makalah komplementer fix

13
PENGARUH BEKAM TERHADAP PENINGKATAN SEL MAKROFAG SEBAGAI SISTEM KEKEBALAN TUBUH Makalah Oleh Kelompok 10

Upload: nikmatul-khoiriyah

Post on 11-Dec-2015

52 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

hgftfyguhi

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Komplementer Fix

PENGARUH BEKAM TERHADAP PENINGKATAN SEL MAKROFAG

SEBAGAI SISTEM KEKEBALAN TUBUH

Makalah

Oleh Kelompok 10

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS JEMBER

2015

Page 2: Makalah Komplementer Fix

PENGARUH BEKAM TERHADAP PENINGKATAN SEL MAKROFAG

SEBAGAI SISTEM KEKEBALAN TUBUH

Makalah

disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Komplementer dengan dosen Pengampu: Ns. Mulia Hakam M.kep Sp Kmb

Oleh:Amadea Yollanda NIM 122310101009Lina Nur Khumairoh NIM 122310101029Nilla Sahuleka NIM 122310101070

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS JEMBER

2015

Page 3: Makalah Komplementer Fix

PENGARUH BEKAM TERHADAP PENINGKATAN SEL MAKROFAG

SEBAGAI SISTEM KEKEBALAN TUBUH

A. PENDAHULUAN

Sel makrofag merupakan bagian dari sistem kekebalan seluler yang

lazim kita kenal. Makrofag menghasilkan sitokin dalam jumlah yang

berlebih sehingga makrofag merupakan sel efektor penting dalam bentuk

tertentu dari kekebalan yang diperantai oleh sel. Pada sistem kekebalan,

leukosit bergerak sebagai organisme selular bebas dan merupakan lengan

kedua sistem kekebalan bawaan. Leukosit bawaan termasuk fagosit

makrofag, neutrofil, dan sel dendritik, sel mast, eosinofil, basofil dan sel

pembunuh alami. Sel tersebut mengidentifikasikan dan membunuh

patogen dengan menyerang patogen yang lebih besar melalui kontak atau

dengan menelan dan lalu membunuh mikroorganisme. Sel bawaan juga

merupakan mediator penting pada kativasi sistem kekebalan adaptif. Sel

makrofag merupakan bagian dari sistem kekebalan seluler yang lazim kita

kenal.

Bekam merupakan metode pengobatan dengan cara mengeluarkan

darah rusak akibat oksidan atau radikal bebas dari dalam tubuh melalui

permukaan kulit (Sutomo, 2006). Pada pelaksanaan terapi bekam yang

dilakukan secara teratur terbukti dapat memberikan efek sebagai

antioksidan yaitu menurunkan radikal bebas (Umar, 2008). Pembuangan

darah (blood letting) seperti dalam cara kerja bekam ini terbukti dapat

menjaga dan sekaligus meningkatkan sistem kekebalan tubuh (Kasmui,

2008).

B. TUJUAN

1. Menganalisa pengaruh bekam terhadap peningkatan sel makrofag

sebagai sistem kekebalan tubuh

2. Pengaplikasian di bidang terapi ilmu keperawatan

3. Meningkatkan keterampilan perawat dalam melakukan terapi

bekam

Page 4: Makalah Komplementer Fix

C. ISI JURNAL

Makrofag terbentuk dari sebuah jenis sel leukosit yang disebut

monosit. Ketika infeksi terjadi, monosit meninggalkan aliran darah dan

bergerak kedalam jaringan. Pada sistem kekebalan, leukosit bergerak

sebagai organisme selular bebas dan merupakan lengan kedua sistem

kekebalan bawaan. Sel bawaan juga merupakan mediator penting pada

aktivasi sistem kekebalan adaptif. Sel makrofag merupakan bagian dari

sistem kekebalan seluler. Makrofag menghasilkan sitokin dalam jumlah

yang berlebihan sehingga makrofag merupakan sel efektor penting dalam

bentuk tertentu dari kekebalan yang diperantai oleh sel.

Di bawah kulit, otot, maupun fascia terdapat suatu titik yang

disebut titik meridian yang mempunyai sifat istimewa. Kelainan yang

terjadi pada satu titik dapat menular dan mempengaruhi titik lainnya.

Pengobatan pada satu titik juga bisa mengobati titik yang lain. Jika darah

mempunyai jaringan sirkulasi darah, dan saraf mempunyai jaringan saraf,

maka energi juga mempunyai jaringannya sendiri yaitu meridian. Sel

darah putih yang berhubungan dalam kekebalan tidak khusus adalah

monosit (makrofag), neutrofil, eosinofil, basofil, dan sel pembunuh alami.

Neutrofil dan makrofag adalah fagosit yang berkeliling di tubuh untuk

mengejar dan menyerang patogen. Neutrofil dapat ditemukan di sistem

kardiovaskular dan merupakan tipe fagosit yang paling berlebih. Selama

fase akut radang, terutama sebagai akibat dari infeksi bakteri, neutrofil

bermigrasi ke tempat radang pada proses yang disebut chemotaksis, dan

biasanya sel pertama yang tiba pada saat infeksi. Makrofag adalah sel

serba guna yang terletak pada jaringan dan memproduksi susunan luas

bahan kimia termasuk enzim, protein komplemen, dan faktor pengaturan

seperti interleukin-1. Makrofag juga beraksi sebagai pemakan,

membersihkan tubuh dari sel mati dan debris lainnya, dan sebagai sel

penghadir antigen yang mengaktivasi sistem kekebalan adaptif.

Page 5: Makalah Komplementer Fix

Pada sistem kekebalan, leukosit bergerak sebagai organisme selular

bebas dan merupakan lengan kedua sistem kekebalan bawaan. Leukosit

bawaan termasuk fagosit makrofag, neutrofil, dan sel dendritik, sel mast,

eosinofil, basofil dan sel pembunuh alami. Sel tersebut

mengidentifikasikan dan membunuh patogen dengan menyerang patogen

yang lebih besar melalui kontak atau dengan menelan dan lalu membunuh

mikroorganisme. Sel bawaan juga merupakan mediator penting pada

kativasi sistem kekebalan adaptif. Mekanisme dari kerusakan jaringan

sama dengan mekanisme yang digunakan oleh sel T untuk mengeliminasi

sel yang berkaitan dengan mikroba. Sel fagosit mononuklear atau

makrofag berperan sebagai efektor utama sedangkan limfosit T sebagai

pendukung proteksi atau kekebalan. Makrofag bertugas memfagosit dan

akhirnya membunuh mikroba yang diikat oleh antibodi dan atau

komplemen, oleh karena itu makrofag merupakan unsur efektor yang

penting pada imunitas humoral dan seluler.

Bekam adalah suatu teknik pengobatan yang menstimulasi titik

meridian tertentu dengan cara memberi tekanan negatif (cupping)

beberapa menit, melukai dengan jarum steril dan dilanjutkan dengan

pemberian tekanan negatif lagi sehingga ada darah yang keluar dari bekas

tusukan jarum terebut. Bekam dilakukan umumnya didaerah punggung,

leher, tengkuk, dan kaki. Bekam kering menurut Nashr (2005) merupakan

upaya menghisap permukaan kulit dan memijat tempat sekitarnya tanpa

mengeluarkan darah kotor dengan tujuan pemindahan zat dalam tubuh dari

satu tempat ke tempat lain. Pada teknik bekam ini darah akan keluar

melalui urat-urat kecil yang menimbulkan bekas seperti memar sementara.

Fatahillah (2006) Bekam dapat memperbaiki mikrosirkulasi dan fungsi sel

dengan cepat. Bekam dapat meningkatkan kemampuan regenerasi eritrosit.

Terapi Bekam yang dilakukan secara teratur dapat menstimulasi kerja

kekebalan seluler sehingga daya tahan tubuh meningkat baik sebagai

pencegahan maupun perlawanan terhadap penyakit. Pada pembekaman,

Page 6: Makalah Komplementer Fix

dimana terjadi bendungan lokal, stimulasi titik meridian, hipoksia dan

radang, dapat memperbaiki mikrosirkulasi dan fungsi sel dengan cepat.

D. ANALISIS JURNAL (PICO)

1) Patient and Clinical Problem

Penelitian ini dilakukan pada 20 orang di kabupaten Jember yang baru

pertama kali melakukan bekam

2) Intervention

Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental dengan

menggunakan rancangan non random pre test-post test without control

group design yang dilakukan terhadap manusia sebagai subjek

penelitian. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah

kuota sampling. Penelitian pada jurnal ini dilakukan pengumpulan data

dengan menggunakan pemeriksaan laboratorium terhadap darah vena

mediana cubiti 15 menit sebelum pembekaman dan 15 hari setelah

pembekaman.

3) Comparator

Penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan menyatakan bahwa

adanya pengaruh bekam terhadap peningkatan sistem kekebalan tubuh:

Sel T CD8+. Jadi pembuangan darah (blood letting) seperti dalam cara

kerja bekam ini terbukti dapat menjaga dan sekaligus meningkatkan

sistem kekabalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh dalam sirkulasi darah

adalah tanggung jawab sistem seluler dalam hal ini sel T CD 8+.

Limfosit T adalah sel di dalam salah satu grup sel leukosit yang

diketahui sebagai limfosit dan memainkan peran utama pada kekebalan

selluar. Limfosit T mampu membedakan jenis patogen dengan

kemampuan berevolusi sepanjang waktu demi peningkatan sistem

kekebalan setiap kali tubuh terpapar patogen. Hal ini dimungkinkan

karena sejumlah limfosit T teraktivasi menjadi limfosit T memori

dengan kemampuan berkembangbiak cepat untuk melawan infeksi

Page 7: Makalah Komplementer Fix

yang dapat terulang. Sel T CD8+ merupakan populasi sel T yang

mempunyai fungsi pertahanan terhadap patogen intraseluler.

Sedangkan penelitian ini ingin meneliti tentang adanya pengaruh

bekam terhadap peningkatan sel makrofag sebagai sistem kekebalan

tubuh. Sel makrofag merupakan bagian dari sistem kekebalan seluler

yang lazim kita kenal. Makrofag menghasilkan sitokin dalam jumlah

yang berlebih sehingga makrofag merupakan sel efektor penting dalam

bentuk tertentu dari kekebalan yang diperantai oleh sel.

4) Outcome

Hasil dari penelitian ini adalah adanya pengaruh bekam terhadap

peningkatan sel makrofag sebagai sistem kekebalan tubuh yang

ditunjukan dengan nilai makrofag di awal perlakuan pada subjek

penelitian sejumlah 20 orang memiliki mean 18,3775, SD 3,32348,

nilai terendah 12,14, nilai tertinggi 23,54. Sedangkan nilai makrofag

di akhir perlakuan memiliki mean 65,2630, SD 6,42253, nilai terendah

56,58, nilai tertinggi 71,64. Hasil paired-sample t-test didapat p value

sebesar 0,000 maka karena p < 0,05 dapat disimpulkan bahwa

pengaruh bekam terhadap peningkatan sel makrofag sebagai system

kekebalan tubuh adalah bermakna.

E. KESIMPULAN

Bekam adalah suatu teknik pengobatan yang menstimulasi titik meridian

tertentu dengan cara memberi tekanan negatif (cupping) beberapa menit,

melukai dengan jarum steril dan dilanjutkan dengan pemberian tekanan

negatif lagi sehingga ada darah yang keluar dari bekas tusukan jarum

terebut. Bekam dilakukan umumnya didaerah punggung, leher, tengkuk

dan kaki. Bekam dapat memperbaiki mikrosirkulasi dan fungsi sel dengan

cepat. Sebagaimana

diketahui bekam dapat meningkatkan kemampuan regenerasi eritrosit

(Majid, 2099). Terapi

Page 8: Makalah Komplementer Fix

Bekam yang dilakukan secara teratur diduga kuat dapat menstimulasi kerja

kekebalan seluler sehingga daya tahan tubuh meningkat baik sebagai

pencegahan maupun perlawanan terhadap penyakit (Widada, 2010). Pada

pembekaman, dimana terjadi bendungan lokal, stimulasi titik meridian,

hipoksia dan radang, dapat memperbaiki mikrosirkulasi dan fungsi sel

dengan cepat. Lima belas hari setelah pembekaman terbukti terjadi

peningkatan elastisitas dinding sel darah merah (Widada, 2010),

menstimulasi kerja system kekebalan tubuh : sel pembunuh alami (Natural

Killer cells) (Widada, 2010), sehingga daya tahan tubuh meningkat baik

sebagai pencegahan maupun perlawanan terhadap penyakit.

Page 9: Makalah Komplementer Fix

DAFTAR PUSTAKA

Fatahillah, A. (2006). Keampuhan Bekam: Pencegahan dan Penyembuhan

Penyakit ala Rasulullah. Jakarta: Qultum Media

Majid, Busyroni. (2009). Mujarab Teknik Penyembuhan Penyakit Dengan Bekam.

Nashr, MM,(2005), Bekam, Cara Pengobatan Menurut Nabi, cetakan I, Jakarta :

Pustaka Imam As Syafi’i.

Yogyakarta : Mutiara Media Widada, Wahyudi.2011. Pengaruh Bekam Terhadap Peningkatan Sel Makrofag Sebagai Sistem Kekebalan Tubuh . Ponorogo : FORIKES. Di akses pada tanggal 5 september 2015 melalui file:///C:/Users/HACK/Downloads/volume2-nomor3%20(1).pdf