makalah karakteristik aud

21
KARAKTERISTIK ANAK USIA DINI DAN PERKEMBANGANNYA Disusun Oleh Afifatul Ulfiah Arini (K8113003) Aminina (K8113005) Ayu Dwi Kurnia Putri (K8113015) Dwitya Artha Rio (K8113) PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Upload: mitha-ye-es

Post on 05-Jul-2015

1.129 views

Category:

Documents


46 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah karakteristik aud

KARAKTERISTIK ANAK USIA DINI DAN

PERKEMBANGANNYA

Disusun Oleh

Afifatul Ulfiah Arini (K8113003)

Aminina (K8113005)

Ayu Dwi Kurnia Putri (K8113015)

Dwitya Artha Rio (K8113)

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Page 2: Makalah karakteristik aud

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan anak usia dini sangat penting bagi perguruan tinggi di

sekolah dasar. Dengan pendidikan anak usia dini akan tercipta keserasian

hubungan antara siswa dengan guru. Di samping itu kami mengambil judul

karakteristik anak usia dini karena kami ingin tahu lebih mendalam mengenai

karakteristik anak usia dini mulai dari umur 0 – 8 tahun. Baik dari segi aspek–

aspek perkembangan, prinsip-prinsip perkembangan, pola perkembangan,

faktor yang mempengaruhi perkembangan, ciri-ciri perkembangan anak usia

dini, dan cara belajar anak usia dini.

B. Tujuan Pembahasan

a. Menjelaskan pentingnya memahami anak usia dini.

b. Menjelaskan aspek–aspek perkembangan anak usia dini.

c. Menjelaskan prinsip-prinsip perkembangan anak usia dini.

d. Menjelaskan karakteristik perkembangan anak usia dini.

e. Menjelaskan kondisi yang mempengaruhi anak usia dini.

f. Menjelaskan pola perkembangan anak usia dini.

g. Menjelaskan cara belajar anak usia dini.

Page 3: Makalah karakteristik aud

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pentingnya Memahami Anak Usia Dini

Anak usia dini memiliki karakteristik yang khas, baik secara fisik,

psikis, sosial, moral dan sebagainya. Masa kanak-kanak juga masa yang

paling penting untuk sepanjang usia hidupnya. Sebab masa kanak-kanak

adalah masa pembentukan pondasi dan masa kepribadian yang akan

menentukan pengalaman anak selanjutnya. Sedemikian pentingnya usia

tersebut maka memahami karakteristik anak usia dini menjadi mutlak adanya

bila ingin memiliki generasi yang mampu mengembangkan diri secara

optimal.

Pengalaman yang dialami anak pada usia dini akan berpengaruh kuat

terhadap kehidupan selanjutnya. Pengalaman tersebut akan bertahan lama.

Bahkan tidak dapat terhapuskan, walaupun bisa hanya tertutupi. Bila suatu

saat ada stimulasi yang memancing pengalaman hidup yang pernah dialami

maka efek tersebut akan muncul kembali walau dalam bentuk yang berbeda.

Beberapa hal menjadi alasan pentingnya memahami karakteristik a

anak usia dini. Sebagian dari alasan tersebut dapat diuraikan sebagaimana

berikut :

1. Usia dini merupakan usia yang paling penting dalam tahap perkembangan

manusia, sebab usia tersebut merupakan periode diletakkannya dasar

struktur kepribadian yang dibangun untuk sepanjang hidupnya. Oleh

karena itu perlu pendidikan dan pelayanan yang tepat.

Page 4: Makalah karakteristik aud

2. Pengalaman awal sangat penting, sebab dasar awal cenderung bertahan

dan akan mempengaruhi sikap dan perilaku anak sepanjang hidupnya,

disamping itu dasar awal akan cepat berkembang menjadi kebiasaan. Oleh

karena itu perlu pemberian pengalaman awal yang positif.

3. Perkembangan fisik dan mental mengalami kecepatan yang luar biasa,

dibanding dengan sepanjang usianya. Bahkan usia 0 – 8 tahun mengalami

80% perkembangan otak dibanding sesudahnya. Oleh karena itu perlu

stimulasi fisik dan mental.

Ada banyak hal yang diperoleh dengan memahami karakteristik anak

usia dini antara lain :

1. Mengetahui hal-hal yang dibutuhkan oleh anak yang bermanfaat bagi

perkembangan hidupnya.

2. Mengetahui tugas-tugas perkembangan anak sehingga dapat memberikan

stimulasi kepada anak agar dapat melaksanakan tugas perkembangan dengan

baik.

3. Mengetahui bagaimana membimbing proses belajar anak pada saat yang tepat

sesuai dengan kebutuhannya.

4. Menaruh harapan dan tuntutan terhadap anak secara realistis.

5. Mampu mengembangkan potensi anak secara optimal sesuai dengan keadaan

dan kemampuan.

B. Aspek-aspek Perkembangan Anak Usia Dini

1. Perkembangan Fisik dan Motorik

Perkembangan motorik merupakan perkembangan pengendalian

gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf dan otot

terkoordinasi (Hurlock: 1998). Keterampilan motorik anak terdiri atas

Page 5: Makalah karakteristik aud

keterampilan motorik kasar dan keterampilan motorik halus.

Keterampilan motorik anak usia 4-5 tahun lebih banyak berkembang

pada motorik kasar, setelah usia 5 tahun baru.terjadi perkembangan

motorik halus.

Pada usia 4 tahun anak-anak masih suka jenis gerakan sederhana

seperti berjingkrak-jingkrak, melompat, dan berlari kesana kemari,

hanya demi kegiatan itu sendiri tapi mereka sudah berani mengambil

resiko. Walaupun mereka sudah dapat memanjat tangga dengan satu

kaki pada setiap tiang anak tangga untuk beberapa lama, mereka baru

saja mulai dapat turun dengan cara yang sama.

Pada usia 5 tahun, anak-anak bahkan lebih berani mengambil resiko

dibandingkan ketika mereka berusia 4 tahun. Mereka lebih percaya

diri melakukan ketangkasan yang mengerikan seperti memanjat suatu

obyek, berlari kencang dan suka berlomba dengan teman sebayanya

bahkan orangtuanya (Santrock,1995: 225)

2. Perkembangan Kognitif

Tahapan Perkembangan Kognitif sesuai dengan teori Piaget adalah:

(1) Tahap sensorimotor, usia 0 – 2 tahun. Pada masa ini kemampuan

anak terbatas pada gerak-gerak refleks, bahas awal, waktu sekarang

dan ruang yang dekat saja;

(2) Tahap pra-operasional, usia 2 – 7 tahun. Masa ini kemampuan

menerima rangsangan yang terbatas. Anak mulai berkembang

kemampuan bahasanya, walaupun pemikirannya masih statis dan

belum dapat berpikir abstrak, persepsi waktu dan tempat masih

terbatas;

(3) Tahap konkret operasional, 7 – 11 tahun.

Page 6: Makalah karakteristik aud

Pada tahap ini anak sudah mampu menyelesaikan tugas-tugas

menggabungkan, memisahkan, menyusun, menderetkan, melipat dan

membagi;

(4) Tahap formal operasional, usia 11 – 15 tahun. Pada masa ini, anak

sudah mampu berfikir tingkat tinggi, mampu berfikir abstrak.

3. Perkembangan Sosial Emosi

Masa TK merupakan masa kanak-kanak awal. Pola perilaku sosial

yang terlihat pada masa kanak-kanak awal, seperti yang diungkap oleh

Hurlock (1998:252) yaitu: kerjasama, persaingan, kemurahan hati,

hasrat akan penerimaan sosial, simpati, empat, ketergantungan, sikap

ramah, sikap tidak mementingkan diri sendiri, meniru, perilaku

kelekatan.

Erik Erikson (1950) dalam Papalia dan Old, 2008:370 seorang ahli

psikoanalisis mengidentifikasi perkembangan sosial anak:

(1) Tahap 1: Basic Trust vs Mistrust (percaya vs curiga), usia 0-2

tahun.Dalam tahap ini bila dalam merespon rangsangan, anak

mendapat pengalaman yang menyenamgkan akan tumbuh rasa percaya

diri, sebaliknya pengalaman yang kurang menyenangkan akan

menimbulkan rasa curiga;

(2) Tahap 2 : Autonomy vs Shame & Doubt (mandiri vs ragu), usia 2-

3 tahun. Anak sudah mampu menguasai kegiatan meregang atau

melemaskan seluruh otot-otot tubuhnya. Anak pada masa ini bila

sudah merasa mampu menguasai anggota tubuhnya dapat meimbulkan

rasa otonomi, sebaliknya bila lingkungan tidak memberi kepercayaan

atau terlalu banyak bertindak untuk anak akan menimbulkan rasa malu

dan ragu-ragu;

Page 7: Makalah karakteristik aud

(3) Tahap 3 : Initiative vs Guilt (berinisiatif vs bersalah), usia 4-5

tahun. Pada masa ini anak dapat menunjukkan sikap mulai lepas dari

ikatan orang tua, anak dapat bergerak bebas dan ber interaksi dengan

lingkungannya. Kondisi lepas dari orang tua menimbulkan rasa untuk

berinisiatif, sebaliknya dapat menimbulkan rasa bersalah;

(4) Tahap 4 : industry vs inferiority (percaya diri vs rasa rendah diri),

usia 6 tahun – pubertas. Anak telah dapat melaksanakan tugas-tugas

perkembangan untuk menyiapkan diri memasuki masa dewasa. Perlu

memiliki suatu keterampilan tertentu. Bila anak mampu menguasai

suatu keterampilan tertentu dapat menimbulkan rasa berhasil,

sebaliknya bila tidak menguasai, menimbulkan rasa rendah diri.

4. Perkembangan Moral dan Agama

Pengertian perilaku moral secara umum adalah perilaku yang sesuai

dengan standar moral dari kelompok sosial tertentu. Perilaku moral ini

dikendalikan oleh konsep moral. Konsep moral terbentuk dari

peraturan perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi anggota suatu

budaya. Jika ada perilaku moral maka diidentifikasikan perilaku tak

bermoral dan amoral. Perilaku tak bermoral merupakan perilaku yang

tidak sesuai dengan harapan sosial atau konsep moral yang diakui

masyarakat. Sedangkan perilaku amoral/non moral merupakan

perilaku yang ditampilkan karena ketidakacuhan terhadap harapan

kelompok sosial dan bisa saja terjadi karena orang tersebut belum

memahami peraturan atau ketentuan moral yang ada dalam lingkungan

tersebut (dilakukan tidak sengaja dilakukan).

5. Perkembangan Bahasa

Hart & Risley (Morrow, 1993) mengatakan umur 2 tahun, anak-anak

memproduksi rata-rata dari 338 ucapan yang dapat dimengerti dalam

setiap jam, cakupan lebih luas adalah antara rentangan 42 sampai 672.

Page 8: Makalah karakteristik aud

2 tahun lebih tua anak-anak dapat mengunakan kira-kira 134 kata-kata

pada jam yang berbeda, dengan rentangan 18 untuk 286.

Membaca dan menulis merupakan bagian dari belajar bahasa. Untuk

bisa membaca dan menulis, anak perlu mengenal beberapa kata dan

beranjak memahami kalimat. Dengan membaca anak juga semakin

banyak menambah kosakata. Anak dapat belajar bahasa melalaui

membaca buku cerita dengan nyaring. Hal ini dilakukan untuk

mengajarkan anak tentang bunyi bahasa.

6. Aspek Kreativitas Anak

Usia dini adalah usia yang paling kritis atau paling menentukan dalam

pembentukan karakter dan kepribadian seseorang. Perolehan

kesempatan untuk dapat mengoptimalkan tugas-tugas perkembangan

pada usia dini sangat menentukan keberhasilan perkembangan anak

selanjutnya.

Setiap orang pada dasarnya memiliki bakat kreatif tanpa kecuali

walaupun setiap orang berbeda dalam macam bakat yang dimiliki serta

derajat atau tingkat dimilikinya bakat tersebut. Satu hal yang penting

adalah bahwa ditinjau dari segi pendidikan, bakat kreatif dapat

ditingkatkan, dan karena itu perlu dipupuk sejak dini. Bila bakat

kreatif tersebut tidak dipupuk maka bakat tersebut tidak akan

berkembang, bahkan menjadi bakat terpendam, yang tidak dapat

diwujudkan.

Untuk memahami kreativitas pada anak-anak, ada satu yang

harus membedakan kreativitas dari kecerdasan dan bakat. Ward (1974)

menyatakan tentang kreativitas anak-anak dapat dibedakan dari

kemampuan kognitif. Studi-studi terakhir menunjukkan bahwa

komponen-komponen dari potensi kreatif dapat dibedakan dari

kecerdasan (Moran, 1983). Istilah ”gifted” sering digunakan untuk

Page 9: Makalah karakteristik aud

menyatakan anak yang memiliki kecerdasan tinggi. Wallach (1970)

berpendapat bahwa ”kecerdasan dan kreativitas tidak terikat satu sama

lain, dan anak yang sangat kreatif bisa saja kecerdasannya tidak

tinggi”. Kreativitas tidak hanya di dalam musik, seni, atau penulisan,

tetapi juga di dalam ilmu pengetahuan, ilmu kemasyarakatan dan

bidang-bidang lain.

Untuk anak-anak, kreativitas difokuskan pada proses: pembuatan

gagasan-gagasan. Penerimaan orang dewasa dari banyaknya gagasan-

gagasan di dalam suasana yang tidak evaluatif akan membantu anak-

anak menghasilkan lebih banyak gagasan-gagasan atau bergerak ke

langkah yang berikutnya, evaluasi diri. Ketika anak-anak

mengembangkan kemampuan untuk evaluasi diri, mutu isu-isu dan

pembuatan produk-produk menjadi lebih penting. Penekanan pada usia

ini adalah menjelajah kemampuan-kemampuan mereka untuk

menghasilkan dan mengevaluasi hipotesis, dan meninjau kembali

gagasan mereka yang didasarkan pada evaluasi. Evaluasi oleh yang

lain dan ukuran-ukuran untuk produk-produk dengan sebenarnya

penting hanya digunakan anak remaja atau orang dewasa yang lebih

tua.

Dr. Utami Munandar memberikan empat alasan perlunya

dikembangkan kreativitas pada anak yaitu: Pertama, dengan berkreasi

anak dapat mewujudkan dirinya dan ini merupakan kebutuhan pokok

manusia. Kedua, kreativitas atau cara berpikir kreatif, dalam arti

kemampuan untuk menemukan cara-cara baru memecahkan suatu

permasalahan. Ketiga, bersibuk diri secara kreatif tidak saja berguna

tapi juga memberikan kepuasan pada individu. Hal ini terlihat jelas

pada anak-anak yang bermain balok-balok atau permainan konstruktif

lainnya. Mereka tanpa bosan menyusun bentuk-bentuk kombinasi baru

dengan alat permainannya sehingga seringkali lupa terhadap hal-hal

Page 10: Makalah karakteristik aud

lain. Keempat, kreativitaslah yang memungkinkan manusia untuk

meningkatkan kualitas dan taraf hidupnya. Dengan kreativitas

seseorang terdorong untuk membuat ide-ide, penemuan-penemuan

atau teknologi baru yang dapat meningkatkan kesejahteraan

masyarakat secara luas.

C. Prinsip-prinsip Perkembangan Anak Usia Dini

Dalam perkembangan individu dikenal prinsip-prinsip perkembangan sebagai berikut :

1. Perkembangan berlangsung seumur hidup dan meliputi semua aspek. Perkembangan bukan hanya berkenaan dengan aspek-aspek tertentu tetapi

menyangkut semua aspek. perkembangan. Aspek tertentu mungkin lebih terlihat dengan jelas, sedangkan aspek yang lainnya tersembunyi. Perkembangan berlangsung terus sampai akhir hayatnya, hanya pada saat tertentu

perkembangannya lambat bahkan sangat lambat, sedangkan pada saat lain mungkin sangat cepat.

2. Setiap individu memiliki irama dan kualitas perkembangan yang berbeda. Seorang individu mungkin mempunyai kemampuan berpikir dan membina

hubungan sosial yang sangat tinggi dan irama perkembangannya dalam segi itu sangat cepat, sedang dalam aspek lain seperti keterampilan atau estetika

cenderung kurang dan perkembangannya lambat. Sebaliknya, ada individu lain yang ketrampilan dan estetikanya berkembang pesat sedangkan kemampuan berpikir dan hubungan sosialnya agak lambat.

3. Perkembangan secara relatif beraturan, mengikuti pola-pola tertentu.

Perkembangan sesuatu segi didahului atau mendahului segi yang lainnya. Anak bisa merangkak sebelum anak bisa berjalan, anak bisa meraban (mengeluarkan kata-kata yang tidak jelas dan tidak bermakna, seperti : mmm-mmm-mmm)

sebelum anak bisa berbicara, dan sebagainya.

4. Perkembangan berlangsung secara berangsur-angsur dan sedikit demi sedikit.

Page 11: Makalah karakteristik aud

Secara normal perkembangan itu berlangsung sedikit demi sedikit tetapi dalam

situasisituasi tertentu dapat juga terjadi loncatan-loncatan. Sebaliknya dapat juga terjadi kemacetan perkembangan aspek tertentu.

5. Perkembangan berlangsung dari kemampuan yang bersifat umum menuju

pada yang lebih khusus, mengikuti proses diferensiasi dan integrasi. Perkembangan dimulai dengan dikuasainya kemampuan-kemampuan yang

bersifat umum, seperti kemampuan memegang dimulai dengan memegang benda besar dengan kedua tangannya, baru kemudian memegang dengan satu tangan tetapi dengan ke lima jarinya. Perkembangan berikutnya ditunjukkan dengan

anak dapat memegang dengan beberapa jari, dan akhirnya menggunakan ujung-ujung jarinya. Dalam perkembangan terjadi proses diferensiasi atau penguraian

kepada hal yang lebih kecil dan terjadi pula proses integrasi. Dalam integrasi ini beberapa kemampuan khusus/kecil bergabung membentuk satu kecakapan atau keterampilan.

6. Secara normal perkembangan individu mengikuti seluruh fase, tetapi karena faktor-faktor khusus, fase tertentu dapat dilewati secara cepat, sehingga

nampak seperti tidak melewati fase tersebut, sedangkan fase lainnya diikuti dengan sangat lambat, sehingga nampak seperti tidak berkembang.

7. Sampai batas-batas tertentu, perkembangan sesuatu aspek dapat dipercepat

atau diperlambat. Perkembangan dipengaruhi oleh faktor pembawaan dan juga faktor lingkungan. Kondisi yang wajar dari pembawaan dan lingkungan dapat

menyebabkan laju perkembangan yang wajar pula. Kekurangwajaran baik yang berlebih atau berkekurangan dari faktor pembawaan dan lingkungan dapat menyebabkan laju perkembangan yang lebih cepat atau lebih lambat.

8. Perkembangan aspek-aspek tertentu berjalan sejajar atau berkorelasi dengan

aspek lainnya. Perkembangan kemampuan sosial berkembang sejajar dengan kemampuan berbahasa, kemampuan motorik sejajar dengan kemampuan pengamatan dan lain

sebagainya. 9. Pada saat-saat tertentu dan dalam bidang-bidang tertentu perkembangan

pria berbeda dengan wanita. Pada usia 12-13 tahun, anak wanita lebih cepat matang secara sosial dibandingkan dengan laki-laki. Fisik laki-laki umumnya tumbuh lebih tinggi

dibandingkan dengan wanita. Laki-laki lebih kuat dalam kemampuan inteleknya sedangkan wanita lebih kuat dalam kemampuan berbahasa dan estetikanya.

D. Karakteristik Perkembangan Anak Usia Dini

Anak usia dini (0 – 8 tahun) adalah individu yang sedang mengalami

proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Bahkan dikatakan

Page 12: Makalah karakteristik aud

sebagai lompatan perkembangan karena itulah maka usia dini dikatakan

sebagai golden age (usia emas) yaitu usia yang sangat berharga dibanding

usia-usia selanjutnya. Usia tersebut merupakan fase kehidupan yang unik.

Secara lebih rinci akan diuraikan karakteristik anak usia dini sebagai berikut :

a. Usia 0 – 1 tahun

Pada masa bayi perkembangan fisik mengalami kecepatan luar biasa,

paling cepat dibanding usia selanjutnya. Berbagai kemampuan dan

ketrampilan dasar dipelajari anak pada usia ini. Beberapa karakteristik

anak usia bayi dapat dijelaskan antara lain :

1. Mempelajari ketrampilan motorik mulai dari berguling, merangkak,

duduk, berdiri dan berjalan.

2. Mempelajari ketrampilan menggunakan panca indera, seperti melihat

atau mengamati, meraba, mendengar, mencium dan mengecap dengan

memasukkan setiap benda ke mulutnya.

3. Mempelajari komunikasi sosial. Bayi yang baru lahir telah siap

melaksanakan kontrak sosial dengan lingkungannya. Komunikasi

responsif dari orang dewasa akan mendorong dan memperluas respon

verbal dan non verbal bayi.

Berbagai kemampuan dan ketrampilan dasar tersebut merupakan modal

penting bagi anak untuk menjalani proses perkembangan selanjutnya.

b. Usia 2 – 3 tahun

Anak pada usia ini memiliki beberapa kesamaan karakteristik dengan

masa sebelumnya. Secara fisik anak masih mengalami pertumbuhan yang

pesat. Beberapa karakteristik khusus yang dilalui anak usia 2 – 3 tahun

antara lain :

Page 13: Makalah karakteristik aud

1. Anak sangat aktif mengeksplorasi benda-benda yang ada di sekitarnya.

Ia memiliki kekuatan observasi yang tajam dan keinginan belajar yang

luar biasa. Eksplorasi yang dilakukan oleh anak terhadap benda-benda

apa saja yang ditemui merupakan proses belajar yang sangat efektif.

Motivasi belajar anak pada usia tersebut menempati grafik tertinggi

dibanding sepanjang usianya bila tidak ada hambatan dari lingkungan.

2. Anak mulai mengembangkan kemampuan berbahasa. Diawali dengan

berceloteh, kemudian satu dua kata dan kalimat yang belum jelas

maknanya. Anak terus belajar dan berkomunikasi, memahami

pembicaraan orang lain dan belajar mengungkapkan isi hati dan

pikiran.

3. Anak mulai belajar mengembangkan emosi. Perkembangan emosi

anak didasarkan pada bagaimana lingkungan memperlakukan dia.

Sebab emosi bukan ditemukan oleh bawaan namun lebih banyak pada

lingkungan.

c. Usia 4 – 6 tahun

Anak usia 4 – 6 tahun memiliki karakteristik antara lain :

1. Berkaitan dengan perkembangan fisik, anak sangat aktif melakukan

berbagai kegiatan. Hal ini bermanfaat untuk mengembangkan otot-otot

kecil maupun besar.

2. Perkembangan bahasa juga semakin baik. Anak sudah mampu

memahami pembicaraan orang lain dan mampu mengungkapkan

pikirannya dalam batas-batas tertentu.

3. Perkembangan kognitif (daya pikir) sangat pesat, ditunjukkan dengan

rasa ingin tahu anak yang luar biasa terhadap lingkungan sekitar. Hl

Page 14: Makalah karakteristik aud

itu terlihat dari seringnya anak menanyakan segala sesuatu yang

dilihat.

4. Bentuk permainan anak masih bersifat individu, bukan permainan

sosial. Walaupun aktifitas bermain dilakukan anak secara bersama.

d. Usia 7 – 8 tahun

Karakteristik perkembangan anak usia 7 – 8 tahun antara lain :

1. Perkembangan kognitif anak masih berada pada masa yang cepat. Dari

segi kemampuan, secara kognitif anak sudah mampu berpikir bagian

per bagian. Artinya anak sudah mampu berpikir analisis dan sintesis,

deduktif dan induktif.

2. Perkembangan sosial anak mulai ingin melepaskan diri dari otoritas

orangtuanya. Hal ini ditunjukkan dengan kecenderungan anak untuk

selalu bermain di luar rumah bergaul dengan teman sebaya.

3. Anak mulai menyukai permainan sosial. Bentuk permainan yang

melibatkan banyak orang dengan saling berinteraksi.

4. Perkembangan emosi anak sudah mulai berbentuk dan tampak sebagai

bagian dari kepribadian anak. Walaupun pada usia ini masih pada taraf

pembentukan, namun pengalaman anak sebenarnya telah

menampakkan hasil.

E. Kondisi Yang Mempengaruhi Anak Usia Dini

Banyak hal yang dapat mempengaruhi kondisi anak usia dini, secara

garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :

a. Faktor bawaan

b. Faktor lingkungan

Page 15: Makalah karakteristik aud

Pertama, faktor bawaan adalah faktor yang diturunkan dari kedua

orangtuanya, baik yang bersifat fisik maupun psikis. Faktor bawaan lebih

dominan dari pihak ayah daripada ibu atau sebaliknya. Faktor ini tidak dapat

direkayasa oleh orangtua yang menurunkan. Dan hanya ditentukan oleh waktu

satu detik, yaitu saat bertemunya sel sperma dan ovum. Oleh karena itu, saat

ovulasi merupakan saat paling berharga untuk sepanjang hidup manusia,

karena pada saat itulah diturunkan sifat bawaan yang akan terbawa sepanjang

usia manusia.

Kedua, faktor lingkungan yaitu faktor yang berasal dari luar faktor

bawaan, meliputi seluruh lingkungan yang dilalui oleh anak. Lingkungan

dapat dipisahkan menjadi dua, yaitu lingkungan dalam kandungan dan

lingkungan di luar kandungan.

Lingkungan dalam kandungan sangat penting bagi perkembangan

anak. Karena perkembangan janin dalam kandungan mengalami kecepatan

luar biasa, lebih cepat 200.000 kali dibanding perkembangan sesudah lahir.

Oleh karena itu lingkungan yang positif dalam kandungan akan berpengaruh

positif bagi perkembangan janin, demikian juga sebaliknya.

` Lingkungan di luar kandungan, juga besar pengaruhnya terhadap

perkembangan anak usia dini. Sebab anak menjadi bagaimana seorang anak

sangat dipengaruhi oleh bagaimana lingkungan memperlakukan dia.

Lingkungan luar kandungan dibedakan menjadi tiga hal yaitu :

a. Lingkungan keluarga, yaitu lingkungan yang dialami anak dalam

berinteraksi dengan anggota keluarga baik interaksi secara langsung

maupun tidak langsung. Lingkungan keluarga khususnya dialami anak

usia 0 – 3 tahun. Usia ini menjadi landasan bagi anak untuk melalui proses

selanjutnya.

Page 16: Makalah karakteristik aud

b. Lingkungan masyarakat atau lingkungan teman sebaya. Seiring

bertambahnya usia, anak akan mencari teman untuk berinteraksi dan

bermain bersama. Kondisi teman sebaya turut menentukan bagaimana

anak jadinya.

c. Lingkungan sekolah. Pada umumnya anak akan memasuki lingkungan

sekolah pada usia 4 – 5 tahun atau bahkan yang 3 tahun. Lingkungan di

sekolah besar pengaruhnya terhadap perkembangan anak. Sekolah yang

baik akan mampu berperan secara baik dengan memberi kesempatan dan

mendorong anak untuk mengaktualisasikan diri sesuai dengan

kemampuan yang sesungguhnya.

F. Pola Perkembangan Anak Usia Dini

Perkembangan setiap anak memiliki pola yang sama, walaupun

kecepatannya berbeda. Setiap anak mengikuti pola yang dapat diramalkan

dengan cara dan kecepatannya sendiri. Sebagian anak berkembang dengan

tertib tahap demi tahap, langkah demi langkah. Namun sebagian yang lain

mengalami kecepatan melonjak. Di samping itu ada juga yang mengalami

penyimpangan atau keterlambatan. Namun secara umum setiap anak

berkembang dengan mengikuti pola yang sama. Beberapa pola tersebut antara

lain :

a. Perkembangan fisik secara umum

Perkembangan fisik mengikuti hukum perkembangan yang disebut

“cephalocaudal” dan “proximodistal”. Hukum cephalocaudal menyatakan

bahwa perkembangan dimulai dari kepala kemudian menyebar ke seluruh

tubuh sampai ke kaki. Sedangkan hukum proximodistal menyatakan

bahwa perkembangan bergerak dari pusat sumbu ke ujung-ujungnya atau

dari bagian yang dekat sumbu pusat tubuh ke bagian yang lebih jauh.

Page 17: Makalah karakteristik aud

b. Perkembangan bergerak dari tanggapan umum menuju ke tanggapan

khusus

Bayi pada awal perkembangan memberikan reaksi dengan menggerakkan

seluruh tubuh. Semakin lama ia akan mampu memberikan reaksi dalam

bentuk gerakan khusus. Demikian seterusnya dalam hal-hal lain.

c. Perkembangan berlangsung secara berkesinambungan

Proses perkembangan diawali dari bertemunya sel sperma dan ovum yang

disebut ovulasi, dan terus secara berkesinambungan hingga kematian.

Kadang perlahan, kadang cepat, kadang maju terus, kadang sejenak

mundur. Satu tahap perkembangan menjadi landasan bagi tahap

perkembangan selanjutnya. Tidak ada pengalaman anak yang sia-sia atau

hilang terhapus. Hanya tertutupi oleh pengalaman-pengalaman berikutnya.

d. Terdapat periode keseimbangan dan tidak keseimbangan

Setiap anak mengalami periode dimana ia merasa bahagia, mudah

menyesuaikan diri dan lingkungannya pun bersikap positif terhadapnya.

Namun juga ada masa ketidakseimbangan yang ditandai dengan kesulitan

anak untuk menyesuaikan diri, sulit diatur, emosi negatif dan sebagainya.

Pola tersebut bila digambarkan ibarat spiral yang bergerak melingkar

dengan jangka waktu kurang lebih 6 bulan, hingga akhirnya anak

menemukan ketenangan dan jati diri.

e. Terdapat tugas perkembangan yang harus dilalui anak dari waktu ke

waktu

Tugas perkembangan adalah sesuatu yang harus dilakukan atau dicapai

oleh anak berdasarkan tahap usianya. Tugas perkembangan bersifat khas,

Page 18: Makalah karakteristik aud

sesuai dengan tuntutan dan ukuran yang berlaku di masyarakat. Misalnya

bayi lahir dia akan melaksanakan tugas perkembangan berguling,

tengkurap, duduk, berdiri, berjalan, bermain dan seterusnya. Kualitas dan

kuantitas tugas perkembangan antara satu daerah berbeda dengan daerah

lain.

G. Cara Belajar Anak Usia Dini

Anak pada usia dini (0 – 8 tahun) memiliki kemampuan belajar yang

luar biasa. Khususnya pada masa kanak-kanak awal. Keinginan anak untuk

belajar menjadikan ia aktif dan eksploratif. Anak belajar dengan seluruh panca

inderanya untuk dapat memahami sesuatu, dan dalam waktu singkat ia akan

beralih ke hal lain untuk dipelajari. Lingkungan lah yang kadang menjadikan

anak terhambat dalam mengembangkan kemampuan belajarnya. Bahkan

seringkali lingkungan mematikan keinginannya untuk bereksplorasi.

Cara belajar anak mengalami perkembangan seiring dengan

bertambahnya usia. Secara garis besar dapat diuraikan cara belajar anak usia

dini mulai dari awal perkembangan.

a. Usia 0 – 1 tahun

Anak belajar dengan mengendalikan kemampuan panca inderanya. Yakni

pendengaran, penglihatan, penciuman, peraba dan perasa. Secara bertahap

panca indera anak difungsikan lebih sempurna. Hingga usia satu tahun

anak ingin mempelajari apa saja yang dilihat dengan mengarahkan seluruh

panca indera. Hal itu nampak pada aktivitas anak memasukkan segala

macam benda ke dalam mulut sebagai bagian dari proses belajar.

Page 19: Makalah karakteristik aud

b. Usia 2 – 3 tahun

Anak melakukan proses belajar dengan lebih sungguh-sungguh. Ia

memperhatikan apa saja yang ada di lingkungannya untuk kemudian

ditiru. Jadi cara belajar anak yang utama pada usia ini adalah meniru.

Meniru segala hal yang ia lihat dan ia dengar. Selain itu perkembangan

bahasa anak pada usia tersebut sudah mulai berkembang. Anak

mengembangkan kemampuan berbahasa juga dengan cara meniru.

c. Usia 4 – 6 tahun

Kemampuan bahasa anak semakin baik. Begitu anak mampu

berkomunikasi dengan baik maka akan segera diikuti proses belajar anak

dengan cara bertanya. Anak akan menanyakan apa saja yang ia saksikan.

Pertanyaan yang tiada putus. Saat demikian kognisi anak berkembang

pesat dan keinginan anak untuk belajar semakin tinggi. Anak belajar

melalui bertanya dan berkomunikasi.

d. Usia 7 – 8 tahun

Perkembangan anak dari berbagai aspek sudah semakin baik. Walau

demikian proses perkembangan anak masih terus berlanjut. Anak

melakukan proses belajar dengan cara yang semakin kompleks. Ia

menggunakan panca inderanya untuk menangkap berbagai informasi dari

luar. Anak mulai mampu membaca dan berkomunikasi secara luas. Hal itu

menjadi bagian dari proses belajar anak.

Page 20: Makalah karakteristik aud

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pentingnya memahami anak usia dini mempunyai 3 alasan yaitu usia dini

merupakan usia yang paling penting dalam tahap perkembangan manusia,

pengalaman awal sangat penting, dan perkembangan fisik dan mental mengalami

kecepatan yang luar biasa.

Aspek-aspek perkembangan anak usia dini terdiri dari aspek perkembangan

fisik motorik, bahasa, kognitif, sosial emosi, , moral dan agama serta kreativitas.

Terdapat pula beberapaprinsip-prinsip perkembangan sepanjang hidup anak.

Karakteristik perkembangan anak usia dini secara lebih rinci diuraikan

sebagai berikut : usia 0 – 1 tahun, usia 2 – 3 tahun, usia 4 – 6 tahun, usia 7 – 8 tahun.

Masing masing tahap usia memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Kondisi yang

mempengaruhi anak usia dini secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu

faktor bawaan dan faktor lingkungan.

Pola perkembangan anak usia dini dibagi menjadi 5 yaitu : perkembangan

fisik, perkembangan bergerak dari tanggapan umum menuju tanggapan khusus,

perkembangan berlangsung secara berkesinambungan, terdapat periode

keseimbangan dan ketidakseimbangan, dan terdapat tugas perkembangan yang harus

dilalui anak dari waktu ke waktu. Cara belajar anak usia dini mulai dari usia 0 – 1

tahun, usia 2 – 3 tahun, usia 4 – 6 tahun dan usia 7 – 8 tahun, memiliki cara belajar

berbeda-beda.

Page 21: Makalah karakteristik aud

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. At energennic PAUD : Prinsip-prinsip Perkembangan Anak Usia Dini. Diakses pada tanggal 16 September 2014, melalui

http://paudbook.blogspot.com/2012/01/prinsip-prinsip-perkembangan-anak-usia.html

Hayati, Nur. (9 Juni 2013). Indrasari Dewi PAUD : Aspek-aspek Perkembangan

AUD. Diakses pada tanggal 16 September 2014, melalui

http://indrasaripaud.blogspot.com/2013/06/aspek-aspek-perkembangan-anak-usia-

dini.html

Laili, Nurul. Academia.edu : Makalah Karkteristik AUD. Diakses pada tanggal 9

September 2014, melalui

http://www.academia.edu/5092555/Makalah_Karakteristik_Anak_Usia_Dini

Masitoh. 2008. Strategi Pembelajaran TK. Jakarta : Penerbit Universitas Terbuka.

Syaodih, Ernawulan. . 2008. Bimbingan Konseling untuk Anak Usia Dini. Jakarta : Penerbit Universitas Terbuka