makalah ktsp kelompok 10

47
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (2006) “Mata Pelajaran Matematika” (disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan dan Telaah Kurikulum Sekolah) Oleh Kelompok 10: 1. Diana Mutdaifa Osy S. (120210101100) 2. Yoyok Yuda Wijaya (120210101101) 3. Rori Azizah (120210101102) 4. Silvia Umala (120210101114) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Upload: diana-mutdaifa

Post on 12-Dec-2015

27 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

KTSP 2006

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah KTSP Kelompok 10

KURIKULUM TINGKAT SATUAN

PENDIDIKAN (2006)

“Mata Pelajaran Matematika”

(disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan dan Telaah

Kurikulum Sekolah)

Oleh

Kelompok 10:

1. Diana Mutdaifa Osy S. (120210101100)

2. Yoyok Yuda Wijaya (120210101101)

3. Rori Azizah (120210101102)

4. Silvia Umala (120210101114)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2014

Page 2: Makalah KTSP Kelompok 10

KATA  PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) khusunya pada pembelajaran matematika dengan tepat

pada waktunya. Tak lupa sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada

Nabi Muhammad SAW.

Makalah ini kami susun sebagai bentuk untuk memenuhi syarat

pembelajaran mata kuliah Pengembangan dan Telaah Kurikulum Sekolah. Dalam

kesempatan ini, kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak Erfan Yudianto,

S.Pd., M.Pd. selaku dosen mata kuliah Pengembangan dan Telaah Kurikulum

Sekolah yang telah membimbing serta membantu kami untuk menyelesaikan

makalah ini. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu kami hingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Semoga makalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini dapat

bermanfaat untuk pembaca, tetapi kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh

dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari

pembaca sangat diharapkan untuk kesempurnaan tugas selanjutnya.

Jember, November 2014

Penyusun

ii

Page 3: Makalah KTSP Kelompok 10

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................iKATA  PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB 1. PENDAHULUAN.................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................2

1.3 Tujuan....................................................................................................3

1.4 Manfaat..................................................................................................4

BAB 2. PEMBAHASAN....................................................................................5

2.1 Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)..................5

2.2 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dalam Pembelajaran

Matematika.......................................................................................................8

2.3 Tujuan Pembelajaan Matematika pada Kurikulum Tingkat Satuan

pendidikan (KTSP)...........................................................................................9

2.4 Alokasi Waktu.....................................................................................11

2.5 Pelaksanaan Pembelajaran Matematika pada KTSP...........................20

2.6 Perbandingan Pembelajaran Matematika pada KBK dan KTSP.........23

2.7 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Matematika pada KTSP. . .25

BAB 3. PENUTUP...........................................................................................26

3.1 Kesimpulan..........................................................................................26

3.2 Saran....................................................................................................27

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................28

iii

Page 4: Makalah KTSP Kelompok 10

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proses pembelajaran merupakan aktivitas yang paling utama dalam proses

pendidikan di sekolah, salah satunya yaitu pembelajaran matematika, dimana

pembelajaran matematika merupakan suatu proses belajar mengajar yang

terdiri dari kombinasi dua aspek, yaitu belajar yang dilakukan oleh siswa dan

mengajar yang dilakukan oleh guru sebagai pengajar (pendidik). Belajar

tertuju kepada apa yang harus dilakukan oleh seseorang sebagai subjek yang

menerima pelajaran, sedangkan mengajar berorientasi pada apa yang harus

dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran. Kedua aspek ini akan

berkolaborasi secara terpadu menjadi suatu kegiatan pada saat terjadi

interaksi antara guru dengan siswa, serta antara siswa dengan siswa di saat

pembelajaran matematika sedang berlangsung.

Proses pembelajaran matematika bukan hanya sekedar transfer ilmu dari

guru kepada siswa, melainkan suatu proses yang dikondisikan atau

diupayakan oleh guru, sehingga siswa aktif dengan berbagai cara untuk

mengkontruksi atau membangun sendiri pengetahuannya, serta terjadi

interaksi dan negosiasi antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan

siswa.

Agar tercipta suau proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan

menyenangkan bagi siswa diperlukan suatu rencana yang memberikan

pedoman dalam proses belajar mengajar. Dalam hal ini disebut dengan

kurikulum, dimana kurikulum merupakan seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk

mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi pendidikan

nasional serta kesesuaian dengan kondisi dan potensi daerah serta satuan

pendidikan dan peserta didik (UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003).

Kurikulum yang disusun oleh satuan pendidikan disesuaikan untuk

memungkinkan antara penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan

1

Page 5: Makalah KTSP Kelompok 10

potensi yang ada di daerah. Sehingga kurikulum dapat dilaksanakan disetiap

sekolah. Kurikulum juga dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman

yang senantiasa cenderung berubah. Oleh sebab itu, pembaharuan kurikulum

harus segera dilakukan sebab tidak ada kurikulum yang sesuai sepanjang

masa.

Perubahan kurikulum biasanya di mulai dari perubahan konseptual hingga

perubahan struktural sehingga perubahan kurikulum dapat bersifat

keseluruhan yang menyangkut semua komponen-komponen baik orang yang

terlibat dalam pendidikan maupun faktor-faktor penunjang dalam

melaksanakan kurikulum. Sejak tahun 1945 kurikulum pendidikan nasional

telah mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975,

1984, 1994, 2004 dan 2006. Perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis

dari terjadinya perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi dan iptek,

sebab kurikulum merupakan seperangkat rencana pendidikan yang perlu

dikembangkan secara dinamis sesuai tuntutan dan perubahan yang terjadi di

masyarakat.

Pada tahun 2006, pemerintah menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) dimana pada kurikulum ini merupakan penyempurnaan

dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) diberlakukan di Indonesia mulai tahun ajaran 2006/2007,

dimana kurikulum ini merupakan sebuah kurikulum operasional pendidikan

yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan di

Indonesia.

Berdasakan uraian diatas, kami menyusun makalah Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) khususnya pada pmbelajaran matematika, agar

kami dapat mengetahui isi mengenai pembelajaran matematika pada

kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tersebut serta persamaan dan perbedaan

dari kurikulum-kurikulum sebelumnya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat

dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut:

1.1.1 Apakah pengertian dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)?

2

Page 6: Makalah KTSP Kelompok 10

1.1.2 Apakah pengertian dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

dalam pembelajaran matematika?

1.2.3 Apa tujuan pembelajaran matematika dalam Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP)?

1.2.4 Bagaimana alokasi waktu pembelajaran matematika pada Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)?

1.2.5 Bagaimana pelaksanaan pembelajaran matematika pada Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP)?

1.2.6 Bagaimana perbandingan pembelajaran matematika pada Kurikulum

Berbasis Kompetensi (KBK) dengan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP)?

1.2.7 Apa saja kelebihan dan kekurangan pembelajaran matematika pada

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, tujuan yang

ingin dicapai dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1.1.3 Untuk mengetahui pengertian dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP).

1.1.4 Untuk mengetahui pengertian dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) dalam pembelajaran matematika.

1.3.3 Untuk mengetahui tujuan pembelajaran matematika dalam Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

1.3.4 Untuk mengetahui alokasi waktu pembelajaran matematika pada Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

1.3.5 Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran matematika pada Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

1.3.6 Untuk mengetahui perbandingan pembelajaran matematika pada Kurikulum

Berbasis Kompetensi (KBK) dengan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP).

1.3.7 Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pembelajaran matematika

pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

3

Page 7: Makalah KTSP Kelompok 10

1.4 Manfaat

Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1.1.5 Bagi Guru

Dapat dijadikan bahan bacaan serta tolok ukur dalam pelaksanaan

kurikulum sekarang, sehigga dalam pelaksanaan kurikulum sekarang dapat

menjadi lebih baik.

1.4.2 Bagi Siwa

Dengan adanya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), siswa

dapat menerapkan kegiatan belajar yang baru, sehingga mereka dapat

melaksanakan kegatan belajar dengan baik.

1.4.2 Bagi Penulis

Makalah ini merupakan pengalaman berharga dalam rangka menambah

wawasan pengetahuan serta dapat dijadikan modal untuk memasuki dunia

pendidikan yang sebenarnya.

4

Page 8: Makalah KTSP Kelompok 10

BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Secara etimologis kurikulum berasal dari bahasaYunani, yaitu carier yang

artinya pelari dan curare yang berarti tempat berpacu. Jadi, istilah kurikulum

berasal dari dunia olah raga pada zaman Romawi Kuno di Yunani, yang

mengandung pengertian suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari

garis start sampai garis finish. Setelah ditransfer ke dunia pendidikan,

kurikulum berarti sejumlah mata pelajaran yang harus diselesaikan peserta

didik.

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003

menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional

serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan

pendidikan dan peserta didik.

Kurikulum yang disusun oleh satuan pendidikan disesuaikan untuk

memungkinkan antara penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan

potensi yang ada di daerah. Sehingga kurikulum dapat dilaksanakan disetiap

sekolah. Kurikulum juga menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang

senantiasa cenderung berubah sehingga kurikulum harus berubah sesuai

perubahan yang berlaku pada tatanan nilai kehidupan yang ada pada setiap

zaman tersebut. Oleh sebab itu, pembaharuan kurikulum harus segera

dilakukan sebab tidak ada kurikulum yang sesuai sepanjang masa.

Perubahan kurikulum tidaklah dapat dirumuskan secara cepat dan tepat,

namun memerlukan waktu yang terus berubah dalam penyempurnaan

kurikulum tersebut, yang mana komponen-komponen dari kurikulum tersebut

berubah dengan suatu upaya yang disengaja. Oleh karena itu, perubahan

kurikulum dapat berupa perubahan sebagian dan berupa perubahan total.

5

Page 9: Makalah KTSP Kelompok 10

Perubahan kurikulum biasanya di mulai dari perubahan konseptual hingga

perubahan struktural sehingga perubahan kurikulum dapat bersifat

keseluruhan yang menyangkut semua komponen-komponen baik orang yang

terlibat dalam pendidikan maupun faktor-faktor penunjang dalam

melaksanakan kurikulum. Sejak tahun 1945 kurikulum pendidikan nasional

telah mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975,

1984, 1994, 2004 dan 2006. Perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis

dari terjadinya perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi dan iptek

dalam masyarakat berbangsa dan bernegara, sebab kurikulum sebagai

seperangkat rencana pendidikan yang perlu dikembangkan secara dinamis

sesuai tuntutan dan perubahan yang terjadi di masyarakat. Semua kurikulum

nasional dirancang berdasarkan landasan yang sama, yaitu Pancasila dan

UUD 1945, perbedaannya pada penekanan pokok dari tujuan pendidikan serta

pendekatan dalam merealisasikannya.

Pada tahun 2006, pemerintah menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) dimana pada kurikulum ini merupakan penyempurnaan

dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) diberlakukan di Indonesia mulai tahun ajaran 2006/2007,

dimana kurikulum ini merupakan sebuah kurikulum operasional pendidikan

yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan di

Indonesia. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini muncul

dikarenakan beberapa faktor diantaranya yaitu, bergulirnya otonomi daerah

dan desentralisasi pendidikan, kebijakan-kebijakan yang mendukung, serta

teori pengembangan kurikulum.

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) mempunyai kesamaan yakni pembelajaran dan penilaian

menggunakan pembelajaran berbasis kompetensi dan penilaian berbasis

kelas. Selain persamaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) juga

mempunyai perbedaan dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) yakni Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dikembangkan oleh

tim pusat kurikulum departemen pendidikan nasional, sedangkan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dikembangkan oleh masing-masing

6

Page 10: Makalah KTSP Kelompok 10

satuan pendidikan sesuai dengan potensi dan kebutuhan sekolah dengan tetap

berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional

Pendidikan (BSNP).

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ditandatangani pada

tanggal 23 Mei 2006 dan diberlakukan di Indonesia mulai tahun ajaran

2006/2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau Kurikulum

2006 adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh dan

dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan di Indonesia. KTSP secara

yuridis diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Penyusunan KTSP oleh sekolah dimulai tahun ajaran 2007/2008 dengan

mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk

pendidikan dasar dan menengah sebagaimana yang diterbitkan melalui

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional masing-masing Nomor 22 Tahun

2006 dan Nomor 23 Tahun 2006, serta Panduan Pengembangan KTSP yang

dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Standar Isi (SI) merupakan ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi

yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi

bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang

harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Sedangkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) pendidikan adalah kualifikasi

kemampuan lulusan yang mencakup pengetahuan keterampilan dan sikap

yang digunakan sebagai pedoman penilaian dan penentuan kelulusan peserta

didik dari satuan pendidikan. SKL meliputi kompetensi untuk seluruh mata

pelajaran atau kelompok mata pelajaran (Mulyasa, 2006).

2.2 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dalam Pembelajaran

Matematika

Pembelajaran merupakan proses interaksi siswa dengan guru dan sumber

belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran juga dapat diartikan

sebagai upaya pembelajaran siswa, yang secara implisit dalam pengertian ini

7

Page 11: Makalah KTSP Kelompok 10

terdapat kegiatan memilih, menetapkan, dan mengembangkan metode untuk

mencapai hasil pembelajan yang diinginkan. Salah satu pembelajaran di

sekolah yaitu pembelajaran matematika, dimana pembelajaran matematika

merupakan suatu proses belajar mengajar yang terdiri dari kombinasi dua

aspek, yaitu belajar yang dilakukan oleh siswa dan mengajar yang dilakukan

oleh guru sebagai pengajar (pendidik). Belajar tertuju kepada apa yang harus

dilakukan oleh seseorang sebagai subjek yang menerima pelajaran, sedangkan

mengajar berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai

pemberi pelajaran. Kedua aspek ini akan berkolaborasi secara terpadu

menjadi suatu kegiatan pada saat terjadi interaksi antara guru dengan siswa,

serta antara siswa dengan siswa di saat pembelajaran matematika sedang

berlangsung.

Keterlaksanaan pembelajaran matematika dalam KTSP dapat diartikan

sebagai penerapan pembelajaran matematika yang berpedoman pada KTSP.

Mulyasa (2006) berpendapat bahwa secara garis besar keterlaksanaan KTSP

mencakup empat kegiatan pokok, yaitu:

a. Pengembangan Strategi Pelaksanaan

Pengembangan strategi penerapan meliputi diskusi profesi, seminar,

penataran, lokakarya, penyediaan buku kurikulum, dan kegiatan-kegiatan

yang mendorong pelaksanaan kurikulum di lapangan.

b. Pengembangan Program

Pengembangan KTSP mencakup pengembangan program tahunan,

program semester, program modul (pokok bahasan), program mingguan

dan harian, program pengayaan dan remidial, serta program bimbingan

dan konseling.

c. Pelaksanaan pembelajaran

Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta

didik dengan lingkungan, sehingga terjadi perubahan perilaku kea rah yang

lebih baik. Dalam interaksi tersebut banyak faktor yang

mempengaruhinya, baik faktor internal yang datang dari dalam individu,

maupun faktor eksternal yang datang dari lingkungan. Dalam

8

Page 12: Makalah KTSP Kelompok 10

pembelajaran, pendidikan yang paling utama adalah mengkondisikan

lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku peseta didik.

d. Evaluasi

The evaluation system for determining the degree to which student

achieve the specified outcomes (Winecoff Larry, 1988: 1), sistem evaluasi/

penilaian digunakan untuk menentukan tingkat pencapaian hasil belajar

peserta didik. Penilaian hasil belajar pada KTSP dapat dilakukan dengan

penilaian kelas, tes kemampuan dasar, penilaian akhir satuan pendidikan

dan sertifikasi, serta penilaian program.

2.3 Tujuan Pembelajaan Matematika pada Kurikulum Tingkat Satuan

pendidikan (KTSP)

Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk mendirikan dan

memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan

(otonomi) kepada lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk

melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan

kurikulum.

Secara khusus tujuan diterapkanya KTSP adalah untuk :

a. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah

dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan

sumber daya yang tersedia.

b. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam

pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama.

c. Meningkatkan kompetensi yang sehat antar satuan pendidikan tentang

kualitas pendidikan yang akan dicapai.

Berdasarkan PERMENDIKNAS No. 22 Tahun 2006, tujuan pembelajaran

matematika yang dirumuskan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

menyatakan bahwa mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik

memiliki kemampuan berikut :

a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan

mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan

tepat, dalam pemecahan masalah. Objek dalam pembelajaran

9

Page 13: Makalah KTSP Kelompok 10

matematika adalah : fakta, konsep, prinsip, dan skills. Objek tersebut

menjadi perantara bagi siswa dalam menguasai kompetensi-kompetensi

dasar (KD) yang dimuat dalam SI mata pelajaran matematika. 

Fakta adalah sebarang kemufakatan dalam matematika. Fakta matematika

meliputi istilah (nama), notasi (lambang), dan kemufakatan (konvensi).

Contoh fakta : Kaitan kata “lima” dan simbol “5”. 

Konsep adalah ide (abstrak) yang dapat digunakan atau memungkinkan

seseorang untuk mengelompokkan/menggolongkan sesuatu objek. Suatu

konsep biasa dibatasi dalam suatu ungkapan yang disebut definisi.

“Segitiga” adalah suatu konsep yang dapat digunakan untuk

mengelompokkan bangun datar, yaitu yang masuk dalam pengertian

“segitiga” dan “yang tidak termasuk dalam pengertian segitiga”. Beberapa

konsep merupakan pengertian dasar yang dapat ditangkap secara alami

(tanpa didefinisikan). Contoh konsep: konsep himpunan. Prinsip adalah

rangkaian konsep-konsep beserta hubungannya. Umumnya prinsip berupa

pernyataan. Beberapa prinsip merupakan prinsip dasar yang dapat diterima

kebenarannya secara alami tanpa pembuktian. Prinsip dasar ini disebut

aksioma atau postulat. Contoh Prinsip : Dua segitiga dikatakan kongruen

jika dua pasang sisinya sama panjang dan sudut yang diapit kedua sisi itu

sama besar. Skill atau keterampilan dalam matematika adalah

kemampuan pengerjaan (operasi) dan prosedur yang harus dikuasai oleh

siswa dengan kecepatan dan ketepatan yang tinggi

b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi

matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau

menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. Penalaran adalah suatu

proses atau suatu aktivitas berpikir untuk menarik suatu kesimpulan atau

proses berpikir dalam rangka membuat suatu pernyataan baru yang benar

berdasar pada beberapa pernyataan yang kebenarannya telah dibuktikan

atau diasumsikan sebelumnya.

c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,

merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan

solusi yang diperoleh. Salah satu kemampuan yang diharapkan dikuasai

10

Page 14: Makalah KTSP Kelompok 10

siswa dalam belajar matematika adalah kemampuan memecahkan masalah

atau problem solving. Pemecahan masalah adalah proses menerapkan

pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya ke dalam situasi baru yang

belum dikenal. Dengan demikian ciri dari pertanyaan atau penugasan

berbentuk pemecahan masalah adalah :

Ada tantangan Dalam materi tugas atau soal

Masalah tidak dapat diselesaikan dengan menggunakan prosedur rutin

yang sudah diketahui penjawab. Pada intinya tujuan ketigaitu tercapai

bila siswa mampu memecahkan masalah atau melakukan problem

solving. Mencermati tujuan ketiga dari mata pelajaran matematika

maka siswa dikatakan mampu memecahkan masalah bila ia memiliki

kemampuan memahami masalah, merancang model matematika,

menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh.

d. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media

lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

e. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu

memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari

matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. 

2.4 Alokasi Waktu

Perkembangan pembelajaran matematika pada Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan di bagi menjadi beberapa tingkatan yaitu :

Sekolah Dasar (SD)

Pada Sekolah Dasar (SD) terdapat perbedaan antara kurikulum

sebelumnya dengan KTSP yakni dalam KTSP pembelajaran pada kelas I

sampai kelas III menggunakan pendekatan tematik. Sedangkan

pembelajaran pada kelas IV samapai kelas VI menggunakan pendekatan

mata pelajaran. Standar kompetensi yang harus dicapai untuk kelas IV,

V, dan kelas VI adalah sebagai berikut.

Kelas IV

Semester 1

Memahami Dan Menggunakan Sifta-Sifat Operasi Hitungan

11

Page 15: Makalah KTSP Kelompok 10

Bilangan Dalam Pemecahan Masalah

Memahami Dan Menggunakan Faktor Dan Kelipatan Dalam Pemecahan

Masalah

Semester 2 Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat

Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah

Menggunakan lambang bilangan Romawi

Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar

bangun datar

Kelas V

Semester 1 Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan

masalah

Menggunakan pengukuran waktu, sudut, jarak, dan kecepatan

dalam pemecahan masalah

Menghitung luas bangun datar sederhana dan menggunakannya

dalam pemecahan masalah

Menghitung volume kubus dan balok dan menggunakannya dalam

pemecahan masalah

Semester 2 Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah

Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun

Kelas VI

Semester 1 Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan

masalah

Menggunakan pengukuran volume per waktu dalam pemecahan

masalah

Menghitung luas segi banyak sederhana, luas lingkaran, dan

volume prisma segitiga

Mengumpulkan dan mengolah data

Semester 2

12

Page 16: Makalah KTSP Kelompok 10

Melakukan operasi hitung pecahan dalam pemecahan masalah

Menggunakan sistem koordinat dalam pemecahan masalah

Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan data

Tabel

Struktur Kurikulum 2006 Mata Pelajaran Matematika Sekolah Dasar

KOMPONENKELAS DAN ALOKASI WAKTU

I II III IV V VI

A. Mata Pelajaran

P T

E e

N m

D a

E t

K i

A k

T .

A .

N .

     1.   Pendidikan Agama 3 3 3

     2.   Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2

     3.   Bahasa Indonesia 5 5 5

     4.   Matematika 5 5 5

     5.   Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4

     6.   Ilmu Pengetahuan Sosial 3 3 3

     7.   Seni Budaya dan Keterampilan 4 4 4

     8.   Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 4 4 4

B.  Muatan Lokal

     9.   Bahasa Daerah 2 2 2

   10.   Bahasa Inggris - - -

C.  Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*)

Jumlah 32 32 32

Keterangan : dapat ditambah maksimal 4 jam pelajaran*) = setara dengan 2 jam pelajaran

13

Page 17: Makalah KTSP Kelompok 10

Tabel

Pengaturan Beban Belajar Siswa

Kelas1 Jam Pembelajaran Tatap Muka/ Menit

Jumlah Jam Pelajaran Per

Minggu

Minggu Efektif

Pertahun Ajaran

Waktu Pembelajaran/ Jam Pertahun

I 35 26+4 34-38

884-1064 jpII 35 27+4 34-38

III 35 28+4 34-38

IV

V

VI

@35 32+4 34-38 1088-1216

Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SMP/MTs

meliputi aspek-aspeksebagai berikut.

1. Bilangan

2. Aljabar

3. Geometri dan Pengukuran

4. Statistika dan Peluang.

Tabel Struktur Kurikulum 2006 SMP

Komponen Kelas dan Alokasi Waktu

VII VIII IX

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 2 2 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4 4

4. Bahasa Inggris 4 + 1* 4 + 1* 4 + 1*

5. Matematika 4 + 1* 4 + 1* 4 + 1*

14

Page 18: Makalah KTSP Kelompok 10

6. Ilmu Pengetahuan Alam 4 + 1* 4 + 1* 4 + 1*

7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 + 1* 4 + 1* 4 + 1*

8. Seni Budaya 2 2 2

9. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2 2 2

10.

Teknologi Informasi dan Komunikasi** 2 2 2

B. Muatan Lokal

1. Teknologi Informasi dan Komunikasi  

C. Pengembangan Diri 2*** 2*** 2***

J u m l a h 36 36 36

Keterangan:

(*) tambahan alokasi jam pelajaran

(**) merupakan mata pelajaran pilihan

(***) ekuivalen 2 jam pelajaran.

Sekolah Menengah Atas (SMA)

Standar Kompetensi yang harus dicapai sebagai berikut.

Kelas X

Semeter 1 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat, akar,

dan logaritma.

Memecahkan masalah yang berkaitan dengan fungsi, persamaan

dan fungsi kuadrat serta pertidaksamaan kuadrat.

Memecahkan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan

linear dan pertidaksamaan satu variabel

Semester 2

Menggunakan logika matematika dalam pemecahan masalah yang

berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor.

15

Page 19: Makalah KTSP Kelompok 10

Menggunakan perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas

trigonometri dalam pemecahan masalah.

Menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan

titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga.

Kelas XI / IPA

Semester 1

Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat

peluang dalam pemecahan masalah.

Menurunkan rumus trigonometri dan penggunaannya.

Menyusun persamaan lingkaran dan garis singgungnya.

Semester 2

Menggunakan aturan suku banyak dalam penyelesaian masalah.

Menentukan komposisi dua fungsi dan invers suatu fungsi.

Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam

pemecahan masalah.

Kelas XII/IPA

Semester 1

Menggunakan konsep integral dalam pemecahan masalah.

Menyelesaikan masalah program linear.

Menggunakan konsep matriks, vektor, dan transformasi dalam

pemecahan masalah.

Semester 2

Menggunakan konsep barisan dan deret dalam pemecahan

masalah.

Menggunakan aturan yang berkaitan dengan fungsi eksponen dan

logaritma dalam pemecahan masalah

Kelas XI/IPS

Semester 1

Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat

peluang dalam pemecahan masalah.

Semester 2

Menentukan komposisi dua fungsi dan invers suatu fungsi.

16

Page 20: Makalah KTSP Kelompok 10

Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam

pemecahan masalah.

Kelas XII/IPS

Semester 1

Menggunakan konsep integral dalam pemecahan masalah

sederhana.

Menyelesaikan masalah program linear

Menggunakan matriks dalam pemecahan masalah.

Semester 2

Menggunakan konsep barisan dan deret dalam pemecahan

masalah.

Kelas XI/Bahasa

Semester 1

Melakukan pengolahan, penyajian dan penafsiran data.

Semester 2

Menggunakan kaidah pencacahan untuk menentukan peluang suatu

kejadian dan penafsirannya.

Kelas XII/Bahasa

Semester 1

Menyelesaikan masalah program linear

Menggunakan matriks dalam pemecahan masalah.

Semester 2

Menggunakan konsep barisan dan deret dalam pemecahan

masalah.

Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran pada masing-

masing satuan pendidikan (SMA/MA) ditetapkan berlangsung selama 45

menit.

17

Page 21: Makalah KTSP Kelompok 10

18

Page 22: Makalah KTSP Kelompok 10

19

Page 23: Makalah KTSP Kelompok 10

2.5 Pelaksanaan Pembelajaran Matematika pada KTSPPeran Guru dalam Pelaksanaan KTSP di sekolah

Pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) tidak terlepas

dari peran seorang guru. Guru harus memiliki kepekaan terhadap perubahan-

perubahan yang terjadi dalam dunia pendidikan, seperti adanya perubahan

kurikulum. Guru diminta untuk dapat beradaptasi dengan perubahan tersebut,

dengan cara mengikuti penataran, workshop, dan belajar dari teman lainnya.

Seorang guru sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas harus

memahami kurikulum yang berlaku, jangan sampai ketika pelaksanaannya di

lapangan, guru tidak mengetahui perangkat yang digunakan. Oemar Hamalik

(2008: 53) menyatakan bahwa setiap guru perlu dan harus memahami

kurikulum tempatnya bertugas dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, agar

pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) berjalan efektif,

guru perlu memahami Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Tugas utama guru dalam pelaksanaan KTSP adalah menjabarkan,

menganalisis, mengembangkan indikator dan menyesuaikan standar

kompetensi dasar (SKKD) dengan karakteristik dan perkembangan peserta

didik, situasi dan kondisi sekolah (Mulyasa, 2006: 109). Selain itu, dalam

pelaksanaan pembelajaran berbasis KTSP, guru tidak hanya sebagai pengajar

tetapi juga sebagai fasilitator yang memberikan kemudahan belajar kepada

seluruh siswa. Guru merupakan faktor penting yang besar pengaruhnya

terhadap proses dan hasil belajar bahkan sangat menentukan berhasil tidaknya

siswa dalam belajar. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan bertujuan untuk

memberdayakan para siswa agar memiliki kecakapan hidup sehingga guru

20

Page 24: Makalah KTSP Kelompok 10

harus mengembangkan kreativitas para siswa melalui kecakapan, memotivasi

dengan iklim belajar yang kondusif.

Pembelajaran Matematika Berbasis KTSP

Dalam Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 dijelaskan bahwa

proses pembelajaran harus diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, memberi ruang yang cukup untuk pengembangan

kreativitas sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta

psikologi peserta didik. Dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis

KTSP, keaktifan siswa sangat diprioritaskan. Guru matematika menerapkan

metode ceramah bervariasi, diskusi, tanya jawab, dan pemberian latihan

soal, dalam proses pembelajaran matematika. Guru juga menyampaikan

materi secara kontekstual. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan

dengan kompetensi atau materi yang harus dikuasai siswa dan waktu

yang tersedia. Interaksi guru dan siswa juga berjalan dengan baik. Guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan

pendapatnya. Siswa juga aktif dalam mengikuti pembelajaran matematika.

Sebelum pembelajaran, guru m a t e m a t i k a menyusun perangkat

pembelajaran berupa silabus dan RPP terlebih dahulu. Silabus disusun

melalui MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) matematika

berdasarkan panduan dari Departemen Pendidikan Nasional. Hal ini

sesuai dengan pedoman pengembangan silabus berbasis KTSP bahwa

pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau

berkelompok dalam sebuah sekolah/madrasah atau beberapa sekolah,

kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Pusat

Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan. Silabus yang disusun

guru-guru matematika sudah sesuai dengan pedoman pengembangan

silabus berbasis KTSP yaitu mencakup standar kompetensi, kompetensi

dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian,

alokasi waktu, dan sumber belajar.

Implementasi KTSP akan bermuara pada pelaksanaan pembelajaran, yakni

bagaimana agar isi atau pesan-pesan kurikulum (SK-KD) dapat dicerna oleh

peserta didik secara tepat dan optimal. Guru harus berupaya agar peserta

21

Page 25: Makalah KTSP Kelompok 10

didik dapat membentuk kompetensi dirinya sesuai dengan apa yang

digariskan dalam kurikulum (SK-KD), sebagaimana dijabarkan dalam

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Tugas guru yang paling utama

adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan

perilaku tersebut. Umumnya pelaksanaan pembelajaran mencakup tiga

kegiatan, yakni pembukaan, pembentukan kompetensi, dan penutup

(Mulyasa, 2009: 180).

Pembukaan adalah kegiatan awal yang harus dilaksanakan guru untuk

memulai atau membuka pembelajaran. Membuka pembelajaran merupakan

suatu kegiatan untuk menciptakan kesiapan mental dan menarik perhatian

peserta didik secara optimal, agar mereka memusatkan diri sepenuhnya untuk

belajar. Banyak cara yang dapat dilakukan guru untuk memulai atau

membuka pembelajaran, antara lain melalui pembinaan keakraban, dan

pretest. Pembinaan keakraban merupakan upaya yang harus dilakukan guru

untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan mempersiapkan

peserta didik memasuki proses pembelajaran. Pembinaan keakraban

sebaiknya dilakukan guru untuk memperhatikan perbedaan individual dan

karakteristik peserta didik. Terbinanya suasana yang akrab amat penting

untuk mengembangkan sikap terbuka dalam kegiatan belajar dan

pembentukan kompetensi peserta didik. Pretest (tes awal) adalah kegiatan

yang dilakukan setelah pembinaan keakraban. Pretest memegang peranan

yang cukup penting dalam pelaksanaan pembelajaran. Pretest adalah tes yang

dilaksanakan sebelum kegiatan inti pembelajaran dan pembentukan

kompetensi dimulai, sebagai penjajagan terhadap kemampuan peserta didik.

Pembentukan kompetensi mencakup berbagai langkah yang perlu

ditempuh oleh peserta didik dan guru sebagai fasilitator untuk mewujudkan

standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ditempuh melalui berbagai

cara, bergantung pada situasi, kondisi, kebutuhan serta peserta didik.

Penutup merupakan kegiatan akhir yang dilakukan guru untuk mengakhiri

pembelajaran. Dalam implementasi KTSP, kegiatan menutup pelajaran

(penutup) perlu dilakukan secara professional, agar mendapatkan hasil yang

memuaskan dan menimbulkan kesan yang menyenangkan. Beberapa kegiatan

22

Page 26: Makalah KTSP Kelompok 10

yang dapat dilakukan guru untuk menutup pelajaran antara lain, pertama,

meninjau kembali yakni dapat dilakukan dengan cara merangkum materi

pokok atau menarik suatu kesimpulan yang mengacu pada kompetensi dasar

dan tujuan yang telah dirumuskan. Kegiatan merangkum dan menarik

kesimpulan dapat dilakukan peserta didik di bawah bimbingan guru, oleh

guru, atau oleh peserta didik bersama guru. Kedua, mengevaluasi yakni untuk

mengetahui keefektifan pembelajaran dan pembentukan kompetensi yang

dilakukan, serta untuk mengetahui apakah kompetensi dasar dan tujuan-

tujuan yang telah dirumuskan dapat dicapai oleh peserta didik melalui

pembelajaran. Hasil evaluasi dapat digunakan untuk berbagai kepentingan,

memberikan penilaian terhadap peserta didik dan juga sebagai balikan untuk

memperbaiki program pembelajaran. Ketiga, tindak lanjut yakni kegiatan

yang harus dilakukan peserta didik setelah pembelajaran dan pembentukan

kompetensi, kegiatan ini perlu diberikan agar terjadi pemantapan pada diri

peserta didik terhadap pembentukan kompetensi dasar dan pencapaian tujuan

pembelajaran yang telah dirumuskan.

2.6 Perbandingan Pembelajaran Matematika pada KBK dan KTSP

Dalam perkembangan kurikulum di Indonesia terjadi banyak perubahan

dalam sistem pendidikan di Indonesia. Antara kurikulum yang satu dengan

lainnya terdapat perbedaan, tetapi juga masih ada persamaan di antara

kurikulum itu.

Persamaan dan Perbedaan Kurikulum KBK dengan Kurikulum KTSP

a. Persamaan.

Sama sama menekankan pada aspek kompetensi yang harus dimiliki

oleh siswa

Sama sama merupakan kurikulum yang bersifat otonomi daerah dimana

setiap daerah diberikan kesempatan yng seluas-luasnya untuk

mengembangkanya.

Adanya persamaan dalam perancangan pembelajaran berupa adanya

standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator pencapaian.

23

Page 27: Makalah KTSP Kelompok 10

Sama sama adanya sistem evaluasi dalam penenentuan hasil belajar

siswa.

Adanya kebebasan dalam pengembangan yang dilakukan oleh guru

waluapun di KTSP itu guru diberikan kebebasan yang lebih.

Sama -sama berorientasi pada prinsip pendidikan sepanjang hayat.

Sama- sama memerlukan sarana dan prasarana yang memadai.

b. Perbedaan

Perbedaan pembelajaran mateatika pada Kurikulum Berbasis

Kompetensi (KBK) dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) adalah sebagai berikut:

KBK KTSP

Kurang operasional Lebih operasional

Guru cenderung tidak kreatif Guru lebih kreatif

Guru menjabarkan kurikulum yang dibuat

Depdiknas

Guru membuat kurikulum sendiri

Sekolah kurang diberi kewenangan untuk

mengembangkan kurikulum

Sekolah diberi keleluasaan untuk

mengembangkan kurikulum

Kurang relevan dengan otonomi daerah Lebih relevan

No Aspek Kurikulum 2004/KBK Kurikulum KTSP1. Filosofis Struktur keilmuan dan

perkembangan psikologis siswa. Sehingga berdasar pada kompetensi lulusannya

Struktur keilmuan dan perkembangan psikologis siswa dan Standar Kompetensi Lulusan

2. Tujuan Semua siswa memiliki kompetensi yang ditetapkan

Semua  siswa berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya berdasarkan kompetensi yang ditetapkan.

3 Sifat Cenderung Sentralisme Pendidikan : Kurikulum disusun oleh Tim Pusat secara rinci; Daerah/Sekolah hanya melaksanakan

Cenderung Desentralisme Pendidikan : Kerangka Dasar Kurikulum disusun oleh Tim Pusat; Daerah dan Sekolah dapat mengembangkan lebih lanjut.

4 Subtansi Pemerintan menetapkan Pemerintah menetapkan

24

Page 28: Makalah KTSP Kelompok 10

materi kompetensi yang berlaku secara nasional dan daerah/sekolah berhak menetapkan standar yang lebih tinggi sesuai kemampuan daerah/sekolah

kompetensi yang berlaku secara nasional dan semua sekolah /satuan pendidikan wajib membuat KTSP. Dimana silabus merupakan bagian tidak terpisahkan dari KTSP dan guru harus membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

5 Cara Pembelajaran

Siswa aktifMengembangkan berbagai metode pembelajaran Guru sebagai fasilitator

Siswa aktifMengembangkan berbagai metode dan model pembelajaranMenggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan meman-faatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.

2.7 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Matematika pada KTSPa. Kelebihan KTSP

Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam penyelenggaraan

pendidikan.

Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah

untuk semakin meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan

program-program pendidikan.

KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah

untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan.

b. Kekurangan KTSP

Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada

kebanyakan satuan pendidikan yang ada.

Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai

kelengkapan dari pelaksanaan KTSP.

Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara Komprehensif

baik konsepnya, penyusunanya maupun prakteknya di lapangan.

Penerapan KTSP yang merokomendasikan pengurangan jam pelajaran

akan berdampak berkurangnya pendapatan guru.

25

Page 29: Makalah KTSP Kelompok 10

BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dapat dikemukakan beberapa simpulan

sebagai berikut:

3.1.1 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan sebuah

kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan di

masing-masing satuan pendidikan di Indonesia.

3.1.2 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dalam pembelajaran

matematika dapat diartikan sebagai penerapan pembelajaran matematika

yang berpedoman pada KTSP.

3.1.3 Tujuan pembelajaran matematika yang dirumuskan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) menyatakan bahwa mata pelajaran

matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan berikut :

memahami konsep matematika, menggunakan penalaran, memecahkan

masalah, mengkomunikasikan gagasan, memiliki sikap mengahargai

kegunaan matematika dalam kehidupan.

3.1.4 Alokasi waktu pembelajaran matematika pada Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan berbeda-beda setiap tingkatan. Pada Sekolah Dasar

pembelajaran matematika sebanyak 35 menit setiap 1 jam pelajaran, untuk

Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 40 menit setiap 1 jam

pelajaran, dan untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 45 menit

setiap 1 jam pelajaran.

3.1.5 Pelaksanaan pembelajaran matematika pada Kurikulum Tingkat Satuan

pendidikan (KTSP) harus diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, memberi ruang yang cukup untuk pengembangan

kreativitas sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta

psikologi peserta didik. Dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis

KTSP, keaktifan siswa sangat diprioritaskan.

3.1.6 Pembelajaran matematika pada Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan

(KTSP) tidak banyak berbeda dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi

(KBK) karena KTSP merupakan kurikulum penyempurna dari KBK,

26

Page 30: Makalah KTSP Kelompok 10

hanya saja pada KTSP lebih menekankan pada Standar isi (SI) dan Standar

Kompetensi Kelulusan (SKL). Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mempunyai kesamaan

yakni pembelajaran dan penilaian menggunakan pembelajaran berbasis

kompetensi dan penilaian berbasis kelas.

3.1.7 Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP) lebih di

sesuaikan dengan kondisi setiap sekolah sehingga mempermudah sekolah

untuk menerapkan kurikulum ini, tetapi sebagian guru banyak yang masih

belum mengerti mengenai pelaksanaan kurikulum ini sehingga mereka

sulit untuk menerapkannya.

3.2 SaranAdapun saran yang kami berikan dalam makalah ini adalah sebagai

berikut:

3.2.1 Bagi setiap guru dan calon guru sebaiknya banyak mempeajari mengenai

kurkulum-kurikulum sebelum kurikulum yang di terapkan sekarang, agar

dapat dijadikan tolok ukur dalam kegiatan pembelajaran.

3.2.2 Kami mengharapkan kritik atau saran dari pembaca makalah ini, agar

makalah selanjutnya lebih baik dari makalah ini.

27

Page 31: Makalah KTSP Kelompok 10

DAFTAR PUSTAKA

Mulyasa. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Mulyasa. 2009. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian

Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.

Oemar Hamalik. 2008. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT.

Remaja Rosda Karya.

Permendiknas No.22 Tahun 2006 tentang standar isi.

Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan.

UU Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 tentang kurikulum tingkat

satuan pendidikan.

Winecoff, Larry. (1988). Curriculum Development & Intrutional Planing. Jakarta:

Depdikbud.

28