makalah k3 1ega
DESCRIPTION
xsdfefggfTRANSCRIPT
MAKALAH
K3 DAN HUKUM KETENAGAKERJAANKELOMPOK 1 : FIRMAN
KARINA THOHIRAH
IKHSAN NOPRATAMA
1EGAPOLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
K3 adalah singkatan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Keselamatan (Safety) adalah Perlindungan terhadap pekerja agar tidak terluka akibat kecelakaan kerja. Kesehatan (Health) berarti sehat dari penyakit fisik ataupun mental.Prinsip dasar k3
Upaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Status Kesehatan Pekerja
Pengkajian Bahaya Potensial Lingkungan Kerja
Upaya K3 merupakan sebuah usaha penyerasian antara kapasitas kerja, beban kerja, dan lingkungan kerja sehingga semua berjalan dengan optimal. Status kesehatan pekerja diliputi 4 faktor, yakni Lingkungan, Perilaku, Pelayanan Kesehatan, dan Faktor Genetik. Bahaya Potensial di lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang berpotensi menyebabkan terjadinya kerugian, kerusakan, cidera, sakit, kecelakaan atau bahkan dapat mengakibatkan kematian yang berhubungan dengan proses dan sistem kerja.
Bahaya Potensial
Bahaya Potensial di lingkungan kerja dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan di kelompokkan menjadi beberapa kelompok :
Potensi bahaya fisik, yaitu potensi bahaya yang dapat menyebabkan gangguan-gangguan kesehatan terhadap tenaga kerja yang terpapar, misalnya: terpapar kebisingan intensitas tinggi.
Potensi bahaya kimia,yaitu potensi bahaya yang berasal dari bahan-bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi.
Potensi bahaya biologis, yaitu potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kuman-kuman penyakit yang terdapat di udara yang berasal dari atau bersumber pada tenaga kerja yang menderita penyakit-penyakit tertentu.
Potensi bahaya fisiologis, yaitu potensi bahaya yang berasal atau yang disebabkan oleh penerapan ergonomi yang tidak baik atau tidak sesuai dengan norma-norma ergonomi yang berlaku.
Potensi bahaya Psiko-sosial, yaitu potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kondisi aspek-aspek psikologis keenagakerjaan yang kurang baik atau kurang mendapatkan perhatian seperti : penempatan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan bakat.
Potensi bahaya dari proses produksi, yaitu potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh bebarapa kegiatan yang dilakukan dalam proses produksi Mengatasi Bahaya
Memeriksa dan menghilangkan kondisi-kondisi kerja yang tidak aman.
Memilah/mengeluarkan karyawan yang mungkin mudah mendapatkan kecelakaan untuk pekerjaan yang sedang dalam penyelidikan.
Membuat suatu kebijakan keselamatan kerja yang menekankan bahwa perusahaan akan melakukan usaha maksimal untuk menekan angka kecelakaan kerja dan menekankan pentingnya mencegah kecelakaan dan cedera kerja pada perusanaan atau laboratorium.
Tetapkan suatu tujuan yang terkendali/terkontrol yang tidak boleh gagal.
Mendorong dan melatih karyawan agar sadar akan pentingnya keselamatan kerja.
Menegakkan aturan keselamatan kerja.
Mengadakan pemeriksaan keselamatan kerja secara teratur.
Penilaian Resiko
Pengumpulan Informasi
Pemberi kerjaakan mengumpulkan materi yang tercantum di
dan memanfaatkan informasi yang terkandung dalam materi tersebut.
Estimasi resiko
Pemberi kerja memberikan beberapa metode untuk megurangi resiko-resiko kecelakaan kerja yakni, metode vertikal/horizontal, metode numerik, dan metode perkiraan. Cara mengukur resiko
Mengidentifikasisecara akuratorang-orang yang mungkin menderita cedera atau penyakit,estimasi dan rincian dari cedera atau penyakit
Memperkirakan tingkat keparahan cedera yang paling serius atau penyakit dengan asumsi kasus terburuk , denganmenggunakan tingkat keparahan cedera atau penyakit yang benar-benar terjadi di masa lalu
Menggunakan kriteria umum untuk mengukur tingkat keparahan cedera atau penyakit terlepas dari jenis mereka,pemberi kerjaprinsipnya akan menggunakan jumlah hari absen, dll, karena cedera atau penyakit sebagai kriteria pengukuran.
Bahkan jika keberadaan bahaya tidak terbukti, jika ada alasan yang kuat untuk mencurigai bahaya,pembei kerjaharus berusaha untuk memperkirakan risiko dengan mengasumsikan adanya bahaya berdasarkan alasan tersebut. Sumber Bahaya
Bahaya yang berasal dari bangunan, perealatan dan instalasi
Konstruksi bangunan harus kokoh dan memenuhi syarat. Desain ruang dan tempat kerja harus baik. tersedia penerangan darurat yang diperlukan. tersedia jalan penyelamatan diri yang diperlukan lebih dari satu pada sisi yang berlawanan. pintu harus membuka keluar untuk mempermudah penyelamatan diri.
Bahaya yang berasal dari bahan
Bahaya dari bahan ini meliputi berbagai resiko sesuai dengan sifat bahannya
Bahaya yang berasal dari proses
Bahaya yang berasal dair proses sangat bervariasi tergantung teknologi yang digunakan.
Bahaya dari cara kerja
Bahaya dari cara kerja dapat membahayakan karyawan itu sedini dan orang lain disekitarnya.
Bahaya yang berasal dari lingkungan kerja
Sumber bahaya ini dapat digolongkan atas berbagai jenis bahaya yang dapat mengakibatkan berabagai gangguan kesehatan dan enyakit akibart kerja serta penurunan produktifitas dan efisiensi kerja.
Sanksi Pelanggaran K3:a. Teguran
b. Peringatan tertulis
c. Pembatasan kegiatan usaha
d. Pembekuan kegiatan usaha
e. Pembatalan persetujuan
f. Pembatalan pendaftaran
g. Penghentian sementara sebagian atau seluruh alat produksi
h. Pencabutan izin
Sasaran K3
Sasaran keselamatan kerja meliputi unsur manusia, unsur pekerjaan, dan unsur perusahaan. Secara rinci unsur-unsur sasaran keselamatan kerja tersebut diuraikan sebagai berikut :
a. Unsur manusia
Upaya prevenntif meniadakan/menekan terjadinya kecelakaan.
Mencegah/mengurangi timbulnya cidera, cacat dan kematian.
Meningkatkan etos kerja, produktifitas dan efisiensi kerja.
Meningkatkan kesejahteraan pekerja.
b. Unsur pekerjaan
Mengamankan tempat kerja, peralatan dan material, kontruksi, instalasi dan sumber daya lainya.
Meningkatkan produktivitas pekerjaan dan menjamin kelangsungannya.
Terwujudnya tempat kerja yang aman, nyaman dan terjamin kelangsungannya.
Terwujudnya pekerjaan yang tepat waktu dan hasil yang memuaskan.
c. Unsur perusahaan
Menekan biaya operasional, sehingga keuntungan meningkat dan perusahaan berkembang.
Mewujudkan kepuasan pelanggan, sehingga kesempatan mendapatkan pekerjaan lebih mudah.
Terwujudnya perusahaan yang sehat.
IDENTIFIKASI BAHAYA
TUJUAN1. Mengidentifikasi, mengklarifikasi dan mengendalikan bahaya dari setiap kegiatan operational dan produksi perusahaan, baik kegiatan rutin maupun non rutin.2. Menetapkan target dan program peningkatan kinerja K 3 berdasarkan hasil identifikasi bahaya.
DEFINISIBAHAYA :Adalah Sumber atau Keadaan yg berpotensi terhadap terjadinya kerugian dalam bentuk cedera atau penyakit.
IDENTIFIKASI BAHAYA : adalah Proses menetapkan karakteristik suatu bahaya,
IDENTIFIKASI BAHAYA
* Tiga pertanyaan dasar untuk identifikasi bahaya :
1. Apakah ada suatu sumber celaka / bahaya ?2. Siapa / Apa yang dapat celaka ?3. Bagaimana dapat terjadi ?
CARA MELAKUKAN IDENTIFIKASI BAHAYA
* Mengidentifikasi seluruh proses/area yang ada dalam segala kegiatan.* Mengidentifikasi sebanyak mungkin aspek K-3 pada setiap proses/area yg telah diidentifikasi sebelumnya.* Identifikasi K-3 dilakukan pada suatu proses kerja baik pada kondisi NORMAL , ABNORMAL , EMERGENCY dan MAINTENANCE
KATEGORI BESARNYA BAHAYA
* Untuk membantu proses identifikasi bahaya dapat dikategorikan, sbb:
1. Mechanical2. Electrical3. Radiation4. Chemical5. Fire and explosion
DAFTAR POTENSI BAHAYA
* Terpleset / Jatuh* Jatuh dari ketinggian* Kejatuhan benda asing* Ruang untuk kepala yang kurang* Bahaya dari Mesin* Bahaya dari Kendaraan* Kebakaran & Ledakan* Zat yang terhirup* Zat yg mencederai Mata* Zat yg melukai kulit* Bahaya listrik* Radiasi* Getaran* Bising* Pencahayaan* Lingkungan terlalu Panas* Kegiatan Kontraktor* Huru hara
STRUKTUR ORGANISASI K3Struktur organisasi adalah suatu bagian yang menunjukkan hubungan antara fungsi dan tugas dari tiap tiap bagian dalam suatu organisasi. Struktur organisasi k3 dapat dikategorikan sebagai berikut :
a. Departemen berdiri sendiri dan berada langsung dibawah General Manager
b. Departemen berada dibawah pengewasan departemen produksi
c. Departemen berada dibawah pengawasan departemen Maintenance
d. Berdiri secara independent, dan langsung berada dibawah pengawasan direktur.
Secara umum struktur organisasi departemen K3 dapat dilihat pada gambar berikut :
Bagianbagian yang terlibat langsung dalam manajemen K3 antara lain:
Manajer
Merupakan tingkat tertinggi dari masing-masing divisi yang mengelola dan mengambil keputusan yang tepat untuk meningkatkan produktivitas divisinya, khususnya dalam hal penanganan keselamatan dan kesehatan kerja.
Supervisor
Sebagai mengarahkan, membagi, mengawasi dan memberi penilaian setiap pekerjaan yang dibebankan kepada tiap pelaksana.
Teknisi
Merupakan pekerja level terakhir yang bertugas menjalankan kegiatan untuk menjalankan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Perusahaan Tersebut .Tingkatan Risiko
Secara umum risikodapatdiartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi seseorang atau perusahaan dimana terdapat kemungkinan yang merugikan.
Berikut ini adalah tabel tingkatan risiko dari segi keparahan (Consequence) maupun dari segi kemungkinan (Probability).
Tabel Ukuran Kualitatif dari segi keparahan (Consequence)
LevelPenjelasanContoh penjelasan rinci
1InsignificantTidak terjadi cidera, kerugian financial kecil
2MinorP3K, penanganan di tempat, kerugian financial sedang
3ModerateMemerlukan perawatan medis,
penanganan di tempat dengan bantuan pihak luar, kerugian financial besar
4MajorCidera berat, kehilangan kemampuan produksi, penanganan luar area tanpa efek negative, kerugian finansial besar
5CatastrophicKematian, keracunan hingga ke luar area dengan efek gangguan, kerugian finansial sangat besar
Tabel Ukuran Kualitatif dari segi kemungkinan (Probability)
LevelPenjelasanContoh penjelasan rinci
1Almost certainTerjadi hampir disemua keadaan
2LikelySangat mungkin terjadi hampir disemua keadaan
3PossibleDapat terjadi sewaktu-waktu
4UnlikelyKemungkinan terjadi jarang
5RareHanya dapat terjadi pada keadaan tertentu
EMBED Visio.Drawing.6
_1441946300.vsdKEPALA OPERASI K3
MANAGER K3
KEPALA AUDIT & EVALUASI K3
SUPERVISORPLANNING
SUPERVISOR EVALUASI
SUPERVISORIMPLEMENTASI
PELAKSANA
PELAKSANA
SUPERVISOR AUDIT
PELAKSANA
PELAKSANA