makalah kondisi dan karakteristik bencana

29
MAKALAH MANAJEMEN BENCANA DAN DAMPAKNYA KONDISI BENCANA DAN KARAKTERISTIK BENCANA DI INDONESIA” UNIVERSITAS ANDALAS Oleh: KELOMPOK 3 Mesha Ferzica Nanda (1311211013) Sari Wahyuni (1311211014) FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS ANDALAS PADANG, 2015

Upload: meshafer

Post on 03-Dec-2015

74 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Makalah Kondisi Dan Karakteristik Bencana

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Kondisi Dan Karakteristik Bencana

MAKALAH MANAJEMEN BENCANA DAN DAMPAKNYA

“KONDISI BENCANA DAN KARAKTERISTIK BENCANA DI INDONESIA”

UNIVERSITAS ANDALAS

Oleh:

KELOMPOK 3

Mesha Ferzica Nanda (1311211013)

Sari Wahyuni (1311211014)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG, 2015

Page 2: Makalah Kondisi Dan Karakteristik Bencana

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas rahmat dan karunia yang telah diberikan

oleh Allah SWT, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Makalah ini ditulis sebagai tugas pada mata kuliah Manajemen Penanggulangan

Bencana di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas Padang.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada i sebagai dosen pembimbing

dan teman-teman yang membantu dalam penyelesaian makalah ini serta semua pihak

yang telah membantu kelancaran pembuatan makalah ini.

Penulis telah menyelesaikan makalah ini dengan segenap kemampuan dan

pikiran, namun penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari pembaca agar makalah ini dapat mencapai kesempurnaan dan dapat

bermamfaat bagi pembaca.

Padang, Februari 2015

Penulis

Page 3: Makalah Kondisi Dan Karakteristik Bencana

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 : PENDAHULUAN..........................................................................................1

1.1 Latar Belakang....................................................................................................1

1.2 Perumusan Masalah............................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................2

BAB 2 : PEMBAHASAN............................................................................................3

2.1 Pengertian Bencana............................................................................................3

2.2 Bentuk-bentuk Bencana......................................................................................3

2.3 Kondisi Bencana dan Karakteristik Bencana di Indonesia.................................6

2.3.1 Kondisi Bencana di Indonesia.....................................................................6

2.3.2 Karakteristik bencana di Indonesia............................................................12

BAB 3 : PENUTUP....................................................................................................15

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................15

3.2 Saran.................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Makalah Kondisi Dan Karakteristik Bencana

BAB 1 : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bencana alam dan sosial menjadi peristiwa rutin di Indonesia, dan seolah

akrab dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Banjir, tanah longsor, gempa bumi,

puting beliung, kerusuhan massa, korupsi massal, dan gunung meletus adalah contoh

bencana yang rajin menyambangi masyarakat Indonesia. Ini tentu sangat

memprihatinkan dan mengkhawatirkan kita semua. Melalui tayangan televisi

maupun bacaan media massa, banyak peristiwa memilukan terjadi, baik yang

disebabkan oleh alam maupun kelalaian manusia. Peristiwa yang disebabkan oleh

alam banyak sumbernya, baik aktivitas pergerakan tanah, aktivitas, aktivitas angin,

maupun konflik masyarakat yang dipicu oleh kepentingan baik sifatnya ekonomi,

politik, sosial, maupun factor SARA.

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan

mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, oleh faktor

alam dan/atau faktor non alam sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa

manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Semua menyadarkan kepada kita bahwa bencana hampir mustahil kita

hindari selama kita hidup di muka bumi. Korban harta benda dan nyawa sudah tidak

terhitung. Gedung-gedung hancur jembatan runtuh, rumah sakit dan fasilitas publik

lain rusak. Semua itu menegaskan, betapa mengerikan bencana yang terjadi. Sebagai

manusia terdidik tentunya kita menginginkan bencana tidak terjadi karena itu

mengusik rasa kemanusiaan kita. Namun demikian, jika bencana tetap terjadi kita

menginginkan korban jiwa semaksimal mungkin dikurangi. Bila  bencana  terjadi 

sebaiknya bisa melakukan  hal-hal yang perlu dilakukan  untuk meminimalisir

korban juga bisa mencari sendiri pengetahuan dan informasi yang diperlukan  jangan

hanya menggantungkan sosialisasi dari pemerintah

1.2 Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah

1. Pengertian Bencana

2. Kondisi Bencana di Indonesia

Page 5: Makalah Kondisi Dan Karakteristik Bencana

2

3. Jenis-jenis Bencana di Indonesia

4. Karakteristik Bencana di Indonesia

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:

1. Memenuhi tugas matakuliah manajemen bencana dan dampaknya

2. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai kondisi bencana dan

karakteristik bencana di Indonesia

Page 6: Makalah Kondisi Dan Karakteristik Bencana

BAB 2 : PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bencana

Definisi Bencana Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang

Penanggulangan Bencana menyebutkan definisi bencana sebagai berikut:

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan

mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh

faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga

mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian

harta benda, dan dampak psikologis.

Definisi tersebut menyebutkan bahwa bencana disebabkan oleh faktor alam,

non alam, dan manusia. Oleh karena itu, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007

tersebut juga mendefinisikan mengenai bencana alam, bencana nonalam, dan

bencana sosial.

Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau

serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi,

tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.

Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau

rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal

modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.

Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau

serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial

antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan teror.

Kejadian Bencana adalah peristiwa bencana yang terjadi dan dicatat

berdasarkan tanggal kejadian, lokasi, jenis bencana, korban dan/ataupun kerusakan.

Jika terjadi bencana pada tanggal yang sama dan melanda lebih dari satu wilayah,

maka dihitung sebagai satu kejadian.

2.2 Bentuk-bentuk Bencana

Bencana merupakan pertemuan dari tiga unsur, yaitu ancaman bencana,

kerentanan, dan kemampuan yang dipicu oleh suatu kejadian. Dibawah ini

merupakan bentuk-bentuk bencana baik itu bencana alam maupun bencana sosial:

2

Page 7: Makalah Kondisi Dan Karakteristik Bencana

4

1. Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi

yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, akitivitas

gunung api atau runtuhan batuan.

2. Letusan gunung api merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang dikenal

dengan istilah ‘erupsi’. Bahaya letusan gunung api dapat berupa awan panas,

lontaran material (pijar), hujan abu lebat, lava, gas racun, tsunami dan banjir

lahar.

3. Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang berarti gelombang ombak lautan (‘tsu’

berarti lautan, ‘nami’ berarti gelombang ombak). Tsunami adalah serangkaian

gelombang ombak laut raksasa yang timbul karena adanya pergeseran di dasar

laut akibat gempa bumi.

4. Tanah longsor merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan,

ataupun percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat

terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng.

5. Banjir adalah peristiwa atau keadaan dimana terendamnya suatu daerah atau

daratan karena volume air yang meningkat.

6. Banjir bandang adalah banjir yang datang secara tiba-tiba dengan debit air yang

besar yang disebabkan terbendungnya aliran sungai pada alur sungai.

7. Kekeringan adalah ketersediaan air yang jauh di bawah kebutuhan air untuk

kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan. Adapun yang

dimaksud kekeringan di bidang pertanian adalah kekeringan yang terjadi di lahan

pertanian yang ada tanaman (padi, jagung, kedelai dan lain-lain) yang sedang

dibudidayakan .

8. Kebakaran adalah situasi dimana bangunan pada suatu tempat seperti

rumah/pemukiman, pabrik, pasar, gedung dan lain-lain dilanda api yang

menimbulkan korban dan/atau kerugian.

9. Kebakaran hutan dan lahan adalah suatu keadaan di mana hutan dan lahan

dilanda api, sehingga mengakibatkan kerusakan hutan dan lahan yang

menimbulkan kerugian ekonomis dan atau nilai lingkungan. Kebakaran hutan

dan lahan seringkali menyebabkan bencana asap yang dapat mengganggu

aktivitas dan kesehatan masyarakat sekitar.

10. Angin puting beliung adalah angin kencang yang datang secara tiba-tiba,

mempunyai pusat, bergerak melingkar menyerupai spiral dengan kecepatan 40-

Page 8: Makalah Kondisi Dan Karakteristik Bencana

5

50 km/jam hingga menyentuh permukaan bumi dan akan hilang dalam waktu

singkat (3-5 menit).

11. Gelombang pasang atau badai adalah gelombang tinggi yang ditimbulkan karena

efek terjadinya siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia dan berpotensi kuat

menimbulkan bencana alam. Indonesia bukan daerah lintasan siklon tropis tetapi

keberadaan siklon tropis akan memberikan pengaruh kuat terjadinya angin

kencang, gelombang tinggi disertai hujan deras.

12. Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut

yang bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai. Kerusakan garis

pantai akibat abrasi ini dipicu oleh terganggunya keseimbangan alam daerah

pantai tersebut. Walaupun abrasi bisa disebabkan oleh gejala alami, namun

manusia sering disebut sebagai penyebab utama abrasi.

13. Kecelakaan transportasi adalah kecelakaan moda transportasi yang terjadi di

darat, laut dan udara.

14. Kecelakaan industri adalah kecelakaan yang disebabkan oleh dua faktor, yaitu

perilaku kerja yang berbahaya (unsafe human act) dan kondisi yang berbahaya

(unsafe conditions). Adapun jenis kecelakaan yang terjadi sangat bergantung

pada macam industrinya, misalnya bahan dan peralatan kerja yang dipergunakan,

proses kerja, kondisi tempat kerja, bahkan pekerja yang terlibat di dalamnya.

15. Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian

kesakitan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah

dalam kurun waktu tertentu. Status Kejadian Luar Biasa diatur oleh Peraturan

Menteri Kesehatan RI No. 949/MENKES/SK/VII/2004.

16. Konflik Sosial atau kerusuhan sosial atau huru hara adalah suatu gerakan massal

yang bersifat merusak tatanan dan tata tertib sosial yang ada, yang dipicu oleh

kecemburuan sosial, budaya dan ekonomi yang biasanya dikemas sebagai

pertentangan antar suku, agama, ras (SARA).

17. Aksi Teror adalah aksi yang dilakukan oleh setiap orang yang dengan sengaja

menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan sehingga menimbulkan suasana

teror atau rasa takut terhadap orang secara meluas atau menimbulkan korban

yang bersifat masal, dengan cara merampas kemerdekaan sehingga

mengakibatkan hilangnya nyawa dan harta benda, mengakibatkan kerusakan atau

kehancuran terhadap obyek-obyek vital yang strategis atau lingkungan hidup atau

fasilitas publik internasional.

Page 9: Makalah Kondisi Dan Karakteristik Bencana

6

18. Sabotase adalah tindakan yang dilakukan untuk melemahkan musuh melalui

subversi, penghambatan, pengacauan dan/ atau penghancuran. Dalam perang,

istilah ini digunakan untuk mendiskripsikan aktivitas individu atau grup yang

tidak berhubungan dengan militer, tetapi dengan spionase. Sabotase dapat

dilakukan terhadap beberapa sruktur penting, seperti infrastruktur, struktur

ekonomi, dan lain-lain.

2.3 Kondisi Bencana dan Karakteristik Bencana di Indonesia

Bencana adalah seluruh peristiwa yang terjadi di permukaan bumi yang

menyebabkan terjadinya korban, baik harta benda dan nyawa. Di dalam undang-

undang Nomor 24 Tahun 2007 pasal 1 disebutkan bahwa bencana adalah peristiwa

atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan

penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor

nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa

manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian

peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami,

gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor. Bencana

nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa

nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan

wabah penyakit. Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau

serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial

antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan teror.

2.3.1 Kondisi Bencana di Indonesia

Paparan dari Satkorlak PBA menyebutkan bahwa bencana adalah suatu

kejadian yang merusak, sehingga mengakibatkan tidak berfungsinya suatu kehidupan

masyarakat, meskipun dengan mengerahkan segala sumberdaya yang dimiliki tidak

mampu mengatasinya. Bencana dapat terjadi jika ada: bahaya atau ancaman,

kerentanan, dan pemicu kejadian. Bencana bersifat antroposentris, maksudnya adalah

bahwa bencana mempunyai karakteristik tertentu, yaitu:

a) tolak ukur bencana adalah kemanusiaan (humanity), bukan alam (natural)

b) bencana sangat terkait dengan manusia dan komunitasnya dalam menghadapi

ancaman bahaya alam

Page 10: Makalah Kondisi Dan Karakteristik Bencana

7

c) jika proses alam tidak mengancam jiwa / kehidupan manusia, maka

fenomena alam itu sekedar peristiwa biasa

d) proses alam selalu terjadi, tetapi akar penyebab bencana adalah kerentanan

yang diciptakan sendiri oleh manusia atau komunitas, dan

e) kejadian alam mungkin berlangsung cepat atau mendadak, tetapi bencana

merupakan akibat dari sifat kemanusiaan (pengambilan keputusan, perilaku,

nilai-nilai dan kegiatan-kegiatan) yang berlangsung dalam jangka panjang.

Secara geologis wilayah Indonesia merupakan daerah pertemuan 3 lempeng

tektonik besar, yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia dan lempeng Pasific. Lempeng

Indo-Australia bertabrakan dengan lempeng Eurasia di lepas pantai Sumatra, Jawa

dan Nusatenggara, sedangkan dengan Pasific di utara Irian dan Maluku utara. Di

sekitar lokasi pertemuan lempeng ini akumulasi energi tabrakan terkumpul sampai

suatu titik dimana lapisan bumi tidak lagi sanggup menahan tumpukan energi

sehingga lepas berupa gempa bumi. Konsekuensinya, secara geologis wilayah

Indonesia merupakan supermarket bencana. Pernyataan tersebut tidak berlebihan jika

kita inventarisasi peristiwa bencana alam yang terjadi di Indonesia. Data dari UN-

ISDR yang dirilis detikcom pada Rabu, 10 Agustus 2011 memaparkan, Indonesia

merupakan salah satu negara yang paling rawan terhadap bencana di dunia.

Indonesia memiliki berbagai jenis bencana seperti gempa bumi, tsunami, letusan

gunung berapi, banjir, tanah longsor, kekeringan dan kebakaran hutan. Indonesia

berada dalam posisi puncak dunia dari ancaman tsunami. Sebanyak 5.402.239 orang

bisa kena dampaknya. Paparan tersebut menempatkan posisi Indonesia dalam posisi

resiko bencana sebagai berikut:

1. Untuk bencana tsunami, Indonesia adalah rangking pertama dari 265 negara

dengan jumlah 5.402.239 orang yang akan terkena dampaknya.

2. Untuk bencana tanah longsor, Indonesia rangking pertama dari 162 negara

dengan 197.372 orang terkena dampaknya.

3. Untuk bencana gempa bumi, Indonesia adalah rangking ketiga dari 153

negara dengan 11.056.806 orang terkena dampaknya.

4. Untuk bencana banjir, Indonesia rangking keenam dari 162 negara dengan

1.101.507 orang terkena dampaknya.

Secara keseluruhan karakteristik bencana di Indonesia dipengaruhi oleh

posisi geologis, posisi astronomis, dan perilaku manusianya yang menghasilkan

berbagai bencana. Bakornas menginventarisir karakteristik bencana di Indonesia,

Page 11: Makalah Kondisi Dan Karakteristik Bencana

8

yaitu banjir, tanah longsor, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, angin badai,

gelombang badai/pasang, gempa bumi, letusan gunung api, kegagalan teknologi, dan

wabah penyakit.

Gempa bumi akibat interaksi lempeng tektonik juga bisa menimbulkan

gelombang pasang apabila terjadi di samudera. Dengan wilayah yang sangat

dipengaruhi oleh pergerakan lempeng tektonik ini, maka di Indonesia sering terjadi

tsunami. Tsunami yang terjadi di Indonesia, sebagian besar disebabkan oleh gempa-

gempa tektonik di sepanjang daerah subduksi dan daerah seismik aktif lainnya

(Puspito, 1994). Wilayah pantai di Indonesia merupakan wilayah yang rawan terjadi

bencana tsunami terutama di pantai barat Sumatra, pantai selatan Pulau Jawa, pantai

utara dan selatan pulau-pulau di Nusa Tenggara, pulau-pulau di Maluku, pantai utara

Papua dan hampir seluruh pantai di Sulawesi.

Wilayah Indonesia terletak di daerah iklim tropis dengan dua musim, yaitu

kemarau dan hujan dengan ciri adanya perubahan cuaca, suhu dan arah angin yang

cukup ekstrim. Kondisi iklim seperti ini digabungkan dengan kondisi topografi

permukaan dan batuan yang  beragam, baik secara fisik maupun kimiawi,

menghasilkan kondisi tanah yang subur. Kondisi itu juga dapat menimbulkan

terjadinya bencana seperti banjir, tanah longsor,  angin  topan dan kekeringan.

Bencana   alam   adalah bencana yang  diakibatkan oleh peristiwa atau

serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam, antara lain berupa gempa bumi,

tsunami, gunung meletus, banjir,  kekeringan, angin topan, dan tanah longsor, yang

mengakibatkan timbulnya korban manusia, kerusakan sarana-prasarana, lingkungan

hidup dan  fasilitas umum.

Dari semua  bencana alam  itu  semuanya  bisa  terjadi  di  lndonesia.  Hampir

semua  daerah  di  lndonesia  dapat dikatakan  rawan  bencana,  mungkin  hanya 

pulau  Kalimantan  yang relatif  aman  namun  disana  beberapa kali  terjadi  kabut 

asap  akibat  pembakaran  lahan.  Jenis bencana yang mungkin terjadi di lndonesia 

gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, tanah

longsor.

Gempa bumi adalah peristiwa pelepasan energi yang diakibatkan oleh

pergeseran/pergerakan pada bagian dalam bumi (kerak bumi) secara tiba-tiba. Tipe

gempa bumi yang umum ada dua, yaitu  gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa

tektonik disebabkan adanya aktivitas tektonik yaitu pergeseran lempeng tektonik

Page 12: Makalah Kondisi Dan Karakteristik Bencana

9

secara mendadak yang mempunyai kekuatan, gempa vulkanik disebabkan aktivitas

magma sebelum gunung api meletus.

Dengan adanya  jalur tumpukan  lempeng  maka  lndonesia  riskan  terjadi 

gempa  bumi.  Contoh  gempa  bumi besar yang  pernah  terjadi  di  lndonesia 

misalnya  gempa  Bantul tahun 2006. Gempa  bumi  di  Bantul  merupakan  gempa 

yang  bisa  dikatakan besar, yang  tidak  disangka  sebelumnya.  Ketika  gempa 

terjadi  masyarakat  belum  mengerti  apa  yang  seharusnya  terjadi,  ketika  itu  juga 

ada  isu  tsunami  yang  mengakibatkan  terjadi  kepanikan.

Setelah itu lndonesia kembali diguncang beberapa kali gempa yaitu gempa

Papua.  Gempa  padang,  Gempa  bengkulu. Gempa di Papua barat terjadi pada 4

januari 2009 pukul 02.43.51 WIB dengan kekuatan 7,2 SR. Gempa Jabar pada 

tanggal  2 semtember 2009 pukul 14.55.00 WIB berkekuatan 7,3 SR. Gempa ini 

menimbulkan korban jiwa 81 orang,  42 orang hilang, 1297 luka-luka,  196.193

mengungsi.(data bnpb). Gempa Padang terjadi pada  tanggal  30 september 2009,

pada pukul 17.16.09 WIB berkekuatan 7,6 SR. Gempa ini menimbulkan korban 

terbanyak di kabupaten  Padang Pariaman dengan korban 666 meninggal dan  25

orang luka-luka, kabupaten Padang dengan korban 383 meninggal dan 1202 luka-

luka, gempa juga berimbas di 16 kabupaten/kotamadya lainnya di Sumatra Barat.

Setelah  gempa Bantul  terjadi beberapa kali indonesia juga diguncang gempa

bumi namun kita belum belajar dari pengalaman dan mengetahui apa  yang mesti

dilakukan, sehingga ketika terjadi  gempa lagi yang tetap menimbulkan  banyak

korban.

Gempa bumi tidak dapat dideteksi, diramalkan, dan dihentikan  yang dapat

dilakukan adalah  mengantisipasi apabila terkena gempa bumi efeknya seminimal

mungkin, dan apa yang perlu dilakukan bila menghadapi gempa.  Gempa  tidak

secara langsung menimblkan korban,  yang  bisa  membunuh  dan  melukai  adalah 

tertimbun  bangunan.  Oleh karena itu bisa diantisipasi bagaimana caranya

meminimalisir dampak  tertimpa bangunan yang runtuh akibat  gempa.   Pembuatan 

bangunan yang  tahan  gempa merupakan  cara mengurangi resiko tertimbun

bangunan bila ada gempa, gedung  dan  bangunan  harus  dibuat  sesuai  standar.

Saat  terjadi  gempa bumi  hal  yang  perlu  dilakukan untuk mengecilkan 

kemungkinan  tertimbun bangunan, adalah jangan panik, berlindunglah di tempat

yang aman, dan kuat, hindari reruntuhan dan retakan bangunan, misalnya 

berlindung  di  bawah meja. Setelah gempa berlalu hal yang perlu dilakukan adalah  

Page 13: Makalah Kondisi Dan Karakteristik Bencana

10

keluar  dengan tertip, di tempat yang aman, hindari benda-benda berbahaya, 

waspada gempa susulan, patuhi instruksi dari instansi terkait dan terus mengupdate

informasi.

Hal  seperti  itu   belum   dipahami   dan dilakukan oleh  warga. Hal tersebut

karena kurangnya sosialisasi dan percontohan dari pemerintah,  kurangnya informasi

dan ketidaktahuan. Bila sudah tahu kadang tidak diindahkan, misalnya dalam

pembuatan rumah dan gedung tidaklah terlalu diperhatikan standarnya.

Tsunami  adalah  adalah rangkaian gelombang laut dengan periode panjang

yang ditimbulkan  oleh gangguan impulsiv dari dasar laut. Tsunami dapat disebabkan

oleh: (1) gempa  bumi diikuti dengan dislokasi/perpindahan massa/batuan yang

sangat besar di bawahair (laut/danau); (2) tanah longsor di dalam laut; (3) letusan

gunung api di bawah laut atau gunungapi pulau

Sebagian  wilayah  di  indonesia  yang  berada   di  garis  pantai,    rentan

terkena  tsunami. Tsunami  juga  tidak  dapat   diprediksi  dan   diketahui  dengan 

pasti. Tsunami  yang pernah terjadi di lndonesia adalah Tsunami Aceh,  pada tanggal

24 desember 2004, tsunami itu sangat besar dan dahsyat. Beberapa kali juga terjadi

tsunami lagi, yaitu tsunami  Pangandaran dan tsunami Mentawai.

Bila merasakan getaran bumi yang kuat pada saat berada di tepi laut, maka

segera menuju tempat yang lebih tinggi,  bila ada tsunami segara menghindar karena

pergerakan tsunami cepat, arus laut yang sangat kuat atau  air laut yang tiba-tiba

surut bisa menjadi tanda akan datangnya tsunami.  Ada juga beberapa hal lain yang

bisa meminimalisir efek bila terjadi tsunami   yaitu menanam hutan mngrove di

daerah pantai,  memasang sistem peringatan dini di daerah yang berpotensi tsunami.

Sebaiknya  masyarakat  yang  tinggal di  daerah  rentan  tsunami,  perlu

disosialisasikan cara menghadapi tsunami. Kewaspadaan masyarakat yang tinggal di

tepi pantai yang  rawan  perlu  dilatih.

Indonesia berada di  jalur kegunungan api teraktif di dunia. Gugusan gunung

berapi memanjang sepanjang   pulau  sumatra, jawa,  bali, maluku, nusa tenggara,

sulawesi tenggara. Jumlah gunung berapi aktif di lndonesia 127. Sekitar 13% gunung

berapi aktif di dunia terdapat di lndonesia. Dari jumlah gunung berapi itu 68nya

dipantau karena terdapat masyarakat yang bermukim di sekitarnya. Peristiwa gunung

api meletus  besar yang terakhir   adalah  gunung  merapi pada tahun 2010. Beberapa

letusan gunung berapi lainnya yang  tidak menimbulkan korban jiwa,  namun

Page 14: Makalah Kondisi Dan Karakteristik Bencana

11

penduduk disekitarnya diungsikan.  Bahaya dari adanya letusan gunung berapi

adalah awan panas, material pijar, hujan abu, lava,  gas racun.

Untuk menghadapi bahaya gunung meletus  sebaiknya dilakukan pemetaan

dan tata ruang wilayah oleh pemerintah dan dipatuhi masyarakat. Ketika gunung

menunjukkan tanda-tanda letusan, setiap ada intruksi atau imbauan dari  pihak terkait

harus dilaksanakan oleh masyarakat. Ketika sudah muncul tanta-tanda bencana

sebaiknya, terus memantau situasi, kondisi dan perkembangannya. Pada

kenyataannya ketika bencana gunung merapi banyak warga yang belum mematuhi

sehingga banyak menimbulkan korban

Banjir adalah meluapnya air di daratan. Bila  musim  hujan  tiba, akibat curah

hujan yang tinggi, di  beberapa  daerah  di  lndonesia  terkena  banjir  termasuk 

ibukota  Jakarta. Banjir ini jarang menimbulkan korban jiwa namun mengakibatkan

terganggunya sistem sosial.  Banjir  yang terjadi setiap musim hujan di lndonesia 

seharusnya  bisa diatasi, dengan upaya dan kesadaran bersama dari pemerintah dan

masyarakat. Upaya untuk  mengatasi  banjir misalnya  sistem  tata  ruang,  drainase, 

area resapan, tata kelola sungai.  Pada kenyataanya pemerintah belum mampu

mengatur dengan baik, kalaupun ada aturan tidak dilaksanakan dengan. Kesadaran

masyarakat untuk mematuhi tata ruang, membuang sampah di sungai, tidak tinggal di

tepi sungai masih rendah, pengembangan area pemukiman baru masih  kurang.

Longsor  merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan,

maupun percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat terganggunya

kestabilan tanah atau batuan penyusun  lereng.    Longsor  seringkali terjadi  karena

pergerakan tanah pada kondisi tanah yang curam  dan  tidak tertanami tanaman

Longsor  biasanya terjadi di musim hujan di kawasan perbukitan dan pegunungan.

Kondisi lingkungan turut mempengaruhi terjadinya longsor. Pada kenyatannya

masyarakat masih banyak yang tinggal di derah yang rawan longsor, namun tidak

memahaminya. Longsor  ini  bisa  diatasi  dengan  jangan membuat  bangunan  di 

daerah  rawan  longsor,  sistem tanggul, fondasi, penanaman dengan pohon penguat.

Beberapa longsor  besar yang pernah terjadi di lndonesia adalah   di Ciamis,

Jawa Barat pada tanggal 16 februari 2009, Pati 26 oktober 2009,  Palopo, Sulawesi

Selatan pada tanggal 8 november 2009.

Angin topan  ialah  merupakan pusat angin kencang dengan kecepatan angin

120 km/jam atau lebih yang sering terjadi di wilayah tropis di antara agraris balik

utara dan selatan, kecuali di daerah-daerah yang  sangat dekat dengan khatulistiwa.

Page 15: Makalah Kondisi Dan Karakteristik Bencana

12

Angin topan ini disebabkan oleh perbedaan  tekanan dalam suatu sistem cuaca.

Angin topan dapat mengakibatkan robohnya pohon, rumah dan bangunan.  Untuk

mengatasi angin topan dapat menebang pohon yang telah rapuh, membuat bangunan

yang lebih kuat, jangan berbergian di jalan bila ada angin topan.

Kekeringan  ialah  kurangnya ketersediaan air  untuk kebutuhan  hidup,

pertanian, ekonomi dan lingkungan. Kekeringan berdampak pada kesehatan

manusia,  hewan dan tanaman. Kekeringan meneyebabkan tanah menjadi gersang 

dan pepohonan mati. Beberapa cara untuk menghadapi kekeringan misalnya, 

penggunaan teknologi antisipatif, mengatur pola tanam, pembuatan waduk dan

penampungan air.

2.3.2 Karakteristik bencana di Indonesia

Berikut adalah karakteristik beberapa jenis bencana di Indonesia:

1. Gempa bumi

Penyebab dan Parameter: Pelepasan energi secara tiba-tiba pada zona

penunjaman atau patahan aktif yang menyebabkan getaran dan goncangan.

Parameter Gempabumi: Energi di ukur secara instrumental/magnitude; skala

Richter. Tingkat keterasaan dan kerusakan dalam Skala Modified Mercally

Intensity (MMI).

2. Tsunami

Penyebab: Gempabumi, letusan gunungapi (Krakatau 1883),

longsoran bawah laut dan meteor jatuh ke laut. Parameter tsunami:

Dinyatakan dalam intensitas I – XII, berdasarkan ketinggian gelombang

pasang.

Karakteristik: Energi gelombang sangat besar, tinggi gelombang

semakin tinggi didaerah dangkal, terjadi secara berulang

Tsunami di Indonesia termasuk jenis lokal tsunami

Rekomendasi teknis: kejadian tsunami belum dapat di ramal secara

pasti, sehingga upaya yang dilakukan adalah penataan kawasan pesisir pantai

dan Peningkatan pemahaman masyarakat yaitu; Green belt/jalur hijau,

pembuatan jalur evakuasi, penentuan lokasi evakuasi,

pembuatan tembok pemecah gelombang, bangunan alami seperti gumuk

pasir, pulau karang jangan dimusnahkan, sungai alami yang berkelok-kelok

jangan diluruskan karena akan mempercepat landaan tsunami.

Page 16: Makalah Kondisi Dan Karakteristik Bencana

13

Pemberdayaan dan Peningkatan Pemahaman masyarakat tentang tanda-tanda

akan terjadi tsunami

3. Letusan gunung api

Penyebab: pelepasan energi secara tiba-tiba pada akibat tekanan oleh

naiknya fluida (magma, gas dan uap air) menuju ke permukaan

Jenis Letusan Gunungapi: a) Magmatik letusan disertai oleh keluarnya

magma atau gas yang berasal dari magma dengan kekuatan tekanan besar, b)

Freatik letusan yang di dominasi oleh uap air, c) Freato magmatik campuran

keduanya.

Karakteristik Ancaman: Lontaran “bom” vulkanik, aliran lava, gas

beracun, awan panas ( mecapai 1000o C), banjir lahar panas/dingin

Rekomendasi teknis: letusan Gunungapi akan berulang apabila energi

pelepasan sudah tercapai, disarankan untuk mempertimbangkan peta Bahaya

Letusan Gunung api, tidak membangun permukiman, bangunan vital dan

strategi, serta bangunan lainnya yang mengundang konsentrasi banyak

manusia di KRB III. Hati-hati bermukim di KRB II . Tidak membangun

pemukiman dan aktivitas penduduk di bantaran sungai yang berpotensi terjadi

aliran lahar.

4. Banjir, gerakan tanah / tanah longsor bencana hidrometerologi

Jenis : banjir genangan, banjir bandang

Penyebab: kerusakan lingkungan, intensitas curah hujan tinggi,

drainase / kapasitas aliran rendah : penyempitan, pendangkalan

Topografi dan Pasang laut. Kebijakan yang tidak tepat dalam pengelolaan

Daerah Aliran Sungai

Parameter: luas , kedalaman, durasi genangan. Korban/Kerusakan dan

kerugian: Jiwa, Kerusakan areal pertanian/ tambak, infrastruktur, transportasi,

ekonomi (naiknya harga harga kebutuhan)

5. Gerakan tanah

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya tanah longsor: curah

hujan, kondisi, geologi, kurangnya vegetasi, morfologi faktor, dan manusia.

Rekomendasi teknis: peningkatan kewaspadaan dan Kesiapsiagaan

melalui pemahaman peta Kerentanan Gerakan Tanah:

Tinggi : tidak membangun atau bangunan lainnya yang mengundang

konsentrasi banyak manusia

Page 17: Makalah Kondisi Dan Karakteristik Bencana

14

Menengah : dapat membangun bangunan dengan memperhatikan

syarat teknis stabilitas lereng dan tidak mengganggu kemiringan

lereng. Senantiasa memelihara vegetasi berakar kuat dan dalam.

Rendah hingga sangat rendah : tidak membangun bangunan di

bantaran sungai dan lereng dengan kemiring sedang hingga terjal.

6. Kebakaran hutan

Jenis : permukaan bawah permukaan (lahan gambut)

Penyebab: alam (pengaruh iklim), ulah manusia (lebih sering terjadi)

Parameter bencana : luas daerah yang terbakar dan sebaran kabut

asapan, visibility (jarak pandang)

Dampak: korban dan kerugian (meninggal, terganggu kesehatan,

gangguan transportasi, gangguan supply logistik dll)

Upaya Penanganan:

Preventif : advokasi dan sosialisasi, peraturan dan

pengawasan,

Response : Pemadaman oleh semua unsur

Pemadaman udara (TMC dan Water bombing)

Pemadaman darat

Pemulihan : penghutanan kembali

7. Kekeringan

Jenis Penyebab : Alam (pengaruh iklim)/Kekeringan Alamiah

(Dampak El Nino/ENSO El-Nino Southern Oscillation), ulah manusia (lebih

sering terjadi) atau antropogenik : ketidaktaatan aturan

Parameter bencana : curah hujan turun terhadap curah hujan normal,

debit air sungai berkurang, prosentase daun kering pada tanaman, gagal

panen, kelaparan, wabah penyakit, korba manusia (meninggal)

Upaya Penanganan: penataan air (water management); embung dan

waduk, perbaikan lingkungan, pemetaan daerah rawan dan perencanaan

penanganan yang komprehensif, pemanfaatan TMC.

Page 18: Makalah Kondisi Dan Karakteristik Bencana

BAB 3 : PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan

mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh

faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga

mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian

harta benda, dan dampak psikologis.

Bencana dapat terjadi karena faktor alam (gempa bumi, tsunami, letusan

gunung api, tanah longsor, kekeringan), faktor non alam (penyakit KLB, konflik,

kecelakaan) dan akibat ulah manusia (banjir, kebakaran, terror, sabotase, dll)

Sesuai dengan keadaan alamnya, lndonesia rentan terhadap bencana alam. Di 

negara inilah  kita akan tetap  tinggal.  Banyak  bencana  alam  ini  yang  tidak  dapat 

diprediksi. Namun bukan berarti kita hanya pasrah, yang  dapat  dilakukan  adalah

bagaimana mengantisipasinya, apa yang  harus dilakukan bila menghadapi bencana 

untuk  meminimalisir  korban, bagaimana pemulihannya.   Keadaan  yang  seperti 

itu juga memerlukan pengetahuan  masyarakat  yang  memadai, bagaimana dalam

menghadapi  bencana.

3.2 Saran

Pemerintah   berkewajiban  bagaimana  menghadapi  dan  menanggulangi 

bencana. Peran  dan  kewajiban  pemerintah  menghadapi  bencana  adalah 

pencegahan,  penanganan,  dan  pemulihan.  Pada  pencegahan bencana  adalah 

bagaimana  mensosialisasikan  cara  menghadapi  bencana,  mengatur  sistem  dan 

program untuk menghadapi bencana,  dan  mengatur tata keruangan wilayah yang

rawan bencana. Kewajiban pemerintah bukan hanya sampai pada  undang-undang

namun juga agar terlaksana di lapangan.  Pemerintah juga dituntut untuk

memberikan  informasi yang seluas-luasnya kepada masyarakat.

Masyarakat adalah pihak yang menghadapi kemungkinan terjadinya bencana

alam. Kepada masyarakat  sebaiknya memiliki kesadaran untuk  mematuhi  instruksi 

dan  sosialisasi  dari  pemerintah. Sebelum bencana terjadi sudah memiliki

2

Page 19: Makalah Kondisi Dan Karakteristik Bencana

16

pengetahuan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Bila  bencana  terjadi 

sebaiknya bisa melakukan  hal-hal yang perlu dilakukan  untuk meminimalisir

korban Masyarakat juga bisa mencari sendiri pengetahuan dan informasi yang

diperlukan  jangan hanya menggantungkan sosialisasi dari pemerintah

Page 20: Makalah Kondisi Dan Karakteristik Bencana

DAFTAR PUSTAKA

mis.bnpb.go.id

http://bpbd.rejanglebongkab.go.id/definisi-dan-jenis-bencana/

http://bpbd.sukoharjokab.go.id/pengetahuan-kebencanaan/definisi-bencana/

http://muhsholeh.blogspot.com/2012/01/karakteristik-bencana-di-indonesia-dan.html

http://hudi-wahyu-p.blog.ugm.ac.id/2012/05/28/menghadapi-kondisi-di-lndonesia-

yang-rawan-bencana-alam/

https://managemenunitomo.wordpress.com/2014/12/20/karakteristik-bencana-di-

indonesia/

2