makalah hakekat materi pendidikan agama islam

24
HAKEKAT MATERI PENDIDIKAN ISLAM Makalah Dibuat untuk Memenuhi Tugas Semester Genap Mata Kuliah: Filsafat Pendidikan Islam Dosen: Dr. H. A. Janan Asifuddin, M.A Oleh: Nor Rahman Khasani, S. Ag NIM: 08.223.1016 KONSENTRASI MKPI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM R E V I S

Upload: nor-rahman-khasani

Post on 27-Jun-2015

2.937 views

Category:

Documents


40 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Hakekat Materi Pendidikan Agama Islam

HAKEKAT MATERI PENDIDIKAN ISLAM

Makalah

Dibuat untuk Memenuhi Tugas Semester Genap

Mata Kuliah: Filsafat Pendidikan Islam

Dosen: Dr. H. A. Janan Asifuddin, M.A

Oleh:

Nor Rahman Khasani, S. Ag

NIM: 08.223.1016

KONSENTRASI MKPI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM

PROGRAM PASCASARJANA

UIN SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2009

R E V I S I

Page 2: Makalah Hakekat Materi Pendidikan Agama Islam

HAKEKAT MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

(Tinjauan Filosofis dan Paedagogis)

Oleh: Nor Rahman Khasani, S. Ag

A. PENDAHULUAN

Pendidikan adalah suatu proses untuk menghasilkan suatu out put

yang mengarah kepada pengembangan sumber daya manusia yang

berkualitas tinggi dan berdisiplin tinggi.1 Pada intinya pendidikan proses

rekayasa membangun kepribadian. Manusia sebagai subjek pendidikan

memiliki potensi berubah dan mengubah. Berbagai faktor yang

mempengaruhi manusia baik faktor alamiah maupun faktor ilmiah, secara

disengaja atau tidak, akan menentukan keberadaan kepribadian manusia.

Konsep tentang pendidikan yang baik adalah yang mampu

menjawab tantangan zaman. Bagaimanakah dengan konsep pendidikan

Islam. Menurut Sajjad Husain, pendidikan Islam adalah suatu pendidikan

yang melatih perasaan murid-murid dengan cara begitu rupa, sehingga

dalam sikap hidup, tindakan, keputusan, dan pendekatan mereka terhadap

segala jenis pengetahuan, mereka dipengaruhi sekali oleh nilai spritual dan

sangat sadar akan nilai etis Islam.2 Perumusan tentang konsep materi

pendidikan Islam ini tidak lepas dari konsep dasar dan tujuan dalam

pendidikan Islam yang berlandaskan kepada pola pikir atau sudut pandang

yang islami, yaitu sudut pandang yang berprinsip pada al-Quran dengan

pola menurut yang dicontohkan Rasul Allah.

1 Marasudin Siregar, Konsepsi Pendidikan Ibnu Khaldun: Suatu Analisa Fenomenologi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999), hlm. 35.

2 Syed Sajjad Husain dan Syed Ali Ashraf, Crisis Muslim Education", Terj. Rahmani Astuti, Krisis Pendidikan Islam, (Bandung: Risalah, 1986), hlm. 2.

1

Page 3: Makalah Hakekat Materi Pendidikan Agama Islam

Pemahaman tentang eksistensi alam dan manusia merupakan dasar

dalam memahami wawasan tentang konsep materi pendidikan Islam.

Falsafah tentang alam dan manusia di dalam Islam yang didasarkan atas

asas ketuhanan juga termasuk acuan dalam konsep pendidikan Islam, dalam

arti bahwa Allah adalah Tuhan, di samping sebagai Khaliq , Ia berperan

sebagai Rab, yaitu pengatur alam. Maka keberadaan alam merupakan

eksistensi Allah berdasarkan hukum-hukum-Nya. Hukum Allah tentang al

kaun, alam semesta yang terhampar luas selalu tunduk pada sunatullah,

yaitu patuh mengikui hukum Allah. Peredaran matahari pada mustaqarnya,

begitu pula planet-planet lain seperti bumi, bulan dan bintang, semua

beredar pada orbit yang telah ditetapkan oleh Allah penciptanya, sehingga

antara satu dengan lainnya berjalan secara teratur mengikuti sunnatullah.

Berdasarkan fitrahnya, manusia itu putih bersih yang dibekali

potensi. Potensi dasar yang dibawa sejak lahir berupa pendengaran,

penglihatan, perasaan dan alat-alat indra lainnya adalah sarana untuk

menerima pengetahuan. Dengan fitrah yang dibawa sejak lahir itu pula

manusia berpotensi untuk menerima berbagai pengaruh yang akan

membentuk kepribadian manusia. Manusia juga dilengkapi dengan akal.

Dengan akal manusia mampu mengembangkan potensi yang ada pada

dirinya, baik potensi alamiah maupun potensi ilmiah.

Pengetahuan manusia yang hanya berdasarkan pada pengamatan

indrawi yang bersudut pandang empiris, dan pengamatan batin yang

bersudut pandang intuitif akan melahirkan manusia yang pragmatis. Untuk

memberikan arahan yang benar kepada manusia dalam menentukan

pilihannya, Allah memberikan pedoman, yaitu wahyu-Nya atau ajaran yang

disampaikan melalui para Rasulullah.

Al-Quran adalah wahyu yang disampaikan melalui Rasulullah,

merupakan landasan konsepsional bagi manusia dalam beradaptasi dengan

lingkungan sekitar, baik lingkungan manusia maupun lingkungan alam.

2

Page 4: Makalah Hakekat Materi Pendidikan Agama Islam

Mengikuti kehendak Allah berarti mengikuti hukum-hukum dan tata aturan-

Nya yang terdapat di dalam al-Quran. Dengan demikian maka seseorang

dikatakan bertuhan Allah manakala ia menggunakan al-Quran sebagai

pedoman dalam kehidupannya. Konsep dasar inilah yang dijadikan

pedoman tujuan pendidikan agama Islam dan sekaligus sebagai landasan

untuk menyusun materi pendidikan agama Islam. Dari penjelasan di atas,

secara filosofis materi pendidikan agama Islam sangat terkait dengan

pedoman hidup manusia, tujuan hidup manusia dan tujuan pendidikan

secara universal. Hal ini sejalan dengan an-Nahlawi bahwa Pendidikan

Islam mengantarkan manusia pada perilaku dan perbuatan manusia yang

berpedoman pada syariat Allah.3

B. PEMBAHASAN

1. Pengertian

Salah satu komponen pendidikan sebagai suatu sistem adalah

materi. Materi pendidikan ialah semua bahan pelajaran yang disampaikan

kepada peserta didik dalam suatu sistem institusional pendidikan.4 Maka

materi pendidikan merupakan seperangkat bahan yang dijadikan sajian

dalam aktivitas pendidikan. Perumusan tentang materi pendidikan

didasarkan atas konsep dasar dan tujuan pendidikan. Terbentuknya

kepribadian yang Qurani sebagai mana dikemukakan di atas adalah tujuan

dalam pendidikan Islam. Dengan demikian secara filosofis rumusan tetang

materi pendidikan Islam adalah seperangkat bahan yang dijadikan sajian

dalam upaya mengembangkan kepribadian yang selaras dengan al-Quran,

yaitu manusia yang bertakwa dalam arti patuh terhadap Allah dan

Rasulullah.5 Hal ini sesuai dengan QS. Al-Anfal: 20, Al-Hujurat : 13, Al-

Syura: 25.

3 Abdurrahman an-Nahlawi, Ushulut Tarbiyah Islamiyah wa Asalabih fi Baiti wa Madrasati wal Mujtama', Terj. Shihabuddin, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat, (Jakarta: Gema Insani Press, 1995), hlm. 26.

4 Hamdani Ihsan dkk, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2007), hlm. 133.

3

Page 5: Makalah Hakekat Materi Pendidikan Agama Islam

2. Konsep Materi Pendidikan Islam

Untuk mengembangkan atau membangun kepribadian tersebut

maka konsep pokok materi pendidikan dalam Islam, secara garis besar

dikelompokkan menjadi tiga bidang, yaitu 1) Sumber daya ilahiyah (wahyu)

yang mengacu kepada al-Quran sebagai landasan konsepsional dan Sunnah

Rasul sebagai landasan operasional; 2) Sumber daya alami, yang mengacu

kepada benda alam sekitar; 3) Sumber daya insani, yang mengacu kepada

manusia.6

a) Landasan Konsepsional

Al-Quran berisi tuntunan yang sarat dengan nilai-nilai pendidikan.

Allah telah mengajarkan kepada manusia tentang ketauhidan, keimanan,

cara berakhlak, beribadah, dan bermuamalah yang benar. Kalam ilahi

mengajarkan manusia secara bijaksana melalui ibrah para umat

terdahulu. Menurut Achmadi teologi Islam al-Quran diyakini memiliki

kebenaran mutlak yang bersifat transendental, universal dan eternal

(abadi), sehingga secara aqidah diyakini oleh pemeluknya akan selalu

sesuai dengan fitrah manusia, artinya memenuhi kebutuhan manusia

kapan dan dimanapun.7

Tauhid merupakan nilai fundamental. Dengan dasar tauhid seluruh

kegiatan pendidikan agama Islam dijiwai oleh norma-norma ilahiyah

yang sekaligus dimotivasi sebagai ibadah. Dengan ibadah pekerjaan

pendidikan lebih bermakna, tidak hanya makna material tetapi juga

makna spiritual. Hal ini ditegaskan oleh Ruslan sebagaimana dikutip

Abudin Nata, bahwa tauhid di sini harus dipahami dalam kerangka yang

5 Moh. Chudlori Umar, http://fahdamjad.files.wordpress.com/2007/09/pendidikan-islam-kontemporer.pdf, minggu, 5 April 2009, akses pukul 20.17

6 Ibid.7 Achmadi, Ideologi Pendidikan Islam Paradigma Humanisme Teosentris,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), hlm. 81.

4

Page 6: Makalah Hakekat Materi Pendidikan Agama Islam

terpadu antara yang bercorak theocentris da anthropocentris. Yakni

tauhid yang di dalam fokusnya hanya tertuju pada mengesakan Allah

semata, namun dalam prakteknya berimplikasi ke dalam pola pikir, tutur

kata, dan sikap seseorang yang meyakininya.8

Dalam hubungan ini di samping dasar tauhid tersebut masih

terdapat dasar-dasar lainnya, namun sebenarnya hanya merupakan

penjabaran dari prinsip-prinsip tauhid tersebut, karena pada dasarnya

seluruh nilai dalam Islam berpusat pada tauhid (teosentrisme). Perlu

disadari bahwa pemusatan pada Tuhan pada hakekatnya bukan untuk

kepentingan Tuhan, tetapi sebaliknya justru untuk kepentingan mausia.

Allah memerintahkan manusia agar berjihad dan bersyukur, namun

semua kebaikannya untuk manusia sendiri. (QS. Al Ankabut: 6,

Luqman: 40), demikian pula perintah beribadah dan beramal saleh

sebagaimana yang dinyatakan dalam (QS. Al Baqarah: 263 dan 267; Ali

Imran: 97; Al-An’am: 133; Ibrahim: 8; an Naml: 40; al Fathir: 15; dan

Muhammad: 36), tujuannya bukan untuk memenuhi kebutuhan Allah,

melainkan untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Dengan demikian materi pendidikan agama Islam, sebagai

pedoman pokok awal adalah penanaman tauhid dan keimanan kepada

Allah SWT.

b) Sunnah Rasul Sebagai Landasan Operasional

Para rasul adalah figur objektif dalam mengembangkan konsepsi

ilahiah. Sunnah mereka, dalam arti sikap dan tingah lakunya adalah pola

kongkret dalam operasionalisasi misi ilahiah yang tepat, dan telah

terbukti dalam perjalanan sejarah. Karena itu dalam upaya menumbuh-

kembangkan sumber daya ilahiah di muka bumi, Sunnah para Rasul

8 Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005), hlm. 61.

5

Page 7: Makalah Hakekat Materi Pendidikan Agama Islam

sampai kapanpun merupakan landasan operasional dalam melakukan

segala aktivitasnya, baik yang berkaitan dengan pembinaan pandangan

maupun pembinaan penataan sikap. Jika tidak maka eksistensi akurasi

nilai-nilai ilahiah akan mandul.9

Hadis Rasul pada dasarnya adalah catatan atau data tentang

Sunnah Rasul yang kini telah diabadikan. Sunnah para Rasul sebelum

Nabi Muhammad datanya dikemukakan oleh Allah dalam wahyu-Nya.

Sedangkan hadis tetang Sunnah Rasulullah Muhammad sebagai

oeperasionalisasi al-Quran diketahui melalui periwayatan para

sahabatnya, yang kini datanya telah dibukukan dalam kitab-kitab hadis.

Dengan demikian hadis Rasul sebagai landasan operasional akan

lebih memperjelas implementasi materi pendidikan Islam, dan ini sangat

penting dipelajari untuk memudahkan memahami al Quran.

c) Sumber Daya Alami

Manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari alam sekitar.

kepedulian manusia terhadap alam akan membawa manfaat bagi

kepentingan kehidupan manusia. Bumi dengan seluruh isinya, flora,

fauna, yang hidup di darat maupun di laut, benda-benda alam, dalam

bentuk padat, cair maupun gas yang terdapat di perut bumi sebagai

barang tambang, diciptakan oleh Allah untuk manusia.

Telah diutarakan di muka bahwa keberadaan alam selain manusia,

diatur berdasarkan hukum kauniah, yang bersifat pasti. Dengan hukum

kauniah tersebut obejektivitas tentang alam akan diketahui oleh manusia

melalui pendekatan empiris, yaitu melalui pengamatan langsung.10

9 Moh. Chudlori Umar, http://fahdamjad.files.wordpress.com/2007/09/pendidikan-islam-kontemporer.pdf, minggu, 5 April 2009, akses pukul 20.17

10 Ibid.

6

Page 8: Makalah Hakekat Materi Pendidikan Agama Islam

Prinsip pokok pendidikan tentang alam, bahwa setiap yang

diperlukan oleh manusia akan habis jika manusia tidak merawat atau

memeliharanya. Benda-benda alam, padat, cair, maupun gas merupakan

sumber daya alam fisik yang tidak terhitung nilainya bagi manusia.

Pengetahuan tentang benda-benda padat dengan struktur atomnya;

benda gas dengan kandungannya; air dengan berbagai unsurnya,

merupakan sumber yang bermanfaat bagi manusia jika manusia mau

memanfaatkannya. Semua yang terhampar di persada dunia dan di

angkasa menuntut perhatian manusia yang mau memanfaatkannya.

Sebaliknya ketidak pedulian terhadap semuanya itu akan menimbulkan

berbagai malapetaka bagi manusia, baik secara langsung, maupun tidak

langsung. Ragam alam yang terhampar di persada dunia demikian

banyak, tidak mungkin setiap orang mempunyai kemampuan untuk

menjangkau secara menyeluruh .

Studi tentang alam yang selama ini dikembangkan, telah

diinformasikan oleh Allah melalui ayat-ayat al Quran antara lain: QS.

Al Mulk: 15, al Baqarah: 29 dan 60, Luqman: 20, dan lain-lain.

d) Sumber Daya Insani

Telah diinformasikan oleh Allah dalam al-Quran bahwa manusia

dicipta dalam keadaan fitrah, kemudian dibekali potensi dasar berupa

panca indera, akal dan hati. Dengan panca indera manusia dapat

beraktivitas untuk bekerja, dengan akal manusia dapat berfikir ketika

mengamati, meneliti benda-benda alam sekitar, dengan hati manusia

dapat membedakan antara yang haq dan yang bathil.

Kata insan bentuk jamaknya al-nas asal kata anasa yang

mempunyai arti melihat, mengetahui dan minta izin. Atas dasar ini kata

tersebut mengandung kata petunjuk adanya kaitan substansial antara

manusia dengan kaitan penalarannya itu manusia dapat mengambil

7

Page 9: Makalah Hakekat Materi Pendidikan Agama Islam

pelajaran dari apa yang dilihatnya, ia dapat pula mengetahui yang benar

dan yang salah, dan terdorong untuk minta izin menggunakan sesuatu

yang bukan miliknya.11 Hal ini dapat dilihat dalam QS. Thaha:10, al-

Nisa: 6, al-Nur: 27.

Kata al-insan dalam al-Quran juga digunakan dalam hubungan

kegiatan yang amat luas. Misalnya unutk menerima pelajaran dari

Tuhan tentang apa yang tidak diketahuinya (al-Alaq: 1-5), bahwa

manusia mempunyai musuh yang nyata, yaitu syaithan (Yusuf: 5),

bahwa manusia agar pandai menggunakan waktu (al-ashr: 1-3), manusia

hanya mendapatkan bagian yang dikerjakan (al-Najm: 39), bahwa

manusia mempunyai keterikatan dengan moral atau sopan santun (al-

Ankabut: 8). Selanjutnya tentang kegitan bidang peternakan (al-

Qashash: 8), bidang pengolahan besi (al-Hadid: 25), bidang pelayaran

(al-Naqarah: 164), bidang perubahan sosial (Ali Imran: 140), bidang

kepemimpinan (al-Baqarah: 124), tentang ibadah (al-Baqarah: 21),

tantangan menembus ruang angkasa (al-Rahman: 33), dan lain-lain.

Keterangan di atas menunjukkan manusia adalah makhluk yang

dibekali potensi lengkap, hal ini senada apa yang disampaikan Abudin

Nata bahwa manusia adalah makhluk berpikir dan berbudaya. Semua

kegitan manusia didasari dan berkaitan dengan kapasitas akalnya dan

aktualitas dalam kehidupan konkret, yaitu perencanaan, tindakan dan

akibat-akibat, atau perolehan perolehan yang ditimbulkan oleh

perbuatan tersebut. 12

Dari penelasan di atas secara filsofis materi pendidikan agama

telah mengandung asas-asas umum yang menjadi landasan

pembentukan kurikulum dalam pendidikan Islam. Menurut at Thoumy

11 Musa Asy,ari, Manusia Pembentuk Kebudayaan dalam al-Quran, (Yogyakarta: Lembaga Studi Filsafat Islam, 1992), hlm. 19.

12 Abudin Nata, Filsafat ..., hlm. 86.

8

Page 10: Makalah Hakekat Materi Pendidikan Agama Islam

asas-asas tersebut adalah: asas agama, asas falsafah, asas psikologis, dan

asa sosial.13

3. Materi Pendidikan Islam (Filosofis dan Paedagogis)

Materi pendidikan juga lebih dikenal dengan istilah kurikulum,

sedangkan kurikulum menunjuk pada materi yang sebelumnya disusun

secara sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.14

Demikian pula materi pendidikan Islam juga terkait dengan kurikulum,

karena materi pendidikan Islam merupakan bagian dari kurikulum.

Secara tradisional kurikulum berarti mata pelajaran yang diberikan

kepada anak didik untuk menanamkan sejumlah pengetahuan agar

mampu beradaptasi dengan lingkungan. Kurikulum tersebut disusun

sedemikian rupa agar dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan.15

Sejalan dengan itu JM. Muslimin mengatakan bahwa isi (materi)

merupakan bagian dari batang tubuh kurikulum, karena anatomi tubuh

kurikulum terdiri dari: tujuan, isi (materi), proses dan evaluasi.16

Athiyah A. menyatakan, pendidikan agama adalah untuk mendidik

akhlak dan jiwa mereka, menanamkan rasa fadillah (keutamaan),

membiasakan mereka dengan kesopanan yang tinggi, mempersiapkan

mereka untuk kehidupan yang suci seluruhnya ikhlas dan jujur.17

13 Omar Muhammad al-Toumy al-Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam, terj. Hasan Langgulung, (Jakarta: Bulan Bintang, 1979) hlm. 523.

14 Hamdani Ihsan dkk, Filsafat ..., hlm. 134.15 Abudin Nata, Filsafat ..., hlm. 216.16 Moh. Athiyah al Abrasyi, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam Terj. Bustami A.

Ghoni & Djohar Bahri LIS, (Jakarta: IAIN Indonesia Social Equity, Project [IISEP], 2008), hlm. 157.

17 Kusmana, JM. Muslimin (ed), Paradigma baru Pendidikan Restrospeksi dan Proyeksi Mordenisasi Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: Bulan Bintang, 1980), hlm. 15.

9

Page 11: Makalah Hakekat Materi Pendidikan Agama Islam

Urutan prioritas pendidikan Islam dalam upaya pembentukan

kepribadian muslim, menurut Zuhairini adalah:18

a. Pendidikan Keimanan kepada Allah SWT, (QS. Luqman: 13)

b. Pendidikan Akhlakul Karimah, (QS. Luqman: 14, dan 18-19)

c. Pendidikan Ibadah, (QS. Luqman: 17, al Baqarah: 21)

Selanjutnya menurut Dr. Asma Hasan yang dikutip Hamdani

Ihsan,19 prinsip-prinsip kurikulum (materi) ada 6 macam, yaitu:

a. Materi atau mata pelajaran harus memiliki pengaruh dalam

mencapai kesempurnaan jiwa dengan cara mengenal Tuhan Yang

Maha Esa (Tauhid).

b. Materi atau mata pelajaran harus mengandung nasehat untuk

mengikuti jalan hidup yang baik dan utama (akhlak).

c. Materi atau mata pelajaran harus memiliki pengaruh membentuk

kebiasaan melatih akal (penalaran).

d. Materi atau mata pelajaran harus memfungsikan otak untuk senang

(membudayakan) kepada bermacam-macam jenis ilmu pengetahuan.

e. Materi atau mata pelajaran harus berfungsi mempersiapkan

seseorang guna memperoleh pekerjaan untuk penghidupan

(keterampilan).

f. Materi atau mata pelajaran harus berfungsi sebagai alat atau media

untuk mempelajari ilmu lain (bahasa)

18 Zuhairini dkk, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara & Depag, 2008), hlm. 155.

19 Abudin Nata, Filsafat ..., hlm. 138.

10

Page 12: Makalah Hakekat Materi Pendidikan Agama Islam

4. Materi Pedidikan Islam di Keluarga

Materi Pendidikan Islam pada masa kanak-kanak menurut Ibnu

Khaldun mengajarkan al-Quran, sebab meresapnya al-Quran di dalam

hati akan memperkuat iman. Oleh karena al-Quran menjadi dasar

pengajaran yang patut didahulukan sebelum mengembangkan,

kemampuan-kemampuan yang lain.20 Sejalan dengan itu materi

pendidikan al Ghazali menekankan pada al-Quran beserta

kandungannya adalah merupakan ilmu pengetahuan. Isinya sangat

bermanfaat bagi kehidupan, membersihkan jiwa, memperindah akhlak,

dan mendekatkan diri kepada Allah.21 Berbeda dengan Ibn al-Araby, isi

materinya jika anak sudah berakal agar diajarkan iman, menulis dan

hitung, syair-syair Arab asli, ilmu tata bahasa, sedikit tentang sharaf,

dan hafalan al-Quran.22

Materi pendidikan Islam dalam keluarga dapat disesuaikan dengan

landasan dasar, fungsi dan tujuan yang termaktub dalam ilmu

pendidikan teoritis. Menurut Widodo S. Materi-materi yang perlu

didikkan kepada anak adalah: 23

a. Utamanya kepada anak dibekalkan pendidikan keimanan terlebih

dahulu, eksplisit sikap ketuhanan, ataupun pendidikan rohani-

spiritual.

b. Materi akhlak yang mulia, yang termasuk di dalamnya budi pekerti,

dan sikap sosial, serta pengetahuan tentang kehidupan ukhrawi.

20 Omar Muhammad al-Toumy al-Syaibany, Falsafah …, hlm. 497.21 Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam: Pendekatan Historis, Teoritis dan

Praktis, (Jakarta, Ciputat Pers, 2002), hal. 90.22 Omar Muhammad al-Toumy al-Syaibany, Falsafah …, hal. 495.23 Ismail SM, Nurul Huda, Abdul Kholiq (ed), Paradigma Pendidikan Islam,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar dengan Fak. Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2001), hal. 47.

11

Page 13: Makalah Hakekat Materi Pendidikan Agama Islam

c. Materi pendidikan intelektual, yang menyangkut juga kebudayaan,

peradaban, sains, al-Quran, hadis, serta sejarah kenabian.

d. Materi pendidikan keterampilan, yang berupa keterampilan praktis

profesional, atau lainnya.

e. Materi pendidikan jasmaniah, seperti olahraga, berenang, berkuda,

dan lain-lain.

5. Materi Pedidikan Islam di Sekolah

Materi pendidikan agama Islam pada sekolah umum telah diatur

dalam Silabus PAI, Puskur Balitbang memberikan definisi, hakekat

Pendidikan Agama merupakan rumpun mata pelajaran yang

mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memperteguh iman

dan takwa kepada Tuhan Yang maha Esa, serta berakhlak mulia/budi

pekerti luhur dan menghormati penganut agama lain. Ruang lingkup

materi Pendidikan Agama Islam, terdiri dari aspek: Al Quran;

Keimanan/Aqidah; Akhlak Mulia; Fiqih Ibadah/Muamalah; dan Tarikh

Islam.24

Materi pendidikan agama di Madrasah diatur dalam Silabus yang

disusun sepenuhnya oleh Depatemen Agama. Masing-masing tingkatan

madrasah mulai dari Ibtidaiyah, Tsanawiyah, dan Aliyah, muatan

volume materinya berbeda-beda. Secara umum materinya adalah: al-

Quran, Tafsir, Hadis, Tauhid, Fiqih, Tarikh, dan Bahasa Arab, kemudian

dijabarkan lagi ada Tajwid, Mustalah Hadis, Ushul Fiqh, Sejarah

Kebudayaan Islam, Akhlak, dan lain-lain

Di Madrasah diniyah memiliki spesifikasi khusus, dengan

penyajian materi seluruhnya pendidikan agama Islam. Tujuan yang akan

24 Puskur Balitbang Depdiknas, Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulun Mata Pelajaran Pendidikan Agama, (Jakarta: Balitbang Depdiknas, 2007), hal. 3.

12

Page 14: Makalah Hakekat Materi Pendidikan Agama Islam

dicapai sebagaimana Madarasah Diniyah Muhammadiyah adalah

memberi bekal kepada anak-anak, supaya mempunai semangat untuk

mengamalkan segala tuntunan dan pengetahuan tentang Islam, setingkat

lebih tinggi dari pada yang diberikan di sekolah umum, serta dititik

beratkan kepada kecakapan membaca al Quran.25

Dewasa ini di sekolah-sekolah umum Islam terpadu telah

mengemas materi pendidikan agama Islam sedemikian rupa yang

disesuaikan dengan visi dan misi sekolah. Namun pada dasarnya volume

materi PAI nya lebih banyak dari sekolah umum dan terimplementasi

dengan baik meskipun dilaksanakan di celah-celah padatnya kegiatan

sekolah. Sehingga banyak diminati oleh masyarakat, karena

menganggap dapat memenuhi harapan orangtua yaitu pendidikan umum

dan pendidikan agama secara baik.

C. KESIMPULAN

1. Materi pendidikan Islam pada dasarnya tersusun mengacu kepada dasar

dan tujuan pendidikan Islam

2. Dasar Pendidikan Islam adalah al Quran dan hadis. Tujuan Pendidikan

Islam membentuk manusia yang berkepribadian Islami, bertakwa

kepada Allah dan Rasulullah, dan berakhlakul karimah.

3. Hakekat materi pendidikan Islam adalah ilmu-ilmu dalam al-Quran,

hadis, hukum alam (sunnatullah), manusia dan alam sekitar.

4. Secara paedagogis materi pendidikan Islam, yang tersusun di dalam

silabus PAI di sekolah atau madrasah.

5. Materi pendidikan Islam di sekolah dan madrasah harus

mempertimbangkan aspek, filosofis, paedagogis, psikologis dan

sosilogis.

25 Hamdani Ihsan dkk, Filsafat ..., hlm. 279.

13

Page 15: Makalah Hakekat Materi Pendidikan Agama Islam

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, Ideologi Pendidikan Islam Paradigma Humanisme Teosentris,

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005.

Al Abrasyi, Moh. Athiyah, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam Terj. Bustami

A. Ghoni & Djohar Bahri LIS, Jakarta: IAIN Indonesia Social Equity,

Project [IISEP], 2008.

Al-Syaibany, Omar Muhammad al-Toumy, Falsafah Pendidikan Islam, terj.

Hasan Langgulung, Jakarta: Bulan Bintang, 1979.

An-Nahlawi, Abdurrahman, Ushulut Tarbiyah Islamiyah wa Asalabih fi Baiti

wa Madrasati wal Mujtama', Terj. Shihabuddin, Pendidikan Islam di

Rumah, Sekolah dan Masyarakat, Jakarta: Gema Insani Press, 1995.

Asy’ari, Musa, Manusia Pembentuk Kebudayaan dalam al-Quran, Yogyakarta:

Lembaga Studi Filsafat Islam, 1992.

Balitbang Depdiknas, Puskur, Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulun

Mata Pelajaran Pendidikan Agama, Jakarta: Balitbang Depdiknas,

2007.

Husain, Syed Sajjad dan Syed Ali Ashraf, Crisis Muslim Education, Terj.

Rahmani Astuti, Krisis Pendidikan Islam, Bandung: Risalah, 1986.

Ihsan, Hamdani, dkk, Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2007.

Kholiq, Abdul, Ismail SM, Nurul Huda, (ed), Paradigma Pendidikan Islam,

Yogyakarta: Pustaka Pelajar dan Fak. Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang, 2001.

Kusmana, JM. Muslimin (ed), Paradigma baru Pendidikan Restrospeksi dan

Proyeksi Mordenisasi Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: Bulan

Bintang, 1980.

Nata, Abudin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005.

14

Page 16: Makalah Hakekat Materi Pendidikan Agama Islam

Nizar, Samsul, Filsafat Pendidikan Islam: Pendekatan Historis, Teoritis dan

Praktis, Jakarta, Ciputat Pers, 2002.

Siregar, Marasudin, Konsepsi Pendidikan Ibnu Khaldun: Suatu Analisa

Fenomenologi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999.

Umar, Moh. Chudlori, http://fahdamjad.files.wordpress.com/2007/09/pendidi

kan-islam-kontemporer.pdf, minggu, 5 April 2009, akses pukul 20.17.

Zuhairini dkk, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara & Depag,

2008.

15