makalah kerukunan antar umat beragama

5
Kelompok 7 PENGERTIAN "Rukun" dari Bahasa Arab "ruknun" artinya asas-asas atau dasar, seperti rukun Islam. Rukun dalam arti adjektiva adalah baik atau damai. Kerukunan hidup umat beragama artinya hidup dalam suasana damai, tidak bertengkar, walaupun berbeda agama. Kerukunan umat beragama adalah program pemerintah meliputi semua agama, semua warga negara RI. Pada tahun 1967 diadakan musyawarah antar umat beragama, Presiden Soeharto dalam musyawarah tersebut menyatakan antara lain: "Pemerintah tidak akan menghalangi penyebaran suatu agama, dengan syarat penyebaran tersebut ditujukan bagi mereka yang belum beragama di Indonesia. Kepada semua pemuka agama dan masyarakat agar melakukan jiwa toleransi terhadap sesama umat beragama". Pada tahun 1972 dilaksanakan dialog antar umat beragama. Dialog tersebut adalah suatu forum percakapan antar tokoh-tokoh agama, pemuka masyarakat dan pemerintah. Tujuannya adalah untuk mewujudkan kesadaran bersama dan menjalin hubungan pribadi yang akrab dalam menghadapi masalah masyarakat. TUJUAN Kerukunan umat beragama bertujuan untuk memotivasi dan mendinamisasikan semua umat beragama agar dapat ikut serta dalam pembangunan bangsa. LANDASAN HUKUM 1. Landasan Idiil, yaitu Pancasila (sila pertama yakni Ketuhanan Yang Maha Esa). Irsal Shabirin 7411040038 Syarifa Akmilis Sya’ban 7411040053

Upload: irsal-shabirin

Post on 13-Jan-2017

399 views

Category:

Spiritual


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah kerukunan antar umat beragama

Kelompok 7

PENGERTIAN

"Rukun" dari Bahasa Arab "ruknun" artinya asas-asas atau dasar, seperti rukun Islam. Rukun dalam arti

adjektiva adalah baik atau damai. Kerukunan hidup umat beragama artinya hidup dalam suasana damai,

tidak bertengkar, walaupun berbeda agama. Kerukunan umat beragama adalah program pemerintah

meliputi semua agama, semua warga negara RI.

Pada tahun 1967 diadakan musyawarah antar umat beragama, Presiden Soeharto dalam musyawarah

tersebut menyatakan antara lain: "Pemerintah tidak akan menghalangi penyebaran suatu agama,

dengan syarat penyebaran tersebut ditujukan bagi mereka yang belum beragama di Indonesia. Kepada

semua pemuka agama dan masyarakat agar melakukan jiwa toleransi terhadap sesama umat

beragama".

Pada tahun 1972 dilaksanakan dialog antar umat beragama. Dialog tersebut adalah suatu forum

percakapan antar tokoh-tokoh agama, pemuka masyarakat dan pemerintah. Tujuannya adalah untuk

mewujudkan kesadaran bersama dan menjalin hubungan pribadi yang akrab dalam menghadapi

masalah masyarakat.

TUJUAN

Kerukunan umat beragama bertujuan untuk memotivasi dan mendinamisasikan semua umat beragama

agar dapat ikut serta dalam pembangunan bangsa.

LANDASAN HUKUM

1. Landasan Idiil, yaitu Pancasila (sila pertama yakni Ketuhanan Yang Maha Esa).

2. Landasan Konstitusional, yaitu Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 29 ayat 1: "Negara berdasar

atas Ketuhanan Yang Maha Esa". Dan Pasal 29 ayat 2: "Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap

penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan

kepercayaannya itu".

3. Landasan Strategis, yaitu Ketatapan MPR No.IV tahun 1999 tentang Garis-Garis Besar Haluan

Negara. Dalam GBHN dan Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) tahun 2000, dinyatakan

bahwa sasaran pembangunan bidang agama adalah terciptanya suasana kehidupan beragama dan

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang penuh keimanan dan ketaqwaan, penuh

kerukunan yang dinamis antar umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,

Irsal Shabirin 7411040038Syarifa Akmilis Sya’ban 7411040053

Page 2: Makalah kerukunan antar umat beragama

Kelompok 7

secara bersama-sama makin memperkuat landasan spiritual., moral dan etika bagi pembangunan

nasional, yang tercermin dalam suasana kehidupan yang harmonis, serta dalam kukuhnya

persatuan dan kesatuan bangsa selaras dengan penghayatan dan pengamalan Pancasila.

Landasan Operasional

a. UU No. 1/PNPS/l 965 tentang larangan dan pencegahan penodaan dan penghinaan agama

b. Keputusan bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama RI. No.01/Ber/Mdn/1969 tentang

pelaksanaan aparat pemerintahyang menjamin ketertiban dan kelancaran pelaksanaan dan

pengembangan ibadah pemeluk agama oleh pemeluknya.

c. SK. Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri RI. No.01/1979 tentang tata cara pelaksanaan

pensyiaran agama dan bantuan luar negeri kepada lembaga-lembaga keagamaan swasta di

Indonesia.

d. Surat edaran Menteri Agama RI. No.MA/432.1981 tentang penyelenggaraan peringatan hari besar

keagamaan

Pengertian Kerukunan Menurut Islam

Kerukunan dalam Islam diberi istilah "tasamuh " atau toleransi. Sehingga yang di maksud dengan

toleransi ialah kerukunan sosial kemasyarakatan, bukan dalam bidang aqidah Islamiyah (keimanan),

karena aqidah telah digariskan secara jelas dan tegas di dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits. Dalam bidang

aqidah atau keimanan seorang muslim hendaknya meyakini bahwa Islam adalah satu-satunya agama

dan keyakinan yang dianutnya sesuai dengan firman Allah S WT. dalam Surat Al-Kafirun (109) ayat 1-6

sebagai berikut:

Artinya: "Katakanlah, " Hai orang-orang kafir!". Aku tidak menyembah apa yang kamu sembah. Dan

tiada (pula) kamu menyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku bukan penyembah apa yang biasa

kamu sembah Dan kamu bukanlah penyembah Tuhan yang aku sembah. Bagimu agamamu dan

bagiku agamaku".

Sikap sinkritisme dalam agama yang menganggap bahwa semua agama adalah benar tidak sesuai dan

tidak relevan dengan keimanan seseorang muslim dan tidak relevan dengan pemikiran yang logis,

meskipun dalam pergaulan sosial dan kemasyarakatan Islam sangat menekankan prinsip toleransi atau

kerukunan antar umat beragama. Apabila terjadi perbedaan pendapat antara anggota masyarakat

Irsal Shabirin 7411040038Syarifa Akmilis Sya’ban 7411040053

Page 3: Makalah kerukunan antar umat beragama

Kelompok 7

(muslim) tidak perlu menimbulkan perpecahan umat, tetapi hendaklah kembali kepada Al-Qur'an dan

Al-Hadits.

Dalam sejarah kehidupan Rasulullah SAW., kerukunan sosial kemasyarakatan telah ditampakkan pada

masyarakat Madinah. Pada saat itu rasul dan kaum muslim hidup berdampingan dengan masyarakat

Madinah yang berbeda agama (Yahudi danNasrani). Konflik yang terjadi kemudian disebabkan adanya

penghianatan dariorang bukan Islam (Yahudi) yang melakukan persekongkolan untuk menghancurkan

umat Islam orang bukan Islam (Yahudi) yang melakukan persekongkolan untuk menghancurkan umat

Islam.

Kerukunan Intern Umat Islam

Kerukunan intern umat Islam di Indonesia harus berdasarkan atas semangat ukhuwah Islamiyyah

(persaudaraan sesama muslim) yang tinggal di Negara Republik Indonesia, sesuai dengan firman-Nya

dalam Surat Al-Hujurat (49) ayat 10. Kesatuan dan persatuan intern umat Islam diikat oleh kesamaan

aqidah (keimanan), akhlak dan sikap beragamanya didasarkan atas Al-Qur'an dan Al-Hadits.

Adanya perbedaan pendapat di antara umat Islam adalah rahmat asalkan perbedaan pendapat itu tidak

membawa kepada perpecahan dan permusuhan (perang). Adalah suatu yang wajar perbedaan pendapat

disebabkan oleh masalah politik, seperti peristiwa terjadinya golongan Ahlu Sunnah dan golongan Syi'ah

setelah terpilihnya Khalifah Ali bin Abi Thalib, juga munculnya partai-partai Islam yang semuanya

menjadikan Islam sebagai asas politiknya.

Kerukunan Antar Umat Beragama Menurut Islam

Kerukunan umat Islam dengan penganut agama lainnya di Indonesia didasarkan atas falsafah Pancasila

dan UUD1945. Hal-hal yang terlarang adanya toleransi adalah adanya dalam masalah aqidah dan ibadah,

seperti pelaksanaan sosial, puasa dan haji, tidak dibenarkan adanya toleransi, sesuai dengan firman-Nya

dalam Surat Al-Kafirun (109) ayat 6, yang artinya : "Bagi kamu agamamu dan bagiku agamaku".

Irsal Shabirin 7411040038Syarifa Akmilis Sya’ban 7411040053