makalah kehamilan dengan gangguan pernafasan

Upload: muhamad-miftahudin

Post on 04-Jun-2018

276 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

  • 8/13/2019 MAKALAH KEHAMILAN Dengan Gangguan Pernafasan

    1/13

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Kehamilan adalah suatu fenomena fisiologis yang dimulai dengan pembuahan

    dan diakhiri dengan proses persalinan (Mansjoer, 2001). Selama masa kehamilan, ibu

    dan janin adalah unit fungsi yang tak terpisahkan. Selama kehamilan normal, saluran

    cerna dan organ-organ penunjangnya mengalami perubahan, baik secara anatomis

    maupun fungsional, yang dapat mengubah secara bermakna kriteria untuk diagnosis

    dan terapi untuk beberapa penyakit.Jika seorang wanita mengidap penyakit bawaan atau penyakit tertentu yang

    cukup serius, harus waspada dan berhati-hati dalam menghadapi kehamilan. Dengan

    perawatan dan pengobatan yang teratur, umumnya kehamilan dapat berjalan dengan

    lancar. Walaupun demikian, risiko munculnya sesuatu yang tidak diinginkan dapat

    saja terjadi. Beberapa penyakit perlu mendapat perhatian khusus jika diidap oleh

    wanita hamil.

    Perubahan yang terjadi pada tubuh saat hamil, bersalin dan nifas adalah

    perubahan yang hebat dan menakjubkan. Sistem-sistem tubuh berubah dengan

    otomatis menyesuaikan dengan keadaan hamil, bersalin dan nifas.

    Selama mengalami kehamilan, ibu hamil akan mengalami perubahan anatomi

    dan adaptasi fisiologis, baik pada sistem reproduksi, payudara, sistem endokrin,

    sistem kekebalan, sistem pencernaan, sistem perkemihan, sistem muskulokeletal,

    sistem respirasi, sistem persyarafan, dan lain-lain.

    Untuk meningkatkan efektifitas antenatal, seorang bidan harus mengetahui

    tentang perubahan anatomi dan fisiologis yang terjadi pada ibu hamil itu.

    Namun, kami hanya akan membahas proses perubahan anatomi dan adaptasi

    fisiologis sistem pernafasan dan sistem persyarafan ibu hamil.

    B. TUJUAN PENULISAN

    Dari penjelasan diatas dapat dibuat suatu rumusan masalah yaitu sebagai

    berikut:

    1. Untuk mengetahui pengaruh penyakit system pernafasan wanita hamil.

  • 8/13/2019 MAKALAH KEHAMILAN Dengan Gangguan Pernafasan

    2/13

    2

    2. Untuk mengetahui cara penanganan gangguan pernafasan pada ibu hamil.

    C. MANFAAT PENULISAN

    1. Manfaat teoritisSebagai pengembangan bahan masukan atau pengkajian baru dalam ilmu

    keperawatan.

    2. Manfaat praktisa) Bagi institusi

    Diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi mahasiswa akademi

    keperawatan STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto

    b) Bagi mahasiswaDiharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan dengan topik

    kehamilan disertai penyakit pada wanita hamil

  • 8/13/2019 MAKALAH KEHAMILAN Dengan Gangguan Pernafasan

    3/13

    3

    BAB II

    TINJAUAN TEORI

    A. Proses Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologis Sistem Pernafasan IbuHamil

    Perubahan sistem respirasi pada masa kehamilan diperlukan untuk

    pertumbuhan janin dan kebutuhan oksigen maternal. Perubahan sistem respirasi

    meliputi perubahan kebutuhan oksigen, dyspnea (sesak nafas) dan peningkatan

    volume tidal.

    Selama kehamilan terjadi perubahan fisiologi sistem pernafasan disebabkan

    oleh perubahan hormonal dan faktor mekanik. Pengaruh hormonal (peningkatan

    kadar estrogen) menyebabkan ligamen pada kerangka iga berelaksasi sehingga

    ekspansi rongga dada meningkat. Sedangkan perubahan mekanis meliputi elevasi

    posisi istirahat diafragma kurang lebih 4 cm, peningkatan 2 cm tranversal saat sudut

    subkostal dan iga bawah melebar, serta lingkar toraks melingkar kurang lebih 6 cm.

    Semua perubahan ini disebabkan oleh pembesaran uterus akibat tekanan keatas.

    Perubahan-perubahan ini diperlukan untuk mencukupi peningkatan kebutuhan

    metabolik dan sirkulasi untuk pertumbuhan janin, plasenta dan uterus. Adanya

    perubahan-perubahan ini juga menyebabkan perubahan pola pernapasan dari

    pernapasan abdominal menjadi torakal yang juga memberikan pengaruh untuk

    memenuhi peningkatan konsumsi oksigen maternal selama kehamilan. Perubahan

    hormonal pembesaran mukosa saluran respirasi. Pernafasan melalui hidung akan

    semakin sulit, sehingga wanita hamil cenderung bernafas dengan mulut, terutama

    pada malam hari. Hal ini akan menyebabkan terjadinya xerostomia.

    B.

    Pemenuhan kebutuhan oksigenLaju basal metabolisme meningkat selama kehamilan seperti terbukti oleh

    peningkatan konsumsi oksigen. Laju Metabolisme Basal (BMR) biasanya meningkat

    pada bulan ke-4 gestasi, meningkat 15% -20% pada akhir kehamilan, dan kembali ke

    nilai sebelum hamil pada hari ke-5 atau ke-6 pascapartum. Peningkatan BMR

    mencerminkan peningkatan kebutuhan O2 di unit janin-plasenta-uterus serta

    peningkatan konsumsi O2 akibat peningkatan kerja jantung ibu.

  • 8/13/2019 MAKALAH KEHAMILAN Dengan Gangguan Pernafasan

    4/13

    4

    Kebutuhan O2 ibu meningkat sebagai respon terhadap percepatan laju

    metabolik dan peningkatan kebutuhan O2 jaringan uterus dan payudara. Dengan

    semakin tuanya kehamilan, pernafasan dada menggantikan pernafasan perut dan

    penurunan diafragma saat inspirasi menjadi semakin sulit.

    Namun karena adanya peningkatan kebutuhan O2, menyebabkan adanya

    penurunan kadar CO2 yang menyebabkan alkalosis.

    Seain itu, peningkatan vaskularisasi, sebagai respon peningkatan kadar

    estrogen, membuat kapiler membesar sehingga terbentuklah edema dan hiperemia

    pada traktus pernafasan atas. Kondisi ini meliputi sumbatan pada hidung dan sinus,

    epistaksis, perubahan suara, dll. Peningkatan ini juga membuat membran timpani dan

    tuba eustaki bengkak, nyeri pada telinga, atau rasa penuh di telinga.

    Selama melahirkan, konsumsi O2 dapat meningkat 20-25 %. Bila fungsi paru

    terganggu karena penyakit paru, kemampuan untuk meningkatkan konsumsi oksigen

    terbatas dan mungkin tidak cukup untuk mendukung partus normal, sebagai

    konsekuensi fetal distress dapat terjadi.

    C. Penyakit sistem pernafasanPada umumnya penyakit paru-paru tidak mempengaruhi kehamilan, persalinan dan

    nifas, walaupun kehamilan menyebabkan sedikit perubahan pada system pernapasan,

    karena uterus yang membesar dapat mendorong diafragma dan paru-paru keatas serta

    sisa-sisa udara dalam paru-paru kurang, namun penyakit tersebut tidak selalu meenjadi

    lebih parah. Ada 3 jenis penyakit paru-paru yang perlu perhatian dalam kehamilan yaitu

    TBC, asma bronchial, pneumonia, bronchitis dan influenza.

    1) TUBERKULOSIS PARU-PARUa. Definisi

    Tuberkolusis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh mycobacteriumtuberculosis dengan gejala yang sangat bervariasi. (Kapita Selakta, 2001 : 472)

    Tubercolosis adalah penyakit infeksi yang ditularkan melalui udara

    pernafasan yang disebabkan oleh kuman mycobacterium tubercolosis. (Infeksi

    Saluran Nafas, 1989 : 37)

    b. EtiologiPenyebab penyakit dari TBC adalah mycrobacterium tuberculosis dan

    mycobacterium bavis.

  • 8/13/2019 MAKALAH KEHAMILAN Dengan Gangguan Pernafasan

    5/13

    5

    c. Manifestasi Klinis1. Demam

    2. Batuk darah

    3. Sesak nafas

    4. Nyeri dada

    5. Malaise

    d. PatofisiologiPenyebaran kuman Mikrobacterium tuberkolusis bisa masuk melalui tiga

    tempat yaitu saluran pernafasan, saluran pencernaan dan adanya luka yang

    terbuka pada kulit. Infeksi kuman ini sering terjadi melalui udara (airbone) yang

    cara penularannya dengan droplet yang mengandung kuman dari orang yang

    terinfeksi sebelumnya. Penularan tuberculosis paru terjadi karena penderita

    TBC membuang ludah dan dahaknya sembarangan dengan cara dibatukkan atau

    dibersinkan keluar. Dalam dahak dan ludah ada basil TBC-nya, sehingga basil

    ini mengering lalu diterbangkan angin kemana-mana. Kuman terbawa angin

    dan jatuh ketanah maupun lantai rumah yang kemudian terhirup oleh manusia

    melalui paru-paru dan bersarang serta berkembangbiak di paru-paru.

    Pada permulaan penyebaran akan terjadi beberapa kemungkinan yang

    bisa muncul yaitu penyebaran limfohematogen yang dapat menyebar melewati

    getah bening atau pembuluh darah. Kejadian ini dapat meloloskan kuman dari

    kelenjar getah bening dan menuju aliran darah dalam jumlah kecil yang dapat

    menyebabkan lesi pada organ tubuh yang lain. Basil tuberkolusis yang bisa

    mencapai permukaan alveolus biasanya di inhalasi sebagai suatu unit yang

    terdiri dari 1-3 basil. Dengan adanya basil yang mencapai ruang alveolus, ini

    terjadi dibawah lobus atas paru-paru atau dibagian atas lobus bawah, maka halini bisa membangkitkan reaksi peradangan. Berkembangnya leukosit pada hari

    hari pertama ini di gantikan oleh makrofag. Pada alveoli yang terserang

    mengalami konsolidasi dan menimbulkan tanda dan gejala pneumonia akut.

    Basil ini juga dapat menyebar melalui getah bening menuju kelenjar getah

    bening regional, sehingga makrofag yang mengadakan infiltrasi akan menjadi

    lebih panjang dan yang sebagian bersatu membentuk sel tuberkel epitelloid

    yang dikelilingi oleh limfosit, proses tersebut membutuhkan waktu 10-20 hari.

  • 8/13/2019 MAKALAH KEHAMILAN Dengan Gangguan Pernafasan

    6/13

    6

    Bila terjadi lesi primer paru yang biasanya disebut focus ghon dan

    bergabungnya serangan Kelenjar getah bening regional dan lesi primer

    dinamakan kompleks ghon. Kompleks ghon yang mengalami pencampuran ini

    juga dapat diketahui pada orang sehat yang kebetulan menjalani pemeriksaan

    radiogram rutin. Beberapa respon lain yang terjadi pada daerah nekrosis adalah

    pencairan, dimana bahan cair lepas kedalam bronkus dan menimbulkan kavitas.

    Pada proses ini akan dapat terulang kembali dibagian selain paru-paru ataupun

    basil dapat terbawa sampai ke laring, telinga tengah atau usus.

    Kavitas yang kecil dapat menutup sekalipun tanpa adanya pengobatan

    dan dapat meninggalkan jaringan parut fibrosa. Bila peradangan mereda lumen

    bronkus dapat menyempit dan tertutup oleh jaringan parut yang terdapat dengan

    perbatasan rongga bronkus. Bahan perkejuan dapat mengental sehingga tidak

    dapat mengalir melalui saluran penghubung, sehingga kavitas penuh dengan

    bahan perkijauan dan lesi mirip dengan lesi berkapsul yang tidak lepas.

    Keadaan ini dapat tidak menimbulkan gejala dalam waktu lama atau

    membentuk lagi hubungan dengan bronkus dan menjadi tempat peradangan

    aktif.

    e. Komplikasi1. Radang Pleura

    2. Efusi Pleura

    3. Bronkopneumonia

    4. Menurunnya imunitas tubuh

    f. Pemeriksaan Penunjang1. Pemeriksaan Radiologi

    Tuberkulosis paru mempunyai gambaran patologis, manifestasidini berupa suatu koplek kelenjar getah bening parenkim dan lesi resi TB

    biasanya terdapat di apeks dan segmen posterior lobus atas paru-paru

    atau pada segmen superior lobus bawah (Soeparman. 1998).

  • 8/13/2019 MAKALAH KEHAMILAN Dengan Gangguan Pernafasan

    7/13

    7

    2. Pemeriksaan laboratorium Darah

    Adanya kurang darah, ada sel-sel darah putih yang meningkatkan

    serta laju endap darah meningkat terjadi pada proses aktif (Alsogaff,

    1995).

    SputumDitemukan adanya Basil Tahan Asam (BTA) pada sputum yang

    terdapat pada penderita tuberkulosis paru yang biasanya diambil pada

    pagi hari (Soeparman dkk, 1998. Barbara. T. Long, 1996)

    3. Test TuberkulosisTest tuberkulosis memberikan bukti apakah orang yang dites telah

    mengalami infeksi atau belum. Tes menggunakan dua jenis bahan yang

    diberikan yaitu : Old tuberkulosis (OT) dan Purifled Protein Derivative

    (PPD) yang diberikan dengan sebuah jarum pendek (1/2 inci) no 24 26,

    dengan cara mecubit daerah lengan atas dalam 0,1 yang mempunyai

    kekuatan dosis 0,0001 mg/dosis atau 5 tuberkulosis unit (5 TU). Reaksi

    dianggap bermakna jika diameter 10 mm atau lebih reaksi antara 5 9

    mm dianggap meragukan dan harus di ulang lagi. Hasil akan diketahui

    selama 4872 jam tuberkulosis disuntikkan (Soeparman, 1998. Barbara.

    T. Long, 1996).

    g. Penatalaksanaan Keperawatan1) Berikan penjelasan dan pendidikan kepada pasien bahwa penyakitnya

    bersifat kronik sehingga diperlukan pengobatan yang lama dan teratur.

    2) Anjarkan untuk menutup mulut dan hidungnya bula batuk, bersin, dantertawa.

    3) Ibu hamil dengan proses aktif hendanya jangan dicampurkan denganwanita hamil.

    4) Untuk diagniosis pasti dan pengobatan selalu bekerjasama dengan ahliparu.

    5) Pendertia dengan proses aktif apalagi dengan batuk darah sebaiknya dirawat di RS, dalam kamar isolasi. Gunanya untuk mencegah penularan

  • 8/13/2019 MAKALAH KEHAMILAN Dengan Gangguan Pernafasan

    8/13

    8

    untuk menjamin makanan dan istirahat yang cukup, pengobatan intensif

    dan teratur.

    2) Dyspnea (ASMA)Produksi hormon seks wanita yang meningkat akan mempengaruhi mukosa

    saluran respirasi. Hal ini ditandai dengan adanya pembesaran pada nasofaring,

    laring, trakhea dan bronkus. Keadaan tersebut menyebabkan perubahan suara dan

    pernafasan melalui hidung mengalami gangguan. Oleh karena itu, keluhan

    dyspnea sering dijumpai pada wanita hamil.Asma adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon trakea dan

    bronkhus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan

    jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah secara spontan maupun

    sebagai hasil pengobatan.

    Asma bronkiale merupakan penyakit obstruksi saluran nafas yang sering

    dijumpai pada kehamilan dan persalinan, diperkirakan 1%-4% wanita hamil

    menderita asma. Efek kehamilan pada asma tidak dapat diprediksi.

    Pengaruh kehamilan terhadap timbulnya serangan asma pada setiap penderita

    tidaklah sama, bahkan pada seorang penderita asma serangannya tidak sama pada

    kehamilan pertama dan kehamilan berikutnya. Biasanya serangan akan timbul

    mulai usai kehamilan 24 minggu sampai 36 minggu, dan akan berkurang pada

    akhir kehamilan.

    Pengaruh asma pada ibu dan janin sangat bergantung dari frekuensi dan beratnya

    serangan asma, karena ibu dan janin akan mengalami hipoksia. Keadaan hipoksia

    jika tidak segera diatasi tentu akan memberikan pengaruh buruk pada janin,

    berupa abortus, persalinan prematur, dan berat janin yang tidak sesuai dengan

    umur kehamilan.a. Pengaruh Kehamilan Terhadap Asma

    Pengaruh kehamilan terhadap perjalanan klinis asma, bervariasi dan tidak dapat

    diduga. Dispnea simtomatik yang terjadi selama kehamilan, yang mengenai 60%-

    70% wanita hamil, bisa memberi kesan memperberat keadaan asma.

    Wanita yang memulai kehamilan dengan asma yang berat, akan mengalami

    asma yang lebih berat selama masa kehamilannya dibandingkan dengan mereka

    yang dengan asma yang lebih ringan. Sekitar 60% wanita hamil dengan asma

  • 8/13/2019 MAKALAH KEHAMILAN Dengan Gangguan Pernafasan

    9/13

    9

    akan mengalami perjalanan asma yang sama pada kehamilan-kehamilan

    berikutnya.

    Gluck& Gluck menyimpulkan bahwa peningkatan kadar IgE diperkirakan akan

    memperburuk keadaan asma selama kehamilan, sebaliknya penderita dengan

    kadar IgE yang menurun akan membaik keadaannya selama kehamilan.

    Eksaserbasi serangan asma tampaknya sering terjadi pada trimester III atau pada

    saat persalinan, hal ini menimbulkan pendapat adanya pengaruh perubahan faktor

    hormonal, yaitu penurunan progesteron dan peningkatan prostaglandin, sebagai

    faktor yang memberikan pengaruh. Pada persalinan dengan seksio sesarea resiko

    timbulnya eksaserbasi serangan asma mencapai 18 kali lipat dibandingkan jika

    persalinan berlangsung pervaginam.

    b. Obat-Obat Anti Asma yang Sering DigunakanObat-obat yang digunakan untuk pengobatan asma secara garis besar dapat

    dibagi dalam 5 kelompok utama yaitu beta adrenergik, methylxanthine,

    glukokortikoid, cromolyn sodium dan anti kolinergik, di samping itu terdapat

    obat-obat lain yang sering digunakan sebagai terapi tambahan pada penderita

    asma seperti ekspektoran dan antibiotik..

    Efek penggunaan obat anti asma dalam kehamilan terhadap janin Umumnya

    obat-obat anti asma yang biasanya dipergunakan relatif aman penggunaannya

    selama kehamilan, jarang dijumpai adanya efek teratogenik pada janin akibat

    penggunaan obat anti asma.

    c. Penanganan Asma Kronik Pada KehamilanDalam penanganan penderita asma dengan kehamilan, dan tidak dalam serangan

    akut, diperlukan adanya kerja sama yang baik antara ahli kebidanan dan ahli paru.

    Usaha-usaha melalui edukasi terhadap penderita dan intervensi melaluipengobatan dilakukan untuk menghindari timbulnya serangan asma yang berat.

    Adapun usaha penanganan pender ita asma kronik meli puti :

    1) Bantuan psikologik menenangkan penderita bahwa kehamilannya tidak akanmemperburuk perjalanan klinis penyakit, karena keadaan gelisah dan stres

    dapat memacu timbulnya serangan asma.

    2) Menghindari alergen yang telah diketahui dapat menimbulkan seranganasma

  • 8/13/2019 MAKALAH KEHAMILAN Dengan Gangguan Pernafasan

    10/13

    10

    3) Desensitisasi atau imunoterapi, aman dilakukan selama kehamilan tanpaadanya peningkatan resiko terjadinya prematuritas, toksemia, abortus,

    kematian neonatus, dan malformasi kongenital, akan tetapi efek terapinya

    terhadap penderita asma belum diketahui jelas.

    4) Diberikan dosis teofilin per oral sampai tercapai kadar terapeutik dalamplasma antara 10-22 mikrogram/ml, biasa dosis oral berkisar antara 200-600

    mg tiap 8-12 jam.

    5) Dosis oral teofilin ini sangat bervariasi antara penderita yang satu denganyang lainnya.

    6) Jika diperlukan dapat diberikan terbulatin sulfat 2,5-5 mh per oral 3 kalisehari, atau beta agonis lainnya.

    7) Tambahkan kortikosteroid oral, jika pengobatan masih belum adekuatgunakan prednison dengan dosis sekecil mungkin.

    8) Pertimbangan antibiotika profilaksis pada kemungkinan adanya infeksisaluran nafas atas.

    9) Cromolyn sodium dapat dipergunakan untuk mencegah terjadinya seranganasma, dengan dosis 20-40 mg, 4 kali sehari secara inhalasi.

    d. Penanganan serangan asma akut pada kehamilanDalam menghadapi ibu hamil dengan serangan asma akut, harus secara cepat

    dinilai beratnya serangan, jika berat perlu dipertimbangkan perawat diruang unit

    perawatan intensif dengan tetap memonitor keadaan janin dalam kandungan.

    Penanganan serangan asma akut pada kehamil an adalah sebagai berikut:

    1) Pemberian oksigen yang telah dilembabkan, 2-4/menit, pertahankan pO2 70-80 mmHg. Janin sangat rentan terhadap keadaan hipoksia.

    2)

    Hindari obat-obat penekan batuk, sedatif dan antihistamin. Tenangkanpenderita Berikan cairan intravena, biasanya penderita mengalami

    kekurangan cairan, cairan yang digunakan biasanya ringer laktat atau normal

    saline.

    3) Berikan aminofilin dengan loading dose 4-6 mg/kgBB dan dilanjutkandengan dosis 0,8-1 mg/kgBB/jam sampai tercapai kadar terapeutik dalam

    plasma sebesar 10-20 mikrogram/ml.

  • 8/13/2019 MAKALAH KEHAMILAN Dengan Gangguan Pernafasan

    11/13

    11

    4) Jika diperlukan pertimbangan penggunaan terbulatin subkutan dengan dosis0,25 mg

    5) Berikan steroid : hidrokortison secara intravena 2 mm/kgBB loading dose,tiap 4 jam atau setelah loading dose dilanjutkan dengan infus 0,5

    mg/kgBB/jam

    6) Pertimbangan penggunaan antibiotika jika ada kecurigaan infeksi yangmenyertai

    7) Intubasi dan ventilasi bantuan, jarang dibutuhkan kecuali pada kasus-kasusyang mengancam kehidupan.

    Serangan asma berat yang tidak memberikan respons setelah 30-60 menit

    dengan terapi infeksi (obat agonis beta & teofilin) disebut status asmatikus, pada

    keadaan ini penderita ini harus ditangani di unit perawatan intensif Selama

    kehamilan pertimbangan untuk intubasi lebih awal diperlukan jika fungsi

    pernapasan ibu terus menurun, meskipun dilakukan penanganan yang intensif.

    Melakukan intubasi dan ventilasi mekanis.

    Angka kesakitan dan kematian perinatal tergantung dari tingkat penanganan

    asma. Gordon et al menemukan bahwa angka kematian perinatal meningkat 2 kali

    lipat pada kehamilan dengan asma dibandingkan kontrol, akan tetapi dengan

    penanganan penderita dengan baik, angka kesakitan dan kematian perinatal dapat

    ditekan mendekati angka populasi normal.

    3) PENYAKIT PNEUMONIAPenyakit radang paru-paru pneumonia dapat terjadi dalam kehamilan ,

    persalinan atau nifas. Pneumonia saat kehamilan memberikan gejala panas badan

    tinggi, gangguan pernapasan mengganggu pertukaran o2 dan co2 sehingga

    membahayakan pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim sampai terjadikeguguran dan persalinan premature.

    4) BRONCHITIS DAN INFLUENZABronchitis dan influenza pada kehamilan dijumpai ringan sehingga tidak

    membahayakan jiwa ibu maupun janin. Dengan pengobatan biasa sebagian besar

    sembuh sehingga kehamilan dapat berlangsungdengan baik.

  • 8/13/2019 MAKALAH KEHAMILAN Dengan Gangguan Pernafasan

    12/13

    12

    BAB III

    PENUTUP

    A. KESIMPULAN

    Pada umumnya penyakit paru-paru tidak mempengaruhi kehamilan, persalinan

    dan nifas, walaupun kehamilan menyebabkan sedikit perubahan pada system

    pernapasan, karena uterus yang membesar dapat mendorong diafragma dan paru-paru

    keatas serta sisa-sisa udara dalam paru-paru kurang, namun penyakit tersebut tidak

    selalu meenjadi lebih parah. Ada 3 jenis penyakit paru-paru yang perlu perhatian dalam

    kehamilan yaitu TBC, asma bronchial, pneumonia, bronchitis dan influenza.

    B. SARAN

    1. Diharapkan agar dapat memberi masukan berupa kritik dan saran yang bersifatmembangun tentang kehamilan disertai penyakit

    2. Diharapkan agar lebih mengembangkan wawasan dan ilmu pengetahuan tentangkehamilan disertai penyakit

    3. Diharapkan untuk petugas kesehatan agar meningkatkan kualitas pelayanankesehatan kepada masyarakat.

    DAFTAR PUSTAKA

  • 8/13/2019 MAKALAH KEHAMILAN Dengan Gangguan Pernafasan

    13/13

    13

    http://annisa-rahmy.blogspot.com/2010/05/kebidanan.html http://nyangko.wordpress.com/2011/09/19/penyakit-penyakit-yang-dapat-

    mempengaruhi-kehamilan/

    Rukiah, Ai Yeyeh S.Si.T, Asuhan Kebidanan IV (Patologi Kebidanan),Jakarta: Trans Info Media, 2010.

    Prawirohardjo, Sarwono, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternaldan Neonatal , Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2009

    http://www.g-excess.com/4570/kehamilan-disertai-penyakit-jantung-dalam-kehamilan/

    http://www.g-excess.com/4573/kehamilan-disertai-penyakit-diabetes-melitus-dalam-kehamilan/

    Diposkan olehjayanti sukma hapsari muis di05.30 http://muecliisonatigirl.wordpress.com/2012/04/02/asuhan-keperawatan-pada-

    ibu-hamil-dengan-tbc/

    http://emayamidwifery.blogspot.com/2012/04/sistem-pernafasan-dan-persyarafan-ibu.html

    http://annisa-rahmy.blogspot.com/2010/05/kebidanan.htmlhttp://nyangko.wordpress.com/2011/09/19/penyakit-penyakit-yang-dapat-mempengaruhi-kehamilan/http://nyangko.wordpress.com/2011/09/19/penyakit-penyakit-yang-dapat-mempengaruhi-kehamilan/http://nyangko.wordpress.com/2011/09/19/penyakit-penyakit-yang-dapat-mempengaruhi-kehamilan/http://nyangko.wordpress.com/2011/09/19/penyakit-penyakit-yang-dapat-mempengaruhi-kehamilan/http://www.g-excess.com/4570/kehamilan-disertai-penyakit-jantung-dalam-kehamilan/http://www.g-excess.com/4570/kehamilan-disertai-penyakit-jantung-dalam-kehamilan/http://www.g-excess.com/4570/kehamilan-disertai-penyakit-jantung-dalam-kehamilan/http://www.g-excess.com/4570/kehamilan-disertai-penyakit-jantung-dalam-kehamilan/http://www.g-excess.com/4573/kehamilan-disertai-penyakit-diabetes-melitus-dalam-kehamilan/http://www.g-excess.com/4573/kehamilan-disertai-penyakit-diabetes-melitus-dalam-kehamilan/http://www.g-excess.com/4573/kehamilan-disertai-penyakit-diabetes-melitus-dalam-kehamilan/http://www.g-excess.com/4573/kehamilan-disertai-penyakit-diabetes-melitus-dalam-kehamilan/http://www.blogger.com/profile/08634388219598175067http://amazingbiges.blogspot.com/2012/04/makalah-kehamilan-disertai-penyakit.htmlhttp://muecliisonatigirl.wordpress.com/2012/04/02/asuhan-keperawatan-pada-ibu-hamil-dengan-tbc/http://muecliisonatigirl.wordpress.com/2012/04/02/asuhan-keperawatan-pada-ibu-hamil-dengan-tbc/http://muecliisonatigirl.wordpress.com/2012/04/02/asuhan-keperawatan-pada-ibu-hamil-dengan-tbc/http://muecliisonatigirl.wordpress.com/2012/04/02/asuhan-keperawatan-pada-ibu-hamil-dengan-tbc/http://muecliisonatigirl.wordpress.com/2012/04/02/asuhan-keperawatan-pada-ibu-hamil-dengan-tbc/http://muecliisonatigirl.wordpress.com/2012/04/02/asuhan-keperawatan-pada-ibu-hamil-dengan-tbc/http://amazingbiges.blogspot.com/2012/04/makalah-kehamilan-disertai-penyakit.htmlhttp://www.blogger.com/profile/08634388219598175067http://www.g-excess.com/4573/kehamilan-disertai-penyakit-diabetes-melitus-dalam-kehamilan/http://www.g-excess.com/4573/kehamilan-disertai-penyakit-diabetes-melitus-dalam-kehamilan/http://www.g-excess.com/4570/kehamilan-disertai-penyakit-jantung-dalam-kehamilan/http://www.g-excess.com/4570/kehamilan-disertai-penyakit-jantung-dalam-kehamilan/http://nyangko.wordpress.com/2011/09/19/penyakit-penyakit-yang-dapat-mempengaruhi-kehamilan/http://nyangko.wordpress.com/2011/09/19/penyakit-penyakit-yang-dapat-mempengaruhi-kehamilan/http://annisa-rahmy.blogspot.com/2010/05/kebidanan.html