makalah global warming
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 URAIAN MASALAH
Planet bumi terus mengalami peningkatan suhu yang mengkhawatirkan dari tahun ke
tahun. Selain semakin panasnya cuaca di sekitar kita, kita tentu juga menyadari makin
banyaknya bencana alam dan fenomena-fenomena alam yang cenderung semakin tidak
terkendali. Mulai dari banjir, puting beliung, semburan gas, hingga curah hujan yang
tidak menentu dari tahun ke tahun. Hal ini terkait langsung dengan isu global yang
belakangan ini makin marak dibicarakan oleh masyarakat dunia yaitu Pemanasan Global.
Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi akibat kejadian
terperangkapnya radiasi gelombang panjang matahari yang dipancarkan oleh bumi,
sehingga tidak dapat lepas ke angkasa dan akibatnya suhu di atmosfer bumi memanas.
Suhu permukaan bumi bisa meningkat karena adanya efek gas rumah kaca. Penelitian
yang telah dilakukan para ahli selama beberapa dekade terakhir ini menunjukkan bahwa
ternyata makin panasnya planet bumi terkait langsung dengan gas-gas rumah kaca yang
dihasilkan oleh aktifitas manusia. Khusus untuk mengawasi sebab dan dampak yang
dihasilkan oleh pemanasan global, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) membentuk
sebuah kelompok peneliti yang disebut dengan International Panel on Climate Change
(IPCC). Setiap beberapa tahun sekali, ribuan ahli dan peneliti- peneliti terbaik dunia yang
tergabung dalam IPCC mengadakan pertemuan untuk mendiskusikan penemuan-
penemuan terbaru yang berhubungan dengan pemanasan global, dan membuat
kesimpulan dari laporan dan penemuan- penemuan baru yang berhasil dikumpulkan,
kemudian membuat persetujuan untuk solusi dari masalah tersebut . Salah satu hal
pertama yang mereka temukan adalah bahwa beberapa jenis gas rumah kaca bertanggung
jawab langsung terhadap pemanasan yang kita alami, dan manusialah kontributor terbesar
dari terciptanya gas-gas rumah kaca tersebut. Kebanyakan dari gas rumah kaca ini
dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil pada kendaraan bermotor, pabrik-pabrik
modern, peternakan, serta pembangkit tenaga listrik. Atmosfer bumi terdiri dari
bermacam-macam gas dengan fungsi yang berbeda-beda. Kelompok gas yang menjaga
suhu permukaan bumi agar tetap hangat dikenal dengan istilah gas rumah kaca. Disebut
gas rumah kaca karena sistem kerja gas-gas tersebut di atmosfer bumi mirip dengan cara
kerja rumah kaca yang berfungsi menahan panas matahari di dalamnya agar suhu di
dalam rumah kaca tetap hangat, dengan begitu tanaman di dalamnya pun akan dapat
tumbuh dengan baik karena memiliki panas matahari yang cukup. Planet kita pada
dasarnya membutuhkan gas-gas tesebut untuk menjaga kehidupan di dalamnya. Tanpa
keberadaan gas rumah kaca, bumi akan menjadi terlalu dingin untuk ditinggali karena
tidak adanya lapisan yang mengisolasi panas matahari. Ketika radiasi dari matahari yang
berupa sinar tampak atau gelombang pendek memasuki atmosfer, beberapa bagian dari
sinar tersebut direfleksikan atau dipantulkan kembali oleh awan-awan dan debu-debu
yang terdapat di angkasa, sebagian lainnya diteruskan ke arah permukaan daratan. Dari
radiasi yang langsung menuju ke permukaan daratan sebagian diserap oleh bumi, tetapi
bagian lainnya dipantulkan kembali ke angkasa oleh es, salju, air, dan permukaan-
permukaan reflektif bumi lainnya. Proses pancaran sinar matahari dari angkasa
menembus atmosfer sampai menuju permukaan bumi hingga dapat kita rasakan suhu
bumi menjadi hangat disebut efek rumah kaca. Sinar matahari yang tidak terserap
permukaan bumi akan dipantulkan kembali dari permukaan bumi ke angkasa. Namun
sebagian dari energi panas tersebut tidak dapat menembus kembali atau lolos keluar ke
angkasa, karena lapisan gas-gas atmosfer sudah terganggu komposisinya. Akibatnya
energi panas yang seharusnya lepas keangkasa (stratosfer) menjadi terpancar kembali ke
permukaan bumi (troposfer) atau adanya energi panas tambahan kembali lagi ke bumi
dalam kurun waktu yang cukup lama, sehingga lebih dari dari kondisi normal, inilah efek
rumah kaca yang berlebihan karena komposisi lapisan gas rumah kaca di atmosfer
terganggu, akibatnya memicu naiknya suhu rata-rata dipermukaan bumi maka terjadilah
pemanasan global. Karena suhu adalah salah satu parameter dari iklim dengan begitu
berpengaruh pada iklim bumi, terjadilah perubahan iklim secara global.
Kontributor terbesar pemanasan global saat ini adalah Karbon Dioksida (CO2),
metana (CH4), Nitrogen Oksida (NO), dan gas-gas yang digunakan untuk kulkas dan
pendingin ruangan (CFC). Karbon dioksida timbul dari berbagai proses alami seperti
letusan gunung berapi, hasil pernafasan hewan dan manusia dan pembakaran material
organik seperti tumbuhan. Manusia telah meningkatkan jumlah karbon dioksida yang
dilepas ke atmosfer ketika mereka membakar bahan bakar fosil, limbah padat, dan kayu
untuk menggerakkan kendaraan dan menghasilkan listrik. Pada saat yang sama, jumlah
pepohonan yang mampu menyerap karbon dioksida semakin berkurang akibat
perambahan hutan untuk diambil kayunya maupun untuk perluasan lahan pertanian.
Karbon dioksida dapat berkurang karena terserap oleh lautan dan diserap tanaman untuk
digunakan dalam proses fotosintesis. Walaupun lautan dan proses alam lainnya mampu
mengurangi karbon dioksida di atmosfer, aktifitas manusia yang melepaskan karbon
dioksida ke udara jauh lebih cepat dari kemampuan alam untuk menguranginya.Rusaknya
hutan-hutan yang seharusnya berfungsi sebagai penyimpan CO2 juga makin memperparah
keadaan ini karena pohon-pohon yang mati akan melepaskan CO2 yang tersimpan di
dalam jaringannya ke atmosfer.
Metana juga merupakan gas rumah kaca. Sebuah molekul metana menghasilkan efek
pemanasan 23 kali dari molekul CO2. Ia merupakan insulator yang efektif, mampu
menangkap panas 20 kali lebih banyak bila dibandingkan karbondioksida. Metana
dilepaskan ke atmosfir selama produksi dan transportasi batu bara, gas alam dan minyak
bumi. Metana juga dihasilkan dari pembusukan limbah organik di tempat pembuangan
sampah (landfill), bahkan dihasilkan oleh hewan-hewan tertentu, terutama sapi, sebagai
produk samping dari pencernaan.
Selanjutnya gas yang juga merupakan penyumbang gas rumah kaca adalah nitrogen
oksida. Molekul NO bahkan menghasilkan efek pemanasan sampai 300 kali dari molekul
CO2. Nitrogen oksida adalah gas insulator panas yang sangat kuat. Ia dihasilkan terutama
dari pembakaran bahan bakar fosil dan oleh lahan pertanian. Gas rumah kaca lainnya
dihasilkan dari berbagai proses manufaktur. Campuran berflourinasi dihasilkan dari
peleburan aluminium. HFCs (Hydrofluorocarbons) terbentuk selama manufaktur berbagai
produk, termasuk busa untuk insulasi, perabotan (furniture), dan tempat duduk di
kendaraan. Lemari pendingin dibeberapa negara berkembang masih menggunakan PFCs
(Perfluorocarbons) sebagai media pendingin yang selain mampu menahan panas
atmosfer juga mengurangi lapisan ozon. Para ilmuwan telah lama mengkhawatirkan
tentang gas-gas yang dihasilkan dari proses manufaktur akan dapat menyebabkan
kerusakan lingkungan. Gas-gas lain seperti chlorofluorocarbons (CFC) ada yang
menghasilkan efek pemanasan hingga ribuan kali dari CO2. Tetapi untungnya pemakaian
CFC telah dilarang di banyak negara karena CFC telah lama dituding sebagai penyebab
rusaknya lapisan ozon.
Meskipun pemanasan global hanya merupakan satu bagian dalam fenomena
perubahan iklim, namun pemanasan global menjadi hal yang penting untuk dikaji. Hal
tersebut karena perubahan temperatur akan memberikan dampak yang signifikan terhadap
aktivitas manusia. Perubahan temperatur bumi dapat mengubah kondisi lingkungan yang
pada tahap selanjutnya akan berdampak bahwa pemanasan global akan mengancam
kehidupan manusia secara menyeluruh.
BAB II
DAMPAK NEGATIF YANG DITIMBULKAN
2.1 DAMPAK FISIK
a. Pengaruh Iklim dan Cuaca
Secara langsung maupun tidak langsung, angin dan awan di permukaan bumi
terkait dengan matahari. Panas dari matahari mengakibatkan perbedaan temperature di
tiap-tiap wilayah. Dan angin selalu bergerak dari tekanan tinggi ke rendah. Cuaca dan
iklim merupakan dua kondisi yang hampir sama tetapi berbeda pengertian khususnya
terhadap kurun waktu. Cuaca adalah keadaan atmosfer yang dinyatakan dengan nilai
berbagai parameter, antara lain suhu, tekanan, angin, kelembaban dan berbagai fenomena
hujan, disuatu tempat atau wilayah selama kurun waktu yang pendek. Iklim merupakan
suatu konsep yang abstrak, dimana iklim merupakan komposit dari keadaan cuaca hari ke
hari dan elemen-elemen atmosfer di dalam suatu kawasan tertentu dalam jangka waktu
yang panjang. Iklim bukan hanya sekedar cuaca rata-rata, karena tidak ada konsep iklim
yang cukup memadai tanpa ada apresiasi atas perubahan cuaca harian dan perubahan
cuaca musiman serta suksesi episode cuaca yang ditimbulkan oleh gangguan atmosfer
yang bersifat selalu berubah, meski dalam studi tentang iklim penekanan diberikan pada
nilai rata-rata, namun penyimpangan, variasi dan keadaan atau nilai-nilai yang ekstrim
juga mempunyai arti penting. Pemanasan global berimbas pada semakin ekstrimnya
perubahan cuaca dan iklim bumi. Pola curah hujan berubah-ubah tanpa dapat diprediksi
sehingga menyebabkan banjir di satu tempat, tetapi kekeringan di tempat yang lain.
Topan dan badai tropis baru akan bermunculan dengan kecenderungan semakin lama
semakin kuat.
b. Kenaikan Permukaan Laut
Laut dan daratan adalah fluida yang berbeda dalam hal kapasitas menyimpan
panas. Peningkatan suhu air lautan berlangsung lebih lambat, tetapi air dapat menyimpan
panas lebih lama dibandingkan dengan daratan. Hal ini terjadi karena air mempunyai
panas spesifik yang tinggi. Arus laut dipengaruhi oleh angin yang bergerak dari tekanan
udara yang tinggi ke tekanan udara yang lebih rendah. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pergerakan arus laut adalah angin, salinitas, suhu, gravitasi bumi, gerak rotasi bumi,
konfigurasi benua, dan topografi dasar laut. Mencairnya es di kutub Utara dan kutub
Selatan berdampak langsung pada naiknya level permukaan air laut. Peningkatan suhu
atmosfer akan diikuti oleh peningkatan suhu di permukaan air laut, sehingga volume air
laut meningkat maka tinggi permukaan air laut juga akan meningkat. Perubahan tinggi
muka laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai. Dengan meningkatnya
permukaan air laut, peluang terjadi erosi tebing, pantai, dan bukit pasir juga akan
meningkat. Bila tinggi lautan mencapai muara sungai, maka banjir akibat air pasang akan
meningkat di daratan. Bahkan dengan sedikit peningkatan tinggi muka laut sudah cukup
mempengaruhi ekosistem pantai, dan menenggelamkan sebagian dari rawa-rawa pantai.
Negara-negara kaya akan menghabiskan dana yang sangat besar untuk melindungi daerah
pantainya, sedangkan negara-negara miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi
penduduk dari daerah pantai.
2.2 DAMPAK TERHADAP BIDANG PERTANIAN
Perubahan iklim mempengaruhi setidaknya tiga unsur iklim dan komponen alam yang
sangat erat kaitannya dengan pertanian, yaitu naiknya suhu udara yang juga berdampak
terhadap unsur iklim lain, terutama kelembaban dan dinamika atmosfer, serta naiknya
permukaan air laut akibat pencairan gunung es di kutub utara. Pada umumnya semua bentuk
sistem pertanian sangat sensitif terhadap variasi iklim. Terjadinya keterlambatan musim
tanam atau panen akan memberikan dampak yang besar baik secara langsung maupun tak
langsung, seperti ketahanan pangan, industri pupuk, transportasi dan lain-lain. Selain itu,
perubahan iklim yang berdampak pada tingginya intensitas hujan dalam periode yang pendek
akan menimbulkan banjir yang kemudian menyebabkan produksi padi menurun karena
sawah terendam air. Akibatnya dana simpanan milik petani seharusnya untuk modal tanam
digunakan untuk biaya hidup. Sehingga pada saat musim tanam tiba, petani sudah tidak lagi
memiliki modal. Akibatnya petani akan mengalami penurunan pendapatan bahkan terjerat
hutang. Curah hujan yang tinggi akan menyebabkan tanah longsor, akibatnya hasil dari
tanaman dataran tinggi akan menurun. Perubahan iklim tak hanya menyebabkan banjir tetapi
juga kekeringan. Sebagaimana halnya banjir, kekeringan membawa kerugian yang serupa
pada sektor pertanian.
2.3 DAMPAK TERHADAP HEWAN DAN TUMBUHAN
Perubahan Iklim mengakibatkan terjadinya migrasi hewan. Jika hewan-hewan tersebut
tidak mampu menemukan lingkungan habitat yang sesuai atau tidak dapat beradaptasi
dengan lingkungan barunya maka spesies hewan tersebut akan terancam mengalami
kepunahan. Populasi tumbuhan juga akan semakin berkurang akibat adanya perubahan iklim,
terutama pada wilayah hutan di daerah tropis. Kemarau panjang yang terjadi akibat
perubahan iklim dapat mengakibatkan kebakaran hutan yang dapat mengakibatkan punahnya
beberapa spesies tumbuhan tertentu. Hal ini dapat menyebabkan kadar gas rumah kaca di
atmosfer semakin naik karena hilangnya peran tumbuhan sebagai penyerap gas
karbondioksida akibat populasinya yang menurun secara drastic.
2.4 DAMPAK TERHADAP BIDANG KESEHATAN
Perubahan iklim juga melahirkan gangguan kesehatan terhadap penghuni bumi.
Dampak-dampak kesehatan yang timbul akibat perubahan iklim antara lain dampak tidak
langsung pada penyakit penyebaran vektor, cuaca ekstrim, dan dampak langsung pada
kesehatan. Dampak tidak langsung pada penyakit penyebaran vektor bisa dilihat dari
penyebaran penyakit malaria yang berubah bionomiknya. Dampak yang diakibatkan oleh
cuaca ekstrim misalnya banjir membawa lepstospirosis, kholera, dysentri, typhoid fever,
menyebarnya spora anthrax, diare, typhoid dan air laut pasang membawa Hanta virus,
leptospirosis, kholera (zooplankton, phytoplankton). Sedangkan dampak langsung
pemanasan global bagi kesehatan manusia adalah kanker kulit yang diakibatkan oleh
peningkatan ultraviolet. Perubahan cuaca dan lautan dapat berupa peningkatan temperatur
secara global yang dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan
dengan panas dan kematian, terutama pada orang tua, anak-anak dan penyakit kronis.
Temperatur yang panas juga dapat menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul
kelaparan dan malnutrisi. Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan
penduduk ke tempat-tempat pengungsian dimana sering muncul penyakit, seperti diare,
malnutrisi, defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit, dan lain-lain.
Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air
(Waterborne diseases) maupun penyebaran penyakit melalui vektor (vector-borne diseases).
Degradasi Lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai juga
berkontribusi pada waterborne diseases dan vector-borne disease. Ditambah pula dengan
polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol selanjutnya akan berkontribusi
terhadap penyakit-penyakit saluran pernafasan seperti asma, alergi, coccidiodomycosis,
penyakit jantung dan paru kronis, dan lain-lain. Selain itu, kebakaran hutan juga
menghasilkan kualitas udara yang buruk dan menurunkan derajat kesehatan penduduk di
sekitar lokasi. Diduga kebakaran hutan juga menghasilkan racun dioksin yang dapat
menyebabkan kanker dan kemandulan bagi wanita.
2.4 DAMPAK TERHADAP BIDANG TRANSPORTASI
Pada sektor transportasi darat, gangguan cuaca yang ekstrim sering menyebabkan
terhentinya aktivitas operasi dan pelayanan jasa transportasi, seperti banjir yang
menggenangi fasilitas jalan raya kereta api, curah hujan yang tinggi, kenaikan air pasanG
terutama pada daerah pesisir, rusaknya jalan dan jembatan ( jalan raya maupun kereta api),
tanah longsor & amblas, dan kerusakan atau penggerakan lapisan tanah dasarnya.
Pada subsektor perhubungan laut, banyak gangguan dikarenakan angin badai, ombak besar,
yang menyebabkan pelayaran terganggu, bahkan tidak sedikit terjadi peristiwa yang
menyebabkan jatuh korban, begitu pula kerusakan pada prasarana pelabuhannya. Sedangkan
pada transportasi udara acapkali cuaca ekstrim menyebabkan penundaan penerbangan,
bahkan dalam satu dua peristiwa terjadi kecelakaan pesawat yang serius.
2.5 DAMPAK TERHADAP BIDANG POLITIK
Telah diketahui bahwa karena adanya perubahan iklim akibat pemanasan global, maka
seluruh negara-negara di dunia berusaha untuk meminimalisir dampak yang diakibatkan
dengan cara melakukan perundingan-perundingan yang menghasilkan sebuah keputusan
yang disepakati bersama. Namun karena adanya sifat egoisme yang muncul pada negara-
negara maju maka pada pihak tersebut enggan untuk menyepakati keputusan yang telah
dibuat. Sehingga hal tersebut dapat memicu kesenjangan politik antara negara-negara maju
dengan negara-negara yang telah menyepakati keputusan tersebut.
2.6 DAMPAK TERHADAP BIDANG PERTAHANAN DAN KEAMANAN
Negara yang kekurangan air dan bahan pangan kemungkinan besar akan mengalami
panik dan berubah jadi agresif. Lalu bukan tak mungkin mereka berusaha saling merebut
lahan yang belum rusak. Perubahan lingkungan dapat memicu munculnya konflik yang
mengarah pada kekerasan. Perubahan tersebut timbul sebagai dampak eksploitasi sumber
daya alam yang pada akhirnya mengakibatkan kelangkaan dan kerusakan lingkungan hidup.
terdapat beberapa jenis perubahan lingkungan yang berpotensi melahirkan konflik.
Kelangkaan sumber daya alam mendorong migrasi secara besar-besaran. Adanya
perpindahan penduduk berdampak pada berkurangnya produktivitas ekonomi yang
melemahkan suatu wilayah. Pada akhirnya, hal tersebut akan melahirkan konflik antar-etnis
dan berbagai bentuk kekerasan sehingga keamanan suatu wilayah akan banyak yang
terancam mengalami peperangan.
2.7 DAMPAK TERHADAP BIDANG SOSIAL DAN EKONOMI
Terjadinya kenaikan permukaan air laut akibat perubahan iklim akan mengakibatkan
tenggelamnya pemukiman penduduk di sekitar daerah pantai sehingga mengakibatkan
migrasi besar-besaran penduduk ke daerah-daerah kota yang dapat memicu terjadinya
kesenjangan social akibat ledakan jumlah penduduk. Menurunnya produktivitas lahan
mengakibatkan penurunan sumber daya alam sehingga produksi-produksi kebutuhan
masyarakat menjadi menurun, akibatnya sektor ekonomi suatu wilayah tertentu akan
mengalami kemerosotan.
BAB III
PEMECAHAN MASALAH
Gas-gas rumah kaca sebagai penyebab masalah pemnasan global tidak dapat dihilangkan
sama sekali karena gas rumah kaca yang ada di atmosfer bumi dengan jumlah yang cukup
dibutuhkan bumi untuk menghangatkan permukaan bumi agar layak untuk ditinggali oleh
makhluk hidup. Namun, apabila gas-gas rumah kaca ini jumlahnya berlebihan yang diakibatkan
karena aktivitas manusia, maka gas-gas rumah kaca ini akan berubah menjadi ancaman untuk
kehidupan manusia itu sendiri. Oleh karena itu, ketika manusia menyadari bahwa aktivitasnya
telah mengakibatkan efek rumah kaca yang berlebihan, maka diperlukan usaha atau langkah-
langkah untuk mengurangi laju emisi gas rumah kaca sehingga mencapai keseimbangan kembali.
Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut :
A. Langkah non-teknis
Langkah non-teknis berhubungan dengan aspek hukum internasional yang
menyangkut kerjasama internasional untuk membahas tentang permasalahan pemanasan
global. Kerjasama internasional ini diadakan mengingat masalah pemanasan global sudah
menjadi permasalahan dunia yang menyebabkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
turun tangan terhadap permasalahan ini.
Melalui prosedur PBB banyak negara mencari jalan keluar untuk mengatasi
permasalahn global ini. Isu utama yang ditangani adalah bagaimana agar konsentrasi gas
rumah kaca (GRK) dapat dikurangi dan distabilkan agar sistem iklim bumi tidak
terganggu dan terus memburuk.
Kerangka hukum mengenai pemanasan global ditandai dengan adanya Konvensi
Perubahan Iklim, United Nations Framework Convention on Climate Change
(UNFCCC), UNFCCC adalah perjanjian internasional yang dihasilkan dari konferensi
PBB tentang lingkungan dan pembangunan selama KTT bumi yang diselenggarakan di
Rio de janeiro pada Juni 1992. Pada perjanjian ini 150 negara berikrar untuk menghadapi
masalah gas rumah kaca dan setuju untuk menterjemahkan maksud ini dalam suatu
perjanjian yang mengikat.
Sejak UNFCCC mulai berlaku, para perwakilan negara bertemu setiap tahun di
konferensi para pihak (conference of parties, COP). Tujuan pertemuan-pertemuan
tersebut ialah untuk menilai kemajuan dalam menangani perubahan iklim dan
menegosiasikan Protokol Kyoto untuk menetapkan kewajiban yang mengikat secara
hukum bagi negara maju untuk mengurangi emisi gas rumah kaca mereka. Hingga tahun
2011 COP telah terselenggara 17 kali.
Dari konferensi-konfernsi yang telah dilakukan, telah diadopsi sebuah protokol
Kyoto pada Desember 1997 yang berisi komitmen negara-negara untuk mengurangi
emisi/pengeluaran karbondioksida dan lima buah gas rumah kaca lainnya. Protokol ini
menyerukan kepada negara-negara industri yang memegang presentase paling besar
dalam melepaskan gas-gas rumah kaca untuk memotong emisi mereka ke tingkat 5 % di
bawah emisi tahun 1990. Pengurangan ini harus dapat dicapai paling lambat tahun 2012.
Melalui Protokol Kyoto diprediksi akan mengurangi rata-rata cuaca global antara 0,02 0C
sampai 0,28 0C pada tahun 2050.
Dengan mengedepankan Protokol Kyoto, industri-industri strategis seperti
industri migas, industri transportasi, industri minyak, dan gas di dorong untuk
menggunakan energi alternatif yang ramah lingkungan. Artinya, sedapat mungkin
meninggalkan penggunaan migas yang merupakan sumber utama emisi gas karbon.
Protokol ini dibuka untuk penandatanganan pada 16 maret 1998 dan ditutup pada 15
maret 1999. Namun persetujuan ini mulai berlaku pada 16 februari 2005 setelah ratifikasi
resmi yang dilakukan di Rusia pada 18 Nopember 2004 dan akan kadaluarsa pada tahun
2012 ini.
Banyak orang mengkritik protokol Kyoto terlalu lemah, bahkan jika perjanjian ini
dilaksanakan segera, ia hanya akan sedikit mengurangi jumlah konsentrasi gas-gas rumah
kaca di atsmosfer. Penentang protokol ini memiliki posisi yang sangat kuat. Penolakan
terhadap perjanjian ini di Amerika Serikat terutama dikemukakan oleh industri minyak,
industri batubara dan perusahaan-perusahaan lainnya jyang produksinya tergantung pada
bahan bakar fosil. Para penentang ini menhklaim bahwa biaya ekonomi yang diperlukan
untuk melaksanakan Protokol Kyoto dapat mencapai 300 milyar dollar As, terutama
disebabkan oleh biaya energi. Sebaliknya pendukung Protokol Kyoto percaya bahwa
biaya yang diperlukan hanya 88 milyar dolla AS dan dapat lebih kurang lagi serta
dikembalikan dalam bentuk penghematan uang setelah mengubah ke peralatan,
kendaraan, dan proses industri yang lebih efisien. Sejauh ini upaya yang dilakukan
badan-badan dunia belum maksimal. Hal ini disebabkan masih adanya pertentangan
untuk melaksanakan secara konsekuen persetujuan yang telah dicapai pada
forum/konvensi internasional, sebagia contoh belum dilaksanaknnya ketentuan-ketentuan
yang tertuang pada Protokol Kyoto tersebut.
B. Langkah Teknis
Langkah teknis berhubungan dengan tindakan nyata yang dapat dilakukan untuk
memperlambat laju emisi gas-gas rumah kaca ke atsmosfer. Langkah-langkah nyata
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Berhenti atau mengurangi makan daging
Dalam laporannya yang berjudul Livestock’s Long Shadow: Enviromental Issues and
Options (dirilis November 2006), PBB mencatat bahwa 18% dari pemanasan global
yang terjadi saat ini disumbangkan oleh industri peternakan, yang mana lebih besar
daripada efek pemanasan global yang dihasilkan oleh seluruh alat transportasi dunia
digabungkan. PBB juga menambahkan bahwa emisi yang dihitung hanya berdasarkan
emisi CO2 yang dihasilkan, padahal selain sebagai kontributor CO2 yang hebat,
industri peternakan juga merupakan salah satu sumber utama metana yang notabene
23 kali lebih berbahaya dari CO2 dan NO yang 300 kali lebih berbahaya dari CO2.
2. Membatasi emisi karbondioksida
Yaitu dengan cara mencari sumber-sumber energi alternatif yang tidak menghasilkan
emisi CO2 seperti tenaga matahari, air, angin, nuklir, dan lain-lain. Bila terpaksa
harus menggunakan bahan bakar fosil (yang mana akan menghasilkan emisi CO2),
gunakanlah dengan bijak dan efisien. Hal ini termasuk menghemat listrik dan energi,
apalagi Indonesia termasuk negara yang banyak menggunakan bahan bakar fosil
(minyak, batubara) untuk pembangkit listriknya. Matikanlah peralatan listrik ketika
tidak digunakan, gunakan lampu hemat energi, dan gunakanlah panel surya sebagai
energi alternatif.
3. Menanam pohon lebih banyak
Tanaman hijau menyerap CO2 dari atmosfer dan menyimpannya dalam jaringannya.
Tetapi setelah mati mereka akan melepaskan kembali CO2 ke udara. Lingkungan
dengan banyak tanaman akan mengikat CO2 dengan baik, dan harus dipertahankan
oleh generasi mendatang. Jika tidak, maka karbon yang sudah tersimpan dalam
tanaman akan kembali terlepas ke atmosfer sebagai CO2. Peneliti dari Louisiana Tech
University menemukan bahwa setiap acre pepohonan hijau dapat menangkap karbon
yang cukup untuk mengimbangi emisi yang dihasilkan dari mengendarai sebuah
mobil selama setahun. Sebuah studi yang dilakukan oleh layanan perhutanan di
Amerika Serikat juga menunjukkan bahwa penanaman 95.000 pohon yang dilakukan
di dua kota kecil di Chicago memberikan udara yang lebih bersih dan menghemat
biaya yang berhubungan dengan pemanasan dan pendinginan udara sebesar lebih dari
US$ 38 juta dalam 30 tahun ke depan.
4. Melakukan 3R yaitu Reuse ( Menggunakan Kembali), Reduse
(Mengurangi/Menghemat) & Recycle ( Mendaur Ulang) Sampah.
Sampai sekarang cara ini adalah hal terbaik dalam mengelola dan menangani sampah
dengan berbagai macam permasalahan. Berikut adalah kegiatan 3R ( Reuse, Reduse,
& Recycle) yang dapat dilakukan di rumah, sekolah, kantor, ataupun ditempat umum
lainnya.
Reuse
Misalnya, menggunakan kembali kantong plastik untuk membawa belanjaan,
membawa tas kertas sendiri dari rumah saat berbelanja, belilah produk-produk
yang bisa di daur ulang, gunakan koran atau kertas bekas untuk membungkus
barang, dll.
Reduse
Misalnya, belilah barang-barang mebel atau peralatan dapur yang benar-benar
dibutuhkan, kurangi makanan cepat saji, kurangi penggunaan pestisida,
hindari membeli produk dari hewan/ tumbuhan langka, kurangi produksi
limbah rumah tangga, dll.
Recycle
Mulailah menggunakan pakaian yang cukup ramah lingkungan, gunakan
botol-botol bekas untuk keperluan lain, missal jadi vas bunga, kreasikan
barang bekas menjadi barang yang memiliki nilai jual tinggi, pisahkan sampah
organik dan anorganik, buatlah pupuk kompos dari limbah dapur dan daun/
ranting pohon yang bertebaran disekitar rumah, dll.
5. Menggunakan alat transportasi alternatif untuk mengurang emisi karbon
Penelitian yang dilakukan Universitas Chicago menunjukkan bahwa beralih dari
mobil konvensional ke mobil hibrida seperti Toyota Prius dapat menghemat 1 ton
emisi per tahun. Mengonsumsi makanan produk lokal akan mengurangi emisi dalam
jumlah yang cukup signifikan. Penelitian yang dilakukan oleh Iowa State University
pada tahun 2003 menemukan bahwa makanan non-lokal rata-rata menempuh 1.494
mil sebelum dikonsumsi, bandingkan dengan makanan lokal yang hanya menempuh
56 mil. Bayangkan betapa banyak emisi karbon yang dihemat dengan perbedaan
1.438 mil tersebut. Gunakan sepeda sebanyak yang Anda bisa sebagai metode
transportasi. Selain menghemat banyak energi, bersepeda juga merupakan olah raga
yang menyehatkan.
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Pemanasan global merupakan akibat dari aktivitas manusia. Aktivitas inilah yang
memacu peningkatan emisi gas rumah kaca ke atsmosfer. Dimana peningkatan dari konsentrasi
GRK (gas Rumah Kaca) akan menghangatkan atau memanasi muka bumi. Pada konsentrasi yang
cukup gas rumah kaca ini dibutuhkan bumi untuk menghangatkan permukaan bumi agar layak
untuk ditinggali, namun apabila konsentrasinya berlebihan hal inilah yang akan menyebabkan
masalah bagi bumi. Kelebihan emisi gas rumah kaca ini dihasilkan dari aktivitas manusia
contohnya berbagai proses industri, proses pembakaran, transporatasi dan berbagai peternakan.
Selain itu emisi gas-gas rumah kaca dapat berasal dari sumber alami/proses alami di bumi.
Akibat dari aktivitas manusia dan sumber alami ini dapat menimbulkan dampak serius bagi
kehidupan makhluk hidup di dunia, yang akan menjadi masalah mendunia dan perlu dilakukan
pemecahan bersama. Adapun dampak yang ditimbulkan dari aktivitas manusia adalah
berdampak dalam berbagai bidang seperti lingkungan, kesehatan, politik, ekonomi dan sosial
budaya.
Apabila dampak serius yang diakibatkan oleh pemanasan global ini tidak dilakukan
penanganan dan pemecahan dengan segera, maka seluruh dunia akan mengalami kehancuran.
Namun, bagi negara-negara maju yang menyumbangkan gas-gas emisi terbesar dapat mengatasi
dampak dari pemanasan global dengan menciptakan alat-alat teknologi yang canggih dan dapat
memenuhi semua kebutuhan yang diperlukan. Tetapi, bagi negara-negara berkembang yang
hanya menyumbang gas-gas emisi yang tidak terlalu besar akan menanggung akibat dari
pemanasan global karena tidak mempunyai modal dan SDM yang memadai untuk mengatasi
dampak yang ditimbulkan dari aktivitas manusia, khususnya aktivitas yang dilakukan oleh
negara-negara yang telah maju.
Untuk mengatasi masalah ini, maka perlu adanya kesadaran bagi para negara maju untuk
bersedia melaksanakan perjanjian-perjanjian yang telah dibuat dan disepakati bersama dengan
seluruh negara di dunia. selain itu, perlu adanya kerjasama antara berbagai negara untuk
menciptakan teknologi baru yang dapat mengurangi gas-gas rumah kaca. Selain itu dibutuhkan
kerjasama berbagai pihak untuk peduli terhadap lingkungan, dengan memanfaatkan bahan yang
ramah lingkungan, membuang sampah pada tempatnya, memanfatkan kembali barang-barang
bekas, mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, dan aksi atau kegiatan yang terkait dengan
penghijauan hutan secara berkelanjutan dan terus-menerus dan hal-hal lain yang dapat
mengurangi emisi gas di udara.
SARAN
Untuk menjadikan Bumi kita tempat hidup yang lebih baik, sebenarnya kita tidak terlalu
memerlukan perubahan yang radikal untuk membantu Bumi ini menjadi lebih bersahabat.
Ubahlah beberapa rutinitas yang dapat menurunkan jejak karbon hasil dari seluruh aktivitas kita.
Dan yang terpenting adalah kita memberikan anak cucu kita tempat yang lebih baik untuk
ditinggali. Berikut adalah cara-cara untuk meminimalisir pembuangan gas rumah kaca melalui
aktivitas kita sehari-hari, yaitu:
- Makanan dan Minuman
1. Kurangi konsumsi daging, menjadi vegetarian adalah hal terbaik.
Berdasarkan penelitian, untuk menghasilkan 1 kg daging, sumber daya yang
dihabiskan setara dengan 15 kg gandum. Bayangkan bagaimana kita bisa
menyelamatkan bumi dari kekurangan pangan jika kita bervegetarian. Peternakan
juga penyumbang 18% gas karbondioksida dunia, yang mana lebih besar dari sektor
transportasi. Belum ditambah lagi dengan bahaya gas-gas rumah kaca tambahan yang
dihasilkan oleh aktifitas peternakan lainnya seperti metana yang notabene 23 kali
lebih berbahaya dari CO2 dan gas NO yang 300 kali lebih berbahaya dari CO2. Dan
yang pasti banyak manfaat kesehatan dan spiritual dari bervegetarian. Anda akan
menjadi lebih sehat.
2. Makan dan masaklah dari bahan yang masih segar.
Menghindari makanan yang sudah diolah atau dikemas akan menurunkan energi yang
terbuang akibat proses dan transportasi yang berulang-ulang. Makanan segar juga
lebih sehat bagi tubuh kita.
3. Beli produk lokal.
Hasil pertanian lokal sangat murah dan juga sangat menghemat energi, terutama jika
kita menghitung energi dan biaya transportasinya. Makanan organik lebih ramah
lingkungan, tetapi periksa juga asalnya. Jika diimpor dari daerah lain, kemungkinan
emisi karbon yang dihasilkan akan lebih besar daripada manfaatnya.
4. Daur ulang aluminium, plastik, dan kertas.
Akan lebih baik lagi jika Anda bisa menggunakannya berulang-ulang. Energi untuk
membuat satu kaleng alumunium setara dengan energi untuk menyalakan TV selama
3 jam.
5. Beli dalam kemasan besar.
Akan jauh lebih murah, juga menghemat sumber daya untuk kemasan. Jika terlalu
banyak, ajaklah teman atau saudara Anda untuk berbagi saat membelinya.
6. Matikan oven Anda beberapa menit sebelum waktunya.
Jika tetap dibiarkan tertutup, maka panas tersebut tidak akan hilang.
7. Hindari fast food.
Fast food merupakan penghasil sampah terbesar di dunia. Selain itu konsumsi fast
food juga buruk untuk kesehatan Anda
8. Bawa tas yag bisa dipakai ulang.
Bawalah sendiri tas belanja Anda, dengan demikian Anda mengurangi jumlah tas
plastik/kresek yang diperlukan. Belakangan ini beberapa pusat perbelanjaan besar di
Indonesia sudah mulai mengedukasi pelanggannya untuk menggunakan sistem seperti
ini. Jadi sambutlah itikad baik mereka untuk menyelamatkan lingkungan.
9. Gunakan gelas yang bisa dicuci.
Jika Anda terbiasa dengan cara modern yang selalu menyajikan minum bagi tamu
dengan air atau kopi dalam kemasan. Beralihlah ke cara lama kita. Dengan
menggunakan gelas kaca, keramik, atau plastik food grade yang bisa kita cuci dan
dipakai ulang.
10.Berbelanjalah di lingkungan sekitar Anda.
Akan sangat menghemat biaya tansportasi dan BBM Anda.
11.Tanam pohon setiap ada kesempatan.
Baik di lingkungan ataupun dengan berpartisipasi dalam program penanaman pohon.
Bisa dengan menyumbang bibit, dana, dll. Tergantung kesempatan dan kemampuan
Anda masing-masing.
- Di Rumah
12.Turunkan suhu AC Anda.
Hindari penggunaan suhu maksimal. Gunakan AC pada tingkatan sampai kita merasa
cukup nyaman saja. Dan cegah kebocoran dari ruangan ber-AC Anda. Jangan biarkan
ada celah yang terbuka jika Anda sedang menggunakan AC Anda karena hal tersebut
akan membuat AC bekerja lebih keras untuk mendinginkan ruangan Anda. Pada
akhirnya hal ini akan menghemat tagihan listrik Anda.
13.Gunakan timer untuk menghindari lupa mematikan AC.
Gunakanlah timer sesuai dengan kebiasaan Anda. Misalnya jam kantor Anda adalah
pukul 8.00 sampai 17.00. Set timer AC Anda sesuai dengan jam kantor tersebut.
Dengan begitu tidak ada lagi insiden lupa mematikan AC hingga keesokan harinya.
14.Gunakan pemanas air tenaga surya.
Meskipun lebih mahal, dalam jangka panjang hal ini akan menghemat tagihan listrik
Anda. (Bahkan saat ini sudah ada penerang jalan dengan tenaga surya).
15.Matikan lampu tidak terpakai dan jangan tinggalkan air menetes.
Selain menghemat energy dan air bersih, ini akan menghemat banyak tagihan Anda.
16.Gunakan lampu hemat energi.
Meskipun lebih mahal, rata-rata mereka lebih kuat 8 kali dan lebih hemat hingga 80
% dari lampu pijar biasa.
17.Maksimalkan pencahayaan dari alam.
Gunakan warna terang di tembok, gunakan genteng kaca diplafon, maksimalkan
pencahayaan melalui jendela.
18.Hindari posisi stand by pada elektrronik Anda.\
Jika semua peralatan rumah tangga kita matikan (Bukan dalam posisi stanby) maka
kita akan mengurangi emisi CO2 yang luar biasa dari penghematan energi listrik.
Gunakan colokan lampu yang ada tombol on-off-nya. Atau cabut kabel dari sumber
listriknya.
19. Jika pengisian ulang baterai Anda sudah penuh, Segera cabut.
Telepon genggam, pencukur elektrik, sikat gigi elektrik, kamera, dll. Jika sudah
penuh segera cabut.
20.Kurangi waktu dalam membuka lemari es Anda.
Untuk setiap menit Anda membuka pintu lemari es. Akan diperlukan 3 menit full
energi untuk mengembalikan suhu kulkas ke suhu yang diinginkan.
21. Jangan membeli bunga potong.
Jika daerah Anda bukan penghasil bunga hias, maka bisa dipastikan bunga itu dikirim
dari tempat lain. Hal ini akan menghasilkan emisi karbon yang besar.
22. Potong makanan dalam ukuran yang lebih kecil.
Ukuran potongan yang lebih kecil akan menggunakan energi lebih sedikit untuk
memasaknya.
23.Gunakan air dingin untuk mencuci dan cucilah dalam jumlah banyak.
Jika Anda memiliki keluarga kecil, tidaklah perlu setiap hari mencuci. Kumpulkanlah
sampai kapasitas mesin cuci Anda terpenuhi, hal ini akan menghemat air, mengurangi
pemakaian listrik dan juga mengurangi pencemaran akibat deterjen Anda.
24.Gunakan deterjen dan pembersih ramah lingkungan.
Saat ini mungkin harganya memang lebih mahal. Tetapi bila Anda mampu,
lakukanlah demi masa depan anak cucu kita.
25.Gunakan ulang perabotan rumah Anda.
Jika Anda sudah bosan dengan perabotan Anda, Anda bisa melakukan obral di garasi
rumah, berikan kepada orang lain. Atau bawa ke pengerajin untuk dimodifikasi sesuai
keinginan Anda.
26.Donasikan mainan yang sudah tidak pantas untuk umur anak Anda.
27. Jika menggunakan deodorant atau produk-produk semprot lainnya, jangan
menggunakan aerosol.
Pilihan spray dengan kemasan botol kaca akan lebih baik. Aerosol juga penyumbang
besar dalam pencemaran udara kita.
- Di Tempat Kerja
28. Jika anda bekerja, lakukan kegiatan makan siang dikantor.
Jika kita sering makan diluar kantor dengan bungkusan dan rutin, lebih baik jika
Anda membeli kotak makan atau tempat minum yang kuat dan bisa dipakai berulang
kali. Hindari media bungkus plastik atau stereofoam (Berasal dari minyak bumi dan
susah untuk diuraikan).
29.Gunakan kertas lebih sedikit.
Gunakan email internal Anda dan software perkantoran untuk membuat laporan
internal. Cetaklah laporan/presentasi hanya jika diperlukan untuk melakukan
kesepakatan dengan pihak luar.
30.Matikan peralatan kantor Anda.
Matikan dari sumbernya. Jangan dibuat stand by, matikan UPS dan trafo. Jika perlu
cabut dari sumber listriknya.
31.Gunakan e-banking.
Alihkan tagihan kartu kredit Anda melalui penagihan lewat email, beberapa bank di
Indonesia sudah dapat melakukannya. Bank-bank di Indonesia saat ini umumnya
telah menyediakan fasilitas e-banking yang sangat lengkap. Kita bisa melakukan
hampir semua transaksi pembayaran, transfer, pembelian voucher, dll melalui internet
banking, bahkan mobile banking. Memaksimalkan penggunaan ebanking akan
menghemat banyak waktu dan biaya Anda. Anda telah menghemat dan
meyelamatkan banyak pohon dan konsumsi CO2 untuk proses pembuatan kertas.
Anda juga menghemat sangat banyak konsumsi BBM yang dibutuhkan untuk pergi
ke bank atau ke ATM. Mulailah belajar untuk menggunakan e-banking bila Anda
belum biasa untuk menggunakannya. Jangan mengkhawatirkan masalah keamanan
karena teknologi pengamanan jaringan perbankan saat ini sudah sangat canggih.
Tidak akan ada masalah dalam hal keamanan apabila Anda mengikuti dengan baik
cara-cara dan panduan yang disarankan untuk melakukan transaksi online dengan
aman.
32.Bagi industri, mulailah untuk menggunakan sumber energy yang dapat diperbaharui
(tenaga angin, air, surya, dll).
Gunakan peralatan yang hemat listrik dan hemat energi, serta buatlah
kebijakan/peraturan penghematan energi dan sumber daya di perusahaan Anda.
Pilihlah teknologi yang ramah lingkungan, dan lakukanlah manajemen yang baik
untuk menangani limbah industri Anda. Edukasi karyawan Anda untuk terbiasa
bertanggung jawab dalam penggunaan energi dan sumber daya perusahaan.
Tingkatkanlah kesadaran mereka mengenai kecintaan terhadap lingkungan, tidak
dengan hanya membuat peraturan dan hukuman. Berkontribusilah bagi perlindungan
dan keselamatan lingkungan sebagai bagian dari Corporate Social Responsibility
(CSR) perusahaan Anda. Lakukanlah program penanaman pohon, pembersihan
lingkungan, dll. Pada akhirnya hal tersebut juga akan memberikan keuntungan bagi
perusahaan Anda karena citra perusahaan Anda akan terangkat sebagai perusahaan
yang beradab dan berbudaya.
- Dalam Perjalanan
33.Berlibur akan sangat meningkatkan jejak karbon Anda. Terutama jika dilakukan
dengan menggunakan pesawat. Berliburlah di dalam negeri dan gunakanlah
transportasi darat.
Hal ini dapat mengurangi banyak sekali emisi karbon. Pesawat terbang merupakan
penyumbang gas rumah kaca yang lebih signifikan daripada mobil atau kendaraan
darat lainnya.
34.Kurangi perjalanan bisnis Anda.
Teknologi sekarang sangat memungkinkan untuk melakukan teleconference, juga
menye diakan begitu banyak metode berkomunikasi via internet. Ditambah lagi
dengan makin murahnya biaya internet, Anda akan menghemat banyak pengeluaran
perjalanan Anda, dan tentunya mengurangi jejak karbon Anda secara signifikan.
Pengecualian dapat dilakukan untuk transaksi yang membutuhkan tanda tangan Anda
atau yang benarbenar membutuhkan kehadiran Anda.
35.Gunakan handuk hotel Anda lebih dari satu hari.
Anda akan menghemat salah satu seumber daya terpenting, yaitu air, dan juga
mengurangi pencemaran akibat deterjen yang dipakai. Lebih jauh lagi, Anda
menghemat energi dari mesin pencuci dan pengering yang digunakan.
- Mengemudi
36.Gunakan mobil antar jemput untuk sekolah anak Anda.
Hal ini akan sangat mengurangi beban BBM Anda, sopir, dan cicilan kendaraan. Jika
belum ada, mungkin Anda bisa memulainya, dan menjadikan sebagai bisnis Anda.
37. Jika Anda tidak bisa lepas dari penggunaan mobil, gunakanlah city car atau mobil
dengan bahan bakar bio fuel, elektrik, hibrida, bahkan hidrogen, tergantung dari
kemampuan Anda masing-masing.
Tidak perlu membeli SUV besar 4 x 4 jika Anda tidak bekerja dipertambangan atau
perkebunan. Gunakan kendaraan hibrida bila Anda mampu membelinya.
38.Ganti bahan bakar Anda, Gunakan bahan bakar alami atau yang dapat diperbaharui
(di Indonesia tersedia bio solar dan bio pertamax).
Luar biasa jika bisa Anda bisa menggunakan bahan bakar hidrogen.
39.Cek tekanan angin ban dan jadwal service Anda.
Dari beberapa survei dipercaya menjaga kondisi mobil Anda pada kondisi optimal
akan menghemat 5% penggunaan bahan bakar Anda.
40. Sewa mobil saat diperlukan.
Jika mobil bukan sarana utama Anda maka menyewa adalah pilihan yang baik.
Termasuk jika Anda hanya memerlukan kendaraan besar (Family Car atau SUV)
untuk beberapa kesempatan saja. Penghematan dari cicilan ataupun bahan bakar
harian Anda akan sangat terasa.
41.Matikan mesin saat menunggu di sekolah anak Anda atau saat terjadi kemacetan total.
Ini sangat sering terjadi. Panas saat menunggu bisa dikurangi dengan menggunakan
kaca film yang baik atau penghalang matahari yang banyak dijual di toko aksesoris
mobil. Atau parkirkan mobil Anda ditempat yang rindang.
42.Berbagilah! Carilah rekan kerja, teman yang area kerjanya sejalan dengan tujuan
kerja Anda. Anda bisa berbagi biaya perjalanan dengan mereka.
43.Belajarlah cara mengemudi yang baik. Ganti perseneling lebih awal bisa mengurangi
konsumsi BBM hingga 15%.
Jika mendekati kemacetan atau lampu lalu lintas berhentilah perlahan bukan dengan
rem mendadak. Hindarkan mengemudi dengan kasar. Pindahkan gigi saat mencapai
2500-3000 rpm. Dan mengemudilah di batasan 1500-3000 rpm, beberapa survei
mendapatkan hasil yang memuaskan dalam kehematan BBM dalam range tersebut.
- Alat Elektronik
44.Go rechargeable, gunakan peralatan dengan baterai yang bisa diisi ulang.
Jika harus menggunakan yang satu kali buang gunakan lithium-ion (Li-Ion) and
nickel metal hydride (NiMH) sangat hemat biaya, effective.
45.Utamakan hemat energi saat membeli peralatan elektronik.
Misalnya pilihlah TV LCD daripada TV CRT (TV tabung konvensional). Carilah AC
atau kulkas dengan konsumsi listrik terendah, dll. Saat ini tidak terlalu sulit untuk
menemukan produk elektronik hemat energy karena produsen beramai-ramai mulai
memfokuskan strategi pemasarannya ke produk-produk seperti itu. Lihat saja dari
seberapa sering Anda melihat iklan-iklan AC hemat energi di media cetak maupun
elektronik.
46.Gunakan lebih lama, jangan mudah berganti alat elektronik yang memiliki fungsi
sama.
Jika dilakukan, donasikan barang Anda yang lama.
- Kebersihan
47.Cleaner, greener, meaner
Meskipun masih lebih mahal, produk kebersihan yang ramah lingkungan sudah mulai
hadir di supermarket. Belilah bila Anda mampu. Sebenarnya cuka dan baking soda
bisa digunakan untuk pembersihan hamper barang apapun. Campurlah cuka dengan
air hangat (50:50), larutan cukaair tersebut dapat digunakan sebagai pembersih serba
guna.. Baking soda bisa digunakan untuk membersihkan bau pada karpet.
48. Pastikan rumah Anda memiliki sirkulasi udara yang baik.
Ini sangat penting agar energy dan racun sekitar kita cepat bersih. Terutama saat
membersihkannya.
49.Untuk kesegaran ruangan, tempatkan tumbuhan yang bisa hidup di dalam ruangan,
akan sangat membantu kesegaran lingkungan Anda.
50.Untuk penanganan barang beracun, segera hubungi dinas kebersihan atau lingkungan
di lingkungan Anda.
DAFTAR PUSTAKA
Agus R & Rudi S.http://hiduplebihmulia.wordpress.com/ diakses pada tanggal 25 November
2012, pukul 18.00 WIB
Team Greenpeace.http://greenpeace.org/ diakses pada tanggal 25 November 2012, pukul 18.15
WIB
Team Huffingtonpost.http://huffingtonpost.com/ diakses pada tanggal 25 November 2012, pukul
19.00 WIB
STUDI KASUS
PERMASALAHAN GLOBAL WARMING
Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah
Praktikum Kimia Lingkungan
Yang dibimbing oleh Bapak Drs. Samsuri
Disusun Oleh :
Kelompok/ Off : V/ C
1. Arif Lukman Hakim (100331404562)
2. Dharul Handri Pranowo (100331404575)
3. Wachyuni Lailia (100331404570)
4. Triana Agustina (100331404566)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN KIMIA
Desember 2012