makalah india

34
TUGAS KELOMPOK MAKALAH PERBANDINGAN KONSTITUSI Konstitusi India KELOMPOK 4 : Anton Mahdi Tantowy (4115122276) M.Rizki Akbar (41151222) Hernis Ummi Budiyanti (4115120284) Intan Sholihah (4115122270) Puri Novesia (411512224 Triana Komala Sari (4115122269) Prodi Pendidikan Pancasila Dan kewarganegaraan 2012 Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta 2013

Upload: wawandoang

Post on 15-Dec-2015

390 views

Category:

Documents


87 download

DESCRIPTION

india paper

TRANSCRIPT

TUGAS KELOMPOK

MAKALAH PERBANDINGAN KONSTITUSI

Konstitusi India

KELOMPOK 4 :

Anton Mahdi Tantowy (4115122276)M.Rizki Akbar (41151222)Hernis Ummi Budiyanti (4115120284)Intan Sholihah (4115122270)Puri Novesia (411512224Triana Komala Sari (4115122269)

Prodi Pendidikan Pancasila Dan kewarganegaraan 2012

Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Jakarta

2013

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga tugas ini dapat terselesaikan dengan baik.

Tugas ini kami susun untuk meyelesaikan tugas mata kuliah Perbandingan Konstitusi

yang dibimbing oleh Bapak Drs. Agus Martono, M. Si., Bapak Dr. M. Jafar, M. Si. Dan Ibu Dra. Hj.

Zurnelly Muchtar serta sebagai tanggung jawab kami dalam mengikuti perkuliahan ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa tugas yang kami susun ini masih belum sempurna

dan masih banyak kekurangan, untuk menjadi lebih baik kami sangat membutuhkan masukan

dari pihak lain. Untuk itu kami mengharapkan kepada semua pihak untuk memberikan berbagai

masukan dan kritik demi perbaikan dan kesempurnaan tugas ini.

Kami juga sangat berharap semoga tugas yang kami susun ini dapat bermanfaat bagi

banyak pihak, dan dapat menambah pengetahuan bagi pembacanya.

Jakarta, 21 Mei 2013

Penyusun

DAFTAR IS

i

IKata Pengantar............................................................................................................................................. i

BAB I............................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN...........................................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1

1.2 PembatasanMasalah...................................................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................................................2

1.4 Sistematika Penulisan.................................................................................................................3

BAB II...........................................................................................................................................................4

KAJIAN PUSTAKA.........................................................................................................................................4

2.1 Profil Negara India.......................................................................................................................4

2.2 Sejarah Konstitusi India...............................................................................................................9

2.3 Bentuk Negara India..................................................................................................................10

2.4 Sistem Pemerintahan India.......................................................................................................11

2.5 Tugas Pokok Badan Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif Di Negara India....................................12

BAB III........................................................................................................................................................18

PEMBAHASAN...........................................................................................................................................18

3.1 Pelaksanaan Konstitusi di Negara India....................................................................................18

BAB IV.......................................................................................................................................................20

PENUTUP...................................................................................................................................................20

4.1 Kesimpulan................................................................................................................................20

4.2 Saran..........................................................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................22

ii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konstitusi adalah segala ketentuan dan aturan mengenai ketatanegaraan atau UUD suatu

Negara. Setiap Negara memilki konstitusi yang berbeda karena masing-masing dari Negara

tersebut memilki bentuk Negara dan sistem pemerintahan yang berbeda-beda, selain itu

konstitusi disetiap Negara berbeda-beda karena konstitusi suatu Negara dibuat sesuai dengan

kebutuhan rakyatnya yang bertujuan untuk mencapai kehidupan yang adil dan makmur.

Salah satu contohnya yaitu Negara India yang berbentuk Negara serikat dan sistem

pemerintahannya yaitu Parlementer, Karena India memiliki beberapa Negara yang terikat oleh

India, sehingga konstitusinya pun berbeda dengan Indonesia yang bentuk negaranya adalah

Kesatuan dan sistem pemerintahannya adalah Presidensial walaupun India dan Indonesia sama-

sama memiliki populasi masyarakat yang hampir sama jumlahnya namun karena bentuk dan

sistem pemerintahan kedua Negara tersebut berbeda, maka konstitusinya pun sangat berbeda.

Pada makalah ini penulis akan menjelaskan secara dalam tentang bagaimana konstitusi di

Negara India, yang memilki bentuk Negara Serikat dan Sistem Pemerintahan Parlementer.

1

1.2 PembatasanMasalah

Konstitusi India merupakan Konstitusi terpanjang di dunia yang memuat 395 Pasal dan 8

Lampiran, untuk tidak memperluasnya pembahasan penulis membatasi konstitusi India ini

dengan pembahasan tentang sejarah konstitusi India, Bentuk Negara India, Sistem

Pemerintahan India dan Tugas Pokok Badan eksekutif, legislatif dan yudikatif di Negara India.

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

Mengetahui sejarah konstitusi Negara India.

Mengetahui bentuk Negara India.

Mengetahui Sistem Pemerintahan India.

Mengetahui Tugas Pokok Badan Eksekutif, Legislatif dan Yudikatiif dalam sistem

pemerintahan India.

2

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Kata pengantar

2. Daftar Isi

3. Bab I Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, ruang lingkup masalah,

tujuan penulisan, dan sistematika penulisan.

4. Bab II Kajian Pustaka yang berisi tentang Profil Negara India, Bentuk Negara,

Sistem Pemerintahan.

5. Bab III Pembahasan yang berisi tentang Sejarah Konstitusi India, Bentuk

Pemerintahan India, Sistem Pemerintahan India, dan Tugas Pokok Badan

Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif.

6. Bab IV Penutup yang berisi tentang Kesimpulan Dan Saran

7. Daftar Pustaka

BAB II

3

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Profil Negara India

India adalah sebuah negara di Asia yang mempunyai jumlah penduduk terbanyak kedua di

dunia, dengan populasi lebih dari satu milyar jiwa, dan adalah negara terbesar ketujuh

berdasarkan ukuran wilayah geografis dengan luas wilayah 3.287.590 km². Jumlah penduduk

India tumbuh pesat sejak pertengahan 1980-an. Ekonomi India adalah terbesar keempat di

dunia dalam PDB, diukur dari segi paritas daya beli (PPP), dan salah satu pertumbuhan ekonomi

tercepat di dunia. India, negara dengan sistem demokrasi liberal terbesar di dunia, juga telah

muncul sebagai kekuatan regional yang penting, memiliki kekuatan militer terbesar dan

mempunyai kemampuan senjata nuklir.

India terletak di Asia Selatan dengan garis pantai sepanjang 7.000 km, dan bagian dari anak

benua India, India merupakan bagian dari rute perdagangan penting dan bersejarah. Dia

membagi perbatasan dengan Pakistan, Republik Rakyat Cina, Myanmar. Banglades, Nepal,

Bhutan, dan Afganistan. Sri Lanka, Maladewa, dan Indonesia adalah negara kepulauan yang

bersebelahan.

Disebelah timur India berbatasan dengan Myanmar yang dibatasi oleh kaki Pegunungan

Himalaya. Pada bagian ini India mengelilingi hamper seluruh bagian negara Bangladesh. Di

sebelah barat India berbatasan dengan Pakistan dan laut barat. Di bagian utara, India

berbatasan dengan Nepal, Rusia, dan China. Di sebalah selatan, negara ini berbatasan dengan

Samudra Hindia.

India adalah letak dari peradaban kuno seperti Budaya Lembah Indus dan merupakan

tempat kelahiran dari empat agama utama dunia: Hindu, Buddha, Jainisme, dan Sikhisme.

Negara ini merupakan bagian dari Britania Raya sebelum meraih kemerdekaan pada 1947.

Seluruh negara-negara bagian India di utara dan timur laut dibentuk oleh Banjaran

Himalaya. Wilayah lainnya terdiri dari hamparan Indo-Gangetik yang subur. Di sebelah barat

yang berbataskan Pakistan tenggara terdapat Gurun Thar. Semenanjung India di selatan hampir

seluruhnya merupakan bagian dari hamparan Dekan (Deccan). Di kedua sisi hamparan ini

4

terdapat dua banjaran pesisir yang berbukit-bukit, Ghats Barat dan Ghats Timur. Cuaca India

beragam, dari cuaca tropis di selatan hingga ke cuaca menengah di utara. Sebagian dari India

yang terletak di pegunungan Himalaya mempunyai cuaca tundra (Tundra adalah suatu area

dimana pertumbuhan pohon terhambat dengan rendahnya suhu lingkungan sekitar. Pada area

ini, mayoritas tumbuhan yang hidup biasanya berupa lumut, rerumputan, dan pohon dari

bangsa conifer). India memperolehi hujannya dari monsun.

Sejarah India

Sejarah India dimulai dari Peradaban Lembah Indus, yang menyebar di bagian barat laut

subbenua India, dari tahun 3300 sampai 1700 SM. Peradaban Zaman Perunggu runtuh di

pertengahan milenum kedua SM dan diikuti dengan Zaman Besi India. Pada abad ke-6 SM,

Mahavira dan Gautama Buddha lahir. Sejarah India adalah sejarah panjang dan kompleks.

Diantara tempat yang terpenting di dalam pra sejarah ini (sekitar tahun 2500-1500 SM) adalah

di Mohenjo Daro di Sind dan Harappa di Punjab (keduanya wilayah Pakistan). Peradaban India

yang pertama muncul bersamaan dengan peradaban Mesir zaman Firaun dan sama kayanya di

bidang materi dan kecanggihannya.

Kerajaan India pertama yang besar (Kerajaan Maurya) muncul sekitar tahun 324 SM.

Penguasa terbesar adalah Raja Asoka, yang memerintah dari sekitar tahun 274-232 SM. Asoka

menjadi seorang Budha sehingga mengabdikan seluruh hidupnya demi tersebarnya Agama

Budha di India dan Srilanka. Semasa kekuasaan Asokalah seni bangunan di India mulai

menampakkan wujudnya. Nama “Asoka” berarti ‘tanpa duka’ dalam bahasa Sansekerta (a –

tanpa, soka – duka). Asoka adalah pemimpin pertama Bharata (India) Kuna, setelah para

pemimpin Mahabharata yang termasyhur, yang menyatukan wilayah yang sangat luas ini di

bawah kekaisarannya, yang bahkan melampaui batas-batas wilayah kedaulatan negara India

dewasa ini

Kerajaan besar berikutnya di India sekitar tahun 320-500 adalah kerajaan Gupta. Kerajaan ini

dianggap sebagai zaman keemasan dan zaman klasik India kuno. Di bawah pemerintahan Gupta,

kesusastraan, seni, ilmu pengetahuan, dan kekayaan harta benda mencapai puncak

5

kebesarannya. Selama ini pula agama Hindu semakin berpengaruh sebagai agama sebagian

besar penduduk India.

Zaman eropa dalam sejarah Asia dimulai ketika penjelajah laut bangsa Portugis Vasco Da

Gama, mencapai India pada tahun 1498 setelah berhasil melewati Tanjung Harapan. Pada abad

XVII, perusahaan dagang Hindia Timur Inggris mendirikan pos perdagangan di India. Menjelang

paruh kedua abad XVII, Inggris muncul sebagai sebuah kekuatan utama di India. Pemberontakan

terhadap kekuasaan Inggris yang dipimpin oleh tentara India, disebut sebagai kerusuhan besar

(yang disebut juga Pemberontakan Sepoy) pada tahun 1857, dapat dipatahkan. Pada tahun

berikutnya, tanggung jawab administrasi India dialihkan dari perusahaan dagang di Hindia Timur

Inggris pada parlemen Inggris. India diperintah oleh seorang Gubernur Jendral Inggris.

Salah satu akibat dari kekuasaan Inggris adalah munculnya kaum Nasionalis India. Partai

Kongres Nasional India di India adalah organisasi pada tahun 1855 dan setelah tahun 1905

Partai Kongres menjadi sebuah organisasi militan rakyat. Pada tahun 1920, Mahatma Ghandi

menjadi pemimpin partai dan pada tahun 1920-an dan 1930-an memimpin beberapa gerakan

perlawanan pasif terhadap Inggris. Pada tahun 1935 provinsi diberikan pemerintahan sendiri,

dan setelah Perang Dunia II Inggris menarik kekuasaannya di India.

Disamping gerakan Nasionalisme Partai Kongres Nasional India, terdapat juga gerakan

nasionalis Islam yang dipimpin oleh Muhammad Ali Jinnah. Jinnah menuntut didirikannya

negara berdaulat yang terpisah di wilayah yang sebagian besar penduduknya beragama Islam.

Tuntutan ini dikabulkan pada tahun 1947. Pada tanggal 14-15 Agustus 947, dua negara merdeka

(India dan Pakistan) berdiri sehingga berakhirlah episode sejarah India.

PENDUDUK DAN DEMOGRAFI

Populasi India diperkirakan sekitar 1.13 milyar jiwa, yang merupakan 1/6 dari penduduk

dunia. Populasi India diperkirakan melebihi Tiongkok tahun 2030 dan akan menjadi negara

terpadat di dunia. India memiliki lebih dari dua ribu etnis, dan agama-agama utama ada di India.

Penduduk India menunjukkan perbedaan yang besar di segi keturunan dan kehidupan

6

kebuayaan mereka. Dipercaya bahwa penduduk asli India berwarna kulit hitam, berpostur

pendek dan berhidung lebar. Bahasa di India juga sangat beragam.

Di India terdapat 18 bahasa resmi yang diakui oleh konstitusi dan terbagi atas dua kelompok

besar. Pertama adalah, Indo-Arya yang merupakan cabang dari kelompok bahasa Indo-Eropa

dan merupakan bahasa yang digunakan oleh masyarakat Asia Tengah yang sekarang dikenal

dengan India. Kedua, Dravida yang merupakan bahasa asli India Selatan dan dipengaruhi oleh

Sanskrit dan Hindi. Di India terdapat 1600 bahasa dan dialek berdasarkan sensus tahun 1991.

Bagi kalangan terpelajar di India, bahasa Inggris merupakan bahasa utama, sedangkan bagi

sebagian besar masyarakat India lainnya Bahasa Inggris merupakan bahasa kedua setelah

bahasa daerah.

Sistem Kasta

India pada awalnya (dan masih terdapat di pedesaan pada masa sekarang) mempunyai

sitem kasta (Caste). Masyarakat Hindu dibagi-bagi kedalam kelompok kasta yang

keanggotaannya ditentukan berdasarkan kelahiran. Orang akan menjadi kelompok kasta

tertentu sepanjang hayatnya, kecuali kalau dia diusir karena melanggar aturan-aturan kasta.

Keanggotaan kasta dalam anggota kasta biasanya berarti menunjuk pada profesi atau pekerjaan

tertentu.

Posisi kasta pertama (tertinggi) ditempati oleh Kasta Brahmana yang terdiri dari para

pendeta sebagai penentu terhadap apa yang benar dan apa yang salah dalam hal keagamaan

dan kasta. Yang kedua adalah kasta Ksatria yang terdiri dari prajurit pegawai negeri. Yang ketiga

Waisha yang terdiri dari para seniman, pedagang, dan pemilik Bank. Yang keempat adalah kasta

Sudra yang dianalogikan sebagai para petani dan buruh. Namun, pada sat sekarang ini, sistem

kasta tidak lagi berpengaruh namun masih dianut oleh orang-orang yang berpendidikan rendah.

Sistem Kasta telah banyak menimbulkan permasalahan bagi pembangunan India.

7

Para pemimpin India dewasa ini telah menentukan bahwa India akan menjadi sebuah

negara yang demokratis, sosialis dan sekuler. Menurut undang-undang, ada pemisahan antara

agama dan negara. Tindakan penghinaan atau pendiskriminasian terhadap seseorang

berdasarkan kastanya sangat dilarang. Bersamaan dengan hukum ini, pemerintah menerapkan

Diskriminasi Positif bagi kaum tertindas di India.

Diskriminasi Positif (Positive Discrimination / Affirmative Action) adalah kebijakan / program

pemerintah yang bertujuan untuk mengkoreksi praktek diskriminasi dimasa lalu dan sekarang

melalui tindakan-tindakan aktif untuk menjamin persamaan hak untuk memperoleh

kesempatan di dalam pekerjaan dan pendidikan.

Saat ini masyarakat India juga lebih fleksibel dalam pengaturan sistem kasta mereka.

Umumnya masyarakat perkotaan di India tidak terlalu peduli dalam sistem kasta dibandingkan

masyarakat pedesaan. Di kota-kota bisa terlihat orang dari kasta yang berbeda berinteraksi satu

sama lain, sementara di beberapa desa masih ada diskriminasi yang didasarkan kasta dan

seringkali juga terhadap kaum paria atau kaum diluar kasta (untouchable). Kadang-kadang baik

didesa maupun dikota, masih seringkali terjadi bentrokan sehubungan dengan ketegangan antar

kasta. Kasta tinggi menyerang kasta rendah yang berani untuk mengangkat status mereka.

Akibatnya Kasta rendah menjauhkan diri dari Kasta tinggi.

Selain pemerintah pusat, pemerintah negara bagian juga menerapkan kebijakan diskriminasi

positif ini. Tiap2 negara bagian memiliki proporsi tersendiri untuk diterapkan pada diskriminasi

positif ini berdasarkan populasi masing2 negara bagian. Masing2 pemerintah negara bagian

memiliki daftar komunitas yang berbeda pula untuk diskriminasi positif ini. Kadang2 komunitas

tertentu diberikan hak di satu negara bagian, sementara dinegara bagian lainnya tidak.

8

2.2 Sejarah Konstitusi India

Konstitusi India merupakan konstitusi terpanjang di dunia dan memuat 395 pasal dan 8

lampiran. Konstitusi India disetujui oleh Majelis Konstituante pada tanggal 26 November 1949

dan mulai berlaku sejak tanggal 26 Januari 1950. Pemberlakuan Konstitusi India tersebut

menandai Hari Republik.

Mukadimah Konstitusi India berbunyi:

“KAMI, RAKYAT INDIA, dengan kesungguhan hati telah memutuskan untuk mengangkat

Indiake dalam REPUBLIK BERDAULAT, SOSIALIS, SEKULER, dan DEMOKRATIS dan menjamin

segenap warganegaranya.”

“KEADILAN, sosial, ekonomi dan politik,”

“KEBEBASAN berpikir, berpendapat, kepercayaan, iman, dan ibadah,”

“KESETARAAN kedudukan dan kesempatan, dan mengembangkan semuanya.”

“PERSAUDARAAN yang menjamin martabat perseorangan serta persatuan dan kesatuan.”

DALAM MAJELIS KONSTITUANTE KAMI tanggal 26 November 1949, DENGAN INI KAMI

MENYETUJUI, MENGUNDANGKAN, DAN MEMBERIKAN KONSTITUSI INI PADA KAMI SENDIRI.

Sebagian besar Konstitusi India tersusun dari ideologi barat, namun banyak menekankan

suara hati menurut masyarakat yang egaliter, dan lebih penting lagi memusatkan pemerintahan

negeri itu.

Konstitusi India disetujui parlemen padan tahun 1950. Konstitusi ini memperoleh inspirasi

dari konstitusi Amerika Serikat serta ide-ide dan praktek-praktek konstitusi Inggris. Konstitusi ini

menetapkan India sebagai Unie Negara Bagian (kini terdapat 22 negara bagian) dan beberapa

wilayah administrasi federal. Tiap Negara bagian memiliki seorang gubernur yang ditunjuk oleh

Presiden, badan legilatif, dan badan pengadilan sendiri. Pemerintahan uni atau federal, dikepalai

oleh presiden dan wakilnya yang dipilih oleh dewan pemilih yang terdiri atas para anggota

badan legislatif pusat atau negara bagian.

9

2.3 Bentuk Negara India

India merupakan Negara yang berbentuk serikat yaitu Negara yang bersusunan jamak,

terdiri atas beberapa negara bagian yang masing-masing tidak berdaulat. Kendati negara-negara

bagian boleh memiliki konstitusi sendiri, kepala negara sendiri, parlemen sendiri, dan kabinet

sendiri, yang berdaulat dalam negara serikat adalah gabungan negara-negara bagian yang

disebut negara federal.

Setiap negara bagian bebas melakukan tindakan ke dalam, asal tak bertentangan dengan

konstitusi federal. Tindakan ke luar (hubungan dengan negara lain) hanya dapat dilakukan oleh

pemerintah federal.

India dibagi kepada 28 negara bagian (yang kemudian dibagi kepada distrik), enam Wilayah

Persatuan (Union Territory) dan Wilayah Ibu Kota Nasional (National Capital Territory) Delhi.

Negara-negara bagian memiliki pemerintah yang dilantik sendiri, sementara Wilayah-wilayah

Persatuan diperintah seorang pengurus yang dilantik pemerintah persatuan (union

government), meski beberapa di antaranya memiliki pemerintah yang dilantik.

Negara bagian dan wilayah India

Andhra Pradesh

Arunachal Pradesh

AssamBihar

Chhattisgarh

Goa

Gujarat

Haryana

Himachal Pradesh

Jammu dan Kashmir

Jharkhand

Karnataka

Kerala

Madhya Pradesh

10

Maharashtra

Manipur

Meghalaya

Mizoram

Nagaland

Orissa

Punjab

Rajasthan

Sikkim

Tamil Nadu

Tripura

Uttaranchal

Uttar Pradesh

Wilayah Persatuan

Kepulauan Andaman dan Nicobar

Chandigarh

Dadra dan Nagar Haveli

Daman dan Diu

Lakshadweep

Pondicherry

Wilayah Ibu Kota Nasional

Delhi

2.4 Sistem Pemerintahan India

India menganut demokrasi parlementer dua kamar dengan sistem politik multipartai yang

kuat. Sistem dua kamar adalah praktik pemerintahan yang menggunakan dua kamar legislatif

atau parlemen. Majelis rendah disebut Lok Sabha (majelis rakyat) beranggotakan 545 orang.

Majelis tinggi disebut Rajya Sabha (majelis Negara bagian) dengan anggota 250 orang. Parlemen

India (atau Sansad) adalah badan legislatif tertinggi India. Parlemen ini terdiri dari dua dewan –

Lok Sabha dan Rajya Sabha. Parlemen India terletak di New Delhi di Sansad Marg. Lok Sabha

(disebut juga Dewan Rakyat oleh Konstitusi India) dan majelis rendah dalam Parlemen India.

Anggota Lok Sabha adalah wakil langsung dari rakyat India, secara langsung dipilih oleh

penduduk dewasa India.

Majelis Rendah adalah salah satu dari dua “kamar” dalam sistem dua kamar di mana

pasangan lainnya adalah Majelis Tinggi. Di banyak negara, majelis ini seringkali memiliki

kekuasaan yang besar karena adanya batasan terhadap kekuasaan Majelis Tinggi. Dalam sistem

parlementer, hanya Majelis Rendah yang dapat mengangkat kepala pemerintahan atau perdana

menteri, dan dapat pula menurunkan mereka melalui mosi tidak percaya.

Dalam pemilihan Rajya Sabha (Majelis tinggi) dipilih langsung oleh rakyatnya begitu pun Lok

Sabha (Majelis Rendah), masa jabatan untuk Rajya Sabha (Majels Tinggi) lebih lama

dibandingkan Lok Sabha (Majelis Rendah), Rajya Sabha (Majelis Tinggi) memilki masa jabatan

11

selama 6 tahun dan Lok Sabha (Majelis Rendah) memilki masa jabatan 5 tahun dan dapat

dibubarkan atas anjuran perdana menteri.

Wewenang Majelis Rendah biasanya lebih tinggi dari Majelis Tinggi, kecuali di AS. Tercermin

dalam bidang legislatif maupun pengawasan, selain itu Dalam negara dengan sistem

parlementer yang termasuk kedalam Negara India, Majelis Rendah dapat menjatuhkan kabinet.

2.5 Tugas Pokok Badan Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif Di Negara India

Komponen-komponen pemerintahan Di Negara India terdiri dari tiga yaitu badan eksekutif,

legislatif dan yudikatif. Yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

Badan Eksekutif

Badan Eksekutif adalah Badan pelaksana UU yang dibuat oleh badan legislatif bersama

dengan Pemerintah, Cabang eksekutif dipimpin oleh Presiden, yang merupakan Kepala Negara

dan menjalankan kekuasaannya secara langsung atau melalui petugas bawahan kepadanya.

Kekuasaan eksekutif pemerintahan pusat dijalankan oleh sebuah kabinet yang terdiri dari

menteri-menteri yang dipimpin oleh perdana menteri. Dalam setiap negara bagian terdapat

seorang gubernur yang ditunjuk oleh Presiden, badan legislatif dan badan pengadilan sendiri.

Sedangkan pemerintahan uni atau federal dikepalai oleh Presiden dan wakilnya yang dipilih oleh

dewan pemilih yang terdiri atas para anggota badan legislatif pusat atau negara bagian.

Kekuasaan badan eksekutif terbatas, diatur oleh UU dan dipilih serta diawasi oleh badan

legislatif.

Wewenang Badan Eksekutif

Kekuasaan badan eksekutif mencakup beberapa bidang:

Administrasi, yakni kekuasaan untuk melaksanakan undang-undang, dan

menyelenggarakan administrasi Negara.

Legislatif, yaitu membuat rancangan undang-undang dan membimbingnya dalam

badan perwakilan rakyat sampai menjadi undang-undang.

Keamanan, artinya kekuasaan untuk mengatur polisi dan angkatan bersenjata,

menyelenggarakan perang, pertahanan negara serta keamanan dalam negeri.

12

Yudikatif, memberi agrasi, amnesti, dan sebagainya.

Diplomatik, yaitu kekuasaan untuk menyelenggarakan hubungan diplomatik dengan

negara-negara lain.

Badan Legislatif

Badan Legislatif adalah Badan deliberatif pemerintah dengan kuasa membuat hukum.

Legislatif dikenal dengan beberapa Nama, yaitu parlemen, kongres, dan asembli nasional. Dalam

sistem Parlemen, legislatif adalah badan tertinggi dan menujuk eksekutif. Pada cabang legislatif

atau parlemen dipimpin oleh badan legislatif India yang tertinggi yaitu Sansad yang terdiri dari

majelis rendah (Lok Sabha) dan Majelis tinggi (Rajya Sabha). Lok Sabha dipilih dengan anggota

545 orang dengan anggota mayoritas perwakilan dari setiap wilayah negara bagian di India.

Anggota Lok Sabha adalah wakil langsung dari rakyat India, secara langsung dipilih oleh

penduduk India yang boleh memilih dengan usia minimum 21 tahun melalui pemilu. Dalam

sistem parlementer ini, hanya majelis rendah yang berhak mengangkat kepala pemerintahan

atau perdana menteri, dan dapat pula menurunkan mereka melalui mosi tidak percaya

Di samping majelis rendah, ada pula majelis tinggi yaitu Rajya Sabha yang beranggotakan

250 orang, 12 anggota di antaranya dipilih langsung oleh Presiden yang dipercayakan sebagai

ahli dalam bidang tertentu seperti seni, ilmu pengetahuan, sastra dan pelayanan nasional.

Anggota Rajya Sabha dikenal sebagai anggota yang dinominasikan baik oleh Presiden atau partai

politik, sedangkan sisanya dipilih oleh legislatif negara bagian dan teritorial.

Ketentuan jabatan Rajya Sabha adalah selama enam tahun dengan satu sepertiga dari

anggota pensiun setiap dua tahun. Kekuatan Rajya Sabha lebih kecil daripada Lok Sabha namun

persamaan perlakuan hukum tetap ada.

13

Fungsi Badan Legislatif

Di antara fungsi badan legislatif yang paling penting adalah:

Menentukan kebijakan (policy) dan membuat undang-undang.

Mengontrol badan eksekutif dalam arti menjaga agar semua tindakan badan

eksekutif sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan (scrutiny,

oversight).

Fungsi legislasi

Menurut teori yang berlaku tugas utama legislatif terletak di bidang perundang-

undangan, sekalipun ia tidak mempunyai monopoli di bidang itu. Untuk membahas rancangan

undang-undang sering dibentuk panitia-panitia yang berwenang untuk memanggil menteri atau

pejabat lainnya untuk dimintai keterangan seperlunya.

Akan tetapi dewasa ini telah menjadi gejala umum bahwa titik berat di bidang legislatif

telah banyak bergeser ke badan eksekutif. Mayoritas undang-undang dirumuskan dan

dipersiapkan oleh badan eksekutif, sedangkan legislatif tinggal membahas dan

mengamendemennya. Selain itu rancangan undang-undang yangdibuat atas inisiatif badan

legislatif sedikit jumlhanya dan jarang menyangkut kepentingan umum.

Akan tetapi pada umunya di bidanag keuangan, pengaruh badan legislatif lebih besar

darpaiad bidang legislasi umum. Rancangan anggaran belanja diajukan ke badan legislatif oleh

badan eksekutif, akan tetapi badan legislatif mempunyai hak untuk mengadakan amandemen,

dan dalam hal ini menentukan anggaran pemerintah dapat disetujui.jadi, badan legislatiflah

yang pada akhirnya menentukan beberapa dan dengan cara bagaimana uang rakyat

dipergunakan.

Fungsi Kontrol

Badan legislatif berkewajiban untuk mengawasi aktivitas badan ekekutif, agar sesuai

dengan kebijakan yang telah ditetapkannya. Pengawasan dilakukan melalui sidang panitia-

panitia legislatif dan melalui hak-hak kontrol yang khusus, seperti hak bertanya, interpelasi, dan

sebagainya.

14

a. Pertanyaan Parlementer:

Anggota badan legislatif berhak untuk mengajukan pertanyaan kepada pemerintah

mengenai sesuatu masalah. Oleh karena segala kegiatannya banyak menarik perhatian media

massa, maka badan legislatif dengan mengajukan pertanyaan parlementer dapat menarik

perhatian umum terhadap sesuatu peristiwa dan mengorek informasi mengenai kebijakan

pemerintah.

b. Interpelasi:

Kebanyakan badan legislatif mempunyai hak interpelasi, yaitu hak untuk meminta

keterangan kepada pemerintah mengenai kenijakan di sesuatu bidang. Badan eksekutif wajib

memberi penjelasan dalam sidang pleno, yang mana dibahasa oleh anggota-anggota dan

diakhiri dengan pemungutan suara mengenai apakah keterangan pemerintah memuaskan atau

tidak. Jika hasil pemungutan suara negatif, hal ini merupakan tanda peringatan bagi pemerintah

bahwa kebijaknnya diragukan. Dalam hal terjadi perselisihan antara badan legislatif dan badan

eksekutif, interpelasi dapat dijadikan batu loncatan untuk diajukan mosi tidak percaya.

c. Angket (Enquete):

Hak angket adalah hak anggota badan legislatif untuk mengadakan penyelidikan sendiri.

Untuk keprluan ini dapat dibentuk suatu panitia angket yang melaporkan hasil penyelidikannya

kepada anggota badan legislatif lainnya, yang selanjutnya merumuskan pendapatnya mengenai

soal ini dengan harapan agar diperhatikan oleh pemerintah.

d. Mosi:

Umumnya dianggap bahwa hak mosi merupakan hak kontrol yang paling ampuh. Jika

badan legislatif menerima suatu mosi tidak percaya, maka dalam sistem parlementer kabinet

terus mengundurkan diri dan terjadi suatu krisis kabinet.

15

Fungsi Lainnya

Disamping fungsi legislatif dan kontrol, badan legislatif mempunyai beberapa fungsi lain.

Dengan meningkatnya peranan badan eksekutif dan berkurangnya peranan badan legislatif di

bidang perundang-undangan, dewasa ini lebih ditonjolkan peranan edukatifnya. Badan legislatif

dianggap sebagai forum kerjasama antara berbagai golongan serta partai dengan pemerintah, di

mana beraneka ragam pendapat dibicarakan di muka umum.

Suatu fungsi lain yang tak kalah pentingnya ialah sebagai sarana rekrutmen politik. Ia

merupakan training ground bagi generasi muda untuk mendapat pengalaman di bidang politik

sampai ke tingkat nasional.

Badan Yudikatif

Badan Yudikatif adalah suatu badan yang memiliki sifat teknis yuridis yang berfungsi

mengadili penyelewengan pelaksanaan konstitusi dan peraturan perundang-undangan oleh

institusi pemerintahan secara luas serta besifat independent dalam pelaksanaan tugas dan

fungsinya. Dinegara India sistem badan yudikatif adalah Sistem Common Law (Negara Anglo

Saxon) yaitu system hukum yang tumbuh di negara Inggris. Sistem ini berpedoman pada prinsip

bahwa selain undang undang yang dibuat oleh parlemen juga berpedoman pada peraturan lain

yang merupakan common law. Keputusan ini disebut juga dengan case law atau judge made

law.Prinsip ini menurut C.F Strong, didasarkan atas precedent yaitu keputusan hakin terdahulu

mengikat para hakim berikutnya dalam perkara yang serupa. Ahli hukum Inggris A.V Dicey

mengatakan “kekuasaan hakim pada hakikatnya bersifat legislative”. Hakim negara AS

berpendapat “hakim-hakim bertindak sebagai pembuat peraturan hukum dan memang

seharusnya demikian”.

Karakterisitik hukum dalam case law adalah pada umumnya negara tersebut tidak ada

kodifikasi hukum dalam kitab undang-undang, karena dimana hakim sebagai suara undang

undang. Hukum case law cenderung mirip dengan hukum perdata adat tak tertulis.

16

Badan yudikatif mempunyai hak menguji (toetsingsrecht) yaitu dengan arti apakah

peraturan-peraturan hukum yang lebih rendah dari UU sesuai atau tidak dengan UU yang

bersangkutan.

Mahkamah Agung mempunyai wewenang menguji apakah suatu UU sesuai dengan UUD

atau tidak dan untuk menolak melaksanakan UU serta peraturan lain yang dianggap

bertentangan dengan UUD (Judical Review).

17

BAB III

PEMBAHASAN

3.1Pelaksanaan Konstitusi di Negara India

Sebuah konstitusi adalah hukum tertinggi suatu negara bebas. Ini adalah sistem dimana

pemerintah dari suatu fungsi negara. Konstitusi India diadopsi di dalam majelis konstituante

pada 26 Nopember 1949. Ini adalah dokumen yang berisi sekumpulan instruksi dan kebijakan

yang pemerintah berkuasa India harus mengikuti. Konstitusi India mulai berlaku pada 26 Januari

1950, hari republik India, mendefinisikan India sebagai suatu kesatuan republik negara.

Konstitusi India juga mendefinisikan hak-hak dasar, prinsip-prinsip arahan dan kewajiban dasar

warga negara India. Konstitusi India menyatakan India sebagai negara yang akan berdaulat,

republik demokratis namun kemudian di amandemen konstitusi tahun 1976 India telah

ditambahkan menjadi negara sosialis dan sekuler.

Konstitusi India merupakan buku resmi tertulis terpanjang dari yang lain dari suatu negara

yang merdeka. Konstitusi India dianggap sebagai konstitusi terbaik yang sebuah negara

independen di dunia. Ini adalah buku juga dirancang yang merupakan hasil penelitian tahun.

India adalah negara independen masih muda dan karenanya membuat konstitusi India telah

mengadopsi beberapa artikel yang efektif dan hukum dari konstitusi yang berbeda dari negara

lain. Ini telah memberikan permeabel itu hanya inti yang lengkap tentang hal itu. Pembukaan

India lagi dianggap yang terbaik di dunia.

Konstitusi di India dibuat sebagai tulang punggung bangsa dan mendefiniskan prinsip-prinsip

dasar, hak-hak prerogatif dan hak-hak dasar dan tugas individu dari mas. Hal ini juga jelas

menguraikan kekuasaan dan tugas-tugas pemerintah dalam kenyataannya, konstitusi adalah

kesaksian dan memberikan jaminan kepada warga negaranya kesetaraan, kebebasan dan

keadilan. Konstitusi India sangat besar dan dianggap sebagai salah satu yang terpanjang ditulis.

Selanjutnya mengandung 359 artikel, 12 jadwal dan 83 amandemen.

18

Dalam Pelaksanannya konstitusi India dapat berjalan dengan baik karena konstitusi India

sangat mementingkan hak asasi manusia masyarakat India, dan juga kebutuhan masyarakat

India, sehingga dapat diterima dan dijalani dengan baik oleh masyarakat India, walaupun masih

adanya beberapa konstitusi yang belum dapat sesuai dengan masyarakat India yang

tingkatannya tidak sama dengan masyarakat Inggris, salah satu konstitusi tersebut diadopsi dari

konstitusi Inggris misalnya, karena walaupun Negara India dan Negara Inggris merupakan

Negara serikat namun dalam adat dan keburdayaannya sangatlah berbeda, contohnya di Negara

India ada beberapa kasta atau yang disebut tingkatan masyarakat namun di Negara Inggris tidak

ada, sehingga terjadinya beberapa konstitusi yang tidak mudah dijalani oleh masyarakat India.

19

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Negara India merupakan Negara yang memilki bentuk Negara serikat karena terdiri dari

beberapa Negara bagian, Negara India menggunakan sistem pemerintahan parlementer dimana

perdana menteri yang memegang penuh kekuasaan di Negara tersebut, dalam sistem

pemerintahannya, India memilki tiga badan penting yang menjalankan pemerintahannya yaitu

Badan Eksekutif, Badan Legislatif dan Badan Yudikatif.

Badan Eksekutif ditempati oleh seorang Presiden yang berkuasa secara keseluruhan dan

mempunyai Lima kewenangan yaitu: Administrasi, Legislatif, Keamanan, Yudikatif dan

Diplomatik. Badan Legislatif ditempati oleh Majelis Tinggi dan Majelis Rendah, sebutan Negara

India untuk Majelis Tinggi adalah Rajya Sabha dan sebutan untuk Majelis Rendah yaitu Lok

Sabha. Badan Eksekutif ini memiliki 3 fungsi yaitu: Fungsi Legislasi, Fungsi Kontrol dan Fungsi

lain. Dan Badan Yudikatif ditempati oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi yang

mempunyai hak menguji Undang-undang dan Mensahkan Undang-undang.

Keadaan Konstitusi di India berjalan cukup baik, faktor yang membuat konstitusi India

mencapai tingkatan cukup baik adalah konstitusi India lebih mementingkan hak asasi manusia

dan kebutuhan masyarakat India sehingga masyarakat India sangat berapresiasi menjalankan

konstitusi teeersebuuut dengan baik, walaupun ada beberapa konstitusi yang tidak sesuai

dengan masyarakat India yaitu salah satunya adalah konstitusi yang diadopsi oleh konstitusi

Inggris.

20

4.2 Saran

Mempelajari Konstitusi sangatlah penting untuk mengetahui bagaimana peraturan-

peraturan di setiap Negara dibuat, maka dari itu penulis menyarankan untuk menjadi warga

Negara yang baik, setiap warga harus mengetahui konstitusi-konstitusi apa saja yang telah ada

dalam negaranya, sehingga terbentuknya jiwa warga Negara tersebut bahwa hokum di Negara

tersebut harus dipatuhi bukan untuk dilanggar

21

DAFTAR PUSTAKAHendra,2009."Profil India" (on-line), http://younkhendra.wordpress.com/2009/01/26/profil-india/

Subrata K. Mitra and V.B. Singh. 1999. Democracy and Social Change in India: A Cross-Sectional Analysis of the National Electorate. New Delhi: Sage Publications. ISBN 81-7036-809-X (India HB) ISBN 0-7619-9344-4 (U.S. HB).

Popowsanasini, 2010."Badan Eksekuti dan Legislatif" (on-line) http://popowsanasini.blogspot.com/2010/12/badan-eksekutif-legislatif-dan.html

Stevie Williardy, 2009. "Badan Yudikatif" (on-line) http://steviewilliardy.blogspot.com/2009/10/badan-yudikatif.html

Cik Yang, S.H, M.H, 2013. "Asas Legalitas Dalam Sistem Hukum Common Law" (on-line) http://mimbarhukum.blogspot.com/2013/03/asas-legalitas-dalam-sistem-hukum-comon.html

Dra.Hj.zurnelly Muchtar, Bahan Ajar UUD1945 dan Perbandingan Konstitusi.2011

22