makalah kunjungan museum polri 2009

14
PESAN SEJARAH UNTUK GENERASI POLRI MASA DEPAN (Hasil observasi singkat Museum Polri) I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Eksistensi Polri saat ini dalam mengemban tugas pokonya selaku pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat, pemelihara keamanan dan ketertiban masyarakat serta penegak hukum tentunya tidak dapat dilepaskan begitu saja dari campur tangan berbagai pihak, khususnya para pendahulu Polri yang telah memberikan sumbangsihnya berupa pengabdian terbaiknya bagi kemajuan Polri. Pengorbanan jiwa raga dan harta benda pun tentunya tidak luput dalam perjalanan pengabdian tersebut. Sejak berdirinya Polri secara resmi sebagai pengemban fungsi kepolisian di negara kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 1 Juli 1946, maka sejak saat itu pula lah sejarah merekam segala hal yang telah diperbuat Polri dalam rangka turut serta menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI melalui peran Polri dalam proses kemerdekaan RI maupun penumpasan pemberontakan-pemberontakan sampai dengan saat ini dimana Polri berfokus untuk mewujudkan tekad sebagai abdi utama bagi nusa dan bangsa Indonesia dengan berlandaskan tekad untuk semakin meningkatkan kualitas kinerja Polri tanpa henti.

Upload: handik-zusen

Post on 14-Jun-2015

1.506 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Laporan hasil pelaksanaan kunjungan ke Museum Polri

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Kunjungan Museum Polri 2009

PESAN SEJARAH

UNTUK GENERASI POLRI MASA DEPAN

(Hasil observasi singkat Museum Polri)

I. PENDAHULUAN.

1. Latar Belakang

Eksistensi Polri saat ini dalam mengemban tugas pokonya selaku

pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat, pemelihara keamanan

dan ketertiban masyarakat serta penegak hukum tentunya tidak dapat

dilepaskan begitu saja dari campur tangan berbagai pihak, khususnya

para pendahulu Polri yang telah memberikan sumbangsihnya berupa

pengabdian terbaiknya bagi kemajuan Polri. Pengorbanan jiwa raga dan

harta benda pun tentunya tidak luput dalam perjalanan pengabdian

tersebut. Sejak berdirinya Polri secara resmi sebagai pengemban fungsi

kepolisian di negara kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 1 Juli

1946, maka sejak saat itu pula lah sejarah merekam segala hal yang

telah diperbuat Polri dalam rangka turut serta menjaga keutuhan dan

kedaulatan NKRI melalui peran Polri dalam proses kemerdekaan RI

maupun penumpasan pemberontakan-pemberontakan sampai dengan

saat ini dimana Polri berfokus untuk mewujudkan tekad sebagai abdi

utama bagi nusa dan bangsa Indonesia dengan berlandaskan tekad

untuk semakin meningkatkan kualitas kinerja Polri tanpa henti.

Segala sumbangsih dari para pendahulu Polri dalam mengabdikan

dirinya maupun peran Polri dalam perjalanan kehidupan berbangsa dan

bernegara ini tentunya tidak boleh hilang begitu saja mengingat di

dalamnya antara lain terdapat nilai-nilai perjuangan Polri, pesan-pesan

luhur para pendahulu Polri, tantangan-tantangan maupun hambatan-

hambatan yang dihadapi Polri bahkan kekurangan-kekurangan yang

dimiliki Polri pun perlu untuk diketahui oleh para generasi penerus Polri

yang hendak menerima estafet pengabdian Polri di masa-masa yang

akan datang. Pesan-pesan sejarah pengabdian Polri harus senantiasa

sampai kepada setiap insan bhayangkara di seluruh penjuru tanah air

Indonesia. Sehingga seiring dengan pelaksanaan pengabdian para

Page 2: Makalah Kunjungan Museum Polri 2009

generasi penerus Polri tersebut, tidak terlupakan pula sejarah para

pendahulu Polri dan peran Polri demi NKRI. Hal dimaksud senada

dengan ucapan mantan Presiden Soekarno, “JASMERAH (Jangan

Melupakan Sejarah”, karena melalui sejarah kita dapat menjadikan

peristiwa-peristiwa di masa lalu sebagai bahan pelajaran yang dapat

digunakan dalam menambah khasanah wawasan kita, menghargai jasa-

jasa para pendahulu Polri dan membantu memiliki perspektif yang

visioner dalam memajukan organisasi Polri.

Oleh karena itulah, pada masa kepemimpinan Polri di bawah

Kapolri Jenderal Polisi Drs. H. Bambang Hendarso Danuri, M.M. dimulai

proses pembangunan Museum Polri untuk pertama kalinya yang

dilaksanakan sejak bulan februari 2009 dan telah diresmikan pada

tanggal 1 Juli 2009. Inisiatif Kapolri Jenderal Polisi Drs. H. Bambang

Hendarso Danuri, M.M. untuk mengabadikan rekam jejak langkah demi

langkah Polri dalam berkiprah melaksanakan tugas-tugasnya dalam

suatu museum merupakan suatu usaha yang ditujukan dalam rangka

membangun sebuah cermin identitas baru yang utuh bagi Polri, berkait

dengan pengalaman masa lalu, masalah-masalah kekinian dan

sekaligus kesiapan menghadapi tantangan masa depan yang menuntut

ketrampilan, kearifan, dan pengetahuan serta sikap tegas dalam

menghadapi masalah1.

Selanjutnya melalui tulisan ini, penulis hendak berusaha

menggambarkan sekelumit “pesan-pesan” maupun peristiwa-peristiwa

yang “terekam” pada museum Polri yang telah dikunjungi penulis

beserta seluruh mahasiswa PTIK Angkatan ke-55 pada tanggal 1

September 2009. Kegiatan dimaksud merupakan bagian dari proses

pembelajaran dari mata kuliah Sejarah Kepolisian bagi mahasiswa

PTIK. Dalam penulisan suatu sejarah peristiwa tertentu, hendaknya

perlu diperhatikan metode-metode penulisan kesejarahan sebagai

berikut2 :

1 Sambutan Kapolri Jenderal Pol. Drs. H. Bambang Hendarso Danuri, M.M. dalam Buku Panduan Museum Polri, 30 Juni 2009, h. 3.

2 Arahan Dosen Pengajar Mata Kuliah Sejarah Kepolisian kepada Mahasiswa PTIK Angkatan ke-55 di kelas 325, tanggal 1 September pukul 08.30 WIB, sebelum pelaksanaan kegiatan kunjungan ke Museum Polri.

2

Page 3: Makalah Kunjungan Museum Polri 2009

1. Heuristik

Sejarah berfungsi untuk mencari jejak masa lalu melalui

penemuan sumber-sumber yang dapat memberi informasi,

berupa peninggalan benda-benda sejarah, dokumen, pelaku,

saksi dan informan.

2. Penilaian sejarah secara kritis

Penilaian terhadap suatu sejarah baik berdasarkan sumber

ektern dan intern sehingga dapat diketahui apabila terdapat gap

informasi pada suatu penulisan sejarah.

3. Interpretasi

Berdasarkan informasi yang didapat dari suatu sejarah

selanjutnya dilakukan proses pemahaman guna mengetahui

pesan yang terkandung dalam suatu fenomena (non narasi).

4. Historiografi

Penulisan sejarah secara kritis dan ilmiah yang menyajikan

peristiwa-peristiwa masa lalu secara rekonstruktif dan imajinatif.

2. Permasalahan

Berdasarkan uraian diatas maka yang menjadi permasalahan

dalam penulisan ini adalah bagaimana optimalisasi fungsi Museum Polri

dalam meningkatkan wawasan pengabdian generasi penerus Polri

masa depan ?

3. Persoalan-persoalan

Dari permasalahan tersebut, maka persoalan-persoalan yang

akan dibahas dalam penulisan ini adalah :

a. Bagaimana latar belakang pendirian Museum Polri ?

b. Bagaimana kondisi Museum Polri saat ini ?

c. Upaya-upaya apa saja yang perlu dilakukan dalam rangka

mengoptimalkan fungsi dan eksistensi Museum Polri ?

II. PEMBAHASAN.

1. Latar Belakang Pendirian Museum Polri

3

Page 4: Makalah Kunjungan Museum Polri 2009

Latar belakang pendirian museum Polri yang saat ini telah dibuka

untuk khalayak umum sejak diresmikannya pada tanggal 1 Juli 2009

berawal dari inisiatif yang dicetuskan Kapolri Jenderal Polisi Drs.

Bambang Hendarso Danuri, M.M. dengan dilandasi semangat untuk

melestarikan nilai-nilai sejarah dari segenap kiprah Polri dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara dan mewariskannya kepada

generasi penerus Polri masa depan sehingga diharapkan Polri masa

depan senantiasa maju dan eksis baik di kancah nasional maupun

internasional.

Berbagai informasi yang dapat diperoleh dengan mengamati

obyek-obyek sejarah di Museum Polri dapat menambah wawasan

generasi penerus bangsa pada umumnya dan generasi penerus Polri

pada khususnya, mulai dari obyek-obyek sejarah yang ada di Lantai 1,

Lanta 2 dan Lantai 3. Tema besar tentang upaya Polri dalam

menyelenggarakan keamanan dan ketertiban masyarakat dengan

berbagai proses yang mempengaruhinya merupakan ekspresi

kesejarahan yang menjadi dasar legitimasi Polri sebagai lembaga yang

dibentuk untuk melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat3.

2. Kondisi Museum Polri

Secara umum, Museum Polri yang baru saja diresmikan oleh

Kapolri Jenderal Polisi Drs. H. Bambang Hendarso Danuri, M.M.

memiliki kondisi sebagai berikut :

a. Relief pada Dinding bagian depan Museum Polri

b. Obyek Sejarah pada Lantai 1

1) Patung Polisi

Pada saat awal memasuki lobi Museum Polri dapat kita

jumpai benda berupa patung polisi yang dibuat oleh

pematung ternama Indonesia Dolorosa Sinaga. Patung

tersebut berupa tiga orang polisi, satu sedang memegang

kerta-melambangkan bahwa Polri membutuhkan

pengetahuan dalam melaksanakan tugasnya, satu sedang

3 Landasan pemikiran inisiatif pembangunan Museum Polri dalam Buku Panduan Museum Polri, 30 Juni 2009, h. 7.

4

Page 5: Makalah Kunjungan Museum Polri 2009

membawa burung merpati-melambangkan bahwa

perdamaian dan sisi kemanusiaan adalah dua hal yang

harus diutamakan oleh polisi dalam menjalankan tugasnya

dan yang satu lagi sedang melindungi seorang perempuan

dan anak-melambangkan masyarakat umum yang

dilindungi dan diayomi oleh polisi.

2) Ruang Sejarah

Ruangan ini terletak pada sisi sebelah kanan museum

setelah kita melewati bagian lobi. Keberadaan ruangan ini

untuk memberikan gambaran tentang eksistensi konsep

lembaga kepolisian yang sebenarnya telah ada dalam

tatanan negara sejak masa feodal. Sehingga melalui

ruangan ini ingin ditunjukkan bahwa sebenarnya identitas

Polri tetap tidak berubah, yakni sebagai alat negara

penegak hukum walaupun dalam dinamikanya telah

mengalami barbagai perubahan seiring perjalanan

kehidupan berbangsa dan bernegara, yang digambarkan

dengan eksistensi fungsi kepolisian sejak masa kerajaan

Sriwijaya dan Majapahit pada abad ke-7 sampai ke-16, era

tahun 1600 -1945, era 1945-1946, era 1946-1949, era

1950-1959, era 1959-1966, era 1966-1998 dan seterusnya

hingga saat ini.

3) Ruang Koleksi dan Peristiwa

Ruangan ini terletak di sisi kiri setelah melewati ruang lobi

museum. Di dalam ruangan inilah terdapat berbagai benda

bersejarah yang telah digunakan dalam rangka

mendukung pekerjaan Polri. Melalui Ruang Koleksi dan

Peristiwa inilah hendak digambarkan tentang peran

perangkat-perangkat teknologi dari masa lalu dalam

membantu tugas Polri, perkara-perkara apa saja yang

telah berhasil ditangani dengan perangkat teknologi

tersebut dan efektivitas fungsinya, antara lain Koper

Identifikasi Sidik Jari, Lie Detector jenis Polygraph

Calibrator LX 2000 W-305 buatan Lafayette Instrumen

5

Page 6: Makalah Kunjungan Museum Polri 2009

Company yang diadakan Polri tahun 1997, Kamera

Tersamar Chinon yang terletak dalam koper khusus untuk

keperluan undercover, dan lain-lainnya.

4) Hall of Fame

Di ruangan inilah para generasi penerus Polri dapat

menyaksikan para tokoh pemimpin Polri dengan nilai-nilai

serta tradisi yang mereka telah tanamkan terhadap

organisasi Polri di era kepemimpinannya masing-masing.

Melalui ruangan ini dapat kita saksikan sekilas kiprah dan

sumbangsih serta kekhasan leadership style tiap-tiap

Kapolri dari masa ke masa, dimulai dari R.S. Soekanto

Tjokrodiatmodjo sampai dengan Jenderal Polisi Drs. H.

Bambang Hendarso Danuri, M.M.

c. Denah Lantai 2

1) Ruang Kepahlawanan

Berbagai kisah kepahlawanan yang telah diukir oleh para

pendahulu Polri dalam mengabdikan jiwa dan raganya

demi bangsa dan negara terpatri di dinding-dinding Ruang

Kepahlawanan ini. Mulai dari kisah Inspektur Polisi

Mohammad Jasin yang pada tanggal 21 Agustus 1945

mendeklarasikan Tokubetsu Keisatsutai (Polisi Istimewa)

Surabaya sebagai Polisi Republik Indonesia dan siap

mempertahankan kedaulatan NKRI, dedikasi R.

Soebarkah yang telah meletakkan fondasi pendidikan

Polri, kisah heroik Anton Soedjarwo dalam operasi Trikora,

kisah Aipda K.S. Tubun dan Sukitman, kehidupan polisi di

wilayah perbatasan dan wilayah terpencil, polisi korban

bom di Kedubes Australia, polisi korban Tsunami Aceh,

Gugurnya Polisi Forensik saat menjalankan tugas olah

TKP di KMP Levina I dan lain-lainnya.

2) Ruang Simbol dan Kesatuan

Polri memiliki struktur yang begitu kompleks yang terwujud

dalam berbagai fungsi struktural di tubuh Polri. Di ruangan

ini dapat terlihat gambaran yang utuh tentang kesatuan-

6

Page 7: Makalah Kunjungan Museum Polri 2009

kesatuan yang ada dalam organisasi Polri, meliputi tugas

utama fungsi tersebut, kiprahnya dalam sejarah kepolisian

Indonesia dan perkembangannya hingga masa kini yang

dilengkapi pula dengan presentasi berbagai simbol-simbol

tiap fungsi Polri-Reserse, Lalu-Lintas, Samapta, Intelijen,

Brimob, Densus 88/AT, dll-eksistensi Polwan, sampai

dengan keseluruhan simbol Polda-mulai Polda NAD

sampai Maluku Utara.

3) Ruang Penegakan Hukum

Salah satu tugas pokok Polri yaitu sebagai penegak

hukum serta keberhasilan-keberhasilannya dalam

mengungkap berbagai kasus besar/menonjol digambarkan

melalui ruangan ini, mulai dari pengungkapan kasus-kasus

Bom-kasus Bom Bali I dan II, kasus Bom Hotel JW

Marriot, kasus Bom Kedubes Australia- penggerebekan

kelompok-kelompok teroris JI, pengungkapan kasus illegal

logging skala besar, pembongkaran pabrik-pabrik ekstasi

sampai dengan pengungkapan kasus cyber crime, dan

lain-lain.

4) Kid’s Corner

Pengenalan tentang tugas-tugas kepolisian sejak dini

terhadap anak-anak tentunya memiliki nilai strategis dalam

menanamkan nilai-nilai kemuliaan tugas Polri tersebut

sehingga diharapkan kelak dari sekian anak-anak yang

pernah mengunjungi Kid’s Corner tersebut berminat

mengabdikan diri melalui Polri maupun bagi yang tidak

demikian turut memiliki pemahaman tentang tugas-tugas

Polri sejak dini.

5) Ruang Labfor dan Identifikasi

Disinilah tergambar bagaimana upaya-upaya Polri secara

profesional dalam melakukan proses penyelidikan dan

penyidikan dengan menggunakan metode Scientific Crime

Investigation guna keperluan pembuktian suatu peristiwa

yang diduga tindak pidana.

7

Page 8: Makalah Kunjungan Museum Polri 2009

d. Denah Lantai 3

1) Ruang Audio Visual

Kilas balik sejarah Polri melalui film-film dokumenter dapat

disaksikan di ruangan ini. Sehingga para pengunjung

museum dapat menyaksikan garis besar lintasan sejarah

Polri dalam perkembangannya sejak pertama kali dibentuk

hingga saat ini.

2) Ruang Pameran Temporer

Ruangan ini melengkapi pameran-pameran permanen dari

Lantai 1 dan 2 dengan pameran-pameran tematik berkala.

Disamping itu, ruangan ini juga disediakan bagi pihak

umum yang hendak menyelenggarakan pameran-pameran

tertentu, seperti pameran foto, seni rupa, dan lain-lain.

3) Ruang Perpustakaan

Berbagai buku referensi tentang Polri dan fungsi

kepolisian secara umum disediakan bagi pengunjung

museum di ruangan ini guna menambah wawasan tentang

berbagai hal terkait dunia kepolisian.

3. Upaya Optimalisasi Fungsi dan Eksistensi Museum Polri

Berdasarkan hasil observasi singkat yang dilakukan penulis

terhadap situasi dan kondisi di Museum Polri, maka secara garis besar

Museum Polri dapat dinilai sudah mendekati maksimal dalam penyajian

ekspresi kesejarahan Polri, namun akan lebih dapat ditingkatkan lagi

kualitas Museum Polri apabila dengan memperhatikan hal-hal sebagai

berikut :

a. Sebagai langkah awal dalam melestarikan aspek-aspek

kesejarahan peran Polri dalam kehidupan bangsa dan negara

Indonesia, maka untuk saat ini keberadaan Museum Polri sudah

cukup representatif, namun masih perlu dilakukan pengembangan

secara lebih mendalam terkait dengan peran-peran Polri di setiap

proses perjalanannya menjalankan fungsi kepolisian bagi negara

kesatuan Republik Indonesia. Misalnya saja dalam deskripsi

tentang leadership style oleh tiap-tiap Kapolri menurut mahasiswa

masih dirasakan terlalu singkat padahal banyak sekali mungkin

8

Page 9: Makalah Kunjungan Museum Polri 2009

aspek-aspek kepemimpinan para Kepolri tersebut yang dapat digali

lebih dalam sebagai khasanah kesejarahan Polri, seperti halnya

eksistensi kepemimpinan mantan Kapolri Jenderal Polisi Hoegeng

Iman Santoso yang senantiasa dikenang oleh seluruh masyarakat

Indonesia dan mendapatkan predikat sebagai salah satu putra

terbaik bangsa ini mengingat semasa kepemimpinannya, beliau

dikenal jujur, adil, tidak berpihak, inovatif dan profesional.

b. Menurut pengamatan mahasiswa, masih banyak terdapat missing

link dalam pengungkapan sejarah Polri pada Museum Polri yang

perlu diperbaiki ke depannya, sehingga terkesan terlalu singkat

dan tidak lengkap, seperti halnya di Ruang Sejarah pada Lantai 1

terkesan menonjolkan peran Polri yang diwakili oleh Polisi

Istimewa dalam perjuangan kemerdekaan RI sampai dengan

masa-masa agresi militer Belanda, pemberontakan PKI dan

gerakan-gerakan separatis lainnya, sehingga penampakkan

tentang kesan tugas-tugas Polri sebagai pelindung, pengayom dan

pelayan masyarakat masih dirasa kurang. Oleh karena itu perlu

upaya lebih lanjut untuk senantiasa memperbaikinya.

III. KESIMPULAN.

Melalui pelaksanaan kegiatan dimaksud, Mahasiswa dapat lebih

memiliki kesadaran korps (esprit de corps) dan solidaritas kolektif sebagai

anggota Polri sehingga mampu memberikan motivasi tersendiri untuk

senantiasa memberikan pengabdian terbaik bagi nusa dan bangsa.

Dengan mengetahui sejarah Polri yang dirangkum dalam satu Museum

Polri tersebut, Mahasiswa selaku generasi penerus Polri akan senantiasa

menjadi insan bhayangkara yang menghargai jasa-jasa para pendahulunya,

tidak melupakannya begitu saja seiring perjalanan waktu.

Eksistensi Museum Polri di tengah-tengah kehidupan masyarakat dapat

menjadi sarana legitimasi Polri melalui ekspresi kesejarahan Polri sehingga

masyarakat dapat semakin percaya, cinta dan bangga terhadap Polri dalam

menjalankan perannya utamanya dalam masyarakat, to protect and serve.

Dengan kondisi Museum Polri saat ini masih perlu dilakukan

pengembangan-pengembangan lebih lanjut secara konsisten dan

9

Page 10: Makalah Kunjungan Museum Polri 2009

berkesinambungan sehingga dapat disajikan aspek-aspek kesejarahan Polri

secara lebih lengkap dan rigid.

Jakarta, 2 September 2009Penulis

HANDIK ZUSENNO. MHS. 6877

10