makalah jenis obat emergency

Upload: aguz-els-elz

Post on 01-Mar-2016

332 views

Category:

Documents


33 download

DESCRIPTION

tentang obat emergency

TRANSCRIPT

MAKALAH JENIS OBAT - OBAT EMERGENCY

Disusun Oleh Kelompok :LINDA IRAWAN01309870PRODI DIII KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG2015

KATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Makalah Jenis Obat-Obat Emergency ini tanpa halangan suatu apapun. Adapun maksud kami dalam pembuatan Makalah Jenis Obat-Obat Emergency ini adalah sebagai salah satu tugas kelompok pada mata kuliah Tindakan Keperawatan Kritis (ICU). Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan Makalah Jenis Obat-Obat Emergency ini yaitu kepada dosen pembimbing kami.1. Ibu Isma Yuniar, M.Kep selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan mangarahkan kami dalam pembuatan Makalah Jenis Obat-Obat Emergency 2. Teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Dalam penyusunan Makalah Jenis Obat-Obat Emergency ini tentu saja masih banyak kesalahan dan kekurangan karena keterbatasan dan kemampuan kami baik dalam pengumpulan data maupun dalam menyusun kata yang masih janggal oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.Kami berharap agar Makalah Jenis Obat-Obat Emergency ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa yang membacanya sehingga kami tidak sia-sia dalam melaksanakan kerja keras ini guna terselesainya Makalah Jenis Obat-Obat Emergency ini.

Gombong, 6 Maret 2015

JENIS OBAT-OBAT EMERGENCYA. AntiKoagulan1) Heparin2) Warfarin

B. AntiDisritmia1) Quinidin Sulfat (Cin-Quin)2) Prokainamid (Pronestyl,Procan)3) Disopiramid (Norpace)C. Bedah Saraf1) Manitol2) Metilprednisolon (Solu-Medrol)

D. Jantung1) Adenosin (Adenocard)2) Atropin Sulfat3) Bretilium Tosilat (Bretylol)4) Epinefrin5) Isoproterenol (Isuprel)6) Lidokain7) Morfin Sulfat8) Natrium Bikarbonat9) Nitrogliserin (Nitrostat, Tridil)10) Prokainamid (Pronestyl)11) Verapamil ( (Isoptin, Calan)E. Keracunan1) Arang Aktif2) Digosin Immune Fab (Digibind)3) Magnesium Sulfat4) Nalokson (Narcan)5) Sirup IpekakF. Krisis hipertensi1) Diazoksid (Hyperstat)2) Natrium Nitroprusid (Nipride)

G. Syok1) Dekstrose 5%2) Difenhidramin (Benadryl)3) Dobutamin (Dobutrex)4) Dopamin (Itropin)5) Epinefrin6) Glukagon7) Norepinefrin (Levarterenol, Levophed)

PEMBAHASANA. AntiKoagulan1) Heparin (Lipo-Hepin, Panheprin) Heparin adalah substansi alami yangerasal dari hati yang berfungsi untuk mencegah pembentukan pembekuan darah. Mula-mula dipakai dalam transfusi darah untuk mecegah pembentukan bekuan darah. Farmakokinetik: Heparin tidak diabsorpsi dengan baik oleh mukosa gastrointestinal, dan banyak yang dihancurkan oleh heparinase (suatu enzim hepar) Farmakodinamik: Heparin diberikan untuk ganguan tromboembolik akut, mencegah pembentukan trombus dan embolisme Dosis : D:SK: 5000 U per6-8 jamIV : 5000-10.000 U/bolus IVA:Infus IV: 50-100 U per 4 jam Pemakaian Dan Pertimbangan : Untuk tromboembolisme, tidak diberikan IM karena dapat menimbulkan nyeri dan hematoma Efek Samping : Trombositopenia2) Warfarin (Coumadin, Panwarfin) Warfarin merupakan antikoagulan yang menghambat sintesis vitamin K pada hati, sehingga mempengaruhi faktor-faktor pembekuan II, VII, IX, dan X, Obta ini terutama dipakai untuk mencegah keadaan troboembolik, seperti tromboflebitis, emboli paru-paru, dan pembentukan emboli akibat firilasi atrial. Farmakokinetik: Waktu paruh warfarin adalah sampai 3 hari dan sangat mudah berikatan dengan protein, obat ini memiliki efek kumulatif. Farmakodinamik: Warfarin efektif untuk terapi antikoagulan jangka panjang kadar PT (Prothrombin Time) harus berada 1,5-2x dari nilai normal untuk berfungsi sebagai terapeutik. Dosis :D:PO: 2-10 mg/hariIM:IV: Jarang diberikan Pemakaian Dan Pertimbangan : Untuk tromboembolisme untuk pencegahan jangka panjang setelah heparin diberikan Efek Samping :

B. AntiDisritmia1) Quinidin Sulfat (Cin-Quin)

Dosis: D: PO: 200-400 mgA: PO: 30 mg/kg atau mg/m2 dalam dosis terbagi 5 Pemakaian Dan Pertimbangan : Untuk disritmia atrium, ventrikel dan supraventrikel. Efek Samping : Mual, muntah, diare, kekacauan mental, dan hipotensi2) Prokainamid (Pronestyl,Procan)

Dosis: D: O: 250-500 mg, setiap 4-6 jamSR*: 250 mg-1 g, setiap 6 jam atau 50 mg/kg dalam dosis terbagi 4SR*: Sustained-Releas Pemakaian Dan Pertimbangan : Hipotensi ringan, peningkatan protein Efek Samping : Depresi jantung ringan, diare3) Disopiramid (Norpace)

Dosis : D: PO: 100-200 mg, setiap 6 jamA (4-12 thn): PO: 10-15 mg/kg Pemakaian Dan Pertimbangan : Untuk disritmia ventrikel, kadar terapeutik serum: 3-8 g/mL Efek Samping: Letih, sakit kepala, pusingC. Bedah saraf1) Manitol Manitol adalah suatu diuretik osmotik dipakai pada keadaan kegawatdaruratan dan bedah saraf untuk mengobati peningkatan takanan intrakranial, yang bisa timbul setelah suatu trauma kepala, bedah saraf, dan jenis0jenis patologi intrakranial lain. Dosis : IV : 12,5-50 g Pemakaian Dan Pertimbangan : Meningkatkan tekanan intrakranial Efek Samping : 2) Metilprednisolon (Solu-Medrol) Metilprednisolon adalah suatu obat yang dapat memperbaiki fungsi sensorik dan motorik pada pasien yang mengalami cedera traumatik medula spinalis dari 6 minggu sampai 6 bulan setelah cidera. Dosis : IV : Dosis pembebanan: 30mg/kb dlm 100 mLLNS/RL* ; kemudian 5,4 mg/jam x 23 jamLNS*:Larutan Normal Salin, RL*:Ringer Laktat Pemakaian Dan Pertimbangan : Cedera medula spinalis akut (dalam 8 jam setelah cedera) Efek Samping : Hipertensi sementara, Peningkatan tekanan gula darah

D. Jantung 1) Adenosin (Adenocard) Adenosin adalah obat untuk mengobati takikardi supraventrikular paroksimal (TSVP), irama yang cepat dan tidak terkendalikan yang terjadinya tiba-tiba. adenosin memperlambat hantaran impuls melalui atrioventricular (AV) node pada jantung, memutuskan distritmia sehingga memulihkan irama jantungpada klien yang mengalami TSVP. Dosis : IV : Mula-mula 6 mg, 12 mg dalam 1-2 menit; dapat diulangi 12 mg 1x Pemakaian Dan Pertimbangan : Takikardi Supraventrikular Paroksismal Efek Samping : 2) Atropin Sulfat Atropin Sulfat menjadi indikasi untuk pengobatan asistole, blok jantung (mis, curah jantung rendah, hipotensi), dan bradikardi (denyut jantung lambat) yang mengganggu hemodinamika jantung. Atropin bekerja untuk meningkatkan denyut jantung dengan menghambat kerja dari saraf vagus (efek parasimtolitik). Atropin dipakai juga sebagai obat kegawatdaruratan untuk melawan efek-efek toksik yang timbul akibat keracunan pestisida organofosfat, yang mencakup bradikardi, dan sekresi berlebihan. Dosis : IV : SET*: 0,5-1 mg; dapat diulang sampai 2 mg (maks) SET* : Selang EndoTrakeal Pemakaian Dan Pertimbangan : Bradikardi Simtimatik, Asistolik Efek Samping : disritmia jantung, takikardi, iskemia miokardium, gelisah, cemas, midriasis, rasa haus, dan retensi urin.3) Bretilium Tosilat (Bretylol) Bretilium (Bretylol) adalah suatu agen antidisritmia yang dipakai untuk mengobati takikardi ventrikel dan fibrilasi ventrikel. setelah pemberian bretilium perawat harus memantau apakah fibrilasi ventrikel klien telah kembali ke keadaan normal, Dosis : IV : Mula-mula 5 mg/kg, 10 mg/kg setiap 15-30 menit-30 mg/kg Pemakaian Dan Pertimbangan : Takikardi Ventrikel, Fibrilasi Ventrikel Efek Samping : peningkatan tekanan darah dan kecepatan denyut jantung diikuti dengan hipotensi ortostatik.4) Epinefrin Epinefrin ini merupakan hormon yang sebenarnya sudah disintesis sendiri oleh tubuh yaitu oleh kelenjar suprarenalis bagian medula, akan tetapi pada keadaan tertentu membutuhkan epinefrin sintesis. Kemasannya adalah ampul 1mg/cc. Adrenalin sangat berguna pada pasien dengan syok anafilaktik yang ditandai bronkospasme atau eksaserbasi asma yang hebat; dengan dosis 0,3-0,5mg = 0,3-0,5 ml adrenalin 1:1000; pada anak-anak dosisnya 0,01mg/kgBB. Di evaluasi tiap 5 menit, pemberian epinefrin dapat diulangi 3 kali. Kemudian jika sudah diulang 3 kali tapi tidak ada respon/ asistole maka lihat pupil, jika sudah dilatasi maksimal maka usaha dihentikan. Tapi jika miosis maka lanjutkan dengan VTP dan RJP, jika sudah muncul tensi tapi masih rendah maka dapat dilanjutkan dengan obat-obatan inotropik. Dosis : IV:SET: 0,5-1 mg; dapat diulangi setiap 5 menit Pemakaian Dan Pertimbangan : Asistole, Fibrilasi Ventrikel Efek Samping : Iskemia miokardium dan disritmia jantung5) Isoproterenol (Isuprel) Isoproterenol (Isuprel) adalah suatu obat adrenergik beta diberikan untuk meningkatkan denyut jantung pada klien yang menunjukkan bradikardi simtomatik refrakter. Dosis : IV: Drip: 2-10 g/menit Pemakaian Dan Pertimbangan : Bradikardi simtomatik yang tidak berespons terhadap atropin sulfat Efek Samping : iskemia miokardium, takikardi, dan disritmia.6) Lidokain Lidokain adalah obat utma yang dipakai untuk mengobatidisritmia ventrikel (denyut jantung yang tidak teratur), seperti kontraksi ventrikel prematur, takikardi ventrikel, dan fibrilasi ventrikel. Lidokain mempunyai efek anastesi lokal pada jantung, sehingga menurunkan iritabilitas miokardium.

Dosis : IV:SET: 1 mg/kg, dapat diulangi 0,5 mg/kg setiap 8 menit-3 mg/kgDrip: 1-4 mg/menit Pemakaian Dan Pertimbangan : Kontraksi ventrikel prematur, takikardi ventrikel, fibrilasi ventrikel Efek Samping: 7) Morfin Sulfat Suatu analgesik narkotik, biasanya dipakai untuk mengobati sakit dada yang berkaitan dengan infark miokardium akut. Juga merupakan indikasi untuk mengobati edema paru-paru akut. Morfin menghilangkan sakit, memperlebar pembuluh vena, mengurangi beban jantung. Dosis standar morfin sulfat 2-5 mg intravena diulang setiap 5-30 menit sampai sakit dada hilang. Perawat harus waspada akan depresi pernafasan dan hipotensi yang merupakan reaksi yang merugikan yang sering timbul; pemantauan yang ketat perlu dijalankan. Bisa diberikan antagonis narkotik nalaxon (narcan) untuk melawan kerja morfin jika reaksi merugikan yang timbul membahayakan klien. Dosisnya 0,1-0,2 mg setiap 2-3menit seperti indikasi. Dosis : IV : 2-5 mg setiap 5-30 menit Pemakaian Dan Pertimbangan : Nyeri dada, angina tidak stabil, edema paru-paru Efek Samping : 8) Natrium Bikarbonat Natrium Bikarbonat diberikan untuk mengobati asidosis metabolik yang sering kali timbul bersama henti jantung. Standar yang sekarang dipakai menganjurkan pemberian natrium bikarbonat setelah klien diberikan ventilasi yang memadai, kompresi dada, dan terapi obat telah gagal memperbaiki keadaan asidosis. Dosis : IV : Mula-Mula: 1 mEq/kg, kemudian 0,5 mEq/kg jika perlu Pemakaian Dan Pertimbangan : Asidosis metabolik Efek Samping : Alkalosis metabolik9) Nitrogliserin (Nitrostat, Tridil) Mendilatasi arteri koronaria dan memperbaiki aliran darah ke miokardium yang mengalami iskemia. Karena itu obat ini menjadi obat pilihan untuk mengobati angina pektoris (sakit dada) dan infark miokardium (serangan jantung). Nitrogliserin tersedia dalam bentuk sublingual, oral, topikal, dan intravena. Nitrogliserin sublingual (nitrostat) (0,3-0,4 mg) merupakan indikasi bagi bagi klien yang sedang mengalami serangan angina akut. Klien diajari cara meletakkan satu tablet nitrogliserin sublingual dibawah lidah dan membiarkannya melarut pelan-pelan. Jika nyeri dada tidak menghilang, tablet sublingual boleh diulang dengan interval 5 menit saampai total 3 tablet. Jika nyeri menetap, perlu dilakukan intervensi kegawatdaruratan yang lebih lanjut. Nitrogliserin intravena (tridil) disimpan untuk klien yang datang dengan angina yang tidak stabil atau infark miokardium akut. Infus biasanya dimulai dengan kecepatan 10-20 ug/menit dan ditingkatkan dengan 5-10 ug/menit setiap 5-10 menit berdasarkan pada respon nyeri dada dan tekanan darah. Dosis : SL: 0,3-0,4 mgIV : Drip : 10-20 g/menit, dinaikkan 5-10 g/menit setipa 5-10 menit (dititrasi) Pemakaian Dan Pertimbangan : Nyeri dada, angina, angina tidak stabil, infark miokardium Efek Samping : 10) Prokainamid (Pronestyl) Prokainamid (Pronestyl) adalah suatu agen disritmia yang sering diberikan jika lidokain gagal mencapai respon klinik yang diinginkan. pemberian prokainamid dapat menyebabkan hipotensi berat. Dosis : IV : 100 mg setiap 5 menit pada 20 mg/menit-1 g (maks)Drip: 1-4 mg/menit Pemakaian Dan Pertimbangan : Kontraksi ventrikel prematur, takikardi ventrikel, disritmia atrium Efek Samping : 11) Verapamil ( (Isoptin, Calan) Verpamil (isoptin), suatu penghambat saluran kalsium, diberikan untuk mengobati takikardi (denyut jantung yang cepat) yang berasal dari atas ventrikel (takikardi supra ventrikular). Pada keadaan ini biasanya denyut jantung melampaui 150 denyut per menit. Verapamil memperlambat hantaran melalui jantung dan memiliki efek inotropik negatif dan vasodilatasi pada keadaan gawat kegawatdaruratan , verapamil diberikan sebagai bolus melalui intravena dengan dosis yang bervariasi tergantung pada usia dan berat badan, tetapi tidak boleh melebihi 10 mg dalam satu menit. Boleh diberikan dosis ulangan. Perawat harus memantau denyut jantung dan iramanya serta tekanan darah dengan cermat. Gangguan hantaran jantung dan hipotensi yang berat dapat timbul. Dosis : IV : Dosis tergantung dari usia dan berat badan; tidak boleh melebihi 10 mg; ulangi dosis jika perlu Pemakaian Dan Pertimbangan : Takikardi Supraventrikular Paroksismal Efek Samping : hipotensi, gangguan hantaran jantungE. Keracunan1) Arang AktifArang aktif diresepkan untuk keracunan karena dapat mengabsorpsi toksin-toksin dalam saluran gastrointestinal dan mencegah absorpsi racun kedalam tubuh. Pada kasus-kasus keracunan yang telah diketahui atau dicurigai arang aktif dipersiapkan untuk pemberian oral atau melalui serang lambung. Dosis : PO*: 30 g (dosis minimum)PO*: Per Oral Pemakaian Dan Pertimbangan : keracunan Efek Samping : tinja berwarna hitam2) Digosin Immune Fab (Digibind)Digosin Immune Fab (Digibind) adalah antidotum untuk overdosis digoksik. Obat ini bekerja dengan mengikat digoksik dalam aliran darah sehingga mencegah dan memulihkan efek toksiknya. Dosis dari Digosin Immune Fab (Digibind) tergantung dari berat badan klien dan jumlah digoksin yang dimakan. Dosis : IV : Sangat tergantung pada individual 15-30 menit Pemakaian Dan Pertimbangan : Takar lajak digoksin Efek Samping: Disritmia jantung, alergik, dan hipokalemia3) Magnesium SulfatPada keracunan, magnesium sulfat diberikan secara oral atau melalui selang lambun sebagai suatu katartik, Suatu agen yang mempercepat eliminasi tinja dan evakuasi usus. Magnesium sulfat adalah kontra indikasi pada klien dengan obstruksi usus, sakit perut, mual, atau muntah. Dosis : PO : 5-15 g Pemakaian Dan Pertimbangan : Katartik; keracunan Efek Samping : Dehidrasi, Ketidakseimbangan elektrolit4) Nalokson (Narcan)Nalokson (Narcan) digolongkan sebagai antagonis opiat. Obat ini memulihkan efek semua obat-obat opiat (ex: morfin, meperidin, kodein, propoksifren, dan heroin). Naloksondiindikasikan pada individu yang memakai obat-obat opiat dalam overdosis, mereka yang mengalami depresi pernapasan dan kardiovaskuler pada pemakaian opiat dalam dosis terapeutik dalam lingkup pelayanan kesehatan, dam pada mereka yang dibawa kebagian kegawatdaruratan dalam keadaan koma yang sebabnya tidak diketahui. Dosis : IV : 0,4-2 mg, setiap 2-3 menit (juga dapat diberikan melalui SET) Pemakaian Dan Pertimbangan : Takar lajak opiat; depresi kardiovaskuler atau pernapasan karena opiat; koma karena sebab yang tidak jelas Efek Samping : Depresi Pernapasan, Hipotensi 5) Sirup IpekakSirup Ipekak merupakan suatu emetik (suatu agen yang dipakai untuk menginduksi muntah dari racun-racun yang tertelan). Obat ini berupa cairan yang dapat dibeli bebas dan dipaki secara oral. Dosis : PO: 15 mL; dapat diulang dalam 20 menit x1 Pemakaian Dan Pertimbangan : Agen emetik; keracunan Efek Samping : muntah yang berkepanjangan, diare, dan depresiF. Krisis hipertensi1) Diazoksid (Hyperstat)Diazoksid (Hyperstat) adalah suatu agen hipertensi intravena yang diberikan untuk krisis hipertensi. Walaupun mekanisme kerjanya tidak jelas. Dosis : IV : 1-3 mg/kg (maks 15 mg) bolus setiap 5-15 menit sampai tekanan darah memuaskan Pemakaian Dan Pertimbangan : Krisis hipertensi Efek Samping : Sakit kepala, pusing, hipotensi ortostatik, iskemia miokardium, disritmia, gangguan gastrointestinal, dan hiperglikemia.2) Natrium Nitroprusid (Nipride)Natrium nitroprusid (Nipride) adalah suatu agen intravena yang dipakai untuk menurunkan tekanan darah arteri pada kegawatdaruratan hipertensi. Mekanisme kerjanya adalah dengan mendilatasi pembuluh darah arteri dan vena secara langsung. Dosis : IV:Drip: 0,5-10 g/kg/menit Pemakaian Dan Pertimbangan : Krisis hipertensi Efek Samping : Asidosis metabolik, Hipotensi berat, pusing, dan muntahG. Syok1) Dekstrose 5%Dekstrose 5% adalah suatu larutan pekat karbohidrat tinggi yang dipakai untuk mengobati hipoglikemia yang diinduksi oleh insulin atau syok karena insulin. Apabila diketahui adanya syok insulin atau bila diduga terjadi syok insulin dan kesadaran klien terganggu pemberian larutan gula secara oral merupakan kontraindikasi. Dosis : IV : 50 mL Pemakaian Dan Pertimbangan : Syok insulin; Hipoglikemia berat Efek Samping : Hiperglikemia2) Difenhidramin (Benadryl)Hifenhidramin (Benadryl) adalah suatu antihistamin yang sering diberikan bersama-sama epinefrin pada syok anafilaktit. Agen ini efektif untuk mengobati pembengkakan jaringan yang diinduksi oleh histamin dan pruritusyang sering timbul akibat reaksi alergi berat. Dosis : IV/IM : 10-50 mg Pemakaian Dan Pertimbangan : Syok anafilaktik; reaksi alergi akut Efek Samping : Mengantuk, sedasi, kekacauan mental, vertigo, emosi labil, hipotensi, takikardi, gangguan gastrointestinal, dan mulut kering.3) Dobutamin (Dobutrex)Dobutamin (Dobutrex) adalah suatu obat simpatomimetik dengan kerja beta1 adrenergik. Efek beta1 termasuk meningkatkan kekuatan kontraksi mokardium (efek inotropin positif) dan meningkatkan denyut jantung (efek kronotropik positif). Dobutamin merupakan indikasi pada keadaan syok apabila ingin didapatkan perbaikan curah jantung dan kemampuna curah jantung secara menyeluruh. Dosis : IV:Drip: 2,5-20,0 g/kg/menit Pemakaian Dan Pertimbangan : Curah jantung rendah Efek Samping : Iskemia Miokardium, Takikardi, Disritmia, sakit kepala, mual, dan tremor4) Dopamin (Itropin)Dopamin (Itropin) adalah suatu agen simpathomimetik yang sering dipakai untuk mengobati hipotensi dalam keadaan syok yang bukan disebabkan oleh hipovolemin. Dopamin juga dapat dipakai untuk meningkatkan denyut jantung (efe beta1) pada keadaan bradikardi disaat atropin tidak menghasilkan kerja yang efektif. Dosis : IV:Drip: 1-2 g/kg/menit (mungkin diinstruksikan >10 g/kg/menit jika dosis yang lebih rendah tidak efektif) Pemakaian Dan Pertimbangan : Keluaran urin rendah (dosis rendah); curah jantung rendah; hipotensi yang bukan karena hipovolemia Efek Samping : Takikardi, Disritmia, Iskemia miokardium, mual, dan muntah5) EpinefrinEpinefrin adalah obat pilihan dalam mengobati syok anafilaktik, respon alergi yang paling gawat yang ditimbulkan oleh adanya reaksi antigen-antibodi. Epinefrin juga merupakan indikasi untuk serangan asma akut berat. Dosis : SK/IM: 0,1-05 mg (1:1000 larutan IV : 0,1-0,25 mg (1:10.000 larutan) Pemakaian Dan Pertimbangan : Syok anafilaktik; serangan asma akut yang hebat Efek Samping : Bronkidilatasi, meningkatkan kemampuan jantung, vasokontriksi pembuluh darah, emosi labil, cemas, takut, gelisah6) GlukagonGlukagon adalah suatu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang bekerja meningkatkan gula darah dengan merangsang pemecahan glikogen (glikogenolisis), Glukagon merupakan indikasi dalam pengobatan hiperglikemia berat yang diinduksi oleh insulin atau syok insulin. Dosis : SK/IV/IM: 0,5-1 mg; dapat diulang x1 Pemakaian Dan Pertimbangan : Syok insulin; hipoglikemia berat Efek Samping : Mual dan muntah (jarang terjadi)7) Norepinefrin (Levarterenol, Levophed)Norepinefrin (Levarterenol, Levophed) adalah suatu ketokelamin dengan kerja vasokontriksi yang sangat kuat (efek alfa-adrenergik). Obat ini dipakai pada keadaan syok, sering dipakai sebagai obat terakhir pada saat obat-obat seperti dopamin dan dobutamin gagal menghasilkan tekanan darah yang memadai. Norepinefrin tidak boleh dipakai untuk mengobati hipotensi pada klien yang mengalami hipovolemik; pada klien ini harus terlebih dahulu diberikan cairan, darah atau keduanya untuk memulihkan volume cairan tubuh. Dosis : IV:Drip: 2-12 g/menit Pemakaian Dan Pertimbangan : Hipotensi yang tidak responsif terhadap terapi lain Efek Samping : Iskemia miokardium, Disritmia, dan gangguan perfusi organ

DAFTAR PUSTAKA Kee, Joyce L.2006.Farmakologi pendekatan proses keperawatan EGC: Jakarta American Heart Association (1992). Guidelines for emergency cardiac care. Jurnal of the American Medical Association, 268, 16, October 28 American Journal of Nursing (1992). OSHA stiffens blood borne rules, decrees free hepatitis B vaccine. American Journal of Nursing 92 (1), 82-84