metode pembelajaran yang tidak biasa mereka

jalani. Terdapat keraguan pada siswa dalam proses belajar.

BAB IVPENUTUP

Page 25: Makalah Kurikulum Kbk vs Kurukulum Ktsp

25

A. Simpulan.

(2) Penyebab berubahnya kurikulum 2004 (KBK) ke Kurikulum KTSP adalah

Penyempurnaan KBK menjadi KTSP disebabkan KBK tidak menunjukkan hasil yang

signifikan karena berbagai faktor:

1. Konsep KBK belum dipahami secara benar oleh guru.

2. Draft kurikulum yang terus-menerus mengalami perubahan.

3. Belum adanya panduan strategi pembelajaran yang mumpuni

(mayoritas masih berbasis materi), yang bisa dipakai pegangan guru ketika akan

menjalankan tugas instruksional bagi siswanya.

Dengan demikian KTSP sebenarnya kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang

telah dilaksanakan berdasarkan kurikulum 2004, hanya telah mengalami

penyempurnaan dengan tujuan agar kelemahan dan kekurangan yang terdapat dalam

KBK bias ditanggulangi, baik pada tataran perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

6. Dampak perubahan kurikulum KBK ke KTSP

1. Guru

Guru mengalami kesulitan dalam mengikuti aturan pembelajaran dalam

kurikulum KTSP, Karena sebelumnya pada kurikulum KBK pun guru mengalami

kesulitan dalam pengaplikasian metode pembelajaran di dalam kelas.

2. Siswa

Page 26: Makalah Kurikulum Kbk vs Kurukulum Ktsp

26

Sama halnya dengan guru yang kesulitan dalam pengaplikasian kurikulum yang

baru, siswa pun kesulitan untuk mengikuti metode pembelajaran yang tidak biasa

mereka jalani. Terdapat keraguan pada siswa dalam proses belajar.

B. Saran.

Agar tercapai tujuan pendidikan di Indonesia secara merata dan supaya mutu pendidikan di

negara kita bisa lebih baik dari tahun sebelumnya sekiranya perlu diadakan pembenahan

beberapa hal antara lain :

1. Ditinjau kembali isi dan tujuan dari kurikulum yang saat ini digunakan di dunia

pendidikan.

2. Ditingkatkan lagi ketrampilan dalam penggunaan komputer dan internet bagi guru dan

siswa pada masing-masing tingkat satuan pendidikan.

3. Lebih ditingkatkan peran aktif dan tanggung jawab pemerhati sekolah disetiap satuan

pendidikan.

Dengan memperhatikan hal-hal diatas, Insya Allah mutu pendidikan di Indonesia bisa

bersaing dengan negara-negara lain.

KEPUSTAKAAN

Page 27: Makalah Kurikulum Kbk vs Kurukulum Ktsp

27

Print, murray. 1987. Curriculum Development And Design. Australia : The Berne Convention.

Ruang Pikir. 2009 . “Kisah Ringkas Kurikulum Pendidikan di Indonesia”. Artikel. 27 Januari 2009. ( http://ruangpikir.multiply.com/journal/item/17 ). Diunduh tanggal 1 Januari 2011.

Cempluk. 2008. “Kurikulum Pendidikan di Indonesia”. Artikel. 27 Maret 2008. (http://andibagus.blogspot.com/2008/03/kurikulum-pendidikan-di-indonesia.html ) . Diunduh tanggal 1 Januari 2011.

Abuhaydar. 2007. “Sejarah Kurikulum Indonesia”. Artikel. 20 November 2007. (http://abinissa.wordpress.com/2007/11/20/sejarah-kurikulum-indonesia) . Diunduh tanggal 1 Januari 2011.

Dedi dwitagama. 2008. “Tentang Kurikulum Indonesia”. Artikel. 24 Maret 2008. (http://dedidwitagama.wordpress.com/2008/03/24/tentang-kurikulum-indonesia ) . Diunduh tanggal 1 Januari 2011.

Saleh, Abdul Rahman . 2010. “KTSP: Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan”. Artikel. April 2010. (http://www.abdulrahmansaleh.com/2010/04/ktsp-kurikulum-tingkat-satuan.html ) . Diunduh tanggal 1 Januari 2011

Sukorini, Indriati. 2009. “Dampak Perubahan Kurikulum Pendidikan Terhadap Mutu Pendidikan di Indonesia”. Artikel. 16 Maret 2009. (http://indriatisukorini.wordpress.com/2009/03/16/indryktp08-6 ). Diunduh tanggal 1 Januari 2011

Rijono. 2008. “Kurikulum 2004 (KBK) & Kurikulum 2006 (KTSP) Memang Berbeda

Secara   Signifikan ”. Artikel. 28 Februari 2008. (

http://rijono.wordpress.com/2008/02/28/kurikulum-2004-kbk-kurikulum-2006-ktsp-

memang-berbeda-secara-signifikan ). Diunduh tanggal 1 Januari 2011.

Anan. 2008. “Perbedaan KBK 2004 dengan KTSP”. Artikel. 27 Mei 2008. (

http://sertifikasiprofesi.blogspot.com/2008/05/perbedaan-kbk-2004-dengan-ktsp.html ).

Diunduh tanggal 1 Januari 2011.

Page 28: Makalah Kurikulum Kbk vs Kurukulum Ktsp

28