makalah imunoglobin wa ode minarti

12
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Struktur dasar imunoglobulin terdiri atas 2 macam rantai polipeptida yang tersusun dari rangkaian asam amino yang dikenal sebagai rantai H (rantai berat) dengan berat molekul 55.000 dan rantai L (rantai ringan) dengan berat molekul 22.000. Tiap rantai dasar imunoglobulin (satu unit) terdiri dari 2 rantai H dan 2 rantai L. Kedua rantai ini diikat oleh suatu ikatan disulfida sedemikian rupa sehingga membentuk struktur yang simetris. Yang menarik dari susunan imunoglobulin ini adalah penyusunan daerah simetris rangkaian asam amino yang dikenal sebagai daerah domain, yaitu bagian dari rantai H atau rantai L, yang terdiri dari hampir 110 asam amino yang diapit oleh ikatan disulfid interchain. Imunoglobulin atau antibodi adalah sekelompok glikoprotein yang terdapat dalam serum atau cairan tubuh pada hampir semua mamalia. Imunoglobulin termasuk dalam famili glikoprotein yang mempunyai struktur dasar sama, terdiri dari 82- 96% polipeptida dan 4-18% karbohidrat. Komponen polipeptida membawa sifat biologik molekul antibodi tersebut. Molekul antibodi mempunyai dua fungsi yaitu mengikat antigen secara spesifik dan memulai reaksi fiksasi komplemen serta pelepasan histamin dari sel mast B. Tujuan Adapun tujuan yang akan dicapai adalah : 1. Untuk mengetahui Pengertian Imunoglobulin 2. Untuk mengetahui Variabilitas Antibody 3. Untuk mengetahui Unsur apa saja yang Berperan dalam Reaksi Imunoglobulin

Upload: septian-muna-barakati

Post on 17-Jul-2015

121 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Struktur dasar imunoglobulin terdiri atas 2 macam rantai polipeptida yang

tersusun dari rangkaian asam amino yang dikenal sebagai rantai H (rantai berat)

dengan berat molekul 55.000 dan rantai L (rantai ringan) dengan berat molekul

22.000. Tiap rantai dasar imunoglobulin (satu unit) terdiri dari 2 rantai H dan 2

rantai L. Kedua rantai ini diikat oleh suatu ikatan disulfida sedemikian rupa

sehingga membentuk struktur yang simetris. Yang menarik dari susunan

imunoglobulin ini adalah penyusunan daerah simetris rangkaian asam amino yang

dikenal sebagai daerah domain, yaitu bagian dari rantai H atau rantai L, yang

terdiri dari hampir 110 asam amino yang diapit oleh ikatan disulfid interchain.

Imunoglobulin atau antibodi adalah sekelompok glikoprotein yang terdapat dalam

serum atau cairan tubuh pada hampir semua mamalia. Imunoglobulin termasuk

dalam famili glikoprotein yang mempunyai struktur dasar sama, terdiri dari 82-

96% polipeptida dan 4-18% karbohidrat. Komponen polipeptida membawa sifat

biologik molekul antibodi tersebut. Molekul antibodi mempunyai dua fungsi yaitu

mengikat antigen secara spesifik dan memulai reaksi fiksasi komplemen serta

pelepasan histamin dari sel mast

B. Tujuan

Adapun tujuan yang akan dicapai adalah :

1. Untuk mengetahui Pengertian Imunoglobulin

2. Untuk mengetahui Variabilitas Antibody

3. Untuk mengetahui Unsur apa saja yang Berperan

dalam Reaksi Imunoglobulin

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Imunoglobulin

Immunoglobulin atau antibody adalah sekelompok glikoprotein yang terdapat

dalam serum atau cairan tubuh pada hampir semua mamalia. Immunoglobulin

termasuk kedalam kelompok glikoprotein yang mempunyai struktur dasar yang

sama,terdiri dari 83-96% polipeptida dan 4-18% karbohidrat. Komponen

polipeptida membawa sifat biologik molekul antibodi tersebut. Molekul antibodi

mempunyai dua fungsi yaitu mengikat antigen secara spesifik dan memulai reaksi

fiksasi komplemen serta pelepasan histamin dari sel mast. Pada manusia dikenal 5

kelas imunoglobulin. Tiap kelas mempunyai perbedaan sifat fisik, tetapi pada

semua kelas terdapat tempat ikatan antigen spesifik dan aktivitas biologik

berlainan.

B. Variabilitas Antibody

Immunoglobulin merupakan kumpulan protein yang sangat heterogen.

Heterogenitas ini disebabkan oleh susunan asam amino yang berbeda satu dengan

yang lain, yang akan mengakibatkan perbedaan struktur molekul. Hal ini

selanjutnya menimbulkan variabilitas dalam determinan antigenik Ig. Keragaman

antibodi tergantung pada :

1. Segmen gen V, D dan J multiple.

2. Hubungan kombinasi misalnya hubungan tiap segmen V, tiap segmen D

dan Segmen J

3. Kombinasi acak rantai L dan H yang berbeda

4. .Mutasi somatic

5. Keragaman junctional yang dihasilkan oleh penggabungan yang tepat

selama penyusunan kembali dan mengakibatkan perubahan atau

penghilangan asam amino dalam regio hipervariabel

6. Keragaman intersional, yaitu enzim deoksinukleotidil transferase ujung

menyisipkan kelompok kecil nukleotida pada persilangan ( junctional ) V

– D dan D – J ( keragaman regio N ).

Variabilitas antibodi dapat digolongkan berdasarkan :

Variasi Isotip

Pada manusia terdapat 9 isotop H chain fungsional. Sesuai dengan sub kelas

Immunoglobulin. Pada orang normal dapat dijumpai 5 kelas immunoglobulin,

yaitu Ig A, Ig D, Ig E, Ig G dan Ig M. Tetapi dalam satu kelas dapat dijumpai

beberapa sub kelas seperti Ig G1, Ig G2, Ig G3 dan Ig G4. Karena semua bagian

konstan H – chain yang terdapat pada berbagai kelas dan sub kelas itu dapat

djumpai pada satu orang maka bagian tersebut dinamakan varian Isotip. Sebutan

varian isotip juga berlaku bagi bagian konstan L – chain kappa dan lamda yang

dapat dijumpai pada semua kelas dan subkelas Ig dan terdapat pada semua orang.

Variasi Alotip

Determinant antigen satu varian isotip imnoglobulin satu species dapat juga

berbeda dengan yang lain. Perbedaan ini ditentukan secara genetik dan disebut

varian Alotip. Contohnya ; golongan darah rhesus.

Variasi Idotip

Adalah determinant Antigen yang diasosiasikan dengan reseptor binding site.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa antibodi terhadap antigen yang sama

dan diproduksi oleh individu yang berbeda secara genetik, dapat memiliki idiotip

yang sama. Idiotip inilah yang membedakan satu molekul imunoglobulin dengan

molekul imunoglobulin yang lain dalam alotip yang sama. Varias i idiotip adalah

karakterisitik bagi setiap molekul antibodi.

C. Jenis jenis Imunoglobulin

1. Imunoglobulin G ( Ig G) disebut juga rantai – γ (gamma)

Tiap molekul IgG terdiri atas dua rantai L dan dua rantai H yang dihubungkan

oleh ikatan disulfida (rumus molekul H2L2). Oleh karena itu imunoglobulin ini

mempunyai dua tempat pengikatan antigen yang identik, meka disebut

divalen. IgG merupakan antibodi dominan pada respon sekunder dan menyusun

pertahanan yang penting melawan bakteti dan virus. Ini merupakan satu-satunya

antibodi yang mampu melintasi plasenta,oleh karena itu merupakan

imunoglobulin yang paling banyak ditemukan pada bayi yang baru lahir.

2. Imunoglobulin A ( Ig A) disebut juga rantai –α (alpha).

Merupakan imunoglobulin utama pada hasil sekresi misalnya susu, saliva dan air

mata serta sekresi traktus respiratorius, intestinal dan genital. Imunoglobulin

inimelindungi membran mukosa dari serangan bakteri dan virus. Tiap molekul

IgA terdiri atas dua unit H2L2 dan satu molekul terdidi atas rantai J dan komponen

sekresi, molekul yang disebut terakhir merupakan protein yang diturunkan dari

celah reseptor poli-Ig. Reseptor ini mengikat dimer IgA dan mempermudah

transpornya melintasi epitel mukosa. Beberapa bakteri (misalnya neisseria) dapat

merusak IgA1 dengan cara menghasilkan protase sehingga menghalangi imunitas

yang diperantarai antibodi pada permukaan mukosa

IgA dihasilkan paling banyak dalam bentuk dimer yang tahan terhadap proteolisis

berkat kombinasi dengan suatu zat protein khusus, disebut secretory

component,oleh sel-sel dalam membrane mukosa. Imunoglobin yang dikeluarkan

secara selektif di dalam sekresi air ludah, keringat, air mata, lendir hidung,

kolostrum, sekresi saluran pernapasan dan sekresi saluran pencernaan. IgA yang

keluar dengan sekret juga diproduksi secara lokal oleh sel plasma. Kehadirannya

dalam kolostrum (air susu pertama keluar pada mamalia yang menyusui)

membantu melindungi bayi dari infeksi gastrointestinal. Fungsi utama IgA adalah

untuk mencegah perlautan virus dan bakteri ke permukaan epitel. Fungsi IgA

setelah bergabung dengan antigen pada mikroorganisme mungkin dalam

pencegahan melekatnya mikroorganisme pada sel mukosa.

3. Imunoglobulin M ( Ig M) disebut juga rantai –µ (mu)

IgM adalah antibodi pertama yang bersirkulasi sebagai respons terhadap

pemaparan awal ke suatu antigen. Konsentrasinya dalam darah menurun secara

cepat. Hal ini secara diagnostik bermanfaat karena kehadiran IgM umumnya

mengindikasikan adanya infeksi baru oleh pathogen yang menyebabkan

pembentukannya. IgM terdiri dari lima monomer yang tersusun dalam struktur

pentamer. IgM berfungsi sebagai reseptor permukaan sel B untuk tempat antigen

melekat dan disekresikan dalam tahap-tahap awal respons sel plasma. IgM sangat

efisien untuk reaksi aglutinasi dan reaksi sitolitik, dan karena timbulnya cepat

setelah infeksi dan tetap tinggal dalam darah maka IgM merupakan daya tahan

tubuh penting pada bakterimia.

4. Imunoglobulin D ( Ig D) disebut juga rantai –δ (delta)

Imunoglobulin ini tidak mengaktifkan system komplemen dan tidak dapat

menembus plasenta. IgD terutama ditemukan pada permukaan sel B, yang

kemungkinan berfungsi sebagai suatu reseptor antigen yang diperlukan untuk

memulai diferensiasi sel-sel B menjadi plasma dan sel B memori. Ini juga terjadi

pada beberapa sel leukemia limfatik. Di dalam serum immunoglobulin ini hanya

terdapat dalam jumlah sedikit.

5. Imunoglobulin E ( Ig E) disebut juga rantai –ε (epsilon)

Dihasilkan pada saat respon alergi seperti asma dan biduran. Peranan IgE belum

terlalu jelas. Di dalam serum, konsentrasinya sangat rendah, tetapi kadarnya akan

naik jika terkena infeksi parasit tertentu, terutama yang disebabkan oleh cacing.

IgE berukuran sedikit lebih besar dibandingkan dengan molekul IgG dan hanya

mewakili sebagian kecil dari total antibodi dalam darah. Daerah ekor berikatan

dengan reseptor pada sel mast dan basofil dan, ketika dipicu oleh antigen,

menyebabkan sel-sel itu membebaskan histamine dan zat kimia lain yang

menyebabkan reaksi aler

Sifat Fisika Dari Lima Kelas Utama Immunoglobulin

Nama (WHO) IgG IgA IgM IgD IgE

Angka sedimentasi 7S

7S,9S,

11S* 19S 7S 8S

Berat molekul

150.000

160.000

dan

dimmer

900.000 185.000 200.000

Jumlah unit 4-

peptida dasar 1 1, 2* 5 1 1

Rantai berat (H) γ α μ Δ ε

Rantai ringan κ, λ κ, λ κ, λ κ, λ κ, λ

Susunan molekul

γ2κ2

γ2κ2

(α2κ2)1-2

(α2λ2) 1-2

(α2κ2) 2S*

(α2λ2) 2S*

(μ2κ2)5

(μ2λ2)5

δ2κ2

δ2λ 2 (?)

ε 2κ2

ε2λ 2

Valensi untuk

mengikat antigen 2 2, 4 10 2 2

Konsentrasi serum

normal (mg/ml) 8-16 1,4-4 0,5-2 0-0,4

17-450

**

% imunoglobulin

total 80 13 6 0-1 0,002

% karbohidrat 3 8 12 13 12

* = bentuk dimmer dalam sekresi mempunyai komponen S

** = 1ng = 10-9 g

Sifat-sifat biologi lima kelas utama immunoglobulin manusia

IgG IgA IgM IgD IgE

Sifat utama

Ig

terbanyak

dalam

cairan

tubuh

Ig utama

dalam

sekresi

Aglutinin

efektif

produksi

dini reaksi

imun

Terdapat

pada

permukaan

limfosit

bayi

Timbul

pada

infeksi

parasit,

penyebab

atopic

allergy

Ikatan

komplemen

+ - + - -

Tembus

plasenta

+ - - - -

Melekat

pada mast

cell dan sel

basofil

- - - - +

Daya

pelekatan

pada

makrofag

+ +/- - - -

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Molekul Imun mempunyai dua fungsi yaitu mengikat antigen secara

spesifik dan memulai reaksi fiksasi komplemen serta pelepasan histamin dari sel

mast. Pada manusia dikenal 5 kelas imunoglobulin. Tiap kelas mempunyai

perbedaan sifat fisik, tetapi pada semua kelas terdapat tempat ikatan antigen

spesifik dan aktivitas biologik berlainan.

Adapun klasifikasi immunoglobulin sebagai rantai panjang dibagi menjadi:

1. Imunoglobulin A

2. Imunoglobulin E

3. Imunoglobulin M

4. Imunogloblulin D

5. Imunoglobulin G

3.2 Saran

kritik yang bersifat membangun baik bagi saya sangat saya harapkan dari

pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

1. Abbas AK, Lichtman AH, Pober JS. B cell activation and antibody

production. Dalam: Cellular and molecular immunology 4th ed. Philadelphia,

WB Saunders Co, 2000: 182 - 207.

2. Amasaki Y, Miyatake S, Arai N. Regulation of nuclear factor of activated T

– cell family receptors during T – cell development in the thymus. J Allergy

& Imumunol, 2000; 106: S1 – S9.

3. Chaplin DD and Fu Yx. Secondary regulation of secondary lymphoid organ

development. Current Opinion in Immunology. 1998; 10: 289 – 7.

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena

atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah

karya tulis dengan tepat waktu.

Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul

“ IMUNOGLOBULIN”

Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon

permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang

saya buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca.

Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima

kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat

memberikan manfaat.

Raha, November 2013

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.................................................................................................... 1

B. Tujuan ................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. pengertian imunoglobulin ................................................................................. 2

B. Variabilitas anti body ......................................................................................... 2

C. jenis-jenis imunoglobulin ................................................................................... 4

BAB III PENUTUP

3.1Kesimpulan........................................................................................................8

3.2 Saran.................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9

MAKALAH

IMUNOGLOBULIN

DI SUSUN OLEH:

NAMA : WA ODE MINARTIN

NIM : 2013.IB.0047

TINGKAT : I A.

AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA

KABUPATEN MUNA

2013