makalah kelompok 1 (huruf dan tanda baca)

28
HURUF DAN TANDA BACA Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Dosen Pengampu : Dany Ardhian, S.Pd., M.Hum. Kelas : A Nama Anggota : Oman Setyanto 115130100111015 Novya Mayosie Anggita 115130101111019 Yessy Puspitasari 115130101111021 Ireine Wahyu Asyah 115130101111024 Lola Risqi Asdhita 115130107111002 Muh. Husni Rifai 115130107111012 PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Upload: 115130100111015

Post on 26-Dec-2015

75 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Kelompok 1 (Huruf Dan Tanda Baca)

HURUF DAN TANDA BACA

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Dany Ardhian, S.Pd., M.Hum.

Kelas : A

Nama Anggota :

Oman Setyanto 115130100111015

Novya Mayosie Anggita 115130101111019

Yessy Puspitasari 115130101111021

Ireine Wahyu Asyah 115130101111024

Lola Risqi Asdhita 115130107111002

Muh. Husni Rifai 115130107111012

PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2014

Page 2: Makalah Kelompok 1 (Huruf Dan Tanda Baca)

BAB I

PENDAHULUAN

Pengenalan huruf dan tanda baca sudah diberikan sejak memasuki taman kanak –

kanak, sehingga sejak dini manusia telah mengetahui dan mengenal tentang huruf dan tanda

baca. Huruf dan tanda baca berkaitan erat dengan kejelasan pada kalimat, dimana dalam

penulisannya memiliki aturan – aturan yang telah tertulis. Banyak orang mengenal mengenai

huruf dan tanda baca namun dalam praktek penulisannya masih memiliki kesalahan karena

tidak sesuai dengan peraturan penulisan sesui ejaan yang dibenarkan. Kesalahan tersebut

dikarenakan mereka kurang paham tentang kaidah-kaidah dan aturan tata bahasa yang ada di

dalam Bahasa Indonesia. Perlu dilakukan pendalaman mengenai kaidah – kaidah tata bahasa

yang dimuat dalam Ejaan Yang Dibenarkan. Penulisan di Indonesia pada umumnya

berpedoman pada EYD.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, huruf adalah tanda aksara dalam tata tulis yg

merupakan anggota abjad yang melambangkan bunyi bahasa, dan huruf dapat juga diartikan

sebagai lambang dari bunyi. Misalnya bunyi “be” lambangnya atau hurufnya adalah “b”,

bunyi “el” lambangnya adalah “l”, dan seterusnya. Tanda baca adalah simbol yang tidak

berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan

berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta

jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan. Aturan tanda baca berbeda antar bahasa, lokasi,

waktu, dan terus berkembang. Beberapa aspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang

karenanya tergantung pada pilihan penulis.

Page 3: Makalah Kelompok 1 (Huruf Dan Tanda Baca)

BAB II

ISI

2.1 Huruf

2.1.1 Definisi

Huruf adalah tanda aksara dalam tata tulis yg merupakan anggota abjad yang

melambangkan bunyi bahasa, dan huruf dapat juga diartikan sebagai lambang dari bunyi.

Pemakaian huruf pada dasarnya itu berbicara tentang masalah yang mendasar dari suatu

bahasa, yakni : abjad, vokal, kosonan, huruf diftong, huruf capital, huruf tebal dan huruf

miring.

2.1.2 Macam – macam huruf

a. Huruf Abjad

Abjad yang digunakan dalam bahasa Indonesia terdiri dari huruf dalam tabel

berikut: Tabel 1. Daftar Abjad Bahasa Indonesia

Huruf Nama Huruf Nama

Kapital Kecil Kapital Kecil

A a a N n en

B b be O o o

C c ce P p pe

D d de Q q ki

E e e R r er

F f ef S s es

G g ge T t te

H h ha U u u

I i i V v ve

J j je W w we

K k ka X x eks

L l el Y y ye

M m em Z z zet

b. Huruf Vocal

Page 4: Makalah Kelompok 1 (Huruf Dan Tanda Baca)

Huruf vocal juga biasa disebut dengan huruf hidup. Huruf vokal adalah bunyi

ujaran akibat adanya udara yang keluar dari paru-paru tidak terkena hambatan atau

halangan. Jumlah huruf vokal ada 5 yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2. Huruf Vocal dan Contoh Pemakaian

Huruf Vokal Contoh Pemakaian Dalam Kata

Di Awal Di Tengah Di Akhir

a

e*

i

o

u

api

enak

emas

itu

oleh

ulang

padi

petak

kena

simpan

kota

bumi

lusa

sore

tipe

murni

radio

ibu

Tanda aksen (*) digunakan jika ejaan kata menimbulkan keraguan sehinga

mendapatkan pelafalan kata yang benar, misalnya:

- Anak-anak bermain di teras (téras).

- Upacara itu dihadiri pejabat teras Bank Indonesia

- Kami menonton film seri (séri). Pertandingan itu berakhir seri.

- Di mana kécap itu dibuat? Coba kecap dulu makanan itu.

c. Huruf Konsonan

Huruf Konsonan adalah bunyi ujaran akibat adanya udara yang keluar dari

paru - paru mendapatkan hambatan atau halangan. Huruf konsonan juga disebut

sebagai hururf mati. Jumlah huruf konsonan ada 21 buah. Huruf yang melambangkan

konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p,

q, r, s, t, v, w, x, y, dan z. Contoh penggunaan huruf konsonan dapat dilihat pada tabel

di bawah ini : Tabel 3. Huruf Konsonan dan Contoh Penggunaan

Huruf

Konsonan

Contoh Pemakaian dalam

Kata

Huruf

Konsona

Contoh Pemakaian dalam

Kata

Page 5: Makalah Kelompok 1 (Huruf Dan Tanda Baca)

nDi

Awal

Di

Tengah

Di

Akhir

Di

Awal

Di

Tengah

Di

Akhir

b bahasa sebut adab p pasang apa siap

c cakap kaca - q* quran furqan -

d dua ada abad r raib bara putar

f fakir kafir maaf s sampai asli lemas

g guna tiga balig t tali mata rapat

h hari saham rumah v varia lava -

j jalan manja mikraj w wanita bawa -

k kami rakyat sesak x* xenon - -

l lekas alas kesal y yakin payung -

m maka kami diam z zeni lazim juz

n nama anak daun

Keterangan dari tanda aksen (*) adalah bahwa huruf q dan x digunakan khusus untuk

nama dan keperluan ilmu.

d. Huruf Diftong

Huruf diftong disebut juga sebagai huruf vocal rangkap. Pengertian dari huruf

diftong adalah gabungan dua buah huruf vokal yang menghasilkan bunyi rangkap.

Dalam Bahasa Indonesia huruf diftong berbentuk ai, au, dan oi. Tabel 4. Huruf

Diftong dan Contoh Pemakaian

Huruf Diftong Contoh Pemakaian dalam Kata

Di Awal Di Tengah Di Akhir

ai

au

oi

ain

aula

-

syaitan

saudara

boikot

pandai

harimau

amboi

e. Huruf Konsonan Rangkap

Page 6: Makalah Kelompok 1 (Huruf Dan Tanda Baca)

yang dimaksud dengan huruf konsonan rangkap adalah gabungan dua huruf

konsonan. Dalam bahasa Indonesia terdapat 4 buah huruf konsonan rangkap, dimana

masing – masing melambangkan satu bunyi konsonan.

Tabel 5. Huruf Konsonan Rangkap dan Contoh Pemakaian

Gabungan Huruf

Konsonan

Contoh Pemakaian dalam Kata

Di Awal Di Tengah Di Akhir

kh

ng

ny

sy

khusus

ngilu

nyata

syarat

akhir

bangun

hanyut

isyarat

tarikh

senang

-

Arasy

f. Huruf Kapital

Huruf kapital adalah huruf abjad yang ditulis dengan dengan tulisan huruf

besar. Huruf kapital digunakan pada beberapa macam penulisan diantaranya adalah :

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.

Contoh : Dia membaca buku.

Apa maksudnya?

Kita harus bekerja keras.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.

Contoh : Adik bertanya, "Kapan kita pulang?"

Orang itu menasihati anaknya, "Berhati-hatilah, Nak!"

"Kemarin engkau terlambat," katanya.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang

berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk

Tuhan. Contoh : Islam

Allah

Yang Mahakuasa

Tuhan akan menunjukkan jalan kepada hamba-Nya

Page 7: Makalah Kelompok 1 (Huruf Dan Tanda Baca)

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,

keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.

Contoh : Sultan Hasanuddin

Haji Agus Salim

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan yang diikuti

nama orang, nama instansi, atau nama tempat yang digunakan sebagai

pengganti nama orang tertentu.

Contoh : Wakil Presiden Adam Malik

Perdana Menteri Nehru

Profesor Supomo

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan

bahasa.Contoh : bangsa Eskimo

suku Sunda

bahasa Indonesia

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari

raya.Contoh : tahun Hijriah

tarikh Masehi

bulan Agustus

bulan Maulid

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur unsur nama peristiwa

sejarah. Contoh : Perang Candu

Perang Dunia I

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur unsur nama diri geografi.

Contoh : Banyuwangi

Asia Tenggara

Cirebon

Amerika Serikat

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur unsur nama geografi yang

diikuti nama diri geografi.

Contoh : Bukit Barisan

Danau Toba

Dataran Tinggi Dieng

Gunung Semeru

Page 8: Makalah Kelompok 1 (Huruf Dan Tanda Baca)

g. Huruf Miring

Huruf miring adalah huruf abjad yang dalam penggunaannya dicetak miring

karena fungsi tertentu. Penggunaan huruf miring adalah

Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah,

dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.

Contoh : Saya belum pernah membaca buku Negarakertagama karangan

Prapanca.

Majalah Bahasa dan Sastra diterbitkan oleh Pusat Bahasa.

Berita itu muncul dalam surat kabar Suara Merdeka.

Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan

huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata.

Contoh : Huruf pertama kata abad adalah a.

Dia bukan menipu, melainkan ditipu

Buatlah kalimat dengan ungkapan berlepas tangan.

Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan

yang bukan bahasa Indonesia.

Contoh : Nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia mangostana.

Orang tua harus bersikap tut wuri handayani terhadap anak.

Politik devide et impera pernah merajalela di negeri ini

Weltanschauung dipadankan dengan 'pandangan dunia'

h. Huruf Tebal

Huruf tebal dalam cetakan dipakai untuk menuliskan judul buku, bab, bagian

bab, daftar isi, daftar tabel, daftar lambang, daftar pustaka, indeks, dan lampiran.

Huruf tebal tidak dipakai dalam cetakan untuk menegaskan atau mengkhususkan

huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata. Huruf tebal dalam cetakan kamus

dipakai untuk menuliskan lema dan sublema serta untuk menuliskan lambang

bilangan yang menyatakan polisemi.

2.2 Tanda Baca

2.2.1 Definisi

Page 9: Makalah Kelompok 1 (Huruf Dan Tanda Baca)

Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata

dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan

organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu

pembacaan. Aturan tanda baca berbeda antar bahasa, lokasi, waktu, dan terus berkembang.

Beberapa aspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang karenanya tergantung pada

pilihan penulis.

2.2.2 Macam – macam tanda baca

a. Tanda Titik (.)

Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.

Contoh : Ayahku tinggal di Solo.

Biarlah mereka duduk di sana.

Dia menanyakan siapa yang akan datang.

Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar,

atau daftar.

Contoh :III. Departemen Pendidikan Nasional

A. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

B. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang

menunjukkan waktu. Penulisan waktu dapat juga dengan angka dalam sistem

12 dapat dilengkapi dengan keterangan pagi, siang, sore, atau malam

Contoh : pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik atau pukul 1, 35

menit, 20 detik)

Pukul 09.00 pagi

Pukul 10.00 malam

Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, judul tulisan

yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan tempat terbit.

Contoh : Alwi, Hasan, Soenjono Dardjowidjojo, Hans Lapoliwa, dan Anton

Siregar, Merari. 1920. Azab dan Sengsara. Weltevreden: Balai Poestaka.

Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang

menunjukkan jumlah.

Contoh : Desa itu berpenduduk 24.200 orang.

Siswa yang lulus masuk perguruan tinggi negeri 12.000 orang.

Page 10: Makalah Kelompok 1 (Huruf Dan Tanda Baca)

Penduduk Jakarta lebih dari 11.000.000 orang.

b. Tanda Koma

Tanda koma dipakai di antara unsur unsur dalam suatu perincian atau

pembilangan.

Contoh : Saya membeli kertas, pena, dan tinta.

Surat biasa, surat kilat, ataupun surat kilat khusus memerlukan

prangko.

Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat

setara berikutnya yang didahului dengan kata seperti, tetapi, melainkan,

sedangkan, dan kecuali.

Contoh : Saya akan membeli buku-buku puisi, tetapi kau yang memilihnya.

Ini bukan buku saya, melainkan buku ayah saya.

Dia senang membaca cerita pendek, sedangkan adiknya suka

membaca puisi

Semua mahasiswa harus hadir, kecuali yang tinggal di luar kota.

Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika

anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.

Contoh: Kalau ada undangan, saya akan datang.

Karena tidak congkak, dia mempunyai banyak teman.

Agar memiliki wawasan yang luas, kita harus banyak membaca buku.

Catatan: Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk

kalimat jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya.

Misalnya: Saya akan datang kalau ada undangan.

Dia mempunyai banyak teman karena tidak congkak.

Kita harus membaca banyak buku agar memiliki wawasan yang

luas.

Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat

yang terdapat pada awal kalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan

demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun begitu.

Contoh : Anak itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia memperoleh beasiswa

belajar di luar negeri.

Anak itu memang rajin membaca sejak kecil. Jadi, wajar kalau dia

menjadi bintang pelajar

Page 11: Makalah Kelompok 1 (Huruf Dan Tanda Baca)

Meskipun begitu, dia tidak pernah berlaku sombong kepada

siapapun.

Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seru, seperti o, ya, wah, aduh,

dan kasihan, atau kata-kata yang digunakan sebagai sapaan, seperti Bu, Dik,

atau Mas dari kata lain yang terdapat di dalam kalimat.

Contoh : O, begitu?

Wah, bukan main!

Hati hati, ya, jalannya licin.

Mas, kapan pulang?

Mengapa kamu diam, Dik?

Kue ini enak, Bu.

Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain

dalam kalimat.

Contoh : Kata Ibu, "Saya gembira sekali.

"Saya gembira sekali," kata Ibu, "karena lulus ujian."

Tanda koma dipakai di antara : nama dan alamat, bagian bagian alamat, tempat

dan tanggal, serta (nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis

berurutan.

Contoh : Sdr. Abdullah, Jalan Pisang Batu 1, Bogor

Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Salemba

Raya 6, Jakarta

Surabaya, 10 Mei 1960

Tokyo, Jepang.

Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya

dalam daftar pustaka.

Contoh : Gunawan, Ilham. 1984. Kamus Politik Internasional. Jakarta: Restu

Agung.

Halim, Amran (Ed.) 1976. Politik Bahasa Nasional. Jilid 1. Jakarta:

Pusat Bahasa.

Junus, H. Mahmud. 1973. Kamus Arab-Indonesia. Jakarta: Yayasan

Penyelenggara Penerjemah/Penafsir Alquran

Sugono, Dendy. 2009. Mahir Berbahasa Indonesia dengan Benar.

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Page 12: Makalah Kelompok 1 (Huruf Dan Tanda Baca)

Tanda koma dipakai di antara bagian bagian dalam catatan kaki atau catatan

akhir. Contoh : Alisjahbana, S. Takdir, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia.

Jilid 2 (Jakarta: Pustaka Rakyat, 1950), hlm. 25.

Hilman, Hadikusuma, Ensiklopedi Hukum Adat dan Adat

Budaya Indonesia (Bandung: Alumni, 1977), hlm. 12.

Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang

mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau

marga. Contoh : B. Ratulangi, S.E.

Ny. Khadijah, M.A.

Bambang Irawan, S.H.

Siti Aminah, S.E., M.M.

Tanda koma dipakai di muka angka desimal atau di antara rupiah dan sen yang

dinyatakan dengan angka.

Contoh : 12,5 m

27,3 kg

Rp500,50

Rp750,00

c. Tanda Titik Koma (;)

Tanda titik koma dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk

memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk setara

Misalnya:

- Hari sudah malam; anak anak masih membaca buku yang baru

dibeli ayahnya.

- Ayah mengurus tanaman di kebun; Ibu menulis makalah di ruang

kerjanya; Adik membaca di teras depan; saya sendiri asyik

memetik gitar menyanyikan puisi-puisi penyair kesayanganku.

Tanda titik koma digunakan untuk mengakhiri pernyataan perincian dalam

kalimat yang berupa frasa atau kelompok kata. Dalam hubungan itu, sebelum

perincian terakhir tidak perlu digunakan kata dan.

Contoh :

Syarat syarat penerimaan pegawai negeri sipil di lembaga ini:

(1) berkewarganegaraan Indonesia;

(2) berijazah sarjana S1 sekurang-kurangnya;

Page 13: Makalah Kelompok 1 (Huruf Dan Tanda Baca)

(3) berbadan sehat;

(4) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan dua kalimat setara atau lebih

apabila unsur-unsur setiap bagian itu dipisah oleh tanda baca dan kata hubung.

Contoh :

Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaos; pisang, apel, dan

jeruk.

Agenda rapat ini meliputi pemilihan ketua, sekretaris, dan bendahara;

penyusunan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan program kerja;

pendataan anggota, dokumentasi, dan aset organisasi.

d. Tanda Titik Dua (:)

Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti

rangkaian atau pemerian.

Contoh : Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan

lemari.

Hanya ada dua pilihan bagi para pejuang kemerdekaan: hidup atau

mati.

Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan

pemerian.

Contoh :

a. Ketua : Ahmad Wijaya

Sekretaris : Siti Aryani

Bendahara : Aulia Arimbi

b. Tempat : Ruang Sidang Nusantara

Pembawa Acara : Bambang S.

Hari, tanggal : Selasa, 28 Oktober 2008

Waktu : 09.00—10.30

Tanda titik dua dapat dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang

menunjukkan pelaku dalam percakapan.

Contoh :

Ibu : "Bawa kopor ini, Nak!"

Amir : "Baik, Bu."

Page 14: Makalah Kelompok 1 (Huruf Dan Tanda Baca)

Ibu : "Jangan lupa. Letakkan baik baik!"

Tanda titik dua dipakai di antara jilid atau nomor dan halaman, bab dan ayat

dalam kitab suci, judul dan anak judul suatu karangan, serta nama kota dan

penerbit buku acuan dalam karangan.

Contoh :

Horison, XLIII, No. 8/2008: 8

Surah Yasin: 9

Dari Pemburu ke Terapeutik: Antologi Cerpen Nusantara

Pedoman Umum Pembentukan Istilah Edisi Ketiga. Jakarta: Pusat Bahasa

e. Tanda Hubung (-)

Tanda hubung menyambung suku-suku kata yang terpisah oleh pergantian

baris.

Contoh : Di samping cara lama diterapkan juga ca-

ra baru ....

Sebagaimana kata peribahasa, tak ada ga-

ding yang takretak.

Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata yang mengikutinya

atau akhiran dengan bagian kata yang mendahuluinya pada pergantian baris.

Contoh :

Kini ada cara yang baru untuk meng-

ukur panas.

Kukuran baru ini memudahkan kita me-

ngukur kelapa.

Senjata ini merupakan sarana pertahan-

an yang canggih.

Tanda hubung digunakan untuk menyambung unsur-unsur kata ulang. Contoh:

anak-anak, berulang-ulang, dan kemerah-merahan

Tanda hubung digunakan untuk menyambung bagian-bagian tanggal dan huruf

dalam kata yang dieja satu-satu.

Contoh : 8-4-2008

p-a-n-i-t-i-a

Tanda hubung dipakai untuk merangkai :

Page 15: Makalah Kelompok 1 (Huruf Dan Tanda Baca)

a. se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, contoh se-

Indonesia

b. ke- dengan angka, contoh peringkat ke – 2

c. angka dengan -an, contoh tahun 1950-an

d. kata atau imbuhan dengan singkatan berhuruf kapital, contoh hari-H

e. kata ganti yang berbentuk imbuhan, contoh atas rahmat-Mu

f. gabungan kata yang merupakan kesatuan, contoh Bandara Sukarno-Hatta.

Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur

bahasa asing. Contoh di-smash, di-mark-up, dan pen-tackle-an.

f. Tanda Pisah (–)

Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberikan

penjelasan khusus di luar bangun kalimat.

Contoh : Wikipedia Indonesia—saya harapkan—akan menjadi Wikipedia

terbesar.

Tanda pisah menegaskan adanya posisi atau keterangan yang lain sehingga

kalimat menjadi lebih tegas.

Contoh: Rangkaian penemuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan kini juga

pembelahan atom—telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.

Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau tanggal yang berarti sampai

dengan atau di antara dua nama kota yang berarti ke, atau sampai.

Contoh: 1919–1921, Medan–Jakarta, dan 10–13 Desember 1999

g. Tanda Tanya (?)

Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya. Contoh : Kapan dia berangkat?

Saudara tahu, bukan?

Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat

yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.

Contoh : Dia dilahirkan pada tahun 1963 (?).

Uangnya sebanyak 10 juta rupiah (?) hilang.

h.Tanda Seru (!)

Page 16: Makalah Kelompok 1 (Huruf Dan Tanda Baca)

Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa

seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan,

ataupun emosi yang kuat.

Contoh: Alangkah indahnya taman laut ini!

Bersihkan kamar itu sekarang juga!

Sampai hati benar dia meninggalkan istrinya!

Merdeka!

i. Tanda Elipsis (...)

Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus.

Contoh :

Kalau begitu ..., marilah kita laksanakan.

Jika Saudara setuju dengan harga itu ..., pembayarannya akan segera kami

lakukan.

Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau

naskah ada bagian yang dihilangkan.

Contoh :

Sebab-sebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut.

Pengetahuan dan pengalaman kita ... masih sangat terbatas.

j. Tanda Petik (“...”)

Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan

naskah atau bahan tertulis lain.

Contoh:

"Saya belum siap," kata Mira, "tunggu sebentar!"

Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, "Bahasa negara ialah Bahasa Indonesia."

Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam

kalimat. Contoh:

Bacalah "Bola Lampu" dalam buku Dari Suatu Masa, dari Suatu Tempat.

Karangan Andi Hakim Nasoetion yang berjudul "Rapor dan Nilai Prestasi di

SMA" diterbitkan dalam Tempo.

Sajak "Berdiri Aku" terdapat pada halaman 5 buku itu.

Page 17: Makalah Kelompok 1 (Huruf Dan Tanda Baca)

Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang

mempunyai arti khusus.

Contoh:

Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara "coba dan ralat" saja.

Ia bercelana panjang yang di kalangan remaja dikenal dengan nama "cutbrai".

Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.

Contoh: Kata Tono, "Saya juga minta satu."

k. Tanda Petik Tunggal (' ')

Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit petikan yang terdapat di dalam

petikan lain. Contoh :

Tanya dia, "Kaudengar bunyi 'kring kring' tadi?"

"Waktu kubuka pintu depan, kudengar teriak anakku, 'Ibu, Bapak pulang', dan

rasa letihku lenyap seketika," ujar Pak Hamdan.

Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna kata atau ungkapan.

Contoh : terpandai 'paling' pandai

retina 'dinding mata sebelah dalam'

l. Tanda Kurung (( ))

Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan. Contoh: Bagian

Keuangan menyusun anggaran tahunan kantor yang kemudian dibahas dalam

RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) secara berkala.

Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian

integral pokok pembicaraan. Contoh:

Satelit Palapa (pernyataan sumpah yang dikemukakan Gajah Mada)

membentuk sistem satelit domestik di Indonesia.

Pertumbuhan penjualan tahun ini (lihat Tabel 9) menunjukkan adanya

perkembangan baru dalam pasaran dalam negeri.

Page 18: Makalah Kelompok 1 (Huruf Dan Tanda Baca)

Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat

dihilangkan.

Contoh:

Kata cocaine diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kokain(a)

Pembalap itu berasal dari (kota) Medan.

Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan

keterangan.

Contoh: Bauran Pemasaran menyangkut masalah produk, harga, tempat, dan

promosi.

m. Tanda Kurung Siku ([ ])

Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata

sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis

orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu

memang terdapat di dalam naskah asli.

Contoh : Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.

Ia memberikan uang [kepada] anaknya.

Ulang tahun [hari kemerdekaan] Republik Indonesia jatuh pada

hari Selasa.

Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit keterangan dalam kalimat

penjelas yang sudah bertanda kurung.

Contoh : Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di dalam

Bab II [lihat halaman 35–38]) perlu dibentangkan di sini.

n. Tanda Garis Miring (/)

Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan

penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim atau tahun

ajaran.

Misalnya: No. 7/PK/2008

Jalan Kramat III/10

tahun ajaran 2008/2009

Page 19: Makalah Kelompok 1 (Huruf Dan Tanda Baca)

Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap, dan ataupun.

Contoh : dikirimkan lewat darat/laut

'dikirimkan lewat darat atau lewat laut'

harganya Rp1.500,00/lembar

'harganya Rp1.500,00 tiap lembar'

o. Tanda Penyingkat atau Apostrof (')

Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka

tahun.

Contoh :

Dia 'kan sudah kusurati. ('kan = bukan)

Malam 'lah tiba. ('lah = telah)

1 Januari '08 ('08 = 1988)

BAB III

KESIMPULAN

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, huruf adalah tanda aksara dalam tata tulis yg

merupakan anggota abjad yang melambangkan bunyi bahasa, dan huruf dapat juga diartikan

sebagai lambang dari bunyi. Misalnya bunyi “be” lambangnya atau hurufnya adalah “b”,

bunyi “el” lambangnya adalah “l”, dan seterusnya. Pemakaian huruf pada dasarnya itu

berbicara tentang masalah yang mendasar dari suatu bahasa, yakni : abjad, vokal, kosonan,

huruf diftong, huruf capital, huruf tebal dan huruf miring. Abjad terdiri atas 28 buah, vocal 5

buah, konsonan 21 buah, diftong 4 buah, dan huruf rangkap 4 buah. Tanda baca adalah

Page 20: Makalah Kelompok 1 (Huruf Dan Tanda Baca)

simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa pada suatu bahasa,

melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga

intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan. Aturan tanda baca berbeda antar

bahasa, lokasi, waktu, dan terus berkembang. Beberapa aspek tanda baca adalah suatu gaya

spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis. Tanda baca diantaranya adalah titik

(.), koma (,), tanda titik koma (;), tanda titik dua (:), tanda hubung (-), tanda pisah (-,-), tanda

elipsis (...), tanda tanya (?), tanda seru (!), tanda kurung ((...)), tanda kurung siku ([...]), tanda

petik (“...”), tanda petik tunggal (‘...’), tanda garis miring (/), dan tanda apostrof (’).

DAFTAR PUSTAKA