makalah ilmu pengantar kependudukan

24
MAKALAH ILMU PENGANTAR KEPENDUDUKAN KONSEP DASAR GIZI DOSEN PEMBIMBING : MASRIZAL Dt MANGGUANG, SKM, M.BIOMED Disusun Oleh : Kelompok 7 A1 1. NURHADI HANIF 1311211025 2. DAINTY ALVITIA 1311211048 3. RIMA AFRILIA SARI 1311211003 4. CICI YULIZA PUTRI 1311211032 FAKULTAS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Upload: nurhadi-hanif

Post on 21-Jan-2016

106 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Ilmu Pengantar Kependudukan

MAKALAH ILMU PENGANTAR KEPENDUDUKAN

KONSEP DASAR GIZI

DOSEN PEMBIMBING :

MASRIZAL Dt MANGGUANG, SKM, M.BIOMED

Disusun Oleh :

Kelompok 7 A1

1. NURHADI HANIF 13112110252. DAINTY ALVITIA 13112110483. RIMA AFRILIA SARI 13112110034. CICI YULIZA PUTRI 1311211032

FAKULTAS ILMU KESEHATAN MASYARAKATUNIVERSITAS ANDALAS

PADANG 2013

Page 2: Makalah Ilmu Pengantar Kependudukan

NURHADI HANIF CICI YULIZA PUTRI

1311211025 1311211032

DAINTY ALVITIA RIMA AFRILIA SARI

1311211048 1311211003

1

Page 3: Makalah Ilmu Pengantar Kependudukan

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami ucapkan atas ke hadirat Allah SWT,yang telah memberikan kami berkat,

rahmat, kesehatan ,kesempatan,dan kemauan hingga kami dapat menyelesaikan makalah ini .Sholawat

dan salam tidak lupa kami kirimkan ke junjungan Nabi besar Muhammad SAW. Nabi yang telah

membawa kita kembali ke jalan Allah SWT,hingga kita dapat menikmati indahnya dunia sekarang ini .

Makalah ini dibuat sehubungan dengan tugas mata kuliah Ilmu pengantar kependudukan yang

diberikan oleh dosen yang bersangkutan. Dimana di dalam makalah ini akan dibahas mengenai Konsep

Dasar Gizi hingga detailnya.

Kami mengucapkan banyak terima kasih pada semua pihak yang telah turut membantu hingga

makalah ini dapat terselesaikan .Terlepas dari itu semua ,kami menyadari bahwa kami adalah manusia

yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu,tidak ada hal yang dapat diselesaikan

dengan sempurna dalam makalah ini. Kami melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan

yang kami miliki. Di mana kami juga memiliki keterbatasan kemampuan. Maka dari itu, kami bersedia

menerima kritik dan saran dari pembaca yang sekalian. Kami akan menerima semua kritik dan saran

tersebut sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki karya tulis kami di masa datang. Sehingga

semoga karya tulis berikutnya dan karya tulis lain dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih baik.

Akhir kata ,mohon maaf bila ada kata-kata dalam makalah ini yang salah menyinggung perasaan

dosen maupun teman teman, karena kami tidak lepas dari kesalahan.

Padang , Agustus 2013

Penulis

2

Page 4: Makalah Ilmu Pengantar Kependudukan

DAFTAR ISI Halaman Depan

Foto kelompok ......................................................................................................................1

Kata Pengantar ......................................................................................................................2

Daftar Isi ................................................................................................................................3

BAB I

1.1 Latar Belakang......................................................................................................4

1.2 Perumusan Masalah ..............................................................................................5

1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................................5

1.4 Metode Penelitian .................................................................................................5

1.5 Manfaat .................................................................................................................5

BAB II

2.1 Pengertian Gizi Dan Istilah-Istilah Mengenai Gizi ............................................6

2.2 Perbedaan Gizi Masyarakat dan Gizi Klinik .......................................................6

2.2.1 Orientasi Gizi masyarakat ..................................................................7

2.2.2 Orientasi Gizi Klinik ..........................................................................8

2.3 Antropometri .......................................................................................................8

2.3.1 Pengertian Antropometri ....................................................................8

2.3.2 Jenis Antropometri .............................................................................9

2.3.3 Pengukuran Antropometri ..................................................................10

BAB III

3.1 Kesimpulan ......................................................................................................................14

3.2 Saran ................................................................................................................................14

Daftar Pustaka .......................................................................................................................15

3

Page 5: Makalah Ilmu Pengantar Kependudukan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tujuan pembangunan nasional di bidang kesehatan adalah peningkatan derajat

kesehatan masyarakat guna tercapainya derajat kesehatan yang optimal. Dimana untuk

merumuskan tujuan pembangunan tersebut, sesuai dengan strategi Departemen

Kesehatan dalam mencapai Indonesia Sehat 2010 perlunya perbaikan-perbaikan dalam

segala bidang terutama bidang kesehatan salah satu diantaranya adalah program gizi.

Pendidikan gizi merupakan salah satu unsur yang terkait dalam meningkatkan

status gizi masyarakat jangka panjang. Melalui sosialisasi dan penyampaian pesan-pesan

gizi yang praktis akan membentuk suatu keseimbangan bangsa antara gaya hidup dengan

pola konsumsi masyarakat. Pengembangan pedoman gizi seimbang baik untuk petugas

maupun masyarakat adalah salah satu strategi dalam mencapai perubahan pola konsumsi

makanan yang ada di masyarakat dengan tujuan akhir yaitu tercapainya status gizi

masyarakat yang lebih baik.

Setiap keluarga mempunyai masalah gizi yang berbeda-beda tergantung pada

tingkat sosial ekonominya. Pada keluarga yang kaya dan tinggal diperkotaan, masalah

gizi yang sering dihadapi adalah masalah kelebihan gizi yang disebut gizi lebih. Anggota

keluarga ini mempunyai risiko tinggi untuk mudah menjadi gemuk dan rawan terhadap

penyakit jantung, darah tinggi, diabetes dan kanker.

Pada keluarga dengan tingkat sosial ekonominya rendah atau sering disebut

keluarga miskin, umumnya sering menghadapi masalah kekurangan gizi yang disebut gizi

kurang. Risiko penyakit yang mengancamnya adalah penyakit infeksi terutama diare dan

infeksi saluran pernafasan atas (SPA), rendahnya tingkat intelektual dan produktifitas

kerja

4

Page 6: Makalah Ilmu Pengantar Kependudukan

1.2 Perumusan Masalah

a) Apa itu gizi?

b) Apa perbedaan gizi masyarakat dan gizi klinik?

c) Apa itu antropometri?

d) Apa saja jenis-jenis antropometri?

e) Bagaimana cara pengukuran antropometri?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian makalah ini adalah untuk bahan pembelajaran dan

mampu mengidentifikasi konsep dasar gizi dalam kesehatan masyarakat.

1.4 Metode Penelitian

Dalam penulisan karya tulis ini untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan

penulis menggunakan metode penulisan berupa studi keperpustakaan, yaitu penulis

membaca buku-buku sumber dan mencari informasi dari internet tentang hal yang

berkaitan dengan penelitian ini.

1.5 Manfaat

Manfaat dari maklah yang kami buat ini agar dapat menambah pengetahuan

mengenai bagaimana gizi dalam suatu masyarakat bisa berkembag dan apa-apa saja

manfaat gizi itu.

5

Page 7: Makalah Ilmu Pengantar Kependudukan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Gizi Dan Istilah-Istilah Mengenai Gizi

Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab ghidza, yang artinya makan. Ilmu gizi bisa

berkaitan dengan makanan dan tubuh manusia. Dalam bahasa Inggris “food”

menyatakan makanan, pangan dan bahan makanan.

Gizi adalah zat-zat yang terkandung dalam suatu jenis makanan tertentu.

Gizi ( Nutrion ) adalah proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi

secara normal melalui proses absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan

pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan kehidupan,

pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.

Ilmu Gizi ( Nutrience Science ) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang

makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal tubuh.

WHO mengartikan ilmu gizi sebagai ilmu yang mempelajari proses yang terjadi pada

organisme hidup. Proses tersebut mencakup pengambilan dan pengolahan zat padat

dan cair dari makanan yang diperlukan untuk memelihara kehidupan, pertumbuhan,

berfungsinya organ tubuh dan menghasilkan energi

Zat Gizi ( Nutrients ) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan

fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan

sertamengatur proses proses kehidupan.

Status Gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan penggunaan zat-

zat gizi.

2.2 Perbedaan Gizi Masyarakat dan Gizi Klinik

Gizi masyarakat berkaitan dengan gangguan gizi pada kelompok masyarakat, gizi

masyarakat lebih ditekankan pada pencegahan dan peningkatan.

Gizi klinik berkaitan dengan masalah gizi pada individu yang sedang menderita

gangguan kesehatan akibat kekurangan atau kelebihan gizi, sifatnya lebih

menitikberatkan ke kuratif.

2.2.1 Orientasi Gizi Masyarakat

6

Page 8: Makalah Ilmu Pengantar Kependudukan

a. Preventif

- Mencegah keluarga dan masyarkat gangguan gizi, kurang gizi atau gizi

lebih ( obesitas )

- Mengurangi faktor resiko

- Mencegah faktor gizi sebagai pembawa penyakit

- Prioritas pada kelompok rawan yaitu ibu, bayi, anak balita, dan lansia

- Prioritas pada gangguang gizi yang berdampak besar pada masyarakat

b. Promotif

- Healthy nutrision

- Healthy life style

- Gizi seimbang

- Asi eksklusif

- Mendatangi instansi kesehatan bila sakit

c. Protektif

- Melindungi masyarakat dari makanan yang berbahaya

- Melindungi masyarakat dari “food suplement”yang tidak jelas manfaatnya

- Melindungi masyarakat dari dosis yang melampaui

d. Peningkatan Kesehatan ( Health Gain )

- Meningkatkan produtifitas kerja

- Meningkatkan kreatifitas

- Meningkatkan daya tahan imunitas

- Meningkatkan umur terhadap harapan hidup

e. Peran Serta Aktif Masyarakat

- Toga

- LSM

- Kelompok masyarakat yang bergerak dalam bidang sosial

- Kelompok remaja

- Organisasi mahasiswa

- Profesi

- Lembaga konsumen

2.2.2. Orientasi Gizi Klinik

7

Page 9: Makalah Ilmu Pengantar Kependudukan

a. Membantu Terapi

- Mempercepat pertumbuhan

Post operasi

Degeneratif – penurunan kolesterol

Penyakit ginjal – Sindrom Nephotik

Penyakit pencernaan

b. Sebagai Terapi

- Tempe untuk diaremakrobiotik untuk kanker

- Fe, B12, asam folat untuk anemia

- Iodium untuk gondok

- Kekurangan Zn untuk bibir sumbing

- Antioksidan untuk penyakit degeneratif

Pembeda Gizi Masyarakat Gizi Klinik

Pendekatan Prevebtif dan promotif Kuratif

Target Publik atau masyarakat Individu

Aspek Kesehatan saja Berbagai aspek pekerjaan ( kesehatan

ekonomi, pendidikan sosial budaya)

Terapi Penderita saja Seluruh masyarakat

2.3 Antropometri

2.3.1 Pengetian Antropometri

Antropometri berasal dari kata anthropos yang berarti manusia dan metros

yang berarti ukuran. Antopometri artinya ukuran dari tubuh.

Tes Antropometri ialah tes untuk mengetahui komposisi tubuh maupun

bentuknya atau pengukuran atas struktur tubuh manusia. Tujuan akhir dari

pengukuran antropometri adalah menetapkan bentuk atau tipe badan seseorang. Tipe

badan bagi seseorang sebelum ia bekerja adalah penting, karena dengan tipe badan

yang ideal untuk  jenis pekerjaan tertentu dapat meningkatkan capaian keberhasilan

kerjannya.

8

Page 10: Makalah Ilmu Pengantar Kependudukan

Dengan tes antropometri akan dapat mengetahui pertumbuhan badan seseorang

normal atau tidak, kekurangan-kekurangan serta upaya pertumbuhan badan secara

ideal.

2.3.2 Jenis Antropometri

Studi-studi yang telah menguji berbagai status gizi dan membuat berbagai

rekomendasi wattelow (1973) menyarankan untuk mengukur status gizi pada saat ini

menggunakan ukuran ukuran berat badan sedang ukuran tinggi badan per umur

hanya cocok untuk mengukur status gizi pada saat yang lalu.

Dan akhirnya berat dan tinggi per umur sebagai indikator status gizi anak, pada

umurnya para peneliti sering mengacu pada standar Harvard dengan berbagai

modifikasi.

1. Berat Badan Terhadap Umur

Berdasarkan klasifikasi dari Universitas Harvard keadaan gizi anak dapat

diklasifikasi dengan 3 tingkat :

Gizi lebih (over weight)

Gizi baik (well nourished)

Gizi kurang ( under weight) yang mencakup kekurangan kalori dan

protein tingkat satu dan dua

Di indonesia klasifikasi status gizi anak didasarkan pada 50 percentile dari

100% Harvard dangan klasifikasinya :

1. Gizi baik apabila berat badan bayi atau anak menurut umurnya lebih dari

80% dari standar Harvard.

2. Gizi kurang apabila berat badan bayi atau anak menurut umurnya berada

diantara 60,1% - 80% dari standar Harvard.

3. Gizi buruk apabila berat badan bayi atau anak menurut umurnya 60% atau

kurang dari standar Harvard.

9

Page 11: Makalah Ilmu Pengantar Kependudukan

2. Tinggi Badan Menurut Umur

Gizi baik apabila tinggi badan bayi atau anak menurut umurnya lebih dari

80% dari standar Harvard.

Gizi kurang apabila tinggi badan bayi atau anak menurut umurnya berada

diantar 70,1%-80% dari standar Harvard.

Gizi kurang apabila tinggi badan bayi atau anak menurut umurnya 70%

kurang dari standar Harvard.

3. Berat Badan Menurut Tinggi

Gizi baik apabila berat badan bayi atau anak menurut panjang tingginya

lebih dari 90% dari standar Harvard.

Gizi kurang apabila berat badan bayi atau anak menurut panjang

tingginya berada diantar dari 70,1%-85% dari standar Harvard.

Gizi buruk apabila berat badan bayi atau anak menurut panjang tingginya

70% atau kurang dari standar Harvard.

4. Lingkar Lengan Atas Menurut Umur

Gizi baik apabila Lingkar Lengan Atas(LLA) bayi atau anak menurut

umurnya lebih dari 85% dari standar wolanski.

Gizi kurang apabila Lingkar Lengan Atas(LLA) bayi atau anak menurut

umurnya berada diantar 70,1%-85% dari standar wolanski.

Gizi buruk apabila Lingkar Lengan Atas(LLA) bayi atau anak menurut

umurnya 70% atau kurang dari standar wolanski.

2.3.3 Pengukuran Antropometri

1. Quimby Weight Analysis Test

10

Page 12: Makalah Ilmu Pengantar Kependudukan

Data dari hasil pengukuran kelima pada tes Quimby Weight Analysis

selanjutnya dapat dikonversikan ke dalam rumus Quimby untuk menentukan

estimasi berat badan setiap peserta tes yaitu :

EW = {( a.H + b.SW + c.CW + d.CD + e.HW) – f }Keterangan :EW                  : Estimated Weighta,b,c,d,e,f        : angka atau bilangan konstantaH                     : Height atau tinggi badanSW                  : Sholder Width atau lebar bahuCW                  : Chest Width atau lebar dadaCD                  : Chest Depth atau pengerutan rongga dadaHW                 : Hip Width atau lebar pinggul

Umur( Tahun )

Angka Konstantaa b c d e f

16 ¼ 1,82 4,19 5,38 7,99 5,07 225,39

16 ¾ 1,03 4,70 5,52 8,82 5,10 189,61

17 ½ 2,14 3,71 5,93 5,49 2,59 199,45

18 ½ 1,91 4,89 8,86 7,80 1,22 229,39

19 ½ 2,18 4,26 7,16 8,20 0,612 217,37

20 ½ 2,16 6,28 8,08 7,50 1,30 257,29

21 ½ 1,08 5,25 8,37 9,09 5,7 229,33

22 ½ 2,23 0,489 13,4 9,43 1.34 214,154

Tabel 01.Substitusi Angka Konstanta untuk rumus Quimby Weight Analysis Test

Keterangan: Kriteria skor estiminasi berat badan normal adalah 100-150

2. Indeks Massa Tubuh ( IMT )

Indeks massa tubuh  digunakan untuk memprediksi status gizi anak usia

sekolah yaitu keadaan obesitas. Ada beberapa rumus yang dipergunakan dalam

pengukuran antropometri untuk mengetahui berat ideal serta batas dari

kewajaran berat seseorang yaitu :

a. Dikalangan Medis dan Olahraga

11

Page 13: Makalah Ilmu Pengantar Kependudukan

Dalam pengukuran berat badan ideal di kalangan medis dan

olahraga menggunakan rumus yaitu :

Standar berat badan ideal ( Brocce Formula )

Berat Badan ideal = 90 % X ( Tinggi Badan – 100 )

Berat Badan ideal = ( Tinggi Badan – 100 ) - 10%

Atau

- Berat Badan Max  = 120 % X ( Tinggi Badan – 100)

- Berat Badan Min = 80 % X ( Tinggi Badan – 100)

Dari data yang diperoleh dari pengukuran tinggi dan berat badan, akan

dapat diperoleh juga data Indeks Masa Tubuh.Yaitu dengan rumus IMT sebagai

berikut :

IMT= BB kg / ( TB )²m

12

Page 14: Makalah Ilmu Pengantar Kependudukan

Keterangan :

IMT= Indeks Massa Tubuh ( Kg/m)

BB = Berat Badan ( Kg )

TB = Tinggi Badan ( cm )

Ketentuan IMT:Underweight = 12 - 19 kg/mIdeal = 20 - 25 kg/mOverweight = 26 - 29 kg/mObesitas = > 29 kg/m

2.3.4 Surveilans Gizi

Surveilans Gizi adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis, dan

interpresi data secara sistematik dan teru menerus secara penyebaran informasi

mengenai masalah gizi kepada unit yang membutuhkan untuk dapat mengambil

tindakan.

Tujuan surveilans gizi :

1. Memonitor hal-hal yang potensial untuk menimbulkan masalah gizi

2. Mempelajari riwayat alamiah penyakit yang diakibatkan defisiensi zat

giziserta epidemologinya

3. Memberikan informasi dan data dasar untuk proyeksi kebutuhan pelayanan

kesehatan dimasa datang

4. Membantu menetapkan masalah gizi yang menjadi prioritas

13

Page 15: Makalah Ilmu Pengantar Kependudukan

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab ghidza, yang artinya makan. Ilmu gizi bisa

berkaitan dengan makanan dan tubuh manusia. Dalam bahasa Inggris “food” menyatakan

makanan, pangan dan bahan makanan. Gizi ( Nutrion ) adalah proses organisme

menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses absorpsi,

transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan,

untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ,

serta menghasilkan energi. Gizi dapat dibedakan menjadi dua bagian. Pertama disebut

dengan gizi masyarakat yang berkaitan dengan gangguan gizi pada kelompok masyarakat

selain itu gizi masyarakat lebih ditekankan pada pencegahan dan peningkatan. Kedua

disebut dengan gizi klinik yang berkaitan dengan masalah gizi pada individu yang sedang

menderita gangguan kesehatan akibat kekurangan atau kelebihan gizi.

Didalam ilmu gizi kita mengenal istilah yang disebut dengan Antropometri yang

berarti , Antropometri itu sendiri berasal dari kata anthropos yang berarti manusia dan

metros yang berarti ukuran. Antopometri artinya ukuran dari tubuh. Tes Antropometri

ialah tes untuk mengetahui komposisi tubuh maupun bentuknya atau pengukuran atas

struktur tubuh manusia. Tujuan akhir dari pengukuran antropometri adalah menetapkan

bentuk atau tipe badan seseorang. Jenis-jenis antropometri diantaranya pengukuran Berat

Badan Menurut Umur, Tinggi Badan Menurut Umur, Berat Badan Menurut Tinggi

badan, dan Lingkar Lengan Atas Menurut Umur.

3.2 Saran

Dengan terbentuknya makalah ini, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun bagi pembaca agar bisa memahami dan mempelajari konsep dasar gizi khususnya

dalam pengukuran stastus gizi, karena dari sana kita dapat mengetahui yang mana yang

dikatakan dengan gizi baik, gizi kurang, maupun gizi buruk.

14

Page 16: Makalah Ilmu Pengantar Kependudukan

DAFTAR PUSTAKA

file:///D:/Kuliah/New%20folder/bahan%20untuk%20makalah%20IKM/Pengertian%20Gizi.htm

file:///D:/Kuliah/New%20folder/bahan%20untuk%20makalah%20IKM/Apa%20Itu

%20Antropometri%20%20%C2%BB%20Lakesma.htm

file:///D:/Kuliah/New%20folder/bahan%20untuk%20makalah%20IKM/Contoh%20Cover

%20Makalah%20Kuliah%20yang%20Baik%20dan%20Benar.htm

Badudu J.S. Inilah Bahasa Indonesia Yang Benar, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1994

file:///D:/Kuliah/NewSarjanaku.com.htm

http://www.physicalgeography.net/fundamentals/7a.html

15

Page 17: Makalah Ilmu Pengantar Kependudukan

16