makalah k3 manajemen resiko

Upload: wahyuimambukhori

Post on 02-Jun-2018

303 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Makalah K3 Manajemen Resiko

    1/18

    i

    MAKALAH KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

    MANAJEMEN RESIKO K3 PADA INDUSTRI

    PERTAMBANGAN

    Disusun Oleh :

    Eko Sefriyanto Adhi 5301412019

    Abdullah Labib 5301412008

    Wahyu Imam Buhori 5301412019

    Iffan Aulia 5301412072

    Kesehatan dan Keselamatan Kerja

    Rombel : 02

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    2014

  • 8/10/2019 Makalah K3 Manajemen Resiko

    2/18

    ii

    PRAKATA

    Atas ridha Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada

    kami sehingga mendapat kemampuan untuk menyelesaikan tugas makalah mata kuliah

    Kesehatan dan Keselamatan Kerja dengan tema Manajemen Resiko K3 pada Industri

    Pertambangan.

    Makalah ini kami susun guna memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan dan

    Keselamatan Kerja yang diampu oleh Bapak Eko Supraptono. Dalam menyusun makalah

    ini,kami telah mendapat bantuan dan bimbingan dari banyak pihak. Oleh karena itu, kami

    mengucapkan terima kasih kepadaBapak Eko Supraptono selaku pengampu mata kuliah

    Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang telah membimbing dan juga berterima kasih

    kepada teman-teman yang sudah memberi dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.

    Kami sabagai penyusun menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak

    kesalahan. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran agar menjadi lebih baik dalam

    menyusun makalah berikutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi

    penyusun dan pembaca pada umumnya.

    Semarang , 24November 2014

    Penyusun

  • 8/10/2019 Makalah K3 Manajemen Resiko

    3/18

    iii

    DAFTAR ISI

    PRAKATA ....................................................................................................................................................... ii

    DAFTAR ISI .................................................................................................................................................... iii

    BAB I ............................................................................................................................................................ 1

    PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 1

    A. Latar Belakang Masalah.................................................................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ............................................................................................................................. 3

    C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................................... 3

    BAB II ........................................................................................................................................................... 4

    PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 4

    A. Pengertian Manajemen Resiko dalam Industri Pertambangan.......................................................... 4

    B. Jenis Resiko pada Perusahaan Pertambangan.................................................................................. 4

    C. Cara / Metode Pengelolaan Resiko Pada Perusahaan Pertambangan............................................... 5

    D. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Di industri Pertambangan........................................... 6

    E. Manfaat Manajemen Resiko Pada Perusahaan Pertambangan.......................................................... 9

    F. Kecelakaan Tambang ........................................................................................................................ 9

    G. Faktor Kecelakaan Kerja pada Perusahaan Pertambangan............................................................. 10

    H. Teknik Pencegahan Ledakan .......................................................................................................... 12

    BAB III ....................................................................................................................................................... 13

    PENUTUP .................................................................................................................................................. 13

    A. Simpulan ......................................................................................................................................... 13

    B. Saran ............................................................................................................................................... 14

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 15

  • 8/10/2019 Makalah K3 Manajemen Resiko

    4/18

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Pertambangan memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan nasional.

    Pertambangan memberikan peran yang sangat signifikan dalam perekonomian nasional, baik

    dalam sektor fiscal, moneter, maupun sektor riil. Peran pertambangan terlihat jelas dimana

    pertambangan menjadi salah satu sumber penerimaan negara; berkontribusi dalam

    pembangaunan daerah, baik dalam bentuk dana bagi hasil maupun program community

    development atau coorporate social responsibility; memberikan nilai surplus dalam neraca

    perdagangan; meningkatkan investasi; memberikan efek berantai yang positif terhadap

    ketenagakerjaan; menjadi salah satu faktor dominan dalam menentukan Indeks Harga Saham

    Gabungan; dan menjadi salah satu sumber energy dan bahan baku domestik.

    Salah satu karakteristik industri pertambangan adalah padat modal, padat teknologi dan

    memiliki Resiko yang besar. Oleh karena itu, dalam rangka menjamin kelancaran operasi,

    menghindari terjadinya kecelakaan kerja, kejadian berbahaya dan penyakit akibat kerja maka

    diperlukan implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada kegiatanpertambangan.

    Terjadinya kecelakaan kerja tentu saja menjadikan masalah yang besar bagi

    kelangsungan suatu usaha. Kerugian yang diderita tidak hanya berupa kerugian materi yang

    cukup besar namun lebih dari itu adalah timbulnya korban jiwa yang tidak sedikit jumlahnya.

    Kehilangan sumber daya manusia ini merupakan kerugian yang sangat besar karena manusia

    adalah satu-satunya sumber daya yang tidak dapat digantikan oleh teknologi apapun.

    Melalui peraturan yang jelas dan sanksi yang tegas, perlindungan K3 dapat ditegakkan,

    untuk itu diperlukan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang K3. Bahkan

    ditingkat internasionalpun telah disepakati adanya konvensi-konvensi yang mengatur tentang

    K3 secara universal sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, baik yang

    dikeluarkan oleh organisasi dunia seperti ILO, WHO, maupun tingkat regional.

  • 8/10/2019 Makalah K3 Manajemen Resiko

    5/18

    2

    Dengan melaksanakan K3 akan terwujud perlindungan terhadap tenaga kerja dari Resiko

    kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang dapat terjadi pada waktu melakukan

    pekerjaan di tempat kerja. Dengan dilaksanakannya perlindungan K3, diharapkan akan

    tercipta tempat kerja yang aman, nyaman, sehat dan tenaga kerja yang produktif, sehingga

    akan meningkatkan produktivitas kerja dan produktivitas perusahaan. Dengan demikian K3

    sangat besar peranannya dalam upaya meningkatkan produktivitas perusahaan, terutama

    dapat mencegah korban manusia..

    Dengan demikian untuk mewujudkan K3 diperusahaan perlu dilaksanakan dengan

    perencanaan dan pertimbangan yang tepat, dan salah satu kunci keberhasilannya terletak

    pada peran serta pekerja sendiri baik sebagai subyek maupun obyek perlindungan dimaksud

    dengan memperhatikan banyaknya Resiko yang diperoleh perusahaan, mulai diterapkan

    manajemen Resiko, sebagai inti dan cikal bakal SMK3. Penerapan ini sudah mulai

    menerapkan pola preventif terhadap kecelakaan kerja yang akan terjadi.

    Manajemen Resiko menuntut tidak hanya keterlibatan pihak manajemen tetapi juga

    komitmen manajemen dan seluruh pihak yang terkait. Pada konsep ini, bahaya sebagai

    sumber kecelakaan kerja harus harus teridentifikasi, kemudian diadakan perhitungan dan

    prioritas terhadap Resiko dari bahaya tersebut dan terakhir adalah pengontrolan Resiko.

    Ditahap pengontrolan Resiko, peran manajemen sangat penting karena pengontrolan

    Resiko membutuhkan ketersediaan semua sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan,

    karena pihak manajemen yang sanggup memenuhi ketersediaan ini. Semua konsep-konsep

    utama tersebut semakin menyadarkan akan pentingnya kebutuhan pengelolaan K3 dalam

    bentuk manajemen yang sistematis dan mendasar agar dapat terintegrasi dengan manajemen

    perusahaan yang lain. Integrasi ini diawali dengan kebijakan dari perusahaan untuk

    mengelola K3 menerapkan suatu Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

    (SMK3).

  • 8/10/2019 Makalah K3 Manajemen Resiko

    6/18

    3

    B. Rumusan Masalah

    Pembahasan dalam makalah ini bertujuan agar tidak melenceng dari sub pembahasan yang

    ada, maka pemakalah merumuskan masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah ini,

    antara lain yaitu :

    1. Apa yang dimaksud dengan manajemen resiko K3 pertambangan ?

    2. Apa jenis Resiko yang ada di perusahaan pertambagan ?

    3. Bagaimana teknik cara/metode pengelolaan resiko pada perusahaan pertambangan ?

    4. Apa saja manfaat manajemen resiko pada perusahaan pertambangan?

    5. Apa saja jenis kecelakaan kerja pada perusahaan pertambangan ?

    6. Apa saja faktor yang menjadi penyebab kecelakaan kerja pada perusahaan tambang ?

    7. Bagaimana teknik pencegahan ledakan yang ada pada perusahaan pertambangan ?

    C. Tujuan Penulisan

    1. Mahasiswa mampu menjelaskan serta menjabarkan pengertian manajemen resiko k3 pada

    perusahaan pertambangan.

    2. Mahasiswa mampu menjelaskan serta menjabarkan jenis resiko yang teradi paa

    perusahaan pertambangan.

    3. Mahasiswa mampu menjelaskan serta menjabarkan tentang cara pengolahan resiko pada

    perusahaan tambang.

    4. Mahasiswa mampu menjelaskan serta menjabarkan tentang manfaat manajemen K3 pada

    perusahaan pertambangan.

    5. Mahasiswa mampu menjelaskan serta menjabarkan jenis kecelakaan kerja yang terjadi

    pada perusahaan pertambangan.

    6. Mahasiswa mampu menjelaskan serta menjabarkan tentang factor yang menyebabkan

    teradinya kecelakaan kerja pada perusahaan pertambangan.

    7.

    Mahasiswa mampu menjelaskan serta menjabarkan tentang cara pencegahan ledakan

    yang ada pada perusahaan pertambangan.

  • 8/10/2019 Makalah K3 Manajemen Resiko

    7/18

    4

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Pengertian Manajemen Resiko Pertambangan

    Manajemen Resiko Pertambangan adalah suatu proses interaksi yang digunakan oleh

    perusahaan pertambangan untuk mengidentifikasi,mengevaluasi,dan menanggulangi bahaya

    di tempat kerja guna mengurangi Resiko bahaya seperti kebakaran, ledakan, tertimbun

    longsoran tanah, gas beracun, suhu yang ekstrem,dll.Jadi, manajemen Resiko merupakan

    suatu alat yang bila digunakan secara benar akan menghasilkan lingkungan kerja yang

    aman,bebas dari ancaman bahaya di tempat kerja.

    B. Jenis Resiko pada Perusahaan pertambangan

    Adapun jenisResiko yang sering dijumpai pada Perusahaan Pertambangan adalah sebagai

    berikut :

    1. Ledakan

    Ledakan dapat menimbulkan tekanan udara yang sangat tinggi disertai dengan nyala

    api. Setelah itu akan diikuti dengan kepulan asap yang berwarna hitam. Ledakan

    merambat pada lobang turbulensi udara akan semakin dahsyat dan dapat

    menimbulkan kerusakan yang fatal.

    2. Longsor

    Longsor di pertambangan biasanya berasal dari gempa bumi, ledakan yang terjadi di

    dalam tambang,serta kondisi tanah yang rentan mengalami longsor. Hal ini bisa juga

    disebabkan oleh tidak adanya pengaturan pembuatan terowongan untuk tambang.

    3. Kebakaran

    Bila akumulasi gas-gas yang tertahan dalam terowongan tambang bawah tanah

    mengalami suatu getaran hebat, yang diakibatkan oleh berbagai hal, seperti gerakan

    roda-roda mesin, tiupan angin dari kompresor dan sejenisnya, sehingga gas itu

    terangkat ke udara (beterbangan) dan kemudian membentuk awan gas dalam kondisi

    batas ledak (explosive limit) dan ketika itu ada sulutan api, maka akan terjadi ledakan

    yang diiringi oleh kebakaran.

  • 8/10/2019 Makalah K3 Manajemen Resiko

    8/18

    5

    C. Cara / Metode Pengelolaan Resiko Pada Perusahaan Pertambangan

    Pengelolaan Resiko menempati peran penting dalam organisasi kami karena fungsi ini

    mendorong budaya Resiko yang disiplin dan menciptakan transparansi dengan menyediakan

    dasar manajemen yang baik untuk menetapkan profil Resiko yang sesuai. Manajemen Resiko

    bersifat instrumental dalam memastikan pendekatan yang bijaksana dan cerdas terhadap

    pengambilan Resiko yang dengan demikian akan menyeimbangkan Resiko dan hasil serta

    mengoptimalkan alokasi modal di seluruh korporat. Selain itu, melalui budaya manajemen

    Resiko proaktif dan penggunaan sarana kuantitatif dan kualitatif yang modern, kami

    berupaya meminimalkan potensi terhadap kemungkinan Resiko yang tidak diharapkan dalam

    operasional.

    Pengelolaan K3 pertambangan dilakukan secara menyeluruh baik oleh pemerintah

    maupun oleh perusahaan. Pengelolaan tersebut didasarkan pada peraturan sebagai berikut:

    1. UU No.4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara

    2. UU No.32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah

    3. UU No. 27 tahun 2003 tentang Panas bumi

    4. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

    5. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

    6. PP No. 59 Tahun 2007 tentang Kegiatan Usaha Panas Bumi

    7. PP No.38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,

    Pemprov dan Pemkab/Kota

    8. PP No.19 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan K3 di Bidang Pertambangan

    9. Permen No.06.P Tahun 1991 tentang Pemeriksaan Keselamatan Kerja atas Instalasi,

    Peralatan dan Teknik Migas dan Panas Bumi

    10.Permen No.02 P. Tahun 1990 tentang Keselamatan Kerja Panas Bumi

    11.Kepmen No.555.K Tahun 1995 tentang K3 Pertambangan Umum

    12.Kepmen.No.2555.K Tahun 1993 tentang PIT Pertambangan Umum.

    Pengendalian Resiko diperlukan untuk mengamankan pekerja dari bahaya yang ada di

    tempat kerja sesuai dengan persyaratan kerja Peran penilaian Resiko dalam kegiatan

    pengelolaan diterima dengan baik di banyak industri.Pendekatan ini ditandai dengan empat

    tahap proses pengelolaan Resiko manajemen Resiko adalah sebagai berikut :

  • 8/10/2019 Makalah K3 Manajemen Resiko

    9/18

    6

    1. Identifikasi Resiko adalah mengidentifikasi bahaya dan situasi yang berpotensi

    menimbulkan bahaya atau kerugian (kadang-kadang disebut kejadian yang tidak

    diinginkan).

    2. Analisis Resiko adalah menganalisis besarnya Resiko yang mungkin timbul dari

    peristiwa yang tidak diinginkan.

    3. Pengendalian Resiko ialah memutuskan langkah yang tepat untuk mengurangi atau

    mengendalikan Resiko yang tidak dapat diterima.

    4. Menerapkan dan memelihara kontrol tindakan adalah menerapkan kontrol dan

    memastikan mereka efektif.

    Manajemen Resiko pertambangan dimulai dengan melaksanakan identifikasi bahaya

    untuk mengetahui faktor dan potensi bahaya yang ada yang hasilnya nanti sebagai bahan

    untuk dianalisa, pelaksanaan identifikasi bahaya dimulai dengan membuat Standart

    Operational Procedure (SOP). Kemudian sebagai langkah analisa dilakukanlah observasi dan

    inspeksi. Setelah dianalisa,tindakan selanjutnya yang perlu dilakukan adalah evaluasi Resiko

    untuk menilai seberapa besar tingkat Resikonya yang selanjutnya untuk dilakukan kontrol

    atau pengendalian Resiko. Kegiatan pengendalian Resiko ini ditandai dengan menyediakan

    alat deteksi, penyediaan APD, pemasangan rambu-rambu dan penunjukan personel yang

    bertanggung jawab sebagai pengawas. Setelah dilakukan pengendalian Resiko untuk

    tindakan pengawasan adalah dengan melakukan monitoring dan peninjauan ulang bahaya

    atau Resiko.

    D. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Di industri Pertambangan

    Program keselamatan kerja yang baik adalah program yang didasarkan pada prinsip close

    the loop atau prinsip penindaklanjutan hingga tuntas. Secanggih apapun program yang

    ditawarkan, jikalau berhenti di tengah jalan dan tidak diikuti dengan tindak lanjut yang

    nyata tentu tidak memiliki arti. Baik Internationa Loss Control Institute (ILCI) maupun

    National Occupational Safety Association (NOSA) menyebutkan bahwa sistemkeselamatan kerja yang efektif harus memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut :

    1. Identifikasi Bahaya (Identification Hazzard) Adalah tidak sama bahaya di

    lingkungan kerja satu dengan yang lain. Untuk program yang umum dijumpai di

    industri pertambangan dalam kaitannya dengan prinsip ini antara lain :

  • 8/10/2019 Makalah K3 Manajemen Resiko

    10/18

    7

    a. Program pengenalan dan peduli bahaya (Hazzard Recognition and

    awareness Program)

    b. Program komunikasi bahaya dan inventori bahan kimia ( Hazard

    Communication and Chemical Inventory Program)

    c. Program Pemantauan Higiena Perusahaan - Program Percontoh (Sampling

    Program)

    d. STOP Program

    e. Program Penilaian Resiko (Risk Assesment Program)

    f. Program Inspeksi Keselamatan Kerja (Safety Inspection Program)

    g. Audit Dasar Pihak Ketiga (Third Party Baseline Audit)

    2. Menyusun Standart Kinerja Dan Sistem Pengukuran (Set Standart of Performance

    and Measurement)

    Di dalam langkah ini dipandang sangat penting untuk menmbuat standart,

    prosedur atau kebijakan yang berkaitan dengan potensi bahaya yang telah

    diketahui. Dalam penyusunan prosedur ini sebaiknya melibatkan semua tingkatan

    managemen dan pelaksana di lapangan.

    a. Program Penyusunan Kebijakan, Standart Kerja, Prosedur dengan tolok

    ukur standart institusi international, pemerintah dan pabrik.

    b. Program Review Prosedur Kritis (Critical Prosedur Review)

    c. Program Inspeksi Keselamatan Kerja (Safety Inspection Program)

    d. Program Pertanggunggugatan Keselamatan Kerja (Safety Accountability

    Program)

    e. Program Pertemuan Keselamatan Kerja (Safety Meeting Program)

    3. Menyusun Standart Pertangunggugatan (Set Standard of Accountability)

    Langkah ini adalah untuk menetapkan sistem pertanggunggugatan untuk masing-

    masing tingkatan manajemen. Program yang sering dijumpai berkaitan dengan

    langkah ini adalah :

    a. Program Standarisasi Penugasan (Assignment Standardization Program )

    b. Program Standarisasi Pertanggunggugatan (Accountability Standardisation

    Program)

    c. Program Evaluasi Diskripsi Kerja (Job Description Evaluation Program)

  • 8/10/2019 Makalah K3 Manajemen Resiko

    11/18

    8

    d. Program KRA-KPI

    4. Mengukur Kinerja Terhadap Standar yang Ditentukan (Measure Performance

    against Standard)

    Langkah ini untuk mengetahui seberapa tinggi kinerja yang dipakai terhadap

    standar yang ada. Beberapa program yang telah sangat dikenal dalam langkah ini

    adalah :

    a. Audit keselamatan kerja Internal dan Eksternal (Internal & External Safety

    Audit)

    b. Inspeksi Keselamatan Kerja (Safety Inspection Program)

    c. Program Analisa Kecelakaan (Accident Investigation Program)

    d. NOSA Five Starrs Grading Audit

    e.

    Housekeeping Evaluation

    5. Mengevaluasi Hasil yang dicapai (Evaluate Outcome)

    Termasuk dalam langkah ini adalah mengevaluasi adanya penyimpangan dari

    peraturan perundangan dan standar internasional yang berlaku. Contoh program

    dalam langkah ini antara lain:

    a. Program statistik kecelakaan (Safety Statistic Program)

    b. Program Pelaporan ke Pemerintah (Government Reporting )

    c. Program Analisa Kecelakaan (accident Analysis Program)

    d. Evaluasi Kesehatan Karyawan (Medical Evaluation)

    e. Program Perlindungan Pendengaran dan Pernafasan

    f. Audit Follow up

    6. Melakukan Koreksi Terhadap Penyimpangan yang Ada (Correct Deviations and

    Deficiencies )

    Salah satu contoh yang amat dikenal dalam langkah ini adalah :

    a. Program Penghargaan Safety (Safety Recognition Program)

    b.

    Program Koreksi Tuntas (CorrectionClose The Loop Program)

    c. Program Pertemuan Kepala Teknik Tambang (Technical Manager

    Meeting)

  • 8/10/2019 Makalah K3 Manajemen Resiko

    12/18

    9

    E. Manfaat Manajemen Resiko Pada Perusahaan Pertambangan

    Secara umum manfaat Manajemen Resiko pada perusahaan pertambangan adalah sebagai

    berikut :

    1. Menimalkan kerugian yang lebih besar

    2. Meningkatkan kepercayaan pelanggan dan pemerintah kepada perusahaan

    3. Meningkatkan kepercayaan karyawan kepada perusahaan

    F. Kecelakaan Tambang

    1. Pengertian Kerja Tambang

    Kerja Tambang adalah Setiap tempat pekerjaan yang bertujuan atau berhubungan

    langsung dengan pekerjaan penyelidikan umum, eksplorasi, study kelayakan, konstruksi,

    operasi produksi, pengolahan/ pemurnian dan pengangkutan bahan galian golongan a, b, c,

    termasuk sarana dan fasilitas penunjang yang ada di atas atau di bawah tanah/air, baik

    berada dalam satu wilayah atau tempat yang terpisah atau wilayah proyek.

    Yang dimaksud kecelakaan tambang yaitu :

    a. Kecelakaan Benar Terjadi

    b. Membuat Cidera Pekerja Tambang atau orang yang diizinkan di tambang oleh

    KTT

    c. Akibat Kegiatan Pertambangan

    d. Pada Jam Kerja Tambang

    e. Pada Wilayah Pertambangan

    2. Penggolongan Kecelakaan tambang

    a. Cidera Ringan (Kecelakaan Ringan)

    Korban tidak mampu melakukan tugas semula lebih dari 1 hari dan kurang dari 3

    minggu

    b. Cidera Berat (Kecelakaan Berat)

    1)

    Korban tidak mampu melakukan tugas semula lebih dari 3 minggu

    2) Korban invalid & tidak mampu melaksanakan tugas semula

  • 8/10/2019 Makalah K3 Manajemen Resiko

    13/18

    10

    Berdasarkan cedera korban, yaitu :

    a. Retak Tengkorak kepala, tulang punggung pinggul, lengan

    bawah/atas,paha/kaki

    b. Pendarahan di dalam atau pingsan kurang oksigen

    c. Luka berat, terkoyak

    d. Persendian lepas

    c. Mati

    Korban mati dalam waktu 24 jam dari waktu terjadinya kecelakaan

    Berdasarkan penelitian heinrich:

    a. Perbuatan membahayakan oleh pekerja mencapai 96% antara lain berasal dari

    1)

    Alat pelindung diri (12%)

    2) Posisi kerja (30%)

    3) Perbuatan seseorang (14%)

    4) Perkakas (equipment) (20%)

    5) Alat-alat berat (8%)

    6) Tata cara kerja (11%)

    7) Ketertiban kerja (1%)

    b. Sumberlainnya diluar kemampuan dan kendali manusia.

    G. Faktor Kecelakaan Kerja pada Perusahaan Pertambangan

    Pada dasarnya penyebab terjadinya suatu kecelakaan tambang memiliki beberapa faktor

    yaitu:

    1. Faktor langsung

    Dalam faktor langsung ada dua hal penyebab terjadinya faktor langsung ini yaitu :

    1)

    Tindakan tidak aman

    Kemudian yang tergolong tindakan tidak aman yaitu :

    a. Bekerja tanpa memperhatikan tanda-tanda

    b. Bekerja dengan kecepatan berbahaya

    c. Tidak memfungsikan alat pengaman (safety) yang dipakai

  • 8/10/2019 Makalah K3 Manajemen Resiko

    14/18

    11

    d. Menggunakan alat yang tidak aman

    e. Penempatan barang tidak aman

    f. Posisi kerja berbahaya

    g. Mengganggu orang lain yang sedang bekerja

    h. Tidak memakai alat proteksi

    2) Keadaan tidak aman

    yang tergolong kondisi tidak aman yaitu :

    a. Mesin tanpa pengaman

    b. Alat pengaan kurang sempurna

    c. Mesin rusak atau aus

    d. Desain mesin kurang baik

    e.

    Tata letak mesin tidak aman

    f. Pencahayaan tidak sempurna

    g. Ventilasi tidak baik

    h. Alat proteksi diri tidak berfungsi dengan baik

    2. Faktor Penunjang

    Faktor Penunjang dalam kecelakaan kerja yaitu meliputi :

    a. Pengawas

    b.

    Fisik pekerjac. Mental pekerja

    Dalam hal pengawas bentuk kejadiannya yaitu :

    a. Tidak hadir

    b. Tidak melakukan tugas dengan berbagai alasan

    Kemudian dalam hal fisik pekerja bentuk kejadiannya yaitu :

    a.

    Sakitb. Lelah

    Dan terakhir mental pekerja bentuk kejadiannya yaitu :

    a. Mengantuk

    b. Mabuk

  • 8/10/2019 Makalah K3 Manajemen Resiko

    15/18

    12

    c. Marah, Sedih, Takut

    d. Tidak dapat berkonsentrasi dalam bekerja dengan berbagai alasan

    H. Teknik Pencegahan Ledakan

    Guna menghindari berbagai kecelakaan kerja pada tambang bawah tanah, terutama dalam

    bentuk ledakan gas perlu dilakukan tindakan pencegahan. Tindakan pencegahan ledakan ini

    harus dilakukan oleh segenap pihak yang terkait dengan pekerjaan pada tambang bawah

    tanah tersebut.

    Beberapa hal yang perlu dipelajari dalam rangka pencegahan ledakan adalah :

    a. Pengetahuan dasar-dasar terjadinya ledakan, membahas:

    a) Gas-gas yang mudah terbakar/meledak

    b) Karakteristik gas

    c) Sumber pemicu kebakaran/ledakan

    b. Metoda eliminasi penyebab ledakan, antara lain:

    a) Pengukuran konsentrasi gas

    b) Pengontrolan sistem ventilasi tambang

    c) Pengaliran gas (gas drainage)

    d) Penggunaan alat ukur gas

    e) Penyiraman air (sprinkling water)

    f)

    Pengontrolan sumber-sumber api penyebab kebakaran dan ledakan

    g) Teknik pencegahan ledakan tambang

    h) Penyiraman air (water sprinkling)

    i) Penaburan debu batu (rock dusting)

    j) Pemakaian alat-alat pencegahan standar.

    c. Fasilitas pencegahan penyebaran kebakaran dan ledakan, antara lain:

    a) Lokalisasi penambangan dengan penebaran debu batuan

    b)

    Pengaliran air ke lokasi potensi kebakaran atau ledakanc) Penebaran debu batuan agak lebih tebal pada lokasi rawan

    d. Tindakan pencegahan kerusakan akibat kebakaran dan ledakan:

    a) Pemisahan rute (jalur) ventilasi

    b) Evakuasi, proteksi diri, sistemperingatandini, dan penyelamatansecara tim.

  • 8/10/2019 Makalah K3 Manajemen Resiko

    16/18

    13

    Sesungguhnya kebakaran tambang dan ledakan gas tidak akan terjadi jika sistem ventilasi

    tambang batubara bawah tanah itu cukup baik.

    BAB III

    PENUTUP

    A. Simpulan

    Manajemen Resiko Pertambangan adalah suatu proses interaksi yang digunakan oleh

    perusahaan pertambangan untuk mengidentifikasi,mengevaluasi,dan menanggulangi bahaya

    di tempat kerja guna mengurangi Resiko bahaya seperti kebakaran, ledakan, tertimbun

    longsoran tanah, gas beracun, suhu yang ekstrem,dll.Jadi, manajemen Resiko merupakan

    suatu alat yang bila digunakan secara benar akan menghasilkan lingkungan kerja yang

    aman,bebas dari ancaman bahaya di tempat kerja.

    Adapun jenisResiko yang sering dijumpai pada Perusahaan Pertambangan adalah sebagai

    berikut :

    a) Ledakan

    b)

    Longsor

    c) Kebakaran

    pengelolaan Resiko manajemen Resiko adalah sebagai berikut :

    1. Identifikasi Resiko

    2. Analisis Resiko

    3. Pengendalian Resiko

    4. Menerapkan dan memelihara kontrol tindakan

    Secara umum manfaat Manajemen Resiko pada perusahaan pertambangan adalah sebagai

    berikut :

  • 8/10/2019 Makalah K3 Manajemen Resiko

    17/18

    14

    1. Menimalkan kerugian yang lebih besar

    2. Meningkatkan kepercayaan pelanggan dan pemerintah kepada perusahaan

    3. Meningkatkan kepercayaan karyawan kepada perusahaan

    Penggolongan Kecelakaan tambang meliputi :

    a. Cidera Ringan (Kecelakaan Ringan)

    b. Cidera Berat (Kecelakaan Berat)

    c. Mati

    Penyebab terjadinya suatu kecelakaan tambang memiliki beberapa faktor yaitu:

    a.

    Faktor langsungb. Faktor penunjang

    B. Saran

    Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca untul lebih memahami

    tentang teori belajar kognitif dan mampu menerapkannya dalam proses pembelajaran.

  • 8/10/2019 Makalah K3 Manajemen Resiko

    18/18

    15

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. 2013. Manajemen Resiko K3 Pertambangan. Diaksesdi

    https://ariagusti.wordpress.com/2011/01/21/manajemen-resiko-k3-di-perusahaan-

    pertambangan/Tanggal 22 November 2014. Jam 07.00

    Anonim. 2013. Kecelakaan Kerja Tambang. Diakses di

    lamanhttp://pustakatambang.blogspot.com/2012/04/k3-tambang.htmlTanggal 22 November 2014

    Jam 07.45

    Anonim. 2013. Faktor Kecelakaan Kerja Tambang. Diakses di

    lamanhttp://bahangaliantambang.blogspot.com/2011/12/faktor-faktorkecelakaan-kerja-

    tambang.htmlTanggal 22 November 2014 Jam 07.45

    Anonim. 2014. Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Pertambangan.diakses di

    lamanhttp://evynurhidayah.wordpress.com/2012/06/01/kesehatan-dan-keselamatan-kerja-di-

    pertambangan/Tanggal 22 November 2014. Jam 08.00