makalah kewarganegaraan masalah sosial di indonesia

10
PERMASALAHAN SOSIAL DI INDONESIA MAKALAH Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kewarganegaraan Pada Semester Gasal Tahun 2014/2015 yang diampu Oleh Hairus, SH Oleh : Kelas 3A – D4 Dian Ayu Widianti 1241170025 Dinda Ayu Permatasari 1241170036 Riska Nur Wakidah 1241170014

Upload: dindapermatasari

Post on 12-Jan-2016

79 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Makalah Kewarganegaraan tentang permasalahan sosial di Indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH KEWARGANEGARAAN MASALAH SOSIAL DI INDONESIA

PERMASALAHAN SOSIAL DI INDONESIA

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kewarganegaraan

Pada Semester Gasal Tahun 2014/2015 yang diampu Oleh Hairus, SH

Oleh :

Kelas 3A – D4

Dian Ayu Widianti 1241170025

Dinda Ayu Permatasari 1241170036

Riska Nur Wakidah 1241170014

PROGRAM STUDI D-IV TEKNIK ELEKTRONIKA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI MALANG

2015

Page 2: MAKALAH KEWARGANEGARAAN MASALAH SOSIAL DI INDONESIA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta

karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini dengan tepat

waktu untuk menyelesaikannya yaitu Makalah Kewarganegaraan yang berjudul

“Permasalahan Sosial Di Indonesia”

Makalah ini berisikan informasi tentang Pengertian Masalah Sosial atau yang lebih

khususnya membahas anak-anak atau remaja yang moralnya menjadi rendah, faktor-faktor

yang mempengaruhinya, serta identifikasi dan contohnya.

Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang

Masalah-masalah Sosial yang Terjadi pada Anak Remaja.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik

dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi

kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan

serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa

meridhai segala usaha kita. Amin.

Malang, 18 Desember 2014

Penulis

Page 3: MAKALAH KEWARGANEGARAAN MASALAH SOSIAL DI INDONESIA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah sosial merupakan permasalahan yang terjadi di masyarakat. Masalah sosial

merupakan suatu keadaan di masyarakat yang tidak normal atau tidak semestinya. Masalah

sosial dapat terjadi pada masyarakat di pedesaan maupun di perkotaan. Keadaan masyarakat

di pedesaan dan di perkotaan tentu berbeda. Pada umumnya masyarakat pedesaan masih

memegang erat nilai-nilai kerukunan, kebersamaan dan kepedulian. Sehingga tidak heran

sering kita jumpai adanya kerja bakti, saling memberi dan menolong. Sedangkan masyarakat

di kota hidup dalam suasana egois, individu (sendiri-sendiri), kurang akrab serta kurang

rukun. Kehidupan semacam ini sebenarnya merupakan salah satu masalah sosial di wilayah

tersebut.

Sejak manusia mulai hidup bermasyarakat, maka sejak saat itu sebuah gejala yang

disebut masalah sosial berkutat didalamnya. Sebagaimana diketahui, dalam realitas sosial

memang tidak pernah dijumpai suatu kondisi masyarakat yang ideal. Dalam pengertian tidak

pernah dijumpai kondisi yang menggambarkan bahwa seluruh kebutuhan setiap warga

masyarakat terpenuhi, seluruh prilaku kehidupan sosial sesuai harapan atau seluruh warga

masyarakat dan komponen sistem sosial mampu menyesuaikan dengan tuntutan perubahan

yang terjadi. Dengan kata lain das sein selalu tidak sesuai das sollen.

Masalah sosial menemui pengertiaannya sebagai sebuah kondisi yang tidak

diharapkan dan dianggap dapat merugikan kehidupan sosial serta bertentangan dengan

standar sosial yang telah disepakati. Keberadaan masalah sosial ditengah kehidupan

masyarakat dapat diketahui secara cermat melalui beberapa proses dan tahapan analitis, yang

salah satunya berupa tahapan diagnosis. Dalam mendiagnosis masalah sosial diperlukan

sebuah pendekatan sebagai perangkat untuk membaca aspek masalah secara konseptual.

Eitzen membedakan adanya dua pendekatan yaitu person blame approach dan system blame

approach (hlm. 153). Person blame approach merupakan suatu pendekatan untuk memahami

masalah sosial pada level individu.

Upaya pemecahan sosial sebagai muara penanganan sosial juga dapat berupa suatu

tindakan bersama oleh masyarakat untuk mewujudkan suatu perubahan yang sesuai yang

diharapkan. Dalam teorinya Kotler mengatakan, bahwa manusia dapat memperbaiki kondisi

kehidupan sosialnya dengan jalan mengorganisir tindakan kolektif. Tindakan kolektif dapat

Page 4: MAKALAH KEWARGANEGARAAN MASALAH SOSIAL DI INDONESIA

dilakukan oleh masyarakat untuk melakukan perubahan menuju kondisi yang lebih sejahtera.

Kebermaknaan suatu studi termasuk studi masalah sosial disamping ditentukan oleh wawasan

teoritik dalam menjelaskan gejala dan alur penalaran dari berbagai proposisi yang dihasilkan,

juga sangat ditentukan oleh bagaimana studi itu dapat memberikan manfaat bagi kehidupan.

Setidaknya seperti itulah muatan optimisme yang di kehendaki penulis makalah ini.

Saat ini di negara kita masih banyak kita jumpai permasalahan sosial, antara lain

adalah kebodohan, penggangguran, kemiskinan, kejahatan, pertikaian, kenakalan remaja dan

masih banyak lagi. Hal-hal inilah yang harus diurai oleh pemerintah saat ini.

1.2 Rumusan Masalah

1) Mengapa banyak terjadi masalah sosial?

2) Sebutkan faktor yang mempengaruhi masalah sosial ?

3) Sebutkan dan jelaskan masalah sosial apa saja yang terjadi di Indonesia?

4) Mengapa masalah sosial tersebut terjadi?

5) Bagaimana dampak yang terjadi dari permasalahan sosial tersebut?

6) Bagaimana solusi untuk mengatasi masalah sosial di Indonesia?

1.3 Tujuan

1) Mengetahui penyebab terjadi banyak masalah sosial

2) Mengetahui factor yang mempengaruhi masalah sosisal

3) Mengetahui masalah sosial apa saja yang terjadi di Indonesia

4) Mengetahui penyebab masalah sosial

5) Mengetahui dampak yang terjadi dari permasalahan sosial di Indonesia

6) Mengetahui solusi untuk mengatasi masalah sosial di Indonesia

Page 5: MAKALAH KEWARGANEGARAAN MASALAH SOSIAL DI INDONESIA

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Penyebab Terjadi Banyak Masalah Sosial

2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Masalah Sosial

2.3 Masalah Sosial Apa Saja Yang Terjadi Di Indonesia

2.3.1 Masalah Pendidikan

Bagi orang-orang yang berkompeten terhadap bidang pendidikan akan menyadari

bahwa dunia pendidikan kita sampai saat ini masih mengalami “sakit”.

Dunia pendidikan yang “sakit” ini disebabkan karena pendidikan yang seharusnya

membuat manusia menjadi manusia, tetapi dalam kenyataannya seringkali tidak begitu.

Seringkali pendidikan tidak memanusiakan manusia. Kepribadian manusia cenderung

direduksi oleh sistem pendidikan yang ada.

Masalah pertama adalah bahwa pendidikan, khususnya di Indonesia, menghasilkan

“manusia robot”. Kami katakan demikian karena pendidikan yang diberikan ternyata

berat sebelah, dengan kata lain tidak seimbang. Pendidikanternyata mengorbankan

keutuhan, kurang seimbang antara belajar yang berpikir (kognitif) dan perilaku belajar

yang merasa (afektif). Jadi unsur integrasi cenderung semakin hilang, yang terjadi adalah

disintegrasi. Padahal belajar tidak hanya berfikir. Sebab ketika orang sedang belajar,

maka orang yang sedang belajar tersebut melakukan berbagai macam kegiatan, seperti

mengamati, membandingkan, meragukan, menyukai, semangat dan sebagainya. Hal yang

sering disinyalir ialahpendidikan seringkali dipraktekkan sebagai sederetan instruksi dari

guru kepada murid. Apalagi dengan istilah yang sekarang sering digembar-gemborkan

sebagai “pendidikan yang menciptakan manusia siap pakai. Dan “siap pakai” di sini

berarti menghasilkan tenaga-tenaga yang dibutuhkan dalam pengembangan dan

persaingan bidang industri dan teknologi. Memperhatikan secara kritis hal tersebut, akan

nampak bahwa dalam hal ini manusia dipandang sama seperti bahan atau komponen

pendukung industri. Itu berarti, lembaga pendidikan diharapkan mampu menjadi

lembaga produksi sebagai penghasil bahan atau komponen dengan kualitas tertentu yang

dituntut pasar. Kenyataan ini nampaknya justru disambut dengan antusias oleh banyak

lembaga pendidikan.

Masalah kedua adalah sistem pendidikan yang top-down (dari atas ke bawah) atau

kalau menggunakan istilah Paulo Freire (seorang tokoh pendidik dari Amerika Latin)

adalah pendidikan gaya bank. Sistem pendidikan ini sangat tidak membebaskan karena

Page 6: MAKALAH KEWARGANEGARAAN MASALAH SOSIAL DI INDONESIA

para peserta didik (murid) dianggap manusia-manusia yang tidak tahu apa-apa. Guru

sebagai pemberi mengarahkan kepada murid-murid untuk menghafal secara mekanis apa

isi pelajaran yang diceritakan. Guru sebagai pengisi dan murid sebagai yang diisi. Otak

murid dipandang sebagai safe deposit box, dimana pengetahuan dari guru ditransfer

kedalam otak murid dan bila sewaktu-waktu diperlukan, pengetahuan tersebut tinggal

diambil saja. Murid hanya menampung apa saja yang disampaikan guru.

Jadi hubungannya adalah guru sebagai subyek dan murid sebagai obyek.

Model pendidikan ini tidak membebaskan karena sangat menindas para murid. Freire

mengatakan bahwa dalam pendidikan gaya bank pengetahuan merupakan sebuah

anugerah yang dihibahkan oleh mereka yang menganggap dirinya berpengetahuan

kepada mereka yang dianggap tidak mempunyai pengetahuan apa-apa.

Yang ketiga, dari model pendidikan yang demikian maka manusia yang

dihasilkan pendidikan ini hanya siap untuk memenuhi kebutuhan zaman dan bukannya

bersikap kritis terhadap zamannya. Manusia sebagai objek (yang adalah wujud dari

dehumanisasi) merupakan fenomena yang justru bertolak belakang dengan visi

humanisasi, menyebabkan manusia tercerabut dari akar-akar budayanya (seperti di dunia

Timur/Asia). Bukankah kita telah sama-sama melihat bagaimana kaum muda zaman ini

begitu gandrung dengan hal-hal yang berbau Barat? Oleh karena itu

strategi pendidikan di Indonesia harus terlebur dalam “strategi kebudayaan Asia”, sebab

Asia kini telah berkembang sebagai salah satu kawasan penentu yang strategis dalam

bidang ekonomi, sosial, budaya bahkan politik internasional. Bukan bermaksud anti-

Barat kalau hal ini penulis kemukakan. Melainkan justru hendak mengajak kita semua

untuk melihat kenyataan ini sebagai sebuah tantangan bagi dunia pendidikan kita.

Mampukah kita menjadikan lembagapendidikan sebagai sarana interaksi kultural untuk

membentuk manusia yang sadar akan tradisi dan kebudayaan serta keberadaan

masyarakatnya sekaligus juga mampu menerima dan menghargai keberadaan tradisi,

budaya dan situasi masyarakat lain? Dalam hal ini, makna pendidikan menurut Ki Hajar

Dewantara menjadi sangat relevan untuk direnungkan.

Seperti yang telah kita ketahui, kualitas pendidikan di Indonesia semakin

memburuk. Hal ini terbukti dari kualitas guru, sarana belajar, dan murid-muridnya. Guru-

guru tentunya punya harapan terpendam yang tidak dapat mereka sampaikan kepada

siswanya. Memang, guru-guru saat ini kurang kompeten. Banyak orang yang menjadi

guru karena tidak diterima di jurusan lain atau kekurangan dana. Kecuali guru-guru lama

yang sudah lama mendedikasikan dirinya menjadi guru. Selain berpengalaman mengajar

murid, mereka memiliki pengalaman yang dalam mengenai pelajaran yang mereka

ajarkan. Belum lagi masalah gaji guru. Jika fenomena ini dibiarkan berlanjut, tidak lama

Page 7: MAKALAH KEWARGANEGARAAN MASALAH SOSIAL DI INDONESIA

lagi pendidikan di Indonesia akan hancur mengingat banyak guru-guru berpengalaman

yang pensiun.

Sarana pembelajaran juga turut menjadi faktor semakin terpuruknya pendidikan di

Indonesia, terutama bagi penduduk di daerah terbelakang. Namun, bagi penduduk di

daerah terbelakang tersebut, yang terpenting adalah ilmu terapan yang benar-benar

dipakai buat hidup dan kerja. Ada banyak masalah yang menyebabkan mereka tidak

belajar secara normal seperti kebanyakan siswa pada umumnya, antara lain guru dan

sekolah.

“Pendidikan ini menjadi tanggung jawab pemerintah sepenuhnya,” kata Presiden

Susilo Bambang Yudhoyono usai rapat kabinet terbatas di Gedung Depdiknas, Jl Jenderal

Sudirman, Jakarta, Senin (12/3/2007).

2.4 Penyebab Setiap Masalah Sosial

2.5 Dampak Yang Terjadi Dari Permasalahan Sosial Di Indonesia

2.6 Solusi Untuk Mengatasi Masalah Sosial Di Indonesia