makalah kecemasan fix 2015.docx

31
MAKALAH KECEMASAN Untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan Jiwa DISUSUN OLEH : 1. Lasmini NPM : 220110 2. Atty Setiawaty NPM : 220110140191 3. Kokom Komalawati NPM : 220110 4. Erlin NPM : 220110 5. Cencen NPM : 220110 6. Pitri NPM : 2201101 7. Samsam NPM : 22011013

Upload: atty

Post on 07-Dec-2015

605 views

Category:

Documents


75 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH KECEMASAN fix 2015.docx

MAKALAH KECEMASAN

Untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan Jiwa

DISUSUN OLEH :

1. Lasmini NPM : 2201102. Atty Setiawaty NPM : 2201101401913. Kokom Komalawati NPM : 2201104. Erlin NPM : 2201105. Cencen NPM : 2201106. Pitri NPM : 22011017. Samsam NPM : 22011013

Page 2: MAKALAH KECEMASAN fix 2015.docx

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ......................................................................................................................

Daftar Isi ...............................................................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................................................

BAB II. TINJAUAN TEORI.................................................................................................

A. Pengertian Kecemasan ...........................................................................................

B. Etiologi Kecemasan ...............................................................................................

C. Gejala Kecemasan...................................................................................................

D. Klasifikasi kecemasan ............................................................................................

E. Dampak Kecemasan................................................................................................

F. Penanganan Gangguan Kecemasan........................................................................

BAB III. SIMPULAN DAN SARAN ...................................................................................

5.1 Kesimpulan.............................................................................................................

5.2 Saran ......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................

i

ii

1

4

4

5

8

9

12

14

19

19

20

21

Page 3: MAKALAH KECEMASAN fix 2015.docx

KATA PENGANTAR

Bandung, Oktober 2015

Tim Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk yang unik dan utuh yang terdiri dari bio-psiko-sosial-

spiritual. Dalam keadaan sehat individu berada dalam keadaan seimbang. Dalam kehidupan,

sepanjang periode tumbuh kembang individu akan menghadapi kejadian yang menegangkan,

Page 4: MAKALAH KECEMASAN fix 2015.docx

untuk hal ini individu akan merespons. Respons individu tersebut dapat dipelajari dalam

konsep stres dan adaptasi. Konse tersebut dalam rentang respons adaptif dan maladaptif.

Aoabila individu tidak sanggup menghadapi kejadian yang menegangkan disebabkan

persepsi individu terhadap kejadian yang menyimpang, dukungan situasi yang kurang,

mekanisme koping individu yang tidak sehat, menyebabkan keadaan yang tidak seimbang.

Dalam kondisi seperti ini individu dapat dikatakan mengalami kecemasan.

Gangguan kecemasan merupakan hal yang normal terjadi pada setiap individu, reaksi

umum terhadp stres kadang disertai dengan kemunculan kecemasan. Namun kecemasan itu

dikatakan menyimpang jika individu tidak dapat meredam rasa cemas tersebut dalam situasi

dimana kebanyakan orang mampu menanganinya tanpa ada kesulitan berarti. Stres diawali

dengan adanya ketidakseimbangan antara tuntutan dan sumber daya yang dimiliki individu,

semakin tinggi kesenjangan terjadi semakin tinggi pula tingkat stres yang dialami individu,

dan akan merasa terancam kondisi terancam inilah yang menimbulkan kecemasan.

Kecemasan dapat muncul pada situasi tertentu seperti berbicara didepan umum,

tekanan pekerjaan yang tinggi, menghadapi ujian, dan sebagainya. Situasi tersebut dapat

memicu terjadinya kecemasan bahkan rasa takut. Namun, gangguan kecemasan muncul bila

rasa cemas tersebut berlangsung lama, terjadi perubahan perilaku, atau terjadinya perubahan

metabolisme tubuh.

Gangguan kecemasan diperkirakan diidap 1 dari 10 orang. Menurut data National

Institut of Mental Health (2005) di Amerika Serikat terdapat 40 juta orang mengalami

kecemasan pada usia 18 tahun sampai pada usia lanjut. Ahli psiokoanalisa beranggapan

bahwa kecemasan neurotik dengan memasukan persepsi diri sendiri, dimana individu

beranggapan bahwa dirinya dalam ketidakberdayaan, tidak mampu mengatasi masalah, rasa

takut akan pepisahan, terabikan, dan dalam bentuk penolakan dari orang yang dicintainya.

Page 5: MAKALAH KECEMASAN fix 2015.docx

Perasaan-perasaan tersebut terletak dalam pikiran bawah sadaryang tidak disadari oleh

individu.

Pendekatan-pendekatan psikologis berbeda satu sama lain dalam teknik dan tujuan

penanganan kecemasan. Akan tetapi pada dasarnya berbagai teknik tersebut sama-sama

mendorong klien untuk menghadapi dan tidak menghindari sumber kecemasan mereka.

B. Tujuan penulisan

Pada dasarnya tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah

satu tugas materi Keperawatan Jiwa di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran

Bandung. Adapun tujuan yang lebih khsusus dalam pembuatan makalah ini diantaranya :

1. Dapat memahami definisi dari gangguan kecemasan

2. Dapat mengetahui penyebab dari gangguan kecemasan

3. Dapat memahami karakteristik dri gangguan kecemasan

4. Dapat mengidentifikasi cara-cara yang digunakan untuk menangani gangguan

kecemasan.

Page 6: MAKALAH KECEMASAN fix 2015.docx

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Kecemsan

Kecemasan atau dalam Bahasa Inggrisnya “anxiety” berasal dari Bahasa Latin

“angustus” yang berarti kaku, dan “ango, anci” yang berarti mencekik.

Kecemasan adalah suatu perasaan yang sifatnya umum, dimana seseorang merasa ketakutan

atau kehilangan kepercayaan diri yang tidak jelas asal maupun wujudnya (Sutardjo

Wiramihardja, 2005:66).

Kecemasan (anxiety) dapat diartikan pula sebagai perasaan kuatir, cemas, gelisah,

dan takut yang muncul secara bersamaan, yang biasanya diikuti dengan naiknya rangsangan

pada tubuh, seperti: jantung berdebar-debar, keringat dingin. Kecemasan dapat timbul

sebagai reaksi terhadap “bahaya” baik yang sungguh-sungguh ada maupun yang tidak (hasil

dari imajinasi saja) yang seringkali disebut dengan “free-floating anxiety” (kecemasan yang

terus mengambang tanpa diketahui penyebabnya).

Pada dasarnya, kecemasan merupakan hal wajar yang pernah dialami dan harus

dimiliki oleh setiap orang, namun apabila hal tersebut berlebihan maka keadaan itu disebut

abnormal sehingga muncul gejala ketakutan yang berlebihan dan irrasional. Hal ini dapat

mengganggu seseorang dalam beraktifitas atau berhubungan dengan orang lain yang disebut

anxiety disorder.

Nevid Jeffrey S, Rathus Spencer A, & Greene Beverly (2005:163) memberikan

pengertian tentang kecemasan sebagai suatu keadaan emosional yang mempunyai ciri

keterangsangan fisiologis, perasaan tegang yang tidak menyenangkan, dan kekhawatiran

bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi.

Page 7: MAKALAH KECEMASAN fix 2015.docx

Pendapat Freud (dalam Alwisol, 2005:28) mengatakan bahwa kecemasan adalah

fungsi ego untuk memperingatkan individu tentang kemungkinan datangnya suatu bahaya

sehingga dapat disiapkan reaksi adaptif yang sesuai.. Kecemasan berfungsi sebagai

mekanisme yang melindungi ego karena kecemasan memberi sinyal kepada kita bahwa ada

bahaya dan kalau tidak dilakukan tindakan yang tepat maka bahaya itu akan meningkat

sampai ego dikalahkan.

Kecemasan dapat pula didefinisikan sebagai kekhawatiran yang tidak jelas dan

menyebar, yang berkaitan dengan perasaan yang tidak pasti dan tidak berdaya ( Stuart Gail.W

dalam Kapoh.Ramona P (2002).

Sedangkan menurut DepKes RI (1990) Kecemasan adalah ketegangan, rasa tidak

aman dan kekawatiran yang timbul karenadirasakan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan

tetapi sumbernya sebagian besar tidak diketahui dan berasal dari dalam.

Dari semua pengertian diatas, dapat dimbil kesimpulan bahwa kecemasan adalah:

1.Respon emosi terhadap penilaian : khawatir

2. Pengalaman subjektif individual

3. Tanpa sumber yang spesifik/jelas

4. Diikuti respon saraf otonom

5. Tidak dapat diobservasi secara langsung./perlu validasi

6. Dapat mempengaruhi orang lain

7. Normal –sesuai dengan situasi , akan hilang jika situasi teratsi

Page 8: MAKALAH KECEMASAN fix 2015.docx

B. Etiologi Kecemasan

Beberapa teori memberikan kontribusi terhadap kemungkinan faktor etiologi dalam

pengembangan kecemasan. Teori-teori tersebut adalah sebagai berikut :

1. Teori Psikoanalitik

Freud (1993) mengungkapkan bahwa kecemasan merupakan hasil dari konflik psikis

yang tidak disadari. Kecemasan menjadi tanda terhadap ego untuk mengambil aksi

penurunan cemas. Ketika mekanisme diri berhasil, kecemasan menurun dan rasa aman

datang lagi. Namun bila konflik terus berkepanjangan, maka kecemasan ada pada tingkat

tinggi. Mekanisme pertahanan diri dialami sebagai simptom, seperti phobia, regresi dan

tingkah laku ritualistik. Konsep psikodinamik menurut Freud ini juga menerangkan

bahwa kecemasan timbul pertama dalam hidup manusia saat lahir dan merasakan lapar

yang pertama kali. Saat itu dalam kondisi masih lemah, sehingga belum mampu

memberikan respon terhadap kedinginan dan kelaparan, maka lahirlah kecemasan

pertama. Kecemasan berikutnya muncul apabila ada suatu keinginan dari Id untuk

menuntut pelepasan dari ego, tetapi tidak mendapat restu dari super ego, maka terjadilah

konflik dalam ego, antara keinginan Id yang ingin pelepasan dan sangsi dari super ego

lahirlah kecemasan yang kedua. Konflik-konflik tersebut ditekan dalam alam bawah

sadar, dengan potensi yang tetap tak terpengaruh oleh waktu, sering tidak realistik dan

dibesar-besarkan. Tekanan ini akan muncul ke permukaan melalui tiga peristiwa, yaitu :

sensor super ego menurun, desakan Id meningkat dan adanya stress psikososial, maka

lahirlah kecemasan-kecemasan berikutnya (Prawirohusodo, 1988).

2.Teori Perilaku

Menurut teori perilaku, Kecemasan berasal dari suatu respon terhadap stimulus khusus

(fakta), waktu cukup lama, seseorang mengembangkan respon kondisi untuk stimulus

Page 9: MAKALAH KECEMASAN fix 2015.docx

yang penting. Kecemasan tersebut merupakan hasil frustasi, sehingga akan mengganggu

kemampuan individu untuk mencapai tujuan yang di inginkan.Sesorang yang sejak kecil

terbiasa dengan ketakutan yang berlebih ,akan menunjukan kecemasan pada kehidupan

selanjutnya.Adanya timbal balik antara konflik dan kecemasan; konflik menyebabkan

kecemasan dan kecemasan menimbulkan perasaan tidak berdaya dan akan meningkatkan

konflik.

3.Teori Interpersonal

Menjelaskan bahwa kecemasan terjadi dari ketakutan akan penolakan antar individu,

sehingga menyebabkan individu bersangkutan merasa tidak berharga. Berhubungan

dengan trauma masa lalu seperti perpisahan, kehilangan yang menimbulkan seseorang

menjadi rentan. Sesorang dengan harga diri rendah rentan mengalami kecemasan yang

berat.

4.Teori Keluarga

Menjelaskan bahwa kecemasan dapat terjadi dan timbul secara nyata akibat adanya

konflik dalam keluarga.Terjadi tumpang tindih antara kecemasan dan depresi.

5.Teori Biologik

Beberapa kasus kecemasan (5 – 42%), merupakan suatu perhatian terhadap proses

fisiologis (Hall, 1980). Kecemasan ini dapat disebabkan oleh penyakit fisik atau

keabnormalan, tidak oleh konflik emosional. Kecemasan ini termasuk kecemasan

sekunder (Rockwell cit stuart & sundeens, 1998).

Menurut teori ini pula bahwa otak mengandung reseptor khusus untuk benzodiazepine.

Reseptor ini membantu mengatur kecemasan. Penghambat GABA juga berperan

sebagaimana endorphin.

Page 10: MAKALAH KECEMASAN fix 2015.docx

Zakiah Daradjat (Kholil Lur Rochman, 2010:167) mengemukakan

beberapa penyebab dari kecemasan yaitu :

a. Rasa cemas yang timbul akibat melihat adanya bahaya yang mengancam

dirinya. Kecemasan ini lebih dekat dengan rasa takut, karena sumbernya

terlihat jelas didalam pikiran.

b. Cemas karena merasa berdosa atau bersalah, karena melakukan hal-hal

yang berlawanan dengan keyakinan atau hati nurani. Kecemasan ini sering

pula menyertai gejala-gejala gangguan mental, yang kadang-kadang

terlihat dalam bentuk yang umum.

c. Kecemasan yang berupa penyakit dan terlihat dalam beberapa bentuk.

Kecemasan ini disebabkan oleh hal yang tidak jelas dan tidak berhubungan

dengan apapun yang terkadang disertai dengan perasaan takut yang

mempengaruhi keseluruhan kepribadian penderitanya.

C. Gejala – Gejala Kecemasan

Kholil Lur Rochman, (2010:103) mengemukakan beberapa gejala-gejala dari

kecemasan antara lain :

a. Ada saja hal-hal yang sangat mencemaskan hati, hampir setiap kejadian menimbulkan

rasa takut dan cemas. Kecemasan tersebut merupakan bentuk ketidakberanian

terhadap hal-hal yang tidak jelas.

Page 11: MAKALAH KECEMASAN fix 2015.docx

b. Adanya emosi-emosi yang kuat dan sangat tidak stabil. Suka marah dan sering dalam

keadaan exited (heboh) yang memuncak, sangat irritable,akan tetapi sering juga

dihinggapi depresi.

c. Diikuti oleh bermacam-macam fantasi, delusi, ilusi, dan delusion of persecution

(delusi yang dikejar-kejar).

d. Sering merasa mual dan muntah-muntah, badan terasa sangat lelah, banyak

berkeringat, gemetar, dan seringkali menderita diare.

e. Muncul ketegangan dan ketakutan yang kronis yang menyebabkan tekanan jantung

menjadi sangat cepat atau tekanan darah tinggi.

Nevid Jeffrey S, Spencer A, & Greene Beverly (2005:164) mengklasifikasikan gejala-

gejala kecemasan dalam tiga jenis gejala, diantaranya yaitu :

a. Gejala fisik dari kecemasan yaitu : kegelisahan, anggota tubuh bergetar, banyak

berkeringat, sulit bernafas, jantung berdetak kencang, merasa lemas, panas dingin,

mudah marah atau tersinggung.

b. Gejala behavioral dari kecemasan yaitu : berperilaku menghindar, terguncang,

melekat dan dependen

c. Gejala kognitif dari kecemasan yaitu : khawatir tentang sesuatu, perasaan

terganggu akan ketakutan terhadap sesuatu yang terjadi dimasa depan, keyakinan

bahwa sesuatu yang menakutkan akan segera terjadi, ketakutan akan

ketidakmampuan untuk mengatasi masalah, pikiran terasa bercampur aduk atau

kebingungan, sulit berkonsentrasi.

Page 12: MAKALAH KECEMASAN fix 2015.docx

D. Klasifikasi Kecemasan

Menurut Townsend (1996) ada empat tingkat kecemasan, yaitu ringan, sedang, berat dan

panik.

a. Kecemasan Ringan

Kecemasan ringan berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan

menyebabkan seseorang menjadi waspada dan meningkatkan lahan persepsinya.

Kecemasan ringan dapat memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan dan

kreatifitas. Manifestasi yang muncul pada tingkat ini adalah kelelahan, iritabel, lapang

persepsi meningkat, kesadaran tinggi, mampu untuk belajar, motivasi meningkat dan

tingkah laku sesuai situasi.

b. Kecemasan Sedang

Memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada masalah yang penting dan

mengesampingkan yang lain sehingga seseorang mengalami perhatian yang selektif,

namun dapat melakukan sesuatu yang terarah.Tidaak dapat menghubungkan fikiran

dan kejadian. Manifestasi yang terjadi pada tingkat ini yaitu kelelahan meningkat,

kecepatan denyut jantung dan pernapasan meningkat, ketegangan otot meningkat,

bicara cepat dengan volume tinggi, lahan persepsi menyempit, mampu untuk belajar

namun tidak optimal, kemampuan konsentrasi menurun, perhatian selektif dan

terfokus pada rangsangan yang tidak menambah ansietas, mudah tersinggung, tidak

sabar,mudah lupa, marah dan menangis, mulut kering, suara tinggi, bicara cepat,

c. Kecemasan Berat

Sangat mengurangi lahan persepsi seseorang. Seseorang dengan kecemasan berat

cenderung untuk memusatkan pada sesuatu yang terinci dan spesifik, serta tidak dapat

berpikir tentang hal lain. Tidak dapat menyelesaikan tugas.Orang tersebut

memerlukan banyak pengarahan untuk dapat memusatkan pada suatu area yang lain.

Page 13: MAKALAH KECEMASAN fix 2015.docx

Manifestasi yang muncul pada tingkat ini adalah mengeluh pusing, sakit kepala,

nausea, tidak dapat tidur (insomnia), sering kencing, diare, palpitasi, lahan persepsi

menyempit, tidak mau belajar secara efektif, berfokus pada dirinya sendiri dan

keinginan untuk menghilangkan kecemasan tinggi, perasaan tidak berdaya, bingung,

disorientasi.

d. Panik

Panik berhubungan dengan terperangah, ketakutan dan teror karena mengalami

kehilangan kendali. Orang yang sedang panik tidak mampu melakukan sesuatu

walaupun dengan pengarahan. Tanda dan gejala yang terjadi pada keadaan ini adalah

susah bernapas, dilatasi pupil, palpitasi, pucat, diaphoresis, pembicaraan inkoheren,

tidak dapat berespon terhadap perintah yang sederhana, berteriak, menjerit,

mengalami halusinasi dan delusi, ada kemungkinan bunuh diri.

Menurut penyebab, dan lama berlangsungnya, kecemasan dapat dibedakan menjadi beberapa

bentuk, yakni:

a. .Phobic Anxiety.

Yaitu kecemasan yang timbul dikarenakan oleh phobia (ketakutan) tertentu, misalnya:

– Cemas karena takut berada di dalam kamar tertutup.

– Cemas ketika tidur di ruang yang gelap.

– Cemas lantaran berada di tempat tinggi.

b. Acute Anxiety

Ialah kecemasan yang muncul mendadak dengan intensitas yang tinggi, tapi tidak

terlalu lama akan lenyap, misalnya:

Page 14: MAKALAH KECEMASAN fix 2015.docx

Ketika melihat orang yang mirip dengan pembunuh keluarganya, ia segera

ketakutan dan beberapa saat setelah orang tadi pergi ia tenang kembali.

Akibat mendengar hiruk pikuk yang mengingatkannya pada peristiwa Medio

Mei, seorang ibu muda langsung histeris ketakutan, namun sesaat sesudah ia

sadar bahwa itu bukan peristiwa sesungguhnya, ia menjadi tenang kembali.

c. Chronic Anxiety

Yakni kecemasan yang berlangsung lama dan terus menerus (dapat terjadi seumur

hidup), meski dalam intensitas yang rendah, dan tanpa sebab yang jelas, misalnya:

– Orang “kagetan”.

– Hendak bepergian, selalu ingin kencing.

d. Normal Anxiety

Yaitu kecemasan yang beralasan, misalnya:

– Menjelang ujian, perasaan cemas muncul begitu besar.

– Cemas menunggu hasil operasi tumor dari salah satu anggota keluarga.

e. Neurotic Anxiety

Ialah kecemasan tanpa alasan yang jelas sebagai akibat konflik alam bawah sadar,

misalnya:

Sering punya perasaan bersalah akibat seringnya dipersalahkan pada masa kecil, dan

kini muncul menjadi kecemasan yang berlarut-larut serta secara periodik muncul.

E. Dampak Kecemasan

Rasa takut dan cemas dapat menetap bahkan meningkat meskipun situasiyang betul-

betul mengancam tidak ada, dan ketika emosi-emosi ini tumbuh berlebihan dibandingkan

dengan bahaya yang sesungguhnya, emosi ini menjadi tidak adaptif. Kecemasan yang

Page 15: MAKALAH KECEMASAN fix 2015.docx

berlebihan dapat mempunyai dampak yang merugikan pada pikiran serta tubuh bahkan dapat

menimbulkan penyakitpenyakit

fisik (Cutler, 2004:304).

Yustinus Semiun (2006:321) membagi beberapa dampak dari kecemasan kedalam

beberapa simtom, antara lain :

a. Simtom suasana hati

Individu yang mengalami kecemasan memiliki perasaan akan adanya hukuman dan bencana

yang mengancam dari suatu sumber tertentu yang tidak diketahui. Orang yang mengalami

kecemasan tidak bisa tidur, dan dengan demikian dapat menyebabkan sifat mudah marah.

b. Simtom kognitif

Kecemasan dapat menyebabkan kekhawatiran dan keprihatinan pada individu mengenai hal-

hal yang tidak menyenangkan yang mungkin terjadi. Individu tersebut tidak memperhatikan

masalah-masalah real yang ada, sehingga individu sering tidak bekerja atau belajar secara

efektif, dan akhirnya dia akan menjadi lebih merasa cemas.

c. Simtom motor

Orang-orang yang mengalami kecemasan sering merasa tidak tenang, gugup, kegiatan motor

menjadi tanpa arti dan tujuan, misalnya jari-jari kaki mengetuk-ngetuk, dan sangat kaget

terhadap suara yang terjadi secara tiba-tiba. Simtom motor merupakan gambaran rangsangan

kognitif yang tinggi pada individu dan merupakan usaha untuk melindungi dirinya dari apa

saja yang dirasanya mengancam.

Page 16: MAKALAH KECEMASAN fix 2015.docx

F. Penanganan Gangguan Kecemasan

Pendekatan-pendekatan psikologis berbeda satu sama lain dalam tekhnik dan tujuan

penanganan kecemasan. Tetapi pada dasarnya berbagai tekhnik tersebut sama-sama

mendorong klien untuk menghadapi dan tidak menghindari sumber-sumber kecemasan

mereka. Dalam menangani gangguan kecemasan dapat melalui beberapa pendekatan :

1.Pendekatan-Pendekatan Psikodinamika

Dari perspektif psikodinamika, kecemasan merefleksikan energi yang dilekatkan

kepada konflik-konflik tak sadar dan usaha ego untuk membiarkannya tetap terepresi.

Psikoanalisis tradisional menyadarkan bahwa kecemasan klien merupakan simbolisasi dari

konflik dalam diri mereka. Dengan adanya simbolisasi ini ego dapat dibebaskan dari

menghabiskan energi untuk melakukan represi. Dengan demikian ego dapat member

perhatian lebih terhadap tugas-tugas yang lebih kreatif dan memberi peningkatan. Begitu juga

dengan yang modern, akan tetapi yang modern lebih menjajaki sumber kecemasan yang

berasal dari keadaaan hubungan sekarang daripada hubungan masa lampau. Selain itu mereka

mendorong klien untuk mengembangkan tingkah laku yang lebih adaptif.

2. Pendekatan-Pendekatan Humanistik

Para tokoh humanistik percaya bahwa kecemasan itu berasal dari represi sosial diri

kita yang sesungguhnya. Kecemasan terjadi bila ketidaksadaran antara inner self

seseorangyang sesungguhnya dan kedok sosialnya mendekat ke taraf kesadaran. Oleh sebab

itu terapis-terapis humanistik bertujuan membantu orang untuk memahami dan

mengekspresikan bakat-bakat serta perasaan-perasaan mereka yang sesungguhnya. Sebagai

akibatnya, klien menjadi bebas untuk menemukan dan menerima diri mereka yang

Page 17: MAKALAH KECEMASAN fix 2015.docx

sesunggguhnya dan tidak bereaksi dengan kecemasan bila perasaan-perasaan mereka yang

sesungguhnya dan kebutuhan-kebutuhan mereka mulai muncul ke permukaan.

3. Pendekatan-Pendekatan Biologis

Pendekatan ini biasanya menggunakan variasi obat- obatan untuk mengobati

gangguan kecemasan. Diantaranya golongan benzodiazepine, valium dan Xanax.

Meskipunbenzodiazepine mempunyai efek menenangkan tatapi mengakibatkan depansi fisik

adiksi(USDHHSS,1999a) . orang- orang yang tergantung kedapanya dapat mengalami

serangkaian sintom putus zat bila mereka berhenti menggunakannya dengan tiba- tiba. Obat

antidepresimempunyai efek antikecemasan dan anti panik selain jiga mempunyai efek anti

depresi

4. Pendekatan-Pendekatan Belajar

Efektifitas penanganan kecemasan dengan pendekatan belajar telah banyak

dibenarkan oleh beberapa riset. Inti dari pendekatan belajar adalah usaha untuk membantu

individu menjadi lebih efektif dalam menghadapi situasi yang menjadi penyebab munculnya

kecemasan tersebut. Ada beberapa macam model terapi dalam pendekatan

belajar,diantaranya:

a. Pemaparan Gradual

Metode ini membantu mengatasi fobia ataupun kecemasan melalui pendekatan

setapak demi setapak atau (stepwise) dari pemaparan aktual terhadap stimulus fobik.

Efektifitas terapi pemaparan (exposure therapy) sudah sangat terbukti, membuat terapi ini

sebagai terapi pilihan untuk menangani fobia spesifik. Pemaparan gradual juga banyak

dipakai pada penanganan agorafobia. Terapi bersifat bertahap menghadapkan individu

Page 18: MAKALAH KECEMASAN fix 2015.docx

yangagorafobik kepada situasi stimulus yang makin menakutkan, sasaran akhirnya adalah

kesuksesan individu ketika dihadapkan pada tahap terakhir yang merupakan tahap

terberattanpa ada perasaan tidak nyaman dan tanpa suatu dorongan untuk menghindar.

Keuntungan dari pemaparan gradual adalah hasilnya yang dapat bertahan lama. Cara

menanggulangi ataupun cara membantu memperkecil kecemasan.

b. Rekonstruksi Pikiran

Yaitu membantu individu untuk berpikir secara logis apa yang terjadi

sebenarnya.biasanya digunakan pada seorang psikolog terhadap penderita fobia.

c. Flooding

Yaitu individu dibantu dengan memberikan stimulus yang paling membuatnya

takut dan dikondisikan sedemikan rupa serta memaksa individu yang menderita anxiety

untuk menghadapinya sendiri.

d. Terapi Kognitif

Terapi yang dilakukan adalah melalui pendekatan terapi perilaku rasional-

emotif,terapi kognitif menunjukkan kepada individu dengan fobia sosial bahwa

kebutuhan-kebutuhan irrasional untuk penerimaan-penerimaan sosial dan perfeksionisme

melahirkankecemasan yang tidak perlu dalam interaksi sosial. Kunci terapeutik adalah

menghilangkankebutuhan berlebih dalam penerimaan sosial. Terapi kognitif berusaha

mengoreksikeyakinan-keyakinan yang disfungsional. Misalnya, orang dengan fobia sosial

mungkinberpikir bahwa tidak ada seorangpun dalam suatu pesta yang ingin bercakap-

cakapdengannya dan bahwa mereka akhirnya akan kesepian dan terisolasi sepanjang sisa

hidupmereka. Terapi kognitif membantu mereka untuk mengenali cacat-cacat logis dalam

pikiranmereka dan membantu mereka untuk melihat situasi secara rasional. Salah satu

contohtekhnik kognitif adalah restrukturisasi kognitif, suatu proses dimana terapis

Page 19: MAKALAH KECEMASAN fix 2015.docx

membantu klienmencari pikiran-pikiran dan mencari alternatif rasional sehingga mereka

bisa belajar menghadapi situasi pembangkit kecemasan.

e. Terapi Kognitif Behavioral (CBT)

Terapi ini memadukan tehnik-tehnik behavioral seperti pemaparan dan tehnik-

tehnik kognitif seperti restrukturisasi kognitif. Beberapa gangguan kecemasan yang

mungkin dapatdikaji dengan penggunaan CBT antara lain : fobia sosial, gangguan stres

pasca trauma,gangguan kecemasan menyeluruh, gangguan obsesif kompulsif dan

gangguan panik.Pada fobia sosial, terapis membantu membimbing mereka selama

percobaan pada pemaparandan secara bertahap menarik dukungan langsung sehingga

klien mampu menghadapi sendirisituasi tersebut.

Page 20: MAKALAH KECEMASAN fix 2015.docx

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari penjelasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa kecemasan adalah respon

seseorang terhadap suatu stressor dan merupakan hal yang normal, namun jika responnya

berlebihan maka hal tersebut dikatakan abnormal.

Respon seseorang terhadap stressor dikatakan tidak normal jika mengganggu aktifitas

dan kemampuan orang tersebut untuk berhubungan dengan orang lain.

Penyebab adanya abnormalitas dari kecemasan tersebut diantaranya adalah

lingkungan, oleh karena itu penting kiranya menciptakan lingkungan yang kondusif untuk

seseorang tumbuh dan berkembang menghadapi berbagai stressor kehidupan.

Berbagai teori dikembangkan untuk mengatasi gangguan kecemasan yang berlebih

namun pada prinsipnya adalah koping yang tepat yang harus dilakukan oleh individu untuk

mengatasi kecemasan tersebut.

B. Saran

1. Penulis menyarankan pembaca, setelah membaca makalah ini hendaknya dapat

mengidentifikasi tanda-tanda kecemasan dalam diri masing masing sehingga dapat

mengembangkan pola koping yang tepat untuk mengatasi kecemasan tersebut.

2. kepada teman - teman perawat hendaknya dapat mengidentifikasi kecemasan yang

dirasakan oleh pasien agar dampak negatif dari kecemasan tersebut tidak terjadi

sehingga kesembuhan pasien dapat optimal.

3. Kembangkanlah lingkungan yang baik untuk keluarga dan lingkungan terdekat agar

dapat menjadi alat untuk mengatasi stressor.

Page 21: MAKALAH KECEMASAN fix 2015.docx

DAFTAR PUSTAKA

Achmad Ridwan Sudirdjo. Gangguan kecemasan. Counselor and clinical hypnotherapy. Posting 19/06/2013.

Berry, Ruth. 2001. Freud. Seri Siapa Dia?. Jakarta : Erlangga

Kuswara, E. 1991. Teori-Teori Kepribadian. Bandung : PT. Eresco

Kapo, Ramona W. Buku Saku Keperawatan Jiwa: Edisi 5,2002. Jakarta, EGC.

Fitria,Nita dkk, Laporan Pendahuluan tentang Masalah Psikososial,2013, Jakarta, Salemba Medika

Iyus Yosep S.Kp., M.Si., M.Sc..Keperawatan Jiwa : edisi revisi, 2010. Refika Aditama. Bandung

http://m.Kompas.com/health/tumpang tindih gejala kecemasan. Posting 23/02/2014

Page 22: MAKALAH KECEMASAN fix 2015.docx