makalah kekerasan dalam rumah tangga

18
MAKALAH ANALISIS TINGKAT KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) DI SURABAYA TAHUN 2014 Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Wawasan Kebangsaan Disusun Oleh: Riyadhul Jinan A. (2413 100 037) Halimatus Sa’diyah (2413 100 071) Choirun Nisaa Firdausy (2413 100 072) Robertus Raditya (2413 100 097) Afin Osi Adista (2413 100 129) INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Upload: robert-andreana-raditya

Post on 10-Dec-2015

29 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Makalah Wawasan Kebangsaan mengenai Kekerasan Dalam Rumah Tangga

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga

MAKALAH

ANALISIS TINGKAT KEKERASAN DALAM

RUMAH TANGGA (KDRT) DI SURABAYA

TAHUN 2014Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Wawasan Kebangsaan

Disusun Oleh:

Riyadhul Jinan A. (2413 100 037)

Halimatus Sa’diyah (2413 100 071)

Choirun Nisaa Firdausy (2413 100 072)

Robertus Raditya (2413 100 097)

Afin Osi Adista (2413 100 129)

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

TAHUN AJARAN 2014 – 2015

Page 2: Makalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga

MAKALAH

ANALISIS TINGKAT KEKERASAN DALAM

RUMAH TANGGA (KDRT) DI SURABAYA

TAHUN 2014Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Wawasan Kebangsaan

Disusun Oleh:

Riyadhul Jinan A. (2413 100 037)

Halimatus Sa’diyah (2413 100 071)

Choirun Nisaa Firdausy (2413 100 072)

Robertus Raditya (2413 100 097)

Afin Osi Adista (2413 100 129)

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

TAHUN AJARAN 2014 – 2015

Page 3: Makalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

berkat dan rahmat – Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah yang

berjudul ”Analisis Tingkat Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di

Surabaya Tahun 2014” kami buat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Wawasan

Kebangsaan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang ikut

berperan dalam proses penyusunan makalah ini:

1. Dosen pengajar Mata Kuliah Wawasan Kebangsaan kelas 61, Insititut

Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

2. Teman – teman angkatan 2013 Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi

Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

Dan pihak – pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.

Besar harapan kami agar makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, sehingga kritik dan

saran yang membangun sangat kami harapkan.

Surabaya, 15 April 2015

Penulis

ii

Page 4: Makalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Rumusan Masalah

1.3. Tujuan

BAB II DASAR TEORI

2.1. Makna Kekerasan Dalam Rumah Tangga

2.2. Penyebab Terjadinya KDRT

BAB III PEMBAHASAN

3.1. Tingkat Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di Surabaya Tahun

2014

3.2. Cara Mencegah dan Mengatasi Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga

(KDRT)

BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan

4.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

iii

Page 5: Makalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap keluarga memimpikan dapat membangun keluarga harmonis, bahagia, dan

saling mencintai. Namun pada kenyataannya banyak keluarga yang merasa tidak nyaman,

tertekan dan sedih karena terjadi kekerasan dalam keluarga, baik kekerasan yang bersifat

fisik, psikologis, seksual, emosional, maupun penelantaran. Kekerasan Dalam Rumah

Tangga (KDRT) kini kian marak dilakukan pasangan suami istri di Indonesia, salah

satunya di Surabaya sebagai salah satu ibukota provinsi yang berada di Indonesia.

Sebagai kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta dengan perekonomian yang baik,

tidak seharusnya budaya kekerasan dalam hubungan apapun dapat tejadi. Sedangkan pada

tahun 2014, Jawa Timur memiliki kasus KDRT terbanyak di Indonesia dan salah satunya

Kota Surabaya. Dari data yang ada dapat ditarik kesimpulan bahwa warga Surabaya

mulai tidak memikirkan Hak Asasi Manusia (HAM) yang dimiliki dan diatur pada

Undang - Undang yang ada di Indonesia.

Tentu saja akan ada beberapa faktor baik internal maupun eksternal yang

menyebabkan para tersangka KDRT melanggar HAM. Adapun Undang-Undang Dasar

Negara RI Tahun 1945, beserta perubahannya, Pasal 28G ayat (1) menyatakan bahwa

“Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan

harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan

dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak

asasi”. Meskipun sudah ada UU yang mengatur tindak kekerasan dalam rumah tangga,

namun nyatanya masih banyak kasus yang terjadi di masyarakat khususnya waga

Surabaya. Oleh karena itu, diperlukan lagi wawasan yang luas tentang tindak kekerasan

tersebut untuk mencegah dan meminimalisir kasus di kemudian hari.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah:

a. Apa yang di maksud dengan KDRT?

b. Bagaiman tingkat kasus KDRT di Surabaya pada Tahun 2014?

c. Bagaimana pencegahan dan penanganan KDRT ?

1

Page 6: Makalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga

1.3 Tujuan

Adapun yang menjadi tujuan dari rumusan masalah diatas adalah:

a. Memahami apa yang dimaksud dengan KDRT.

b. Mengetahui tingkat kasus KDRT di Surabaya pada Tahun 2014.

c. Mengetahui cara mencegah dan menangani kasus KDRT.

2

Page 7: Makalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Makna Kekerasan Dalam Rumah Tangga

Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dapat diartikan sebagai

tindakan kekerasan yang dilakukan oleh seorang pengasuh, orangtua, atau

pasangan. KDRT dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, di antaranya:

Kekerasan fisik, penggunaan kekuatan fisik; kekerasan seksual, setiap aktivitas

seksual yang dipaksakan; kekerasan emosional, tindakan yang mencakup

ancaman, kritik dan menjatuhkan yang terjadi terus menerus; dan mengendalikan

untuk memperoleh uangdan menggunakannya.

Berdasarkan Undang-Undang No 23 tahun 2004 tentang PKDRT pada

pasal 1 butir 1 menyebutkan bahwa Kekerasan Dalam Rumah Tangga adalah

setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat

timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis,

dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan

perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum

dalam lingkup rumah tangga. Demikian juga pada pasal 2 ayat 1 menyebutkan

bahwa lingkup rumah tangga dalam Undang – Undang ini meliputi (a) Suami,

isteri, dan anak (termasuk anak angkat dan anak tiri); (b) Orang - orang yang

mempunyai hubungan keluarga dengan orang sebagaimana dimaksud dalam huruf

a karena hubungan darah, perkawinan, persusuan, pengasuhan, dan perwalian,

yang menetap dalam rumah tangga (mertua, menantu, ipar dan besan); dan/atau

(c) Orang yang bekerja membantu rumah tangga dan menetap dalam rumah

tangga tersebut (Pekerja Rumah Tangga).

2.2 Penyebab Terjadinya KDRT

Zastrow & Browker (1984) menyatakan bahwa ada tiga teori utama yang

mampu menjelaskan terjadinya kekerasan, yaitu teori biologis, teori frustasi -

agresi, dan teori kontrol. Pertama, teori biologis menjelaskan bahwa manusia,

seperti juga hewan, memiliki suatu insting agresif yang sudah dibawa sejak lahir.

Beberapa ahli teori biologis berhipotesis bahwa hormone seks pria menyebabkan

3

Page 8: Makalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga

perilaku yang lebih agresif. Di sisi lain, ahli teori mengatakan bahwa perbedaan

perilaku agresif terutama disebabkan oleh perbedaan sosialisasi terhadap pria dan

wanita.

Kedua, teori frustasi – agresi menyatakan bahwa kekerasan sebagai suatu

cara untuk mengurangi ketegangan yang dihasilkan situasi frustasi. Teori ini

berasal dari suatu pendapat yang masuk akal bahwa sesorang yang frustasi sering

menjadi terlibat dalam tindakan agresif. Orang frustasi sering menyerang sumber

frustasinya atau memindahkan frustasinya ke orang lain. Misalnya, seorang

remaja yang diejek oleh orang lain mungkin membalas dendam, sama halnya

seekor binatang kesayangan yang digoda. Seorang pengangguran yang tidak dapat

mendapatkan pekerjaan mungkin memukul istri dan anak - anaknya.

Ketiga, teori ini menjelaskan bahwa orang - orang yang hubungannya

dengan orang lain tidak memuaskan dan tidak tepat adalah mudah untuk terpaksa

berbuat kekerasan ketika usaha – usahanya untuk berhubungan dengan orang lain

menghadapi situasi frustasi. Teori ini berpegang bahwa orang - orang yang

memiliki hubungan erat dengan orang lain yang sangat berarti cenderung lebih

mampu dengan baik mengontrol dan mengendalikan perilakunya yang impulsif.

4

Page 9: Makalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Tingkat Kasus Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) di Surabaya

Tahun 2014.

Kasus Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) selalu muncul setiap

tahunnya. Tidak hanya di kota besar, namun juga di daerah – daerah kecil di

Indonesia juga marak terjadi kasus KDRT. Salah satu daerah yang memiliki

tingkat kasus KDRT yang tinggi adalah Surabaya, Jawa Timur. Sebagai ibukota

Provinsi Jawa Timur dan kota terbesar kedua di Indonesia, Surabaya dapat

dikatakan sebagai kota dengan tingkat kesejahteraan masyarakat yang tinggi di

Indonesia. Namun ternyata hal tersebut tidak menjamin penduduknya terbebas

dari kasus KDRT.

Berdasarkan data yang dari situs Habibie Center, dikatakan bahwa tingkat

kasus KDRT di Indonesia pada Tahun 2014 meningkat sebesar 7.3% dari tahun

sebelumnya, mejadi 142 kasus. Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap

Perempuan memberikan data yang lebih rinci, bahwa selama tahun 2014, di

Surabaya mulai bulan Januari hingga Desember 2014, dari 246 kasus KDRT, 87%

korbannya adalah perempuan dan anak – anak. Angka tersebut adalah angka yang

paling tinggi di Jawa Timur pada tahun 2014. Lebih rinci lagi disebutkan dalam

situs online harian Tempo bahwa dari Bulan Januari hingga Oktober 2014, 99

terdapat 99 kasus KDRT yang korbannya adalah anak – anak. Hal ini tentu sangat

ironis, mengingat Surabaya merupakan ibukota Provinsi Jawa Timur, yang

selayaknya menjadi contoh yang baik bagi daerah lain terutama di Provinsi Jawa

Timur.

Dari berbagai sumber di situs resmi yang membahas dan menangani kasus

KDRT, dikatakan bahwa penyebab utama dari terjadinya KDRT adalah masalah

ekonomi. Kebanyakan kasus KDRT dilakukan oleh masyarakat menengah

kebawah. Dengan tingkat kesejahteraan yang cenderung rendah, maka masalah

mengenai ekonomi merupakan masalah utama yang kerap kali memicu terjadinya

petengkaran dalam rumah tangga, yang tak sedikit berujung dengan terjadinya

tindak kekerasan. Berbagai upaya telah dilakukan baik oleh pemerintah maupun

5

Page 10: Makalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga

lembaga – lembaga swadaya masyarakat, namun masih belum membuahkan hasil

yang maksimal. Kasus KDRT masih saja terjadi bahkan cenderung meningkat

setiap tahunnya. Tak sedikit pula kasus KDRT yang menyebakan jatuhnya korban

jiwa. Dan setiap tahun, korban selalu didominasi oleh perempuan dan anak –

anak. Hal ini menjadi tugas besar bagi pemerintah dan masyarakat luas untuk

bersama – sama memerangi KDRT, untuk mencegah semakin banyaknya korban

karena kejadian ini, terutama anak – anak. Masih banyak pula kasus yang bbelum

terungkap, karena kebanyakan dari mereka takut untuk melapor kepada pihak

berwajib. Pelaku KDRT selalu mengancam para korbannya agar tidak melapor,

sehingga banyak dari korban KDRT memilih tutup mulut.

3.2. Cara Mencegah dan Mengatasi Kasus Kekerasan dalam Rumah Tangga

(KDRT)

Untuk mengatasi terjadinya kasus KDRT, pemerintah telah melakukan

banyak upaya, yaitu dengan menindak para pelaku KDRT. Banyak pelaku KDRT

yang sedang maupun telah menjalani hukuman sesuai dengan UU yang berlaku

mengenai KDRT. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk emnimbulkan efek

jera kepada para pelaku KDRT sehingga mereka tidak akan melakukan hal

tersebut kembali. Selain melakukan tindakan hukum kepada pelaku KDRT yang

tertangkap, pemerintah bekerja sama dengan masyarakat, terutama lembaga –

lembaga swadaya yang bergerak dalam bidang sosial dan hak asasi manusia telah

melakukan penyuluhan dan sosialisasi mengenai KDRT kepada masyarakat, baik

secara langsung dalam bentuk seminar atau diskusi terbuka, maupun melalui iklan

– iklan dalam surat kabar, televisi, radio, dan media massa yang lain. Komisi

Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) misalnya, mereka menerima

pengaduan mengenai kasus KDRT baik dari korban secara langsung atau orang

terdekat korban. Komnas HAM akan membantu mendampingi korban dan

menyelesaikan kasus tersebut. Mereka menjamin kerahasiaan kasus yang

diadukan. Sehingga bagi masyarakat yang menjadi korban KDRT dapat langsung

menghubungi pihak Komnas HAM maupun lembaga lain yang berkaitan dengan

KDRT.

6

Page 11: Makalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga

Namun langkah – langkah tersebut juga tidak akan berhasil apabila tidak

mendapat dukungan dari masyarakat luas. Meskipun pemerintah telah melakukan

berbagai tindak pencegahan maupun hukuman, masih banyak kasus KDRT yang

belum terungkap. Beberapa hal yang menjadi penyebanya adalah, masih banyak

masyarakat yang belum berani mengadukan kasus mereka kepaada pihak yang

terkait. Untuk mengatasi hal ini, peran keluarga maupun orang terdekat sangat

penting. Mereka sebagai orang terdekat harus tanggap untuk segera melaporkan

kepada pihak terkait apabila mengetahui adanya kasus KDRT disekitar mereka.

Dan untuk korban dari KDRT harus terus didampingi, untuk mengurangi efek

trauma yang timbul karena KDRT. Masyarakat hendaknya memberikan

dukungan, terutama secara psikologis agar tidak memperburuk kondisi psikologis

korban KDRT dan agar tidak membuat mereka merasa tersisih dari masyarakat.

Terutama untuk korban KDRT yang masih dibawah umur, karena trauma

psikologis dapat mempengaruhi perkembangan mereka kedepannya. Bukan tidak

mungkin bila ketika besar nanti mereka akan menjadi pelaku KDRT pula. Itu lah

sebabnya untuk mengatasi dan mencegah terjadinya kasus KDRT diperlukan kerja

sama dari berbagai pihak.

7

Page 12: Makalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari masalah yang kami bahas dalam makalah ini adalah:

a. KDRT merupakan perilaku criminal yang harus terus dibasmi.

b. Surabaya merupakan daerah dengan kasus KDRT tertinggi di Jawa Timur

pada tahun 2014, dengan 87% korbannya adalah perempuan dan anak – anak.

c. Untuk mengatasi dan mencegah terjadinya kasus KDRT perlu kerjasama dari

berbagai pihak.

4.2. Saran

Berikut ini adalah saran yang diberikan penulis berdasarkan masalah yang

dibahas pada makalah ini:

a. Pemerintah Kota Surabaya harus terus melakukan kegiatan pencegahan untuk

mengurangi tingkat terjadinya kasus KDRT di Surabaya dengan

menggerakkan seluruh elemen masyarakat.

b. Perlu adanya kesadaran dari masyarakat agar lebih waspada terhadap

lingkungan sekitarnya dan segera melapor apabila terjadi tindak KDRT di

lingkungan sekitarnya kepada pihak berwajib maupun pihak lain yang terkait.

8

Page 13: Makalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga

DAFTAR PUSTAKA

[1] Sukma Listyanti, Agita.2014.Selama 2014, 76 Anak jadi Korban Kekerasan

Seksual.http://www.tempo.co/read/news/2014/10/30/058618112/Selama-

2014-76-Anak-Jadi-Korban-Kekerasan-Seksual(diakses pada 10 April 2015)

[2] Pratama, Dody.2015.LBH Surabaya: Kasus Kekerasan Terhadap Anak dan

Perempuan Jatim

Merata.http://www.rri.co.id/surabaya/post/berita/132658/hukum__ham/

lbh_surabaya_kasus_kekerasan_terhadap_anak_dan_perempuan_di_jatim_m

erata.html(diakses pada 10 April 2015)

[3] Sukarelawanto, Ema.2015.KDRT & Pelecehan Seksual Anak Dominan, Warga

Diminta Aktif

Melapor.http://surabaya.bisnis.com/read/20150401/4/79443/kdrt-pelecehan-

seksual-anak-dominan-warga-diminta-aktif-melapor (Diakses pada 10 April

2015)

[4] Mustafainah, Aflaina.2014.Kegentingan Kekerasan Seksual: Lemahnya Upaya

Penanganan Negara.Jakarta:Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap

Perempuan

[5] Anonim.2014.Peta Kekerasan di Indonesia(Januari – April 2014) dan

Kekerasan Pemilu Legislatif 2014).Jakarta:The Habibie Center.

9