makalah komunitas remaja kel 4

36
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja sebagai calon penerus bangsa, aset bangsa. Tahap perkembangan yang rawan. Masalah yang paling banyak ditemukan : kehamilan, penyalahgunaan obat dan alkohol, kecelakaan, bunuh diri, penyakit karena hubungan sex ( Lancaster, 1996). Di Indonesia, masalah remaja : penyalahgunaan obat dan alkohol, kehamilan, perilaku kekerasan dan malnutrisi. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin canggih membawa dampak pada semua kehidupan, terutama pada generasi penerus bangsa khususnya pada remaja. Salah satunya dampak negative banyak para pelajar di kalangan remaja sudah merokok, berkendaraan dengan kecepatan tinggi, percobaan bunuh diri, minum-minuman dan penggunaan zat yang merusak kesehatan. Dampak yang terjadi pada remaja itu merupakan masalah yang komplek, ditandai oleh dorongan penggunaan yang tidak terkendali untuk terus menerus digunakan, walaupun mengalami dampak yang negative dan menimbulkan gangguan fungsi sehari-hari baik dirumah, sekolah maupun di masyarakat. 1

Upload: lee-chaa-moueiiy

Post on 24-Oct-2015

638 views

Category:

Documents


77 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Remaja sebagai calon penerus bangsa, aset bangsa. Tahap perkembangan

yang rawan. Masalah yang paling banyak ditemukan :  kehamilan,

penyalahgunaan obat dan alkohol, kecelakaan, bunuh diri, penyakit karena

hubungan sex ( Lancaster, 1996). Di Indonesia, masalah remaja : penyalahgunaan

obat dan alkohol, kehamilan, perilaku kekerasan dan malnutrisi.

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin

canggih membawa dampak pada semua kehidupan, terutama pada generasi

penerus bangsa khususnya pada remaja. Salah satunya dampak negative banyak

para pelajar di kalangan remaja sudah merokok, berkendaraan dengan kecepatan

tinggi, percobaan bunuh diri, minum-minuman dan penggunaan zat yang merusak

kesehatan.

Dampak yang terjadi pada remaja itu merupakan masalah yang komplek,

ditandai oleh dorongan penggunaan yang tidak terkendali untuk terus menerus

digunakan, walaupun mengalami dampak yang negative dan menimbulkan

gangguan fungsi sehari-hari baik dirumah, sekolah maupun di masyarakat.

1.2 Tujuan Penulisan

a. Tujuan Umum

Agar mahasiswa / mahasiswi STIKES Faletehan memperoleh informasi

dan gambaran tentang Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Remaja.

b. Tujuan Khusus

a. Mampu menjelaskan konsep teori tentang remaja.

b. Mampu melaksanakan pengkajian pada remaja dengan masalah yang

ada.

c. Mampu menentukan diagnosa keperawatan pada komunitas remaja.

1

d. Mampu membuat rencana tindakan asuhan keperawatan komunitas

pada remaja.

e. Mampu menerapkan rencana keperawatan pada asuhan keperawatan

komunitas pada remaja

f. Mampu meyimpulkan hasil pelaksanaan asuhan keperawatan

komunitas pada remaja yang bermasalah.

2

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 KONSEP REMAJA

2.1.1 Pengertian

Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-

kanak ke dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO (2007) adalah 12

sampai 24 tahun. Namun, jika pada usia remaja seseorang sudah

menikah, maka ia tergolong dalam dewasa dan bukan lagi remaja.

Sebaliknya, jika usia sudah bukan lagi remaja tetapi masih tergantung

pada orang tua (tidak mandiri), maka tetap dimasukkan ke dalam

kelompok remaja.

Remaja merupakan tahapan seseorang dimana ia berada di antara

fase anak dan dewasa yang ditandai dengan perubahan fisik, perilaku,

kognitif, biologis , dan emosi. Untuk mendeskripsikan remaja dari

waktu ke waktu memang berubah sesuai perkembangan zaman.

Ditinjau dari segi pubertas, 100 tahun terakhir usia remaja putri

mendapatkan haid pertama semakin berkurang dari 17,5 tahun menjadi

12 tahun, demikian pula remaja pria. Kebanyakan orang

menggolongkan remaja dari usia 12-24 tahun dan beberapa literatur

yang menyebutkan 15-24 tahun. Hal yang terpenting aadalah seseorang

mengalami perubahan pesat dalam hidupnya di berbagai aspek.

2.1.2 Perkembangan Remaja

A. Perkembangan Kognitif Remaja

1. Abstrak (teoritis) 

menghubungkan ide,pemikiran atau konsep pengertian guna

menganalisa dan memecahkan masalah. Contoh pemecahan

masalah abstrak ; aljabar.

2. Idealistik

3

Berfikir secara ideal mengenai diri sendiri, orang lain maupun

masalah social kemasyarakatan yang ditemui dalam hidupnya.

3. Logika

Berfikir seperti seorang ilmuwan, membuat suatu perencanaan

untukmemecahkan suatu masalah. Kemudianmerekamenguji

cara pemcahan secara runtut, tratur dan sistematis.

B. PerkembanganPsikososialRemaja

Tugas Perkembangan (MenurutHavighurst)

1) Menyesuaikandiridenganperubahanfisiologis- psikologis

2) Belajarbersosialisasisebagai seorang laki-laki maupun

wanita

3) Memperoleh kebebasan secara emosional dari orang tua

dan orang dewasa lain

4) Remaja bertugas untuk menjadi warga negara yang

bertanggung jawab

5) Memperolehkemandirian dan kepastian secara ekonomis

C. Perkembangan Identitas Diri

1) Konsep diri

2) Evaluasi diri

3) Harga diri

4) Efikasi diri

5) Kepercayaan

diri

6) Tanggung

jawab

7) Komitmen

8) Ketekunan

9) Kemandirian

2.1.3 Masalah Kesehatan Pada Remaja

1) Masalah Emosional dan Bunuh Diri

Masa remaja adalah masa pertumbuhan yang cepat dan banyak

perubahan . Pengaruh hormonal dapat menyebabkan remaja menjadi

emosional dan terduga di kali ( SAMHSA , 2003). Pengaruh teman

4

sebaya meningkat , dan tekanan teman sebaya dapat mempengaruhi

perilaku . Remaja menguji aturan keluarga dan umumnya mencari

identitas dan individualitas mereka sendiri terpisah dari keluarga .

Kebanyakan orang tua dan remaja naik dari periode ini dengan cinta

dan pengertian dan tidak ada efek negatif jangka panjang . Untuk

beberapa anak , namun, kurangnya nyata atau dirasakan dari

dukungan emosional dapat menyebabkan masalah temporer atau

masalah emosional permanen . Penelitian longitudinal sampai akhir

masa kanak-kanak ke remaja mengungkapkan bahwa praktik

pengasuhan yang keras di masa kecil dan penolakan orangtua pada

masa remaja menyebabkan rasa malu dan rasa bersalah yang

berkaitan dengan depresi dan kenakalan ( Stuewig & McCloskey ,

2005). Juga , perbedaan gender dalam jenis dan lintasan masalah

emosional dan perilaku telah dicatat , dengan lebih banyak

perempuan mengembangkan remaja - onset depresi dan laki-laki

setan - strating masalah perilaku lebih pada usia lebih dini onset

( Zahn - Waxler , Shirtcliff , & Marceau 2008 ) . masalah-masalah

emosional dapat mempengaruhi banyak aspek kehidupan seorang

remaja : misalnya , penyesuaian psikososial yang positif telah

dikaitkan dengan pelanggaran lalu lintas sedikit pada remaja

( Bingham , Shope , & Raghunathan , 2006) .

Bunuh diri merupakan penyebab utama kemtian ketiga pada

adolesens usia antara 15 dan 24 tahun (Hawton, 1990); kecelakaan

dan pembunuhan merupakan penyebab utama. Depresi dan isolasi

social biasanya mendahului usaha diri, tetapi bunuh diri mungkin

juga sebagai akibat dari kombinasi beberapa factor.

2) Kekerasan

Penangkapan untuk kejahatan pemuda kekerasan

memuncak pada dekade antara tahun 1983 dan 1993 ( Surgeon

General Amerika Serikat , 2002) . Survei menunjukkan bahwa

antara 15 % dan 40 % remaja mengakui telah melakukan

5

pelanggaran kekerasan yang serius pada usia 17 , dan kekerasan

pemuda serius adalah bagian dari konstelasi perilaku

pengambilan risiko yang juga mencakup seks dewasa sebelum

waktunya , obat-obatan , dan senjata ( Surgeon General Amerika

Serikat , 2002) . Geng sering dikaitkan dengan kekerasan remaja .

Namun, proporsi sekolah melaporkan aktivitas geng telah

menurun ( Surgeon General Amerika Serikat , 2002) , dan jumlah

keseluruhan geng dan anggota geng mengalami penurunan sejak

tahun 1996 ( Egley & Ritz , 2006; National Youth Violence

Prevention Cen - ter [ NYVPRC ] , 2008) . Kekerasan di sekolah

telah dikaitkan dengan intimidasi ( Nansel , Overpeck , Haynie ,

Ruan , & Scheidt , 2003) dan lingkungan sekolah . Pengaruh

budaya dan lingkungan terhadap remaja termasuk kekerasan yang

anak-anak dan remaja yang terkena .

Peningkatan perilaku agresif di kalangan anak-anak dan

remaja telah dikaitkan dengan kekerasan di lingkungan , rumah

( suami-istri dan pelecehan anak ) , dan masyarakat , serta apa

yang anak-anak lihat di televisi dan film . . Kekerasan adalah

satu ancaman yang meningkat untuk remaja . Siswa sekolah

menengah dilaporkan untuk berjuang lebih dan pengalaman

intimidasi lebih dari anak-anak usia sekolah dasar atau sekolah

tinggi siswa ( Juvonen , Le , Kaganoff , Agustinus , & Constant ,

2004) .Bullying dapat menyebabkan depresi , kecemasan sosial ,

antar - nalizing dan gejala psikosomatik , kesepian , dan kinerja

sekolah yang buruk ( Arseneault et al , 2008; . Wigfield , Lutz ,&

Wagner , 2005). Anak-anak atau remaja dengan kecemasan atau

depresi juga mengalami peningkatan risiko menjadi korban

bullying ( Fekkes , Pijpers , Fredriks , Vogels , & Verloove - Van

- horick , 2006) .

Persentase remaja muda yang tidak merasa aman di sekolah

meningkat secara dramatis : Dalam Survey Perilaku Risiko

6

Pemuda terbaru , 18,5 % remaja dilaporkan membawa senjata ke

sekolah selama sebulan terakhir , dan lebih dari 35,9 % terlibat

dalam perkelahian fisik pada tahun lalu ( CDC , 2006a ) .

3) Penyalahgunaan Zat

Penyalahgunaan zat merupakan kenyataan masalah utama

bagi mereka yang bekerja dengan adolesens. Adolesens dapat

menyakini bahwa zat yang merubah alam persaan menciptakan

perasaan sejahtera atau membuktika tingkat penampilan. Semua

adolesensberada pada risiko penggunaan zat untuk eksperimental

atau kebiasaan atau berasal dari keluarga yang tidak stabil lebih

berisiko terhadap penggunaan kronik dan ketergantungan fisik.

Beberapa adolesens percaya bahwa penggunaan zat membuat

mereka lebih matur.

Survei Perilaku Risiko Pemuda terbaru menemukan bahwa

20,2 % siswa SMA telah menggunakan ganja pada bulan lalu ,

dan 54,8 % dari 12 siswa kelas merokok ganja secara teratur , 3,4

% dari siswa SMA telah menggunakan kokain pada suatu waktu .

Lebih dari 43 % melaporkan bahwa mereka saat minum alkohol

( CDC , 2006a ) . Survei Perilaku Risiko Pemuda terbaru

menemukan bahwa 20,2 % siswa SMA telah menggunakan ganja

pada bulan lalu , dan 54,8 % dari 12 siswa kelas merokok ganja

secara teratur , 3,4 % dari siswa SMA telah menggunakan kokain

pada suatu waktu . Lebih dari 43 % melaporkan bahwa mereka

saat minum alkohol ( CDC , 2006a ) .

4) Seksualitas Remaja dan Kehamilan

Perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas bertanggung

jawab atas munculnya dorongan seksual. Pemuasan dorongan

seksual masih dipersulit dengan banyaknya tabu sosial, sekaligus

juga kekurangan pengetahuan yang benar tentang seksulitas.

7

Namun, sejak 1960-an aktivitas seksual telah meningkat diantara

remaja; studi akhir menunjukkan bahwa hampir 50% remaja

dibawah usia 15 tahun dan 75% remaja dibawah usia 19 tahun

telah melakukan hubungan seksual. Terlepas dari keterlibatan

mereka dalam aktivitas seksual, beberapa remaja tidak tertarik

pada, atau tidak tahu tentang, metode Keluarga Berencana atau

gejala-gejala penyakit menular seksual (PMS). Akibatnya, angka

kelahiran tidak sah dan timbulnya penyakit menular seksual kian

meningkat.

Selain perubahan fisik, remaja juga mengalami perubahan

emosional dan psikososial. Tugas psikososial remaja adalah untuk

tumbuh dari orang yang bergantung menjadi orang yang tidak

bergantung, yang identitasnya memungkinkan orang tersebut

untuk berhubungan dengan orang lain dalam gaya dewasa.

Perubahan emosional menimbulkan problem emosional yang

bervariasi antara remaja yang satu dengan remaja yang lain.

Perubahan emosional tersebut tercermin dalam sikap dan tingkah

laku. Sedangkan, perkembangan kepribadian pada masa ini

dipengaruhi tidak saja oleh orang tua dan lingkungan keluarga,

tetapi juga oleh lingkungan sekolah maupun teman-teman

pergaulan di luar sekolah.

5) Penyakit Menular

Penyakit menular seksual dialami sekitar 10 juta orang per tahun

di bawah usia 25 tahun. Tingkat insiden tertinggi mengharuskan

adolesens yang aktif seksual dilakukan skrining terhadap PMS,

meskipun mereka tidak menunjukan gejala. Kehamilan remaja

merupakan kejadian umum di Amerika Serikat; 1 dari setiap 10

wanita dibawah usia 20 tahun mengalami kehamilan, dan banyak

yang memilih untuk memelihara bayinya sendiri. Kehamilan

tidak memiliki risiko fisik pada ibu yang masih remaja kecuali

8

mereka dibawah usia 16 tahun atau tidak menerima perawatan

prenatal.

6) Kecelakaan

Kecelakaan tetap merupakan penyebab utama kematian pada

adolesens (sekitar 70%). Kecelakaan kendaraan bermotor, yang

merupakan penyebab umum terbanyak, mengakibatkan hamper

setengah kematian pada usia 16 sampai 19 tahun (Edelmen da

Mandel, 1994). Kecelakaan ini sering dikaitkan dengan

intoksikasi alcohol atau penyalahgunaan obat.

2.2 KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

2.2.1 Pengkajian

Pengkajian merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap

dan sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisa sehingga

masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu,

keluarga atau kelompok yang menyangkut permasalahan pada fisiologis,

psikologis, social ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan. Dalam

tahap pengkajian ada lima kegiatan yaitu : pengumpulan data,

pengolahan data, analisa data, perumusan atau penentuan masalah

kesehatan masyarakat dan prioritas masalah.

Kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam pengumpulan data

meliputi :

a) Data Inti, meliputi : riwayat atau sejarah perkembangan

komunitas, data demografi, vital statistic, status kesehatan

komunitas

b) Data lingkungan fisik, meliputi : pemukiman, sanitasi,

fasilitas, batas-batas wilayah, dan kondisi geografis

9

c) Pelayanan kesehatan dan social, meliputi : pelayanan

kesehatan, fasilitas social (pasar, toko, dan swalayan)

d) Ekonomi, meliputi : jenis pekerjaan, jumlah penghasilan rata-

rata tiap bulan, jumlah pengeluaran rata-rata tiap bulan,

jumlah pekerja dibawah umur, ibu rumah tangga dan lanjut

usia.

e) Keamanan dan transportasi

f) Politik dan keamanan, meliputi : system pengorganisasian,

struktur organisasi, kelompok organisasi dalam komunitas,

peran serta kelompok organisasi dalam kesehatan

g) Sistem komunikasi, meliputi : sarana untuk komunikasi, jenis

alat komunikasi yang digunakan dalam komunitas, cara

penyebaran informasi

h) Pendidikan, meliputi : tingkat pendidikan komunitas, fasilitas

pendidikan yang tersedia, dan jenis bahasa yang digunakan

i) Rekreasi, meliputi : kebiasaan rekreasi dan fasilitas tempat

rekreasi

2.2.2 Analisa Data

Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan

menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki

sehingga dapat diketahui tentang kesenjangan atau masalah yang

dihadapi oleh masyarakat. Tujuan analisa data;

a) Menetapkan kebutuhan komunitas

b) Menetapkan kekuatan

c) Mengidentifikasi pola respon komunitas

d) Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan

kesehatan.

2.2.3 Prioritas Masalah

10

Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan

keperawatan yang perlu pertimbangan berbagai faktor sebagai kriteria

penapisan, diantaranya:

a) Sesuai dengan perawat komunitas

b) Jumlah yang berisiko

c) Besarnya resiko

d) Kemungkinan untuk pendidikan kesehatan

e) Minat masyarakat

f) Kemungkinan untuk diatasi

g) Sesuai dengan program pemerintah

h) Sumber daya tempat

i) Sumber daya waktu

j) Sumber daya dana

k) Sumber daya peralatan

l) Sumber daya orang

Masalah yang ditemukan dinilai dengan menggunakan skala

pembobotan, yaitu : 1 = sangat rendah, 2 = rendah, 3 = cukup, 4 =

tinggi, 5 = sangat tinggi. Kemudian masalah kesehatan diprioritaskan

berdasarkan jumlah keseluruhan scoring tertinggi.

2.2.4 Diagnosa Keperawatan

Untuk menentukan masalah kesehatan pada masyarakat dapatlah

dirumuskan diagnosa keperawatan komunitas yang terdiri dari :

a) Masalah (Problem)

Yaitu kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal

yang terjadi.

b) Penyebab (Etiologi)

Yang meliputi perilaku individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat, lingkungan fisik dan biologis, psikologis dan

sosial serta interaksi perilaku dengan lingkungan.

c) Tanda dan Gejala (Sign and Sympton)

11

Yaitu informasi yang perlu untuk merumuskan diagnosa serta

serangkaian petunjuk timbulnya masalah.

Diagnosa keperawatan NANDA untuk meningkatkan

kesehatan yang bisa ditegakkan pada adolesens, yaitu :

1. Risiko cedera yang berhubungan dengan:

a. Pilihan gaya hidup

b. Penggunaan alcohol, rokok dan obat

c. Partisipasi dalam kompetisi atletik, atau aktivitas

rekreasi

d. Aktivitas seksual

2. Risiko infeksi yang berhubungan dengan:

a. Aktivitas seksual

b. Malnutrisi

c. Kerusakan imunitas

3. Perubahan pemeliharaan kesehatan yang berhubungan

dengan:

a. Kurangnya nutrisi yang adekuat untuk mendukung

pertumbuhan

b. Melewati waktu makan; ikut mode makanan

c. Makan makanan siap saji, menggunakan makanan

yang mudah atau mesin penjual akanan

d. Kemiskinan

e. Efek penggunaan alcohol atau obat

4. Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan:

a. Tidak berpengalaman dengan peralatan rekreasional

yang tidak dikenal

b. Kurang informasi tentang kurikulum sekolah

5. Gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan:

a. Perasaan negative tentang tubuh

b. Perubahan maturasional yang berkaitan dengan

laju pertumbuhan adolesens

12

2.2.5 Intervensi (Perencanaan) Keperawatan

Perencanaan asuhan keperawatan komunitas disusun berdasarkan

diagnosa keperawatan komunitas yang telah ditentukan dengan tujuan

terpenuhinya kebutuhan pasien. Jadi perencanaan keperawatan meliputi:

perumusan tujuan, rencana tindakan keperawatan yang akan

dilaksanakan dan kriteria hasil untuk mencapai tujuan.

Masalah kesehatan adolesens

Intervensi promosi kesehatan

1) Cedera tidak disengaja

a) Anjurkan adolesens untuk mengikuti program pendidikan

mengemudi dan menggunakan sabuk keselamatan

b) Informasikan adolesens tentang risiko yang berkaitan dengan

minum dan berkendaraan; penggunaan obat

c) Tingkatkan penggunaan helm oleh adolesens yang

menggunakan kendaraan bermotor

d) Yakinkan adolesens mendapatkan orientasi yang tepat untuk

penggunaan semua alat olahraga

2) Penggunaan zat

Periksa penggunaan zat, seperti alcohol, rokok dan obat-obatan serta

informasikan risiko penggunaannya

3) Bunuh diri

a) Berikan informasi tentang bunuh diri

b) Ajarkan metode untuk bertemu dengan sebaya yang mencoba

bunuh diri

4) Penyakit menular seksual

a) Berikan adolesens informasi mengenai penyakit, bentuk

penularan, dan gejala yang berhubungan

b) Dorong pantangan terhadap aktivitas seksual; atau bila aktif

seksual, tentang penggunaan kondom

c) Berikan informasi akurat tentang konsekuensi aktivitas seksual

13

2.2.6 Implementasi Keperawatan

Merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan

komunitas yang telah disusun. Prinsip dalam pelaksanaan implementasi

keperawatan, yaitu :

a) Berdasarkan respon masyarakat.

b) Disesuaikan dengan sumber daya yang tersedia di masyarakat.

c) Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara diri

sendiri serta lingkungannya.

d) Bekerja sama dengan profesi lain.

e) Menekankan pada aspek peningkatan kesehatan masyarakat dan

pencegahan penyakit.

f) Memperhatikan perubahan lingkungan masyarakat.

g) Melibatkan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam

pelaksanaan implementasi keperawatan.

2.2.7 Evaluasi Keperawatan

Evaluasi memuat keberhasilan proses dan kerhasialn tindakan

keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan

antara proses dengan pedoman atau rencana proses tersebut.

BAB III

TINJAUAN KASUS

Asuhan Keperawatan Komunitas pada Remaja di Kelurahan A

14

A. PENGKAJIAN

1. Data Inti

a) Sejarah

Sebagian besar remaja di Kelurahan A sudah lama tinggal di

Bengkulu karena orang tua dan keluarga besarnya bertempat tinggal

di sana. Sehingga komunitas remaja sebagian besar dilahirkan disina

dan bersekolah di Bengkulu. Mereka juga tidak tahu siapa yang

pertama kali tinggal di kota ini. Mereka hanya tahu kalau puyang

dan kakeknya juga tinggal disini. Saat pengkajian para remaja

biasanya masih tinggal bersama orang tuanya dan biasanya

penghasilan orang tuanya tersebut dari kota itu sendiri.

b) Demografi

Kelurahan A dengan 5 RT dan 2 RW mempunyai jumlah

penduduk 1050 jiwa (220KK). Dimana RW tersebut terdiri dari RW

01 dan 02, terdiri 5 RT yaitu: RT 01, RT02, RT03, RT 04, RT 05

dimana pada RT 05. Batas wilayah yang dijadikan target pengkajian,

sebelah utara dibatasi oleh RW 02, sebelah selatan dibatasi oleh

perkebunan, di sebelah timur dibatasi oleh komplek perumahan dan

di sebelah barat dibatasi oleh RW 01. Kelurahan memilki berbagai

fasilitas umum yang terdiri dari sebuah masjid, sebuah taman kanak-

kanak, sebuah balai RW dan dua lokasi pemakaman umum. Fasilitas

pelayanan kesehatan yang dimilki ada puskesmas harapan warga.

Berdasarkan table diatas, umur 13-20 tahun yaitu umur remaja sebanyak

laki-laki 91 orang dan perempuan sebanyak 85 orang, menurut WHO

batasan umur remaja adalah 12-24 tahun di interval umur 6-12 tahun ada

2 orang yang berumur 12 tahun, pada interval 21-35 tahun ada 12 orang

yang termasuk dalam batasan umur menurut WHO. Jadi jumlah remaja di

kelurahan A adalah 190 orang, dengan persentase 18,09% dari jumlah

penduduk di kelurahan A.

1) Etnisitas

15

Kelompok budaya yaitu: bangsa Jawa, Batak, Padang, dll.

2) Nilai dan Keyakinan

Nilai yang mereka anut adalah kebersamaan dan keyakinan yang

mereka anut yang terdiri dari agama Islam, Kristen. Tapi kenyataan

dari menganut agama Islam terlihat dari banyaknya bangunan

masjid.

2. Data Lingkungan Fisik

Di lingkungan Kelurahan A banyak terdapat perumahan dengan

tipe permanen dengan persentase 82%, semi permanen13%, tidak

permanen 5%. Sebagian besar status kepemilikan rumah di kelurahan A

milik sendiri. Belum terdapatnya lokasi untuk wadah perkumpulan

remaja seperti karang taruna di Kelurahan A. Biasanya remaja berkumpul

di persimpangan dekat RW 02 untuk dijadikan lokasi pertemuan kebut-

kebutan.

3. Pelayanan Kesehatan dan Sosial

Sarana kesehatan yang paling terdekat adalah puskesmas, sebagian

besar orang tua biasanya membawa remaja de puskesmas jika remaja

sakit, jika ada keadaan yang darurat barulah dibawa ke rumah sakit.

Tempat pelayanan kesehatan yang lainnya adalah dokter praktek umum,

bidan, balai pengobatan

4. Ekonomi

Di Kelurahan kebanyakan orang tua dari remaja berekonomi

menengah ke atas, sehingga tidak ada kendala untuk memenuhi

keinginan remaja seperti membelikan kendaraan bermotor. Sebagian

besar remaja masih bergantung dengan orang tua mereka dalam

pemenuhan kebutuhan, sebagiannya lagi remaja tidak ada kegiatan atau

penganguran.

5. Keamanan dan Transportasi

Kendaraan di Kelurahan A sangat mudah dan banyak, sehingga

para remaja bisa menggunakan fasilitas kendaraan umum tersebut. Tetapi

kebanyakan dari mereka tidak bisa memanfaatkan kendaraan tersebut,

16

50% remaja mengisi waktu untuk kebut-kebutan dijalan raya. Hampir

seluruh remaja memiliki kendaraan dengan persentase 89%.

6. Politik dan Pemerintah

Di Kelurahan A para remaja banyak tidak mengikuti dan tidak

berperan serta dalam kelompok organisasi di komunitas mereka. Di

kelurahan A tidak terdapat wadah perkumpulan seperti karang taruna.

7. Sistem komunikasi

Sebagian besar remaja kalau ada masalah memberitahukan

masalahnya kepada teman sebaya yang dekat dengannya, ada juga yang

hanya diam saja, dan mengalihkan masalahnya dengan kegiatan yang

tidak bermanfaat seperti kebut-kebutan.

8. Pendidikan

Para remaja mendapatkan ilmu pengetahuan yang pasti tetapi harus

mendapatkan ilmu yang berhubungan dengan kesehatan, karena remaja

rentan terhadap resiko kematian akibat kendaraan bermotor dengan

kecepatan yang tinggi, remaja juga memiliki rasa ingin tahu yang besar

sehingga ingin mencoba hal-hal yang baru, pengetahuan tentang dampak

buruk dari merokok dan zat-zat yang berbahaya harus diberitahuakan

kepada kelompok remaja ini.

9. Rekreasi

Di Kelurahan A biasanya remaja lebih memilih rekreasi dengan

duduk di warung sambil merokok dengan persentase 70%, minum-

minuman dengan persentase 15%.

10. Pemeriksaan fisik remaja

ANALISA DATA

MASALAH KESEHATAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Hasil Quisioner :

17

50% remaja menggunakan sebagian waktu untuk kebut-kebutan dijalan

raya.

Hampir seluruh remaja mempunyai kendaraan bermotor 89%

Hasil Wawancara :

Beberapa remaja mengatakan bahwa umumnya mereka mengisi waktu luang di

luar rumah, seperti: kebut-kebutan di jalan raya.

Hasil Observasi

Tidak ditemukannya wadah perkumpulan remaja (Karang Taruna) di kelurahan A

Resiko cedera pada remaja di kelurahan A

Resiko cedera pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan kurangnya

pengetahuan remaja tentang bahaya kebut-kebutan dijalan raya

Hasil Quisioner :

Kebiasaan remaja; merokok 70% , minum beralkohol 15%, narkoba 10% dan

prilaku seksual 5% menyimpang.

Hasil Wawancara :

Beberapa remaja mengatakan bahwa mereka jarang melakukan olahraga

Hasil Observasi

Tidak adanya kegiatan olahraga dan tidak terdapat sarana olahraga di kelurahan

A.

Perubahan pemeliharaan kesehatan

Perubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja di kelurahan A

berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang efek bahaya

merokok, alkohol dan narkoba

B. PENAMPISAN MASALAH

Diagnosa keperawatan

Kriteria penapisan

Tersedia Sumber

Sesuai dengan peran

perawat komunitas

18

Jumlah yang beresiko

Besarnya resiko

Kemungkinan untuk pendidikan kesehatan

Minat masyarakat

Keingnan masyarakat

Sesuai dengan program pemerintah

Sumber daya tempat

Sumber daya waktu

Sumber daya dana

Sumber daya peralatan

Sumber daya orang (perawat)

1. Perubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja di kelurahan A

berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang efek bahaya

merokok, alkohol dan narkoba. Dengan skore 57.

2. Resiko terjadinya peningkatan angka kematian pada remaja di kelurahan

A berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang bahaya

kebut-kebutan di jalan raya. Dengan skore 50.

RENPRA

Diagnosa Tujuan Intervensi1. Resiko cedera pada remaja

di kelurahan A b/d

kurangnya pengetahuan

remaja tentang bahaya

kebut-kebutan dijalan raya

Data subjektif: Beberapa remaja

mengatakan bahwa

umumnya mereka

mengisi waktu luang di

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan resiko cedra pada remaja dapat dikurangi dengan kriteria :

1. Remaja dapat memahami bahaya kebut-kebutan di jalan raya

2. Remaja memanfa’atkan waktu luang dengan belajar bersama atau kegiatan yang lebih

1. Melakukan penyuluhan di balai desa kelurahan A dengan tema bahaya kebut-kebutan dan peraturan lalu lintas.

2. Bekerja sama dengan pihak kepolisian tentang demonstrasi tertib berlalulintas

3. Membentuk organisasi karang taruna, dengan kader remaja yang sudah

19

luar rumah, seperti:

kebut-kebutan di jalan

raya.

Data Objektif

50% remaja

menggunakan sebagian

waktu untuk kebut-

kebutan dijalan raya.

Hampir seluruh remaja

mempunyai kendaraan

bermotor 89%

Tidak ditemukannya

wadah perkumpulan

remaja (Karang Taruna)

di kelurahan A

bermanfa’at.3. Remaja mempunyai

wadah perkumpulan (karang taruna) untuk menyalurkan hobi atau sharing.

dilatih untuk menyalurkan hobi atau mengisi waktu luang

20

2. Perubahan pemeliharaan

kesehatan pada remaja di

kelurahan A b/d kurangnya

pengetahuan remaja tentang

efek bahaya merokok,

alkohol dan narkoba

Data Subjektif Beberapa remaja

mengatakan bahwa mereka jarang melakukan olahraga

Data Objektif Kebiasaan remaja;

merokok 70% , minum

beralkohol 15%, narkoba

10% dan prilaku seksual

5% menyimpang.

Tidak adanya kegiatan olahraga dan tidak terdapat sarana olahraga di kelurahan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan remaja dapat memelihara kesehatan remaja dikurangi dengan kriteria :

1. Remaja dapat memahami bahaya merokok alkohol dan narkoba

2. Remaja dapat menerapkan prilaku hidup sehat bebas dari rokok alkohol dan narkoba

3. Remaja memanfa’atkan waktu luang dengan belajar bersama atau kegiatan yang lebih bermanfa’at.

4. Remaja mempunyai wadah perkumpulan (karang taruna) untuk menyalurkan hobi atau sharing.

5. Remaja dapat memelihara kesehatan mereka dengan berolahraga dan mengurangi kebiasaan buruk mereka.

1. Melakukan penyuluhan di balai desa kelurahan A dengan tema bahaya merokok pentingnya berolahraga

2. Membentuk organisasi karang taruna, dengan kader remaja yang sudah dilatih

3. Memotivasi remaja untuk memelihara kesehatan mereka dengan berolahraga dan mengurangi kebiasaan buruk.

4. Bekerja sama dengan lintas sektoral untuk penyediaan saran olahraga bagi remaja kelurahan A

21

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi

masa yang yang menyenangkan, meski bukan berarti tanpa masalah.

Banyak proses yang harus dilalui seseorang dimasa transisi kanak-kanak

menjadi dewasa ini. Tantangan yang dihadapi orangtua dan petugas

kesehatan dalam menangani problematika remaja pun akan semakin

kompleks. Namun ada penyelesaian masalah untuk membentuk manusia-

manusia kreatif dengan karakter yang kuat, salah satunya dengan

melakukan asuhan keperawatan komunitas pada kelompok remaja.

Asuhan keperawatan komunitas bertujuan untuk meningkatkan

kesehatan pada masyarakat khususnya remaja. Remaja dengan jiwa yang

masih labil masih perlu bimbingan melalui penyuluhan agar resiko

peningkatan angka kematian dan perubahan pemeliharaan kesehatan pada

remaja kelurahan A teratasi.

4.2 Saran

Kesehatan merupakan hal yang paling penting dan utama demi

masa depan nantinya agar cita-cita dapat tercapai, diharapkan dengan

22

adanya penyuluhan remaja menjadi manusia yang kreatif dan berrkarakter

yang kuat dan remaja dapat meningkatkan pemeliharaan kesehatan.

Makalah ini bisa digunakan sebagai tambahan bahan untuk

menambah wawasan mengenai asuhan keperawatan komunitas khususnya

remaja diharapkan para pembaca dapat menyempurnakan makalah ini

lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Allender,JudithAnn. Communityhealthnursing:promotingandprotectingthepublic’shealth/JudithA.Allender,Cherie

Rector,KristineD.Warner.—7thed.

Anderson, Elizabeth T, dkk. 2007. Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori Dan

Praktik. Edisi III. Jakarta: EGC.

Efendi, Ferry., Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori Dan

Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

CommunityHealthNursing:PromotingandProtectingthePublic'sHealth... h tt p :// s e arc h .b a r n e s a n d n o b l e . c o m / C o mm u n i t y - H e a l t h - N u r s i n g / J u d i t h - A - ...

Tim Pengajar Keperawatan Komunitas Program Studi Keperawatan Persahabatan

Poltekkes DepKes Jakarta III. 2008. Keperawatan Komunitas; Upaya

memandirikan Masyarakat Untuk hidup sehat. Jakarta: Trans info Media.

23