makalah hormat kepada hak orang lain

Download Makalah Hormat Kepada Hak Orang Lain

If you can't read please download the document

Upload: muhammad-tanzil

Post on 14-Jun-2015

1.166 views

Category:

Documents


152 download

TRANSCRIPT

HORMAT KEPADA HAK ORANG LAIN A. Pendahuluan

Memenuhi dan menghormati hak sesame manusia adalah kewajiban setiap kita, sebagaimana yang telah diajarkan dalam firman Allah bahwa kita harus menjunjung tinggi nilai hak sesame manusia meskipun orang selain Islam. Firman Allah:

Dan sesunguhnya seseorang dari musyrikin itu memberikan pahala kepadamu maka terimalah sehingga ia mendengar wahyu Allah dan berilah kedamain padanya (QS. At-Taubah:6)

Menurut Hamid, (2000:181) Ayat di atas menerangkan tentang bagaimana kita menghargai dan menghormati hak-hak orang non-muslim selagi mereka tidak mengganggu dan mau berdamai juga mau hidup berdampingan dengan Islam. Karena pada dasarnya setiap manusia haruslah mendapatkan hak akan kehormatan dan individualitas yang hakiki. (Baca Muthahhari, 2000:95) berarti jiwa dan dasar ini telah diabadikan dan ada dalam Islam. B. Etimologi Hak dan fungsinya

Berbicara mengenai hak tentunya kita tidak dapat melepaskan dari makna keseimbangan dan keadilan. Karena hak menyangkut perlakuan adil dan keseimbangan antara sesame dalam segala hal. Baik persamaan kedudukan dan hukum.

Para fukaha berbeda pendapat tentang pengertian hak. Ada ulama yang mengartikan hak mencakup hal-hal yang bersifat materi, sementara di pihak lain

ada yang mengartikannya dengan hal-hal yang bersifat nonmateri. (Lihat Jaelani, 2007:116). Sedangkan menurut fungsinya, hak merupakan perantara untuk mencapai kemaslahatan tertentu. Namun ia bukan merupakan maslahat, tetapi merupakan jalan untuk mencapai suatu kemaslahatan. Oleh sebab itu hak tidak boleh dipergunakan untuk merugikan orang lain karena hal tersebut bukanlah suatu kemaslahatan. C. HAK-HAK SOSIAL Hak sosial yakni hak-hak kemasyarakatan yang umum di luat lingkungan keluarga, setiap individu memyunyai hak yang sama dan indentik. Artinya aetiap anggota masyarakat mempunyai hak yang sama untuk memperoleh manfaat dari bakat bawaannya, setiap orang mempunyai hak untuk bekerja, setiap orang berhak mengambil bagian dalam perlombaan hidup, setiap individu berhak menararkan dirinya untuk suatu perkerjaan atau jabatan di masyarakat dan menunjukkan prestasi akademis pribadi dan nilai praktisnya. (baca Muthahhari, 2000:97) Hak Orang di Luar Islam 1) Orang yang memerangi Islam Golongan pertama ini tidaklah mendapat tempat di dalam Islam, karena mereka telah menginjak-menginjak hak-hak manusia, menyiksa dan melarang kebenaran dan pelaksanaan ibadah. 2) Orang yang berdamai dengan Islam Mereka mendapatkan kehormatan dalam Islam firman Allah; Dan sesunguhnya seseorang dari musyrikin itu memberikan pahala kepadamu maka terimalah sehingga ia mendengar wahyu Allah dan berilah kedamain padanya (QS. At-Taubah:6) 3) Orang yang melakukan baiat dengan kaum muslimin Sementara golongan ini wajib dihormati karena mereka terikat perjanjian dan selama mereka mematuhi ikatan perjanjian tersebut, firman

Allah; kecuali orang-orang musyrikin yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka) dan mereka tidak mengurangi sesuatu pun (dari isi perjanjian) mu dan tidak (pula) mereka membantu seseorang yang memusuhi kamu, maka terhadap mereka itu penuhilah janjinya sampai batas waktunya. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa. 4) Orang yang berada di bawah pemerintahan Islam Hak Kerabat Hak orang yang dekat dengan kita seperti adik, kakak, bibi-paman, sepupu dan semua yang punya hubungan dengan kita; Dan berilah hak orang-orang yang dekat denganmu (QS. Al-Isra:26) Hak mereka adalah silaturrahmi, untuk mendapat perbuatan baik dari kerabatnya, orang yang seharusnya memeberi perhatian dan peduli kepada persoalan-persoalan yang dihapinya. Hak Tetangga Piagam Madinah ayat 40 menyatakan: Tetangga itu seperti halnya diri sendiri, selama tidak merugikan dan berbuat dosa. Tetangga adalah orang yang terdekat dengan kita, dan mereka mempunyai hak yang sama dalam hukum. Dan apabila tetanga itu kerabat maka ia mempunyai tiga hak: hak tetangga, hak kerabat dan hak islam. Firman Allah; Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,(An-Nisa: 36)

Menurut Ash-Shiddieqy, (2000:849) ayat di atas menrangkan tentang keharusan bagi kita untuk berlaku ihsan kepada ayah ibu, dan kepada kerabat. Bahkan kepada orang selain Islam. Hak Pemimpin dan Rakyat Seorang pemimpin harus memberikan kedamaian dan kesejahteraan serta kemakmuran kepada rakyatnya mampu orang-orang yang berada di bawahnya. Hak rakyat atas pemimpinnya ialah agar hendaknya para pemimpin menjalankan mandat yang telah diembannya dan menegakkan bersama rakyat, menegakkan kebenaran. Piagam Madinah ayat 15 menyatakan: Jaminan (perlindungan) Allah hanya satu. Allah berada di pihak mereka yang lemah dalam menghadapi yang kuat. Seorang Muslim, dalam pergaulannya dengan pihak lain, adalah pelindung bagi orang Muslim yang lain. Kemudian hak rakyat juga memberikan saran atau nasehat kritik kepada pemimpinnya atas mandate yang telah diberikan kepadannya. Serta mengkritik kebijakan-kebijakan yang tidak sesuai dan lebih cendrung kepada kebenaran dan tidak merupakan maksiat. (Lihat Hamid, 2000:180:187) D. Kesimpulan Sampai kini persoalan HAM menjadi pembahasan yang serius di seluruh Negara. Arus globalisasi yang membawa nilai-nilai demokrasi ke seluruh dunia merupakan tuntutan bagi dunia Islam untuk memberikan respon yang jelas. Maka berawal dari demokrasi itulah muncul tuntutan komunitas muslim sedunia untuk ikut berpartisipasi dan berperan aktif dalam merespons perdamaina yang dinamis berdasarkan keadilan dalam mendapatkan hak asasi manusia. Daftar Isi Hamin, Shalahuddin, Hak Asasi Manusia: Dalam Prespektif Islam, cet. 1, 2000, Amisco,

Jakarta. Muthahhari, Mustadha, Hak-Hak Wanita dalam Islam, cet. 6, 2000, Penerbit Pustaka, Bandug. M. Jaelani, Bisri, Ensiklopedi Islam, cet. 1, 2007, Panji Pustaka, Yogtakarta. Ash-Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi, Tafsir Al-Quranul Majid An-Nur, cet. 2, 2000, PT Pustaka Rizqi Putra, Semarang.